Anda di halaman 1dari 15

TUGAS 3

TURBIN AIR DAN ANGIN

Disusun oleh:

Riki ismaya
111.03.1083
Teknik Mesin

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Definisi turbin air
2.2 Definisi turbin angin
BAB III APLIKASI
3.1 Aplikasi turbin air
3.2 Aplikasi turbin angin
BAB IV KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
BAB V DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Turbin adalah suatu alat atau mesin penggerak mula, di mana energi fluida kerja yang
langsung dipergunakan untuk memutar roda turbin melalui nosel di teruskan ke sudu-sudunya.
Jadi, berbeda dengan yang terjadi pada mesin torak, pada turbin tidak terdapat bagian mesin yang
bergerak  translasi. Bagian turbin yang berputar dinamai rotor atau roda turbin, sedangkan bagian
yang tidak berputar  dinamai  stator atau rumah turbin. Roda turbin terletak di dalam rumah
turbin dan roda turbin memutar poros daya yang  menggerakkan atau memutar bebannya
(generator listrik,pompa,kompresor,baling-baling atau mesin lainnya) didalam turbin kerja
mengalami proses exspansi yaitu proses penurunan tekanan,dan mengalir secara kontinu fluida
kerjanya dapat berupa air,uap,gas dan angin.

1.2 Tujuan Makalah ini adalah:


1.Mengetahui apa yang dimaksud turbin air dan angin.
2.Mendeskripsikan perinsip kerja turbin air dan angin.
3.Mengetahui komponen turbin air dan angin.
4.Mengetahui jenis-jenis pada turbin air dan angin.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Turbin Air

Dalam pembangkit listrik tenaga air (PLTA) turbin air merupakan peralatan utama selain
generator. Turbin air adalah alat untuk mengubah energi potensial air menjadi menjadi energi
mekanik. Energi mekanik ini kemudian diubah menjadi energi listrik oleh generator.Turbin air
dikembangkan pada abad 19 dan digunakan secara luas untuk pembangkit tenaga listrik.
Berdasarkan prinsip kerja turbin dalam mengubah energi potensial air menjadi energi kinetik,
turbin air dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin impuls dan turbin reaksi.
Pengelompokkan turbin air ditunjukkan oleh Tabel 1 berikut :

a. Turbin Impuls
Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi air(yang
terdiri dari energi potensial+tekanan+kecepatan) yang tersedia menjadi energi kinetik untuk
memutar turbin, sehingga menghasilkan energi kinetik. Energi potensial air diubah menjadi
energi kinetik pada nozle. Air keluar nozle yang mempunyai kecepatan tinggi membentur sudu
turbin. Setelah membentur sudu arah kecepatan aliran berubah sehingga terjadi perubahan
momentum (impulse). Akibatnyaroda turbin akan berputar. Turbin impuls adalah turbin tekanan
sama karena aliran airyang keluar dari nozle tekanannya adalah sama dengan tekanan atmosfir
sekitarnya. Semua energi tinggi tempat dan tekanan ketika masuk ke sudu jalan turbin dirubah
menjadi energi kecepatan. Contoh turbin impuls adalah turbin Pelton.

b. Turbin Reaksi
Turbin reaksi adalah turbin yang cara kerjanya merubah seluruh energi air yang tersedia
menjadi energi kinetik. Turbin jenis ini adalah turbin yang paling banyak digunakan. Sudu pada
turbin reaksi mempunyai profil khusus yang menyebabkan terjadinya penurunan tekanan air
selama melalui sudu. Perbedaan tekanan ini memberikan gaya pada sudu sehingga
runner (bagian turbin yang berputar) dapat berputar. Turbin yang bekerja berdasarkan prinsip ini
dikelompokkan sebagai turbin reaksi. Runner turbin reaksisepenuhnya tercelup dalam air dan
berada dalam rumah turbin.
A. Prinsip Kerja Turbin Air
Turbin air mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis. Energi mekanis diubah
dengan generator listrik menjadi tenaga listrik. Berdasarkan prinsip kerja turbin dalam mengubah
energi potensial air menjadi energi mekanis
B. Bagian bagian turbin air secara umum:

Rotor yaitu bagian yang berputar pada sistem yang terdiri dari :
- Sudu-sudu berfungsi untuk menerima beban pancaran yang disemprotkan
Oleh nozzle.
- Poros berfungsi untuk meneruskan aliran tenaga yang berupa gerak putar\
yang dihasilkan oleh sudu.
- Bantalan berfungsi sebagai perapat-perapat komponen-komponen dengan
tujuan agar tidak mengalami kebocoran pada sistem.
stator yaitu bagian yang diam pada sistem yang terdiri dari :
- Pipa pengarah/nozzle berfungsi untuk meneruskan alira fluida
sehinggatekanan dan kecepatan alir fluida yang digunakan di dalam
sistem besar.
- Rumah turbin berfungsi sebagai rumah kedudukan komponen komponen dari turbin.
C. Jenis-Jenis Turbin Air
1.Turbin Pelton
a. Keuntungan
- Daya yang dihasilkan besar.
- Konstruksi yang sederhana.
- Mudah dalam perawatan.
- Teknologi yang sederhana mudah diterapkan di daerah yang terisolir.
b. Kekurangan
-Karena aliran air berasal dari atas maka biasanya reservoir air atau bendungan air, sehingga
memerlukan investasi yang lebih banyak.
-Turbin pelton digolongkan ke dalam jenis turbin impuls atau tekanan sama. Karena selama
mengalir di sepanjang sudu-sudu turbin tidak terjadi penurunan tekanan, sedangkan perubahan
seluruhnya terjadi pada bagian pengarah pancaran atau nosel.
-Energi yang masuk ke roda jalan dalam bentuk energi kinetik. Pada waktu melewati roda turbin,
energi kinetik dikonversikan menjadi kerja poros dan sebagian kecil energi terlepas dan sebagian
lagi digunakan untuk melawan gesekan dengan permukaan sudu turbin.

2. Turbin Turgo

Turbin turgo Dapat beroperasi pada head 30 s/d 300 m. Seperti turbin pelton turbin turgo
merupakan turbin impulse, tetapi sudunya berbeda keuntungan kerugian juga sama

3. Turbon Crossflow
Turbin Cross-Flow adalah salah satu turbin air dari jeis turbin aksi  (impulse turbine).
Pemakaian jenis Turbin Cross-Flow lebih menguntungkan dibanding dengan pengunaan
kincir air maupun jenis turbin mikro hidro lainnya. Penggunaan turbin ini untuk daya yang
sama dapat menghemat biaya pembuatan penggerak mula sampai 50 % dari penggunaan
kincir air dengan bahan yang sama. Penghematan ini dapat dicapai karena ukuran Turbin
Cross-Flow lebih kecil dan lebih kompak dibanding kincir air.

4. Turbin Francis

Turbin Francis merupakan salah satu turbin reaksi. Turbin dipasang diantara sumber air
tekanan tinggi di bagian masuk dan air bertekanan rendah di bagian keluar.  Turbin Francis
menggunakan sudu pengarah. Sudu pengarah mengarahkan air masuk secara tangensial. 

Turbin francis bekerja dengan memakai proses tekanan lebih. Pada waktu air masuk ke
roda jalan, sebagian dari enrgi tinggi jatuh telah bekerja di dalam sudu pengarah diubah
sebagai kecepatan air masuk. Sisa energi tinggi jatuh dimanfaatkan dalam sudu jalan, dengan
adanya pipa isap memungkinkan energi tinggi jatuh bekerja di sudu jalan dengan
semaksimum mungkin. Turbin yang dikelilingi dengan sudu pengarah semuanya terbenam
dalam air. Air yang masuk kedalam turbin dialirkan melalui pengisian air dari atas turbin
(schact) atau melalui sebuah rumah yang berbentuk spiral (rumah keong). Semua roda jalan
selalu bekerja. Daya yang dihasilkan turbin diatur dengan cara mengubah posisi pembukaan
sudu pengarah. Pembukaan sudu pengarah dapat dilakuakan dengan tangan atau dengan
pengatur dari oli tekan(gobernor tekanan oli), dengan demikian kapasitas air yang masuk ke
dalam roda turbin bisa diperbesar atau diperkecil. Pada sisi sebelah luar roda jalan terdapat
tekanan kerendahan (kurang dari 1 atmosfir) dan kecepatan aliran yang tinggi.

2.2 Turbin Angin

Turbin angin adalah kincir angin yang digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik.
Turbin angin ini pada awalnya dibuat untuk mengakomodasi kebutuhan para petani dalam
melakukan penggilingan padi, keperluan irigasi, dll. Turbin angin terdahulu banyak dibangun di
Denmark, Belanda, dan negara-negara Eropa lainnya dan lebih dikenal dengan Windmill.

Kini turbin angin lebih banyak digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan listrik masyarakat,
dengan menggunakan prinsip konversi energi dan menggunakan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui yaitu angin. Walaupun sampai saat ini pembangunan turbin angin masih belum da-
pat menyaingi pembangkit listrik konvensional (Contoh: PLTD,PLTU,dll), turbin angin masih
lebih dikembangkan oleh para ilmuwan karena dalam waktu dekat manusia akan dihadapkan
dengan masalah kekurangan sumber daya alam tak terbaharui (Contoh : batubara, minyak bumi)
sebagai bahan dasar untuk membangkitkan listrik

1. Jenis Turbin Angin

Dalam perkembangannya, turbin angin dibagi menjadi dua jenis turbin angin Propeller dan
turbin angin Darrieus. Kedua jenis turbin inilah yang kini memperoleh perhatian besar untuk
dikembangkan. Pemanfaatannya yang umum sekarang sudah digunakan adalah untuk memompa
air dan pembangkit tenaga listrik. Turbin angina terdiri atas dua jenis, yaitu :

a. Turbin angin Propeller adalah jenis turbin angin dengan poros horizontal seperti baling – bal-
ing pesawat terbang pada umumnya. Turbin angin ini harus diarahkan sesuai dengan arah angin
yang paling tinggi kecepatannya.

Turbin angin Propeller


b. Turbin angin Darrieus merupakan suatu sistem konversi energi angin yang digolongkan dalam
jenis turbin angin berporos tegak. Turbin angin ini pertama kali ditemukan oleh GJM Darrieus
tahun 1920. Keuntungan dari turbin jenis Darrieus adalah tidak memerlukan mekanisme orientasi
pada arah angin (tidak perlu mendeteksi arah angin yang paling tinggi kecepatannya) seperti
pada turbin angin propeller.

Turbin angin Darrieus

Setiap jenis turbin angin memiliki ukuran dan efisiensi yang berbeda. Untuk memilih jenis turbin
angin yang tepat untuk suatu kegunaan diperlukan tidak hanya sekedar pengetahuan tetapi juga
pengalaman. Pada umumnya turbin angin yang mempunyai jumlah sudu banyak (soliditas tinggi)
akan mempunyai torsi yang besar. Turbin angin jenis ini banyak digunakan untuk keperluan
mekanikal seperti pemompaan air, pengolahan hasil pertanian dan aerasi tambak. Sedangkan
turbin angin dengan jumlah sudu sedikit, misalnya dua atau tiga, digunakan untuk keperluan
pembangkitan listrik. Turbin angin jenis ini mempunyai torsi rendah tetapi putaran rotor yang
tinggi. Gambar 1.2 menjelaskan bahwa rotor dengan jumlah sudu banyak akan mempunyai torsi
yang besar tetapi efisiensi tidak terlalu tinggi atau sebaliknya.

Jika dikaitkan dengan sumber daya angin, turbin angin dengan jumlah sudu banyak lebih cocok
digunakan pada daerah dengan potensi energi angin yang rendah karena rated wind speed-nya
tercapai pada putaran rotor dan kecepatan angin yang tidak terlalu tinggi. Sedangkan turbin angin
dengan sudu sedikit (untuk pembangkitan listrik) tidak akan beroperasi secara effisien pada
daerah dengan kecepatan angin rata-rata kurang dari 4 m/s.

Dengan demikian daerah-daerah dengan potensi energi angin rendah, yaitu kecepatan angin rata-
rata kurang dari 4 m/s, lebih cocok untuk dikembangkan turbin angin keperluan mekanikal. Jenis
turbin angin yang cocok untuk keperluan ini antara lain american tipe multi blade, cretan sail dan
savonius
Berbagai Jenis turbin angin

2. Kontruksi Turbin Angin

A. Sudu

Untuk mendapatkan hasil yang optimal maximal dari sebuah kincir angin maka perlu diper-
hatikan sebagai berikut:

a. Bentuk sudu seperti sekerup atau memuntir, sehingga aerodinamisnya semakin baik.

b. Untuk mendapatkan energi yang lebih baik sayap – sayap dipasang langsung pada rotor.

c. Untuk sudu yang ideal berjumlah 3 buah sudu, karena menghasilkan pembagian gaya dan ke-
seimbangan yang lebih baik.

Rotor Sudu dari Turbin Angin


B. Generator

Generator AC dan generator DC memiliki perbedaan prinsip. Untuk generator DC kumparan


jangkar ada pada bagian rotor dan terletak di antara kutub-kutub magnit yang tetap di tempat,
diputar oleh tenaga mekanik. Pada generator AC, konstruksinya sebaliknya yaitu, kumparan
jangkar disebut juga kumparan stator karena berbeda pada tempat yang tetap, sedangkan
kumparan rotor bersamasama dengan kutub magnet diputar oleh tenaga mekanik.

Jika kumparan rotor yang berfungsi sebagai pembangkit kumparan medan magnet yang terletak
di antara kutub magnet utara dan selatan diputar oleh tenaga air atau tenaga lainnya, maka pada
kumparan rotor akan timbul medan magnet atau fluks yang bersifat bolak-balik atau fluks putar.
Flux putar ini akan memotong-motong kumparan stator, sehingga pada ujung-ujung kumparan
stator timbul gaya gerak listrik karena pengaruh induksi dan flux putar tersebut. Gaya gerak
listrik (ggl) yang timbul pada kumparan stator juga bersifat bolak-balik, atau berputar dengan ke-
cepatan sinkron terhadap kecepatan putar rotor.

a.GeneratorAC
Pada generator AC dipakai sebuah medan magnetic yang berputar sehingga energi listrik dan lili-
tan stator dapat dikeluarkan. Arus penguatan untuk rotor dihasilkan oleh satu atau lebih lilitan
generator yang dipasang pada poros dimana juga rotor terpasang. Listrik yang dihasilkan disear-
ahkan dengan bantuan dioda. Dioda adalah elemen pengantar tanggung yang meneruskan arus
listrik hanya pada satu arah. Generator AC jenis praktis menghasilkan arus bolak balik tiga fase
dengan frekuensi yang tergantung dan jumlah putaran rotor. Hal ini praktis tidak memungkinkan
penghubungan jaringan (50Hz), kecuali kalau dengan perantaraan pengaturan putaran jaringan
dapat disinkronisasikan. Jika generator ini dihubungkan dengan sebuah jembatan perata arus,
maka dapat diperoleh arus searah dengan keuntungan yang telah disebut terdahulu.

b.GeneratorDC
Bekerjanya generator DC berdasarkan pengaruh timbal balik antara medan-medan magnetik dari
stator dan rotor. Di dalam lilitan stator, arus tiga fase yang dihubungkan membangkitkan medan
magnetik yang berputar. Karena ini terjadilah medan magnetik di dalam rotor sehingga di dalam
lilitan-lilitan yang dihubungkan dengan singkat, mengalir arus. Sebagai akibatnya arus ini men-
gubah medan rotornya sedemikian rupa sehingga rotor itu berputar. Di medan rotor dan medan
stator selalu harus ada perubahan, sebab kalau tidak begitu mesinnya tidak dapat bekerja.

Jadi, rotor itu tidak akan pernah berputar sinkron dengan medan rotor. Kalau motornya yang
berputar, rotor itu berputar mengikuti medan stator. Perbedaan antara putaran rotor dan medan
stator disebut selip dan dinyatakan dengan proses dan putaran sinkron. Bila rotor ini berputar
lebih cepat dan pada medan stator, maka mesinnya bekerja sebagai generator. Juga di sini terda-
pat selip. Tegangan yang dihasilkan adalah sefase dengan tegangan jaringan; variasi jumlah
putaran (dalam batas-batas tertentu) diserap oleh selip.
a)Keuntungan Generator DC

1. Generator ini tidak begitu peka terhadap gangguan. Di dalamnya tidak terdapat sikat-sikat
arang, gelanggelang seret dan pengaturan-pengaturan yang mudah rusak. Terutama bagi kincir
angin, hal ini sangat penting karena kincir angin tidak mudah dimasuki untuk perawatan.

2. Sedikit variasi pada jumlah putaran ditampung oleh selip, sehingga alat-alat yang mahal untuk
mengkonstarikan putaran tidak diperlukan.

3. Sebuah generator menghasilkan arus setelah diperkuat oleh tegangan jaringan. Jadi, generator
itu merupakan suatu keseluruhan dengan jaringan.

b) Kekurangan generator DC

1. Mesinnya memerlukan arus mati jaringan. Walaupun arus mati sebenarnya tidak membangk-
itkan daya di dalam mesin, tetapi itu dapat menimbulkan kerugian pada kawat-kawat dimulai dan
sentral. Dampak ini dapat dibatasi dengan kompensasi arus mati.

2. Arus gerak awal sangat tinggi, sehingga akibat dan menurunnya tegangan pada saluran-saluran
dapat Terjadi kelipan inisalnya pada cahaya lampu.
Sebuah varian pada generator DC adalah mesin nadi gelang seret. Di sini lilitan rotornya tidak
dihubungkan secara singkat, tetapi dikeluarkan melalui gelang-gelang seret. Dengan mengatur
arus rotorya, beberapa variasi yang lebih besar dalam jumlah putarannya masih dapat diserap.

3.PenyimpanEnergi
Karena keterbatasan ketersediaan akan energi angin (tidak sepanjang hari angin akan selalu
tersedia) maka ketersediaan listrik pun tidak menentu. Oleh karena itu digunakan alat penyimpan
energi yang berfungsi sebagai back-up energi listrik. Ketika beban penggunaan daya listrik
masyarakat meningkat atau ketika kecepatan angin suatu daerah sedang menurun, maka kebu-
tuhan permintaan akan daya listrik tidak dapat terpenuhi. Oleh karena itu kita perlu menyimpan
sebagian energi yang dihasilkan ketika terjadi kelebihan daya pada saat turbin angin berputar
kencang atau saat penggunaan daya pada masyarakat menurun. Penyimpanan energi ini diako-
modasi dengan menggunakan alat penyimpan energi. Contoh sederhana yang dapat dijadikan ref-
erensi sebagai alat penyimpan energi listrik adalah accu mobil.
Kendala dalam menggunakan alat ini adalah alat ini memerlukan catu daya DC (Direct Current)
untuk mengcharge/mengisi energi, sedangkan dari generator dihasilkan catu daya AC (Alternat-
ing Current). Oleh karena itu diperlukan rectifier-inverter untuk mengakomodasi keperluan ini.

4. Rectifier-inverter
Rectifier berarti penyearah. Rectifier dapat menyearahkan gelombang sinusoidal (AC) yang di-
hasilkan oleh generator menjadi gelombang DC. Inverter berarti pembalik. Ketika dibutuhkan
daya dari penyimpan energi (accu/lainnya) maka catu yang dihasilkan oleh accu akan berbentuk
gelombang DC
BAB III

APLIKASI

3.1 Pengaplikasian Turbin Air

Penggunaan Kincir Air sebagai Mesin penggiling gandum, Mesin penggiling gandum
dengan penggerak kincir air sudah digunakan sejak abad pertama sebelum masehi, pada jaman
kerajaan Romawi dan walaupun terkesan kuno tapi mesin penggiling ini masih tetap dipakai
sampai sekarang. Mesin pemintal benang Mesin pemintal benang yang digerakan oleh kincir air
ini pertama kali diperkenalkan oleh dua insinyur Inggris, adalah Richards Arkwright dan James
Hargreaves yang pada tahun 1773. dan mulai dibuat di USA pada tahun 1780-an. Pada abad ke-
19 penggunaan mesin ini sudah digunakan untuk pembuatan secara massal, jadi orang tidak lagi
membuat Mesin gergaji kayu denganpakaiannya sendiri.Mesin gergaji kayu penggerak kincir
air banyak ditemukan di New England,USA, pada tahun Mesin tekstil dengan penggerak kincir
air ini1840-anMesin tekstil digunakan oleh industri tekstil pada abad ke-19. karena sumber
energinya berupa air, maka pengeluaran untuk produksi dapat diminimalisir. Tetapi seiring
dengan perkembangan teknologi, lambat laun mesin ini mulai ditinggalkan

3.2 Pengaplikasian Turbin Angin

Energy angin sebenarnya sudah digunakan sejak dulu untuk menggerakan pompa dan meng-
giling biji-bijian,dan saat ini sudah digunakan sebagai pembangkit listrik berupa kincir angin
yang menggerakan generator.
BAB 1V
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang bisa saya ambil dari turbin air yaitu Turbin air adalah alat untuk
mengubah energi potensial air menjadi menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini kemudian
diubah menjadi energi listrik oleh generator.
 Turbin air dikelompokan menjadi 2 yaitu:
1.turbin impuls
2.turbin reaksi
Sedangkan turbin angin yaitu Turbin angin adalah kincir angin yang digunakan untuk
membangkitkan tenaga listrik. Turbin angin ini pada awalnya dibuat untuk mengakomodasi
kebutuhan para petani dalam melakukan penggilingan padi, keperluan irigasi, dll. Turbin angin
terdahulu banyak dibangun di Denmark, Belanda, dan negara-negara Eropa lainnya dan lebih
dikenal dengan Windmill.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Fanchi. John R., Energy – Technology and Directions for the Future. Elsevier Academic
Press, 2004.
[2] Freris. Leon, Infield. David, Renewable Energy in Power Systems. John Wiley & Sons, Ltd,
2008.
[3] Boyle. Godfrey, Renewable Energy, Power for a Sustainable Future. Oxford University
Press, 1996.
http://lugiromadoni.blogspot.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kincir_angin#Sejarah_Kincir_Angin
Daryanto, Y. 2007. Kajian Potensi angin Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Bayu. Yo-
gyakarta : BALAI PPTAGG – UPT-LAGG

Anda mungkin juga menyukai