MATA KULIAH
PERENCANAAN TATA LETAK PABRIK ( HMKB764 )
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Analisa Tata Letak Pabrik untuk Meminimalisasi
Material Handling pada Pabrik Koper.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Analisa Tata Letak
Pabrik untuk Meminimalisasi Material Handling pada Pabrik Koper ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
tingkat efisiensi dan kualitas yang tinggi dengan biaya mini-mum dan dapat
segera memenuhi kebutuhan dari konsumennya. Pada obyek pengamatan ini, yaitu
sebuah industri manufaktur yang memproduksi tas travel, tas hantar dan tas
kosmetik dengan berbagai tipe dan ukuran dengan pemasaran yang diorientasikan
manufaktur yang lebih efisien. Pada awal pengamatan, ditemukan bahwa pabrik
belum dapat memenuhi permintaan yang ada dengan optimal, dimana sering
ini disebabkan oleh tata letak pabrik yang kurang tepat, karena untuk melakukan
handling pada lantai produksi. Jika material handling minimal, maka secara tidak
Adapun analisa ini dilakukan dengan mengambil data dan ukuran tertentu
yang dianggap mewakili semua jenis produk yaitu tas travel berukuran 26 inci.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meminimalisasi bahan baku pembuatan koper
agar bahan baku bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya menggunakan analisa pada
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dibatasi pembahasan yaitu sebagai berikut :
Pabrik Koper.
a. Lebih sedikit waktu yang dipakai untuk memproduksi koper sehingga bisa
pabrik.
BAB II
LANDASAN TEORI
mendapatkan interelasi yang paling efektif dan efisien antar operator, peralatan,
letak yang telah diuraikan sebelumnya, maka pengertian perancangan tata letak
yang dipakai dalam tugas akhir ini adalah pengaturan konfigurasi stasiun kerja
Menghadapi kondisi ini, dimana variasi produk tinggi, daur hidup produk yang
pendek, permintaan yang berubahubah, dan adanya tuntutan dalam hal pengiriman
kualitas tinggi, serta dapat mengirimkannya tepat waktu kepada pelanggan. Suatu
Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengatasi hal
tersebut adalah dengan merancang tata letak pabrik atau melakukan konfigurasi
ulang tata letak pabrik. Menurut Nicol dan Hollier 1983, perancangan tata letak
tidak hanya diperlukan saat membangun perusahaan baru, tetapi juga saat
Tata letak pabrik yang baik dan didukung pula dengan koordinasi kerja
Secara umum sistem operasi produksi dibagi menjadi dua tipe dasar, yaitu:
Sistem operasi diatas memiliki konsekuensi pada tipe tata letak yang dipilih. Tipe
Tata letak berdasarkan proses, sering dikenal dengan process atau functional
kesamaan tipe atau fungsinya. Mesin-mesin yang digunakan tata letak proses
berfungsi umum (general purpose). Tata letak proses umumnya digunakan untuk
industri manufaktur yang bekerja dengan volume produksi yang relatif kecil dan
1. Total investasi yang rendah untuk pembelian mesin dan peralatan produksi
lainnya.
2. Fleksibilitas tenaga kerja dan fasilitas produksi besar dan sanggup mengerjakan
3. Kemungkinan adanya aktivitas pengawasan yang lebih baik dan efisien melalui
spesialisasi pekerjaan.
4. Pengendalian dan pengawasan lebih mudah dan baik terutama untuk pekerjaan
5. Mudah untuk mengatasi breakdown dari mesin, yaitu dengan cara memindahkan
layout atau production line layout, adalah metode pengaturan dan penempatan stasiun
kerja berdasarkan urutan operasi dari sebuah produk. Sistem ini dirancang untuk
memproduksi produk-produk dengan variasi yang rendah dan volume yang tinggi
(mass production). Untuk itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat memberikan
position layout, adalah metode pengaturan dan penempatan satsiun kerja dimana
material atau komponen utama akan tetap pada posisi/lokasinya, sedangkan fasilitas
produksi seperti tools, mesin, manusia, serta komponen lainnya bergerak menuju
6. Additional investment
Dengan adanya pengelompokkan mesin ke dalam sel untuk mengerjakan part
family tentunya akan ada investasi tambahan untuk mesin. Hal ini merupakan
Beberapa keuntungan dari tata letak teknologi kelompok dibandingkan dengan tata
Resin ABS merupakan resin thermoplastic , merupakan bahan yang sangat keras,
fleksibel dan ulet. Sifat-sifat unggul dari bahan ini adalah tahan panas, tembus cahaya,
cocok untuk proses ekstrusi dan proses pelapisan. Resin ABS umumnya digunakan bila
diinginkan hasil produksi yang mempunyai daya tahan banting, kekerasan, mampu
pewarnaan, daya tahan kelembaban dan daya tahan panas sampai 105 C. Plastik ini
dibentuk secara pembentukan termal, cetak tiup, cetak rotasi dan ekstrusi.
b. Zat pewarna
Berfungsi untuk memberikan warna teerhadap koper yang akan dibuat sesuai
Hasil produk yang berupa lembaran plastik yang tidak memenuhi syarat akan
didaur ulang dalam mesin crusher. Keluaran dari mesin crusher adalah cacahan
d. Pelarut (plastisiser)
Pelarut ini digunakan pada beberapa jenis plastik sebagai pelunak atau untuk
sampai dengan proses assembling hingga diperoleh barang jadi, yang meliputi :
a. Proses mixing
suatu bahan ke bahan lain dimana bahan-bahan tersebut terpisah dalam fasa
yang berbeda. Dalam kimia, suatu pencampuran (mixing) adalah sebuah zat
yang dibuat dengan menggabungkan dua zat atau lebih yang berbeda tanpa
reaksi kimia yang terjadi, sementara tidak ada perubahan fisik dalam suatu
Proses ini adalah untuk mencampur semua bahan baku yang diperlukan.
Putaran mesin berkisar antara 70-80 rpm dan kapasitasnya adalah 200-250 kg
b. Proses extruding
plastik. Pada silinder screw conveyor diberi masukan panas untuk mencairkan biji
dibawa sepanjang silinder dan dipanasi secara konduksi oleh sabuk pemanas.
c. Proses Calendering
f. Proses Sawing
Bagian-bagian yang tidak terpakai yang timbul setelah proses pembentukan
(hot forming) dipotong dengan circular sawing machine (mesin gergaji
bundar). Tenaga penggerak diperoleh dari motor listrik, sedangkan piringan
gergaji diputar oleh spindle dan arah gerakan gergaji maju mundur diatur oleh
sistem pneumatik
g. Proses Assembling.
Proses ini merupakan perakitan barang setengah jadi menjadi barang jadi
yang siap dipasarkan. Proses assembling dilakukan mulai dari perakitan
aksesoris bagian dalam koper, pemasangan lis, pemasangan mur dan baut,
pengeboran lubang dan aksesoris lainnya, seperti handle, roda, kunci.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Produktivitas kerja dapat ditingkatkan dengan melakukan penyusunan ulang
fasilitas fasilitas yang ada. Untuk menghasilkan layout pabrik yang lebih baik,
maka sebaiknya digunakan kombinasi antara software dan manual. Software
digunakan untuk pendekatan proses perhitungan dan cara manual digunakan pada
penyusunan layout yang baru. Dengan menggabungakn kedua cara ini diharapkan
keakuratan dan layout yang terbaik dapat diperoleh sehingga dapat memberikan
manfaat sebesar-besarnya untuk perusahaan.
3.2 Saran
Saran yang dapat kami berikan yaitu agar lebih memanfaatkan tempat yang
ada dalam penempatan alat alat produksi sehingga bisa menghemat tempat
sekaligus menghemat biaya.