Anda di halaman 1dari 6

Komponen-Komponen PLTA dan Fungsinya

Komponen PLTA yang paling konvensional terdiri dari:

1. Bendungan
Bendungan merupakan sebuah bangunan yang dibuat untuk menahan laju aliran air
dan dapat menjadi waduk yang memiliki kegunaan sebagai sumber untuk Pembangkit
Aliran Listrik Tenaga Air (PLTA). Sebuah bendungan dapat mengontrol deras atau
tidaknya aliran air yang terintegrasi dalam bendungan dengan memanfaatkan energi
mekanis aliran air untuk memutar turbin sehingga menghasilkan energi potensial yang akan
diubah menjadi energi kinetik kemudian menjadi energi listrik melalui generator (Penche
dan Minas, 1998).

Gambar.1 Waduk Cirata (Power House PLTA Cirata)

(https://www.itb.ac.id/news/)

2. Turbin
Turbin merupakan alat yang digunakan untuk memutar sebuah generator guna
menghasilkan tenaga listrik dari aliran air yang terintegrasi pada kecepatan tertentu
sehingga menghasilkan energi mekanis (putaran turbin). Turbin yang digunakan di
bendungan merupakan turbin air karena turbin akan bergerak dikarenakan air sebagai
fluida kerjanya. Sifat air yaitu mengalir dari tempat yang tinggi ketempat yang lebih rendah
yang menjadikannya memiliki energi potensial. Dalam proses aliran air pada pipa energi
potensial akan terus berubah sehingga menjadi energi kinetik. Turbin memiliki fungsi
sebagai pengubah energi potensial menjadi energi mekanik. Dimana ketika air memukul
sudu-sudu pada turbin yang mengakibatkan pergerakan kemudian dikopel ke generator,
disaat bersamaan generator akan berputar dan terbentuklah energi listrik. Secara umum
turbin air dapat digolongkan menjadi 2 golongan utama berdasarkan prinsip perubahan
pada momentum kerjanya.
1. Turbin Impuls
Turbin Impuls adalah turbin air yang memiliki cara kerja dengan merubah seluruh
energi air yang terdiri dari energi potensial, kecepatan dan tekanan, selanjutnya diubah
menjadi energi kinetik untuk memutar turbin dan menghasilkan energi Puntir. Salah
satunya adalah turbin Pelton dan Turbin Cross-Flow.
a. Turbin pelton adalah turbin jenis impuls yang masih sedikit dikembangkan
untuk skala pedesaan khususnya yang mempunyai potensi tenaga air yang
besar. Turbun ini dioperasikan pada ketinggian jatuh air (head) yang mencapai
1800 m. turbin pelton ini relative membutuhkan jumlah air yang sedikit dan
tempat porosnya dalam posisi mendatar. Turbin pelton sering dikenal dengan
turbin tekanan sama dikarenakan selama mengalir di sepanjang sudu-sudu
turbin tidak adanya penurunan tekanan, namun perubahan menyeluruh terjadi
pada bagian nosel. Dapat diketahui bahwa dimana air yang awalnya
mempunyai energi potensial yang tinggi dirubah menjadi sebuah energi kinetik.

Gambar 2. Turbin Pelton

(Jurnal JRI picohydro vol-7-no-2)

b. Turbin Cross-Flow merupakan turbin aliran radial dengan nama lain turbin
silang yang merupakan jenis turbin athmosphere radial flow, yang memiliki
daerah kerja pada tekanan atmosfer. Sehingga dalam kegiatan perakitannya
tidak membutuhkan seal-seal kedap udara. Pada turbin Cross-Flow perubahan
energi kinetic menjadi energi mekanis ketika air terbentur pada turbin sehingga
mengenai sudu-sudu sehingga memberikan energi (energi yang dihasilkan lebih
rendah dibandingkan ketika masuk) kemudian meninggalkan turbin. Adanya
kerja air yang bertingkat memberikan keuntungan berupa efektifitas yang tinggi
dan kesederhanaan pada system pengeluaran air dari runner.

Gambar 3. Skema Turbin Cross-Flow Gambar 4. Turbin Cross-Flow

(http://jurnal.itats.ac.id/) (Wikipedia,2009)

c. Turbin Turgo
Turbin turgo merupakan turbin impuls, yang memiliki kecepatan putar yang
lebih besar dari turbin pelton, akibatnya dimungkinkan transmisi langsung dari
turbin ke generator sehingga dapat memberikan kenaikan efisiensi total
sekaligus menurunkan biaya perawatan pada alat.

Gambar 5. Turbin Turgo


2. Turbin Reaksi
Turbin reaksi merupakan turbin yang mengubah seluruh energi potensial dari air
menjadi energi kinetis pada saat aliran air (momentum yang dihasilkan oleh air)
melewati sudu-sudu pengarah pada turbin, yang menyebabkan perputaran pada
runner. Turbin reaksi memiliki beberapa jenis diantaranya:
a. Turbin Francis
Turbin Francis merupakan turbin yang bekerja menggunakan proses tekanan
yang besar disaat air jatuh memasuki runner, dimana sebagian dari energi
tinggi jatuh dan bekerja pada guide vane yang diubah sebagai kecepatan arus
masuk. Selain itu sisa energi yang tinggi tetap bekerja di sudu turbin, namun
pipa hisap sangat memungkinkan energi akibat aliran air yang jatuh bekerja
disudu turbin secara maksimum.

Gambar 4. Turbin Francis Gambar 5. Prinsip Kerja Turbin Francis

( ridhoernandi.blogspot.com)
= (satuenergi.com)

b. Turbin Kaplan
Turbin air jenis propeller yang memiliki blade yang dapat disesuikan. Turbin
Kaplan merupakan turbin reaksi aliran ke dalam, yang bekerja dimana
perubahan tekanan bekerja ketika pergerakan fluida air melalui turbin yang
menggerakan dan memberikan energi. Keuntungan dari tubin Kaplan yaitu
baling-baling turbin runner (blade) akan dapat menyeseuaikan dengan
kebutuhan, hanya memerlukan head yang rendah dan hanya memiliki jumlah
head yang sangat kecil dari pisau 3 – 8. Namun turbin Kaplan sendiri memiliki
kekurangan seperti disposisi poros hanya dalam arah vertikal, laju alirah yang
besar maka memerlukan kecepatan tertentu pada turbin adalah 250-850 dan
generator akan bekerja lebih keras.

Gambar 6. Skema Pembangkit Listrik jenis Turbin Kaplan

(Feedinfra, 2012)

3. Generator
Generatotor merupakan sebuah mesin yang mengelola energi mekanik menjadi energi
listrik. Prinsip kerja yang diterapkan oleh generator adalah rotor generator yang
digerakkan oleh turbin sehingga menghasilkan energi listrik.

Gambar 7. Generator di PLTA Ir. H. Djuanda


(jasatirta2.co.id)
4. Jalur Trasnmisi
Jalur Transmisi adalah proses penyaluran tenaga listrik dari salah satu tempat
pembangkit listrik (Power Plant) sampai pada saluran distribusi (substation
distribution) sehingga dapat disalurkan sampai pada konsumer pengguna listrik
diseluruh Indonesia.

Daftar Pustaka:
Feedinfra. 2012. How Hydro Power Plant Works. Http://www.feedinfra.com/archives/39
58 (Diakses pada 3 April 2019]

A.Agung Vinskatania.2015. Mahasiswa Teknik Geofisika ITB lakukan ekskursi ke PLTA


Cirata. (Diakses pada 3 April 2019)

Muis Abdul.2010.Turbin Air Pada PLTA Larona. Jurnal. Vol 7:2.

http://lib.itenas.ac.id/kti/wp-content/uploads/2014/01/2013_08_01-Jurnal-JRI_picohydro_vol-7-no-2.pdf
http://jurnal.itats.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/10.-Revisi_ali-Khomsah_okok.pdf

Anda mungkin juga menyukai