Anda di halaman 1dari 15

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Air merupakan potensi sumber energi yang besar, karena pada


air tersimpan energi potensial (pada air jatuh) dan energi kinetik (pada air
mengalir). Tenaga air (hydropower) adalah energi yang diperoleh dari air yang
mengalir. Energi yang dimiliki air dapat dimanfaatkan dan digunakan dalam wujud
energi mekanis, diubah menjadi energi listrik.

Kebutuhan energi listrik dewasa ini kian meningkat, berbagai upaya


terusdilakukan baik dengan mencari potensi energi baru ataupun
denganmengembangkan teknologinya. Selain dari kebutuhan energi listrik
meningkat, juga terdapat daerah yang kondisi geografisnya tidak
memungkinkan jaringan listrik sampai kepada konsumen. Maka dari permasalahan
tersebut dilakukanlah suatu upaya untuk menyuplai kebutuhan energi listrik
dengan memanfaatkan kondisi dan potensi yang ada pada daerah tersebut.
Misalkan ada suatu daerah yang memiliki potensial air yang head nya mencukupi
untuk dibuat pembangkit listrik, maka d idaerah tersebut dapat dipasang
pembangkit tenaga listrik yang menyesuaikan dengan besar kecilnya head yang
tersedia. Atau potensi-potensi alam yang lain yang memungkinkan untuk
dibangunnya pembangkit tenaga listrik. Dengan keadaan geografis daerah-
daerah di Indonesia yang memiliki potensi air dengan head yang memadai
untuk sebuah pembangkit berskala kecil, maka dengan kondisi tersebut banyak
dikembangkan teknologi pembangkit-pembangkit berskala kecil yang biasa
dikenal sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH).

Salah satu sumber tenaga listrik di Indonesia menggunakan air, yang


dikonversi dengan menggunakan turbin air. Salah satu jenis turbin yang digunakan
adalah Turbin Pelton. Selama ini belum ada mesin skala lab untuk mensimulasikan
kondisi lingkungan turbin bekerja. Mesin skala lab ini dibuat untuk mempelajari
karakteristik turbin pelton pada lingkungan operasi sesungguhnya.

Turbin pelton sebagai suatu alat yang dapat bekerja merubah energi kinetik
air yang diakibatkan karena adanya energi potensial yang dimiliki oleh air menjadi

1
energi mekanik berupa putaran pada poros turbin tersebut. kemudian perputaran
poros dari poros tersebut bisa digunakan untuk memutar generator listrik yang
kemudian bisa menghasilkan energi listrik. Pada roda turbin terdapat sudu dan
fluida kerja akan mengalir melalui ruang di antara sudu tersebut. Apabila kemudian
ternyata bahwa roda turbin dapat berputar, maka tentu ada gaya yang bekerja pada
sudu. Gaya tersebut timbul karena terjadinya perubahan momentum dari fluida
kerja yang mengalir di antara sudunya. Maka, sudu harus dibentuk sedemikian rupa
sehingga dapat terjadi perubahan momentum pada fluida kerja tersebut.
Pemanfaatan turbin pelton biasa digunakan di bendungan atau di dam dan juga air
terjun. Energi kinetik yang timbul dari gerakan air melalui sudu-sudu turbin
dimanfaatkan sebagai salah satu sumber tenaga. Semakin besar energi kinetik dari
air yang melalui sudu-sudu turbin, maka semakin besar pula tenaga yang dihasilkan
sebagai sebuah pembangkit.

Dalam perancangan turbin pelton skala lab, potensi lingkungan yang


dijadikan parameter perhitungan adalah head (H), debit aliran (Q) dan putaran
generator yang akan dicapai (N).

Dari potensi-potensi lingkungan yang ada tersebut, dapat dilakukan


perhitungan terhadap dimensi sudu turbin pelton, yaitu diameter runner (D), jumlah
bucket (z), diameter jet optimal (d), lebar bucket (b), kedalaman bucket (t) dan
tinggi bucket (h).

Prinsip kerja turbin pelton skala lab ini adalah runner turbin pelton
digerakkan oleh air yang ditembakkan melalui sebuah nozzle. Nozzle tersebut
dihubungkan ke pompa. Pompa tersebut mengambil air dari dalam bak penampung
yang dibuat di bawah konstruksi tutup bak yang merupakan tempat duduk runner,
nozzle, pompa, generator dan alat ukur. Pada pipa penghubung antara nozzle
dengan pompa dibuat sebuah katup pembuangan air yang berfungsi untuk mengatur
tekanan dan debit air yang mengalir dari pompa ke nozzle. Posisi sudut tembak
nozzle dibuat bisa diatur supaya mudah untuk mencari posisi optimal tembakan air
dari nozzle ke runner. Air yang ditembakkan nozzle ke runner akan jatuh kembali
ke dalam bak. Runner inilah yang menggerakkan generator untuk menghasilkan
listrik.

2
1.2.Tujuan Percobaan
Tujuan dari praktikum turbin pleton antara lain :
• Mengetahui cara pengujian Turbin Pelton
• Mencari karakteristik dari turbin pelton antara lain :
− Karakteristik output, yaitu daya output pada tekanan air berubah-ubah
− Karakteristik output, yaitu daya output pada flowrate air berubah-ubah
− Efisiensi turbin
1.3.Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang dan tujuan dari percobaan tersebut, serta sistematika
penulisan laporan praktikum.

BAB II TEORI DASAR


Berisi tentang teori-teori yang mendukung percobaan tersebut.

BAB III ALAT DAN BAHAN


Berisi tentang alat dan bahan yang digunakan pada percobaan tersebut, gambar dan
keterangannya, serta cara kerja dari alat tersebut.

BAB IV TUGAS DAN PERTANYAAN


Berisi tentang tugas dan pertanyaan yang berkaitan dengan hasil percobaan dan
materi praktikum tersebut.

BAB V PERHITUNGAN
Berisi tentang perhitungan dari hasil percobaan.

ANALISA
Berisi tentang analisa dari percobaan yang telah dilakukan pengujian.

KESIMPULAN
Berisi tentang kesimpulan dari hasil pengujian terhadap materi pengujian.

DAFTAR PUSTAKA
Berisi sumber-sumber informasi teori yang didapatkan.

3
BAB II. TEORI DASAR

2.1. Landasan Teori

Turbin air adalah alat untuk mengubah energi potensial air menjadi menjadi
energi mekanik. Energi mekanik ini kemudian diubah menjadi energi listrik oleh
generator.Turbin air dikembangkan pada abad 19 dan digunakan secara luas untuk
pembangkit tenaga listrik. Dalam pembangkit listrik tenaga air (PLTA) turbin air
merupakan peralatan utama selain generator. Berdasarkan prinsip kerja turbin
dalam mengubah energi potensial air menjadi energi kinetik, turbin air dibedakan
menjadi dua kelompok yaitu turbin impuls dan turbin reaksi.

2.2 Fungsi Turbin

Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik.


Gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar. Turbin
air kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin
untuk memutar baling-baling digantikan air untuk memutar turbin. Perputaran
turbin ini di hubungkan ke generator.

2.3 Komponen Turbin Air

a. Rotor, yaitu bagian yang berputar pada sisitem yang terdiri dari :

• Sudu-sudu, berfungsi untuk menerima beban pancaran yang disemprotkan


oleh nozzle.
• Poros, berfungsi untuk meneruskan aliran tenaga yang berupa gerak putar
yang dihasilkan oleh sudu.
• Bantalan, berfungsi sebagai perapat-perapat komponen-komponen dengan
tujuan agar tidak mengalami kebocoran pada sistem.
b. Stator, yaitu bagian yang diam pada sistem yang terdiri dari :
• Pipa pengarah / nozzle yang berfungi untuk meneruskan aliran fluida
sehingga tekanan dan kecepatan fluida yang digunakan didalam sistem
besar.
• Rumah turbin, berfungsi sebagai rumah kedudukan
komponenkomponen turbin.

4
2.4 Prinsip kerja turbin air

Turbin air mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis. Energi
mekanis diubah dengan generator listrik menjadi tenaga listrik. Berdasarkan prinsip
kerja turbin dalam mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis. Aliran
air yang mempunyai energi potensial akan disemprotkan ke sudu-sudu turbin oleh
nozzle. Putaran dari sudu-sudu tersebut akan mengakibatkan poros turbin ikut
bergerak dan kemudian putaran poros turbin akan diteruskan ke generator listrik
untuk diubah menjadi energi listrik.

2.5 Klasifikasi Turbin Air

Berdasarkan prinsip kerja turbin dalam mengubah energi potensial air


menjadi energi kinetik, turbin air dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin
impuls dan turbin reaksi.

− Turbin Impuls

Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi
air(yang terdiri dari energi potensial + tekanan + kecepatan) yang tersedia menjadi
energi kinetik untuk memutar turbin, sehingga menghasilkan energi kinetik. Energi
potensial air diubah menjadi energi kinetik pada nozle. Air keluar nozle yang
mempunyai kecepatan tinggi membentur sudu turbin. Setelah membentur sudu arah
kecepatan aliran berubah sehingga terjadi perubahan momentum (impulse).
Akibatnya roda turbin akan berputar. Turbin impuls adalah turbin tekanan sama
karena aliran air yang keluar dari nozle tekanannya adalah sama dengan tekanan
atmosfir sekitarnya. Semua energi tinggi tempat dan tekanan ketika masuk ke sudu
jalan turbin dirubah menjadi energi kecepatan. Contoh turbin impuls adalah turbin
Pelton.

− Turbin Reaksi

Turbin reaksi adalah turbin yang cara kerjanya merubah seluruh energi air
yang tersedia menjadi energi kinetik. Turbin jenis ini adalah turbin yang paling
banyak digunakan. Sudu pada turbin reaksi mempunyai profil khusus yang
menyebabkan terjadinya penurunan tekanan air selama melalui sudu. Perbedaan

5
tekanan ini memberikan gaya pada sudu sehingga runner (bagian turbin yang
berputar) dapat berputar. Turbin yang bekerja berdasarkan prinsip ini
dikelompokkan sebagai turbin reaksi. Runner turbin reaksi sepenuhnya tercelup
dalam air dan berada dalam rumah turbin.

Turbin reaksi disebut juga dengan turbin tekanan lebih karena tekanan air
sebelum masuk roda turbin lebih besar dari pada tekanan air saat keluar roda turbin.
Secara umum dapat dikatakan bahwa aliran air yang masuk keroda turbin
mempunyai energi penuh, kemudian energi ini dipakai sebagian untuk
menggerakkan roda turbin dan sebagian lagi dipergunakan untuk mengeluarkan air
kesaluran pembuangan. Jenis turbin reaksi yang sering digunakan antara lain, turbin
francis, turbin propeler atau kaplan. (Fritz Dietzel, 1988:17).

Berdasarkan arah alirannya, turbin dikelompokkan menjadi 2 kelompok,


yaitu turbin aliran radial dan turbin aliran aksial.

− Turbin Aliran Radial

Turbin aliran radial adalah turbin yang arah alirannya tegak lurus dengan
arah putaran poros turbin. Turbin dengan aliran radial digunakan untuk laju alir (
aliran working fluid ) rendah dan dengan perbedaaan tekanan ( difference pressure
) tinggi.

− Turbin Aliran Aksial

Turbin yang sejajar dengan arah putaran poros turbin. Turbin dengan aliran
aksial digunakan untuk laju alir tinggi dan dengan perbedaan tekanan rendah ( 1 –
40 bar ). Axial-flow turbines kebanyakan digunakan dalam aplikasi yang
melibatkan fluida kompresibel. Dalam banyak penggunaan, efisiensi Axial-flow
turbines lebih tinggi dibandingkan radial-inflow turbines.

Adapun macam-macam turbin air antara lain :

− Turbin Pelton

Turbin Pelton termasuk jenis turbin impuls yang merubah seluruh energi air
menjadi energi kecepatan sebelum memasuki runner turbin. Perubahan energi ini

6
dilakukan didalam nozzle dimana air yang semula mempunyai energi potensial
yang tinggi diubah menjadi energi kinetis. Pancaran air yang keluar dari nozzle
akan menumbuk bucket yang dipasang tetap sekeliling runner dan garis pusat
pancaran air menyinggung lingkaran dari pusat bucket. Kecepatan keliling dari
bucket akibat tumbukan yang terjadi tergantung dari jumlah dan ukuran pancaran
serta kecepatannya. Kecepatan pancaran tergantung dari tinggi air di atas nozzlenya
serta effisiensinya.

Turbin pelton terdiri dari satu set sudu jalan yang diputar oleh pancaran air
yang disemprotkan oleh nozzle. Turbin pelton adalah salah satu dari jenis turbin air
yang paling efisien. Turbin pelton adalah turbin yang cocok digunakan untuk head
tinggi. Bentuk sudu turbin terdiri dari 2 bagian yang simetris. Sudu dibentuk
sedemikian sehingga pancaran air akan mengenai tengah sudu dan pancaran air
tersebut akan berbelok ke kedua arah sehingga bisa membalikkan pancaran air
dengan baik dan membebaskan sudu dari gaya-gaya samping.

2.6 Kecepatan spresifik turbin

Kecepatan spesifik (ns), menunjukkan bentuk dari turbin itu dan tidak
berhubungan dengan ukurannya. Hal ini menyebabkan desain turbin baru yang
diubah skalanya dari desain yang sudah ada, dengan performa yang sudah
diketahui.

Kecepatan spesifik merupakan kriteria utama yang menunjukkan pemilihan


jenis turbin yang tepat berdasarkan karakteristik sumber air. Kecepatan spesifik dari
sebuah turbin juga dapat di artikan sebagai kecepatan ideal, persamaan geometris
turbin, yang menghasilkan satu satuan daya tiap satu satuan head. \

Kecepatan spesifik turbin dapat di artikan sebagai titik effisiensi


maksimum. Perhitungan tepat ini menghasilkan performa turbin dalam jangkauan
head dan debit tertentu. Kecepatan spesifik juga merupakan titik awal dari analisis
desain dari sebuah turbin baru.

Setelah kecepatan spesifik yang diinginkan diketahui, dimensi dasar dari


bagian - bagian turbin dapat dihitung dengan mudah. Keluaran turbin dapat

7
diperkirakan berdasarkan dari test permodelan. Debit yang melalui turbin
dikendalikan dengan katub yang besar atau pintu gerbang yang disusun diluar
sekeliling pengarah turbin.

Perubahan head dan debit dapat dilakukan dengan variasi bukaan pintu,
akan menujukkan efisiensi turbin dengan kondisi yang berubah-ubah. Berdasarkan
gambar dibawah semakin tinggi ns maka bentuk sudu turbin akan semakin kecil
dan tinggi head semakin rendah.

2.7. Turbin pelton

Salah satu sumber tenaga listrik di Indonesia menggunakan air, yang


dikonversi dengan menggunakan turbin air. Salah satu jenis turbin yang digunakan
adalah Turbin Pelton. Selama ini belum ada mesin skala lab untuk mensimulasikan
kondisi lingkungan turbin bekerja. Mesin skala lab ini dibuat untuk mempelajari
karakteristik turbin pelton pada lingkungan operasi sesungguhnya.

Turbin pelton sebagai suatu alat yang dapat bekerja merubah energi kinetik
air yang diakibatkan karena adanya energi potensial yang dimiliki oleh air menjadi
energi mekanik berupa putaran pada poros turbin tersebut. kemudian perputaran
poros dari poros tersebut bisa digunakan untuk memutar generator listrik yang
kemudian bisa menghasilkan energi listrik.

Pada roda turbin terdapat sudu dan fluida kerja akan mengalir melalui ruang
di antara sudu tersebut. Apabila kemudian ternyata bahwa roda turbin dapat
berputar, maka tentu ada gaya yang bekerja pada sudu. Gaya tersebut timbul karena
terjadinya perubahan momentum dari fluida kerja yang mengalir di antara sudunya.

Maka, sudu harus dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat terjadi


perubahan momentum pada fluida kerja tersebut. Pemanfaatan turbin pelton biasa
digunakan di bendungan atau di dam dan juga air terjun. Energi kinetik yang timbul
dari gerakan air melalui sudu-sudu turbin dimanfaatkan sebagai salah satu sumber
tenaga. Semakin besar energi kinetik dari air yang melalui sudu-sudu turbin, maka
semakin besar pula tenaga yang dihasilkan sebagai sebuah pembangkit.

8
Turbin pelton merupakan pengembangan dari turbin impuls yang ditemukan
oleh S.N.Knight tahun 1872 dan N.J. Colena tahun 1873 dengan pasang mangkok-
mangkok pada roda turbin. Setelah itu turbin impuls dikembangkan oleh orang
amerika Lester G. Pelton (1880) yang melakukan perbaikan dengan penerapan
mangkok ganda simetris, punggung membelah membagi jet menjadi dua paruh
yang sama yang dibalikan menyamping.

Jenis Turbin ini memiliki satu atau beberapa jet penyemprot air untuk
memutar piringan.Tak seperti turbin jenis reaksi, turbin ini tidak memerlukan
tabung diffuser. Ketinggian air (head) = 200 s.d 2000 meter. Debit air = 4 s.d 15
m3/s.

Turbin pelton digolongkan ke dalam jenis turbin impuls atau tekanan sama.
Karena selama mengalir di sepanjang sudu-sudu turbin tidak terjadi penurunan
tekanan, sedangkan perubahan seluruhnya terjadi pada bagian pengarah pancaran
atau nozzel. Energi yang masuk ke roda jalan dalam bentuk energi kinetik.

Turbin Pelton yang bekerja dengan prinsip impuls, semua energi tinggi dan
tekanan ketika masuk ke mangkok jalan turbin dirubah menjadi energi kecepatan.
Pancaran air tersebut yang akan menjadi gaya tangensial F yang bekerja pada
mangkok roda jalan.

Turbin pelton beroperasi pada tinggi jatuh yang besar . Tinggi air jatuh
dihitung mulai dari permukaan atas sampai tengah tengah pancaran air. Bentuk
mangkok terbelah menjadi dua bagian yang simetris, dengan maksud adalah agar
dapat membalikan pancaran air dengan baik dan membebaskan mangkok dari gaya-
gaya samping.

Dalam perancangan turbin pelton telah ada suatu ketentuan yang mengatur
dari desain / rancangan turbin pelton secara baku. Intinya kita tinggal menggunakan
beberapa parameter utama untuk menghasilkan dimensi lain Turbin jenis ini
biasanya digunakan untuk menghasilkan listrik berkapasitas besar pada pusat
tenaga air tekanan tinggi. Turbin pelton dilengkapi dengan empat sampai dengan
enam nozzle.

9
Kelebihan Turbin Pelton :

• Daya yang dihasilkan besar


• Konstruksi yang sederhana
• Mudah dalam perawatan dan Teknologi yang sederhana mudah diterapkan
di daerah yang terisolir.

Kelemahan Turbin Pelton :

• Karena aliran air berasal dari atas maka biasanya reservoir air atau
bendungan air, sehingga memerlukan investasi yang lebih banyak.

Menurut penelitian dari Pamungkas Irawan tentang efisiensi dari bentuk


sudu mangkok dengan bentuk silinder tertutup dibelah dua dapat disimpulkan
sebagai berikut: “Besarnya daya yang dihasilkan oleh system dipengaruhi oleh head
(H), debit (Q), percepatan grafitasi (g) dan pembebanan generator pada tegangan
yang konstan.”

2.8 Prinsip dasar dan cara kerja turbin pelton


2.8.1. Prinsip dasar

Turbin pelton merupakan turbin impuls yang prinsip kerjanya mengubah


energi potensial air menjadi energi kinetik dalam bentuk pancaran air. Pancaran air
yang keluar dari mulut nozel diterima oleh mangkok-mangkok pada roda jalan
sehingga roda jalan berputar. Dari putaran inilah menghasilkan energi mekanik
yang memutar poros generator sehigga menghasilkan energi listrik.

Perancangan turbin pelton dimulai dengan melakukan penegenal dan


identifikasi, pertimbangan dan melihat faktor keamanannya untuk dapat
menyajikan hasil rancangan dengan baik begitu juga dengan material yang akan
digunakan dalam perancangan turbin pelton.

Dalam perancangan di butuhkan massa jenis atau density (ρ) untuk dapat
menentukan berat jenisnya, massa jenis merupakan massa suatu benda per satuan
volume. Sedangkan berat jenis benda adalah berat suatu benda dalam satuan

10
volume, berat mempunyai arah, berat suatu benda dipengaruhi oleh massa benda
dan gravitasi.

2.8.2. Cara kerja turbin pelton

Adapun cara kerja turbin pelton ini adalah Tahap pertama yang dilakukan
adalah menghidupkan saklar motor pompa yang terdapat pada panel listrik yang
bertujuan agar pompa berputar dan menghisap air yang berada pada bak
penampung, lalu air mengalir melalui pipa menuju ke nozzle penyemprot. Sebelum
sampai ke nozzle air terlebih dahulu melewati kran dan juga alat ukur flow meter.
Dan dari nozzle lalu air disemprotkan ke sudu turbin yang menyebabkan turbin
serta As turbin berputar sehingga kita bisa mengukur prestasi turbin. Dan air yang
disemprotkan oleh nozzle ke sudu itu jatuh kembali pada bak penampungan air.

2.9. Komponen – Komponen Utama Turbin Pleton

Turbin Pleton terdiri dari beberapa komponen utama yang bekerja sama
untuk mengubah energi kinetik air menjadi energi mekanik. Berikut adalah
beberapa komponen penting dari turbin pleton:

• Corong atau Kerucut (Funnel or Cone):

Komponen ini merupakan struktur utama turbin pleton. Corong atau kerucut
memiliki bentuk geometri khusus yang membantu mempercepat aliran air yang
masuk ke turbin. Corong ini juga berfungsi sebagai pengarah aliran air ke roda
turbin.

• Roda Turbin (Turbine Wheel):

Roda turbin merupakan komponen yang terpasang pada bagian bawah


corong atau kerucut. Roda turbin memiliki bilah-bilah melingkar yang dipasang
pada sudut tertentu terhadap arus air. Ketika air mengalir melalui bilah-bilah ini,
energi kinetik air diubah menjadi energi mekanik yang memutar roda turbin.

11
• Poros (Shaft):

Poros adalah komponen yang terhubung dengan roda turbin dan berfungsi
menghubungkan gerakan rotasi roda turbin dengan peralatan yang akan digerakkan,
seperti generator listrik atau pompa air. Poros ini menerima torsi dari roda turbin
dan mengalirkannya ke komponen lain.

• Sistem Pembukaan (Opening System):

Sistem pembukaan pada turbin pleton bertugas mengatur aliran air yang
masuk ke corong atau kerucut. Sistem ini dapat berupa pintu air atau katup yang
dapat dikendalikan untuk mengatur debit air yang mengalir ke turbin. Dengan
mengatur pembukaan sistem ini, kinerja turbin pleton dapat diatur sesuai
kebutuhan.

• Sistem Penopang dan Peredam Getaran:

Untuk menjaga stabilitas dan kinerja turbin pleton, diperlukan sistem


penopang dan peredam getaran. Sistem ini dapat berupa struktur penyangga yang
kuat untuk menahan berat turbin dan meredam getaran yang dihasilkan oleh aliran
air dan rotasi roda turbin. Komponen ini penting untuk menjaga keandalan dan
keamanan operasi turbin.

• Generator atau Peralatan Terkait:

Turbin pleton sering digunakan untuk menggerakkan generator listrik.


Generator ini terhubung dengan poros turbin dan mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik. Selain generator, turbin pleton juga dapat digunakan untuk
menggerakkan pompa air atau peralatan mekanis lainnya tergantung pada aplikasi
spesifiknya.

Komponen-komponen ini bekerja secara sinergis dalam turbin pleton untuk


menghasilkan energi mekanik atau listrik dari aliran air. Penting untuk memahami
fungsi dan interaksi antara komponen ini dalam merancang, mengoperasikan, dan
memelihara turbin pleton secara efektif.

12
2.10. RUMUS-RUMUS PERHITUNGAN DALAM PERENCANAAN TURBIN

A .Debit Aliran Untuk mendapatkan debit aliran :

B .Kecepatan Aliran Rata-Rata (v)

C. Tinggi Air Jatuh (Head)

13
BAB III. ALAT DAN BAHAN

3.1. Alat dan bahan

Gambar 3.1. Alat untuk praktikum Turbin Pelton

3.2. Prosedur percobaan

3.2.1 Langkah langkah percobaan :

− Hubungkan kabel daya pada jala-jala listrik yang telah disediakan


− Tekan “on” pada inverter untuk menyalakan dan atur putaran pompa
− Tentukan tekanan air dari pompa
− Lakukan pengukuran momen puntir dengan dynamometer

14
3.2.2 Perhitungan

15

Anda mungkin juga menyukai