Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tidak dapat dipungkiri bahwa air memiliki banyak Kehidupan manusia tidak
bisa terlepas dari air, udara, angin, dan lain-lain. Air sangat penting bagi kehidupan
manusia karena ~59% bagian tubuh manusia adalah air. Air juga dibutuhkan oleh
makhluk hidup yang lainnya seperti tumbuhan dan hewan. Udara yang ada juga
sangat penting karena terdapat oksigen (O2). Oksigen yang ada sangat dibutuhkan
manusia untuk keberlangsungan hidupnya. Tanpa oksigen, otak manusia tidak akan
berfungsi seperti biasanya dan mengakibatkan kematian. Penggunaan turbin angin
atau kincir angin sebagai sumber listrik sangat penting untuk kedepannya karena
dapat mengurangi penggunaan batu bara sebagai sumber listrik pada saat ini. Angin
lebih baik daripada batu bara karena lebih ramah lingkungan dan memiliki jumlah
yang tak terbatas.

Listrik merupakan sumber energi yang digunakan oleh manusia. Listrik


dihasilkan melalui sebuah sistem pembangkit listrik. Pembangkit yang banyak
digunakan adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik
Tenaga Gas Bumi (PLTG), Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit
Listrik Tenaga Diesel (PLTD), dan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
PLTU dan PLTD menggunakan sumber energi berupa batubara ataupun minyak
bumi.

Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah menipisnya ketersediaan sumber


energi yang tidak dapat diperbarui seperti bahan bakar fosil serta efek buruk
pembakaran bahan bakar fosil. Pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan polutan
yang berpotensi merusak ozon dan berpotensi meningkatkan pemanasan global.
Untuk mengatasi hal itu maka dikembangkan berbagai bentuk energi alternatif
dengan memanfatkan energi alam berupa energi surya, air, dan angin.
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang tidak terbatas jumlahnya.
Air juga memiliki potensi yang sangat besar dan dapat digunakan sebagai sumber
energi yang bersih karena tidak menghasilkan polutan. Selain itu air juga tidak
mempunyai potensi merusak ozon maupun potensi pemanasan global.

Sumber energi alternatif yang dimiliki Indonesia antara lain tenaga mikrohidro
memiliki total potensi 75.000 MW, sedangkan yang saat ini termanfaatkan baru
sekitar 34.000 MW. Sedangkan menurut data dari Pusdatin ESDM tahun 2009
sumber energi air yang digunakan di Indonesia yaitu 2.80%.

Pembangkit listrik tenaga air menggunakan turbin sebagai alat untuk


mengkonversi potensi energi air menjadi energi mekanik untuk memutar generator
listrik. Untuk daya yang kecil (microhydro/picohydro), turbin pelton dapat
digunakan. Sudu turbin pelton biasanya dibuat dari bahan alumunium atau stainless
steel. Pembuatan sudu tersebut tentu saja tidak mudah, apalagi bagi masyarakat
kebanyakan. Oleh karena itu sudu turbin dapat dibuat dari bahan resin, sehinga
pembuatanya lebih mudah dan tidak memakan banyak biaya dibandingkan dengan
mengunakan stainless steel atau alumunium.

Sampai sekarang ini pemanfaatan bahan resin sebagai sudu turbin pelton tidak
banyak dilakukan sehingga informasi mengenai unjuk kerjanya kurang diketahui.
Sudu pelton dibuat berbentuk dua buah mangkok. Pancaran yang keluar dari nosel
terbagi oleh sudu menjadi dua bagian dan meninggalkan sudu dengan cara
dibelokkan melalui sudut yang hampir 180o. Reaksi impuls menghasilkan suatu
momen puntir pada poros sudu yang menyebabkan runner berputar dan terus
berputar selama ada pancaran yang datang menerjang ember. Untuk pembangkit
listrik dengan daya yang kecil, ukuran ranner disesuaikan dengan debit dan tinggi
jatuh air. Pada turbin pelton dimungkinkan menggunakan lebih dari satu pancaran
(nosel).
Oleh karena itu, kami dari kelompok IV (Empat) melakukan percobaan turbin
pelton agar dapat mengetahui prinsip kerja dari turbin pleton dan karakteristik
performance dari turbin pelton.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari percobaan Turbin Pelton adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana prinsip kerja dari turbin pelton?
2. Apa saja karakteristik performance dari turbin pelton?

1.3 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari percobaan Turbin Pelton adalah sebagai berikut:
1. Untuk mempelajari prinsip kerja dari turbin pelton.
2. Untuk mengetahui karakteristik performance dari turbin pelton.

1.4 Manfaat Praktikum


Adapun Manfaat dari percobaan Turbin Pelton adalah sebagai berikut :
1.4.1 Untuk diri sendiri
Untuk menambah wawasan penulis mengenai turbin pelton, klarifikasi turbin
air, kriteria pemilian jenis turbin, dan penerapan turbin pelton dalam bidang teknik.

1.4.2 Untuk instansi


Penelitian dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan suatu cara
dalam kegiatan pemanfaatan air untuk menghasilkan tenaga listrik.

1.4.3 Untuk bangsa dan negara


Penelitian dapat dijadikan sebagai acuan dalam pemanfaatan sumber daya alam
untuk suatu instalasi pembangkit tenaga listrik yang efisien, sehingga dapat digunakan
dalam memenuhi kebutuhan hidup bagi suatu negara
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Turbin Air


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Turbin adalah mesin atau motor yang
roda penggeraknya berporos dengan sudu (baling-baling) yang digerakkan oleh
aliran air, uap, atau udara. Menurut istilah, Turbin adalah sebuah mesin berputar yang
mengambil energi dari aliran fluida. Turbin sederhana memiliki satu bagian yang
bergerak, "asembli rotor-blade". Fluida yang bergerak menjadikan baling-baling
berputar dan menghasilkan energi untuk menggerakkan rotor. Contoh turbin awal
adalah kincir angin dan roda air.

Turbin juga dapat di artikan sebagai suatu mesin rotari yang berfungsi untuk
mengubah energi dari aliran fluida menjadi energigerak yang bermanfaat. Mesin turbin
yang paling sederhana terdiri dari sebuah bagian yang berputar disebut rotor, yang
terdiri atas sebuah poros/shaft dengan sudu-sudu atau blade yang terpasang
disekelilingnya. Rotor tersebut berputar akibat dari tumbukan aliran fluida atau
berputar sebagai reaksi dari aliran fluida tersebut. Oleh karena itulah turbin terbagi atas
2 jenis, yaitu turbin impuls dan turbin reaksi. Rotor pada turbin impuls berputar akibat
tumbukan fluida bertekanan yang diarahkan oleh nozzle kepada rotor tersebut,
sedangkan rotor turbin reaksi berputar akibat dari tekanan fluida itu sendiri yang keluar
dari ujung sudu melalui nozzle.

Turbin air adalah merupakan mesin penggerak yang merubah energi potensial
menjadi energi mekanik dengan air sebagai fluida kerjanya. Menurut sejarahnya
turbin hidrolik sekarang berasal dari kincir-kincir air pada jaman abad pertengahan
yang dipakai untuk memecah batu bara dan keperluan pabrik gandum. Salah satu
kincir air tersebut dapat dilihat di Aungrabad (India) yang telah berumur 400 tahun
(Gilang Ruhiadiansyah, 2018).
Teori turbin air bertujuan untuk mendapatkan unjuk kerja optimum dalam
pemanfaatan energi air pada suatu kondisi operasi tertentu.Formula yang digunakan
kebanyakan diperoleh berdasarkan pengalaman, eksperimen atau analisis dimensi.

Dasar kerja turbin air sangat sederhana yaitu mengubah energi kinetik menjadi
energi mekanik yang diketemukan sebelum dimulainya tahun masehi. Teknologi ini
merupakan perkembangan dari kincir air. Perbedaan utamanya antara kincir air dan
turbin air adalah bahwa kincir air hanya mengubah kecepatan aliran, sedangkan turbin
air mengubah arah dan kecepatan aliran (Anonim,2015).

2.2 Turbin Pelton


Turbin pelton atau biasa disebut turbin impuls adalah suatu alat yang bekerja
untuk merubah energi kinetik air yang diakibatkan karena adanya energi potensial
yang dimiliki oleh air, menjadi energi kinetik berupa putaran pada poros turbin
tersebut. Dan perputaran poros dari poros tersebut bisa digunakan untuk memutar
generator listrik, yang kemudian bisa dihasilkan energi listrik.

Pada roda turbin terdapat sudu dan fluida kerja mengalir melaui ruang di antara
sudut tersebut. Apabila ternyata bahwa roda turbin dapat berputar, maka tentu ada
gaya yang bekerja padasudut. Gaya tersebut timbul karena terjadinya perubahan
momentum dari fluida kerja yang mengalirdi antara sudutnya.Jadi, sudut haruslah
dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat terjadi perubahan momentum pada fluida
kerja tersebut.Dari sebuah mekanisme turbin pelton ada beberapa ukuranyang sering
dijadikan acuan didalam penggunaannya. Ukuran-ukuran tersebut antara lain :

D= Diameter dari lingkaran sudu Turbin pelton yang terkena pancaran air,
disingkat sebagai diameter lingkaran pancar (diameter roda rata-rata).
d= Diameter pancaran air yang mengenai sudu-sudu turbin.
n= Kecepatan putar roda turbin akibat dari energi kinetik air yang melaluinya.
Gambar 2.1 Turbin Pelton
Sumber : Anonim,2015

Turbin Pelton merupakan suatu jenis turbin yang mengandalkan suatu reaksi
impuls dari suatu daya yang dihasilkan dari daya hidrolisis.Semakin tinggi head yang
dimiliki maka semakin baik untuk turbin jenis ini.Walaupun ns (kecepatan spesifik)
relatif kecil tapi memungkinkan untuk kecepatan yang tinggi dengan ketentuan
jumlah nosel yang banyak dalam meningkatkan daya yang lebih tinggi. Sehingga jika
putaran dari generator yang dikopel ke turbin semaki tinggi, maka generator yang
digunakan akan semakin murah. Untuk lebih jelasnya bisa dilhat grafik berbagai
jenis turbin antara Head dan ns-nya (Gilang Ruhiadiansyah, 2018).

2.3 Jenis-Jenis Turbin


2.3.1. Turbin Air (Pelton)
Turbin air adalah merupakan mesin penggerak yang merubah energi potensial
menjadi energi mekanik dengan air sebagai fluida kerjanya. Menurut sejarahnya
turbin hidrolik sekarang berasal dari kincir-kincir air pada jaman abad pertengahan
yang dipakai untuk memecah batu bara dan keperluan pabrik gandum. Salah satu
kincir air tersebut dapat dilihat di Aungrabad (India) yang telah berumur 400 tahun
(Gilang Ruhiadiansyah, 2018).
Teori turbin air bertujuan untuk mendapatkan unjuk kerja optimum dalam
pemanfaatan energy air pada suatu kondisi operasi tertentu.Formula yang digunakan
kebanyakan diperoleh berdasarkan pengalaman, eksperimen atau analisis dimensi.

Dasar kerja turbin air sangat sederhana yaitu mengubah energi kinetik menjadi
energi mekanik yang diketemukan sebelum dimulainya tahun masehi.Teknologi ini
merupakan perkembangan dari kincir air. Perbedaan utamanya antara kincir air dan
turbin air adalah bahwa kincir air hanya mengubah kecepatan aliran, sedangkan turbin
air mengubah arah dan kecepatan aliran (Anonim,2015).

4
1

2 3

Gambar 2.2. Instalasi turbin air


Sumber : Anonim,2015

Turbin pelton atau biasa disebut turbin impuls adalah suatu alat yang bekerja
untuk merubah energi kinetik air yang diakibatkan karena adanya energi potensial
yang dimiliki oleh air, menjadi energi kinetik berupa putaran pada poros turbin
tersebut.Dan perputaran poros dari poros tersebut bisa digunakan untuk memutar
generator listrik, yang kemudian bisa dihasilkan energi listrik.

Pada roda turbin terdapat sudu dan fluida kerja mengalir melaui ruang di antara
sudut tersebut. Apabila ternyata bahwa roda turbin dapat berputar, maka tentu ada
gaya yang bekerja padasudut. Gaya tersebut timbul karena terjadinya perubahan
momentum dari fluida kerja yang mengalirdi antara sudutnya.Jadi, sudut haruslah
dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat terjadi perubahanmomentum pada fluida
kerja tersebut.Dari sebuah mekanisme turbin pelton ada beberapa ukuranyang sering
dijadikan acuan didalam penggunaannya. Ukuran-ukuran tersebut antara lain:
D = Diameter dari lingkaran sudu Turbin pelton yang terkena pancaran air,
disingkat sebagai diameter lingkaran pancar (diameter roda rata-rata).
D = Diameter pancaran air yang mengenai sudu-sudu turbin.
N = Kecepatan putar roda turbin akibat dari energi kinetik air yang
melaluinya.

Gambar 2.3 Turbin Pelton


Sumber : Anonim, 2015

Turbin Pelton merupakan suatu jenis turbin yang mengandalkan suatu reaksi
impuls dari suatu daya yang dihasilkan dari daya hidrolisis.Semakin tinggi head yang
dimiliki maka semakin baik untuk turbin jenis ini.Walaupun ns (kecepatan spesifik)
relatif kecil tapi memungkinkan untuk kecepatan yang tinggi dengan ketentuan
jumlah nosel yang banyak dalam meningkatkan daya yang lebih tinggi. Sehingga jika
putaran dari generator yang dikopel ke turbin semaki tinggi, maka generator yang
digunakan akan semakin murah. Untuk lebih jelasnya bisa dilhat grafik berbagai
jenis turbin antara Head dan ns-nya (Gilang Ruhiadiansyah, 2018).
2.3.2. Turbin Gas
Turbin gas itu adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi dari arus
gas pembakaran. Dia memiliki kompresor naik keatas dipasangkan dengan turbin turun
kebawah, dan sebuah bilik pembakaran di-tengahnya. Energi ditambahkan di arus gas
di pembakar, di mana udara dicampur dengan bahan bakar dan dinyalakan. Pembakaran
meningkatkan suhu, kecepatan dan volume dari aliran gas. Kemudian diarahkan
melalui sebuah penyebar (nozzle) melalui baling-baling turbin, memutar turbin dan
mentenagai kompresor. Energi diambil dari bentuk tenaga shaft, udara terkompresi
dan dorongan, dalam segala kombinasi, dan digunakan untuk mentenagai pesawat
terbang, kereta, kapal, generator, dan bahkan tank (Rizal Cristy, 2016).

Gambar 2.4 Turbin Gas


Sumber: Rizal Cristy, 2016

Turbin gas digunakan sebagai penggerak generator listrik. Agar turbin dapat
berputar, dibutuhkan beberapa komponen yang lain. Turbin gas merupakan
serangkain komponen yang dirangkai menjadi kesatuan yang dinamakan
siklus brayton. Siklus ini terdiri dari kompresor, combuster, dan turbin. Agar turbin
gas dapat beroperasi dengan baik dan seefisien mungkin, turbin gas diperlukan
peralatan-peralatan lain seperti lubrication system, control system, cooling system,
fuel system, dan lain-lain.
Pada pembangkit listrik, turbin gas tidak hanya digunakan untuk
menggerakkan generator listrik. Akan tetapi turbin gas ini juga digunakan sebagai
pemanas ada HRSG (Heat Recovery SteamGenerator). Temperatur pada sisi exhaust
turbine masih cukup tinggi. Apabila gas sisa dari turbin gas dibuang ke atmosfir akan
sia-sia (Rizal Cristy, 2016).

2.3.3. Turbin Uap


Turbin uap merupakan suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial
uap menjadi energi kinetik dan selanjutnya diubah menjadi energi mekanis dalam
bentuk putaran poros turbin. Poros turbin, lansung atau dengan bantuan roda gigi
reduksi, dihubungkan dengan mekanisme yang akan digerakkan. Tergantung pada
jenis mekanisme yang digunakan, turbin uap dapat digunakan pada berbagai bidang
seperti pada bidang industri, untuk pembangkit tenaga listrik dan untuk transportasi.
Pada proses perubahan energi potensial menjadi energi mekanisnya yaitu dalam
bentuk putaran poros dilakukan dengan berbagai cara.

Pada dasarnya turbin uap terdiri dari dua bagian utama, yaitu stator dan rotor
yang merupakan komponen utama pada turbin kemudian di tambah komponen
lainnya yang meliputi pendukungnya seperti bantalan, kopling dan sistem bantu
lainnya agar kerja turbin dapat lebih baik. Sebuah turbin uap memanfaatkan energi
kinetik dari fluida kerjanya yang bertambah akibat penambahan energi termal.

Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial
menjadi energi kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi
mekanik dalam bentuk putaran poros turbin. Poros turbin langsung atau dengan
bantuan elemen lain, dihubungkan dengan mekanisme yang digerakkan. Tergantung
dari jenis mekanisme yang digerakkan turbin uap dapat digunakan pada berbagai
bidang industri, seperti untuk pembangkit listrik (Ir. Najamudin, 2014).
Gambar 2.5 Turbin Uap
Sumber: Ir. Najamudin, 2014

Sebuah sistem turbin uap – generator yang digunakan untuk pembangkit listrik
tenaga uap berfungsi untuk mengkonversikan energi panas dari uap air menjadi
energi listrik. Proses yang terjadi adalah energi panas yang ditunjukkan oleh
gradien/perubahan temperatur dikonversikan oleh turbin menjadi energi kinetik dan
sudu-sudu turbin mengkonversikan energi kinetik ini menjadi energi mekanik pada
poros/shaft. Pada akhirnya, generator mengkonversikan energi mekanik menjadi
energi listrik. Panas dari uap air yang tidak terkonversi menjadi energi mekanik,
terdisipasi/dibuang di kondenser oleh air pendingin.

Umumnya PLTU menggunakan turbin uap tipe multistage, yakni turbin uap
yang terdiri atas lebih dari 1 stage turbin (Turbin High Pressure, Intermediate
Pressure, dan Low Pressure). Uap air superheater yang dihasilkan oleh boiler masuk
ke turbin High Pressure (HP), dan keluar pada sisi exhaust menuju ke boiler lagi
untuk proses reheater. Uap air yang dipanaskan kembali ini dimasukkan kembali ke
turbin uap sisi Intermediate Pressure (IP), dan uap yang keluar dari turbin IP akan
langsung masuk ke Turbin Low Pressure (LP). Selanjutnya uap air yang keluar dari
turbin LP masuk ke dalam kondenser untuk mengalami proses kondensasi (Ir.
Najamudin, 2014).
2.4 Prinsip Kerja Turbin Pelton
Pada Turbin Pelton, air mengalir dalam “penstock”(pipa pesat), sampai ujung
bawah masuk nosel (energy kinetic naik), keluar mengenaik sudu-sudu ( yang
terpasang pada runner). Pengaturan jumlah air dapat dengan regulator / governor
(untuk instalasi yang besar) atau denga tangan / manual (instalasi yang kecil).
1) Nozel, energi tekanan dari air pada reservoir sewaktu melewati penstock
sebagian dirubah menjadi energi kinetic dan energy kinetik ini makin lama
meningkat oleh karena nozzle pada tekana atmosfer pada casing. Ketika air
menabrak buckets maka dihasilkan energy mekanik . untuk turbin degan
kapasitas yang kecil menggunakan single jet. Dan untuk turbin yang
memproduksi tenaga besar, jumlah jet harus lebih banyak.
2) Buckets(sudu), buckets dari pelton wheel mempunyai bentuk double
hemispherical cup. Pancaran dari air yang datang mengenai buckets bagian
tengah yang ada pemisahnya terbagi menjadi dua bagian dan setelah hancur
pada permukaan bagian dalam bucket berubah 160 sampai 170 lalu
meninggalkan bucket. Bucket ini terbuat dari cast iron (head rendah), cast steel
atau dari stainless steel (head tinggi). Permukaan bagian dalam dip les
sedemikian rupa untuk menghindari gesekan yang besar.
3) Casing, berfungsi untuk menghindari deburan air, serta untuk mengarahkan air
ke tail race dan sebagai keamanan.
4) Rem hidrolik, untuk menghentikan putaran turbin, walaupun pancaran air telah
berhenti, runner tetap akan berputar untuk waktu yang lama. Untuk
menghentikannya diperlukan rem nozle yang kecil, dimana arah air dari rem ini
berlawanan arah dengan putaran runner.

Bentuk sudu turbin terdiri dari dua bagian yang simetris. Sudu dibentuk
sedemikian sehingga pancaran air akan mengenai tengah-tengah sudu dan pancaran
air tersebut akan berbelok ke kedua arah sehinga bisa membalikkan pancaran air
dengan baik dan membebaskan sudu dari gaya-gaya samping. Untuk turbin dengan
daya yang besar, sistem penyemprotan airnya dibagi lewat beberapa nozel. Dengan
demikian diameter pancaran air bisa diperkecil dan mangkok sudu lebih kecil.
Turbin Pelton merupakan salah satu jenis turbin air yang prinsip kerjanya
memanfaatkan energi potensial air menjadi energi listrik tenaga air (hydropower).
Prinsip kerja turbin pelton adalah mengkonversi daya fluida dari air menjadi daya
poros untuk digunakan memutar generator listrik. Air yang berada pada bak
penampung dihisap oleh pompa dimana pompa berfungsi untuk menghisap dan
memompa air untuk dialirkan ke sudu turbin.

Namun aliran air tidak langsung mengarah ke sudu turbin melainkan harus
melewati pipa-pipa saluran yang telah diberi katup buka tutup sehingga laju aliran air
dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan. Kemudian katup-katup tersebut
terhubung dengan saluran nozel dimana nozel berfungsi sebagai pemancar air yang
dipancarkan langsung ke arah sudu turbin sehingga sudu turbin berputar.

Pada sudut-sudut turbin, energi aliran air diubah menjadi energi mekanik yaitu
putaran roda turbin. Apabila roda turbin dihubungkan dengan poros generator listik,
maka energi mekanik putaran roda turbin diubah menjadi energi listrik pada
generator. Kemudian air yang telah digunakan untuk memutar sudu turbin jatuh
kedalam bak penampung untuk kembali ke tahap awal maka terjadilah sirkulasi.

Energi potensial air disemprotkan oleh nozel ke sudu untuk dirubah menjadi
energi mekanik yang digunakan untuk memutar poros generator. Nozel merupakan
mekanisme pancaran yang berbentuk melengkung yang mengarahkan air sesuai
dengan arah aliran yang direncanakan dan mengatur aliran air. Fungsi
utama nozel adalah untuk mengubah tekanan air menjadi suatu kecepatan aliran yang
digunakan untuk memutar runner.

Bentuk nozel sangat mempengaruhi performa turbin. Perancangan sebuah


nozel turbin pelton dimulai dari menentukan ukuran runner dan sudu dengan
menggunakan data yang telah ada setelah itu melakukan perhitungan diameter ujung
nozel, kecepatan aliran air pada ujung nozel, panjang ujung nozel. Bahan yang
digunakan untuk nozel turbin pelton ini adalah menggunakan paduan Aluminium.
Dari tahap-tahap yang telah direncanakan tersebut, maka didapatkan ukuran nozel
untuk turbin air pelton yang sesuai dengan yang diharapkan (Sri Poernomo Sari,
2012).

Gambar 2.6 Nozel Turbin


Sumber: Sri Poernomo Sari, 2012

Ukuran nozel yang sesuai dapat memutar sudu lebih baik sehingga dapat
meningkatkan efesiensi turbin. Dengan meningkatkan efesiensi turbin maka dapat
meningkatkan energi yang dihasilkan sehingga turbin air mampu menghasilkan kerja
yang optimal dengan menggunakan energi yang minimal (Sri Poernomo Sari, 2012).

Gambar 2.7 Runner Turbin Pelton


Sumber: Sri Poernomo Sari, 2012
Nozel mempunyai beberapa fungsi yaitu mengarahkan pancaran air ke sudu
turbin, mengubah tekanan menjadi energi kinetik dan mengatur kapasitas air yang
masuk turbin. Sudu turbin merupakan sarana untuk merubah energi air menjadi
energi mekanik berupa torsi pada poros sudu dimana aliran air yang disemprotkan
oleh nozel ke arah sudu mengakibatkan daun-daun sudu terdorong dan berputar.
Aliran air yang diarahkan langsung menuju sudu-sudu melalui pengarah
atau nozel ini juga menghasilkan daya pada sirip. Selama sudu berputar, gaya bekerja
melalui suatu jarak, sehingga menghasilkan kerja. Dalam proses ini energi ditransfer
dari aliran air ke turbin.

Sudu dibentuk sedemikian sehingga pancaran air akan mengenai tengah-


tengah sudu dan pancaran air tersebut akan berbelok ke kedua arah sehinga bisa
membalikkan pancaran air dengan baik dan membebaskan sudu dari gaya-gaya
samping. Untuk turbin dengan daya yang besar, sistem penyemprotan airnya dibagi
lewat beberapa nozel. Dengan demikian diameter pancaran air bisa diperkecil dan
mangkok sudu lebih kecil seperti pada gambar 4 di atas. Desain ini dibuat untuk
mempermudah dalam proses perakitan sehingga dapat diketahui langkah-langkah
yang harus dilakukan.

2.5 Klasifikasi TurbinAir


Turbin air dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa cara, namun yang
paling utama adalah klasifikasi turbin air berdasarkan cara turbin air tersebut
merubah energi potensial menjadi energi mekanik. Berdasarkan klasifikasi ini, maka
turbin air dibagi menjadi duayaitu:
1. Turbin impuls
2. Turbin reaksi

2.5.1 Turbin Impuls


Ciri utama dari turbin jenis impuls adalah tekanan jatuh hanya terjadi pada sudu
tetap dan tidak terjadi pada sudu berputar. Pada turbin air jenis impuls, misalkan turbin
Pelton, air tidak memenuhi saluran. Oleh karena itu persamaan kontinuitas tidak dapat
diterapkan.Energi fluida masuk sudu gerak, dalam bentuk energi kinetik pancaran air
yang dihasilkan oleh nosel.Pada bucket, energi air diubah menjadi energi mekanis
putaran poros dan sebagian hilang antara lain karena perubahan arah aliran, gesekan
serta sisa kecepatan yang keluar bucket dan tidak dapat dimanfaatkan.

Turbin impuls atau turbin aksi disebut turbin tak bertekanan karena sudut gerak
beroperasi pada tekanan atmosfer. Banyak turbin air jenis impuls yang pernah dibuat,
namun yang masih banyak ditemukan pada saat sekarang adalah turbin Pelton dengan
bentuk bucket yang terbelah ditengah (Anonim,2015).

2.5.2 Turbin Reaksi


Ciri turbin reaksi pada semua jenis turbin baik turbin uap, turbin gas, maupun
turbin air adalah bahwa sebagian dan tekanan jatuh terjadi pada sudu tetap dan
sebagian lagi pada sudu berputar.

Persamaan kontinuitas dapat digunakan pada perhitungan aliran melalui sudu


berputar, karena seluruh fluida kerja memenuhi seluruh saluran sudu. Karena fluida
masuk sudu berputar melalui seluruh tepiseksimasuk, maka untuk daya dan putaran
yang sama, diameter nominalnya relatif lebih kecil dibandingkan dengan turbin
impuls.

Yang dimaksud dengan turbin reaksi adalah turbin air yang cara bekerjanya
dengan merubah seluruh energi air yang tersedia menjadi energi puntir. Hampir
semua dari jenis turbin ini beroperasi didalam air, oleh karena itu pada bagian masuk
dan keluar turbin mempunyai tekanan yang lebih besar dari tekanan udara luar.

Pada umumnya turbin reaksi mempunyai efisiensi yang lebih tinggi


dibandingkan dengan turbin impuls. Tetapi bila ukuran turbin terlalu kecil (<0,5m)
maka turbin impuls menjadi yang lebih baik efisiensinya. Hal ini disebabkan karena
kebocoran relatif yang menjadi besar dan juga kerugian gesek pada saluran yang kecil
akanmeningkat (Anonim,2015).
2.6 Kriteria Pemilihan Jenis Turbin
Turbin pelton merupakan pengembangan dari turbin impuls yang ditemukan
oleh S.N.Knight tahun 1872 dan N.J. Colena tahun 1873 dengan pasang mangkok-
mangkok pada roda turbin. Setelah itu turbin impuls dikembangkan oleh orang
amerika Lester G. Pelton (1880) yang melakukan perbaikan dengan penerapan
mangkok ganda simetris, punggung membelah membagi jet menjadi dua paruh yang
sama yang dibalikan menyamping. Jenis Turbin ini memiliki satu atau beberapa jet
penyemprot air untuk memutar piringan.

Tak seperti turbin jenis reaksi, turbin ini tidak memerlukan tabung diffuser.
Ketinggian air (head) = 200 s.d 2000 meter. Debit air = 4 s.d 15 m3/s. Turbin pelton
digolongkan ke dalam jenis turbin impuls atau tekanan sama. Karena selama
mengalir di sepanjang sudu-sudu turbin tidak terjadi penurunan tekanan, sedangkan
perubahan seluruhnya terjadi pada bagian pengarah pancaran atau Jurnal
perancangan alat uji prestasi turbin pelton nozzel. Energi yang masuk ke roda jalan
dalam bentuk energi kinetik. Turbin Pelton yang bekerja dengan prinsip impuls,
semua energi tinggi dan tekanan ketika masuk ke mangkok jalan turbin dirubah
menjadi energi kecepatan. Pancaran air tersebut yang akan menjadi gaya tangensial F
yang bekerja pada mangkok roda jalan.

Turbin pelton beroperasi pada tinggi jatuh yang besar. Tinggi air jatuh dihitung
mulai dari permukaan atas sampai tengah tengah pancaran air. Bentuk mangkok
terbelah menjadi dua bagian yang simetris, dengan maksud adalah agar dapat
membalikan pancaran air dengan baik dan membebaskan mangkok dari gaya-gaya
samping. Dalam perancangan turbin pelton telah ada suatu ketentuan yang mengatur
dari desain / rancangan turbin pelton secara baku. Intinya kita tinggal menggunakan
beberapa parameter utama untuk menghasilkan dimensi lain Turbin jenis ini biasanya
digunakan untuk menghasilkan listrik berkapasitas besar pada pusat tenaga air
tekanan tinggi. Turbin pelton dilengkapi dengan empat sampai dengan enam nozzle.
Menurut penelitian dari Pamungkas Irawan tentang efisiensi dari bentuk sudu
mangkok dengan bentuk silinder tertutup dibelah dua dapat disimpulkan sebagai
berikut: “ Besarnya daya yang dihasilkan oleh system dipengaruhi oleh head (H),
debit (Q), percepatan grafitasi (g) dan pembebanan generator pada tegangan yang
konstan. Pemilihan jenis turbin dapat ditentukan berdasarkan kelebihan dan
kekurangan dari jenis-jenis turbin, khususnya untuk suatu desain yang sangat
spesifik. Faktor tinggi jatuhan air efektif (Net Head) dan debit yang akan
dimanfaatkan untuk operasi turbin merupakan faktor utama yang mempengaruhi
pemilihan jenis turbin, sebagai contoh : turbin pelton efektif untuk operasi pada
tinggi jatuhan air (head) tinggi, sementara turbin propeller sangat efektif beroperasi
pada tinggi jatuhan air (head) rendah. Faktor daya (power) yang diinginkan berkaitan
dengan tinggi jatuhan air (head) dan debit yang tersedia (Ismono, 1999).

Kecepatan (putaran) turbin yang akan ditransmisikan ke generator. Sebagai


contoh untuk sistem transmisi direct couple antara generator dengan turbin pada head
rendah, sebuah turbin reaksi (Propeller) dapat mencapaiputaran yang diinginkan,
sementara turbin pelton dan crossflow berputar sangat lambat (low speed) yang akan
menyebabkan sistem tidak beroperasi. Pada dasarnya daerah kerja operasi turbin
menurut (Keller2, 1975) dikelompokkan menjadi:
1. Low head power plant
2. Medium head power plant
3. High head power plant

Pada tahap awal, pemilihan jenis turbin dapat diperhitungkan dengan


mempertimbangkan parameter-parameter khusus yang mempengaruhi system operasi
turbin, yaitu :
1. Berdasarkan Kecepatan Spesifik (Ns)
2. Berdasarkan Head dan Debit
3. Besarnya Nilai Efisiensinya
4. Daya yang Dibangkitkan Turbin
2.6.1 Berdasarkan Kecepatan Spesifik (Ns)
Kecepatan spesifik nqdipakai sebagai tanda batasan untuk membedakan tipe roda
turbin dan dipakai ssebagai suatu besaran yang penting dalam merencanalan turbin air
(Anonim,2015).


. . . (2.1)

Keterangan:
Ns = kecepatan spesifik turbin (rpm)
N = kecepatan putaran turbin (rpm)
Hefs = tinggi jatuh efektif (m)
P = daya turbin output (Hp)

2.6.2 Berdasarkan Head dan Debit


Dalam pemilihan jenis turbin, hal spesifik yang perlu diperhatikan antara lain
menentukan tinggi head bersihnya dan besar debit airnya. Faktor yang
mempengaruhi kehilangan tinggi pada saluran air adalah besar penampang saluran
air, besar kemiringan saluran air dan besar luas penampang pipa pesat
(Arismunandar dkk, 2004).
a) Head Bersih (Net Head)
Dari suatu tinggi air jatuh bisa diperoleh spesifik yang dihasilkan turbin, bisa
dengan harga yang kecil dan yang besar atau sebaliknya. Tetapi tergantung pada
diameter D1 (gambar 2.3) dan kecepatan putar roda turbin n .
Tabel 2.1 Pengaruh head terhadap jenis turbin
Turbin Tekanan Head

Prinsip

Runner Tinggi Sedang Rendah

Impuls Pelton Turgo Crossflow Turgo Crossflow

Pelton Multi Jet Pelton Multi Jet

Reaksi Francis pump as turbin (PAT) Propeller

Kaplan

b) Debit (Q)
Luas penampang saluran A1 tergantung kepada kapasitas aliran air. Dari
persamaan kontinuitas ⁄, dimana pada roda turbin.Jadi disini ada hubungannya dengan
diameter roda turbin, yang berarti ada juga pengaruhnya terhadap besarnya u1.
Dengan pemilihan lebar b berarti diameter roda D tertentu dan dengan demikian
bentuk roda turbin juga tertentu (Anonim,2015).

2.6.3 Besarnya Nilai Efisiensinya


a. 0,8 – 0,85 untuk turbin pelton
b. 0,8 – 0,9 untuk turbin francis
c. 0,7 – 0,8 untuk turbin Cross-flow
d. 0,8 – 0,9 untuk turbin propeller/Kaplan

kurva di bawah ini akan lebih menjelaskan tentang perbandingan


efisiensi dari beberapa turbin konvensional. Pada gambar 2.9 dapat kita lihat
grafik efisiensi beberapa turbin.
Gambar 2.8 Grafik effisiensi beberapa turbin dengan pengurangandebit sebagai
variabel
Sumber : Haimerl,L.A.,1960

Dari kurva tersebut ditunjukan hubungan antara effisiensi dengan pengurangan


debit akibat pengaturan pembukaan katup yang di nyatakan dalam perbandingan
debit terhadap debit maksimumnya.

2.6.4 Daya yang Dibangkitkan Turbin


Dari data yang telah diperoleh pada bagian kapasitas air Q dan tinggi air jatuh
H, dapat diperoleh Daya air (Patty, O, 1995) :

Pa = Q .ρ .g . H . . . . (2.2)

Keterangan :
Pa = Daya air (Watt)
Q = kapasitas air (m3/detik)
ρ = kerapatan air (kg/m3)
g = gaya gravitasi (m/detik2)
H = tinggi air jatuh (m)
2.7 Aplikasi Turbin Pelton dalam Dunia Teknik Sipil
Berikut ini adalah penerapan turbin pelton dalam bidang teknik

1. Kincir Air

Gambar 2.9 Kincir Air


Sumber : Resha Sogi,2016

Secara teknis, Mikrohidro memiliki tiga komponen utama yaitu air (sumber
energi), turbin dan generator.Air yang mengalir dengan kapasitas tertentu disalurkan
dari ketinggian tertentu menuju rumah turbin. Di rumah turbin tersebut air akan
menumbuk turbin sehingga menimbulkan energi mekanik berupa berputarnya poros
turbin. Poros yang berputar tersebut kemudian ditransmisikan ke generator dengan
mengunakan kopling. Dari generator akan dihaslikan energi listrik yang akan masuk ke
sistem kontrol arus listrik sebelum dialirkan kerumah-rumah atau keperluan lainnya
(beban).

Semakin besar kapasitas aliran maupun ketinggiannya dari istalasi maka


semakin besar energi yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik
(Jumari Haryadi Kohar, 2015).
2. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Gambar 2.10 Pembangkit Tenaga Listrik Air (PLTA)


Sumber : Anonim,2018

PLTA adalah pembangkit yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari
air untuk menghasilkan energi listrik.Energi listrik yang dibangkitkan ini biasa
disebut sebagai hidroelektrik. Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah
generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari air
(Yenny Sanjaya, 2017).

3. Bendungan

Gambar 2.11 Bendungan


Sumber : Anonim,2015
Air yang ada di bendungan akan turun ke dalam lubang yang telah di desain
untuk memutar turbin/kipas besar, semakin dalam lubang maka akan semakin besar
debit air yang akan turun dan mendapatkan perputaran turbin yang besar. Dari
perputaran turbin tersebut akan menghasilkan energi mekanik yang akan di konversi
melalui generator menjadi energi listrik (Dwi Arianto, 2019).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


3.1.1 Waktu
Adapun waktu pelaksanaan praktikum Turbin Pelton dilaksanakan pada:
Hari, tanggal :
Pukul :

3.1.2 Tempat
Adapun tempat pelaksanaan praktikum Turbin Pelton adalah di Laboratorium
Keairan dan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas HaluOleo.

3.2 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum Turbin Pelton adalah
sebagai berikut:
a. Turbin Pelton Demostrator
b. Techometer Digital
c. Stopwatch
3.3 Sketsa Alat Uji

Gambar 3.1 Skema instalasi percobaan Turbin Pelton


Sumber: Praktikum Hidrolika, 2019

Keterangan:
1. Pelat Dasar
2. Nozzle Intel
3. Nozzle adjustment
4. Nozzle valve
5. Pelton Wheel
6. Turbine Housing
7. Manometer
8. Adjustable breaking device
9. Spiring balance
10. Outlet through open housing
3.4 Prinsip Percobaan
Adapun prosedur percobaan yang dilakukan pada praktikum saluran terbuka
adalah:
1. Letakkan peralatan ke atas Unit HM 150.
2. Sambungkan pipa pada peralatan dengan tangki air dari unit HM 150 dengan
menggunakan selang.
3. Kendurkan beban pengereman turbin dengan memutar handwheel (8) hingga
pegasnya seimbang dan sabuknya tidak lagi ditarik oleh pully.
4. Katup HM 150 dalam kondisi tertutup kemudian hidupkan pompa HM 150.
Perlahan-lahan buka katup penyaluran.
5. Untuk pengambilan data karakteristik turbin :
a) Buka katup HM 150 hingga tekanan menunjukan 0,2 bar ( H = 2 m ) b. Catat
kapasitas (Q) aliran ( ltr/mnt)
b) Posisi Nozzel berada pada skala 0 (nol)
c) Lakukan pengambilan data putaran pully mulai beban pengereman
0N, 0,5N, 1N, 1,5N,… 9N
d) Setiap pengambilan data dilakukan sebanyak 3 – 5 kali.
e) Lengkapi data yang disediakan pada table
6. untuk mengambi data daya turbin:
a) Atur posisi skala Nozzel pada posisi 0 – 4
b) Atur katup HM 150 hingga tekanan menunjukkan 0,2 Bar ( H = 2 m)
c) Untuk setiap perubahan posisi skala Nozzel catat Kapasitas Aliran (Q)
d) Lakukan pengambilan data putaran pully untuk setiap berubahan beban
pengereman. Mulai dari 0n..9n
e) Hitung Daya yang dihasilkan Turbin ( Pout)
7. Buatlah Kurva karakteristik Turbin yang menunjukkan hubungan antara
Putaran Pully – Momen , Putaran Pully – Pout dan Putaran – η
8. Buat kurva Daya Turbin yang menunjukkan hubungan antara putaran dan
Pout, untuk masing-masing posisi skala Nozzel.
9. Buat analisa daya yang telah diperoleh dalam bentuk laporan
a) Grafik fungsi Q terhadap n
b) Grafik fungsi H terhadap Q
c) Grafik fungsi η terhadap n
d) Grafik fungsi η terhadap BHP
e) Grafik fungsi η terhadap Q
f) Grafik fungsi BHP terhadap Q
g) Grafik fungsi η terhadap WHP
h) Grafik fungsi F terhadap n
i) Grafik fungsi WHP terhadap n
j) Grafik fungsi BHP terhadap n

3.5 Rumus Yang Digunakan


a) Perhitungan Tinggi Head

H=

b) Perhitungan Torsi

M = F.

Dimana :

F = F1 - F2

c) Perhitungan Daya Turbin(Pout)

Pout = M.2.π.
d) Perhitungan Daya Hidrolik (Phyd)

𝑃ℎ𝑦𝑑 =

e) Perhitungan Efisiensi

η=

Anda mungkin juga menyukai