Anda di halaman 1dari 10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) adalah pembangkit listrik


berskala kecil yang memanfaatkan tenaga (aliran) air sebagai sumber penghasil
energi. PLTMH termasuk sumber energi terbarukan dan layak disebut clean
energy karena ramah lingkungan. Dari segi teknologi, PLTMH dipilih karena
konstruksinya sederhana, mudah dioperasikan, serta mudah dalam perawatan dan
penyediaan suku cadang. PLTMH pada prinsipnya memanfaatkan beda
ketinggian dan jumlah debit air per detik yang ada pada aliran air saluran irigasi,
sungai atau air terjun. Aliran air ini akan memutar poros turbin sehingga
menghasilkan energi mekanik. Energi ini selanjutnya menggerakkan generator
dan menghasilkan listrik. (Mulyadi,2017). Contoh dari prinsip kerja PLTMH
diperlihatkan pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Prinsip Kerja PLTMH


Sumber: Basuh, 2012

Besarnya tenaga air yang tersedia dari suatu sumber air bergantung pada
besarnya head dan debit air. Dalam hubungan dengan reservoir air maka head

3 Institut Teknologi Nasional


4

adalah beda ketinggian antara muka air pada reservoir dengan muka air keluar
dari kincir air/turbin air.

2.2 Turbin Air

Turbin adalah sebuah mesin penggerak yang memanfaatkan energi dari aliran
fluida seperti air dan gas. Sedangkan turbin air merupakan turbin yang bekerja
dengan menggunakan fluida air yang mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke
tempat yang lebih rendah. Dalam hal ini air memiliki energi potensial yang akan
menjadi mekanik untuk menggerarakan sudu turbin. Energi mekanik ini
kemudian diubah menjadi energi listrik oleh generator. (Idrus, 2011)

P=ρxgxHxQ

Dimana :

P : Daya turbin (Watt)

𝑘𝑔
ρ : Densitas air (m3)

𝑚
g : Gravitasi ( )
s2

H : Tinggi air pada reservoir (m)

m3
Q : Debit ( )
𝑠

2.3 Prinsip Kerja Turbin Air

Turbin air mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis. Energi
mekanis diubah dengan generator listrik menjadi tenaga listrik. Berdasarkan
prinsip kerja turbin dalam mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis.
Aliran air yang mempunyai energi potensial akan disemprotkan ke sudu-sudu
turbin oleh nozzle. Putaran dari sudu-sudu tersebut akan mengakibatkan poros

Institut Teknologi Nasional


5

turbin ikut bergerak dan kemudian putaran poros turbin akan diteruskan ke
generator listrik untuk diubah menjadi energi listrik.

2.4 Klasifikasi Turbin Air

Berdasarkan prinsip kerja turbin dalam mengubah energi potensial air


menjadi energi mekanik, turbin air dibedakan menjadi dua yaitu turbin impuls
dan turbin reaksi.

2.4.1 Turbin Impuls

Turbin reaksi adalah turbin air yang cara kerjanya merubah


seluruh energi air (yang terdiri dari energi potensial, tekanan,
kecepatan) yang tersedia menjadi energi kinetik untuk memutar
turbin, sehingga menghasilkan energi kinetik. Energi potensial air
diubah menjadi energi kinetik pada nozle. Air keluar dari nozle yang
mempunyai kecepatan tinggi membentur sudu turbin. Setelah
membentur sudu pengarah kecepatan aliran air berubah sehingga
terjadi perubahan momentum (impulse). Dimana roda turbin akan
berputar. Turbin impuls adalah turbin tekanan yang sama karena
aliran air yang keluar dari nozzle tekanannya adalah sama dengan
tekanan atmosfir sekitarnya. Semua energi tinggi tempat dan tekanan
ketika aliran air masuk ke sudu jalan turbin dirubah menjadi energi
kecepatan. Contoh turbin impuls adalah turbin Pelton. (Frisca Anugra
Putra, 2018)

2.4.2 Turbin Reaksi

Turbin reaksi adalah turbin yang cara kerjanya merubah seluruh


energi air yang tersedia menjadi energi kinetik. Pada turbin reaksi
aliran air yang masuk kedalam rumah turbin dalam keadaan
bertekanan dan kemudian mengalir masuk ke celah-celah bagian sudu
yang dimana air akan memutar balin-baling pada turbin. Sewaktu
aliran air masuk mengalir ke sekeliling sudu piringan, turbin akan

Institut Teknologi Nasional


6

berputar secara maksimal sesuai debit aliran yang masuk kedalam


rumah turbin dan saluran belakang (tail race) akan terendam air
seluruhnya. Tinggi laju aliran air sewaktu mengalir ke sekeliling sudu
akan diubah menjadi tinggi laju kecepatan dan akhirnya berkurang
hingga tekanan atmosfer sebelum meninggalkan piringan turbin. Yang
termasuk kedalam jenis ini adalah turbin francis dan kaplan. Turbin
reaksi adalah turbin yang cara kerjanya merubah seluruh energi air
yang tersedia menjadi energi kinetik. Turbin jenis ini adalah turbin
yang paling banyak digunakan. Sudu pada turbin reaksi mempunyai
profil khusus yang menyebabkan terjadinya penurunan tekanan air
selama melalui sudu. Perbedaan tekanan ini memberikan gaya pada
sudu sehingga runner (bagian turbin yang berputar) dapat berputar.
Turbin yang bekerja berdasarkan prinsip ini dikelompokkan sebagai
turbin reaksi. Untuk tipe turbin reaksi runner sepenuhnya tercelup
dalam air dan berada dalam rumah turbin. (Sahroni, 2002).

2.5 Turbin Kaplan

Sesuai dengan persamaan Euler, maka makin kecil tinggi air jatuh yang
tersedia makin sedikit belokannya aliran air di dalam sudu jalan. Dengan
bertambahnya kapasitas air yang masuk ke dalam turbin, maka akan bertambah
besar pula luas penampang saluran yang dilalui air, dan selain itu kecepatan putar
turbin yang demikian bisa ditentukan lebih tinggi. Keuntungan pada Turbin
Kaplan mempunyai baling-baling bila dibandingkan dengan turbin Francis adalah
kecepatan putarannya bisa dipilih lebih tinggi, dengan demikian roda turbin bisa
dikopel (dihubungkan) langsung dengan generator dan ukurannyapun lebih kecil.
Jadi dengan demikian sudut sudu dapat diatur sesuai dengan kondisi saat
diterpakan pada Turbin. Sudu jalan alirannya kecil dan pada saluran sudu jalan
belokannya kecil. Sudu jalan dapat diatur pada saat bekerja, kedudukannya dapat
diatur dan disesuaikan dengan tinggi jatuh air sehingga sesuai untuk tenaga air
pada aliran sungai yang diinginkan. Turbin kaplan ini direncanakan untuk laju

Institut Teknologi Nasional


7

aliran yang besar dengan tekanan tinggi. (Frisca Anugra Putra, 2018). Contoh
dari Turbin Kaplan diperlihatkan pada gambar 2.2

Gambar. 2.2 Turbin Kaplan


Sumber: Naveenagrawal, 2009

2.6 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Putaran Turbin

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi daya turbin yang dihasilkan,


dimana daya turbin ini natinya akan dikonversikan menjadi energi listrik. Energi
listrik yang dihasilkan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :

2.6.1 Tinggi Jatuh Air

Faktor tinggi jatuhan air efektif (Net Head) dan debit yang akan
dimanfaatkan untuk operasi turbin merupakan faktor utama yang
mempengaruhi pemilihan jenis turbin. Semakin tinggi jatuh air maka
kecepatannya semakin tinggi.

2.6.2 Debit

Faktor selanjutnya yaitu debit, dimana semakin banyak debit


atau volume dari aliran air sungai tersebut maka daya yang dihasilkan
akan besar. Dan konversi ke energi listrikpun semakin besar.

Institut Teknologi Nasional


8

2.7 Komponen Utama Turbin Air

Pada suatu turbin air terdapat beberapa komponen utama pada turbin
sehingga dapat menghasilkan daya yang dapat dirubah menjadi energi listrik,
komponen turbin yang paling utama dibagi menjadi 2 bagian, yaitu stator dan
rotor. Contoh dari komponen utama turbin air diperlihatkan pada gambar 2.3

Gambar 2.3 Komponen Turbin


Sumber: Najamudinmt, 2010

2.7.1 Rotor

Rotor adalah bagian yang berputar pada sisitem yang terdiri dari:

a. Sudu-sudu adalah bagian yang berfungsi untuk menerima beban


pancaran yang disemprotkan oleh nozzle
b. Poros adalah bagian yang berfungsi untuk meneruskan aliran
tenaga yang berupa gerak putar yang dihasilkan oleh sudu
c. Bantalan adalah bagian yang berfungsi sebagai perapat-perapat
komponen-komponen dengan tujuan agar tidak mengalami
kebocoran pada sistem.

Institut Teknologi Nasional


9

2.7.2 Stator

Stator adalah bagian yang diam pada sistem yang terdiri dari :

a. Pipa pengarah / nozzle yang berfungi untuk meneruskan aliran


fluida sehingga tekanan dan kecepatan fluida yang digunakan
didalam sistem besar
b. Rumah turbin, berfungsi sebagai rumah kedudukan komponen-
komponen turbin.

2.8 Generator

Pengertian generator listrik adalah sebuah mesin yang dapat


mengkonversikan energi gerak (mekanik) menjadi energi listrik (elektrik).
Energi yang menggerakkan generator sendiri sumbernya bermacam macam.
Pada pembangkit listrik tenaga angin misalnya generator bergerak karena adanya
kincir yang berputar karena angin. Demikian pula pada pembangkit pembangkit
listrik tenaga air yang memanfaatkan energi gerak dari air. Contoh dari generator
diperlihatkan pada gambar 2.4

Gambar 2.4 Generator


Sumber: Mirwan, 2014

Institut Teknologi Nasional


10

2.8.1 Prinsip Kerja Generator

Generator bekerja berdasarkan hukum faraday yakni apabila


suatu penghantar diputarkan didalam sebuah medan magnet sehingga
memotong garis garis gaya magnet maka pada ujung penghantar
tersebut akan timbulkan ggl (garis gaya listrik) yang mempunyai
satuan volt.

Ada 2 komponen utama pada generator listrik yaitu bagian yang


diam (stator) dan bagian yang bergerak (rotor). Rotor akan selalu
berhubungan dengan poros generator yang memutari pusat stator.
Lalu poros generator listrik tersebut biasanya diputar menggunakan
turbin air ataupun turbin uap yang dihubungkan oleh pulley atau gear.

2.9 Rasio Pulley

Biasanya jika perbedaan putaran antara mesin dan motor listrik tidak
terlalu besar, maka tidak perlu menggunakan gearbox, cukup dengan megatur
perbandingan pada pulley atau sprocket saja. Pulley digunakan untuk mesin
yang memiliki putaran tinggi, tetapi torque rendah. Sehingga didapat
persamaan :

Nt Dg
=
Ng Dt

Nt Dt
Ng =
Dg

Dimana :

Nt : Putaran output turbin

Ng : Putaran generator

Dt : Diameter pulley output turbin

Institut Teknologi Nasional


11

Dg : Diameter pulley generator

2.10 Alat Ukur yang Digunakan

Alat ukur adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur benda atau
suatu kejadian. Mengukur merupakan aktivitas membandingkan kuantitas
fisik dari suatu objek dengan alat ukur. Alat ukur juga dapat membantu
proses pengambilan data.

2.10.1 Tachometer
Tachometer adalah alat ukur yang digunakan untuk pengujian yang
dirancang untuk mengukur kecepatan rotasi dari sebuah objek dalam
pengukuran putaran per menit (RPM) dari poros engkol mesin.
(Hasan, 2007). Contoh dari tachometer diperlihatkan pada gambar 2.5

Gambar 2.5 Tachometer Digital


Sumber : Toko Alat Ukur Jakarta, 2009

2.10.2 Current Meter


Current meter adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur kecepatan aliran air. Dari kecepatan air kita bisa
mengetahui debit yang tersedia. Contoh dari current meter
diperlihatkan pada gambar 2.6

Institut Teknologi Nasional


12

Gambar 2.6 Current Meter


Sumber : Tokopedia, 2011

Institut Teknologi Nasional

Anda mungkin juga menyukai