TINJAUAN PUSTAKA
3
2.2 Keuntungan PLTMH
c. Dengan perawatan yang baik, turbin dapat beropasi dalam waktu yang
cukup lama.
2.4 Turbin
4
turbin menghasilkan energi mekanik berupa putaran yang dapat
dikonversikan menjadi energi listrik oleh generator. [4] Untuk pemilihan
turbin didasarkan pada kebutuhan dan juga kondisi alam. Ada beberapa jenis
turbin yakni :
Turbin aliran aksial merupakan turbin dengan arah aliran air yang
masuk runner dan keluar runner sejajar dengan poros runner. Contoh turbin
dengan aliran aksial adalah turbin kaplan.
Turbin aliran radial merupakan turbin dengan arah aliran air yang
masuk runner dan keluar runner tegak lurus terhadap poros turbin sehingga
menyebabkan runner bergerak secara memutar.
Turbin aliran aksial radial merupakan turbin dengan aliran air masuk ke
dalam runner secara radial dan keluar dari runner secara aksial.
a. Turbin impuls
5
nozzle. Air yang memiliki kecepatan ini menghasilkan momentum sehingga
mampu menghasilkan energi mekanis pada sudu-sudu turbin berupa putaran.
Pada turbin impuls, tekanan air ketika keluar nozzle sama dengan tekanan
atmosfer disekitarnya.
b. Turbin reaksi
Daya yang dihasilkan oleh turbin darrieus dapat dicari dengan cara
mengalikan perkalian daya arus fluida dengan koefieisien performa ( C p ).
berdasarkan teori dari Betz Limits, besaran C p tidak dapat melebihi 59%
seperti yang ditunjukkan gambar 2.2[6]
6
Gambar 2.2 Grafik efisiensi turbin berdasarkan Cp & TSR
Pturbin =C p ×P laut
(1)
8
Pmaks = ×ρ×r 2×π ×v 3
27
(2)
Daya dari generator merupaka output dari sistem turbin didapat dari
persamaan berikut :
P generator =V ×I×R(Watt )
(3)
Dimana :
V : tegangan (Volt)
I : arus (Ampere)
7
2.7 Aliran Saluran Terbuka
VD
Re =
v
(4)
Dimana :
Re : Bilangan Reynolds
8
V : Kecepatan Aliran (m/s)
v : Viskositas (m2/s)
Kecepatan
sebelum dan sesudah fluida mengalir. Perhitungan ini didasarkan dengan
Hukum Kekekalan Energi yang menunjukkan energi mekanik adalah konstan.
Em 1=Em 2
Ep1 + Ek 1=Ep 2 +Ek 2
1 2 1 2
mgh 1 + mv 1 =mgh 2 + mv 2
2 2
¿ v1 =0 , maka :
v 2= √2 gΔh
(5)
9
Gambar 2.3 Airfoil
Airfoil yang digunakan adalah NACA seri 4 digit, dan berikut adalah
penjelasan dari NACA 4 digit :
Angle of attack adalah sudut yang dihasilkan oleh hidrofoil dan dari arah
aliran fluida yang menghantam sudu hidrofoil. Untuk hidrofoil simetris, maka
gaya angkat pun akan bernilai nol apabila sudut serang nya bernilai 0˚,
sedangkan pada hidrofoil asimetris walaupun sudut serang 0˚ tetapi akan
menghasilkan gaya angkat. Gaya angkat tidak akan dihasilkan apabila
hidrofoil asimetris membentuk sudut negatif terhada aliran fluida,
ditunjukkan oleh gambar 2.4.
10
Gambar 2.4 Angle of Attack Pada Airfoil [9]
2.10 Hydrofoil
Hydrofoil dan airfoil adalah sama, yang menjadi pembeda antara airfoil
dan Hydrofoil adalah lokasi penggunaanya yakni, akan disebut airfoil apabila
fluida yang bekerja pada sistem adalah udara, sedangkan akan disebut
Hydrofoil apabila sistem yang bekerja menggunakan fluida air. Dapat
dijelaskan bahwa Hydrofoil adalah suatu benda yang memiliki bentuk dengan
geometri spesifik yang akan menghasilkan gaya mekanik yang disebabkan
dari gerakan fluida yang bekerja pada sistem dan Hydrofoil itu sendiri.
11