Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh, segala puji bagi Allah


Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat dan Ridho-Nya. Salam
dan Sholawat kami haturkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW sang
revolusioner sejati yang menghijrahkan manusia dari alam yang gelap ke alam
yang terang benderang seperti sekarang yang kita rasakan. Kami ucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu untuk menyelesaikan tugas
laporan hasil praktikum prestasi mesin 1. Terima kasih khusus kepada dosen
pengampu Prestasi Mesin 1 & praktikum ayahanda Djupri juma, kepala
laboratorium Teknik Mesin bunda Darmulia, dan terimakasih kepada para asisten
laboratorium yang telah membimbing kami dalam menyelasaikan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat menambah wawasan pembaca terutama kepada penulis.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan laporan
praktikum Prestasi Mesin 1 ini, maka kami mengharap kritik dan saran dari
pembaca untuk memperbaiki laporan ini. Sekian dan terimakasih, jika ada
kelebihan dan kebenaran maka itu datangnya dari sang pemilik kebenaran, jika
ada kesalahan maka itu datangnya dari kami selaku manusia biasa.

Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

Makassar januari 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Turbin adalah mesin penggerak, dimana energi fluida kerja dipergunakan
langsung untuk memutar roda turbin. Tubin dapat bergerak apabila ada energi
dari fluida yang menggerakannya. Dari prinsip kerjanya, turbin dapat
dikatakan sebagai mesin yang digerakkan oleh fluida yang berdensity konstan.
Aliran fluida yang terjadi pada turbin adalah aliran incompressible, yaitu
aliran dengan Mach number M ≤ 0,3. Tubin air dapat diklasifikasikan menjadi
dua macam, yaitu:
1. Tubin aksi ( turbin impuls), contoh : turbin pelton.
2. Turbin reaksi, contoh : turbin francis (tipe radial) dan turbin kaplan (tipe
aksial).
Perbedaan antara turbin aksi dan reaksi adalah bahwa pada tubin aksi,
perubahan momentum atau ekspansi dari fluida kerjaterjadi pada nozzle atau
diluar roda sudu, sedang pada turbin reaksi terjadi pada permukaan lengkung
sudunya.
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi
mekanik. Gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin
berputar. Turbin air kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan
fungsi dorong angin untuk memutar baling-baling digantikan air untuk
memutar turbin. Perputaran turbin ini di hubungkan ke generator.

1.2 Komponen Turbin Air


1.2.1 Rotor, yaitu bagian yang berputar pada sisitem yang terdiri dari :
a. Sudu-sudut, berfungsi untuk menerima beban pancaran yang
disemprotkan oleh nozzle.
b. Poros, berfungsi untuk meneruskan aliran tenaga yang berupa
gerak putar yang dihasilkan oleh sudu.
c. Bantalan, berfungsi sebagai perapat-perapat komponen-komponen
dengan tujuan agar tidak mengalami kebocoran pada sistem.
1.2.2 Stator, yaitu bagian yang diam pada sistem yang terdiri dari :
a. Pipa pengarah / nozzle yang berfungi untuk meneruskan aliran
fluida sehingga tekanan dan kecepatan fluida yang digunakan
didalam sistem besar.
b. Rumah turbin, berfungsi sebagai rumah kedudukan komponen-
komponen turbin.

1.3 Tujuan Percobaan


Menentukan karakteristik kinerja turbin Pelton dengan menyajikan torsi,
tenaga yang disajikan sebagai fungsi kecepatan turbin dan efisiensi turbin.
Dan juga, untuk mendapatkan karakteristik turbin yang dinyatakan terutama
oleh kurva:
1. Head total turbin terhadap debit.
2. Efisiensi turbin terhadap debit.
3. Daya air dan daya turbin dengan debit.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Turbin Pelton

2.1.1 Pengenalan Turbin Pelton

Dalam sub bab ini meliputi sejarah dan pengembangan terakhir


turbin pelton. Bersama turbin Turgo dan turbin aliran silang (TAS),
turbin pelton termasuk dalam turbin Impuls. Karakteristik umumnya
adalah pemasukan sebagian aliran air kedalam raner pada tekanan
atmosfir.
Pada turbin Pelton puntiran terjadi akibat pembelokan
pancaran air pada mangkok ganda raner, oleh karenanya turbin
Pelton juga disebut turbin Pancaran Bebas.

Gambar 2.1 Trainer Turbin Pelton

a) Turbin Pelton 16 Bucket


b) Putaran 1800 Rpm, Tanpa beban
c) Diameter 140 mm
d) Nozel Vertical
e) Nozel Horizontal
f) Katup Pengatur
g) Tekanan Maximum Nozel 2.2 Kg/Cm2
h) Venturi D ; 32 Mm D ; 20 Mm

Turbin ini ditemukan sekitar tahun 1880 oleh seorang


Amerika yang namanya dikenal sebagai nama turbin ini.
Penyempurnaan terbesar yang dilakukan Pelton yakni dengan
menerapkan mangkok ganda simetris. Bentuk ini hingga sekarang
pada dasarnya tetap berlaku. Punggung pembelah membagi jet
menjadi dua paruh yang sama, yang dibelokkan menyamping.

2.1.2 Prinsip Dasar Turbin Pelton

Turbin Pelton merupakan turbin impuls, yang prisip kerjanya


mengubah energi potensial air menjadi energi kinetik dalam bentuk
pancaran air. Pancaran air yang keluar dari mulut nozzle diterima
oleh sudu-sudu pada roda jalan sehingga roda jalan berputar. Dari
putaran inilah menghasilkan energi mekanik yang memutar poros
generator sehingga menghasilkan energi listrik

2.1.3 Komponen-komponen Utama Turbin Pelton

Turbin Pelton mempunyai tiga komponen utama yaitu :

a. Sudut turbin.
Sudut turbin ini berbentuk mangkok, yang dipasang
disekeliling roda jalan (raner). Setiap pemotongan pancaran air
oleh mangkok pada umumnya gangguan atas pancaran
tersebut. Mendadak dan tanpa diinginkan sebagian aliran
membentur dan terbelokkan. Untuk menambah panjangnya
usia raner, digunakan bahan mangkok yang lebih baik
mutunya, misalnya baja tahan karat.
b. Nozzle.
Nozzle ini berfungsi untuk mengarahkan pancaran air ke
sudu-sudu turbin dan mengatur kapasitas air yang masuk ke
turbin. Pada turbin pelton mungkin dikonstruksikan dengan
nozzle lebih dari satu buah. Pada poros mendatar dilengkapi
satu atau dua nozzle, sedang yang berporos tegak mempunyai
sampai 6 buah.
c. Rumah Turbin.
Rumah Turbin ini berfungsi sebagai tempat kedudukan
roda jalan dan penahan air yang keluar dari sudu-sudu turbin.
Agar raner tidak terendam, rumah turbin harus cukup tinggi
diatas muka air pacu-buri. Konstruksinya harus cukup kuat
untuk perlindungan seputar dari kemungkinan mangkok atau
raner rusak dan terlempar saat turbin beroperasi.

2.1.4 Pemilihan Jenis Turbin


Faktor penting yang harus dipikirkan dalam pemilihan jenis
turbin ini adalah :

a. Tinggi jatuh air (H).


Tinggi jatuh air total diambil dari selisih tinggi permukaan
air di kolam tando dengan tinggi air dipembuangan. Pengaruh
tinggi jatuh air (H) terhadap parameter lain turbin pelton
adalah :
1) Berbanding lurus dengan daya teoritis (Pt).
2) Berbanding lurus dengan daya efektif (Pe).
3) Hampir tidak berpengaruh terhadap efisiensi.
b. Debit aliran (Q).
Debit aliran adalah jumlah air yang mengalir melalui turbin
dalam m³/det.
1) Berbanding lurus dengan daya teoritis (Pt).
2) Berbanding lurus dengan daya efektif (Pe).
3) Mempengaruhi efisiensi dalam bentuk hubungan parabola.
c. Kecepatan putar (n).
Kecepatan poros turbin (dalam rpm) harus disesuaikan
dengan kecepatan generator yang akan dibangkitkannya.
Pengaruh putaran (n) terhadap parameter lain turbin pelton
adalah :
1) Tidak berpengaruh terhadap daya teoritis (Pt).
2) Mempengaruhi daya efektif (Pe) dalam bentuk parabola sampai
mencapai harga nol.
2.1.5 Keuntungan Turbin Pelton
Adapun keuntungan dari turbin pelton ialah:
a. Daya yang dihasilkan besar.
b. Konstruksi yang sederhana.
c. Mudah dalam perawatan.
d. Teknologi yang sederhana mudah diterapkan di daerah yang
terisolir.
2.1.6 Kerugian Turbin Pelton
Karena aliran air berasal dari atas maka biasanya reservoir air
atau bendungan air, sehingga memerlukan investasi yang lebih banyak.
Turbin pelton digolongkan ke dalam jenis turbin impuls atau tekanan
sama. Karena selama mengalir di sepanjang sudu-sudu turbin tidak
terjadi penurunan tekanan, sedangkan perubahan seluruhnya terjadi
pada bagian pengarah pancaran atau nosel. Energi yang masuk ke roda
jalan dalam bentuk energi kinetik. Pada waktu melewati roda turbin,
energi kinetik dikonversikan menjadi kerja poros dan sebagian kecil
energi terlepas dan sebagian lagi digunakan untuk melawan gesekan
dengan permukaan sudu turbin.
Gambar 2.2 Grafik Perbandingan Turbin
2.1.7 Kecepatan Spesifik

Kecepatan spesifik (ns), menunjukkan bentuk dari turbin itu dan


tidak berhubungan dengan ukurannya. Hal ini menyebabkan desain
turbin baru yang diubah skalanya dari desain yang sudah ada, dengan
performa yang sudah diketahui. Kecepatan spesifik merupakan kriteria
utama yang menunjukkan pemilihan jenis turbin yang tepat berdasarkan
karakteristik sumber air. Kecepatan spesifik dari sebuah turbin juga
dapat di artikan sebagai kecepatan ideal, persamaan geometris turbin,
yang menghasilkan satu satuan daya tiap satu satuan head. Kecepatan
spesifik turbin dapat di artikan sebagai titik effisiensi maksimum.
Perhitungan tepat ini menghasilkan performa turbin dalam jangkauan
head dan debit tertentu. Kecepatan spesifik juga merupakan titik awal
dari analisis desain dari sebuah turbin baru.
Setelah kecepatan spesifik yang diinginkan diketahui, dimensi
dasar dari bagian - bagian turbin dapat dihitung dengan mudah.
Keluaran turbin dapat diperkirakan berdasarkan dari test permodelan.
Debit yang melalui turbin dikendalikan dengan katub yang besar atau
pintu gerbang yang disusun diluar sekeliling pengarah turbin.
Perubahan head dan debit dapat dilakukan dengan variasi
bukaan pintu, akan menujukkan efisiensi turbin dengan kondisi yang
berubah-ubah. Berdasarkan gambar dibawah semakin tinggi ns maka
bentuk sudu turbin akan semakin kecil dan tinggi head semakin rendah.
2.2 Turbin Kaplan
Saat pengembangan pusat tenaga sungai, turbin air menggunakan roda
baling-baling dengan sudu-sudu tetap yang dituang. Untuk tempat listrik
tenaga sungai harus dihitung terlebih dahulu besarnya perubahan tinggi air
jatuh sepanjang tahun. Dan aliran sungai tersebut bisa diatur dengan memakai
bendungan. Makin besar kapasitas air yang mengalir pada saat air tinggi,
akan makin tinggi air jatuh yang bisa dimanfaatkan, karena tinggi permukaan
air atas adalah konstan sedangkan air kelebihan pada permukaan air bawah
akan naik.
Turbin air yang bekerja pada kondisi tinggi air jatuh yang berubah-
ubah mempunyai kerugian, karena dalam perancangan sudu turbin telah
disesuaikan bahwa perpindahan energi yang baik hanya terjadi pada “titik
normal” yaitu pada kondisi perbandingan kecepatan dan tekanan yang
tertentu. Bila terjadi penyimpangan yang besar baik keatas maupun kebawah,
seperti yang terdapat pada pusat tenaga listrik sungai, maka efisiensi roda
baling-baling turbin akan turun.

Gambar 2.3 Penerapan Turbin Pada Sungai


Keuntungan turbin air baling-baling bila dibandingkan dengan turbin
Francis adalah kecepatan putarnya bisa dipilih lebih tinggi, dengan demikian
roda turbin bisa dikopel langsung dengan generator dan ukurannya lebih
kecil. oleh Kaplan (Bruun, 1876 sampai 1934) turbin kaplan dikembangkan
sedemikian rupa sehingga sudu jalan turbin air tersebut dapat diputar di
dalam leher poros. Jadi dengan demikian sudut-sudut dapat diatur sesuai
dengan kondisi operasi turbin air saat ini.
Gambar 2.4 Turbin Kaplan (patty,1995)
Kontruksi turbin Kaplan dapat dibedakan, sampai alat pengarah pada
hakekatnnya sama dengan turbin Francis. Dan pada leher poros terdapat
terdapat kipas sudu (4 sampai 8 buah yang dapat diputar). Kipas sudu sama
seperti baling-baling atau sayap pesawat terbang yaitu membawa aliran
dengan belokan yang sedikit. Bila untuk pesawat terbang maksudnya adalah
supaya dari gaya dorong yang ada bisa didapatkan gaya ke atas, dengan
tahanan yang sedikit mungkin. Jadi bentuk profilnya memang harus
demikian. Tapi dalam turbin Kaplan dimaksudkan untuk mendapatkan gaya
tangensial atau gaya putar yang dapat menghasilkan torsi pada poros turbin
air.
Turbin Kaplan dipakai di pusat listrik tenaga air dengan tinggi air
jatuh 80m. Daya yang dihasilkan turbin bisa lebih dari 100.000 kW. Karena
sudu pengarah dan sudu jalan dapat diatur, maka turbin kaplan pada
perubahan tinggi jatuh dan kapasitas air besar efisiensi juga tinggi. Turbin
kaplan mempunyai keuntungan yang lebih murah, bila dipakai pada pusat
tenaga listrik yang besar yang terdiri dari beberapa buah turbin air dan secara
sendiri-sendiri masing-masing mesin dioperasikan untuk kapasitas air yang
konstan.

Gambar 2.5 Roda Baling Baling Turbin (Patty, 1995)


BAB III

METODOLOGI PENGUJIAN

3.1 Alat Yang Digunakan

1. Turbin Pelton : Alat yang akan diamati unjuk kerjanya.

2. Pompa : Sebagai penyuplai air ke turbin.

3. Tachometer digital : Digunakan untuk menghitung putaran turbin.

4. Manometer : Untuk menunjukkan tekanan yang dihasilkan.

5. Penggaris : Digunakan untuk mengukur naik turunya tekanan.

6. Sakelar On/Off : Digunakan untuk mematikan dan menyalaka pompa

7. Valve/Katup : Digunakan untuk mengatur kapasitas fluida yang menuju.

3.2 Gambar Alat

Gambar 3.1 Turbin Pelton


Gambar 3.2 Pompa Air

Gambar 3.3 Tachometer

Gambar 3.4 Penggaris dan Manometer

Gambar 3.5 Saklar On/Off


Gambar 3.6 Valve/Katup

3.3 Prosedur Pengambilan Data

1. Buka katup suplay pada pompa pengisi reservoir.

2. Switch listrik di “On” kan, sehingga air akan mengisi reservoir yang
dibagian atas untuk selanjutnya disirkulasikan melalui turbin.

3. Aturlah posisi sudu pengarah sesuai petunjuk asisten.

4. Tetapkanlah putaran poros dengan mengatur beban.

5. Setelah keadaan turbin menjadi normal, maka amatilah manometer


pressure gauge, thermometer dan beban.

6. Ulangi prosedur 3 s/d 5 untuk sudu pengarah.

7. Ulangi prosedur 6 untuk beberapa putaran poros turbin.


BAB IV

PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Perhitungan

Diketahui:

Putaran (n) : 841,1 rpm

Waktu (t) : 10,11 s

Head Isap (Hs) : 28-21,8=6,2

Head Tekan (Hd) :14-21,8=7,4

Volume (v) :5L

Tekanan air : 260 c

Tekanan ruangan : 757 mmhg

4.1.1 Menghitung Debit Air


Volume v
Q= =
Waktu t
5L
¿
10,11 s
0,005
¿
10,11
= 0,004946 m2/s
4.1.2 Menghitung Luas Penampang Pipa
π 2
A= . D
4
3,14
¿ .¿
4
= 0,000314 m2
4.1.3 Menghitung Kecepatan Aliran Air
Q
V=
A
0,00049
¿
0,000314
= 1,580 m/s
4.1.4 Menghitung Head Total
( HS+ HD ) x 12,6
Ht=
100
( 6,2+ 7,4 ) x 12,6
¿
100
13,6 x 12,6
¿
100
= 1,7136 m
4.1.5 Menghitung Daya Air
Pa = g . g . Ht . Q
= 995,9 x 9,81 x 1,7136 x 0,004946
= 82,7976 watt
4.1.6 Menghitung Daya Turbin
Pt = t . pa
= 0,8 . 82,7976
= 66,23736 watt
4.1.7 Menghitung Putaran Spesifik
n √ pa
ns=
Ht 5 / 4
848,1 √ 82,7976
= 5/4
1,7136
7717,13
¿
9646,41
= 2031,922 rpm

4.2 Analisis Pembahasan

NO Q V A Ht Pa Pt Ns Ket.
  0.004946 5 0.000314 1.714 82,7967 66,24 2031,9  
1 0.005214 5 0.000314 1.51 77,0174 61,61 2361,7 SAMPI
NG
  0.005587 5 0.000314 1.39 75,648 60,52 2775,1  
  0.004946 5 0.000314 3,376 163,158 130,53 2084,7  
2 0.005214 5 0.000314 3,1 157,885 126,31 2336,1 ATAS
  0.005587 5 0.000314 2,747 149,92 119,94 2906,5  

4.2.2 Hubungan Daya Turbin Terhadap Debit Air

140

120

100
Daya Turbin (Pt) Watt

80

60 Nosel Samping
Nosel Atas
40

20

0
0.0048 0.005 0.0052 0.0054 0.0056 0.0058
Debit (Q) m3/s

Gambar 4.2 Grafik Hubungan Antara Daya Turbin Terhadap Debit Air
Dari grafik hubungan Daya Turbin terhadap debit, menunjukkan
bahwa semakin tinggi daya turbin yang dihasilkan, maka membutuhkan
Debit air yang besar.
Dari kedua jenis nosel, daya tertinggi diperoleh pada nosel atas.
Hal ini disebabkan karena pancoran air pada nosel atas lebih maksimal
menumbuk sudut-sudut turbin, sehingga putaran turbin yang dihasilkan
lebih tinggi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah Menganalisa Dan Mengumpulkan data-data dari pengukuran yang
kemudian diteruskan dengan pembahasan dan perhitungan dari data-data
hasil pengukuran maka penguji mendapatkan beberapa kesimpulan yaitu
bahwa diantara perbandingan nosel atas dengan nosel samping yang
tercepat atau terbaesar daya turbin yaitu nosel atas.

5.2 Saran
Beberapa saran yang penting pada percobaan ini ialah
1. Pada saat proses pembukaan Nozzle/Katup agar berhati hati agar air tidak
meledak.
2. Pada saat pengukuran Head Isap dan Head Tekan, tunggu sampai air raksa
benar benar berhenti. Untuk mengetahui hasil data yang akan diperoleh.
3. Selalu memperhatikan tachometer, guna memperoleh hasil yang lebih
akurat
DAFTAR PUSTAKA

1. Wikipedia Contributors. Pelton wheel. Wikipedia. Published January 26,


2021. Accessed February 16, 2021.
https://en.wikipedia.org/wiki/Pelton_wheel
2. Pelton turbine - Energy Education. Energyeducation.ca. Published 2020.
Accessed February 16, 2021.
https://energyeducation.ca/encyclopedia/Pelton_turbine
3. Syamsuri Syamsuri, Hasan Syafik Maulana, Sulisyanto A.
EXPERIMENTAL STUDY OF VARIATION OF THE EFFECT OF THE
PELTON TURBINE VALVE OPENING ON ELECTRICITY ENERGY
THAT WAS PRODUCED TO TURNED ON A LAPTOP. VANOS
Journal of Mechanical Engineering Education. 2018;3(2).
doi:10.30870/vanos.v3i2.4129
LAMPIRAN
Tabel
1. Tabel Pengamatan

N Pembuk Putara Wakt Isap Tekan Volum Ket.


aan
O n u Hs Hd e
Katub
(rpm) (s) Air (L)

I 497 28 14,4 N.

1 II 512,2 27,2 15,2 5 Liter rata

II 544,7 26,8 15,8

I 848,1 10,11 35 8,2 N.

2 II 868 9,59 33,6 9 5 Liter atas

III 952,9 8,95 32,4 10,6

2. Hasil Pengamatan

NO Q V A Ht Pa Pt Ns Ket.
  0.004946 5 0.000314 1.714 82,7967 66,24 2031,9  
SAMPI
1 0.005214 5 0.000314 1.51 77,0174 61,61 2361,7
NG
  0.005587 5 0.000314 1.39 75,648 60,52 2775,1  
  0.004946 5 0.000314 3,376 163,158 130,53 2084,7  
2 0.005214 5 0.000314 3,1 157,885 126,31 2336,1 ATAS
  0.005587 5 0.000314 2,747 149,92 119,94 2906,5  

Anda mungkin juga menyukai