NIM : 1905012067
Kelas : ME-4H
BAB I
Turbin Air
A. Pengertian
Turbin air adalah alat untuk mengubah energi potensial air menjadi menjadi energi
mekanik. Energi mekanik ini kemudian diubah menjadi energi listrik oleh generator.
Berdasarkan prinsip kerja turbin dalam mengubah energi potensial air menjadi energi kinetik,
turbin air dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin impuls dan turbin reaksi.
B. Fungsi
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. Gaya jatuh
air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar. Turbin air kebanyakan seperti
kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar baling-baling
digantikan air untuk memutar turbin. Perputaran turbin ini di hubungkan ke generator
C. Komponen
a. Rotor, yaitu bagian yang berputar pada sisitem yang terdiri dari :
- Sudu-sudu, berfungsi untuk menerima beban pancaran yang disemprotkan oleh nozzle.
- Poros, berfungsi untuk meneruskan aliran tenaga yang berupa gerak putar yang dihasilkan oleh
sudu.
- Bantalan, berfungsi sebagai perapat-perapat komponen-komponen dengan tujuan agar tidak
mengalami kebocoran pada sistem.
b. Stator, yaitu bagian yang diam pada sistem yang terdiri dari :
- Pipa pengarah / nozzle yang berfungi untuk meneruskan aliran fluida sehingga tekanan dan
kecepatan fluida yang digunakan didalam sistem besar.
- Rumah turbin, berfungsi sebagai rumah kedudukan komponenkomponen turbin.
Pada umumnya turbin air terdiri dari bendungan,pipa pesat,runer dan generator. Penggunaan
turbin air kebanyakan untuk pembangkit tenaga sebagai penggerak generator pada PLTA,karena
mempunyai karakteristik yang cukup memenuhi persyaratan sebagai embangkit tenaga modern.
Persyaratan yang dimaksud adalah:
1. Efisiensi yang baik dan tdak banyak berubah untuk beban dan yang bervariasi.
2. Putaran yang cukuptinggi sehingga dapat dikopel langsung dengan generator.
3. Dapat dikonstruksian dengan poros horizontal dan vertikal.
4. Dapat memanfaatkan beda ketinggian permukaan air yang sangat bervariasi dan kapasitas
aliran dari yang sangar kecil sampai dengan yang sangat besar.
Pada PLTA,tinggi rendahnya putaran sangan berpengaruh terhadap ukuran turbin maupun
generatornya dan secara tidak langung berpengaruh juga terhadap harga dan biaya instalasi.
E. Klasifikasi
Turbin air dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa cara,namun yang paling utama
adalah klasifikasi turbin air berdasarkan cara turbin air merubah energi potensian menjadi
energi mekanik. Berdasarkan klasifikasi ini,maka turbin air dibagi menjadi dua,yaitu:
1. Turbin impuls
Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi air(yang
terdiri dari energi potensial + tekanan + kecepatan) yang tersedia menjadi energi kinetik untuk
memutar turbin, sehingga menghasilkan energi kinetik. Energi potensial air diubah menjadi
energi kinetik pada nozle. Air keluar nozle yang mempunyai kecepatan tinggi membentur sudu
turbin. Setelah membentur sudu arah kecepatan aliran berubah sehingga terjadi perubahan
momentum (impulse). Akibatnya roda turbin akan berputar. Turbin impuls adalah turbin
tekanan sama karena aliran air yang keluar dari nozle tekanannya adalah sama dengan tekanan
atmosfir sekitarnya. Semua energi tinggi tempat dan tekanan ketika masuk ke sudu jalan turbin
dirubah menjadi energi kecepatan. Contoh turbin impuls adalah turbin Pelton.
2. Turbin reaksi
Turbin reaksi adalah turbin yang cara kerjanya merubah seluruh energi air yang tersedia
menjadi energi kinetik. Turbin jenis ini adalah turbin yang paling banyak digunakan. Sudu pada
turbin reaksi mempunyai profil khusus yang menyebabkan terjadinya penurunan tekanan air
selama melalui sudu. Perbedaan tekanan ini memberikan gaya pada sudu sehingga runner
(bagian turbin yang berputar) dapat berputar. Turbin yang bekerja berdasarkan prinsip ini
dikelompokkan sebagai turbin reaksi. Runner turbin reaksi sepenuhnya tercelup dalam air dan
berada dalam rumah turbin. Turbin reaksi disebut juga dengan turbin tekanan lebih karena
tekanan air sebelum masuk roda turbin lebih besar dari pada tekanan air saat keluar roda turbin.
Secara umum dapat dikatakan bahwa aliran air yang masuk keroda turbin mempunyai energi
penuh, kemudian energi ini dipakai sebagian untuk menggerakkan roda turbin dan sebagian lagi
dipergunakan untuk mengeluarkan air kesaluran pembuangan. Jenis turbin reaksi yang sering
digunakan antara lain, turbin francis, turbin propeler atau kaplan. (Fritz Dietzel, 1988:17).
Berdasarkan arah alirannya, turbin dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu turbin aliran
radial dan turbin aliran aksial.
a. Turbin Aliran Radial Turbin aliran radial adalah turbin yang arah alirannya tegak lurus
dengan arah putaran poros turbin. Turbin dengan aliran radial digunakan untuk laju alir ( aliran
working fluid ) rendah dan dengan perbedaaan tekanan ( difference pressure ) tinggi. b.
Turbin Aliran Aksial Turbin yang sejajar dengan arah putaran poros turbin. Turbin dengan
aliran aksial digunakan untuk laju alir tinggi dan dengan perbedaan tekanan rendah ( 1 – 40
bar ). Axial-flow turbines kebanyakan digunakan dalam aplikasi yang melibatkan fluida
kompresibel. Dalam banyak penggunaan, efisiensi Axial-flow turbines lebih tinggi
dibandingkan radial-inflow turbines.
b. Turbin Turgo
Turbin tugro memiliki desain yang hampir sama dengan turbin pleton, perbedaannya
hanya terdapat pada sudut sudu-suduya. Turbin ini dapat dioperasikan pada head 30 – 300 m.
c. Turbin Crossflow
Turbin Cross-Flow adalah salah satu turbin air dari jeis turbin aksi (impulse turbine).
Pemakaian jenis Turbin Cross-Flow lebih menguntungkan dibanding dengan pengunaan kincir air
maupun jenis turbin mikro hidro lainnya. Penggunaan turbin ini untuk daya yang sama dapat
menghemat biaya pembuatan penggerak mula sampai 50 % dari penggunaan kincir air dengan bahan
yang sama. Penghematan ini dapat dicapai karena ukuran Turbin Cross-Flow lebih kecil dan lebih
kompak dibanding kincir air.
d. Turbin Francis
Turbin francis ini digunakan pada head 10-300 m, dimana baling-balingnya terbuat dari
baja. Turbin akan dipasang diantara sumber air bertekanan tinggi dibagian masuk dan air
bertekanan rendah dibagian keluarnya. Turbin ini menggunakan sudu pengarah yang akan
menggerakkan air masuk secara tangensial.
F. Kriteria Pemilihan Turbin
Pemilihan turbin air yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan. Tentu saja tipe turbin air
tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut beberapa faktor yang memengaruhi:
Rumus-Rumus:
Persamaan untuk menghitung luas saluran masuk pada sudut pengarah aliran adalah:
𝐴 = 𝑝 . 𝑙 (1)
Untuk menghitung kecepatan aliran pada posisi sudut pengarah aliran digunakan persamaan: 𝑣1 = Q
A (2)
Dengan Q adalah debit aliran yang digunakan dalam penelitian ini. Selanjutnya dapat dihitung laju
massa air yang mengalir persatuan waktu adalah 𝑚̇ = 𝜌 . 𝑄 ∙ 𝑣 (3)
Dengan 𝜌 massa jenis air. Pada penelitian ini digunakan untuk turbin ini yakni saluran terbuka
sehingga tidak ada beda tekanan. Persamaan energi yang digunakan dalam turbin kinetik adalah
energi kinetik. Dalam hal ini energi yang tersedia merupakan energi kinetik. Besarnya energi yang
dihasilkan oleh suatu aliran ditentukan dengan (Zahir dan Bambang, 2010) Ek = 1 2 . 𝑚 . 𝑣2 (4)
Untuk turbin kinetik yang hanya memanfaatkan aliran air atau kecepatan arus sungai, energi air
yang tersedia merupakan energi kinetik. Sebagaimana ditunjukkan pada Ek t = 1 2 . 𝑚̇ . 𝑣2 (5)
Untuk daya air yang mengalir pada suatu penampang saluran tertentu maka dalam perhitunganya
dipergunakan (Kadir dan Bambang, 2010) Pa = 1 2 . 𝜌. 𝑄 . 𝑣2 (6)
Untuk menghitung besar daya turbin yang dihasilkan akibat adanya energi kinetik dipergunakan
perumusan (Arismunandar,2004) Pt = 𝑇. 𝜔 (8)
Maka untuk mendapatkan torsi yang merupakan gaya dikali dengan lengan radius pully yang besar
lengan (0,13 m), besarnya torsi dapat dihitung dengan persamaan 𝑇 = 𝐹𝑡 . 𝑅 (9)
Kecepatan keliling turbin atau dikenal dengan kecepatan sudut dapat diperoleh dengan menghitung
𝜔 = 2.𝜋.𝑛 60 (10) Daya yang dihasilkan oleh turbin sebesar 𝑃𝑡 = 𝑇. 𝜔 (11)
Sumber:
http://digilib.polban.ac.id/files/disk1/71/jbptppolban-gdl-aseparifnu-3506-3-bab2--8.pdf (05.27/17-03-
2021)
http://repository.untag-sby.ac.id/323/3/BAB%202.pdf (07.12/17-03-2021)
http://ridomanik.blogspot.com/2013/07/turbin-air.html (10.00/17-03-2021)
https://www.google.com/search?
q=instalasi+turbin+air&safe=strict&sxsrf=ALeKk03pbvn7gEwdk5FrJ4Stniy_7XHbdQ:1615946830426
&source=lnms&tbm=isch&biw=1164&bih=473 (12.20/17-03-2021)
https://media.neliti.com/media/publications/130615-ID-analisis-daya-dan-efisiensi-turbin-air-k.pdf
(13.16/17-03-2021)
BAB II
Pompa
1. Pengertian
Pompa adalah alat untuk memindahkan fluida dari tempat satu ketempat lainnya yang bekerja
atas dasar mengkonversikan energi mekanik menjadi energi kinetik. Energi mekanik yang diberikan
alat tersebut digunakan untuk meningkatkan kecepatan, tekanan atau elevasi (ketinggian).
Pada umumnya pompa digerakkan oleh motor, mesin atau sejenisnya. Banyak faktor yang
menyebabkan jenis dan ukuran pompa serta bahan pembuatnya berbeda, antara lain jenis dan jumlah
bahan cairan tinggi dan jarak pengangkutan serta tekanan yang diperlukan dan sebagainya.
Dalam suatu pabrik atau industri, selalu dijumpai keadaan dimana bahanbahanyang diolah
dipindahkan dari suatu tempat ketempat yang lain atau dari suatu tempat penyimpanan ketempat
pengolahan maupun sebaliknya.
Pemindahan ini dapat juga dimaksudkan unuk membawa bahan yang akan diolah dari sumber
dimana bahan itu diperoleh. Kita tahu bahwa cairan dari tempat yang lebih tinggi akan sendirinya
mengalir ketempat yang lebih rendah, tetapi jika sebaliknya maka perlu dilakukan usaha untuk
memindahkan atau menaikkan fluida, alat yang lazim digunakan adalah pompa.
Pemindahan fluida dengan menaikkan tekanan pada pompa adalah untuk mengatasi hambatan-
hambatan yang terjadi, antara lain:
1. Hambatan Kecepatan Hambatan ini terjadi karena aliran fluida didalam tabung atau pipa
mempunyai kecepatan tertentu, maka pompa harus memberikan tekanan yang diinginkan.
2. Hambatan Gesekan Hambatan ini terjadi pada gesekan sepanjang pipa-pipa yang dilaluinya.
c. Pompa dinding
Pompa yang memiliki poros tumggal ini bekerja dengan sebuah rotor berbentuk silinder yang
diberi aluran-aluran lurus pada kelilingnya.
2. Pompa Dinamik
Prinsip kerja dari pompa ini berdasarkan prinsip sentrifugal yang menggunakan momen
putar untuk membaangkitkan momen rotasi. Ditinjau dari mekanika fluida fenomena yang
berlangsung pada pompa ini berlaku aliran mampat (compressible), dimana densitas fluidanya
besar dan konstan dan perbedaan tekanan yang dihasilkan biasanya cukup besar sehingga
konstruksi-konstruksi peralatannya harus lebih kuat. Pompa dinamik dibagi 2 jenis antara lain:
1) Pompa Sentrifugal
2) Pompa Aliran Aksial
Berikut macam-macam pompa dinamik :
a. Pompa Sentrifugal (Centrifugal Pump)
perpindahan fluida yang bersentuhan dengan impeler yang sedang berputar
menimbulkan gaya sentrifugal menyebabkan fluida terlempar keluar. Kapasitas yang di hasilkan
oleh pompa sentrifugal adalah sebanding dengan putaran, sedangkan total head (tekanan)
sebanding dengan kuadrat dari kecepatan putaran.
d. Elevator Pump
Sifat dari pompa ini mengangkat cairan ke tempat yang lebih tinggi dengan menggunakan roda
timbah,archimedean screw dan peralatan sejenis. Ini dapat digunakan untuk zat cair yang
mengandung slurry seperti pasir, lumpur dan lainnya.
e. Electromagnetic Pumps
Cara kerja pompa ini adalah tergantung dari kerja langsung sebuah medan magnet
ferromagnetic yang dialirkan, oleh karena itu penggunaan dari pompa ini sangat terbatas
khususnya pada pemompaan cairan metal.
2. Kerugian Pada Pompa
a) Kerugian akibat adanya kebocoran
Yang dimaksud kebocoran ini adalah kebocoran yang terjadi dalam pompa, bagian discharge, dan
suction. Ada pula kebocoran diluar yaitu kebocoran zat cair yang melalui stuffing box.
Komponen:
berikut adalah bagian-bagian utama dari pompa aksial :
1. Inlet Pompa. Bagian ini menjadi sisi inlet fluida untuk masuk ke pompa. Pada pompa aksial
vertikal, sisi inlet ini berbentuk corong (biasa disebut Suction Bell) dengan tujuan untuk
mengurangi kerugian hidrolik head.
2. Impeller. Impeller menjadi bagian utama dari pompa ini. Desainnya mirip dengan baling-baling
pada kapal laut. Impeller ini berfungsi untuk menimbulkan gaya aksial yang ditransferkan ke
fluida kerja.
3. Difuser. Casing pompa aksial juga seperti pompa sentrifugal yang berbentuk difuser. Fungsinya
adalah untuk menurunkan kecepatan pompa dan menaikkan tekanan kerjanya. Namun
desainnya tidak seekstrim volute casing pompa sentrifugal, karena peningkatan tekanan outlet
pompa aksial yang terlalu tinggi dapat menimbulkan vibrasi dan mengurangi umur kerja pompa
aksial.
4. Poros. Berfungsi untuk meneruskan putaran dari motor listrik ke impeller.
5. Guide Bearing. Berfungsi untuk menahan posisi poros agar tetap berada di garis sumbu
kerjanya. Bearing atau bantalan ini memerlukan sistem lubrikasi yang harus selalu dijaga agar
terhindar dari kenaikan temperatur.
6. Stuffing Box. Adalah sistem sealing yang berfungsi sebagai pembatas antara poros
dengan casing agar terhindar dari kebocoran.
Berikut adalah gambar detail bagian-bagian pompa aksial :
Bagian-bagian Sisi Inlet Pompa
Bagian-bagian Sisi Drive-End Pompa
Sumber:
http://eprints.polsri.ac.id/1604/3/BAB%202.pdf (14.56/17-03-2021)
https://artikel-teknologi.com/bagian-bagian-pompa-aksial/ (15.40/17-03-2021)
BAB III
Fan
1. Pengertian
Hampir kebanyakan pabrik menggunakan fan untuk ventilasi dan untuk proses industri
yang memerlukan aliran udara. Fan secara luas digunakan di industri dan pengaplikasian
komersial seperti ventilasi, material handling, boiler, refrigerasi, dust collection, aplikasi
pendingin dan lainnya. Pada industri, fan pada umumnya digunakan untuk pasokan ventilasi
atau udara pembakaran, untuk mensirkulasi udara atau gas lainnya melewati alat dan untuk
mengeluarkan udara atau gas lainnya dari alat.
2. Klasifikasi
A. Fan Sentrifugal
Fan sentrifugal meningkatkan kecepatan aliran udara dengan impeler berputar.
Kecepatan meningkat sampai mencapai ujung blades dan kemudian diubah ke
tekanan. Fan ini mampu menghasilkan tekanan tinggi yang cocok untuk kondisi
operasi yang kasar, seperti sistim dengan suhu tinggi, aliran udara kotor atau lembab,
dan handling bahan.
Fan sentrifugal dikategorikan berdasarkan bentuk bladenya.
Kerugian :
Hanya cocok untuk laju aliran udara rendah sampai medium
Kerugian :
Hanya cocok untuk layanan penggunaan yang bersih, bukan untuk
layanan kasar dan bertekanan tinggi.
Keluaran fan sulit untuk diatur secara tepat.
Penggerak harus dipilih secara hati-hati untuk menghindarkan beban
motor berlebih sebab kurva daya meningkat sejalan dengan aliran udara.
Efisiensi energinya relative rendah (55-65%)
3) Backward inclined fan, dengan blades yang miring jauh dari arah perputaran
(jenis blade : datar, lengkung dan airfoil)
Kerugian :
Tidak cocok untuk aliran udara yang kotor (karena bentuk fan mendukung
terjadinya penumpukan debu)
Fan dengan blades air-foil yang tipis akan menjadi sasaran erosi dan
kurang stabil karena mengandalkan pada pengangkatan yang dihasilkan
oleh tiap blade.
A. Fan Axial
Fan aliran aksial dirancang untuk menangani laju alir yang sangat tinggi
dan tekanan rendah. Fan aksial menggerakan aliran udara sepanjang sumbu fan.
Cara kerja fan seperti impeler pesawat terbang: blades fan menghasilkan
pengangkatan aerodinamis yang menekan udara. Fan ini terkenal di industri
karena murah, bentuknya yang kompak dan ringan.
Gambar 27. Fan Axial
1) Fan propeller
Keuntungan :
Menghasilkan laju aliran udara yang tinggi pada tekanan rendah
Tidak membutuhkan saluran kerja yang luas (sebab tekanan yang
dihasilkannya kecil)
Murah sebab konstruksinya yang sederhana
Mencapai efisiensi maksimum, hampir seperti aliran yang
mengalir sendiri, dan sering digunakan pada ventilasi atap
Dapat menghasilkan aliran dengan arah berlawanan, yang
membantu dalam penggunaan ventilasi
Kerugian :
Efisiensi energinya relative rendah
Agak berisik
2) Fan pipa aksial, pada dasarnya merupakan fan propeller yang ditempatkan
di bagian dalam silinder
Kerugian :
Relatif mahal
Kebisingan aliran udara sedang
Efisiensi energinya relative rendah (65%)
Kerugian :
Relatif mahal dibanding fan impeller
Pengertian Blower adalah mesin atau alat yang digunakan untuk menaikkan atau
memperbesar tekanan udara atau gas yang akan dialirkan dalam suatu ruangan tertentu
juga sebagai pengisapan atau pemvakuman udara atau gas tertentu. Bila untuk keperluan
khusus, blower kadang – kadang diberi nama lain misalnya untuk keperluan gas dari
dalam oven kokas disebut dengan nama exhouter. Di industri – industri kimia alat ini
biasanya digunakan untuk mensirkulasikan gas – gas tertentu didalam tahap proses –
tekanan fluida mampu mampat, yaitu gas atau udara. Adapun pengertian kompressor
adalah mesin untuk memampatkan udara atau gas. Secara umum biasanya menghisap
udara dari atmosfer, yang secara fisika merupakan campuran beberapa gas dengan
susunan Nitrogen, Oksigen, dan campuran argon, Karbon dioksida, Uap air, minyak dan
lainnya.
menggerakkan pesawat – pesawat pneumatic, antara lain boor, hammer, pesawat angkat,
pembersih pasir, alat control, penyemprotan dan pompa. Tekana kerja untuk alat
untuk udara 40 : 100 psig ( udara berekvansi ) dan untuk pencairan gas tekanan kerjanya
tekanan kerja rendah ( lebih kecil dari 15 in kolom air ) digunakan ventilasi udara dan
kipas angin. Seddangkan bila lebih besar dari 15 in digunakan istilah blower dan
kompresor dengan klasifikasi :
b. Blower bertekanan
Secara lebih khusus berdasarkan tekanan, kompresor sentrifugal ini dibedakan atas
Ventilator
a. Tinggi tekanan 100 : 400 mm.ka, kadang sampai dengan 2000 mm.ka
Kompresor
dan nitrat ), industri petrokimia ( pemampat dan sirkulasi gas ), industri soda
( kompresor gas sintesa amoniak dan methanol ) kompresor CO2 pada pupuk
Namun ada juga kompresor yang menghisap gas atau udara dengan tekanan lebih
tinggi dari tekanan atmosfer dan biasa disebut penguat ( booster ). Sebaliknya ada pula
kompresor yang menghisap udara atau gas bertekanan lebih rendah dari tekanan atmosfer
Dalam kehidupan modern seperti sekarang ini kompresor mempunyai kegunaan yang
sangat luas dihampir segala bidang baik dibidang industri, pertanian, rumah tangga, dan
sebagainya. Jenis dan ukurannya pun beraneka ragam sesuai dengan pemakainya.
A. Kompresor yang digolongkan atas dasar tekanannya. Kompresor jenis ini dibagi
1. Jenis turbo
Jenis turbo menaikkan tekanan dan kecepatan gas – gas dengan kecepatan
gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh impeller atau dengan gaya angkat
2. Jenis perpindahan
1. Berdasarkan jumlah tingkat kompresi, yaitu : satu tingkat, dua tingkat, dan
banyak tingkat
2. Berdasarkan langkah kerja, yaitu : kerja tunggal ( single acting ), kerja ganda
( double acting )
Blower ini tidak didinginkan dengan air karena penambahan biaya yang
ini disebut dengan exhauster. Bila tekanan pada sisi hisap adalah diatas tekanan atmosfer
( seperti yang kadang – kadang dipakai industri kimia dimana tinggi tekan yang cukup
besar harus tersedia untuk dapat mensirkulasikan gas – gas melalui berbagai proses )
Untuk blower – blower yang tidak diinginkan tinggi tekan ini didasarkan pada
Klasifikasi Blower
Pada jenis ini udara atau gas dipindahkan volume per volume dalam ruangan
yang disebabkan adanya pergerakan elemen impeler yang berputar karena adanya
pertambahan massa udara atau gas yang dipindahkan. Jenis positive displacement
blower yang sering digunakan adalah rotary blower ( blower rotary ) yaitu :
Vane Blower
Pada umumnya digunakan untuk kapasitas yang kecil dengan fluida yang
bersih. Ditinjau dari bentuk dan cara kerja elemen impeler vane blower dibagi
dapat bergerak slading ( keluar masuk ) didalamnya dan lazim disebut vane.
ruang dimana udara atau gas dialirkan oleh vane tersebut. Jumlah vane untuk
yang diharapkan. Bagan konstruksi alat ini diperlihatkan pada gambar 2.1
dibawah ini :
Keterangan Gambar:
1. Sirip / Sudu-sudu
2. Impeler / Lempengan
- Flexible vane adalah : pada bagian luar impeller terdapat sirip – sirip yang
Bagan konstruksi alat ini diperlihatkan pada gambar 2.2. flexible vane blower
dibawah ini :
Keterangan gambar:
1. Sirip / Sudu-sudu
2. Impeler / Lempengan
Sentrifugal Blower
Blower sentrifugal pada dasarnya terdiri dari satu impeller atau lebih yang
dilengkapi dengan sudu – sudu yang dipasang pada poros yang berputar yang diselubungi
oleh sebuah rumah ( casing ). Udara memasuki ruang casing secara horizontal akibat
perputaran poros maka ruang pipa masuk menjadi vakum lalu uadara dihembuskan
keluar.
Forward Curved adalah bentuk blade yang arah lengkungan bagian ujung
terpasang diatas searah dengan putaran roda. Pada forward curved terdapat susunan blade
secara paralel ( multi blade ) keliling shroud. Karena bentuknya, maka pada jenis ini
udara atau gas meninggalkan blade dengan kecepatan yang tinggi sehingga mempunyai
discharge velocity yang tinggi dan setelah melalui housing scroll sehingga diperoleh
energi potensial yang besar. Bagan konstruksi alat ini diperlihatkan pada gambar 2.3.
1. Shroud
2. Hub ( pusat )
Type ini mempunyai susunan blade yang sama dengan forward curved blade,
hanya arah dan sudu blade akan mempunyai sudut yang optimum dan merubah energi
Blower ini didasarkan pada kecepatan sedang, akan tetapi memiliki range tekanan
dan volume yang lebar sehingga membuat jenis ini sangat efisien untuk ventilator. Untuk
1. Shroud
2. Hub ( pusat )
Didalam pemakaiannya dirancang untuk tekanan statis yang tinggi pada kapasitas
yang kecil. Namun demikian perkembangan saat ini jenis bentuk radial blade dibuat
Operasi Blower
II.3.1. Operasi
Operasi blower adalah hampir sama dengan operasi pompa, waktu menstart atau
Tetapi hanya satu hal saja yang perlu diperhatikan selama pengoperasian, yakni
pengecekkan yang dilakukan sesekali terhadap temperatur dan jumlah oil atau dapat
Operasi pompa yang dimaksud diatas, waktu menstart atau menjalankan adalah:
5. Switch on (beban nol) tunggu keadaan normal, amati getaran, bunyi, suhu,
pressure head, pemakaian daya, tetesan cairan pada sel pompa atau sambungan
pompa.
5. Lakukan drain
TEORI
Pengertian Kompresor
lain kompresor adalah penghasil udara mampat. Karena proses pemampatan, udara
baik secara langsung atau tidak langsung. Sebagai contoh, udara manpat yang
digunakan untuk mengisi ban mobil atau sepeda montor, udara mampat untuk
penghasil udara mampat atau sebagai satu kesatuan dari mesin-mesin. Kompresor
banyak dipakai untuk mesin pneumatik, sedangkan yang menjadi satu dengan
sepeda atau mobil, prinsip kerja kompresor dapat dijelaskan sebagai berikut. Jika
torak pompa ditarik keatas, tekanan di bawah silinder akan turun sampai di bawah
tekanan atmosfer sehingga udara akan masuk melalui celah katup hisap yang
mengencang dan mengendur dan dipasang pada torak. Setelah udara masuk pompa
kemudian torak turun kebawah dan menekan udara, sehingga volumenya menjadi
kecil.
Klasifikasi Kompresor
Prinsipkerjakompresordanpompaadalahsama,
keduamesintersebutmenggunakanenergiluarkemudiandiubahmenjadienergifl uida.
Padapompa, di
noselkeluarnyaenergikecepatandiubahmenjadienergitekanan,
begitujugakompresorpadakatupkeluarudaramampatmempunyaienergitekana n
yangberlakupadapompadapatdiaplikasikanpadakompresor.
klasifikasikompresorbiasanyaberdasarkantekanannyaataucarapemampatanny
a. Padagambar
2.1adalahklasifikasidarikompresor.Secaraumumpenjelasannyasebagaiberikut
. Kompresorberdasarkancarapemampatannyadibedakanmenjadidua,
yaitujenisturbodanjenisperpindahan.
Jenisturbomenggunakangayasentrifugal yang
diakibatkanolehputaranimpelersehinggaudaramengalamikenaikanenergi yang
akandiubahmenjadienergitekanan. Sedangkanjenisperpindahan,
dihisapkedalamsilinderataustatordengantorakatausudu. Kompresor
yangdiklasifikasikanberdasarkantekanannyaadalahkompresoruntukpemampa
t (tekanantinggi), bloweruntukpeniup (tekanansedang) danfan untukkipas
(tekananrendah.
Kompresorjenisinihampirsemuanyadapatberoperasipadatekanandari yang
rendahsampaitinggi.Kompresor turbo
dapatdibuatbanyaktingkatuntukmenaikkantekanandengankapasitasbesar.
Gambar2.1.KlasifikasiKompresor
Kompresorterdapatdalam berbagaijenisdanmodel,
tergantungpadavolumedantekananyang
dihasilkan.Istilahkompresorbanyakdipakaipadatekananyangtinggi,blowerunt
Ditinjaudaricarapemampatan
atau stator oleh torak, sedangkan jenis turbo menaikkan tekanan dan kecepatan
2.1.yangmenjelaskanklasifikasikompresoruntukmenentukankompresor yang
akandigunakan.
Tabel 2.1.KlasifikasiKompresor
KompresorPiston
KompresorPistonBalas
KompresorDiaphragma
KompresorGeser
Tipe Kompresor KompresorGerakPutarPist
Kompresor Poros Sekrup
on
KompresorRoots
KompresorAlirRadial
KompresorAlir
KompresorAlirAksial
Sularso Haran Tahara, 2004
KlasifikasiKompresorsecara umumadalah :
1. Klasifikasiberdasarjumlahtingkatkompresi,kompresorterdiriatas:kompr
esorsatutingkat,duatingkat,.........., banyaktingkat.
2. Klasifikasiberdasarkanlangkahkerja,kompresorterdiriatas
:kompresorkerjatunggal/single actingdankerjaganda.
3. Klasifikasiberdasarkansusunansilinder“khususkompresortorak”,
bentukbintangdanlawanimbang/balansopposed.
4. Klasifikasiberdasarkancarapendinginan,kompresorterdiriatas:kompres
orpendinginanairdanpendinginanudara).
5. Klasifikasiberdasarkanpenempatannya,kompresorterdiriatas:kompreso
rpermanen/stationardankompresoryangdapatdipindah– pindah/portable.
kompresor bolak- balik pada dasarnya dibuat sedemikian rupa hingga gerakan putar
dari penggerak mula menjadi gerak bolak- balik. Gerakan ini diperoleh dengan
menggunakan poros engkol dan batang penggerak yang menghasilkan gerak bolak-
1. Hisap
Bila proses engkol berputar dalam arah panah, torak bergerak ke bawah
atmosfer ) di dalam silinder, dan katup isap terbuka oleh perbedaan tekanan,
tinggi ), seperti gambar 2.3. yang menjelaskan tentang langkah isap pada
a. Kompresi
Bila torak bergerak dari titik mati bawah ketitik mati atas, katup isap
Bila torak bergerak keatas, tekanan didalam silinder akan naik, maka
katup keluar akan terbuka oleh tekanan udara atau gas, dan udara atau gas
akan keluar.
dan merupakan bejana kedap udara dimana torak bergerak bolak- balik
untuk menahan tekanan yang ada. Untuk tekanan yang kurang dari 50
kgf/ cm2 ( 4.9 Mpa ) umumnya dipakai besi cor sebagai bahan silinder.
dari proses kompresi, dinding luar silinder diberi sirip- sirip. Gunanya
sebagai sisip keluar. Pada kompresor kerja ganda terdapat tutup atas
silinder dan tutup bawah silinder, seperti gambar 2.6. Sebagai mana pada
silinder, tutup silinder harus kuat, maka terbuat dari besi cor dan dinding
bahan yang cukup kuat. Untuk mengurangi gaya inersia dan getaran yang
mungkin.
Seperti pada gambar 2.7. Cincin torak dipasang pada alur- alur
perbedaan tekanan antara sisi atas dan sisi bawah torak. Tetapi biasanya
cm2. dalam hal kompresor kerja tunggal dengan silinder tegak, juga
diperlukan cincin penyapu minyak yang dipasang pada alur paling bawah
dari alur cincin yang lain. Cincin ini tidak dimaksud untuk mencegah
kebocoran udara dan melulu untuk menyeka minyak yang terpercik pada
laju volume udara yang diisap sesuai denga laju aliran keluar yang
isap, pembebas beban celah katup, pembebas beban trolel isap dan
disebut pembebas beban awal.Adapun ciri- ciri, cara kerja dan pemakaian
maka katup isap akan dodorong sampai terbuka. Jika tekanan turun
melebihi batas maka gaya pegas dari katup pilot akan mengalahkan
gaya dari tekanan tanki udara. Maka katup pilot akan jatuh, laluan
udara tertutup dan tekanan dalam pipa pembebas beban akan sama
dihentikan oleh tombol ini secara otomatis bila tekanan udara dalam
Pelumasan
bagian- bagian yang saling meluncur seperti silinder, torak, kepala silang,
Saringan Udara
Tangki Udara
menjadi dua kali lipat. Jadi secara umum dapat dikatakan sebagai berikut ”
disebut Hukum Boyle dan dapat dirumuskan pula sebagai berikut : jika
1
P1V1 = P2V2 = tetap............................................................... 1
Seperti halnya pada zat cair. Gas akan mengembang jika dipanaskan
pada tekanan tetap. Dibandingkan dengan zat padat dan zat cair, gas
memiliki koefisien muai jauh lebih besar. Dari pengukuran koefisien muai
1
Sularso, Haruo Tahara, Pompda dan Kompresor, Pemilihan, Pemakaian dan
Pemeliharaan, PT Pradya Paramita, Jakarta, Cetakan ke 9, 2006, hal. 181
sebesar 1/273 dari volumenya pada 0oC. Sebaliknya apabila
Persamaan Keadaan
2
PV= GRT................................................................................ 2
V : Volume (m3)
Cara Kompresi
2
Ibid, hal. 183
Gambar 2.12.DiagramT-S(aktual)SiklusBrayton
Analisatermodinamikapadakompresordimaksudkanuntukmenen
tukankondisiudaramasukdankeluarkompresor.Pengambilanasumsiuntu
kperhitungantermodinamikakompresoradalahdidasarkanpadaeffisiensi
politropis,yaitueffisiensiisentropisdarisebuahtingkatkompresordanturbi
1. Kompresi Isotermal
Bila suatu gas dikompresikan, maka ini ada energi mekanik yang
diberikan dari luar pada gas. Energi ini diubah menjadi energi panas
sehingga temperature gas akan naik jika tekanan semakin tinggi. Namun
panas yang terjadi, temperature dapat dijaga tetap. Kompresor secara ini
3
Sularso, Haruo Tahara, Pompda dan Kompresor, Pemilihan, Pemakaian dan
Pemeliharaan, PT Pradya Paramita, Jakarta, Cetakan ke 9, 2006, hal. 184
2. Kompresi Adiabatik
dari gas. Dalam praktek proses adiabatik tidak pernah terjadi secara
3. Kompresi Politropik
proses Isotermal, namun juga bukan proses adiabatik, namun proses yang
dirumuskan sebagai :
5
P . vn = tetap...................................................................................... 6
Perubahan Temperatur
4
Sularso, Haruo Tahara, loc. cit
5
Sularso, Haruo Tahara, Pompda dan Kompresor, Pemilihan, Pemakaian dan
Pemeliharaan, PT Pradya Paramita, Jakarta, Cetakan ke 9, 2006, hal. 184
proses adiabatik. Dalam ompresi adiabatik tidak ada panas yang dibuang
diberikan dalam proses ini akan dipakai untuk menaikkan temperatur gas.
Temperatur yang dicapai oleh gas yang keluar dari kompresor dalam
6 ..................................................................7
Td = Ts (𝑷𝑷𝒅𝒅 )( k – 1 ) / m k
𝑷𝑷𝒔𝒔
Di mana,
Efisiensi Volumetrik
6
Sularso, Haruo Tahara, Pompda dan Kompresor, Pemilihan, Pemakaian dan
Pemeliharaan, PT Pradya Paramita, Jakarta, Cetakan ke 9, 2006, hal. 185
Gambar 2.13. Langkah Torak Kerja Tunggal
tolak S ( m),dan putaran N ( rpm )dengan ukuran seperti ini kompresor akan
kompresor yang dikerjakan dalam setiap putaran poros engkol. Jumlah volume gas
yang dimampatkan per menit disebut perpindahan tolak. Jadi jika poros kompresor
Perpindahan torak :
7
Qth = Vs x N = ( π/4 ) D2 x S x N (m3/min)........................................ 8
(1dalam diagram P-V). Torak bergerak ke kiri dan gas dimampatkan hingga tekanan
naik ketitik (2).Pada titik ini tekanan di dalam silinder mencapai harga tekanan P d
yang lebih tinggi dari pada tekanan di dalam pipa keluar (atau tanki tekan), sehingga
katup keluar pada kepala silinder akan terbuka. Jika torak terus bergerak ke kiri
maka gas akan didorong keluar silinder pada tekanan tetap sebesar P d di titik (3)
7
Sularso, Haruo Tahara, Pompda dan Kompresor, Pemilihan, Pemakaian dan
Pemeliharaan, PT Pradya Paramita, Jakarta, Cetakan ke 9, 2006, hal. 187
atas, yaitu titik mati akhir gerakan torak pada langkah kompresi dan pengeluaran,
Pada waktu torak mencapai titik mati atas, ada volume sisa sebesar V c yaitu
clearance di atas torak agar torak tidak membentur kepala silinder, sehingga pada
akhir langkah kompresi masih ada sisa gas yang tidak terdorong keluar sebesar V c
dan tekanan sebesar Pd. Saat memulai langkah hisap (ke kanan) katup isap tidak
dapat terbuka langsung sampai sisa gas terekspansi samapi tekanannya turun dari P d
turun ke Ps. Dan gas baru mulai masuk saat torak mencapai titik (4) ketika tekanan
sudah mencapai Ps pengisian berlangsung samapi titik ke mati bawah torak (1).
Berdasarkan siklus kerja kompresor di atas dimana gas yang diisap tidak
sebesar volume langkah torak sebesar Vs, dapat dihitung efisiensi volumetris (ηv)
8
ηv = 𝑸𝑸𝒔𝒔
...................9
𝑸𝑸𝒕𝒕𝒕𝒕
Qs : Volume gas yang dihasilkan, pada kondisi tekanan dan temperatur isap
(m3/min)
Besar efisiensi volumetris juga dapat dihitung secara teoritis berdasarkan volume
gas yang dapat diisap secara efektif oleh kompresor dengan rumus sebagai berikut :
9
ηv ≈ 1 - ԑ {(𝑷𝑷𝒅𝒅 )1/n – 1 } ............................................................................. 10
𝑷𝑷𝒔𝒔
udara n = 1,2.
perhitungan teoritis. Adapun harga ηv yang sesungguhnya adalh sedikit lebih kecil
dari harga yang diperoleh dari rumus di atas karena adnya kebocoran melalui cincin
Efisiensi Adiabatik
8
Sularso, Haruo Tahara, Pompda dan Kompresor, Pemilihan, Pemakaian dan
Pemeliharaan, PT Pradya Paramita, Jakarta, Cetakan ke 9, 2006, hal. 189
9
Sularso, Haruo Tahara, Pompa dan Kompresor, Pemilihan, Pemakaian dan
Pemeliharaan, PT Pradya Paramita, Jakarta, Cetakan ke 9, 2006, hal. 189
mekanis, serta faktor lainnya. Faktor-faktor ini digabungkan dalam efisiensi
adiabatik keseluruhan.
dengan daya sesungguhnya yang diperlukan kompresor pada porosnya. Rumus dari
10 𝑳𝑳𝒂𝒂𝒅𝒅 .....................11
ɳad =
𝑳𝑳𝒔𝒔
𝑄𝑄𝑠𝑠 : Jumlah volume gas yang keluar dari tingkat terakhir (m 3/min).
𝐤𝐤−𝟏𝟏
12𝑾𝑾 𝐦𝐦 .𝐤𝐤 𝐏𝐏𝐬𝐬 . 𝐐𝐐𝐬𝐬 𝑷𝑷𝒅𝒅 𝐦𝐦 .𝐤𝐤
= . �� � − 𝟏𝟏� (kW) ..........................13
𝒂𝒂𝒅𝒅
𝐤𝐤−𝟏𝟏 𝟔𝟔𝟔𝟔𝟔𝟔𝟔𝟔𝟔𝟔 𝑷𝑷𝒔𝒔
Atau dapat dipakai rumus sebagai berikut jika tekanan dalam Pa dan 𝑄𝑄𝑠𝑠 dalam
satuan (m3/detik) :
10
Sularso, Haruo Tahara, Pompda dan Kompresor, Pemilihan, Pemakaian dan
Pemeliharaan, PT Pradya Paramita, Jakarta, Cetakan ke 9, 2006, hal. 190
11
Ibid, hal. 190
12
Ibid, hal. 190
𝑾𝑾 𝐦𝐦 .𝐤𝐤 𝐤𝐤−𝟏𝟏
=
𝐏𝐏 . 𝐐𝐐
𝑷𝑷𝒅𝒅 𝐦𝐦 .𝐤𝐤
𝒂𝒂𝒅𝒅 𝐬𝐬 . 𝐬�
𝐤𝐤− � 𝑷𝑷𝒔𝒔
𝟏𝟏
�� � − 𝟏𝟏
(Watt)�
tidak tetap harganya berubah- ubah menurut konstruksi dan tekanan keluar
kompresor. Karena itu perhitungan daya tidak dapat dilakukan semudah cara diatas.
Namun untuk perhitungan efisiensi adiabatik dapat diambil kira- kira 80 – 85% untuk
kompresor besar, 75% sampai 80% untuk kompresor sedang dan 65 – 70% untuk
kompresor kecil.
kompresor (Wc), kita dapat menghitung daya motor yang diperlukan untuk
menggerakkan kompresor.
Kapasitas kompresor adalah debit penuh aliran gas yang ditekan dan
dialirkan pada kondisi suhu total, tekanan total, dan diatur pada saluran masuk
kompresor. Debit aliran yang sebenarnya, bukan merupakan nilai volum aliran yang
tercantum pada data alat, yang disebut juga pengiriman udara bebas/ free air
delivery (FAD) yaitu udara pada kondisi atmosfir di lokasi tertentu. FAD tidak sama
untuk setiap lokasi sebab ketinggian, barometer, dan suhu dapat berbeda untuk
lokasi dan waktu yang berbeda. Kapasitas Kompresor biasanya dinyatakan dengan
𝑃𝑃 𝑑𝑑 −
Qs
𝑃𝑃𝑠𝑠 = 𝑉𝑉
.
𝑃𝑃0 𝑇𝑇
Dimana Qs = Volume penerimaan tangki (m3/menit)
Persamaan diatas relevan untuk suhu udara tekan sama dengan suhu udara
ambien, yaitu kompresi isotermal sempurna. Jika suhu udara tekan aktual pada
pengeluaran, t2 º C lebih tinggi dari suhu ambien t1 º C, FAD dikoreksi oleh faktor
2.10 PerformansiKompresor
diperlukansudahditetapkan,makakompresor yang
sesuaiharusdipilih.Apabilaterdapatbeberapakompresor yang
dalam gambar 2.15 kurva performansi kompresor 1 tingkat. Kurva seperti ini
lain.
Gambar 2.15 Kurva perfomansi kompresor 1 tingkat
Penempatan
meledak dan kebakaran. Selain itu bahan yang mudah terbakar harus
sangat penting
untuk mencegah kenaikan temperature yang tinggi di dalam ruangan.
kerusakan pada saat start atau jalan karena pembekuan air pendingin
Dan hindari dari panas matahari dan air hujan, supaya badan
Pemasangan
mengerah seluruhnya dan letak dan ukuran lubang baut diperiksa apakah
sesuai dengan gambar kerja. Baut jangkar pondasi dapat ditanam pada posisi
dengan menggunakan plat pola bila perlu. Setiap baut harus muncul
tidak dicor dengan beton untuk memungkinkan sedikit penyesuaian pada waktu
sabuk V harus sejajar dan rata, dengan tegangan sabuk tepat. Kompresor dan
pelurusan.
dan tombol- tombol harus ditentukan dengan hati- hati, jika kabel terlalu
panjang atau ukuran yang terlalu kecil dapat terjadi penurunan tegangan yang
terlalu besar. Hal ini dapat menimbulkan kesulitan atau kerusakan pada waktu
start dimana motor dapat terbakar. Tegangan listrik pada terminal motor tidak