TINJAUAN PUSTAKA
4 Universitas Trisakti
5
Universitas Trisakti
6
Universitas Trisakti
7
b. Turbin reaksi
Turbin reaksi adalah turbin yang memanfaatkan energi potensial untuk
menghasilkan energi mekanis. Profil khusus pada sudu turbin reaksi
menyebabkan terjadinya penurunan tekanan air selama melalui sudu. Perbedaan
tekanan ini memberikan gaya pada sudu untuk memutar runner.
Dimana :
Universitas Trisakti
8
Pout =τ . ω
Pout =τ ( 2. π .n
60 )
( Christine Power, 2016 ) ( 2.1 )
Aliran laminar dan turbulen merupakan jenis aliran berdasarkan sifat aliran.
Pada aliran laminar, partikel – partikel zat cair bergerak secara teratur mengikuti
lintasan yang saling sejajar. Aliran laminar terjadi pada kecepatan kecil dan
viskositas besar. Viskositas atau kekentalan memiliki pengaruh yang besar untuk
meredam gangguan yang dapat menimbulkan aliran turbulen. Apabila viskositas
berkurang dan kecepatan bertambah, maka aliran laminar akan berubah menjadi
aliran turbulen pada suatu batas tertentu[8].
Pada aliran turbulen, partikel – partikel air bergerak secara tidak beraturan.
Berdasarkan percobaan aliran pada pipa yang dilakukan oleh Osborne Reynolds
pada tahun 1884, Reynolds menetapkan apabila bilangan Reynolds bernilai
dibawah 500, maka aliran tersebut merupakan aliran laminar. Apabila bilangan
Reynolds bernilai diatas 1000, maka aliran tersebutu merupakan aliran turbulen.
Pada umumnya, aliran pada saluran terbuka merupakan aliran turbulen[8].
Universitas Trisakti
9
VR
Re =
v Er. R.K. Rajput Hal 884 ( 2.4 )
Dimana :
Re : Bilangan Reynolds
V : Kecepatan Aliran (m/s)
R : Hidraulic Radius (m2)
v : Viskositas (m2/s)
Besaran R sesuai dengan bentuk saluran yang dilalui oleh fluida, dapat dilihat
pada gambar 2.3 dan persamaan 2.5
Gambar 2.3 Bentuk Saluran Fluida ( Sumber : Er. R.K. Rajput Hal 884 )
A by
R= = Er. R.K. Rajput Hal 884
P b+ 2 y
( 2.5 )
Dimana :
A = Luas Penampang Aliran
P = Keliling Basah
Kecepatan aliran dihitung dengan cara menghitung beda ketinggian air sebelum
dan sesudah fluida mengalir. Perhitungan ini didasarkan dengan Hukum Kekekalan
Energi yang menunjukkan energi mekanik adalah konstan.
= √2𝑔(ℎ𝑠 − ℎ0) 𝑎𝑡𝑎𝑢 √2𝑔∆ℎ Er. R.K. Rajput Hal 949 ( 2.6 )
Universitas Trisakti
10
Dimana :
V = Kecepatan aliran bebas (m/s)
National Advisory Committee For Aeronautics atau yang biasa disingkat NACA.
Airfoil NACA adalah suatu benda dengan desain bentuk yang aerodinamis sederhana
yang mana desain tersebut dapat menghasilkan gaya angkat bagi benda tersebut, dan
juga gaya angkat ( lift force ) yang dihasilkan oleh airfoil pun dapat dihitung
besarannya dengan menggunakan cara matematis. Karateristik dari airfoil
dipengharuhi oleh geometri dari airfoil tersebut, dimana tiap tipe airfoil memiliki
karateristik yang berbeda dan berkaitan dengan gaya angkat ( lift force ) yang
ditimbulkan [9] . Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.3
Universitas Trisakti
11
3. Dua digit yang terakhir menyatakan persentase ketebalan airfoil terhadap chord.
Maka NACA 0018 berarti memiliki chamber maksimum 0 dan meiliki ketebalan
maksimum 18% chord atau 0,18 c.
2.9 Hydrofoil
Universitas Trisakti
12
Hydrofoil dan airfoil adalah sama, yang menjadi pembeda antara airfoil dan
Hydrofoil adalah lokasi penggunaanya yakni, akan disebut airfoil apabila fluida yang
bekerja pada sistem adalah udara, sedangkan akan disebut Hydrofoil apabila sistem
yang bekerja menggunakan fluida air. Hydrofoil adalah suatu benda yang memiliki
bentuk dengan geometri spesifik yang akan menghasilkan gaya mekanik yang
disebabkan dari gerakan fluida yang bekerja pada sistem dan Hydrofoil itu sendiri
[11].
Universitas Trisakti
13
Universitas Trisakti