Anda di halaman 1dari 83

PENGOPERASIAN DASAR

PLTA
LISTRIK
DARIMANA DATANGNYA ?

GENERATOR
PLTA PEMBANGKIT
PLTP
PLTG 20 kV
PLTU INDUSTRI
PLTGU A1.General.wmv
20 kV

20 kV
GARDU BISNIS
INDUK
TRAFO TOWER
TENAGA TRANSMISI RUMAH
150KV 220 V
PUBLIK
TRAFO
DISTRIBUSI SOSIAL
20kV/380/220 V

Electricity for a Better Life


Pusat Listrik Tenaga Air
(PLTA)

DEFINISI PUSAT LISTRIK TENAGA AIR

Adalah suatu pusat tenaga air yang


memiliki peralatan tertentu dan bertujuan
merubah (mengkonversi) energi potensial
air menjadi energi listrik
Apa itu TURBIN AIR
TURBIN AIR ADALAH SUATU MESIN YANG MEMANFAAT KAN
TINGGI JATUH DAN DEBIT AIR ATAU AIR SEBAGAI FLIUDA
KERJA DIPERGUNAKAN LANSUNG MEMUTAR SUDU
TURBIN (RUNNER )DIMANA TURBIN DI KOPEL DENGAN
GENERATOR DAN AKHIRNYA MENGHASILKAN ENERGI LITRIK

. ENERGI
POTENSIAL ENERGI KINETIK ENERGI MEKANIK
DALAM BENTUK
ROTASI

GENERATOR
(ENERGI LISTRIK)
ENERGI POTENSIAL

Energi potensial air dapat diperoleh dengan


menyesuaikan kondisi air dan perbedaan
ketinggian :
• Jumlah air yang tersedia (Q)
• Ketinggian air (tinggi jatuh air) yang ada (h)

ENERGI MEKANIK
Yaitu energi yang menggerakkan poros dengan
perantara sudu jalan dalam rumah trubin.
Jenis-jenis turbin air

• Turbin Pelton
• Turbin Perancis
• Turbin Kaplan

ENERGI LISTRIK

Energi listrik terjadi karena perbedaan


medan magnet di generator
Gambaran Turbin AIR
Turbin air dikembangkan pada
abad 19 dan digunakan secara
luas untuk tenaga industri untuk
jaringan listrik. Sekarang lebih
umum dipakai untuk generator
listrik. Turbin kini dimanfaatkan
secara luas dan merupakan
sumber energi yang dapat
diperbaharukan.
Turbin Pelton

Turbin Pelton adalah turbin untuk tinggi


terjun yang tinggi, yaitu di atas 300
meter. Teknik mengkonversikan energi
potensial air menjadi energi mekanik
pada roda air turbin dilakukan melalui
proses impuls sehingga turbin Pelton
disebut juga turbin impuls. Turbin Pelton
disebut juga turbin impuls atau turbin
tekanan rata atau turbin pancaran bebas
karena tekanan air keluar nosel sama
dengan tekanan atmosfer.
Model dan Type Turbin Air

• Turbin Pelton
Model dan Type Turbin Air Turbin Pelton

.
Turbin Francis

Turbin francis merupakan jenis turbin tekanan lebih.


Sudunya terdiri atas sudu pengarah dan sudu
jalan yang keduanya terendam dalam air.
Perubahan energi terjadi seluruhnya dalam sudu
pengarah dan sudu gerak, dengan mengalirkan air
ke dalam sebuah terusan atau dilewatkan ke
dalam sebuah cincin yang berbentuk spiral atau
rumah kosong.
Turbin Francis paling banyak digunakan di
Indonesia. Turbin ini digunakan untuk tinggi
terjun sedang,yaitu 20-440 meter.Teknik
mengkonversikan energi potensial menjadi energi
mekanik pada roda air turbin dilakukan melalui
proses reaksi sehingga turbin Francis juga sering
disebut turbin reaksi.
Francis Type Turbin
• .
Francis Type Turbin
Turbin Kaplan

Turbin Kaplan termasuk kelompok turbin air


reaksi jenis baling-baling (propeller).
Keistimewaannya adalah sudut sudu geraknya
(runner) bisa diatur (adjustable blade) untuk
menyesuaikan dengan kondisi aliran saat itu
yaitu perubahan debit air. Pada pemilihan
turbin didasarkan pada kecepatan spesifiknya.
Turbin Kaplan ini memiliki kecepatan spesifik
tinggi (high spesific speed). Turbin kaplan
bekerja pada kondisi head rendah dengan
debit besar .
Model dan Type Turbin Air
• Turbin Kaplan
Model dan Type Turbin Air

• Turbin Kaplan
Model dan Type Turbin Air
• Turbin Pompa
BAGIAN – BAGIAN UTAMA PLTA
1. Waduk (Reservoir)
2. Bendungan
3. Bangunan Pelimpah (Spillway)
4. Bottom Outlet
5. Saringan / Trash rack
6. Intake / Bangunan pengambil air
7. Saluran tekan ( Pressure tunnel/Headrace Tunnel)
8. Tangki pendatar / Surge Tank
9. Pipa Pesat / Penstock
10.Gedung pusat pembangkit /Power House
SKEMA PLTA

Serandang
Transmisi Saluran Hubung Tanki Pusat
& Tegangan (Switch Pendatar Pengendali
Distribusi Ekstra Tinggi Yard) (Surge Bendungan
(DCC) Pintu
Tank)
Pengambilan
Air (Intake)

Trafo
Generator Utama

Turbin

Terowongan Tekan
(Headrace Tunnel)

Waduk
Saluran
Pembuangan (Tail Katup
Race) Utama
(Inlet
Rumah Valve)
Keong
(Spiral
Case)

18
Pusat Listrik Tenaga Air
(PLTA)

1. BENDUNGAN DAN PERLENGKAPANNYA

1. Bendungan

2. Waduk

3. Saluran Pelimpah

4. Bottom Outlet

5. Bangunan Pengambil Air


PEMBAGIAN TYPE BENDUNGAN

1. Berdasarkan ukurannya
- Bendungan besar
- Bendungan kecil
2. Berdasarkan tujuan
pembangunannya
- Bendungan dengan tujuan tunggal
- Bendungan serbaguna
3. Berdasarkan penggunaannya
- Membentuk waduk (storage dams)
- Penangkap / pembelok air
4. Berdasarkan konstruksi
- Bendungan urugan (tanah, batu)
- Bendungan beton (concrete dams)
Bendungan (DAM)
Bendungan adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk
membendung sungai hingga terbentuk suatu waduk (reservoir)
yang digunakan antara lain untuk pembangkit tenaga
listrik,irigasi, air minum, (water supply), pencegah banjir,
pariwisata, dan lain-lain.
Bendungan berfungsi untuk membendung sungai sehingga
terbentuk waduk, typenya harus dipilih yang memenuhi syarat
seperti geologi, topografi, dan syarat lain seperti misalnya
bendungan urugan, (tanah batu) dan bendungan beton gravitasi,
busur dsb
Waduk / Recervoir
Waduk adalah tempat penampungan air yang berfungsi sebagai
penyimpan air untuk memperoleh air sebanyak mungkin dan
mencapai elevansi/ketinggian muka air tertentu sesuai dengan
yang dibutuhkan sehingga dapat untuk menggerakan turbin
Kapasitas waduk tergantung dengan faktor alam serta luasnya
dan dalamnya waduk.
Waduk dilengkapi denga alat bantu
- Kontrol elevasi
Berfungsi untuk mengeontrol tinggi permukaan aiar dari
permukaan laut. Yang dimoitor dengan interfal waktu ( 1
jam )
- Kontrol in flow
Berfungsi untuk megontrol aliran air yang masuk ke arah
waduk
- Kontrol Cuaca
Berfungsi untu mengontrol cuaca disekitar daerah
tangkapan hujan untuk mengevaluasi air masuk kedalam
wadu
BANGUNAN

PENGAMBIL AIR

PLTA Saguling
PLTA Maninjau
POTONGAN MEMANJANG

BANGUNAN PENGAMBIL AIR


DAM DAN BANGUNAN PELIMPAH

Saluran Pelimpah
Pelimpah
Bendungan pelimpah (Spillway) berfungsi melimpahkan air
apabila tinggi permukaan air waduk melampaui batas maksimum
( kondisi banjir). mencegah rusaknya tubuh bendungan
(terutama jenis urugan) akibat meluapnya air banjir melalui
puncak bendungan disebut overtopping.Pelimpah ini biasanya
terdapat pada bendungan-bendungan besar.

Gambar Spillway
Bottom Outlet
Saluran / katup penguras (Bottom Outlet) bertugas untuk menguras
kotoran-kotoran dan endapan ( sendiment ) waduk, sehingga dapat
menjaga air waduk sesuai dengan yang direncanakan. Dan posisi katup
letaknya pada posisi terendah dari bendungan tersebut.

Gambar 4.3 Bottom Outlet


Saringan / Trash Racke
Saringan ini di pasang di depan intake (pintu pengambilan
air) yang berguna untuk menyaring kotoran-kotoran /
sampah yang ikut bersama air.. Jika air bersih maka tidak
akan mengganggu operasi mesin.

Gambar Trash racke


Intake (bangunan pengambil air)
Bangunan Intake berfungsi sebagai pintu utama saluran air pada
PLTA . Saluran intake derada dibawah permukan air .
Intake dilengkapi dengan kontrol dan pengaman serta dilengkapi
dengan kontruksi penangkap apabila dalam aliran air terdapat
kompenen dan material lainnya yang bisak merusak komponen
turbin dan menggangu operasi.
BANGUNAN SENTRAL (POWER HOUSE)

Pada bangunan ini terletak instalasi turbin air,


generator, peralatan bantu dan ruang kontrol.
Pengaturan beberapa ruangan harus
mempertimbangkan baik luas maupun letaknya seperti
ruang turbin, ruang generator, ruang untuk pemasangan
dan pemeliharaan. Sesuai dengan kondisi topografi dan
untuk mendapatkan tinggi terjun yang dikehendaki,
maka terdapat tiga type bangunan gedung pusat
pembangkit, yaitu :

- Diatas permukaan tanah (pada umumnya PLTA)


- Semi bawah tanah (semi underground) contohnya
PLTA Saguling
- Dibawah tanah (underground) contohnya PLTA Cirata
MAIN Valve
Adalah katup yang berfungsi sebagai pengaman bila terjadi kebocoran
pada penstock (pipa pesat). Pada Intake valve dilengkapi dengan
diferential presure relay yang akan mengomando menutup intake valve
secara otomatis bila terjadi kebocoran pada pipa pesat sehingga tidak
terjadi penurunan tekanan air.

Gambar Intake Valve Type Buterfly


Saluran Air
Saluran Air disebut juga jalan air adalah suatu bagian konstruksi
dimulai dari bangunan pengambilan (intake structure) sampai ke
saluran akhir (tail race), yang merupakan suatu bagian utama dari
PLTA, dimana air akan melalui “water way” sehingga tenaga listrik
dapat dibangkitkan.
Untuk mendapat energi Potensial dan energi kinetis pada turbin
yang maksimal serta kelansungan operasn kontinyu dengan aman
serta masa pengunaan yang panjang maka diperlukan pengaman dan
jaminan untuk sistem saluran air.

Gambar : Danau sebagai waduk dan dan saluran air


Saluran tekan (Headrace Tunnel)
Saluran pengantar (Headrace) untuk menyalurkan air dari bangunan
pengambil air sampai tangki pendatar atau temapt mulainya pipa
pesat. Ada dua tipe, tipe tertutup berupa terowongan dibawah
permukaan tanah dan dengan bentuk penampangnya tapal kuda, segi
empat atau trapesium.
Gambar Letak Headrace Tunnel
Tangki Pendatar (Surge Tank)
Tangki pendatar atu tangki pelepas tekanan (surge Tank ) bertugas
untuk mengatur jumlah air untuk menyerap pukulan air (water
hammer) apabila debet aiar pada turbin tiba-tiba berubah.
Biasanya diperlukan perbandingan dengan tinggi terjun yang ada.

Gambar Surge Tank.


Pipa Pesat (penstock)
Pipa penstock berfungsi untuk mengalirkan air dari saluran
penghantar atau dari kolom tando atau langsung dari bangunan
pengambilan air ke turbin, mempunyai posisi kemiringan yang tajam
di maksudkan untuk memperoleh energi potensial air (tekanan air)
untuk memutar turbin air.
Draft Tube
Draft Tube adalah suatu bangunan yang
berfungsi untuk membuang air yang
keluar dari turbin ke saluranbawah (
Tailrace ),akan tetapi pada turbin air reaksi
juga berfungsi untuk Recoveri energi
kinetik yang keluar dari turbin.

Tail Race
Bangunan “ Tail race “ berfungsi
Gamb . Type Draft Tube
untuk mengalirkan air serta mengurangi
tekanan air bawah “ Draft tube “
dan merupakan bangunan akhir dari
system “ Water way “ pada suatu PLTA .
Tail Race buasanya dilengkapi denga
Stop Log ( balok Bendung ) fungsinya
apa bila ada pemeliharaan atau inspeksi
pada Turbin Air .
Stop log diturunkan pada posisinya guna
menutup air dari tail race dan air yang
ada pada draft tube baru bias
dikeringkan da pemeliaraan atau
inspection baru bias dilaksanakan.
JENIS-JENIS PLTA

• PLTA Aliran sungai langsung tanpa kolam tando


• PLTA Aliran sungai langsung dengan kolam tando
• PLTA Aliran sungai langsung dengan waduk
(reservoir)
• PLTA Aliran danau
• PLTA Pasang surut
• PLTA Pompa
• PLTA Sistem Kaskade
PLTA ALIRAN SUNGAI LANGSUNG TANPA KOLAM

TANDO

9 10
1

3 5
2 4 7 11
6

Keterangan Gambar :

1. Sungai 7. Power House


2. Saringan 8. Bendungan
3. Bak Pengendapan Pasir 9. Saluran Pembersih
4. Pressure Tunnel 10. Saluran Pengelak
5. Surge Tank (t. pendatar) 11. Sungai
6. Penstock Valve
PLTA ALIRAN SUNGAI LANGSUNG DENGAN KOLAM TANDO

Katup By-Pass Saluran langsung / by-pass

Pintu Utama

Surge Tank

Gedung Sentral
Kolam Tando
Pipa Pesat

Saluran Pelimpah

Katup Pembuangan

Saluran Pembuangan
Kolam Tando

Kolam pengendap Pasir


PLTA ALIRAN SUNGAI LANGSUNG DENGAN WADUK
(RESERVOIR)

Dam Tangki Pendatar


Kolam Tando (recervoir)

Sungai Penstock h

Power House
Tailrace

Intake
Tangki mendatar

Power House

Kolam Tando (recervoir)

Tail Race

Saluran Pelimpah
Dam
PLTA ALIRAN SUNGAI LANGSUNG DENGAN WADUK

(RESERVOIR)

.
Pusat Listrik Tenaga Air
(PLTA)

PLTA ALIRAN DANAU

DAM Sungai

Danau
Spillway

Penstock

Intake

PLTA

ADL/PLTA-02/14
PLTA ALIRAN DANAU

.Intake dan danau


Pusat Listrik Tenaga Air
(PLTA)

PLTA ALIRAN PASANG SURUT

Laut
Kolam

Kolam
Laut

Keadaan Pasang Keadaan Surut


PLTA TURBIN POMPA
Pusat Listrik Tenaga Air
(PLTA)

PLTA SISTEM KASKADE

Bendungan Sengguruh
el 292.50
300 Bendungan Karangkates
el 272.50

PLTA Sengguruh

200

Sungai Brantas Bendungan Wlingi


el 163.50
Elevasi m

PLTA Sutami
Bendungan Lodoyo
el 136.00

14 km
PLTA Wlingi
30 km
PLTA Lodoyo
100

7 km

0 0 10 20 30 40 50 60

Jarak km
PERALATAN BANTU PLTA
- Agar Unit PLTA dapat beroperasi dengan aman, andal, peralatan dan komponen
tidak mengalami kerusakan dan masa penggunaan yang lebih panjang maka
diperlukan mempertahankan kondisi tersebut selalu dapat beroperasi .
- Alat bantu beroperasi dengan sistemnya masing - masing sesuai dengan urutan
dan squencial yang telah dirancang serta dengan batasan parameter yang telah
disetting sesuai dengan kebutuhan dan batasan – batarsan dari peralatan yang
menjadi sasaran alat bantu.
Alat bantu Turbin
Alat bantu turbin yang terpasang pada tiap–tiap untuk suatu lokasi tidak sama
dengan yang lainnya sesuai dengan rancangan dari pembuatannya dan kondisi
dimana unit tersebut terpasang.
• Alat bantu turbin terdiri dari :
– Sistem Pelumasan
– Sistem Pendingin
– Sistem Hidrolik
– Sistem Kompresor
– Sistem Jack
– Sistem Brake.
IMPLEMENTASI SISTEM PENGAWASAN
K3
Supervisor

Operator
Ahli K3

Team HAR

ALAT SISTEM
PEMELIHARAAN PEMERIKSAAN STAND BY OPERASI
BANTU

HASIL

Standard Operating Life Time Efisien Aman

Procedure
Terkendali
Pabrikasi

Maksimal

Laporan
PENGOPERASIAN ALAT BANTU PLTA

GENERATOR AIR COOLING


SYSTEM

TURBINE GUIDE
BEARING GENERATOR THRUST
BEARING COOLING SYSTEM

GOVERNOR OIL
COOLING SYSTEM

COOLING
WATER PUMP

50
PENGOPERASIAN ALAT BANTU PLTA  AL;AT BANTU TURBIN

ALAT BANTU TURBIN


Alat bantu Turbin
Alat bantu turbin yang terpasang pada tiap –tiap untuk suatu lokasi
tidak sama dengan yang lainnya sesuai dengan rancangan dari
pembuatannya dan kondisi dimana unit tersebut terpasang.

Alat bantu turbin terdiri dari :


– Sistem Pendingin
– Sistem Pelumas
– Sistem Hidrolik
– Sistem Kompresor
– Sistem Jack
– Sistem Brake.

51
SISTEM PENDINGIN
Media yang dipakai untuk perpindahan panas pada
PLTA dipergunakan air , untuk mengalirkan air dari
sumber atau Resevoar diperlukan alat pemindah yang
disebut dengan pompa.
Sirkulasi pada sistem pendingin di bagi menjadi 2 yaitu :
1. Sistem tertutup ( Raw Water )
Pada sistem pendingin ini air sebagai fluida kerja
mengambil panas berulang – ulang dan panas yang
diambil pada peralatan perpindahan ( Heat echegner )
panas dipindahkan lagi pada fluida atau air lain dengan
sistem sirkulasi terbuka atau air yang diambil dari
resevoar lain dan kemudian dibuang.
SISTEM PENDINGIN
2. Sistem terbuka
Pada sistem ini air sebagai pendingin pelumas atau udara
pendingin radiator mengambil panas sekali saja dan lansung
dibuang

Untuk memsirkulasikan air tesebut dibutuhkan pompa dan


pompa tersebut digerakan oleh motor – motor listrik.
Pompa yang dipasang atau dipergunakan haruslah
mempunyai persayaratan sesuai dengan dengan patrameter
tertentu.

Peralatan pepindahan panas harus dapat memindahkan


panas pada air dengan penurunan panas yang tertentu sesuai
dengan besaran parameter operasi normal.

53
SISTEM PENDINGIN
PARAMETER POMPA YANG TERPASANG UNTUK SISTEM PENDINGIN HARUS
MEMENUHI KETENTUAN OPERASI YAITU DEBIT AIR ( Q ) YANG
DIPOMPAKAN DAN DAN KEMAMPUAN TINGGI HEAD YANG HARUS
DICAPAI ( H ).
300 L/min Upper Bearing Cooler

12500 L/min Gen. Air Cooler

3200 L/min Thrust/ Lower Brg. Cooler

260 L/min Turbin Brg Cooler

M M

Draft Tube

54
Pompa peralatan penting pada PLTA

 Peralatan sirkulasi air pendingin


 Supply kebutuhan air bersih
 Pemadam kebakaran

Impeler dan rumah volut 55


Aplikasi peralatan pompa dan kompressor pada unit PLTA

• Pompa air untuk cooling water system


• Pompa oli hidrolik servomotor inlet valves
• Pompa air drainase summpit.
• Pompa oli hidrolik servomotor guide vanes
• Pompa rendam (submersible) pada sistem drainase
• Kompresor udara pressure tank

Pompa diafragma

www.neptune1.com
Pompa Air Alat Bantu

Alat yang dapat menambahkan energi kepada fluida cair sehingga dapat
mengalir. Berfungsi untuk memindahkan serta sirkulasi air pada sistem
pendingin di Unit PLTA

Sistem Pendingin adalah suatu proses pendinginan terhadap bagian


peralatan yang bertemperatur panas. Proses sistem pendingin ini bekerja dengan
sistem transfer panas terhadap peralatan yang hendak didinginkan dengan media
pendinginnya, yaitu air yang di pompakan oleh pompa A dan pompa B
Pompa Air A
Section Pressure (A ) Discharge Pressure ( A )

Discharge Pressure ( A )
Section Pressure (A )
Pompa Air B
Section Pressure ( B)

Section Pressure ( B )

Discharge Pressure ( B )

Discharge Pressure ( B )
SISTEM PENDINGIN
GENERATOR

POROS

TURBIN

DRAFT TUBE
Strainer
Alat bantu yang berperan dalam sistem air pendingin di PLTA yang
berfungsi menyaring air kotor saat operasi unit, dan membuangnya ke sumppit.
Bekerja berdasarkan Waktu dan perbedaan tekanan.
heat Exchanger
Merupakan salah satu Alat Penukar Kalor (APK) yang digunakan
untuk transfer panas pada sistem air pendingin. Pertukaran panas yang
terjadi antara primary in dengan secondary out.
SISTEM PELUMASAN
Sistem Pelumasan.
Fungsi pelumasan pada bahagian komponen dan peralatan PLTA
adalah sebagai berikut :

• Mencegah keausan akaibat dari gesekan dua komponen yang


bergerak dengan bagian yang diam maupun bergerak relatif.
• Mencegah timbulnya karat atau korosif.
• Mencegah keausan.
• Sebagai flim atau pembatas antara dua komponen.
• Sabagai pendingin pada bagain bagain komponen yang bergerak
atau diam

64
SISTEM PELUMASAN

Pada Turbin yang dilumasi dam memerlukan alat


bantu lainya adalah sebagai berikut :

1. Guide bearing pada turbin


2. Guide bearing pada generator
- Uper guide bearing
- Lower guide bearing
3. Thrus bearing

65
SISTEM PELUMASAN
Thrust Bearing Turbin Poros Tegak
Thrus bearing dengan
Sistem Celup
• Pelumas didingin
dengan peralatan sistem
penukar panas
• Pelumas bersirkulasi
sejalan dengan
berpuaranya poros
• Pelumsa besirkulasi
didalam penukar panas
dan penukar pada
bersirkulasi dengan
sisitem tube sembil
mengambil panas
pelumas
66
SISTEM PELUMASAN
Agar Pelumasan selalu dalam kondisi layak sebagai
pelumas pada bantalan perlu dijaga kondisinya.
Kondisi yang harus dijaga dan dipertahankan adalah
sebegai berikut :
- Kondisi temperatur
- Visicovitas ( Kekentalan )
- Level permukaan
- Kadar air dalam pelumas

67
SISTEM HIDROLIK
Hidrolik suatu bentuk perubahan atau sistem
Pemindahan daya dengan menggunakan Media
Penghantar berupa fluida cair untuk memperoleh
daya yang lebih besar dari daya awal yang
dikeluarkan.
Dimana fluida penghantar ini dinaikan tekanannya
oleh
pompa pembangkit tekanan yang kemudian
diteruskan ke silinder kerja.prinsip hidrolik
berlaku ketika menggunakan cairan yang
bertekanan untuk melakukan suatu kerja.
Sistem hidrolik adalah sistem pemindahan dan pengontrolan gaya
dan gerakan dengan fluida cair ( Oli ).Dalam sistem hidrolik
fluida cair berfungsi sebagai penerus gaya.Pompa oli Berfungsi
untuk sistem hidrolik pada Governor untuk mengerakkan
Open/Close Guide vane melalui servomotor.
Pompa Oli ( Sistem Hidrolik ) Alat Bantu

Berfungsi untuk sistem hidrolik pada Governor untuk


mengerakkan Guide vane melalui servomotor. Sistem hidrolik
merupakan pemindahan daya dengan media fluida (oli)
dimana daya keluar menjadi lebih besar dari daya masuk.
SIKLUS SISTEM PNEUMATIC DAN HIDROLIK
Kompressor Alat Bantu

Merupakaan bagian dalam suatu sistem dimana cara kerja dengan


menghisap udara atmosfir kemudian menekannya hingga mencapai tekanan
yang diinginkan dan akhirnya mengalirkannya kedalam tangki udara. Alat
bantu ini diatur secara otomatis.
SISTEM UDARA TEKAN

GOVERNOR SYSTEM

INLET VALVE SYSTEM

MAINTENANCE SEAL

BRAKING SYSTEM
Alat Bantu
Jack

Berfungsi untuk membantu mengangkat Rotor dan Turbin pada

waktu tertentu untuk membuat lapisan pelumas ( Oil Flim ) pada


Thrust Bearing.

Gambar : Pompa hidrolik untuk sistem Jack


Alat Bantu
Brake
Berfungsi untuk menghentikan putaran turbin pada saat proses
running ke Stop dan brake bekerja pada putaran tertentu ( 20 % ).

75 kg/cm2

1000 L Compressor
766 l/ min
22 kw

15 kg/cm2 M

CB Unit 1 CB Unit 2

DS STR1 DS STR2

7 kg/cm2 7 kg/cm2

Gen Air Gen Air


Brake Unit 1 Brake Unit 2

260 l
260 l

Air Supply for Air Supply for


Governor Oil Tank Governor Oil Tank

Air Supply for Air Supply for


Inlet Valve Oil Tank Inlet Valve Oil Tank
MODE PENGOPERASIAN PLTA

REMOTE

LOCAL SEQUENCE

LOCAL MANUAL
LOCAL SEQUENCE
Operasi Alat Bantu Manual
Operasi manual yaitu peralatan bantu yang dioperasikan secara
manual yaitu apabila kondisi kontrol tidak bekerja , peralatan bantu
dapat dioperasikan secara manual dengan memahami prosedure
operasi. Pengoperasian mulai dari Power supply sampai parameter
operasi alat bantu.
Hal yang perlu diperhatikan ketika pengoperasian pompa manual,
antara lain:
- Pembacaan manometer/alat ukur tekanan dan ampermeter
- Temperatur dan kebocoran pada kotak packing
- Pemeriksaan bantalan
- Pemeriksaan getaran dan bunyi
- Cara menangani instrumen.

78
MANUAL OPERATION
43 CPU
CPU Asce
Upper Bearing
Oil Normal

Start Start Lower Beraing


Oil Normal

Turbine Air Brake


Inlet
Control Release
Valve
Auto
Jack Up
Release

STOP Gen. CB
Opened

STOP
88X Operate
A
Primary Pump
Turbine
Start
Inlet Control
Valve Auto Secondary
Pump Start

88 W Oil Pressure
STOP C1, C2 Normal

Bearing Oil
65 QS level Normal
Auto
43-20 Guide Vane
Fully Closed

Inlet Valve
Fully Closed

LIGHT ON

LIGHT OFF
 Operasi Alat Bantu Otomatis
STOP/ READY TO
START

PREPARATION CWS ON GOV. & OIL SOLENOID

Turbine at synchronous
RUNNING INLET VALVE OPEN
Speed (80%)

EXCITATION Turn On Excitation

• Bus Normal Voltage


PARALEL Synchronise Unit • Generator Voltage >80%
• 11 kv Gen. CB Close

Increase load (>0,5


LOAD
MW)
OPERATION
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai