Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL TUGAS AKHIR

STUDI DAN PEMODELAN ARUS INRUSH PADA TRANSFORMATOR DAYA


150 KV DI GARDU INDUK KAWASAN INDUSTRI MEDAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam


menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada
Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
Oleh

RAMLI HARDIMAN SITUMEANG


070402084

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2011

Abstrak

Proses energisasi pada transformator akan menimbulkan fenomena transient


fluks/arus pada inti trafo atau disebut arus inrush. Keadaan akan semakin buruk jika
terdapat fluks sisa pada inti yang akan memperbesar magnitude dari arus inrush
tersebut. Hal ini dapat berdampak pada terjadinya saturasi pada belitan transformator
mengingat besarnya arus inrush yang disertai dengan kandungan harmonisa yang tinggi
dan arus komponen dc. Dampak lain adalah kerusakan pada belitan akibat tekanan
magnetik, kesalahan kerja peralatan proteksi, timbulnya tegangan kedip yang secara
umum berdampak pada menurunnya kualitas daya. Untuk itu perlu dilakukan usaha
untuk mengurangi arus inrush. Tugas akhir ini akan mengadopsi teknik pengurangan
arus inrush dengan metode sequential phase energization, dengan optimalisasi pada
nilai tahanan netral. Dengan menerapkan delay pada proses switching pada masingmasing fasa dan resistor pada sisi netral primer transformator maka diharapkan dapat
mengurangi magnitud arus inrush yang akan terjadi. Adapun sebagai alat
pensimulasinya akan digunakan software ATP-EMTP

PROPOSAL TUGAS AKHIR

I.

Judul Tugas Akhir


Tugas akhir ini berjudul :
STUDI DAN PEMODELAN ARUS INRUSH PADA TRANSFORMATOR
DAYA 150 KV DI GARDU INDUK KAWASAN INDUSTRI MEDAN

II. Bidang Tugas Akhir


Tugas akhir ini meliputi bidang Teknik Konversi Energi Listrik.
III. Latar Belakang
Transformator merupakan salah satu peralatan listrik yang sangat penting
dalam hal transmisi energi listrik. Performa yang baik sangat diperlukan dalam hal
menjamin kontinuitas layanan energi listrik. Oleh karena itu proteksi transformator
marupakan hal yang mutlak diperlukan guna menjamin terlidungnya peralatan dari
berbagai gangguan yang berpotensi merusak dan menggangu stabilitas layanan.
Arus inrus merupakan fenomena transient yang muncul pada saat start awal
atau energisasi. Hal yang dihindarkan dari arus inrush ini adalah besarnya yang
dapat mencapai 3.5-40 kali arus nominalnya. Hal ini dapat menyebabkan kesalahan
operasi pada rele diferensial, karena sebenarnya rele tidak perlu bekerja pada saat
terjadinya arus inrush. Selain itu arus inrush juga dapat menimbulkan penurunan
kualitas daya listrik, dan menyebaban saturasi pada belitan yang dalam jangka
panjang dapat menyebabkan kerusakan pada belitan selanjutnya pada transformator.

Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan pengurangan besar arus inrush tersebut.
Dalam berbagai penelitian telah ditemukan berbagai metode guna mengurangi
dampaknya. Metode sequential phase energization adalah metode baru yang banyak
dijadikan sebagai metode untuk mengurangi arus inrush saat ini.
Adapun tugas akhir ini berjudul Studi dan Pemodelan Arus Inrush pada
Transformator Daya 150 kV di Gardu Induk Kawasan Industri Medan .
Dimana metode ini akan disimulasikan dalam sebuah program anilisis transient
yaitu :
ATP-EMTP (Analysis Transient Program-Elektromagnetic Transient Program)
guna mendapatkan gambaran dampak penggunaan metode ini. Adapun model
transformator yang digunakan adalah transformator pada G.I Kawasan Industri
Medan

V.

Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan tugas akhir ini adalah :
1. Membuat pemodelan transformator daya pada software ATP-EMTP
2. Untuk mensimulasikan besar arus inrush pada Transformator
3. Mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh arus inrush terhadap kualitas daya
4. Mensimulasikan metode sequential phase energization sebagai upaya untuk
menguranginya

V. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan tugas akhir ini adalah :

1. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis dan mahasiswa tentang arus
inrush pada transformator daya berikut dampak yang ditimbulkannya.
2. Mengetahui seberapa besar dampak menurunnya kualitas daya sebagai akibat
dari arus inrush
3. Memperkenalkan metode pengurangan arus inrush kepada dunia industri

VI. BATASAN MASALAH


Untuk menjaga agar pembahasan materi dalam tugas akhir ini lebih terarah dan
maksimal, maka penulis membuat suatu batasan masalah sebagai berikut:
1. Tugas akhir ini dilakukan dalam rangka studi bukan aplikasi secara langsung
2. Program pensimulasi yang digunakan adalah ATP-EMTP
3. Data-data transformator yang akan digunakan sebagai model simulasi diperoleh
dari Gardu induk KIM
4. Parameter yang menjadi variabel dalam tugas akhir ini adalah arus dan tegangan
5. Metode yang dibahas adalah terbatas pada Sequential phase energization dengan
menitikberatkan pada pemilihan nilai tahanan peredam yang optimal
6. Tranformator yang akan disimulasikan adalah dalam keadaan tanpa beban

VII.

Tinjauan Pustaka

VII.1 Prinsip Kerja Transformator


Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat mengubah besaran dan
menyalurkan energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian ke rangkaian
listrik yang lain melalui suatu gandengan megnet dan berdasarkan prinsip induksi
elektromagnetik. Transformator digunakan secara luas baik dalam bidang tenaga listrik
maupun elektronika. Penggunaan transformator dalam sistem tenaga memungkinkan
terpilihnya tegangan yang sesuai dan ekonomis untuk tiap - tiap keperluan misalnya,
kebutuhan akan tegangan tinggi dalam pengiriman daya jarak jauh.
Transformator terdiri atas dua buah kumparan (primer dan sekunder) yang bersifat
induktif. Kedua kumparan ini terpisah secara elektrik namun berhubungan secara magnetis
melalui jalur yang memiliki reluktansi (reluctance ) rendah. Apabila kumparan primer
dihubungkan dengan sumber tegangan bolak - balik maka fluks bolak - balik akan muncul
di dalam inti yang dilaminasi, karena kumparan tersebut membentuk jaringan tertutup maka
mengalirlah arus primer. Akibat adanya fluks di kumparan primer maka di kumparan primer
terjadi induksi sendiri (self induction) dan terjadi pula induksi di kumparan sekunder karena
pengaruh induksi dari kumparan primer atau disebut sebagai induksi bersama (mutual
induction) yang menyebabkan timbulnya fluks magnet di kumparan sekunder, maka
mengalirlah arus sekunder jika rangkaian sekunder dibebani sehingga energi listrik dapat
ditransfer keseluruhan (secara magnetisasi ).

e=N

d
..........................
dt

Dimana :
e = gaya gerak listrik ( ggl ) [ volt ]
N = jumlah lilitan
= perubahan fluks magnet dtd
Perlu diingat bahwa hanya tegangan listrik arus bolak - balik yang dapat
ditransformasikan oleh transformator. Sedangkan dalam bidang elektronika, transformator
digunakan sebagai gandengan impedansi antara sumber dan beban untuk menghambat arus
searah sambil tetap melakukan arus bolak - balik antara rangkaian.
Tujuan utama menggunakan inti pada transformator adalah untuk mengurangi
reluktansi (tahanan magnetis) dari rangkaian magnetis (common magnetic circuit )

VII.2 Konstruksi Transformator


Pada dasarnya transformator terdiri dari kumparan primer dan sekunder yang
dibelitkan pada inti ferromagnetik. Berdasarkan letak kumparan terhadap inti,
transformator terdiri dari dua macam konstruksi, yaitu tipe inti (core type) dan tipe
cangkang (shell type). Kedua tipe ini menggunakan inti berlaminasi yang terisolasi satu
sama lainnya, dengan tujuan untuk mengurangi rugi-rugi arus eddy
Tipe inti (Core form)
Tipe inti ini dibentuk dari lapisan besi berisolasi berbentuk persegi dan kumparan
transformatornya dibelitkan pada dua sisi persegi. Pada konstruksi tipe inti, lilitan
mengelilingi inti besi yang disebut dengan kumparan, seperti yang ditunjukkan pada
gambar dibawah ini :

Gambar

konstruksi

transformator tipe inti

Tipe Cangkang (Shell Type)


Jenis konstruksi transformator yang kedua yaitu tipe cangkang yang dibentuk
dari lapisan inti berisolasi, dan kumparan dibelitkan di pusat inti, dapat dilihat pada
gambar di bawah ini :

Gambar 2 : Konstruksi transformator tipe cangkang


Tipe ini lebih sering digunakan secara luas pada transformator daya, mengingat
performanya dalam hal hubung singkat dan tegangan transien.

VII.3 Rankaian Ekivalen


Tidak seluruh fluks yng dihasilkan oleh arus pemagnetan Im merupakan fluks
bersama (M), sebagian darinya hanya mencakup kumparan pimer ( 1) atau sekunder saja
(2) dalam model rangkaian (rangkaian ekivalen ) yang dipakai untuk menganalisis kerja

satu transformator, adanya fluks bocor 1 dan 2 dengan mengalami proses transformasi
dapat ditunjukkan sebagai reaktansi Xek, sedangkan rugi tahanan ditunjukan dengan Rek.
Dengan demikian model rangkaian dapat dituliskan seperti Gambar

Gambar 3 : Rangkaian Ekivalen Transformator

Parameter transformator yang terdapat pada model rangkaian (rangkaian ekivalen)


Rc, Xm, Rek dan Xek dapat ditentukan besarnya dengan dua macam pengukuran (test) yaitu
pengukuran beban nol dan pengukuran hubungan singkat.

VII.4 Arus Inrush


Ketika dilakukan pemadaman pada transformator maka pada inti akan tertinggal
sejumlah fluks sisa. Hal ini terjadi mengingat sifat magnetik daripada inti transformator.
Fluks sisa ini dapat mencapai 50-90 % dari fluks saat trafo bekerja. Pada saat trafo
kembali dioperasikan atau disuplai tegangan, maka fluks pada trafo adalah jumlah fluks
yang dibangkitkan ditambah dengan fluks sisa. Hal ini dapat menyebabkan saturasi pada
inti, mengingat trafo juga dapat menarik arus melebihi arus beban lebih. Arus inrush

dapat mencapai 3.5-40 kali besar rating arus beban penuh, hal ini tergantung pada disain
atau konstruksi trafo.
Bentuk gelombang arus inrush sama dengan bentuk gelombang sinusoidal.
Namun sebagian besar gelombangnya condong pada sisi positif atau sisi negatif. Dari
gambar di bawah dapat dilihat bentuk dari gelombang arus inrush. perlu dicatat bahwa
ke dua gambar ini memiliki skala arus yag berbeda, dimana skala untuk arus inrush
disertai fluks sisa lebih besar. dapat dilihat bahwa flux yang dibangkitkan akan
melampaui batas saturasi dari belitan. Sementara puncak arusnya sangat besar terlebih
lagi pada arus inrush pada trafo disertai fluks sisa.

(a)
(b)

Gambar 4 : Arus Inrush (a) Tanpa fluks sisa (b) dengan fluks sisa

VII. 5 Dampak Arus Inrush Terhadap Kualitas Daya


Kualitas daya adalah penunjukan statistik dari suatu sistem yang dapat bekerja
sebesar 99.98%. dalam sistem ketenaga listrikan masalah kulaitas daya adalah persoalan
perubahan bentuk tegangan, arus atau frekuensi yang bisa menyebabkan kegagalan atau

misoperation peralatan, baik peralatan milik PLN maupun milik konsumen; artinya
masalah kualitas daya bisa merugikan pelanggan maupun PLN. Selain paramerer
tegangan, arus dan frekuensi, kontinuitas layanan juga menjadi faktor yang sangat
penting dalam menjamin kualitas daya yang baik.
Arus inrush merupakan suatu fenomena transient yang dapat berakibat buruk
pada peralatan maupun pada sistem dimana peralatan tersebut bekerja sehingga tentu
hal ini akan sangat berpengaruh terhadap menurunya kualitas daya. Kerusakan apda
peralatan yang mana dalam hal ini transformator, secara langsung juga akan
mempengaruhi kualitas daya dalam hal kontinuitas layanan. Berikut adalah beberapa
dampak yang diakibatkan oleh arus inrush :
1. Kerusakan pada belitan Transformator
Besarnya fluks/arus yang mencul pada saat energisasi akan menimbulkan
tekanan magnetis pada belitan transformator. Selain itu juga akan menimbulkan
panas yang tergantung pada durasi dan besarnya arus inrush yang timbul
2. Menyebabkan dielectric stress pada isolasi transformator
3. Dapat menimbulkan TOVs (Temporary Over Voltages)
Makin tinggi rating tegangan maka TOVs yang akan terjadi pun akan makin
tinggi. Hal ini juga sejalan dengan besar kapasitansi pada sistem, kapasitansi dan
induktasnsi pada transformator sama-sama akan menyebabkan osilasi yang
nantinya akan berpengaru pada frekuensi dan juga tegangan. Selain dapat
merusak isolasi pada transformator, TOVs ini juga dapt menyebabkan kerusakan
pada arester.
4. Voltage Sag ( Kedip Tegangan)
Tegangan kedip disebut juga dip voltage (IEC) atau pun voltage sag (IEEE),
memiliki pengertian sebagai penurunan tegangan sesaat pada durasi tertentu.
Voltage sag yang besar dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan dan
menurunnya kualitas daya listrik.
5. Harmonisa

Proses magnetisasi pada transformator kaya akan kandungan harmonisa.


Terutama harmonisa orde ke-2 yang merupakan fungsi dari sudut dalam saturasi
dan ke-3 yang bisanya memiliki besar yang sama dengan orde dua yang
diakibatkan oleh saturasi . Selain itu juga mengandung arus komponen DC
sebagai efek dari fluks sisa.
Kelima hal diatas pastinya akan berpengaruh pada menurunnya kualitas daya pada
sistem kelistrikan. Oleh karena itu perlu sekali diambil langkah dalam upaya
mengurangi arus inrush tersebut.

VII.4 Sequential Phase Energization


Metode ini merupakan salah satu metode yang cukup sederhana yang dapat
diterapkan dalam mengurangi arus inrush. metode ini merupakan adopsi dan modifikasi
dari metode pre-insertion resistor dan asyncronos switching yang terlebih dahulu
ditemukan. Secara sederhana dapat dilihat pada gambar (5) bagaiman prinsip dasar
metode ini bekerja. Ide dasar dari metode ini adalah dengan menggunakan tahanan
netral yang berfungsi sebagai peredam arus inrush. kemudian dikembangkan lagi
dengan memberlakukan sistem sekuensial pada proses switching dimana masing-masing
fasa akan di switch dengan menerapkan delay (tundaan) waktu pada tiap-tiap fasa.

Gambar 5. Diagram garis Metode Sequential phase energization

VIII. Metode Penelitian


Metode yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah :
1. Studi Literatur
Berupa studi kepustakaan dan kajian dari berbagai sumber pustaka yang relevan
mendukung dalam penulisan tugas akhir ini
2. Studi Lapangan
Merupakan studi dalam hal pengumpulan data yang akan digunakan sebagai
bahan model simulasi
3. Pemodelan dan Simulasi

Setelah mendapatkan berbagi data yang diperlukan sebagi model simulasi, maka
data tersebut akan disimulasikan pada program pensimulasi ATP-EMTP. Dalam
simulasi ini akan dibandingkan antara kondisi tanpa metode SPE dan kondisi
setelah penggunaan metode SPE.
4. Studi Bimbingan
Dalam hal ini penulis melakukan diskusi tentang topik tugas akhir ini dengan
dosen pembimbing yang telah ditunjuk oleh pihak Departemen Teknik Elektro

IX.

Sistematika Penulisan
Tugas akhir ini disusun berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut.
BAB I

PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang
masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, manfaat penulisan,
metode dan sistematika penulisan.

BAB II TRANSFORMATOR
Bab ini menjelaskan teori umum mengenai transformator, rangkaian
ekivalen, prinsip kerja, katrakteristik magnetik, arus inrush
BAB III ANALISIS DAMPAK ARUS INRUSH TERHADAP KUALITAS
DAYA DAN METODE PENGURANGANNYA
Bab ini berisi analisis dari berbagai dampak yang ditimbulkan akibat
adanya arus inrush. Selain itu akan dibahas juga gambaran umum
metode yang akan dibahas
BAB IV PEMODELAN

DAN

SIMULASI

PENERAPAN

SEQUENTIAL PHASE ENERGIZATION

METODE

Bab ini berisikan hasil pemodelan dan simulasi arus inrush pada
transformator daya dari 2 keadaan yaitu ; tanpa metode dan dengan
metode pengurangan. Kemudian akan dianalisis untuk mendapatkan
perbandingan dari kedua kondisi ini
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang diperoleh penulis dari hasil
pembahasan
DAFTAR PUSTAKA

1. Flanagan. M. William., 1993, Handbook of Transformer Design and


Applications; Second edition McGraw-Hill, Boston. Massachusetts
2. Harlow. H. James, 2004, Electric Power Transformer Engineering CRC Press;
Florida, US
3. Jr. Winders. J. John, 2002, Power Transformer Principles and Applications
Marcel Dekker, Inc., New York, Basel
4. M. Manana; Eguiluz. 2002, effect of magnetizing inrush current on power
quality and distributed generation ETSIIT. University of Cantabria. Spain
5. S.G. Abdulsalam, Xu. Wilsun, 2007, A Sequential Phase Energization method
for

Inrush

Current

ReductionTransient

Performance

and

Practical

Considerations, IEEE Trans. Power Del. vol. 22, no. 1


6. W. Xu, S.G. Abdulsalam, Y. Cui, and Liu. Xian, 2005, A Sequential Phase
energization Technique for Transformer Inrush Current ReductionPart II:
Theoretical Analysis and Design Guide, IEEE Trans. Power Dl, vol 20, no 2,
aprl 2005
7. Y. Cui, S.G. Abdulsalam, S. Chen, and W. Xu, A Sequential Phase Energization
method for Inrush Current ReductionPart I: Simulation and Experimental
Results, IEEE Transactions on Power Delivery, Vol 20, no 2, pp 943-949,

OUTLINE TUGAS AKHIR


STUDI ANALISIS DAMPAK DAN PENGURANGAN ARUS INRUSH PADA
TRANSFORMATOR DAYA DENGAN METODE CONTROLLED SWITCHING
(Studi Kasus Pada Gardu Induk Kawasan Industri Medan)

Kata Pengantar
Abstrak
Daftar Isi
Daftar Gambar
BAB I

PENDAHULUAN

I.1

Latar Belakang

I.2

Tujuan dan Manfaat Penulisan

I.3

Batasan Masalah

I.4

Metode Penulisan

I.5

Sistematika Penulisan

BAB II

TRANSFORMATOR

II.1

Umum

II.2

Prinsip Kerja

II.3

Rangkaian Ekivalen

II. Karakteristik Tanpa Beban


II.4

Transformator Daya
III.4 1 Rating dan Klasifikasi
Efisiensi rugirugi dan regulasi
Hubungan Belitan

II.5

Arus Inrush

BAB III DAMPAK ARUS INRUSH TERHADAP KUALITAS DAYA DAN


METODE PENGURANGANNYA
III.1 Umum
III.2 Dampak Arus Inrush
III.3 Metode Sequential Phase Energization
III.4 ATP-EMTP
BAB IV ANALISIS PEMODELAN DAN SIMULASI METODE SEQUENTIAL
PHASE ENERGIZATION
IV.1 Umum
IV.2 Konfigurasi Sistem
IV.3 Arus Inrush Pada Transformator Daya Tanpa Metode Controlled switching
IV.3.1

Pemodelan

IV.3.2

Hasil Simulasi

IV.3.3

Analisis Hasil Simulasi

IV.4 Arus Inrush Pada Transformator Daya Dengan Metode Controlled Switching

BAB V

IV.4.1

Pemodelan

IV.4.2

Hasil Simulasi

IV.4.3

Analisis Hasil Simulasi

KESIMPULAN DAN SARAN

Anda mungkin juga menyukai