Anda di halaman 1dari 36

PENGOPERASIAN SECONDARY AIR FAN DI PT.

PLN
(PERSERO) UPDK SINGKAWANG
PLTU BENGKAYANG 2 × 50 MW

LAPORAN PRAKERIN

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Kelulusan Praktek Kerja Industri


Semester VII

DISUSUN OLEH :
KURNIAWAN SYAHRUL RAMADHAN

NISN: 0023701625

Progam Keahlian Teknik Mekatronika


Kompetensi Teknik Mekatronika
Sekolah Menengah Kejuruaan Negeri 1 Singkawang
KURNIAWAN SYAHRUL RAMADHAN

PENGOPERASIAN SECONDARY AIR FAN DI PT. PLN


(PERSERO) UPDK SINGKAWANG
PLTU BENGKAYANG 2 × 50 MW

Program Keahlian Teknik Elektronika


Kompetensi Keahlian Teknik Mekatronika
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Singkawang

i
i
PENGOPERASIAN SECONDARY AIR FAN DI PT. PLN (PERSERO)
UPDK SINGKAWANG
PLTU BENGKAYANG 2 × 50 MW

Disusun Oleh :
KURNIAWAN SYAHRUL RAMADHAN

NIS : 0023701625

Laporan Ini Telah Di Setujui Pembimbing


Tanggal ..-..-2021

Pembimbing Sekolah Pembimbing Industri

WAWAN PRASTYO, S.ST Fadil Effendi

ii
iii
PENGOPERASIAN SECONDARY AIR FAN DI PT. PLN (PERSERO)
UPDK SINGKAWANG
PLTU BENGKAYANG 2 × 50 MW

Disusun Oleh :
KURNIAWAN SYAHRUL RAMADHAN
NIS : 0023701625

Tim Penguji Laporan Prakerin

Kepala Kompetensi Keahlian Penguji

WAWAN PRASTYO, S.ST NAFIRI, S.ST

iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanallahu Wa Ta’ala karena atas limpahan

nikmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan akhir kerja praktek

ini yang berjudul “Pengoperasian Secondary Air Fan Di PT. PLN (Persero) UPDK Singkawang

PLTU Bengkayang 2 × 50 MW.

Laporan ini merupakan program yang wajib di laksanakan oleh setiap siswa kelas XIII SMK

N SINGKAWANG yang di masukkan untuk menyatakan hasil kegiatan selama prakerin dalam

pengamatan dan analisa di dunia kerja industri serta pengamatan dan analisa di industri tempat

pelaksanaan prakerin. Dalam penulisan laporan kerja praktek ini, penulis mengalami berbagai

hambatan, namun semua hal itu tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan serta pengarahan dari

berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan kerja praktek ini. Pada kesempatan ini

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

 Bapak Heru Slamet selaku Supervisor Operasi dan Pemeliharaan di PLTU Bengkayang 2 x 50
MW UPDK Singkawang.
 Bapak Riyanta, Bapak Fadil Effendi, dan Bapak Heriansyah selaku Pembimbing Lapangan di
PLTU Bengkayang 2 x 50 MW UPDK Singkawang
 Tim HAR, Operator, Mekanik, dan Seluruh Staff PLTU bengkayang 2 x 50 MW UPDK
Singkawang.
 Orang tua, saudara dan keluarga penulis yang selalu memberikan dukungan, baik materi
maupun moril yang sangat penulis sayangi.
 Rekan – rekan mahasiswa dan semua pihak yang telah banyak membantu baik moril dan
materil dalam menyelesaikan laporan kerja praktek ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu

diharapkan adanya kritik dan saran yang membangun agar laporan ini semakin berkembang dan

sempurna untuk kedepannya. Kedepannya diharapkan laporan ini dapat membantu dan

bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Singkawang, 29 Desember 2021

Penyusun

KURNIAWAN SYAHRUL RAMADHAN

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN
KOP LAPORAN
LEMBAR JUDUL ......................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI......................................................................iii
KATA PENGANTAR ..............................................................................................iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ..................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................ix

BAB (I) PENDAHULUAN..................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................1


1.2 Batasan Masalah..............................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.4 Tujuan ............................................................................................................. 2

BAB (II) LANDASAN TEORI.............................................................................................4

2.1 Komponen-komponen secondary air fan..........................................................4

BAB (III) PEMBAHASAN .................................................................................................7

3.1 Gambaran umum Secondary Air Fan...............................................................7


3.2 Fungsi Dan Cara Kerja Secondary Air Fan.......................................................8
3.3 Pengoperasian Secondary Air Fan...................................................................9

BAB (IV) PENUTUP.......................................................................................................13

4.1 Kesimpulan.............................................................................................13

4.2 Saran......................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................14

Lampiran ....................................................................................................................

SOP PERUSAHAAN.........................................................................................

JOB SHEET......................................................................................................

vii
vii
v
DAFTAR TABEL

HALAMAN

Tabel 3.1 Spesifikasi Secondary Air Fan......................................................7

Tabel 3.3 Kondisi Sebelum Start-Up Secondary Air Fan...............................9

vi
DAFTAR GAMBAR
HALAMAN

Gambar 2.1 Filter……..................................................................................4

Gambar 2.2 Kipas (fan).................................................................................4

Gambar 2.3 Damper…..................................................................................5

Gambar 2.4 Actuator.....................................................................................5

Ganbar 2.5 bearing…....................................................................................6

Gambar 2.6 Motor Listrik............................................................................ 6

vii
PROFIL PERUSAHAAN

Berikut ini merupakan informasi mengenai profil perusahaan:


- Nama Perusahaan : PLTU 3 Site Parit Baru Bengkayang
- Pemilik : PT. PLN (Persero)
- Luas Pabrik : 44,3 Hektar
- Daya Output : 2 × 50 MW
- Masa Pengujian : September 2018
- Masa Operasional : Desember 2018 - Sekarang
- Pengelola : UPDK Singkawang
- Bahan bakar utama : Batu Bara

Adapun untuk melihat kondisi area PLTU 3 Site Parit Baru Bengkayang
dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Area Perusahan


(Sumber: PLTU Bengkayang 2 × 50 MW, 2020)

viii
viii
SEJARAH PERUSAHAAN
.

Kerja praktek ini dilaksanakan di Pembangkit Iistrik Tenaga Uap (PLTU) Bengkayang

2 × 50 MW. PLTU ini berada di bawah naungan PT. PLN (Persero) Unit Pelaksanaan

Pengendalian Pembangkit (UPDK) Singkawang yang terletak di JL. Tanjung Gundul, Desa

Karimunting Kec. Sungai raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan

Barat. PLTU ini mulai dibangun pada bulan juli tahun 2013 dengan mendapatkan total

investasi mencapai lebih dari Rp. 1,3 Triliun. Proyek ini merupakan upaya dalam memenuh

kebutuhan listrik dalam sistem khatulistiwa.

PLTU 3 Bengkayang memiliki dua buah unit pembangkit dengan masing-masing berkapasitas

50 MW. Pembangkit unit satu masuk dalam sistem khatulistiwa pada bulan Desember 2018,

sedangkan unit 2 masuk dalam sistem khatulistiwa pada bulan juli 2019.

ix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia pemakaian listrik cukup besar sehingga dibutuhkan banyak sumber

pembangkit untuk memenuhi kebutuhan listrik. Terdapat banyak macam pembangkit listrik yang

ada di Indonesia seperti : PLTU, PLTA, PLTG, PLTGU dan banyak lagi macam-macam

pembangkit listrik lainnya. Sedangkan yang paling banyak menghasilkan listrik di Indonesia yaitu

PLTU.

Pembangkit Iistrik Tenaga Uap (PLTU) Bengkayang 2 × 50 MW. PLTU ini berada di

bawah naungan PT. PLN (Persero) Unit Pelaksanaan Pengendalian Pembangkit (UPDK)

Singkawang yang terletak di JL. Tanjung Gundul, Desa Karimunting Kec. Sungai raya Kepulauan,

Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat. merupakan suatu pembangkit listrik yang

memanfaatkan energi potensial dari uap kering untuk memutar turbin dan generator sehingga

dapat membangkitkan energi listrik. Uap kering dihasilkan oleh perubahan fasa air dengan

memanfaatkan energi panas hasil pembakaran bahan bakar. Didalam PLTU terdapat bagian-

bagian utama penunjang bekerjanya sebuah PLTU yaitu : boiler, turbin, generator dan berbagai

jenis pompa.

Boiler merupakan sebuah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air yang

terdapat didalam pipa-pipa boiler untuk membentuk uap kering. Untuk pembakaran diperlukan

udara dari luar yang dihembuskan oleh forced draft fan atau bisa di sebut juga secondary air fan

(SAF) dan dialirkan kedalam boiler untuk dicampur dengan bahan bakar dan selanjutnya panas

yang ditimbulkan oleh pembakaran digunakan untuk merubah fasa air menjadi uap.

Forced draft fan yang bekerja tekanan rendah mengambil udara dari luar untuk dijadikan

sebagai udara sekunder, lalu forced draft fan akan bekerja dengan menaikkan tekanan untuk

meningkatkan aliran udara untuk kebutuhan pembakaran di furnace. Sebelum masuk boiler, udara

sekunder akan ditampung sementara pada windbox dan disalurkan ke furnace boiler oleh damper

(Priambodo, 2015).

1
Secondary air fan juga perlu adanya pengoperasian sesuai standar ketentuan agar kinerja

seconday air fan dapat berjalan dengan efisiensi dan dapat memasok udara lebih maksimal ke

dalam furnance.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka kerja praktek ini dilakukan untuk mempelajari

dan memahami tentang Pengoperasian Secondary Air Fan Di PT. PLN (Persero) UPDK

Singkawang PLTU Bengkayang 2x50 MW.

2
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka rumusan

masalah yang akan diangkat untuk laporan ini adalah :

1. Bagaimana prinsip kerja secondary air fan

2. Apa saja komponen dari secondary air fan

3. Bagaimana pengoperasian secondary air fan

1.3 Batasan masalah

Agar pembahasan tidak menyimpang dan meluas, maka ada bebebrapa hal yang

perlu dibatasi yaitu sebagai berikut

1. Tidak menghitung tekanan udara di dalam boiler

2. Tidak memperhitungkan biaya perawatan dan perbaikan dari saf

3. Hanya membahas prinsif kerja, komponen ,serta mengoperasikan secondary air fan

1.4 Tujuan

Tujuan dalam pembuatan laporan prakerin yang berjudul PENGOPERASIAN

SECONDARY AIR FAN

1. Memenuhi persyaratan dalam kegiatan prakerin.

2. Mengetahui lebih nyata keadaan di dalam dunia kerja.

3. Di harapkan dapat memberikan manfaat dan informasi.

4. Membuat siswa untuk berfikir dan berusaha mencari referensi materi tentang Drum Dryer

lebih mendalam lagi.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Komponen-Komponen Secondary Air Fan

A. Filter
Fungsi dari filter udara adalah untuk menyaring udara masuk sebelum masuk ke dalam

kipas (Fan) agar udara yang di hisap oleh kipas dalam keadaan bersih. Filter ini letaknya pada

saluran masuk udara sebelum masuk ke kipas (Fan).

Gambar 2.1 Filter

B. Kipas (Fan)
Kipas (Fan) dari udara secondary merupakan jenis kipas sentrifugal yang fungsinya untuk

menghisap dan menghembuskan udara secondary menuju tubular air heater . Kipas ini

digerakkan oleh sebuah motor listrik 6 kv.

4
GAMBAR 2.2 KIPAS (FAN)

4
C. Damper
Karena udara secondary ini terdiri dari dua buah kipas dan memiliki satu aliran discharge

(keluaran) maka digunakanlah damper yang fungsinya sebagai penutup aliran udara apabila

salah satu kipas tidak beroperasi. Damper pada SA Fan berjumlah dua buah, masing-masing

satu pada tiap Fan. Damper ini bekerja menggunakan sistem pneumatic.

Gambar 2.3 Damper

D. Actuator Motor
Fungsi Actuator Motor adalah untuk mengontrol aliran udara yang keluar dari

secondary fan. dioperasikan melalui main control room (MCR).

Gambar Actuator Motor

5
E. Bearing

Pada konstruksi secondary air fan terdapat empat buah journal bearing. Fungsi

bearing pada secondary air fan adalah sebagai penumpu dan menahan gaya radial dan

aksial, untuk mendinginkan minyak pelumas pada bearing-bearing digunakan air sebagai

media pendingin, air pendingin tersebut adalah air demin yang berasal dari pompa CCW

(close cooling water ).

Gambar 2.5 Bearing

F. Motor
Motor digunakan sebagai penggerak kipas.

Gambar 2.6 Motor Listrik

6
6
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Secondary Air Fan

Force Draft Fan Kipas tekan paksa (Force Draft Fan) adalah suatu alat yang

digunakan untuk menyuplai atau memaksa udara luar masuk ke dalam ruang bakar boiler. FD

Fan terletak pada bagian ujung saluran air intake boiler dan digerakkan oleh motor listrik.

3.1.1 Parameter Secondary Air Fan

Sistem SAF terutama di PLTU Bengkayang terdiri dari peralatan berikut : dua SAF , dua

motor, dan perangkat control & perlindungan untuk spesifikasi dari SAF dapat dilihat pada

tabel 5.1

SAF MOTOR
Mode: VR481-1500D/V01 Mode: YKK4005-4-TH
Air Flow: 75375 Power: 400
W
Air Pressure: 13125 Voltage: 6000
V
Qty: 2 Current: 47.8
A
Speed: 1450 Speed: 1490
R/Min R/Min
Medium Temperature: 27 Frequensi
o
C 50Hz
OEM: Nantong Datong Baofu OEM: Xi’an Simo

Tabel 3.1
Spesifikasi Secondary Air Fan

7
7
3.2 Fungsi Dan Cara Kerja Secondari Air Fan

3.2.1 Fungsi Secondary Air Fan

Fungsi dari SA Fan adalah sebagai pemasok udara pembakaran didalam furnace dan

untuk memberikan tekanan positif pada boiler dan mengontrol udara serta oksigen yang

dibutuhkan pada proses pembakaran di dalam boiler.

3.2.2 Cara Kerja Secondary Air Fan

Force Draft Fan menghisap udara dari lingkungan, yang disaring di filter udara, lalu

melalui duckting. Keluar dari Force Draft Fan udara masuk ke steam coil air heater lalu ke

secondary air heater untuk dipanaskan. Fungsinya dipanaskan adalah menjaga udara masuk

ke secondary air heater bersuhu lebih dari titik embun Sulfur tidak mengembun dan menempel

dielemen air heater yang dapat menyebabkan elemen air heater menglami korosi.

Bercampurnya udara dan serbuk batubara dibantu oleh Dumper tetap yaitu pengatur

pengaduk udara sehingga menimbulkan turbulensi yang memungkinkan terjadinya

pembakaran yang efisien. Turbulensi mengacu pada gerakan udara didalam Furnace,

gerakan ini perlu karena dapat menyempurnakan pencampuran udara dan bahan bakar.

Hal yang harus diperhatian pada FD Fan adalah :

1. FD fan akan beroperasi hingga dua tahun non – stop, sehingga konstruksinya harus

dapat diandalkan dan bebas perawatan selama masa pakai.

2. Mempunyai efisiensi yang tinggi, karena boiler selalu bekerja dalam kondisi yang

bervariasi maka kinerja FD fan juga disesuaikan dengan kondisi kerja boiler.

8
3. FD fan harus stabil karena keadaan tekanan yang bervariasi dan masa pakai FD

fan tersebut sehingga FD fan harus tetap dapat mengontrol aliran udara ke boiler selama

masa kerjanya.

4. FD fan harus mempunyai proteksi terhadap dirinya sendiri, dalam hal ini berarti FD

fan harus dapat memutuskan arus saat kerja lebih dan mengatur kinerja motor FD fan

tersebut.

3.3 Pengoperasian Secondary Air Fan

Untuk mengoperasikan secondary air fan ada beberapa prosedur yang harus

diperhatikan, yaitu:

1. Kondisi sebelum start-up secondary air fan

2. Cek Sebelum Start-Up

3. syarat Start-Up Secondary Air Fan

4. langkah Start-Up Secondary Air Fan

5. langkah Shut-Down Secondary Air Fan

3.3.1 Kondisi Sebelum Start-Up Secondary Air Fan

No Pemeriksaan Konten Persyaratan

1 Kualitas minyak pelumas semua bantalan Normal

2 System air pendingin Tekanan air yang memenuhi syarat,dalam


operasi

3 Uji kelistrikan motor Test memenuhi syarat dengan arah yang


benar setelah 2 jam tanpa beban berjalan

9
4 SAF dan katup udara sistemnya Operasi yang fleksibel, arah yang benar

5 Meteran pengukur Indikasi yang benar, setelah verifikasi

6 Perlindungan listrik dan I&C interlock dan Test memenuhi syarat


perangkat signal

7 Peredam kontrol saluran masuk Control berkualitas arah yang benar

8 Daya Dapat diandalkan

9 Jalan di lokasi Jalan tidak terhalang dengan penerangan


yang cukup dan penerangan darurat

10 Fasilitas pemadam kebakaran Memadai

11 Lembar rekaman alat operasi Siap

12 Instrument dan peralatan uji Siap

Tabel 3.2
Kondisi Sebelum Start-Up Secondary Air Fan

3.3.2 Cek Sebelum Start-Up


1. Pemeriksaaan actuator

2. Pemeriksaan sinyal termal

3. Tes tombol darurat kipas angin

4. Pemasangan tombol darurat kipas angin dan sambungan kabel harus lengkap dan

benar, dan tes simulasi tombol darurat dapat membuat kipas angin trip.

5. Perlindungan interlock dan pemeriksaan sinyal alarm.

6.

10
7. Putar sakelar data SAF pada posisi pengujian

8. Periksa item berikut :

- mulai SAF pada DCS dengan respons yang benar

- matikan SAF pada DCS dengan respons yang benar


Tombol darurat berfungsi normal

9. Uji proteksi SAF harus diselesaikan sesuai dengan isi lembar proteksi interlock, yang
akan bekerja secara normal
10. Penerangan industri dan darurat harus lengkap dan memadai
11. Konfirmasikan bahwa SAF dan pemasangan sistemnya telah selesai
12. Saluran udara SAF harus dibersihkan tanpa bahan asing yang dapat menyebabkan
kerusakan kipas angin
13. Lubang got saluran udara keluar SAF dan badan harus ditutup.
14. Katup udara dan peredam harus diperiksa dan memenuhi syarat
15. Pemasangan dan verifikasi I&C harus memenuhi syarat
16. Tes mengemudi proteksi interlock yang terkait dengan SAF harus memenuhi syarat,
dan pengaturan proteksi dan alarm harus diselesaikan
17. Uji listrik dan uji interlock listrik harus diselesaikan
18. Tes mengemudi tombol darurat SAF harus diselesaikan dan memenuhi syarat.
19. Pemutaran manual SAF dan rotornya harus normal
20. SAF dan komisioning tunggal motornya selesai, kotak sambungan motor dan SAF
disetel ulang sepenuhnya.
21. SAF dan bantalan motornya dilengkapi dengan minyak pelumas secukupnya
22. Resistansi isolasi motor harus diukur dan memenuhi syarat.
23. Proteksi atau interlock yang tidak mempengaruhi keselamatan harus diputus dan
dicatat.

11
3.3.3 Syarat Start-Up Secondary Air Fan

1. seidaknya satu IDF berjalan

2. seidaknya satu RAF berjalan

3. inlet damper < 5%

4. suhu bearing normal

5. suhu bearing motor normal

6. suhu kumparan stator normal

7. tidak ada kondisi perjalanan

8. tidak ada perlindungan motoric

3.3.4 langkah Start-Up Secondary Air Fan

1. Pastikan SAF bebas pendinginan, tingkat dan kualitas LO memenuhi syarat

2. Atur saluran masuk damper ≤ 5 %

3. Mulai SAF

4. Setelah arus motor SAF stabil, atur bukaan saluran masuk damper sesuai kebutuhan

3.3.5 langkah Shut-Down Secondary Air Fan

Untuk mematikan secondary air fan yaitu dengan menurunkan inlet damper dibawa dari

10%, dan kalau sudah dipastikan lapangan aman dan siap untuk dimatikan maka dari CCR

akan mematikan SAF nya.

12
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Setelah menyusun dan membahas laporan mengenai Pengoperasian Secondary

Air Fan Di PT. PLN (Persero) UPDK Singkawang PLTU Bengkayang 2 × 50 MW, maka

diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

a. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batubara selain memberikan keuntungan berupa

ketersediaan listrik, juga memberikan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar karena

kandungan dari gas buangnya.

b. Force Draft Fan Kipas tekan paksa (Force Draft Fan) adalah suatu alat yang digunakan

untuk menyuplai atau memaksa udara luar masuk ke dalam ruang bakar boiler.

c. komponen dari secondary air fan adalah filter, kipas (fan), damper, regulasi damper,

bearing, motor & back stop.

d. untuk ,mengoperasikan secondary air fan ada beberapa prosedur yang harus diperhatikan,

yaitu : Kondisi sebelum start-up secondary air fan, Pemeriksaan sebelum start-up, Start-up

secondary air fan, Pemeliharaan selama operasi, & Shut-down secondary air fan.

4.2 SARAN

Berdasarkan dari pengalaman Kerja Praktek yang telah selesai dilaksanakan,

untuk evaluasi ke depannya saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :

a. Sebaiknya dalam mengoperasikan secondary air fan harus mengikuti Standar Operasional

Prosedur (SOP) yang berlaku.

13
DAFTAR PUSTAKA

Chairat, A. S., Yuda,R. (2016). Analisa Kapasitas Force Draft Fan . Jurnal Power Plant, 6-
10.

FEBRIANTORO, D. A. (2019). ANALISIS PENYEBAB HANCURNYA FORCED DRAFT


FAN TERHADAP . docplayer.info, 1.

Tamba, I. D. (2013, april 26). Retrieved from SCRIBD:


https://www.scribd.com/doc/138095620/Boiler-Cfb-1 diakses pada 26 November
2021

Tarmizi, Ahmad Tarmizi . 2017. Studi Numerik Pengaruh Perubahan Mass Flow Dari
Secondary Air Terhadap Karakteristik Circulating Fluidized Bed Boiler. Skripsi .
Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

A.S. Murti , I.B.G. Manuaba , I.G.D Arjana. (2020). OPTIMASI UNIT PLTU BERBAHAN
BAKAR BATUBARA MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE DI PT.
INDONESIA POWER UP SURALAYA. Jurnal SPEKTRUM. Vol. 7

14
14
Lampiran;
SOP BUDAYA KERJA

PLTU 3 SITE PARIT BARU BENGKAYANG

PERATURAN PABRIK;

- MASUK PUKUL 08.30 PAGI (HARI JUMAT MASUK JM 06.30)


- WAJIB MEMAKAI HELEM SAFETY
- WAJIB MEMAKAI SEPATU SAFETY
- WAJIB MEMATUHI PROTOKOKOL KESEHATAN
- ISOMA JM 11.30 sd 01.30 WIB
- SENAM ATAU KERJA BAKTI HARI JUMAT WAJIB MENGIKUTI
- JAM PULANG KERJA JAM 16.30 WIB

PERATURAN ANAK MAGANG;

Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Adalah Sebagai Berikut:

Waktu pelaksanaan : 2 Agustus 2021 sampai 29 Desember 2021

Lokasi : PLTU 3 Site Parit Baru Bengkayang

Jam kerja : 08.30-16.30 WIB (Senin sd Kamis)

07.00-16.30 WIB (Jumat)

- WAJIB MEMAKAI K3 DI PERUSAHAAN


- SENAM ATAU KERJA BAKTI HARI JUMAT WAJIB MENGIKUTI
- WAJIB MEMAKAI SEPATU SEFETY
- WAJIB MEMAKAI HELM SEFETY
- HARUS MENGIKUTI ARAHAN PEMBIMBING ATAU OPERATOR
- WAJIB MEMAKAI MASKER SAAT BERADA DI LOKASI KERJA( TEMPAT
BERDEBU)
- DI LARANG BERKELIARAN SENDIRIAN SAAT DI LOKASI PABRIK YG SEDANG
BEROPERASI
- WAJIB BERSIKAP SOPAN KEPADA ATASAN

15
Lampiran:

JOBSHEET

PENGGANTIAN CARBON BRUSH

Nama Siswa :
SMKN 1 SINGKAWANG
Nilai Praktek :
Kompetisi Keahlian : KURNIAWAN SYAHRUL Nilai Teori :
Teknik Mekatronika RAMADHAN

 Kelas : XIII JOB 1 Waktu : 1 x 24

I. Keselamatan Kerja

1. Menggunakan alat pelindung diri keselamatan kerja

2. Menggunakan alat dan bahan sesuai dengan fungsinya

3. Bacaah petunjuk penggunaan alat dan bahan dengan baik dan benar

4. Bila mendapat masalah atau kesulitan saat praktik tanyalah pada pembimbing

5. Tidak bercanda atau makan dan minum saat praktik

6. Rapikan dan kembalikan alat dan bahan sesuai tempatnya.

II. Alat dan bahan

Alat:

a. kunci pas 10

b. obeng minus

c. sarung tangan anti panas

Bahan:

a.Carbon brush

B.Spring carbon brush

III. Langkah Kerja

1. Buka penutup carbon brush di generator

2. cari carbon brush yang sudah pendek di generator jika ketemu ambil menggunakan sarung tangan anti panas

3. ukur carbon brush yang di kira pendek menggunakan sket mat. jika di ukur pendek kurang dari ukuran
minimum nya maka carbon brush itu di ganti

4. Buka baut carbon brush menggunakan obeng minus atau kunci pas 10

6. Lalu ganti carbon brush yang lama dengan carbon brus yang baru

7. lalu terikan baut menggunakan obeng minus atau kunci 10

8. dan pasang spring baru untuk carbon brush

9. lalu pasang semula carbon brush pada tempatnya

10. setelah itu pasang penutup nya.

16
16

Anda mungkin juga menyukai