Anda di halaman 1dari 28

BAB IV

SISTEM EKSITASI PADA GENERATOR PLTU PELABUHAN


TARAHAN 2X8 MW

4.1 Generator di PLTU Pelabuhan Tarahan 2x8 MW


Di PLTU Pelabuhan Tarahan 2x8 MW ini terdapat 2 unit generator yang
beroperasi dengan jenis generator sinkron. Generator yang digunakan pada PLTU
Pelabuhan Tarahan 2x8 MW adalah merek Shandong Jinan Power Equitment
The Peoples Republic Of China. Gambar 4.1 berikut ini merupakan gambar
Generator dan name plate generator pada PLTU Pelabuhan Tarahan 2x8 MW.

4.1 Generator

Gambar 4.1 Generator PLTU Pelabuhan Tarahan 2x8MW

4.2 Name plate

Gambar 4.2 Name Plate Generator PLTU Pelabuhan Tarahan 2x8MW

33
Dari penjelasan Name Plate Generator pada gambar 4.2 dapat dijabarkan
sebagai berikut ;
Tabel 4.1 Keterangan Name Plate Generator
No Point Keterangan Penjelasan
1 Type QF-9-2 Q Bersumber dari turbin
F Kode Generator
9 Rating daya yang
dihasilkan 9 MW
2 Jumlah kutubnya 2
2 Capacity 11,25 MVA Kapasitas maksimal yang dapat
dicapai dari proses produksi daya
pada generator adalah 11,25 MVA
3 Output 9 MW Rating daya aktif yang dihasilkan
dari generator adalah 9 MW
4 Stator Voltage 6300 V Besar tegangan di stator sebesar
6300 V
5 Stator Current 1031 A Arus yang mengalir pada stator
sebesar 1031 Ampere
6 Power Factor 0,8 Faktor daya dari output daya
generator sebesar 0,8
7 Frequency 50 Hz Frekuensi yang dihasilkan dari
generator sebesar 50 Hz
8 Speed 3000 rpm Kecepatan putaran rotor generator
sebesar 3000 putaran per menit
9 Insulation Class F Batas suhu maksimal pada
kumparan di generator 155o C
10 Hydrogen 0,30 Mpa Tekanan pendingin hidrogen yang
Pressure diberikan ke dalam generator
11 Max Hydrogen 0,35 Mpa Tekanan maksimal pendingin
Pressure hidrogen yang diberikan ke dalam
generator
12 Winding Y Generator ini menggunakan
Connection hubungan Y untuk kumparannya

4.2 Sistem Eksitasi


Eksitasi pada Generator sinkron adalah pemberian arus searah pada belitan
medan yang terdapat pada rotor. Sesuai dengan prinsip elektromagnet yaitu

34
apabila suatu konduktor yang berupa kumparan yang dialiri listrik arus searah
maka kumparan tersebut akan menjadi magnet sehingga akan menghasilkan fluks-
fluks magnet. Apabila kumparan medan yang telah diberi arus eksitasi diputar
dengan kecepatan tertentu, maka kumparan jangkar yang terdapat pada stator
akan terinduksi oleh fluks-fluks magnet yang dihasilkan oleh kumparan
medan sehingga akan dihasilkan tegangan listrik bolak-balik

Gambar 4.3 Sistem Eksitasi Statis

Gambar 4.3 diatas merupakan gambar sistem eksitasi yang banyak


digunakan secara umum. Dimana pada gambar 4.3 diatas dapat dilihat bahwa
suplai daya listrik untuk eksitasi mengambil dari output generator melalui
excitation transformer, kemudian disearahkan melalui power rectifier dan
disalurkan ke rotor generator untuk eksitasi atau penguatan medan dengan melalui
sikat arang. Untuk pengaturan besarnya tegangan output generator diatur melalui
DC regulator dan AC reguator, sehingga besarnya arus eksitasi dapat diatur sesuai
kebutuhan.
Apabila generator tersebut pada saat start awal belum mengeluarkan
tegangan, maka suplai arus eksitasi biasanya diambil dari baterai. Berdasarkan
sumber suplai dayanya terdapat dua jenis sistem eksitasi yakni sistem eksitasi
dinamik dan sistem eksitasi statik.

4.2.1 Sistem Eksitasi Dinamik


Sistem eksitasi dinamik adalah sistem eksitasi generator dimana
suplainya berasal dari eksiter yang merupakan mesin bergerak atau generator
terpisah. Gambar 4.4 merupakan gambar sistem eksitasi dinamik dengan
generator DC.

35
Gambar 4.4 Sistem Eksitasi Dinamik (Generator DC)
Untuk sistem eksitasi dengan generator DC, arus searah diperoleh dari
sebuah generator arus searah berkapasitas kecil yang disebut eksiter. Generator
sinkron dan generator arus searah tersebut terkopel dalam satu poros, sehingga
putaran generator arus searah sama dengan putaran generator sinkron. Tegangan
yang dihasilkan oleh generator arus searah ini diberikan ke belitan rotor
generator sinkron melalui sikat karbon dan slip ring. Akibatnya arus searah
mengalir ke dalam rotor atau kumparan medan dan menimbulkan medan magnet
yang diperlukan untuk dapat menghasilkan tegangan arus bolak-balik. Pada
sistem eksitasi dengan generator DC ini ada beberapa kerugian yaitu, generator
arus searah merupakan beban tambahan untuk penggerak mula. Penggunaan slip
ring dan sikat menimbulkan masalah ketika digunakan untuk menyuplai sumber
arus searah pada belitan medan generator sinkron. Terdapat sikat arang yang
menekan slip ring sehingga timbul rugi gesekan pada generator utamanya.
Selama pemakaian, slip ring dan sikat harus diperiksa secara teratur, generator
arus searah juga memiliki keandalan yang rendah. Karena hal-hal seperti di atas
dikembangkan apa yang dikenal sebagai generator sinkron dengan static exciter
(penguat statis).

4.2.2 Sistem Eksitasi Statik


Sistem eksitasi statik adalah sistem eksitasi generator dengan menggunakan
peralatan eksitasi yang tidak bergerak, yang berarti bahwa peralatan eksitasi tidak
ikut berputar bersama rotor generator sinkron.

36
Gambar 4.5 Sistem Eksitasi Statis
Seperti pada gambar 4.5 diatas, sistem eksitasi ini disebut juga self
excitation merupakan sistem eksitasi yang tidak memerlukan generator tambahan
sebagai sumber eksitasi generator sinkron dan sebagai gantinya sumber eksitasi
berasal dari keluaran generator sinkron itu sendiri yang disearahkan terlebih
dahulu dengan menggunakan rectifier. Awalnya pada rotor ada sedikit magnet
yang tersisa, magnet yang sisa ini akan menimbulkan tegangan pada stator,
tegangan ini kemudian masuk ke dalam penyearah dan dimasukkan kembali ke
rotor, akibatnya medan magnet yang dihasilkan semakin besar dan tegangan AC
naik demikian seterusnya sampai dicapai tegangan nominal dari generator AC
tersebut. Penyearah mempunyai pengatur sehingga tegangan generator dapat
diatur konstan menggunakan AVR. Pada sistem eksitasi generator di PLTU
Pelabuhan Tarahan 2x8 MW sendiri menggunakan sitem eksitasi jenis ini, dimana
exciter berasal dari sistem penyearah yang sumbernya disuplai dari output
generator itu sendiri. Sistem eksitasi yang digunakan oleh PLTU Pelabuhan
Tarahan 2x8 MW adalah sistem eksitasi dengan sikat.

4.3 Sistem Eksitasi Dengan Sikat


Pada Sistem Eksitasi menggunakan sikat, sumber tenaga listriknya
berasal dari generator arus searah (DC) atau generator arus bolak balik (AC) yang
disearahkan terlebih dahulu dengan menggunakan rectifier. Gambar 4.6
merupakan rangkaian sistem eksitasi dengan sikat.

37
Gambar 4.6 Sistem Eksitasi dengan sikat (Brush Excitation).
Jika menggunakan sumber listrik yang berasal dari generator AC atau
menggunakan Permanent Magnet Generator (PMG) medan magnetnya adalah
magnet permanen. Dalam lemari penyearah, tegangan listrik arus bolak balik
diubah atau disearahkan menjadi tegangan arus searah untuk mengontrol
kumparan medan eksiter (exciter). Untuk mengalirkan arus Eksitasi dari
exciter ke rotor generator menggunakan slip ring dan sikat arang. Penggunaan
slipring dan sikat, biasanya digunakan pada generator yang berkapasitas kecil.
Slipring ini terbuat dari bahan metal yang biasanya telah terpasang pada poros
mesin tetapi terisolasi dari poros tersebut. Dimana kedua ujung belitan medan
pada rotor dihubungkan ke slipring tersebut. Dengan menghubungkan terminal
positif dan negatif dari sumber arus searah ke slipring melalui sikat, maka belitan
medan akan mendapatkan suplai energi listrik arus searah dari sumber luar.

4.3.1 Prinsip kerja pada sistem Eksitasi dengan sikat (Brush Excitation)
Generator penguat yang pertama, adalah generator arus searah hubungan
shunt yang menghasilkan arus penguat bagi generator penguat kedua. Generator
penguat (exciter) untuk generator sinkron merupakan generator utama yang
diambil dayanya. Pengaturan tegangan pada generator utama dilakukan dengan
mengatur besarnya arus Eksitasi (arus penguatan) dengan cara mengatur
potensiometer atau tahanan asut. Potensiometer atau tahanan asut mengatur arus
penguat generator pertama dan generator penguat kedua menghasilkan arus
penguat generator utama. Dengan cara ini arus penguat yang diatur tidak terlalu
besar nilainya (dibandingkan dengan arus generator penguat kedua)
sehingga kerugian daya pada potensiometer tidak terlalu besar.
PMT arus penguat generator utama dilengkapi tahanan yang menampung
energi medan magnet generator utama karena jika dilakukan pemutusan arus

38
penguat generator utama harus dibuang ke dalam tahanan. Sekarang banyak
generator arus bolak-balik yang dilengkapi penyearah untuk menghasilkan arus
searah yang dapat digunakan bagi penguatan generator utama sehingga
penyaluran arus searah bagi penguatan generator utama, oleh generator penguat
kedua tidak memerlukan cincin geser karena penyearah ikut berputar bersama
poros generator. Cincin geser digunakan untuk menyalurkan arus dari generator
penguat pertama ke medan penguat generator penguat kedua. Nilai arus penguatan
kecil sehingga penggunaan cincin geser tidak menimbulkan masalah. Pengaturan
besarnya arus penguatan generator utama dilakukan dengan pengatur tegangan
otomatis supaya nilai tegangan klem generator konstan. Pada PLTU Pelabuhan
Tarahan 2x8 MW sistem eksitasi dengan sikat menggunakan Carbon Brush,
dimana setiap eksiter memiliki 16 carbon brush yang dibagi 2 Main slip ring
sehingga dalam slip ring kanan dan slip ring kiri pada eksiter memiliki 8 buah
carbon brush.

4.3.2 Tipe-Tipe Carbon Brush


Berdasarkan bahannya terdapat beberapa jenis Carbon brush, yaitu:
a) Carbon (HC), digunakan untuk mesin dengan putaran rendah.
b) Carbon-Graphite (CG),digunakan untuk mesin dengan putaran rendah.
c) Electrographite (EG),digunakan unuk mesin industri (paling
banyak digunakan untuk industri ). Pada PLTU Pelabuhan Tarahan 2x8
MW sendiri menggunakan carbon brush jenis ini dikarenakan
spesifikasinya sesuai dengan alat yang ada di PLTU Pelabuhan Tarahan
2x8 MW sendiri.
d) Graphite (NG),digunakan pada motor slipring.
e) Metal-Graphite (MG or MI),digunakan untuk mesin yang memiliki
current densit tinggi.misalka terdapat pada synchronous converter
ring dan welding generator.

4.3.3 Perawatan Pada Sistem Eksitasi dengan Sikat


Dalam pemeliharaan sistem eksitasi dengan sikat diperlukan beberapa
perawatan rutin yang perlu dilakukan, diantaranya sebagai berikut:
a) Penggosokan slip ring

39
b) Pembersihan ruangan eksiter
c) Penggantian carbon brush yang sudah pendek
d) Cleaning pada saat unit shutdown

Gambar 4.7 dibawah ini merupakan gambar bentuk fisik carbon brush dan
dudukan carbon brush serta slip ring dengan per penekan carbon brush yang
terpasang pada generator di PLTU Pelabuhan Tarahan 2x8 MW.

Gambar 4.7 Komponen Eksitasi Pada Generator

4.4 Sistem Eksitasi GES-3320


Pada sistem eksitasi generator statis ini, tipe AVR yang digunakan adalah
GES-3320. Arus eksitasi didapatkan dari terminal generator. Arus medan dari
generator sinkron mengalir melewati trafo eksitasi, penyearah (SCR), dan
field breaker. Dalam hal ini, trafo eksitasilah yang bertugas untuk menyamakan
tegangan generator dengan tegangan input untuk penyearah (SCR), dan
menyediakan isolasi galvanis antara terminal AVR dengan kumparan medan.
Gambar diagram 4.9 merupakan gambar diagram skematik AVR pada PLTU
Pelabuhan Tarahan 2x8 MW.

40
Gambar 4.8 Diagram skematik Automatic Voltage Regulator
Tegangan sekunder dari trafo eksitasi didesain sedemikian rupa agar
tegangan output maksimum dari konverter sama dengan tegangan batas tertinggi
DC. Untuk proses start-up eksitasi, perangkat field flashing disuplai dari sebuah
medan flashing supply AC atau DC.Konverter daya (rectifier,SRC) dikontrol oleh
AVR dan disuplai oleh trafo eksitasi yang terkoneksi dengan terminal
generator, menyuplai arus eksitasi yang dapat diatur secara terus- menerus ke
medan generator melewati field circuit breaker (FCB).

4.5 Komponen-komponen pada Sistem Eksitasi Generator PLTU


Pelabuhan Tarahan 2x8 MW
Sistem eksitasi sebagian besar tersusun oleh lima komponen sebagai
berikut:
Tabel 4.2 Komponen Pada Sistem Eksitasi Generator
1 Komponen suplai tenaga eksitasi : transformator eksitasi (TE)
2 Komponen Kontrol (AVR) :Automatic Voltage Regulator
3 Komponen tenaga :penyearah tenaga jembatan
4 Komponen medan sesaat dan deeksitasi :lemari pemutus medan
5 Komponen
(SCR) proteksi tegangan lebih :lemari proteksi (PRC)
(FCB)
4.5.1 Trafo Eksitasi
Trafo Eksitasi adalah komponen yang berfungsi sebagai suplai tenaga
eksitasi, dan mengisolasi peralatan eksitasi dari terminal generator. Sisi tegangan

41
tinggi dihubungkan dengan terminal generator dan sisi tegangan rendah
dihubungkan dengan sisi AC penyearah. Gambar 4.9 merupakan gambar trafo
eksitasi pada Unit #1 PLTU Pelabuhan Tarahan 2x8 MW

Gambar 4.9 Trafo Eksitasi


Sebagai Trafo Step down dari output generator sebelum menuju ke AVR,
output generator di PLTU Pelabuhan Tarahan 2x8MW diturunkan menjadi
380V. Dimana input dari trafo eksitasi itu sendiri berasal dari generator dan
outputnya disalurkan ke AVR.

42
4.5.2 Penyearah Tenaga (SCR)
Penyearah tenaga mengubah suplai tenaga AC yang disalurkan oleh
transformator eksitasi ke suplai tenaga DC dan menyalurkannya ke rangkaian
medan magnet generator. Parameter generator dan tipe SCR menentukan jumlah
jembatan paralel dan arus keluaran tiap jembatan. Secara umum, ketika satu
jembatan keluar dari operasi, perlengkapan eksitasi masih dapat memenuhi
keluaran nominal generator. Ketika satu jembatan keluar dari operasi,
perlengkapan eksitasi masih dapat memenuhi gangguan eksitasi generator.
Penyearah dikontrol oleh AVR. AVR mengatur keluarannya untuk mengubah arus
eksitasi dan dengan demikian mengatur tegangan terminal generator dan daya
reaktif generator.
Pada penyearah tenaga didalamnya termasuk komponen berikut:
1. Penyearah tenaga jembatan
2. Penguat pulsa dan deteksi
3. Rangkaian proteksi RC
4. Sistem kipas pendingin paksa
5. Modul komunikasi serial
6. Pemantauan dan indikasi

4.5.3 Pemutus Rangkaian Medan (VCB)

Gambar 4.10 VCB (Vacum Circuit Breaker)


VCB (Vacuum Circuit Breaker) terletak antara kumparan medan dan
penyearah jembatan. Keluaran DC dari penyearah jembatan mengalir ke
kumparan medan generator. VCB merupakan bagian penting rangkaian deeksitasi.
Saat terjadi masalah atau gangguan yang dapat membahayakan generator,

43
rangkaian medan dapat dipisahkan secara cepat dan mentransfer energi medan ke
resistor pelepasan untuk menjamin keamanan generator.

4.5.4 Automatic Voltage Regulator (AVR)


Automatic Voltage Regulator (AVR) berfungsi untuk menjaga agar
tegangan generator tetap konstan dan akan tetap mengeluarkan tegangan yang
selalu stabil tidak terpengaruh pada perubahan beban yang selalu berubah- ubah.

Gambar 4.11 Blok Diagram Sistem Eksitasi pada AVR


Gambar 4.11 diatas merupakan blok diagram sistem eksitasi pada AVR.
Prinsip kerja dari AVR adalah mengatur arus penguatan (excitation) pada exciter.
Apabila tegangan output generator di bawah tegangan nominal tegangan
generator, maka AVR akan memperbesar arus penguatan (excitation) pada
generator exciter. Dan juga sebaliknya apabila tegangan output generator melebihi
tegangan nominal generator, maka AVR akan mengurangi arus penguatan
(excitation) pada generator exciter. Dengan demikian apabila terjadi perubahan
beban, tegangan output generator akan dapat distabilkan oleh AVR secara
otomatis dikarenakan dilengkapi dengan peralatan untuk pembatasan penguat
minimum ataupun maximum yang bekerja secara otomatis. Sinyal control diambil
oleh voltage sensing yang mendapat umpan masukan dari PT dan CT.

44
Apabila nilai beban naik maka AVR akan merespon dengan menaikan
nilai arus eksitasi yang masuk ke generator sehingga tegangan keluaran dari
generator juga ikut naik. Dan sebaliknya apabila nilai beban turun maka AVR
akan merespon untuk menurunkan nilai arus eksitasi yang masuk ke generator
sehingga tegangan keluaran generator juga turun. Sehingga AVR mengatur agar
perubahan beban dengan tegangan keluaran generator berbanding lurus. AVR
merupakan perangkat yang didalamnya terdapat beberapa bagian yang
memiliki fungsi masing-masing seperti yang ditunjukan pada gambar diagram
4.12 berikut ini:

Gambar 4.12 Diagram bagian-bagian AVR.


Dari gambar 4.12 terlihat bagian-bagian utama dari AVR yang saling terhubung
satu sama lain, diantaranya sebagai berikut:
a. Sensing circuit
Tegangan tiga phasa generator diberikan pada sensing circuit melewati PT
dan 90R terlebih dahulu, dan tegangan tiga phasa keluaran dari 90R
diturunkan kemudian disearahkan dengan rangkaian dioda, dan diratakan
oleh rangkaian kapasitor dan resistor dan tegangan ini dapat diatur
dengan Variable Resistant (VR). Keuntungan dari sensing circuit adalah
mempunyai respon yang cepat terhadap tegangan output generator.
Output tegangan respon berbanding lurus dengan output tegangan
Generator seperti ditinjukkan pada Gambar 4.13

45
Gambar 4.13 Grafik hubungan sensing tegangan terhadap output of
Generator
b. Comparative amplifier
Rangkaian comparative amplifier digunakan sebagai pembanding antara
sensing circuit dengan set voltage. Besar sensing voltage dengan set
voltage tidak mempunyai nilai yang sama sehingga selisih/rentang besar
tegangan tersebut. Selisih tegangan disebut dengan error voltage. Ini akan
dihilangkan dengan cara memasang variable resistance pada set voltage
dan sensing voltage.
c. Amplifier circuit
Aliran arus dari D11, D12, dan R34 adalah rangkaian penguat utama atau
penguatan tingkat terendah. Keluaran dari comparative amplifier
dan keluaran dari over excitation limiter (OEL) adalah tegangan negative
dan dari tegangan negative kemudian pada masukan OP201. Gambar 4.14
merupakan gambar rangkaian amplifier.

Gambar 4.14 Rangkaian Amplifier


OP401 adalah Amplifier untuk balance meter hubungan antara tegangan
masuk dan tegangan keluaran dari OP201 dan OP401 diperlihatkan
pada gambar 4.13. Ketika over excitation limiter (OEL) atau minimum
excitation limiter (MEL) tidak operasi maka keluaran dari comparative

46
amplifier dikuatkan oleh OP201 dan OP301 masukan dari OP301
dijumlahkan dengan keluaran dari dumping circuit.
d. Automatic manual change over and mixer circuit
Rangkaian ini disusun secara Auto-manual pemindah hubungan dan
sebuah rangkaian untuk mengontrol tegangan penguatanmedan generator.
Auto-manual change over and mixer circuit pada operasi manual
pengaturan tegangan penguatan medan generator dilakukan oleh 70E, dan
pada saat automatic manual change over and mixer circuit beroperasi
manual maka Automatic voltage Rregulator (AVR) belum dapat
beroperasi.Dan apabila rangkaian ini pada kondisi auto maka AVR sudah
dapat bekerja untuk mengatur besar arus medan generator.
e. Limited circuit
Limited circuit adalah untuk penentuan pembatasan lebih dan kurang
penguatan (excitation) untuk pengaturan tegangan output pada sistem
eksitasi, VR125 untuk pembatas lebih dari keluaran terminal C6 dan
VR126 untuk pembatas minimal dari keluaran terminal C6.
f. Phase syncronizing circuit
Unit tyristor digunakan untuk mengontrol tegangan output tyristor dengan
menggunakan sinyal kontrol yang diberikan pada gerbang tyristor
dengan cara mengubah besarnya sudut sinyal pada gerbang tyristor.
Rangkaian phase sinkronisasi berfungsi untuk mengubah sudut gerbang
tyristor yang sesuai dengan tegangan output dari batas sinkronisasi dan
juga sinyal kontrol yang diberikan pada tyristor.
g. Thyristor firing circuit
Rangkaian ini sebagai pelengkap tyristor untuk memberikan sinyal kontrol
pada gerbang tyristor.
h. Dumping circuit
Dumping circuit akan memberikan sensor besarnya penguatan tegangan
dari AC exciter dan untuk diberikan ke amplifier circuit dengan
dijadikan feed back masukan terminal OP301.
i. Unit tyristor

47
Merupakan susunan dari tyristor dan dioda. Dan juga menggunakan fuse
(sekring) yang digunakan sebagai pengaman lebur dan juga
dilengkapi dengan indikator untuk memantau kerja dari tyristor yang
dipasang pada bagian depan tyristor untuk tiap phase diberikan dua
fuse yang disusun pararel dan ketika terjadi kesalahan atau putus salah
satunya masih dapat beroperasi.
j. Minimum excitacy limiter (MEL)
MEL yaitu bagian yang berfungsi untuk mencegah terjadinya output yang
berlebihan pada generator dan adanya penambahan penguatan
(excitacy) untuk meningkatkan tegangan terminal generator pada level
konstan.

Gambar 4.15 Diagram Minimum Excitasi Limiter.

Gambar 4.15 merupakan diagram dari MEL, rangkaian ini digunakan


untuk mendeteksi operasional dari generator yaitu dengan mendeteksi
keluaran tegangan dan arus pada generator. Rangkaian ini juga digunakan
untuk membandingkan keluaran tegangan generator dengan
eksitasi minimum yang telah diseting. Rangkaian ini akan memberikan
batas sinyal pada rangkaian AVR apabila melebihi eksitasi minimum,
kemudian output dari Minimum Eksitasi Limiter (MEL) dikuatkan oleh
amplifier.
k. Automatic follower
Prinsip kerja dari alat ini adalah untuk melengkapi penguatan dengan
pengaturan secara manual oleh 70E. Untuk menyesuaikan pengoperasian
generator dalam pembandingan fluktuasi dari tegangan terminal oleh
sinyal error. Hal tersebut digunakan untuk menjaga kesetabilan tegangan
pada generator.

48
Gambar 4.16 Blok Diagram Automatic Follower

Gambar 4.16 menunjukan blok diagram dari Automatic follower.


Pengoperasian ini digunakan untuk pengaturan manual (70E) untuk
ketepatan tingkatan excitacy yang telah disesuaikan. Kondisi
pengoperasian generator dan pembandingan fluktuasi dari tegangan
terminal oleh sinyal tegangan error. Hal tersebut dijadikan pegangan untuk
menjaga kestabilan tegangan pada generator dengan adanya perubahan
beban. Automatic Follower digunakan untuk mendeteksi keluaran
regulator dari sinyal tegangan error dan pengoperasian otomatis manual
adjuster dengan membuat nilai nol. Rangkaian ini untuk menaikkan sinyal
dan menurunkan sinyal yang dikendalikan oleh 70E. Dengan cara
memutar 70E untuk mengendalikan sinyal pada rangkaian in.

49
4.6 Perhitungan nilai rata-rata eksitasi per jam pada generator #2 di CCR

Tabel 4.3 nilai rata rata per jam pada tanggal 18 Februari 2018
GENERATOR #2
Active Reaktive Frekuensi Power Exciter
Time Power Power Factor
P Q F Current Voltage
MW MVAR Hz Cos phi Ampere Volt
23.00 8,45 3,19 50,25 0,934 176 102
00.00 8,05 3,64 50,1 0,911 175 104
01.00 7,9 3,7 50,07 0,92 171 101
02.00 7,87 2,55 50,34 0,95 165 97
03.00 7,71 2,72 50,04 0,943 166 97
04.00 7,17 2,92 50,28 0,926 162 92
05.00 7,99 3,34 49,9 0,915 176 103
06.00 7,95 3,61 50,24 0,908 173 102
07.00 7,62 2,11 50,28 0,965 156 91
08.00 8,04 2,85 50,22 0,939 169 98
09.00 7,61 3,07 50,22 0,913 166 97
10.00 8,25 2,77 50 0,946 170 100
11.00 7,39 2,32 50,07 0,956 155 91
12.00 7,85 2,63 50,25 0,946 163 95
13.00 8,24 2,92 50,02 0,943 172 100
14.00 8,15 2,84 50,19 0,943 167 98
15.00 7,97 2,05 50,19 0,972 153 90
16.00 7,68 2,97 50,16 0,925 165 96
17.00 8,22 2,1 50,19 0,966 168 95
18.00 8,1 3,18 50,13 0,933 172 101
19.00 7,95 3,19 49,99 0,931 168 99
20.00 7,83 3,05 50,04 0,932 168 100
21.00 8,29 3,36 50,1 0,926 175 104
22.00 7,68 1,25 50,22 0,972 146 84
Rata-rata
7,915 2,847 50,145 0,938 167 97
per jam

50
Tabel 4.4 nilai rata-rata per jam pada tanggal 19 Februari 2018
GENERATOR #2
Active Reaktive Frekuensi Power Exciter
Time Power Power Factor
P Q F Current Voltage
MW MVAR Hz Cos phi Ampere Volt
23.00 8,11 2,33 50,28 0,962 160 93
00.00 8,34 2,08 50,25 0,97 165 16
01.00 7,86 2,65 49,82 0,948 165 97
02.00 8,3 2,87 49,99 0,944 164 96
03.00 8,13 3,14 50,31 0,933 168 99
04.00 7,95 2,84 50,34 0,942 169 99
05.00 8,17 3,28 49,93 0,926 172 102
06.00 7,52 3,42 50,04 0,912 182 107
07.00 9,19 2,55 50,28 0,917 170 102
08.00 8,06 2,85 49,99 0,937 169 100
09.00 8,02 2,51 50,34 0,954 165 96
10.00 8,1 2,81 50,19 0,946 166 97
11.00 7,83 2,6 49,91 0,946 166 97
12.00 8,19 2,53 50,2 0,95 165 97
13.00 8,01 2,01 50,13 0,95 163 96
14.00 8,1 2,44 50,04 0,955 163 95
15.00 7,77 2,2 50,19 0,963 159 93
16.00 7,95 2,71 50,07 0,945 166 98
17.00 7,79 2,47 50,25 0,95 160 94
18.00 8,2 3,24 50,25 0,929 173 103
19.00 8,24 3,7 50,31 0,932 175 103
20.00 8,17 3,24 50,3 0,928 174 101
21.00 8,25 2,34 50,37 0,964 164 96
22.00 8,1 2,24 50,22 0,961 164 96
Rata-rata
8,098 2,710 50,167 0,944 167 95
per jam

51
Tabel 4.5 nilai rata-rata per jam pada tanggal 20 Februari 2018
GENERATOR #2
Active Reaktive Frekuensi Power Exciter
Time Power Power Factor
P Q F Current Voltage
MW MVAR Hz Cos phi Ampere Volt
23.00 7,88 1,8 50,02 0,937 156 91
00.00 7,47 2,76 50,02 0,939 165 96
01.00 7,42 2,59 50,19 0,95 160 92
02.00 7,82 2,92 50,13 0,941 169 99
03.00 8,17 2,81 49,99 0,944 168 98
04.00 7,76 3,13 50,25 0,929 166 97
05.00 8,1 3,22 50,34 0,928 174 101
06.00 8,26 2,81 50,02 0,966 164 96
07.00 8,12 2,83 50,31 0,94 164 97
08.00 8,25 3,26 50,25 0,933 173 100
09.00 8,04 3,84 50,02 0,911 162 97
10.00 8,04 3,32 50,22 0,921 173 101
11.00 8,01 2,54 50,16 0,953 166 93
12.00 7,92 2,89 50,16 0,94 173 101
13.00 8,05 3,12 50,25 0,93 169 99
14.00 8,37 2,73 47,75 0,941 165 97
15.00 8,08 2,27 50,13 0,96 164 96
16.00 7,73 2,61 50,31 0,949 166 97
17.00 7,19 3,18 50,22 0,915 164 95
18.00 7,25 2,75 50,1 0,942 163 96
19.00 8,24 3,41 49,96 0,926 169 99
20.00 7,66 2,83 50,28 0,939 167 97
21.00 7,82 2,03 50,25 0,966 163 95
22.00 7,64 3,91 50,16 0,887 175 102
Rata-rata
7,887 2,898 50,062 0,937 167 97
per jam

52
Tabel 4.6 nilai rata-rata per jam pada tanggal 21 Februari 2018
GENERATOR #2
Active Reaktive Frekuensi Power Exciter
Time Power Power Factor
P Q F Current Voltage
MW MVAR Hz Cos phi Ampere Volt
23.00 7,5 2,78 50,34 0,936 160 93
00.00 7,7 3,27 50,77 0,921 168 98
01.00 7,51 3,41 50,28 0,924 167 100
02.00 7,26 3,05 50,07 0,922 163 96
03.00 8,1 2,9 50,19 0,942 163 95
04.00 8,22 3,05 50,25 0,936 168 100
05.00 8,15 2,66 50,25 0,924 173 102
06.00 7,32 2,68 49,96 0,94 163 95
07.00 7,29 3,07 50,34 0,942 161 94
08.00 7,56 3,51 50,31 0,935 170 100
09.00 8,26 3,48 49,95 0,919 179 105
10.00 8,21 3,5 50,25 0,921 178 105
11.00 8,01 3,6 50,08 0,905 174 102
12.00 8,24 2,82 50,28 0,903 167 98
13.00 8,16 2,9 50,07 0,921 164 96
14.00 8,24 1,58 49,81 0,922 172 104
15.00 8,14 2,99 50,1 0,983 155 93
16.00 7,85 2,83 50,25 0,935 167 98
17.00 7,97 2,85 50,25 0,943 166 97
18.00 7,45 2,66 50,28 0,937 162 95
19.00 7,44 3,16 50,1 0,942 160 93
20.00 7,86 2,67 50,15 0,929 170 98
21.00 7,29 2,26 50,31 0,939 160 93
22.00 7,42 2,27 50,19 0,956 157 92
Rata-rata
7,798 2,915 50,201 0,932 166 98
per jam

53
Tabel 4.7 nilai rata-rata per jam pada tanggal 22 Februari 2018
GENERATOR #2
Active Reaktive Frekuensi Power Exciter
Time Power Power Factor
P Q F Current Voltage
MW MVAR Hz Cos phi Ampere Volt
23.00 8,11 1,52 50,28 0,988 151 90
00.00 8,86 3,59 50,28 0,918 176 104
01.00 8,41 2,15 50,25 0,954 160 93
02.00 8,08 1,95 49,87 0,969 157 92
03.00 8,16 1,61 50,28 0,981 166 92
04.00 8,02 2,02 50,31 0,966 158 91
05.00 7,97 2,37 49,96 0,969 162 94
06.00 8,05 3,21 50,3 0,932 164 96
07.00 8,17 2,98 50,25 0,938 170 100
08.00 7,74 3,33 50,31 0,919 170 100
09.00 8,32 3,21 50,19 0,93 175 103
10.00 7,46 3,27 49,99 0,923 171 101
11.00 8,01 2,94 50,25 0,936 169 99
12.00 7,88 2,49 50,25 0,953 162 96
13.00 7,89 2,29 49,72 0,962 159 94
14.00 9,88 3,11 50,25 0,924 168 100
15.00 7,36 2,1 50,13 0,967 153 90
16.00 8,21 2,58 50,07 0,958 163 96
17.00 7,65 1,87 50,07 0,976 154 90
18.00 7,93 2,11 50,28 0,967 164 95
19.00 8,1 3,56 50,04 0,916 170 100
20.00 7,92 3,35 50,28 0,984 172 101
21.00 8,11 2,99 50,19 0,936 170 100
22.00 7,75 2,63 50,1 0,944 168 99
Rata-rata
8,085 2,635 50,163 0,950 165 97
per jam

54
Tabel 4.8 nilai rata-rata per jam pada tanggal 23 Februari 2018
GENERATOR #2
Active Reaktive Frekuensi Power Exciter
Time Power Power Factor
P Q F Current Voltage
MW MVAR Hz Cos phi Ampere Volt
23.00 7,68 1,69 49,78 0,975 148 86
00.00 7,49 2,5 50,13 0,949 159 92
01.00 7,97 2,59 50,25 0,945 160 93
02.00 7,78 2,12 50,113 0,963 157 90
03.00 7,66 2,39 50,25 0,953 159 93
04.00 8,03 2,68 49,81 0,95 166 99
05.00 8,01 2,92 50,16 0,94 165 96
06.00 8,1 2,96 50,16 0,39 170 99
07.00 7,46 2,43 50,31 0,952 159 97
08.00 7,93 2,79 49,87 0,941 168 98
09.00 8,19 2,83 50,09 0,945 170 99
10.00 8,04 3,22 50,28 0,931 173 107
11.00 8,12 2,31 49,99 0,962 163 94
12.00 8,11 2,82 49,84 0,941 170 99
13.00 8,19 1,56 50,22 0,977 154 88
14.00 8,11 3,24 49,87 0,925 174 102
15.00 7,92 2,2 50,28 0,962 159 92
16.00 8,14 2,24 49,9 0,966 159 91
17.00 8,17 2,83 50,31 0,946 162 95
18.00 7,6 3,1 50,37 0,924 170 99
19.00 7,96 2,95 50,19 0,935 170 96
20.00 7,51 2,73 50,16 0,94 164 95
21.00 8,16 2,95 50,19 0,94 164 95
22.00 8,16 2,46 50,34 0,959 159 93
Rata-rata
7,937 2,605 50,119 0,925 163 95
per jam

55
Tabel 4.9 nilai rata-rata per jam pada tanggal 24 Februari 2018
GENERATOR #2
Active Reaktive Frekuensi Power Exciter
Time Power Power Factor
P Q F Current Voltage
MW MVAR Hz Cos phi Ampere Volt
23.00 8,1 2,23 50,16 0,966 162 95
00.00 7,91 2,87 50,31 0,94 168 98
01.00 7,93 2,78 50,28 0,945 167 98
02.00 8,09 2,88 50,07 0,944 170 99
03.00 8,16 2,5 48,78 0,954 166 97
04.00 8,01 2,35 50,34 0,957 160 93
05.00 7,48 2,76 50,13 0,937 163 95
06.00 8,11 3,39 50,22 0,923 116 103
07.00 8,04 2,49 50,34 0,953 167 97
08.00 7,61 2,62 49,93 0,945 171 100
09.00 7,46 3,04 50,25 0,925 172 101
10.00 8,4 2,44 50,13 0,958 170 100
11.00 8,05 2,47 50,22 0,958 166 97
12.00 8,25 2,24 50,28 0,965 164 96
13.00 8,2 2,14 49,87 0,964 163 94
14.00 7,55 3,08 50,04 0,927 167 98
15.00 8,35 3,11 50,25 0,929 173 101
16.00 7,86 3,15 50,25 0,931 168 100
17.00 7,47 2,2 49,87 0,96 161 94
18.00 8,1 2,9 49,87 0,948 162 95
19.00 7,74 3,92 49,96 0,939 165 96
20.00 7,73 2,34 50,28 0,95 158 92
21.00 7,88 3,05 50,19 0,932 165 97
22.00 7,47 2,58 50,28 0,948 160 93
Rata-rata
7,915 2,730 50,096 0,946 164 97
per jam

56
Tabel 4.10 nilai rata-rata per jam pada tanggal 25 Februari 2018
GENERATOR #2
Active Reaktive Frekuensi Power Exciter
Time Power Power Factor
P Q F Current Voltage
MW MVAR Hz Cos phi Ampere Volt
23.00 7,49 3,25 49,9 0,917 169 100
00.00 8,2 2,49 50,22 0,942 165 97
01.00 8,12 2,24 50,28 0,963 162 94
02.00 8,02 2,03 49,93 0,927 160 92
03.00 7,53 3,16 50,37 0,92 168 98
04.00 7,72 2,78 50,31 0,94 165 96
05.00 7,83 3,13 50,28 0,935 171 100
06.00 8 3,07 49,87 0,833 171 99
07.00 7,78 2,48 50,31 0,952 162 97
08.00 7,39 2,92 49,9 0,931 170 99
09.00 8,1 2,72 50,25 0,947 168 96
10.00 7,69 2,64 50,16 0,936 151 88
11.00 7,83 2,95 49,81 0,934 163 95
12.00 7,56 2,76 50,25 0,941 163 95
13.00 8,19 3,09 50,34 0,934 165 96
14.00 8,09 3,57 50,28 0,917 168 99
15.00 8,15 2,27 50,28 0,962 162 95
16.00 7,68 3,22 50,28 0,921 167 98
17.00 8,19 3,74 50,19 0,908 173 103
18.00 7,87 2,03 49,93 0,969 157 92
19.00 8,33 2,65 50,25 0,95 169 98
20.00 8,22 2,83 50,31 0,945 163 96
21.00 8,22 2,59 50,25 0,953 164 96
22.00 845 3,29 50,34 0,93 165 97
Rata-rata
42,800 2,829 50,179 0,934 165 97
per jam

57
Tabel 4.11 nilai rata-rata per jam pada tanggal 26 Februari 2018
GENERATOR #2
Active Reaktive Frekuensi Power Exciter
Time Power Power Factor
P Q F Current Voltage
MW MVAR Hz Cos phi Ampere Volt
23.00 7,39 2,41 50,28 0,95 159 92
00.00 8,09 2,69 5,25 0,947 168 97
01.00 8,13 2,73 50,02 0,95 167 97
02.00 8,02 1,64 50,25 0,977 154 89
03.00 8,07 1,74 50,25 0,74 157 91
04.00 7,76 1,66 50,25 0,979 153 88
05.00 7,71 2,3 49,84 0,959 163 93
06.00 8,13 2,63 50,04 0,952 167 97
07.00 7,37 2,81 50,31 0,935 163 95
08.00 7,56 3,12 50,25 0,926 167 98
09.00 8 2,19 50,25 0,966 159 93
10.00 7,49 2,57 50,19 0,945 161 93
11.00 7,99 1,96 50,34 0,972 159 91
12.00 7,61 2,68 50,22 0,943 163 94
13.00 7,29 2,28 49,9 0,943 165 93
14.00 8,01 3,03 50,22 0,941 162 97
15.00 8,09 2,64 49,81 0,949 165 97
16.00 8,05 2,88 50,31 0,938 165 96
17.00 7,72 2,61 50,28 0,943 162 95
18.00 8,14 2,58 50,37 0,953 167 97
19.00 7,66 2,37 50,07 0,952 163 90
20.00 7,99 2,31 50,22 0,928 168 98
21.00 7,81 2,51 49,99 0,95 163 95
22.00 7,93 2,61 49,99 0,951 166 97
Rata-rata
7,834 2,456 48,288 0,941 163 94
per jam

58
Tabel 4.12 nilai rata-rata per jam pada tanggal 27 Februari 2018
GENERATOR #2
Active Reaktive Frekuensi Power Exciter
Time Power Power Factor
P Q F Current Voltage
MW MVAR Hz Cos phi Ampere Volt
23.00 7,96 2,32 50,28 0,959 161 94
00.00 8,16 2,22 50,37 0,954 163 95
01.00 7,96 2,3 50,34 0,962 162 93
02.00 7,56 2,81 50,07 0,953 159 93
03.00 7,54 2,94 49,81 0,932 165 95
04.00 7,66 2,87 50,28 0,933 167 95
05.00 7,96 3,33 50,22 0,922 174 100
06.00 8,03 3,66 50,16 0,906 176 103
07.00 8,08 2,19 50,34 0,963 160 92
08.00 8,86 3,25 49,96 0,93 171 100
09.00 8,32 3,23 50,28 0,921 171 100
10.00 8,9 3,38 50,34 0,914 174 102
11.00 8,28 3,67 50,04 0,989 172 102
12.00 8,08 2,83 50,28 0,937 168 97
13.00 8,58 2,33 50,19 0,925 171 101
14.00 8,33 3 50,16 0,938 169 99
15.00 7,97 1,98 50,22 0,967 159 92
16.00 8,44 2,83 50,1 0,941 168 97
17.00 8,25 2,45 50,25 0,955 164 95
18.00 8,16 2,71 50,31 0,945 164 97
19.00 8,11 2,2 49,81 0,969 160 94
20.00 8,19 3,28 50,19 0,927 171 100
21.00 7,84 2,22 49,96 0,966 162 94
22.00 8,81 3,18 50,28 0,933 175 103
Rata-rata
8,168 2,799 50,177 0,943 167 97
per jam

59
4.7 Nilai rata-rata per jam selama 10 hari

Tabel 4.13 nilai rata-rata keseluruhan selama 10 hari


GENERATOR #2

Active Power

Reaktive

Power
Power

Factor
Frekuensi
Exciter
Tanggal

Nilai rata-rata
per jam
P Q F ф Current Voltage
Cos
MW MVAR Hz phi Ampere Volt
18-
Nilai rata-rata
Feb- 7,915 2,847 50,145 0,938 167 97
per jam
2018
19-
Nilai rata-rata
Feb- 8,098 2,71 50,167 0,944 167 95
per jam
2018
20-
Nilai rata-rata
Feb- 7,887 2,898 50,062 0,937 167 97
per jam
2018
21-
Nilai rata-rata
Feb- 7,798 2,915 50,201 0,932 166 98
per jam
2018
22-
Nilai rata-rata
Feb- 8,085 2,635 50,163 0,95 165 97
per jam
2018
23-
Nilai rata-rata
Feb- 7,937 2,605 50,119 0,925 163 95
per jam
2018
24-
Nilai rata-rata
Feb- 7,915 2,73 50,096 0,946 164 97
per jam
2018
25-
Nilai rata-rata
Feb- 7,944 2,829 50,179 0,934 165 97
per jam
2018
26-
Nilai rata-rata
Feb- 7,834 2,456 48,288 0,941 163 94
per jam
2018
27-
Nilai rata-rata
Feb- 8,168 2,799 50,177 0,943 167 97
per jam
2018

60

Anda mungkin juga menyukai