Anda di halaman 1dari 3

CONTROL TEGANGAN OUTPUT GENERATOR DENGAN AVR

Sebuah generator membutuhkan medan penguat di rotor-nya yang berfungsi

menghasilkan fluks magnetik. Dengan mengubah kuat medan penguat (eksitasi) ini maka

tegangan output generator akan lebih besar pula. Oleh karena itu pada sebuah instalasi generator

harus dilengkapi dengan mekanisme mengatur kuat medan penguat. Hal ini biasa dilakukan

dengan mengubah-ubah besarnya arus eksitasi yaitu arus yang mengalir pada kumparan rotor

generator.

Gambar 1. menunjukkan instalasi generator dengan rangkaian exciter nya yang terdapat di PLTU

Muara Karang unit 1,2,3,4,5.

Turbin sebagai penghasil putaran mekanis, dikopel dengan Generator, Penyearah (Dioda),

Exciter, dan PMG (Permanent Magnet Generator). Untuk mengatur kuat medan exciter

digunakan AVR (Automatic Voltage Regulator).


PMG menghasilkan tegangan AC dari lilitan statornya. Stator pada PMG justru terletak di bagian

dalam, sedangkan rotornya yang berupa magnet permanent terletak di sebelah luar.Tegangan

output dari PMG selanjutnya masuk ke AVR untuk disearahkan dan diatur besarnya.

AVR menghasilkan tegangan DC yang besarnya bisa diatur besarnya. Tegangan ini dikirim ke

lilitan stator generator exciter.

Exciter menghasilkan tegangan AC pada bagian rotornya yang besarnya dipengaruhi oleh

besarnya tegangan/arus yang dihasilkan AVR.

Tegangan output exciter dikirim ke rotor generator utama. Tegangan ini sebelumnya disearahkan

dulu oleh Penyearah Dioda yang dikopel pada poros (penyearah dioda ikut berputar bersama

turbin dan generator). Output dari generator utama diambil dari bagian statornya.

Output generator dideteksi oleh PT (potensial transformer) dan CT (current transformer). Kedua

nilai ini kemudian digunakan oleh AVR untuk menentukan besarnya tegangan atau arus

outputnya.

Operator dapat mengendalikan besarnya arus penguatan (field) melalui control secara manual

maupun otomatis

Prinsip kerja dari AVR adalah mengatur arus penguatan (excitacy) pada exciter. Apabila tegangan

output generator di bawah tegangan nominal tegangan generator, maka AVR akan memperbesar

arus penguatan (excitacy) pada exciter. Dan juga sebaliknya apabila tegangan output Generator

melebihi tegangan nominal generator maka AVR akan mengurangi arus penguatan (excitacy)

pada exciter. Dengan demikian apabila terjadi perubahan tegangan output Generator akan dapat

distabilkan oleh AVR secara otomatis dikarenakan dilengkapi dengan peralatan seperti alat yang

digunakan untuk pembatasan penguat minimum ataupun maximum yang bekerja secara

otomatis.
Sistem AVR yang dipakai di PLTU Muara Karang disebut Brushless Excitation System for

Steam Turbine Generators type MWTA dari Mitsubishi.

Anda mungkin juga menyukai