1. Fungsi Generator
Generator berfungsi untuk merubah energi mekanik menjadi energi listrik. Energi listrik yang
dihasilkan oleh generator berbanding lurus dengan output kecepatan putaran yang dihasilkan
oleh turbin. Spesifikasi generator yang terdapat pada PLTA Lodoyo terdapat pada tabel 3.2.
Konstruksi Generator
Generator memiliki konstruksi yang hampir sama dengan motor induksi). Generator terdiri dari
dua bagian utama:
Rotor Generator
Rotor generator berbeda dengan motor induksi, rotor pada generator memiliki kumparan (coil) yang
kedua ujungnya terhubung pada slip ring yang nantinya akan dihubungkan pada rangkaian eksitasi
(exciter) untuk membangkitkan medan magnet pada rotor generator. Sehingga rotor generator
menjadi medan magnet yang berputar. Setidaknya ada beberapa metode eksitasi yang sering
digunakan pada rotor generator:
Stator Generator
Stator generator memiliki konstruksi yang hampir sama dengan stator pada motor. Hanya berbeda
pada aplikasinya, jika pada motor induksi, stator adalah bagian yang dialiri arus listrik. Jika pada
generator, stator adalah bagian yang membangkitkan tegangan listrik. Sesuai dengan Hukum
Farday diatas.
Konstruksi bagian stator pada generator yang terdiri dari core tempat dimana kumparan
stator ditempatkan
Stator generator terdiri dari beberapa core yang mengelilingi seluruh stator dan akan disisipkan
kumparan pada tiap – tiap core pada stator. Kumparan inilah yang akan akan menghasilkan
tegangan listrik ketika ada magnet yang berputar (rotasi) secara continue mengelilingi kumparan
pada stator.
Prinsip Kerja Generator
Secara prinsipal, prinsip kerja generator sesuai dengan Hukum Faraday. Mulanya kita aliri arus
listrik pada slip ring rotor generator untuk membangkitkan medan magnet pada rotor (eksitasi).
Setelah itu rotor yang berputar (diputar oleh turbin, diesel, dsb) akan membangkit tegangan listrik
pada kumparan.
Prinsip kerja dari AVR adalah mengatur arus penguatan (Excitacy) pada exciter. Apabila tegangan
generator dibawah tegangan nominal tegangan generator, maka AVR akan memperbesan arus
penguatan (excitacy) pada exciter. Dengan demikian apabila terjadi perubahan tegangan output
generator akan dapat di stabilkan oleh AVR secara otomatis dikarenkan dilengkapi dengan
peralatan seperti alat yang digunakan untuk pembatasan penguat minimum ataupun maximum yang
bekerja secara otomatis.
Gambar 4.3 Diagram sistem eksitasi
AVR Dioperasikan dengan mendapat satu daya dari permanen magnet generator(PMG) sebagai
contoh AVR dengan tegangan 110V, 20 A, 400Hz. Serta mendapat sensor dari potencial
transformer (PT) dan Current Transformer (CT).
2. Comparative Amplifier
Rangkaian Comparative Amplifier digunakan sebagai pembamding antara sensing circuit
dengan set voltage. Besar sensing voltage dengan set voltage tidak mampunyai nilai yang sama
sehingga selisih/rentang besar tegangan tersebut. Selisih tegangan disebut dengan error
voltage. Ini akan dihilangkan dengan cara memasang VR(Variable Resistance) pada set
Voltage dan sensing voltage.
3. Amplifier Circuit
Aliran Arus Dari D11, D12, dan R34 adalah rangkaian penguat utama atau penguatan tingkat
terendah. Keluaran dari comparative amplifier dan keluaran dari over excitation limited (OEL)
adalah tegangan negative dan dari tegangan negative kemudian pada masukan OP201. Ketika
over excitation limiter (OEL) atau minimum Excitation limiter (MEL) tidak operasi maka
keluaran dari comparative amplifier dikuatkan oleh OP01 dan OP301, masukan dari OP301
dijumlahka dengan keluaran dari dumping circuit. OP401 adalah amplifier untuk balance meter
hubugan antara tegangan masuk dan tegangan keluaran dari OP201 dan OP401 diperlihatkan
pada gambar berikut
a. HUB, untuk jaringan internet dan intranet yang berfungsi untuk meneruskan data dari server yang
nantinya akan ditampilkan pada layar komputer operator.
b. Koneksi Internet, Seperti yang kita ketahui bahwa sistem remote adalah sistem yang dikendalikan
secara jarak jauh , maka sistem ini tentunya membutuhkan jaringan atau koneksi internet yang
nantinya akan membantu mempermudah berjalannya sistem remote tersebut karena tanpa adanya
jaringan internet maka data-data yang diambil dari lapangan tidak doat ditampikan ataupun
dikirimkan ke ROC.