Mengetahui Tentang Perusahaan, Keorganisasian dan Proses pada Pembangkitan dan PT.
PLN (Persero)
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Otomasi Kelistrikan Industri Semester V yang
dibimbing oleh Bapak Anang Dasa Novfowan, B.Tech, M.MT
Oleh :
2018 – 2019
A. Tentang perusahaan
1. Sejarah
1.1 Sejarah PLTA Lodoyo
Pada tahun 1995 PJB didirikan dengan asset 5 unit pembangkit listrik dengan total
kapasitas 5068 MW. PJB mulai menata sebagai Perseroan Terbatas (PT) pada tahun 1996. Di
tahun 1997 PT. PJB merupakan perusahaan pembangkit listrik pertama di Indonesia yang
menerapkan Sistem Informasi Terpadu (SIT) Mincom Information Management System
(MIMS). PT. PJB kemudian mendapatkan pelimpahan asset PLTA Cirata Unit 5- 8 & PLTGU
Muara Tawar, sehingga total kaasitas PJB menjadi 6469 MW di tahun 1998. Pada tahun 1999,
PT PJB melakukan restrukturisasi organisai untuk penguatan O&M. PT PJB melakukan
pemisahan fungsi pelayanan pemeliharaan internal dan eksternal di tahun 2000. Yang kemudian
mendirikan anak perusahaan yang begerakdi bidang jasa O&M pembangkit, yaitu PT PJB
Services (PJBS) pada tahun 2001. Di tahun 2002,PT PJB melakukan pergeseran paradigm
perusahaan dari operator menjadi entrepreneur. Serta penyertaan saham di PT Rekadaya
Elektrika (RE), perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa engineering, procurement and
construction (EPC) untuk industry kelistrikan di tahun 2003. Pada tahun 2004, PT PJB
melakukan set up asset optimization program, memulai mengimplementasikan manajemen asset,
dan penyertaan saham di PT Sumber Segara Primadaya (S2P), perusahaan yang mengembangkan
PLTU Cilacap. PT PJB mulai menyertakan saham kembali pada tahun 2005 di PT Metaepsi
Pejebe Power Generation (MEPPO – GEN), yaitu IPP yang mengembangkan PLTU Gunung
Megang 2 x 40 MW serta di PT Bukit Pembangkit Innovative (BPI), sebagai IPP yang
mengembangkan PLTU Banjarsari 2 x 110 MW.
Penyertaan Saham lagi oleh PT PJB di PT Bajradaya Sentranusa (BDSN), yaitu IPP yang
mengembangkna PLTA Asahan I (2 x 90 MW) pada tahun 2006. Di tahun berikutnya, PT PJB
dapat mengintegrasikan konsep AOP dengan tata kelola pembangkitan dan tata kelola
pemeliharaan, serta mendirikan Unit Pelayanan dan Pemeliharaan Pembangkit. PT PJB
kemudian berkembang dengan mendirikan Unit Bisnis Jasa O&M (UBJOM), Mengadopsi
kriteria Baldrige sebagai pedoman untuk mengukur pencapaian kinerja perusahaan, dan
Mengelola jasa O&M PLTU Indramayu dan PLTU Rembang di tahun 2009. PT PJB melakukan
penyertaan saham kembali di PT Komipo Pembangkitan Jawa Bali (KPJB), yang bergerak di
bidang jasa O&M, Mengelola jasa )&M PLTU Tanjung Jati B unit 3 dan 4, serta Mengelolajasa
O&M PLTU Paiton dan PLTU Pacitan pada tahun 2010. Pada tahun 2011 PT PJB dapat
mengelola jasa O&M PLTU Muara Karang Blok 2, Mengintegrasi system manajemen PJB (PJB
IMS), serta menerapkan Manajemen Aset PAS 55. PT PJB kemudian meraih Sertifikasi
Manajemen Aset PAS 55, Divestasi saham di PT MEPPO – GEN, memiliki bisnis stockiest
untuk Critical Part PLTU China, Akusisi asset PLTGU Muara Tawar Block 3,4 , dan Akuisisi
saham PT Navigat Innovative Indonesia (NII) pada tahun 2012.PT PJB mampu meraih Trusted
Company atas pengelolaan GCG, Meraih Platinum Achievement Award (Highest Score) dan
Gold Achievement Award (Big Company Criteria) Baldrige Criteria, Peningkatan skor Baldrige
mnjadi 600 dengan kategori Emerging Industri Leader, dan mampu Meraih Sertifikasi PAS 55
untuk seluruh Unit Pembangkit di tahun 2013.
Pada tahun 2014, PT PJB meraih kinerja ekselen tertinggi di Indonesia, meraih Platinum
Award CSR di Indonesia, Sertifikasi ISO 50001 Energy Management System, Sertifikasi PAS 99
PJB-IMS, Go Live SIT ELLIPS ke versi 8, CNG pembangkit terbesar di dunia. Di Tahun 2015
sendiri PT PJB mampu berkembang diantaranya :
- Juara umum Lomba karya Inovasi PLN (KNIFE 2015)
- Indonesia Green Award 2015 dengan predikat “The Bst IGA 2015”
- Top 10 Indonesia Green Company Achievement 2015
- Kinerja ekselen tertinggi di Indonesia
- 3 Proper Hijau dan 3 Proper Biru
- Sertifikasi ISO 55001 Asset Management Sytem
- Inisiatif Implementasi penilaian ASEAN Corporate Governane Scorecard
- Pendirian PJB Investasi (PJBI) sebagai Anak Perusahaan Baru
- Serah terima PLTMG Arun 184 MW kepada PJB sebagai asset operator
Perkembangan paling banyak yang dialami oleh PT Pembangkitan Jawa-Bali yaitu terjadi
pada tahun 2016 diantaranya :
- Most admired Knowledge Enterprise (MAKE) Award 2016
- Pembentukan Unit PJB Academy
- Best CEO Commitment Of Human Capital Development IHCS 2016
- Best of Engagement IHCS 2016
- Best Employee Net Promoter Score IHCS 2016
- 1st Best Human Capital kategori Anak Perusahaan BUMN
- Indonesia Most Admired Company 2016 kategori Electricity Generator
- 4 Proper Hijau (UP Paiton, UP Gresik, UP Muara Karang dan UP Muara
Tawar)
- Social Business Innovation Award 2016 dengan kategori Renewable Energy-
Program Teknologi Ramah Lingkungan
- Penambahan asset PLTD Suppa 6 x 10,4 MW
- Groundbreaking PLTU Cilacap Ekspansi 1 x 1000 MW
- COD PLTU Kaltim Teluk 2 x 110 MW
- COD PLTU Pulang Pisau 2 x 60 MW
- COD PLTU Tenayan 2 x 100 MW
- Pengalihan Aset PLTD
1.3 Visi dan Misi Pembangkitan Jawa – Bali
Hal pertama yang patut dipertanyakan adalah tugas dan wewenang PLTA lodoyo, maka dari itu
tugas dan wewenang PLTA lodoyo adalah :
- Operator :
a. Mengoperasikan alat dan mesin yang berada di PLTA Lodoyo
2.4 Penjelasan Struktur Organisasi PT.Pembangkitan Jawa-Bali
Direktur Utama
Tugas :
1. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan
2. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan
3. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga
keuntungan perusahaan
4. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan
pembelanjaan kekayaan perusahaan
5. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia
luar perusahaan
6. Menetapkan strategi-strategi stategis untuk mencapakai visi dan misi
perusahaan
7. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan, mulai
bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.
8. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan
2.5 Daerah Kerja PLTA Lodoyo
Serut, Gogodeso, Kanigoro, Serut, Gogodeso, Kanigoro, Blitar, Jawa Timur 66171
Waduk
Waduk merupakan tempat penyimpanan air pada musim hujan ataupun selama jam beban
berkurang untuk persediaan pemakaian air pada musim kemarau atau pada waktu beban
puncak, dinama debit airnya dalam jumlah besar sangat dibutuhkan.Waduk lodoyo
merupaka waduk harian ( Kolam Tandon Harian ) dimana pada hal ini dimaksudkan air
dalam waduk tidak terlalu berelebihan hingga melebihi elevasi maksimum yang
diinginkan, bila suatu waktu turun hujan lebat sehingga pengaturan air dalam waduk
pembuanganya tidak teratur yang akhirnya dapat mengakibatkan banjir. Air yang
disimpan di waduk lodoyo merupakan keluaran dari Bendungan wlingi Raya dan di
tambah sungai– sungai di sekitarnya.Waduk Lodoyo ini berfungsi sebagai pembangkit
tenaga listrik 4.7 MW.
Gedung
Gedung pada PLTA Lodoyo terdiri dari 2 bagian, gedung sentral dan gedung control.
Gedung sentral merupakan gedung dimana terdapat peralatan yang berhubungan dengan
pembangkit tenaga listrik seperti turbin, generator dan peralatan pengontrol. Gedung
sentral terdiri dari 3 lantai dibawah tanah dan gedung control yang terdiri 2 lantai di atas
tanah. Ruangan-ruangan yang terdapat di gedung sentral :
a. Lantai 1 :
a.Water supply
b. Drain pump
c. Main strainer
d. Leakage oil sump tank
e.lubricating oil sump tank
b. Lantai 2 :
a.Pressure oil sump tank
b.Oil cooler
c. Lantai 3 :
a. Ruang Turbin
b. Pressure oil tank Ruangan yang terdapat pada gedung control (Control
room) :
a. Lantai 1 :
a.Switch Gear
b. Ruang tata usaha
c. Ruang PLTD (Genset )
d. Perpustakaan
b. Lantai 2:
a. Ruang Kepala PLTA
b. Ruang control
c. Ruang baterai
1. Bahan baku Bahan baku produksi dari pembangkitan Lodoyo berupa air yang
didapatkan dari aliran sungai brantas yang dibendung untuk mendapatkan energi
potensial yang cukup untuk menggerakkan turbin.
2. Mesin – mesin produksi Untuk menunjang suatu pembangkitan listrik bisa bekerja
secara optimal memproduksi listrik, maka suatu pembangkitan listrik memerlukan
peralatan utama dan peralatan bantu demi mewujudkan hasil tersebut. Pada peralatan
pembangkitan lodoyo terdiri dari peralatan utama dan peralatan bantu, berikut uraian
berupa alat-alat utama dan bantu:
Pada gambar dijelaskan bahwa Pembangkitan PLTA Lodoyo ini nantinya akan di
salurkan melalui Serandang hubung (Switch yard) dengan saluran Express line ke Gardu
Induk Wlingi ( GI Wlingi ) atau Gardu Induk Blitar baru (GI Blitar baru). Kemudian dari
GI Wlingi ataupun GI Blitar baru disalurkan ke penyulang – penyulang yang selanjutnya
di duturunkan (Step down) dari tegangan 20 KV menjadi 380 V / 220 V, tegangan
tersebut yang digunakan oleh para konsumen.