Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH OTOMASI INDUSTRI

Mengetahui Tentang Perusahaan, Keorganisasian dan Proses pada Pembangkitan dan PT.
PLN (Persero)
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Otomasi Kelistrikan Industri Semester V yang
dibimbing oleh Bapak Anang Dasa Novfowan, B.Tech, M.MT

Oleh :

Muchammad Yusuf Irdandy D4 Sistem Kelistrikan 3A (1641150045)

POLITEKNIK NEGERI MALANG

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI SISTEM KELISTRIKAN

2018 – 2019
A. Tentang perusahaan
1. Sejarah
1.1 Sejarah PLTA Lodoyo

Bendung Lodoyo terletak di Dusun Serut, Desa Gogodeso, Kecamatan Kanigoro,


Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Bendung ini terletak di aliran sebelah utara sungai Brantas
yang berjarak ± 7 km disebelah hilir dari PLTA Wlingi Raya. Bendung ini dibangun
untuk menetralisir fluktuasi air dari pengoperasian PLTA Wlingi Raya yang berkapasitas
2×27 MW. Untuk memanfaatkan keluaran air dari bendung Lodoyo, maka proyek sungai
Brantas membangun PLTA Lodoyo Yang terletak disebelah utara bendung (kanal).
Bendung Lodoyo merupakan pembangunan lanjutan dari pembangunan proyek Wlingi
Raya.Pembangunan bendung Lodoyo dimaksudkan untuk after bay PLTA Wlingi Raya,
maka untuk memanfaatkanya dibangun PLTA Lodoyo dengan kapasitas maksimal 1×5,3
MVA (1×4,5MW) dengan produksi tenaga listrik sebesar ± 37×106 KWh/tahun.
Pembangunan ini dimulai dengan studi kelayakan pada tahun 1977 oleh Badan Pelaksana
Proyek dan dapat diselesaikan pada akhir tahun 1977 oleh konsultan dan supervise Nipon
Koico. LTD Japan. Pembangunan PLTA Lodoyo ini baru dapat dimulai pada tahun 1978
dan selesai pada akhir tahun 1980.Sejak bulan April 1981 bendung Lodoyo dapat
dioperasikan walaupun PLTA masih dalam proses pembangunan. Pada PLTA Lodoyo ini
lebih disebut sebagai Bendung Lodoyo bukan Bendungan Lodoyo. Hal ini dikarenakan
adanya perbedaan istilah kata Bendung dan Bendungan. Perbedaanya adalah jika
Bendungan ialah sungai yang dibendung dan tidak ada kanalnya, sehingga hanya
gundukan tanah yang ditembok. Sebagai contoh yang ada di Kabupaten Malang Jawa
Timur adalah bendungan Sengguruh yang ada di Kepanjen dan Bendungan Sutami yang
ada di Karangkates. Sedangkan Bendung memiliki kanal-kanal yang jumlahnya banyak,
sehingga debit air dan elevasinya bisa diatur ketinggianya. Pada tahun 1981 PLTA
Lodoyo mulai dikerjakan dan selesai pada tahun 1983, mulai dioprasikan pada tahun
1984.
 Tujuan Utama dibangunnya PLTA Lodoyo adalah :
1. Merupakan afterbay PLTA Wlingi Raya
2. Pembangkit Listrik
3. Mengendalikan aliran sungai Brantas
4. Pengembangan perikanan darat
5. Mengendalikan banjir
6. Pengairan (irigasi)
7. Objek wisata

1.2 Sejarah PT.Pembangkitan Jawa Bali

Pada tahun 1995 PJB didirikan dengan asset 5 unit pembangkit listrik dengan total
kapasitas 5068 MW. PJB mulai menata sebagai Perseroan Terbatas (PT) pada tahun 1996. Di
tahun 1997 PT. PJB merupakan perusahaan pembangkit listrik pertama di Indonesia yang
menerapkan Sistem Informasi Terpadu (SIT) Mincom Information Management System
(MIMS). PT. PJB kemudian mendapatkan pelimpahan asset PLTA Cirata Unit 5- 8 & PLTGU
Muara Tawar, sehingga total kaasitas PJB menjadi 6469 MW di tahun 1998. Pada tahun 1999,
PT PJB melakukan restrukturisasi organisai untuk penguatan O&M. PT PJB melakukan
pemisahan fungsi pelayanan pemeliharaan internal dan eksternal di tahun 2000. Yang kemudian
mendirikan anak perusahaan yang begerakdi bidang jasa O&M pembangkit, yaitu PT PJB
Services (PJBS) pada tahun 2001. Di tahun 2002,PT PJB melakukan pergeseran paradigm
perusahaan dari operator menjadi entrepreneur. Serta penyertaan saham di PT Rekadaya
Elektrika (RE), perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa engineering, procurement and
construction (EPC) untuk industry kelistrikan di tahun 2003. Pada tahun 2004, PT PJB
melakukan set up asset optimization program, memulai mengimplementasikan manajemen asset,
dan penyertaan saham di PT Sumber Segara Primadaya (S2P), perusahaan yang mengembangkan
PLTU Cilacap. PT PJB mulai menyertakan saham kembali pada tahun 2005 di PT Metaepsi
Pejebe Power Generation (MEPPO – GEN), yaitu IPP yang mengembangkan PLTU Gunung
Megang 2 x 40 MW serta di PT Bukit Pembangkit Innovative (BPI), sebagai IPP yang
mengembangkan PLTU Banjarsari 2 x 110 MW.
Penyertaan Saham lagi oleh PT PJB di PT Bajradaya Sentranusa (BDSN), yaitu IPP yang
mengembangkna PLTA Asahan I (2 x 90 MW) pada tahun 2006. Di tahun berikutnya, PT PJB
dapat mengintegrasikan konsep AOP dengan tata kelola pembangkitan dan tata kelola
pemeliharaan, serta mendirikan Unit Pelayanan dan Pemeliharaan Pembangkit. PT PJB
kemudian berkembang dengan mendirikan Unit Bisnis Jasa O&M (UBJOM), Mengadopsi
kriteria Baldrige sebagai pedoman untuk mengukur pencapaian kinerja perusahaan, dan
Mengelola jasa O&M PLTU Indramayu dan PLTU Rembang di tahun 2009. PT PJB melakukan
penyertaan saham kembali di PT Komipo Pembangkitan Jawa Bali (KPJB), yang bergerak di
bidang jasa O&M, Mengelola jasa )&M PLTU Tanjung Jati B unit 3 dan 4, serta Mengelolajasa
O&M PLTU Paiton dan PLTU Pacitan pada tahun 2010. Pada tahun 2011 PT PJB dapat
mengelola jasa O&M PLTU Muara Karang Blok 2, Mengintegrasi system manajemen PJB (PJB
IMS), serta menerapkan Manajemen Aset PAS 55. PT PJB kemudian meraih Sertifikasi
Manajemen Aset PAS 55, Divestasi saham di PT MEPPO – GEN, memiliki bisnis stockiest
untuk Critical Part PLTU China, Akusisi asset PLTGU Muara Tawar Block 3,4 , dan Akuisisi
saham PT Navigat Innovative Indonesia (NII) pada tahun 2012.PT PJB mampu meraih Trusted
Company atas pengelolaan GCG, Meraih Platinum Achievement Award (Highest Score) dan
Gold Achievement Award (Big Company Criteria) Baldrige Criteria, Peningkatan skor Baldrige
mnjadi 600 dengan kategori Emerging Industri Leader, dan mampu Meraih Sertifikasi PAS 55
untuk seluruh Unit Pembangkit di tahun 2013.
Pada tahun 2014, PT PJB meraih kinerja ekselen tertinggi di Indonesia, meraih Platinum
Award CSR di Indonesia, Sertifikasi ISO 50001 Energy Management System, Sertifikasi PAS 99
PJB-IMS, Go Live SIT ELLIPS ke versi 8, CNG pembangkit terbesar di dunia. Di Tahun 2015
sendiri PT PJB mampu berkembang diantaranya :
- Juara umum Lomba karya Inovasi PLN (KNIFE 2015)
- Indonesia Green Award 2015 dengan predikat “The Bst IGA 2015”
- Top 10 Indonesia Green Company Achievement 2015
- Kinerja ekselen tertinggi di Indonesia
- 3 Proper Hijau dan 3 Proper Biru
- Sertifikasi ISO 55001 Asset Management Sytem
- Inisiatif Implementasi penilaian ASEAN Corporate Governane Scorecard
- Pendirian PJB Investasi (PJBI) sebagai Anak Perusahaan Baru
- Serah terima PLTMG Arun 184 MW kepada PJB sebagai asset operator

Perkembangan paling banyak yang dialami oleh PT Pembangkitan Jawa-Bali yaitu terjadi
pada tahun 2016 diantaranya :
- Most admired Knowledge Enterprise (MAKE) Award 2016
- Pembentukan Unit PJB Academy
- Best CEO Commitment Of Human Capital Development IHCS 2016
- Best of Engagement IHCS 2016
- Best Employee Net Promoter Score IHCS 2016
- 1st Best Human Capital kategori Anak Perusahaan BUMN
- Indonesia Most Admired Company 2016 kategori Electricity Generator
- 4 Proper Hijau (UP Paiton, UP Gresik, UP Muara Karang dan UP Muara
Tawar)
- Social Business Innovation Award 2016 dengan kategori Renewable Energy-
Program Teknologi Ramah Lingkungan
- Penambahan asset PLTD Suppa 6 x 10,4 MW
- Groundbreaking PLTU Cilacap Ekspansi 1 x 1000 MW
- COD PLTU Kaltim Teluk 2 x 110 MW
- COD PLTU Pulang Pisau 2 x 60 MW
- COD PLTU Tenayan 2 x 100 MW
- Pengalihan Aset PLTD
1.3 Visi dan Misi Pembangkitan Jawa – Bali

Dalam melaksanakan usahanya PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) mengusung filosofi


“Mempunyai komitmen yang tinggi terhadap sasaran yang hendak dicapai dan Sumber
Daya Manusia (SDM) sebagai asset penting bagi perusahaan”. Untuk mendapatkan hasil
yang maksimal dalam mengelola perusahaan, komitmen tersebut merupakan aspek yang
harus selalu dijaga. Dalam menjaga komitmen tersebut PT Pembangkitan Jawa Bali
(PJB) memiliki visi:
a. Menguasai pangsa pasar di Indonesia
b. Menjadi perusahaan kelas dunia
c. Memiliki SDM yang professional
d. Peduli lingkungan Sedangkan misi yang diusung PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB)
dalam menjalankan bisnisnya adalah:
a) Menjadikan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) menjadi perusahaan publik yang maju
dan dinamis dalam bidang pembangkitan tenaga listrik.
b) Memberikan hasil yang terbaik kepada pemegang saham, pegawai, pelanggan,
pemasok, pemerintah dan masyarakat serta lingkugannya.
c) Memenuhi tuntutan pasar dan akrab dengan lingkungan.

1.4 Makna dan Tujuan PT. Pembangkitan Jawa-Bali


Untuk mendorong perkembangan perekonomian nasional dengan menyediakan
energi listrik yang bermutu tinggi, andal dan ramah lingkungan.
Selain untuk menyediakan energi listrik, PT PJB ini juga menjual energi listrik
kepada konsumen nya dengan listrik bermutu tinggi, andal dan ramah lingkungan serta
bernilai ekonomis bagi masyarakat Indonesia.
2. Keorganisasian

2.1 Struktur Organisasi PLTA Lodoyo

Hal pertama yang patut dipertanyakan adalah tugas dan wewenang PLTA lodoyo, maka dari itu
tugas dan wewenang PLTA lodoyo adalah :

1. Menjalankan usaha penyediaan tenaga listrik yang mencakup:


 Pembangkitan tenaga listrik
 Penyaluran tenaga listrik
 Distribusi tenaga listrik
 Perencanaan dan pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik
 Pengembangan penyediaan tenaga listrik
 Penjualan tenaga listrik

2. Menjalankan usaha penunjang listrik yang mencakup :


 Konsultasi ketenagalistrikan
 Pembangunan dan pemasangan peralatan ketenagalistrikan
 Pemeriksaan dan pengujian peralatan ketenagalistrikan
 Pengoperasian dan pemeliharaan peralatan ketenagalistrikan.
 Laboratorium pengujian peralatan dan pemanfaatan tenaga listrik
 Sertifikasi peralatan dan pemanfaatan tenaga listrik
 Sertifikasi kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
3. Kegiatan-kegiatan lainnya mencakup :
 Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan sumber energi lainnya untuk
tenaga listrik
 Jasa operasi dan pengaturan (dispatcher) pada pembangkitan, penyaluran, distribusi
dan retail tenaga listrik
 Industri perangkat keras, lunak dan lainnya di bidang ketenagalistrikan
 Kerja sama dengan pihak lain atau badan penyelenggara bidang ketenagalistrikan di
bidang pembangunan, operasional, telekomunikasi dan informasi terkait dengan
ketenagalistrikan.
2.2 Struktur Organisasi PT.Pembangkitan Jawa Bali
Struktur organisasi PJB ditetapkan dalam Perdir no. 014.P/019/DIR/2018 tentang
penetapan organisasi dan bagan susunan jabatan PT Pembangkitan Jawa Bali
2.3 Penjelasan Struktur Organisasi PLTA Lodoyo
- Kepala PLTA Lodoyo :
a. Memimpin keorganisasian PLTA Lodoyo
b. Mengatur keorganisasian PLTA Lodoyo
c. Mengembangkan sumber daya yang dimiliki di PLTA Lodoyo.

- Asisten Engineer mesin :


a. Mengendalikan semua yang berhubungan dengan permesinan di PLTA
Lodoyo
b. Merawat semua permesinan di PLTA Lodoyo
c. Melaporkan dan merekap semua keadaan permesinan di PLTA Lodoyo

- Asisten Engineer Listrik


a. Mengendalikan semua yang berhubungan dengan kelistrikkan di PLTA
Lodoyo
b. Melaporkan dan merekap semua proses penjualan Listrk di PLTA Lodoyo.

- Asisten Engineer Control


a. Mengendalikan semua yang berhubungan dengan kontrol di PLTA
Lodoyo
b. Merawat semua kontrol di PLTA Lodoyo
c. Melaporkan dan merekap semua keadaan kontrol di PLTA Lodoyo

- Operator :
a. Mengoperasikan alat dan mesin yang berada di PLTA Lodoyo
2.4 Penjelasan Struktur Organisasi PT.Pembangkitan Jawa-Bali
Direktur Utama
Tugas :
1. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan
2. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan
3. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga
keuntungan perusahaan
4. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan
pembelanjaan kekayaan perusahaan
5. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia
luar perusahaan
6. Menetapkan strategi-strategi stategis untuk mencapakai visi dan misi
perusahaan
7. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan, mulai
bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.
8. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan
2.5 Daerah Kerja PLTA Lodoyo

Serut, Gogodeso, Kanigoro, Serut, Gogodeso, Kanigoro, Blitar, Jawa Timur 66171

Nama resmi : Bendungan Lodoyo.


Berdiri : tahun 1982.
Tipe Bendungan : Tipe bendungan gerak
Kapasitas : Kapasitas tampungan efektif 5,0 x 106 m3 dengan luas daerah
2
genangan 0,94 km
Fungsi utama : pembangkit listrik tenaga air, pengatur debit air atau afterbay
PLTA Wlingi Raya, pengendali banjir, dan budidaya perikanan
2.6 Daerah Kerja PT.Pembangkitan Jawa-Bali
3. Aset
3.1 Unit Bisnis / Aset Perlengkapan PLTA Lodoyo
Unit perlengkapan pada PLTA Lodoyo mencakup pembangkitan yang dibawahi oleh
UP Brantas.
Bendung
Bendung adalah suatu tempat yang berfungsi untuk mengatur pemakaian air pada suatu
pembangkit listrik tenaga air sehingga tinggi (elevasi) permukaan air sesuai dengan
standart untuk beroperasinya suatu turbin air. Berikut merupakan data teknis Bendung
PLTA Lodoyo:

-Type : Bendung Gerak


-Elevasi : 148 m
-Lebar : 8 @ 12 m
-Roller gate : 8 @ 12 x 11.30 m12
-Debit Banjir : 3.9700 m3/detik
-Kecepatan pintu air : 0.3 m3/menit

Waduk
Waduk merupakan tempat penyimpanan air pada musim hujan ataupun selama jam beban
berkurang untuk persediaan pemakaian air pada musim kemarau atau pada waktu beban
puncak, dinama debit airnya dalam jumlah besar sangat dibutuhkan.Waduk lodoyo
merupaka waduk harian ( Kolam Tandon Harian ) dimana pada hal ini dimaksudkan air
dalam waduk tidak terlalu berelebihan hingga melebihi elevasi maksimum yang
diinginkan, bila suatu waktu turun hujan lebat sehingga pengaturan air dalam waduk
pembuanganya tidak teratur yang akhirnya dapat mengakibatkan banjir. Air yang
disimpan di waduk lodoyo merupakan keluaran dari Bendungan wlingi Raya dan di
tambah sungai– sungai di sekitarnya.Waduk Lodoyo ini berfungsi sebagai pembangkit
tenaga listrik 4.7 MW.

-Luas daerah aliran : 3.017 km2 (termasuk wlingi raya )


-Elevasi tertinggi : 136 m
-Elevasi terendah : 125.50 m
-Elevasi banjir : 135.5 m
-Luas daerah terendam : 0.94 km2
-Kapasitas waduk bruto : 5.200.000 m3
-Kapasitas waduk netto : 5.000.000 m3
-Debet banjir perencanaan : 3.970 m3/det

Gedung
Gedung pada PLTA Lodoyo terdiri dari 2 bagian, gedung sentral dan gedung control.
Gedung sentral merupakan gedung dimana terdapat peralatan yang berhubungan dengan
pembangkit tenaga listrik seperti turbin, generator dan peralatan pengontrol. Gedung
sentral terdiri dari 3 lantai dibawah tanah dan gedung control yang terdiri 2 lantai di atas
tanah. Ruangan-ruangan yang terdapat di gedung sentral :
a. Lantai 1 :
a.Water supply
b. Drain pump
c. Main strainer
d. Leakage oil sump tank
e.lubricating oil sump tank
b. Lantai 2 :
a.Pressure oil sump tank
b.Oil cooler
c. Lantai 3 :
a. Ruang Turbin
b. Pressure oil tank Ruangan yang terdapat pada gedung control (Control
room) :
a. Lantai 1 :
a.Switch Gear
b. Ruang tata usaha
c. Ruang PLTD (Genset )
d. Perpustakaan
b. Lantai 2:
a. Ruang Kepala PLTA
b. Ruang control
c. Ruang baterai

1.5 Manajemen Produksi

1. Bahan baku Bahan baku produksi dari pembangkitan Lodoyo berupa air yang
didapatkan dari aliran sungai brantas yang dibendung untuk mendapatkan energi
potensial yang cukup untuk menggerakkan turbin.

2. Mesin – mesin produksi Untuk menunjang suatu pembangkitan listrik bisa bekerja
secara optimal memproduksi listrik, maka suatu pembangkitan listrik memerlukan
peralatan utama dan peralatan bantu demi mewujudkan hasil tersebut. Pada peralatan
pembangkitan lodoyo terdiri dari peralatan utama dan peralatan bantu, berikut uraian
berupa alat-alat utama dan bantu:

a. Peralatan utama pembangkitan PLTA Lodoyo meliputi :


1. Water way
2. Turbin
3. Generator
4. Transformator
5. Serandang hubung

b.Peralatan bantu pembangkitan PLTA Lodoyo meliputi :


1. Lubricating Oil System ( pelumasan )
2. Water cooling System ( pendinginan oli )
3. Drainage System ( pembuangan air )
4. Pressure oil System( minyak bertekanan )
5. OHTC (Overhead Travelling Crane)
6. Battery System
7. PLTD
8. Exhaust fan

4. Proses produksi Pembangkitan Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan suatu


pembangkitan yang bahan baku untuk menggerakkan turbin adalah air. PLTA Lodoyo
merupakan salah satu unit pembangkit Brantas yang menggunakan air dalam proses
pembangkitanya. Pada PLTA Lodoyo memanfaatkan energi potensial air dari bendung
sungai brantas untuk proses pembangkitan. Pada dasarnya energi air yangdimanfaatkan
tersebut adalah energi potensial yaitu energi yang berdasarkan perbedaan ketinggian.
Energi potensial tersebut akan timbul jika air yang mengalir dari tempat yang tinggi ke
tempat yang lebih rendah.Energi aliran air dapat dimanfaatkan untuk memutar turbin air
yang dihubungkan seporos dengan rotor generator (kopel).Putaran rotor yang diberi
aliran arus searah (DC) pada generator akan menimbulkan medan magnet, medan magnet
pada belitan rotor menimbulkan fluks magnet yang akan memotong kumparan/belitan
pada stator, sehingga apabila belitan stator telah terpotong oleh fluks magnet maka akan
timbul tegangan induksi / GGL ( Gaya Gerak Listrik ),dimana pada belitan stator
merupakan rangkaian tertutup maka akan muncul arus. Dari stator inilah tegangan output
generator. Besarnya GGL induksi yang dihasilkan generator tergantung pada kecepatan
putaran rotor, jumlah kutub dan jumlah belitan pada stator.
3.2 Unit Bisnis / Aset Perlengkapan PT.Pembangkitan Jawa-Bali
PJB memiliki segmen usaha utama sebagai penyedia tenaga listrik melalui 9
(sembilan) Unit Pembangkitan (UP) dengan total kapasitas terpasang sebesar 7.055
MW yang tersebar di Indonesia. Unit pembangkit yang asetnya
dimilikidan dioperasikan oleh PJB adalah sebagai berikut:

UNIT PEMBANGKITAN (UP) GRESIK


KAPASITAS TERPASANG: 2219 MW
SUMBER ENERGI: GAS
LOKASI: GRESIK, JAWA TIMUR, INDONESIA
UNIT PEMBANGKITAN (UP) MUARA TAWAR
KAPASITAS TERPASANG: 1778 MW
SUMBER ENERGI: GAS
LOKASI: BEKASI, JAWA BARAT, INDONESIA
UNIT PEMBANGKITAN (UP) CIRATA
KAPASITAS TERPASANG: 1008 MW
SUMBER ENERGI: ALIRAN AIR
LOKASI: PURWAKARTA, JAWA BARAT, INDONESIA
UNIT PEMBANGKITAN (UP) MUARA KARANG
KAPASITAS TERPASANG: 909 MW
SUMBER ENERGI: GAS
LOKASI: PLUIT, JAKARTA, INDONESIA
UNIT PEMBANGKITAN (UP) PAITON
KAPASITAS TERPASANG: 800 MW
SUMBER ENERGI: BATU BARA
LOKASI: PAITON, JAWA TIMUR, INDONESIA
UNIT PEMBANGKITAN (UP) BRANTAS
KAPASITAS TERPASANG: 275 MW
SUMBER ENERGI: ALIRAN AIR
LOKASI: BRANTAS, JAWA TIMUR, INDONESIA
PLTMG BAWEAN
KAPASITAS TERPASANG: 3 MW
SUMBER ENERGI: GAS DAN MINYAK
LOKASI: BAWEAN, JAWA TIMUR, INDONESIA
PLTS CIRATA
KAPASITAS TERPASANG: 1 MW
SUMBER ENERGI: TENAGA SURYA
LOKASI: PURWAKARTA, JAWA BARAT, INDONESIA
PLTD SUPPA
KAPASITAS TERPASANG: 63 MW
SUMBER ENERGI: DIESEL
LOKASI: SUPPA, SULAWESI SELATAN, INDONESIA
2018y PT Pembangkitan Jawa-Bali

3.3 Mengenai PT PJB Services


PT PJB Services adalah anak perusahaan dari PT PJB (Pembangkitan Jawa Bali), yang
didirikan untuk memenuhi kebutuhan lini bisnis dalam memberikan jasa operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit listrik. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 30 Maret,
2001 dengan prosentase kepemilikan saham 98% dimiliki oleh PT PJB dan 2% dimiliki
oleh YK PT PJB (Yayasan Kesejahteraan PT PJB). Pada awalnya, PT PJB Services
hanya fokus pada bidang jasa pemeliharaan pembangkit listrik, kemudian berkembang
menjadi perusahaan yang berkecimpung dalam jasa operas i dan pemeliharaan
pembangkit listrik. Saat ini, PT PJB Services telah berhasil Go International dengan
pengalaman profesional seperti di Singapura, Malaysia, Kuwait, China dan Arab Saudi
dengan reputasi yang baik. PT PJB Services telah memperoleh ISO 9001:2000 pada
tanggal 25 Maret 2002 untuk "Manajemen Mutu" dari sertifikasi lembaga Jerman TÜV
CERT Certification Body The TÜV Anlagentechnik GmbH. Pada tahun 2011 PT PJB
Services memperbaharui ISO untuk 9001:2008.

3.4 Visi Dan Misi PT PJB Services


VISI
“Menjadi Perusahaan Penyedia Solusi Pengelolaan Pembangkit Listrik Dan Pendukungnya
Yang Terpercaya”
MISI
- Menerapkan best practice sistem manajemen pengelolaan aset pembangkit listrik
dan pendukungnya dengan standar internasional untuk kepuasan pelanggan
- Mengoptimalkan pengelolaan sumber daya Perusahaan guna meningkatkan kinerja
dan harapan Stakeholder
- Mengembangkan hubungan sinergis dengan mitra dan Stakeholder lainnya serta
berkontribusi positif terhadap lingkungan dan masyarakat
B. Proses
1. Proses penjualan Listrik PLTA lodoyo ke PLN

Gambar 2.5 Pemasaran PLTA Lodoyo

Pada gambar dijelaskan bahwa Pembangkitan PLTA Lodoyo ini nantinya akan di
salurkan melalui Serandang hubung (Switch yard) dengan saluran Express line ke Gardu
Induk Wlingi ( GI Wlingi ) atau Gardu Induk Blitar baru (GI Blitar baru). Kemudian dari
GI Wlingi ataupun GI Blitar baru disalurkan ke penyulang – penyulang yang selanjutnya
di duturunkan (Step down) dari tegangan 20 KV menjadi 380 V / 220 V, tegangan
tersebut yang digunakan oleh para konsumen.

Anda mungkin juga menyukai