PENDAHULUAN
1
pembangkit daya aktif disesuaikan dengan konsumen (beban). Karena pengaturan
frekwensi dilakukan dengan mengatur daya aktif yang dibangkitkan generator,
maka generator mengatur kopel mekanis yang dihasilkan mesin penggerak
generator.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penulisan ini adalah mengetahui cara
kerja governor sebagai pengaman untuk mengantifikasi terjadinya
penyimpangan frekwensi dari batas nilai nominal dan
menggembalikan nilai frekwensi ke posisi semula yaitu 50 Hz
apabila terjadinya penyimpangan frekwensi.
2
1.3.2. Manfaat Kerja Praktik
Manfaat yang didapatkan dari kerja praktik yang dilakukan,
diantaranya manfaat untuk :
a. Mahasiswa
Menambah wawasan tentang karakterisitik dari sistim
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), khususnya di UP
Saguling.
Menambah pengalaman praktik.
Menambah rasa keingintahuan tentang unit pembangkitan
Saguling, meningkatkan sara kekompakan, kerjasama dan
gotong-royong saat bekerja di lapangan (unit).
b. Perusahaan
Sebagai bentuk kepedulian perusahaan dalam bidang pendidikan
khususnya bagi Politeknik Negeri Jakarta, sehingga diharapkan
di masa yang akan datang dapat terjalin kerjasama yang baik
antara Indonesia Power UP Saguling dengan Politeknik Negeri
Jakarta.
Laporan ini diharapkan bisa menjadi bahan rujukan dalam
rangka meningkatkan kualitas serta kuantitas dari produk yang
dihasilkan sekaligus mendapatkan masukan apabila menemukan
suatu potensi improvement.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3
dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 37 tahun 1992 tentang pemanfaatan
sumber dana swasta melalui pembangkit-pembangkit listrik swasta.
Kemudian pada akhir 1993, Menteri Pertambangan dan Energi (MPE)
menerbitkan kerangka dasar kebijakan (sasaran dan kebijakan pengembangan
sub sektor ketenagalistrikan) yang merupakan pedoman jangka panjang
restrukturisasi sektor ketenagalistrikan. Sebagai penerapan tahap awal, pada
tahun 1994 PLN diubah statusnya dari Perum menjadi Persero.Setahun
kemudian tepatnya tanggal 3 Oktober 1995, PT. PLN (Persero) membentuk
dua anak perusahaan yang tujuannya untuk memisahkan misi sosial dan misi
komersial yang diemban oleh BUMN tersebut. Salah satu dari anak
perusahaan itu adalah PT. Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-Bali I, atau
yang lebih dikenal dengan nama PLN PJB I. Anak perusahaan ini ditujukan
untuk menjalankan usaha komersial pada bidang pembangkitan tenaga listrik
dan usaha-usaha lain yang terkait.
4
Dari sini dapat dipandang bahwa secara kesejahteraan pada dasarnya
usia PT. INDONESIA POWER sama dengan keberadaan listrik di Indonesia.
Pembangkit-pembangkit yang dimiliki oleh PT. Indonesia Power dikelola dan
dioperasikan oleh delapan Unit Pembangkitan diantaranya : Perak Grati,
Kamojang, Mrica, Priok, Suralaya, Saguling, Semarang, dan Bali. Secara
keseluruhan, PT Indonesia Power memiliki kapasitas sebesar 8.887 MW. Ini
merupakan kapasitas terpasang terbesar yang dimiliki oleh sebuah perusahaan
pembangkit di Indonesia.
5
sistim kerja berada dalam kondisi prima dan antisipatif
terhadap setiap perubahan.
Andal, sebagai perusahaan yang memiliki kinerja memuaskan
stakeholder.
Bersahabat dengan lingkungan, memiliki tanggung jawab
sosial dan keberadaannya bermanfaat bagi lingkungan.
b. Misi
Menyelenggarakan Bisnis Pembangkitan Tenaga Listrik
dan Jasa Terkait Yang Bersahabat dengan Lingkungan.
6
Motto PT. Indonesia Power adalah Trust us for power excellence.
b. Profesional
Menguasai pengetahuan, ketrampilan, dan kode etik sesuai dengan
bidang pekerjaannya.
c. Harmoni
Serasi, selaras dan seimbang dalam pengembangan kualitas
pribadi, hubungan dan stake holder, dan hubungan dengan
lingkungan hidup.
d. Pelayanan Prima
Memberi pelayanan yang memenuhi kepuasan melebihi harapan
stake holder.
e. Peduli
Peka-tanggap dan bertindak untuk melayani stake holder serta
memelihara lingkungan sekitar.
f. Pembelajar
Terus-menerus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta
kualitas diri yang mencakup fisik, mental, sosial, agama, dan
kemudian berbagi dengan orang lain.
g. Inovatif
7
Terus- menerus dan berkesinambungan menghasilkan gagasan baru
dalam usaha melakukan pembaharuan untuk penyempurnaan baik
proses maupun produk dengan tujuan peningkatan kinerja.
8
melalui satu jaringan interkoneksi pada tahun 1985 dan dibangun atas
kerjasama antara Perusahaan Umum Listrik Negara dengan Mitsubitshi
Coorporation.
9
f. PLTA yang dilengkapi dengan waduk yang dapat digunakan secara
multiguna.
10
Tabel 2.1 Kapasitas daya terpasang pada PLTA Saguling
No Tahun Daya Terpasang Total
PLTA
. Operasi (MW) (MW)
1 Saguling 1985, 1986 4 x 175,18 700,72
2 Kracak 1827, 1958 3 x 6,3 18,90
1924 2 x 5,95
3 Ubrug 18,36
1950 1 x 6,48
1922 3 x 1,08
4 Plengan 1982 1 x 2,02 6,87
1996 1 x 1,61
5 Lamajan 1925, 1934 3 x 6,52 19,56
6 Cikalong 1961 3 x 1,05 19,20
Bengkok dan 3 x 1,05
7 1923 3,85
Dago 1 x 0,70
2 x 2,49
8 P. Kondang 1955 9,9
2 x 2,46
Jumlah Daya Terpasang 797,36
11
a. Air dari aliran sungai Citarum dikumpulkan pada waduk saguling,
yang mana air dikumpulkan pada musin hujan untuk persediaan dan
pemakaian air pada musin kemarau atau waktu beban puncak. Isi
efektif dari Waduk Saguling sebesar 609 x 103 m3.
12
Gambar 2.6 Dam control centre
13
Gambar 2.9 Penstock (pipa pelimpah)
e. Air yang telah melewati penstock akan memasuki turbin air melalui
main inlet valve, dimana untuk 1 buah pentock digunakan untuk
menyuplai 2 buah turbin air.
14
Gambar 2.11 Main inlet valve
f. Setelah melewati main inlet valve, air masuk ke dalam turbin air
melalui spiral case (rumah keong), yang berfungsi untuk menahan
daya hidrolik air dan mendistribusikan air ke runner melaui sudu
tetap. Setelah air di distribusikan ke turbin air, maka runner akan
berputar.
Besarnya debit air yang masuk untuk memutar turbin air, diatur
dengan guide vane.
15
Turbin air yang digunakan pada PLTA Saguling bertipe Francis
dengan vertical shaft, memiliki putaran sebesar 333 rpm, dan debit
maksimum 54,8 m3/s.
16
Gambar 2.16 Poros turbin-generator
17
L
o
P
n
K
a
k
e
tM
is
l
r Gambar 2.19 Proses konversi energi pada PLTA
18
Sistim Main Water Supply
Sistim ini terdiri dari 2 pompa, satu digunakan pada kondisi
normal, dan satu pompa lagi sebagai pompa standby dan 2
strainer yang bekerja secara otomatis, satu digunakan pada
kondisi normal, dan satu pompa lagi sebagai pompa standby.
Pompa MWS tersebut memompakan air dari draft tube ke
beberapa bagian yang memerlukan pendinginan air, yaitu :
- Pendingin air cooler generator.
- Thrust bearing generator.
- Upper guide bearing generator.
- Turbin guide bearing.
dan air tersebut akan dibuang lagi ke draft tube.
19
drainage. Sistim ini terdiri dari 2 pompa, satu digunakan pada
kondisi normal, dan satu lagi sebagai standby. Pengoperasian
pompa tersebut dikontrol oleh float switch yang ada di drainage
pit.
20