BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Listrik adalah bentuk energi yang paling praktis penggunaannya oleh
manusia. Listrik diperoleh dari proses konversi energi primer seperti air,
batubara, panas bumi, minyak bumi, angin, dan gas.
Dewasa ini, energi listrik merupakan salah satu kebutuhan yang paling
penting bagi manusia. Sehingga kebutuhan akan energi listrik meningkat
setiap tahunnya. PT Indonesia Power Unit Pembangkitan Suralaya
merupakan salah satu penyuplai energi listrik di Pulau Jawa, Madura, dan
Bali dengan kapasitas output energi listrik sebesar 3.400 Megawatt. Unit
Pembangkitan
Suralaya
merupakan
salah
satu
perusahaan
yang
1.2
1
Ruang Lingkup
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK KONVERSI
ENERGI
POLITEKNIK NEGERI
JAKARTA
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
dalam
penerapan
ilmu
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2.
3.
BAB II
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Bab ini berisi data dan analisa data serta pembahasan dari hasil
perhitungan data.
BAB VI PENUTUP
Ini adalah bagian akhir dalam penulisan laporan Praktek Kerja
Lapangan yang berisi kesimpulan dari data yang telah diperoleh
dan saran yang diberikan untuk PT Indonesia Power UP Suralaya.
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat PT Indonesia Power
Keberadaan Indonesia Power sebagai perusahaan pembangkitan
merupakan bagian dari deregulasi sektor ketenagalistrikan di Indonesia.
Diawali dengan dikeluarkannya Keppres No.37 Tahun 1992 tentang
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
1.444,00
Saguling
Kapasitas (MW)
3.400,00
797,36
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Kamojang
360,00
Mrica
Semarang
306,44
1.414,16
Perak-Grati
864,08
Bali
335,07
Jawa-Bali
6.756
6.756
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2.2.2 Misi
Menyelenggarakan bisnis di bidang pembangkitan tenaga listrik dan
jasa yang berkaitan dan bersahabat dengan lingkungan.
2.2.3 Motto
Trust us for power excellence.
2.2.4 Tujuan
a. Menciptakan mekanisme peningkatan efisiensi yang terus menerus dalam
penggunaan sumber daya perusahaan.
b. Meningkatkan pertumbuhan perusahaan secara berkesinambungan dengan
bertumpu pada usaha penyediaan tenaga listrik dan sarana penunjang yang
berorientasi pada permintaan pasar yang berwawasan lingkungan.
c. Menciptakan kemampuan dan peluang untuk memperoleh pendanaan dari
berbagai sumber yang saling menguntungkan.
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan diarahkan untuk membentuk sikap dan
perilaku yang didasarkan pada 5 filosofi dasar dan lebih lanjut,
filosofi dasar ini diwujudkan dalam tujuh nilai perusahaan PT
Indonesia Power (IP-HaPPPI):
a. Perilaku akan ditunjukkan seseorang akibat adanya suatu
keyakinan akan nilai-nilai atau filosofi. Nilai adalah bagian
daripada budaya perusahaan yang dirumuskan untuk membantu
upaya mewujudkan budaya perusahaan tersebut. Di PT Indonesia
Power, nilai ini disebut dengan Filosofi Perusahaan.
b. Paradigma adalah suatu kerangka berpikir yang melandasi cara
seseorang menilai sesuatu.
2.3.2
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
b. Menciptakan
Menciptakan
keunggulan untuk
keunggulan
memenangkan persaingan.
melalui
sumber
daya
manusia,
2.3.3
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
1
0
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Efisiensi pemeliharaan.
Pengawasan volume dan mutu bahan bakar.
c. Melakukan optimasi biaya bahan bakar.
d. Meningkatkan keandalan pembangkit.
e. Meningkatkan waktu operasi pemeliharaan.
2.5 Makna Bentuk dan Warna Logo
Logo mencerminkan identitas dari PT Indonesia Power sebagai
Power Utility Company terbesar di Indonesia.
1
1
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2.5.2 Warna
a. Merah
Merah, diaplikasikan pada kata INDONESIA, menunjukkan
identitas yang kuat dan kokoh sebagai pemilik sumber daya untuk
memproduksi tenaga listrik, guna dimanfaatkan di Indonesia dan
juga di luar negeri.
b. Biru
Biru, diaplikasikan pada kata POWER. Pada dasarnya warna biru
menggambarkan sifat pintar dan bijaksana, dengan aplikasi pada
kata POWER, maka warna ini menunjukkan produk tenaga listrik
yang dihasilkan perusahaan memiliki ciri-ciri:
1. Berteknologi tinggi.
2. Efisien.
3. Aman.
4. Ramah lingkungan.
2.6 Unit Pembangkitan (UP) Suralaya
2.6.1 Sejarah UP Suralaya
Dalam rangka memenuhi peningkatan kebutuhan akan tenaga
listrik khususnya di Pulau Jawa yang sesuai dengan kebijaksanaan
pemerintah untuk meningkatkan pemanfaatan sumber energi primer
dan diversifikasi sumber energi primer untuk pembangkit tenaga
listrik, maka PLTU Suralaya telah dibangun dengan menggunakan
batubara sebagai bahan bakar utama. Beberapa alasan mengapa
Suralaya dipilih sebagai lokasi yang paling baik diantaranya adalah:
a. Tersedianya tanah dataran yang cukup luas, di mana tanah
tersebut dipandang tidak produktif untuk pertanian.
b. Tersedianya pantai dan laut yang cukup dalam, tenang dan bersih,
hal ini baik untuk dapat dijadikan pelebuhan guna pemasokan
1
2
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
bahan baku, dan ketersediaan pasokan air, baik itu air pendingin
maupun air proses.
c. Karena faktor nomer dua diatas, maka akan membantu atau
memperlancar pengangkutan bahan bakar dan berbagai macam
peralatan berat yang masih di impor dari luar negeri.
d. Jalan masuk ke lokasi tidak terlalu jauh dan sebelumnya sudah
ada jalan namun dengan kondisi yang belum begitu baik.
e. Karena jumlah penduduk di sekitar lokasi masih relatif sedikit
sehingga tidak perlu adanya pembebasan tanah milik penduduk
f.
dan bertingkat.
g. Tersedianya tempat yang cukup untuk penimbunan limbah abu
dari sisa pembakaran batubara.
h. Tersedianya tenaga kerja yang cukup untuk memperlancar
i.
pelaksanaan pembangunan.
Dampak lingkungan yang baik karena terletak diantara
j.
1
3
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
tahun 1984, tepatnya pada tanggal 4 April 1984 untuk unit 1 dan 26
Maret 1985 untuk unit 2.
Tahap II :
Membangun dua unit PLTU yaitu unit 3 dan 4 yang masing-masing
berkapasitas 400 MW. Dimana pembangunannya dimulai pada bulan
Juni 1985 dan berakhir sampai dengan bulan Desember 1989.dan
telah beroperasi sejak 6 Februari 1989 untuk unit 3. Kemudian pada
6 Nopember 1989 untuk unit 4.
Tahap III :
Membangun tiga unit PLTU, yaitu unit 5, 6, dan 7 yang masingmasing berkapasitas 600 MW. Pembangunannya dimulai sejak bulan
Januari 1993 dan telah beroperasi pada bulan Oktober 1996 untuk
unit 5, untuk unit 6 pada bulan April 1997 dan Oktober 1997 untuk
unit 7.
1
4
4213020005
4213020011
14 Juli 1997
19 19 September 1997
26 Maret 1997
26 Januari 1997
Unit Unit
VI
VII
1994
11
22 Juni 1996
Unit
V
28 Mei 1988
04 Februari 1989
24 April 1989
06
Operasi
Komersial
Unit Unit
III
IV
1984
06 25 Agustus 1988
4.
11 Maret 1985
Masuk
Jaringan
11 Juni 1985
3.
26 Maret
Konstruks
i Dimulai
Penyalaan
Pertama
Unit Unit
I
II
1980
26 Mei 1984
2.
Item
N
o
1.
1997Desember
1997September
1997
1989Nopember
Februari 1989
1986
1985
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
dalam
sistem
interkoneksi
se-Jawa
dan
Bali.
1
5
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
1
6
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Nama Lokasi
Gedung Central
Luas (Ha)
30
Ash Valley
Kompleks Perumahan
30
Coal Yard
20
Switch Yard
6,3
Gedung Kantor
6,3
157,4
Jumlah
254
Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang baik sangat diperlukan dalam suatu
perusahaan, semakin besar perusahaan tersebut semakin kompleks
organisasinya. Secara umum dapat dikatakan, struktur organisasi
1
7
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
1
8
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
1
9
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2
0
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Bukit Asam
Adaro
Kideco
Berau
2
1
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2
2
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2
3
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
ke
Generator
Transformer
(22)
untuk
dinaikan
2
4
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Tipe
Kapasitas
: 174 kg/cm2
: 540C
: 39,9 kg/cm2
: Batubara
: Minyak residu
: Minyak solar
2. Turbin
Pabrik pembuat
: Mitsubishi Heavy
Industries, Japan
Tipe
Kapasitas
2
5
: 400 MW
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
: 169 kg/cm2
: 538C
: 56 mmHg
Kecepatan putaran
: 3000 rpm
Jumlah tingkat
: 3 tingkat
: 12 sudu
: 10 sudu
: 2 x 8 sudu
: 2 x 8 sudu
3. Generator
Pabrik pembuat
:Mitsubishi Electric
Corporation, Japan
Kecepatan putaran
: 3000 rpm
Jumlah fasa
:3
Frekuensi
: 50 Hz
Tegangan
: 23 kV
KVA keluaran
: 471 MVA
kW
: 400.350 kW
Arus
: 11.823 A
Faktor daya
: 0,85
: 0,5
Media pendingin
: Gas Hidrogen
Tekanan gas H2
: 4 kg/cm2
Volume gas
: 80 m3
: 500 V
Kumparan
:Y
4. Sistem Eksitasi
2
6
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
: Mitsubishi Electric
Corporation,Japan
Tipe
: Totally enclosed
kW keluaran
: 2400 kW
Tegangan
: 500 V
Arus
: 4800 A
Kecepatan putaran
: 3000 rpm
: Mitsubishi Electric
Corporation,Japan
Tipe
: Penyearah silicon
kW keluaran
: 2400 kW
Tegangan
: 500 V
Arus
: 400 A
: Mitsubishi Electric
Corporation,Japan
Tipe
: Rotating Armature
kVA keluaran
: 2700 kVA
Tegangan
: 410 V
Jumlah fasa
:3
Frekuensi
: 250 Hz
: Mitsubishi Electric
Corporation,Japan
2
7
Tipe
kVA keluaran
: 30 kVA
Tegangan
: 170 V
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Arus
: 102 A
Frekuensi
: 400 Hz
Jumlah fasa
:3
Faktor daya
: 0,95
e. Lain-lain
Dioda silicon
: SR 200 DM
Sekering
: 1200 A, 1 detik
Kondenser
: 0,6 F
Tipe
: MPS-89
Kapasitas
:63.000kg/jam,
kelembaban
batubara 23,6%
Kelembutan hasil penggilingan
: 200 Mesh
Kecepatan putaran
: 23,5 rpm
Motor penggerak
: Ingersollrand, Canada
Tipe
: 65 CHTA 5 stage
Kapasitas
: 725 ton/jam
N.P.S.H
: 22,2 m
: 216 kg/cm2
Tekanan
Motor penggerak
2
8
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Pabrik pembuat
: Mitsubishi Heavy
Industries, Japan
Tipe
Kapasitas
: 31.500 m3/jam
Discharge head
: 12,5 m
: 0,8 kg/cm2
Tekanan
Motor penggerak
8. Transformator Generator
Pabrik pembuat
: Mitsubishi Electric
Corporation, Japan
Tipe
Daya semu
: 282.000/376.000/470.000
kVA
Tegangan primer
: 23 kV
Arus primer
: 7080/9440/11.800 A
Tegangan sekunder
: 500 kV
Arus sekunder
: 326/434/543 A
Frekuensi
: 50 Hz
Jumlah fasa
:3
: 1550 kV
: 125 kV
: 125 kV
Prosentasi impedansi
: 11,66 11,69 %
2
9
Pabrik pembuat
: Wheelabarator, Canada
: 1.347.823 Nm3/jam
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Temperatur gas
: 195C
: 1,47 m/detik
Tipe elektroda
Tegangan elektroda
: 55 kV DC
Arus elektroda
: 1250 1700 mA
Efisiensi
: 99,5 %
: 11,2 ton/jam
: 2 buah (4 unit)
Tinggi
: 200 m
: 22,3 m
: 14 m
: 5,5 m
: 140C
: 2 m/detik
Material cerobong
Tipe
3
0
Kapasitas
: 1.953.866 kg uap/jam
: 174 kg/cm2
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
: 540C
: 59 kg/cm2 design.
: Batubara
: Minyak solar
2. Turbin
Pabrik pembuat
Tipe
: Tandem Compound
Quadruple Exhaust
Condensing Reheat
Kapasitas
: 600 MW
: 169 kg/cm2
: 538C
: 68 mmHg. abs
Kecepatan putaran
: 3000 rpm
Jumlah tingkat
: 3 tingkat
: 10 sudu
: 7 sudu
: 2 x 7 sudu
: 2 x 7 sudu
3. Generator
Pabrik pembuat
: Mitsubishi Electric
Corporation, Japan
3
1
Kecepatan putaran
: 3000 rpm
Jumlah fasa
:3
Frekuensi
: 50 Hz
Tegangan
: 23 kV
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
KVA keluaran
: 767 MVA
kW
: 651.950 kW
Arus
: 19.253 A
Faktor daya
: 0,85
Media pendingin
: Gas Hidrogen
Tekanan gas H2
: 5 kg/cm2
Volume gas
: 125 m3
: 590 V
Kumparan
:Y
4. Sistem Eksitasi
a. Penguat Medan Tanpa Sikat (Brushless Exciter)
Pabrik pembuat
:Mitsubishi Electric
Corporation,Japan
Tipe
: Totally enclosed
kW keluaran
: 3300 kW
Tegangan
: 590 V
Arus
: 5593 A
Kecepatan putaran
: 3000 rpm
: Mitsubishi Electric
Corporation, Japan
Tipe
:Penyearah silicon
kW keluaran
: 330 kW
Tegangan
: 590 V
Arus
: 550 A
3
2
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Pabrik pembuat
: Mitsubishi Electric
Corporation,Japan
Tipe
: Rotating Armature
kVA keluaran
: 3680 kVA
Tegangan
: 480 V
Jumlah fasa
:3
Frekuensi
: 200 Hz
: Mitsubishi Electric
Corporation, Japan
Tipe
kVA keluaran
: 20 kVA
Tegangan
: 125 V
Arus
: 160 A
Frekuensi
: 400 Hz
Jumlah fasa
:3
Faktor daya
: 0,95
e. Lain-lain
Dioda silicon
: FD 500 DH 60
Sekering
: 800 A, 1 detik
Kondenser
: 0,6 F
Tipe
: MPS-89N
Kapasitas
3
3
: 200 Mesh
Kecepatan putaran
: 23,5 rpm
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Motor penggerak
: Mitsubishi Heavy
Industries, Japan.
Tipe
: Horizontal, Centrifugal
Doble Cage, Four Stage
Kapasitas
: 1410 m3/jam
Head Total
: 2670 m
: 14,2 kg/m2
Tekanan
Motor penggerak
:-
Turbin BFP
: 5720 rpm
Motor Listrik
Tipe
:-
Kapasitas
: 180 m3/jam
Discharge head
: 45,2 m
: 2,0 kg/cm2
Tekanan
Motor penggerak
8. Transformator Generator
Pabrik pembuat
: Mitsubishi Electric
Corporation, Japan
3
4
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Tipe
Daya semu
: 411.000/548.000/685.000
kVA
Tegangan primer
: 23 kV
Arus primer
: 17.195 A
Tegangan sekunder
: 500 kV
Arus sekunder
: 791 A
Frekuensi
: 50 Hz
Jumlah fasa
:3
: 1550 kV
: 125 kV
: 125 kV
Prosentasi impedansi
: 1.347.823 Nm3/jam
Temperatur gas
: 195C
: 1,47 m/detik
Tipe elektroda
Tegangan elektroda
: 65 kV DC
Arus elektroda
: 1400 mA
Efisiensi
: 99,5 %
: 25 ton/jam
3
5
Jumlah
: 3 buah (3 unit)
Tinggi
: 275 m
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
: 25 m
: 14 m
: 6,5 m
: 140C
: 2 m/detik
Material cerobong
BAB III
PELAKSANAAN PKL
3.1
3
6
Dasar Teori
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Siklus ideal termodinamika dasar uap ialah siklus Rankine. Siklus ini
tidak mempertimbangkan irreversibilitas pada komponen- komponennya
yaitu pompa, boiler, turbin uap dan kondenser. Pada sistem PLTU Suralaya
menggunakan siklus tertutup (closed cycle) dengan dasar siklus rankine
dengan Superheater dan Reheater pada ketelnya.
3.1.1
Keterangan gambar:
Air masuk pompa pada titik 1 dalam kondisi saturated liquid.
Kemudian ditekan secara isentropik sampai mencapai tekanan boiler.
Temperatur air sedikit naik selama proses tersebut karena
3
7
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
3.1.2
3
8
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
3
9
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
memanfaatkan uap panas bertekanan tinggi dari Air Ejector dan dilanjutkan
ke pemanas gland steam dengan memanfaatkan uap panas bertekanan
tinggi, yang dipakai sebagai perapat poros turbin.
Air dipanaskan lagi dan diberi tekanan didalam Low Pressure
Heater (LP Heater) 1 hingga bersuhu 58C
Heater 2 hingga bersuhu 76,5C
109C
dilanjutkan dengan LP
, HP Heater
4
0
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
LP Bypass Interceptor Valve, dan Reheat Stop Valve yang mengatur aliran
uap.
Kemudian uap diekspansikan lagi di Intermediate Pressure Turbine
(IP Turbine) dan kemudian langsung masuk ke Low Pressure Turbine (LP
Turbine) 1 dan 2 tanpa mengalami pemanasan ulang, HP Turbine, IP
Turbine, dan LP Turbine dikopel menjadi satu poros untuk menggerakkan
generator yang menghasilkan energi listrik.
Uap yang keluar dari LP Turbine dimasukkan ke Condensor.
Tekanan pada Condensor divakumkan dengan Air Ejector agar terjadi
kondensasi secara cepat di Condensor dan terjadi perbedaan tekanan yang
besar dengan turbin sehingga gaya penggerak sudu-sudu turbin yang cukup
besar. Uap di Condensor didinginkan dengan air laut. Air yang dihasilkan
disirkulasikan lagi ke dalam boiler. Untuk mengatasi terjadinya kebocoran
air dan uap, maka air hasil sirkulasi ditambah dengan air desalinasi air laut.
4
1
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
3.3
dengan
4
2
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
1. Memanaskan batubara.
2. Menghantarkan batubaara menuju ruangbakar.
Sedangkan udara sekunder dihisap dengan kipas tekan paksa (Force
Draft Fan) setelah sebelumnya dilakukan filter udara. Udara keluar elemen
panas tersebut kemudian menuju Secondary Air Heater untuk dipanaskan
dengan memanfaatkan gas pembakaran setelah melewati Economizer.
Tujuan pemanasan ini untuk memudahkan proses pembakaran dari udara
panas sekitar 340 C . Dari pemanas ini udara dialirkan ke Wind Box yang
dihubungkan langsung dengan lubang udara pembakaran pada Burner.
Fungsi udara ini selain sebagai pensuplai udara pembakaran juga sebagai
pendingin bagian pembakaran (firing sistem) agar tidak rusak karena
(radiasi) api.
Di dalam boiler terjadi pencampuran antara batubara serbuk dan
udara primer dan udara sekunder yang kemudian dibakar. Hasil pembakaran
berupa gas panas dan abu. Gas panas yang terjadi dialirkan ke saluran (duct)
untuk memanaskan Steam Drum, pipa-pipa Wall Tube dan Downcomer, pipa
pemanas lanjut (Superheater), pemanas ulang (Reheater) dan Economizer.
Setelah dari Economizer gas masih bertemperatur tinggi yaitu sekitar 400C
dan dipergunakan sebagai sumber untuk memanaskan Air Heater.
Keluar dari boiler, gas dialiran ke Electrostatic Precipitator untuk
diambil abu hasil pembakaranya dengan efisiensi penyerapan abu sekitar
99,5% sedangkan sisanya terbawa bersama udara dihisap oleh Induced Fan
dan akhirnya dibuang ke cerobong atau Stack.
4
3
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
3.4
Conveyer
Stock)
dan
menuju
tempat
selanjutnya
penyimpanan
batubara
dibawa
sementara
ke
Coal
4
4
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
4
5
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
4
6
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
3.5
Boiler
Boiler merupakan suatu alat dengan prinsip kerja seperti ketel, yang
digunakan sebagai tempat pemanasan air (Feedwater) menjadi uap kerja
(steam). Di dalam boiler terdapat burner yang merupakan tempat
pembakaran batu bara sebagai bahan bakar utama yang digunakan sehingga
mampu menghasilkan energi panas berupa api. Api hasil pembakaran
batubara tersebut digunakan untuk memanaskan air yang dialirkan melalui
pipa-pipa, pemanasan air terjadi pada dinding-dinding pipa. Hal ini
dimaksudkan supaya terjadi transfer panas yang sempurna karena bidang
sentuhnya lebih luas. Uap yang telah terbentuk kemudian dikumpulkan di
dalam suatu tempat yang dinamakan steam drum, kemudian uap akan
dipisahkan dari kandungan air dan menjadi uap murni dan mengurangi
kandungan benda padat dari uap. Pemisahan uap dan air ini dimaksudkan
untuk mencegah korosi pada pipa-pipa.
Boiler pada PLTU Suralaya menggunakan batubara sebagai bahan
bakar utamanya. Sedangkan bahan bakar pendukung adalah solar, dimana
solar digunakan sebagai pematik awal (ignition) untuk membakar batubara.
Penyaluran batubara ke air Demin dapat terjadi secara radiasi dan konveksi.
Bagian pemindah panas dari boiler terdiri dari pemanas mula (Low Pressure
Heater dan High Pressure Heater), Economizer, pemanas lanjut
(Superheater) dan pemanas ulang (Reheater).
Pemindah panas dalam boiler terjadi dalam proses :
1. Radiasi diruang bakar.
2. Konveksi di Economizer dan Air Heater.
3. Kombinasi konveksi dan radiasi pada Superheater dan Reheater.
4
7
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
4
8
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
3.5.1
Steam Drum
Steam Drum adalah bagian dari boiler yang berfungsi untuk :
a. Menampung air yang akan dipanaskan pada pipa pipa penguap
(Wall Tube), dan menampung uap air dari pipa pipa penguap
sebelum dialirkan ke Superheater.
b. Memisahkan uap air yang telah dipisahkan diruang bakar
(Furnace).
c. Mengatur kualitas air boiler, dengan membuang kotorankotoran terlarut didalam boiler melalui Continous Blowdown.
d. Mengatur permukaan air sehinga tidak terjadi kekurangan saat
bolier beroperasi yang dapat mnyebabkan overheating pada
pipa boiler.
e. Bagian-bagian dari Steam Drum terdiri atas: Feed Pipe,
Chemical Feed Pipe. Sampling Pipe, Baffle Pipe, Separator,
Scrubber, Dryer, Dry Box.
Level air dari drum harus selalu dijaga agar selalu tetap
setengah dari tinggi drum. Sehingga banyaknya air pengisi yang
masuk ke Steam Drum harus sebanding dengan banyaknya uap
yang meninggalkan drum, sehingga level air tetap konstan.
Pengaturan level air dilakukan dengan mengatur Flow Control
Valve. Jika level air didalam drum terlalu rendah, akan
4
9
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
5
0
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
5
1
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
6. Superheater
Superheater berfungsi untuk menaikan temperature uap
jenuh menjadi uap panas lanjut dengan memanfaatkan gas panas
hasil pembakaran. Uap yang masuk ke Superheater berasal dari
Steam Drum. Superheater terbagi dua yaitu Primary Superheater
dan Secondary Superheater.
a. Primary Superheater
Primary Superheater berfungsi menaikan temperature uap
jenuh yang berasal dari Steam Drum menjadi uap panas lanjut
dengan
memanfaatkan
gas
panas
hasil
pembakaran.
Superheater
Support
Outlet
Header.
Primary
5
2
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
7. Reheater
Reheater berfungsi sebagai memanaskan kembali uap yang
keluar dari HP Turbine
5
3
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Retractable
Sootblower/Furnace
Wall
Blower,
5
4
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
5
5
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
6. Fan
Fan adalah pompa yang dapat memindahkan sejumlah
udara atau gas sehingga dapat bergerak atau mengatasi tekanan
untuk mengalir dalam saluran. Fan membantu cerobong untuk
mengalirkan gas asap keluar dari sistem pembakaran.
3.6
Control Valve
Control valve di desain untuk mengontrol dan mengatur aliran fluida
dalam sistem pengendalian dan proses. Sebuah control valve terdiri atas dua
bagian dasar yaitu actuator dan body valve. Bagian actuator adalah bagian
yang mengerjakan gerak buka tutup control valve dan body valve adalah
bagian control valve yang kontak langsung dengan fluida kerja.
3.6.1 Macam Macam Valve
Valve yang digunakan pada sistem Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Suralaya adalah Globe Valve, Gate Valve, Ball Valve,
dan Butterfly Valve.
1. Globe Valve
Prinsip dasar dari mekanisme Globe Valve adalah gerakan
tegak lurus disk dari dudukannya. Hal ini memastikan bahwa
ruang berbentuk cincin antara disk dan cincin kursi bertahap
sedekat valve ditutup. Ada tiga jenis desain tubuh Globe Valve,
yaitu :
5
6
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
maupun perbaikannya
Y body adalah sebuah alternatif untuk high
pressure drop. Posisi dudukan disk dan batang
(stem) bersudut 45 dari arah aliran fluidanya. Jenis
5
7
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
5
8
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
4. Ball Valve
Katup dengan pengontrol aliran berbentuk bola yang
memiliki lubang tengah, sehingga lubang tersebut menjadi garis
lurus dan aliran akan melewati lubang tersebut. Tetapi ketika
katup tertutup , posisi lubang berada tegak lurus terhadap katup,
maka aliran akan terhalang oleh bola tersebut.
Ball
Valve
banyak
digunakan
di
industri
karena
5
9
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
penutupan
mengambil
bentuk
sebuah
6
0
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Gambar 3.12
Butterfly
Valve
3.6.2
6
1
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
6
2
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
6
3
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Gambar
3.17
PCV
Auxilliary
Steam
Spray
Untuk mengatur temperatur air pada discharge Boiler Feed
Pump (BFP).temperatur air
6
4
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
6
5
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
6
6
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
9. FCV Innerting
Berfungsi untuk mengatur aliran batubara yang terdapat
pada pulverizer dengan media udara. Tiap satu unit pulverizer
terdapat 3 buah FCV Innerting
Pemeliharaan
Pemeliharaan
kegiatan
pekerjaan
adalah
suatu
perawatan
yang
6
7
Pengoperasian
Pemeliharaan
Kondisi lingkungan
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
6
8
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
3.7.1
Jenis-Jenis Pemeliharaan
Program pemeliharaan yang diterapkan pada PT Indonesia Power UP
Suralaya sebagai berikut :
6
9
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
1. Pemeliharaan Korektif
Usaha Pemeliharaan yang dilakukan akibat adanya
kegagalan suatu fungsi atau kerusakan pada suatu peralatan
saat peralatan tersebut beroperasi. Indikasi kegagalan atau
kerusakan peralatan tersebut diperoleh dari hasil laporan
monitoring kondisi operasi peralatan, temuan fisik hasil dari
patroli operastor dan laporan dari usaha pemeliharaan preventif
2. Pemeliharaan Preventif
Usaha Pemeliharaan yang dilakukan untuk mencegah atau
mengatasi timbulnya kerusakan yang sudah diprediksikan
selama
masa
periode
beroperasinya
suatu
peralatan.
keadaan
sebenarnya
dari
mesin.
cage,
meratakan
stem
dan
plug,
7
0
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
3.7.2
Prosedur Pemeliharaan
Prosedur ini berlaku untuk seluruh kegiatan pemeliharaan bagi
semua peralatan utama beserta komponen bantu yang ada di mesin
pembangkitan listrik PT Indonesia Power UP Suralaya meliputi :
maximo.
SPS Pemeliharaan terkait menganalisa Work Order.
SPS menunjuk Supervisor terkait untuk memeriksa kondisi di
lapangan.
SPS Pemeliharaan membahas Work Order fault di dalam rapat
belum
tersedia
Waiting for plant condition, perlu keadaan
tertentu.
Pemeliharaan bertanggung
SP
jawab
atas
pekerjaan
pemeliharaan dilapangan.
Didalam pelaksanaannya mengacu pada instruksikerja atau
job plan dan harus berkoordinasi dengan supervisor operasi
atau operator untuk memasang tagging dan melakukan lock
7
1
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
selesai.
SP Pemeliharaan bertanggung jawab membuat laporan
pelaksanaan pekerjaan dan disampaikan pada Manajer
Operasi dan Maintenance.
Manajer
Pemeliharaan
membuat
rencana
pemeliharaan
Tahunan FM-SLA/018.
Manajer Pemeliharaan
kemudian
membuat
jadwal
pelaksanaan, lingkup pekerjaan, tenaga kerja, material/sparepart, tool, perlengkapan K3, dan mengidentifikasi sumber
-
kegiatan dilapangan.
Pelaksanaan pemeliharaan mengacu pada instruksi kerja atau
job plan dalam maximodan tetap berkoordinasi dengan SP
7
2
4213020005
4213020011
melakukan
individual
test
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
peralatan
sesuai
dengan
instruksi
kerja
Control
SPS
Pemeliharaan
dinyatakan selesai.
SP Pemeliharaan bertanggung jawab membuat laporan
pelaksanaan pekerjaan dan disampaikan pada Manajer
Operasi dan Maintenance.
7
3
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Pemeliharaan
Preventif
Korektif
Rencana Pemeliharaan
Work Order
Jadwal Pemeliharaan
Analisa Kerusakan
Pelaksanaan
Individual Test
Tidak
Barang/Jasa ada?
Prosedur Pembelian
Ok?
Selesai
Ya
Tidak
Uji Coba
Baik
7
4
4213020005
4213020011
Selesai
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Tidak
Leakout
Leakout adalah kebocoran yang berada diluar LCV. Yang
dimaksud dengan kebocoran diluar yaitu keluarnya uap/air dari LCV,
sehingga kebocoran uap atau air tersebut bisa dilihat secara jelas dari
luar, karena uap/air yang bocor, keluar melalui gland packing dan
plandes yang sudah terkikis.Biasanya fluida yang bocor keluar dari
stuffing boxatau plandes. Adapun penyebab dari leak out adalah
karena gland packing sudah termakan (aus) dan dari gasket
plandesnya sudah terkikis.
7
5
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
3.8.2
Leakthrough
Leakthrough
adalah
dari
komponen
LCV.
7
6
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
b. Leakthrough
7
7
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Penanggulangan Masalah
Permasalahan pada valve yaitu leakthrough dan leakout tidak
terlepas dari pembukaan/penutupan valve yang tidak sempurna, sehingga
harus diperhatikan cara pembukaan, penutupan dan pemeliharaan valve
yang benar.
Hal yang perlu diperhatikan pada saat pengoperasian yaitu :
Pembukaan / penutupan harus full open atau full close, karena jika posisi
pembukaan/penutupan yang tidak sempurna dapat menyebabkan :
Seat dan disc akan mengalami kerusakan / erosi akibat aliran fluida
yang terus menerus sehingga terjadi leakthrough.
7
8
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Pada saat akan buka posisi valve no.1 dan no.2 tertutup, terlebih
dahulu yang dibuka yaitu valve no.1 kemudian valve no.2.
Pada saat akan tutup posisi valve no.1 dan no.2 terbuka, sebaiknya
valve yang ditutup terlebih dahulu adalah valve no.2 kemudian valve
no.1.
Dengan cara ini dimaksudkan untuk mengamankan valve no.1 dan valve
no.2 rusak terlebih dahulu, sehingga bila dilakukan perbaikan atau
penggantian valve pada saat operasi dengan menutup valve no.1.
Efisiensi terhadap unit itu sendiri, artinya jika semakin sedikit yang
terjadi kebocoran maka semakin sedikit juga fluida ( air, uap, dan oil )
yang terbuang percuma, seperti program yang di usung oleh PT
Indonesia Power yaitu CLEAN and NO LEAKAGE bersih dan tidak
ada kebocoran.
Mengurangi biaya pembelian valve jika life time dari valve tersebut
panjang dikarenakan perlakuan yang baik dan benar.
Manfaat non finansial yang didapat dari pembahasan ini adalah diantaranya:
7
9
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
BAB IV
DATA DAN ANALISA
4.1
8
0
Machine Name
Manufacture
Model/Type
: 65 psi
Open Range
: 6 30 psi
Bench Set
: 14 to 30 psi
4213020005
4213020011
: CN609020/667
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Travel
:1
1
2
inch
4.2
8
1
Manufacture
Size
:2
Material Body
: 36 SST
Seat
: COCR-A
Stem/Plug
: 316 SST/COCR-A
Port Size
:2
Char
: EOL.PCT
Rating
: 600 ANSI
Tag
: LC 1722 P5
Order
: 4988104-A
4213020005
4213020011
1
2
7
8
inch
inch
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
3
4
1.
2.
3.
4.
8
2
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
fluida.
Gasket untuk mencegah kebocoran fluida kerja.
Cage berfungsi sebagai tempat stem plug.
Seat adalah bagian pada valve yang statis atau diam.
Disc/plug adalah bagian pada valve yang bergerak dan sebagai
pengontrol aliran. Disc/plug akan bergerak ke atas, sehingga
memberikan ruang yang lebih banyak agar fluida dapat mengalir,
bergerak ke bawah jika akan menutup dan menekan seat dengan
rapat.
Gasket
8
3
4213020005
4213020011
Gambar
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Cage
Seat
Disc
Keseluruhan
8
4
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
4.3
Tahap Perbaikan
LCV pada RFWT unit 4 UP Suralaya mengalami kebocoran yang
terdapat didalam control valve. Kerusakan Level Control Valve disebabkan karena
8
5
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
erosi. Erosi timbul karena adanya aliran fluida yang bertekanan dan bergesekan
dengan komponen valve. Sehingga LCV tidak berfungsi dengan baik.
4.4.1 Langkah Perbaikan
Sebelum melakukan pekerjaan / perbaikan kita terlebih dahulu
menyiapkan tools dan alat consumable yang diperlukan untuk pekerjaan
tersebut, antara lain:
- Kunci pas ring 24
- Kunci pas ring 22
- Kunci pas ring 19
- Kunci pas ring 14
- Kunci pas ring 13
- Kunci inggris
- Kunci shock 1 set
- Chain block dan segel
- Palu
- Kunci F
- Penetrant (WD)
- Smoken/antisize
- Tisu
- Compound Grinding (Tetrabor 320,600,800, dan 1200)
- Blue Check
1. Pembongkaran Level Control Valve
Tutup suplai udara.
Lepas tubing pada Level Control Valve. Tubing merupakan
8
6
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
bersentuhan penuh atau kontak. Setiap seat dan disc pada Level
Control Valve, pada umumnya harus dilakukan proses lapping.
Langkah untuk melapping adalah:
Lapping dilakukan dengan menggunakan pasta tetrabor 320,
sea.
Pasang bonnet valve.
Pasang baut dan mur.
Pasang aktuator lalu pasang pengunci aktuator, selanjutnya
pasang kopel/klem antara stem dan actuator, lalu pasang leakage
4.4.2
kembali.
Pasang kembali tubing LCV.
Buka suplai udara.
Sebelum Perbaikan
Kebocoran yang terjadi pada LCV RFWT Unit 4 UP Suralaya
termasuk bocor jenis leakthrough. Leakthrough dapat terjadi karena
terkikisnya seat dan disc. Indikasi kebocoran ini ditandai dengan
8
7
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
besarnya nilai pasokan air yang masuk ke Reserved Feed Water Tank
dan Overflow Tank. Kerusakan LCV pada RFWT menyebabkan aliran
air mengalir terus menerus dalam jumlah besar, yaitu 220 ton selama 8
jam kerja. Pada saat LCV dibongkar terdapat goresan di seat dan disc.
Tahap perbaikan LCV adalah dengan cara lapping.
Gambar 4.2
Goresan
pada disc
4.4.3
Sesudah
Perbaikan
Setelah melalui
perbaikan
dengan
cara lapping,
tidak ada
lagi goresan pada disc dan seat. Sehingga kontak antara disc dan seat
bertemu dan fungsi LCV berjalan dengan baik.
Gambar 4.3
Disc tidak
BAB V
PENUTUP
8
8
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan data dan analisa dari lapangan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Katup pengontrol aliran (control valve), didesain untuk mengontrol dan
mengatur aliran fluida di dalam pipa. Dengan pengaturan aliran,
parameter lain misalnya tekanan, suhu, dan level permukaan juga dapat
dikontrol atau diatur oleh control valve.
2. Pembukaan/penutupan valve yang tidak sempurna, dapat mengakibatkan
seat dan disc akan mengalami kerusakan / erosi akibat aliran steam yang
terus menerus sehingga terjadi leakthrough dan juga fluida dapat keluar
melalui packing yang tidak dapat menahan aliran fluida yang terus
menerus sehingga terjadi leakout, karena tidak ada kekuatan backseat
yang menahan aliran fluida ketika valve yang seharusnya pada posisi full
open.
3. Masalah-masalah yang biasa terjadi pada control valve yaitu leakout
(kebocoran aliran di luar valve) dan leakthrough (kebocoran aliran di
dalam valve). Masalah yang terjadi pada Level Control Valve di RFWT
Unit 4 UP Suralaya termasuk leakthrough.
4. Proses lapping dilakukan untuk menghilangkan goresan pada seat dan
disc yang disebabkan gesekan pada keduanya karena adanya tekanan
dari aliran fluida.
5. Penggantian komponen-komponen yang telah rusak dan tidak dapat
digunakan kembali adalah jalan pilihan terakhir pada proses perawatan
dan perbaikan Level Control Valve.
5.2
Saran
1. Pastikan pintu controller selalu dalam keadaan tertutup setelah
melakukan perubahan setting atau pemeriksaan, untuk mencegah
timbulnya karat dan penumpukan debu.
2. Peralatan keselamatan dan prosedur dalam pembongkaran valve harus
diperhatikan guna keselamatan para pekerja.
3. Penjadwalan dalam pemeliharaan preventif rutin harus dilakukan secara
cermat, supaya kerusakan yang terjadi bisa terdeteksi sedini mungkin.
8
9
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
DAFTAR PUSTAKA
9
0
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
LAMPIRAN
9
1
Service
Request
Description
Asset Description
Reported
Date
100399
5/29/15
5:24 PM
101186
6/9/15
7:02 AM
101436
6/11/15
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
0%)
1:25 PM
103487
7/6/15
11:19
AM
104914
7/24/15
11:46
PM
55989
11/27/13
11:28
PM
73114
8/20/14
11:51
AM
73116
8/20/14
12:01
PM
98611
5/11/15
9:48 PM
9
2
Tekanan
No.
Lokasi
1.
2IK 09-16
18.3
2.
2IK 17-24
Secondary Superheater
15.8
3.
2IK 25-32
Secondary Superheater
14.4
4.
2IK 33-40
Hot Reheat
13.4
5.
2IK 41-48
Primary Superheater
11.2
6.
2IK 49-56
11.2
7.
2IK 57-64
Cold Reheat
9.1
8.
IR 01-88
16.1
9.
3IK 70-84
Economizer
14.1
10.
AH
Air Heater
14.1
4213020005
4213020011
[kg/cm2]
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
9
3
4213020005
4213020011
Name Plate
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Proses Pembongkaran
Pembongkaran LCV
9
4
4213020005
4213020011
TEKNIK MESIN
TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
9
5
4213020005
4213020011