1. Pertama-tama air laut di pompa menggunakan pompa Circulating Water Pump (CWP)
2. Kemudian air laut di deminkam, air demin berada dalam sebuah tempat bernama hotwell.
Air Demin (demineralized) adalah air yang mempunyai konduktivitas (kemampuan untuk
menghantarkan listrik) sebesar 0.2 us (mikro siemen). Sebagai perbandingannnya air
mineral yang kita minum sehari-hari mempunyai konduktivitas sekitar 100-200 us.
3. Dari hotwell, air mengalir menuju condensate extration pump (CEP) untuk kemudian
dipompakan menuju low pressure heater (LPH) yang berfungsi untuk menghangatkan air
pada tahap pertama. selanjutnya air akan masuk ke daerator.
4. Di daerator air akan mengalami proses pelepasan ion-ion mineral yang masih tersisa di
air dan tidak diperlukan seperti oksigen dan lainnya, bisa pula dikatakan daerator
memiliki fungsi untuk menghilangkan gelembung yang biasa terdapat dipermukaan air.
5. Dari daerator, air langsung dipompakan oleh boiler feed pump (BFP) menuju
economizer.
6. Sebelum masuk ke economizer, air kembali mengalami beberapa proses pemanasan di
High Pressure Heater (HPH). Setelah itu air masuk ke economizer yang letaknya berada
di Back End Duct(BED). Di dalam Back End Duck inilah terjadi proses memanaskan
awal air dan udara.
7. Dari economizer air dialirkan menuju steam drum.
8. Air yang berada di steam drum masuk ke furnace melalui pipa Downcomer.
9. Dari pipa Downcomer air mengalir menuju pipa-pipa yang berada di dinding-dinding
furnace (wall tube) dan kemudian energi panas yang dihasilkan dari pembakaran tersebut
akan digunakan untuk memanaskan air hingga menjadi uap jenuh.
10. Setelah itu uap jenuh masuk ke steam drum, di dalam steam drum ada dua fase yaitu fase
uap jenuh dan fase cair, fase cair keluar kembali melalui pipa downcomer sedangkan
fase uap jenuh mengalami proses selanjutnya.
11. Uap jenuh keluaran dari steam drum kembali di panaskan menjadi uap kering dengan
proses pemanasan low temperature super heater (LTSH) dilanjutkan ke pemanasan
High Temperature Super Heater (HTSH).
Siklus alir batubara yang digunakan pada PLTU Jeranjang adalah sebagai berikut :
Proses yang terjadi dalam siklus Rankine pada ke empat komponen PLTU:
Proses 1-2 Pompa: fluida air memasuki pompa sihingga meningkatkan tekanan dari
fluida kerja.
Proses 2-3 Boiler: fluida bertekanan tinggi dari hasil kompresi pada pompa masuk
kedalam boiler.
Proses 3-4 Turbin: uap bertekanan dan temperature tinggi dari boiler masuk ke dalam
turbin uap menggerakkan turbin uap yang terhubung langsung dengan generator.
Proses 4-1 kondensor: uap memasuki kondensor dan didinginkan sehingga semua uap
menjadi fase cair.
Gambar 2.6Furnace
Gambar 2.7Cyclone
i. Chimney
Chimney atau cerobong berfungsi sebagai lintasan akhir udara hasil pembakaran
untuk dilepas ke atmosfer.
3. Generator
Generator berfungsi untuk mengkonversikan energi mekanik (putaran poros) dari
turbin menjadi energi listrik dengan membuat poros generator dengan poros turbin berada
dalam satu poros dengan cara dikopel.
4. Kondensor(Condensers)
Kondensor merupakan salah satu jenis mesin penukar kalor yang berfungsi untuk
mengkondensasikan fluida kerja.Pada sistem tenaga uap, fungsi utama kondensor adalah
untuk mengembalikan exhaust steam dari turbin ke fase cairnya agar dapat dipompakan
kembali ke boiler dan digunakan kembali.
Selain itu kondensor juga berfungsi untuk menciptakan back pressure yang
rendah (vacum) pada exhaust turbin. Dengan back pressure yang rendah, maka efisiensi
siklus dan kerja turbin akan meningkat.