Anda di halaman 1dari 13

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1 PT. Indonesia Power KAMOJANG POMU


2.1.1 Profil PT. Indonesia Power KAMOJANG POMU
PT. Indonesia Power KAMOJANG POMU merupakan Pembangkit Listrik
Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang memiliki 3 unit berlokasi di Kec. Kamojang, Kab.
Bandung, Jawa Barat. Proyek ini sebagai upaya mendukung program pemerintah
Indonesia untuk memenuhi kebutuhan energi listrik.
Indonesia Power adalah salah satu perusahaan pembangkitan listrik terbesar di
Indonesia. Memiliki 133 unit pembangkit di 8 unit bisnis pembangkitan. Teknologi
pembangkit listrik yang diusung PT Indonesia Power juga paling bervariatif. Pembangkit
listrik tenaga air (PLTA Mrica dan Saguling), uap air (PLTU Suralaya dan Priok), minyak
dan diesel (PLTD Semarang, Perak Grati, dan Bali), PLTGU (Priok) dan panas bumi
(PLTP Kamojang). Total kapasitas terpasang sebesar 8.996 MW dan kemampuan
produksi bersih 8.192,67 MW. Selain itu PT Indonesia Power juga mengoperasikan
pembangkitan di sebelah wilayah Sumatera dan Kalimantan dengan total kapasitas
terpasang sebesar 102 MW dan kemampuan produksi bersih sebesar 99,9 MW, serta
mengoperasikan pembangkit sewa di Bali dengan kapasitas terpasang sebesar 125 MW
dan kemampuan produksi bersih sebesar 124,93 MW.
Pembangkit yang dimiliki PT. Indonesia Power dikelola dan dioperasikan oleh 8
unit bisnis pembangkit, yaitu Suralaya, Priok, Saguling, Kamojang, Mrica, Semarang,
Perak-Grati, dan Bali. Secara keseluruhan PT. Indonesia Power memiliki daya sebesar
8.901,5 MW yang merupakan terbesar yang dimiliki oleh sebuah perusahaan
pembangkitan di Indonesia. Kapasitas pembangkit dari masing-masing unit sebagai
berikut:

5
Tabel 2.1 Daftar Unit Pembangkit PT Indonesia Power KAMOJANG POMU
No. Unit Pembangkit Daya (MW)

1. Suralaya 3400
2 Priok 1.348,08
3 Saguling 797,36
4 Kamojang 375
5 Mrica 309,74
6 Semarang 1.408,93
7 Perak-Grati 864,08
8 Bali 398,31
Total Pembangkitan 8.901,2

Proyek PT Indonesia Power KAMOJANG POMU sebagai upaya mendukung


pemerintah Indonesia dalam pemenuhan kebutuhan energi dan merupakan renewable
energy.
KAMOJANG POMU merupakan salah satu dari delapan unit Pembangkitan dan Jasa
Pembangkitan dibawah PT. Indonesia Power dengan energi panas bumi dengan kapasitas
375 MW.
PT. Indonesia Powe mengelola Pembangkit Listrik Panas Bumi yang terdiri dari tiga
unit yaitu PLTP Kamojang, Unit PLTP Darajat, dan Unit PLTP Gunung Salak. Unit PLTP
Kamojang berlokasi di Desa Laksana, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Provinsi
Jawa Barat. Unit PLTP Darajat beralamat di Desa Pada Awas, Kecamatan Pasir Wangim
Kab. Garut, Provinis Jawa Barat. Unit PLTP Gunung Salak terletak di Kecamatan
Pamijahan, Kabupaten Bogor. PLTP Kamojang mengoperasikan 3 unit pembangkit
dengan total kapasitas 140 MW, unit PLTP Kamojang mengoperasikan 1 unit pembangkit
dengan total kapasitas 55 MW, dan unit PLTP Gunung Salak mengoperasikan 3 unit
pembangkit dengan total kapasitas 180 MW. Daftar unit pembangkit di PLTP Kamojang
dapat dilihat pada tabel 2.

6
Tabel 2.2 Unit Pembangkit yang Dikelola PT Indonesia Power KAMOJANG POMU
Unit Generator Kapasitas Terpasang Manufaktur Operasi Awal
(MW)

Kamojang1 30 Mitsubishi 22 Oktober 1982

Kamojang 2 55 Mitsubishi 29 Agustus 1987

Kamojang 3 55 Mitsubishi 13 September 1987

Darajat 55 Mitsubishi 6 Oktober 1994

Gunung Salak 1 60 Ansaldo 12 Maret 1994

Gunung Salak 2 60 Ansaldo 12 Juni 1994

Gunung Salak 3 60 Ansaldo 16 Juli 1997

2.1.2 Sejarah PT Indonesia Power KAMOJANG POMU


Pada tahun 1990, pemerintah Indonesia mempertimbangkan perlunya deregulasi
pada sektor ketenagalistrikan. Langkah tersebut diawali dengan berdirinya Paiton Swasta
I dan dipertegas dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 37 tahun 1992 tentang
pemanfaatan sumber dana swasta. Kemudian pada akhir 1993, Menteri Pertambangan dan
Energi (Mentambem) menertibkan kerangka dasar kebijakan (Sasaran dan Kebejikan
Pengembangan Subsektor Ketenagalistrikan) yang merupakan pedoman jangka panjang
restrukturisasi ketenagalistrikan.
Pada tahun 1994, PLN diubah statusnya dari Perum menjadi Persero. Kemudian pada
tanggal 3 Oktober 1995, PT PLN (Persero) membentuk dua anak perusahan yang
tujuannya untuk memisahkan misi sosial dan misi komersial yang diemban oleh PLN
yaitu PT Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa Bali I dan PT Pembangkitan Tenaga Listrik
Jawa Bali II. Anak perusahan ini ditujukan untuk menjalankan usaha komersial pada
bidang pembangkitan tenaga listrik dan usaha-usaha lain yang terkait.
Pada tanggal 3 Oktober 2000, Manajemen PT PJB I secara resmi mengubah nama PT
PJB I menjadi PT Indonesia Power sebagai upaya menyikapi persaingan yang semakin
ketat dalam bisnis ketenagalistrikan dan sebagai penegasan atas tujuan perusahaan untuk
menjadi perusahaan pembangkit tenaga listrik independen yang murni berorientasi bisnis
sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di pasar ketenagalistrikan Indonesia.
7
Sejarah PT Indonesia Power Kamojang POMU secara kronologis dapat dilihat pada
tabel di bawah:

Tabel 2.3 Sejarah PT indonesia Power Kamojang POMU


1918 Belanda mengeksplorasi dan mencari
potensi panas bumi di Kamojang,
Bandung yang setara dengan 300 MW.

1926-1928 Netherland East Indies Volcanological


Survey melakukan pengeboran 5 buah
sumur dengan kedalam 60 m, suhu 140°
C dan tekanan 3,5 – 4 bar.

1971 Penyelidikan ilmiah dilakukan


Pemerintah Indonesia bekerja sama
dengan Selandia Baru.

1979 Pengeboran pertama sumur produksi


sebanyak 10 buah untuk memasok
PLTP Kamojang Unit 1 dengan daya
sebesar 30 MW

22 Oktober 1982 PLTP Kamojang Unit 1 beroperasi

1983 Survei di Darajat, gugusan gunung


Papandayan, Kabupaten Garut setara
dengan 250 MW dan di Gunung Salak,
Kabupaten Bogoe setara dengan 400
MW

7 Februari 1983 Presiden Soeharto meresmikan PLTP


Kamojang Unit 1

29 Juli 1987 PLTP Kamojang Unit 2 beroperasi

13 September 1987 PLTP Kamojang Unit 3 beroperasi

12 Maret 1994 PLTP Gunung Salak Unit 1 beroperasi

8
12 Juni 1994 PLTP Gunung Salak unit 2 beroperasi

6 Oktober 1994 PLTP Darajat Unit 1 beroperasi

1 Juli 1997 PLTP Gunung Salak unit 3 beroperasi

2.1.3 Visi dan Misi Perusahaan


PT Indonesia Power sebagai perusahaan besar mempunyai visi, misi, Tujuan,
budaya, motto, dan simbol tersendiri:
 Visi
“Menjadi perusahaan energi terpercaya yang tumbuh berkelanjutan”
 Misi
“Menyelenggarakan bisnis pembangkitan tenaga listrik dan jasa yang
terkait yang bersahabat dengan lingkungan.”

2.1.4 Tujuan Perusahaan


Tujuan PT Indonesia Power yaitu:
1. Menciptakan mekanisme peningkatan efisiensi yang terus menerus dalam
pembangunan sumber daya perusahaan.
2. Meningkatkan pertumbuhan perusahaan secara berkesinambungan dengan
bertumpu pada usaha penyediaan tenaga listrik dan sarana penunjang yang
berorientasi pada permintaan pasar yang berwawasan lingkungan.
3. Menciptakan kemampuan dan peluang untuk memperoleh pendanaan dari
berbagai sumber yang saling menguntungkan.
4. Mengoperasikan pembangkit tenaga listrik secara kompetitif serta mencapai
standar kelas dunia dalam hal keamanan, keandalan, efisiensi, maupun
kelestarian lingkungan.
5. Mengembangkan budaya perusahaan yang sehat di atas saling menghargai
antar karyawan dan mitra serta mendorong terus kekokohan integritas pribadi
dan profesionalisme

9
2.1.5 Budaya Perusahaan
PT. Indonesia Power mempunyai budaya perusahaan yang terdiri dari
empat pilar yaitu Integritas, Profesional, Proaktif, dan Sinergi. Budaya perusahaan
ini dapat disingkat menjadi IP AKSI:
a. Integritas
Integritas memiliki makna bahwa insan IP bertindak sesuai dengan etika dan nilai-
nilai perusahaan.
b. Profesional
Profesional berarti insan IP harus menguasai pengetahuan, keterampilan, dan kode
etik bidang pekerjaan serta melaksanakan pekerjaannya secara konsisten.
c. Proaktif
Insan IP harus memiliki sikap peduli dan cepat tanggap melakukan peningkatan
kinerja untuk mendapatkan kepercayaan stakeholder.
d. Sinergi
Sinergi memiliki arti bahwa Insan IP senantiasa membangun kerjasama yang
produktif.

2.2 Logo Perusahaan


Makna bentuk dan warna logo perusahaan PT Indonesia Power merupakan cerminan
identitas dan lingkup usaha yang dimilikinya. Secara keseluruhan nama Indonesia
Power merupakan nama yang kuat untuk melambangkan lingkup usaha perusahaan
sebagai power utility company di Indonesia.

Gambar 2.1 Logo PT Indonesia Power

10
2.2.1 Bentuk
a. Kata Indonesia dan Power ditampilkan dengan jenis font futura book/regular
dan futura bold yang berarti kuat dan tegas.
b. Aplikasi bentuk kilatan petir pada huruf “O” melambangkan tenaga listrik
yang merupakan lingkup usaha pertama perusahaan.
c. Titik atau bulatan merah (red dot) di ujung kilatan petir merupakan simbol
perusahaan yang telah digunakan sejak masih bersama PT. PLN PJB 1. Titik
ini merupakan simbol yang digunakan di sebagian besar materi komunikasi
perusahan. Dengan simbol yang kecil ini diharapkan identitas perusahaan
dapat terwakili.
2.2.2 Warna
a. Merah
Warna merah diaplikasikan pada kata Indonesia. Hal ini menunjukan identitas
yang kuat dan kokoh sebagai pemilik sumber daya untuk memproduksi tenaga
listrik untuk diamnfaatkan di Indonesia dan di luar negeri.
b. Biru
Warna biru diaplikasikan pada kata Power. Pada dasarnya warna biru
menggambarkan sifat pintar dan bijaksana. Dengan diaplikasikan pada kata
Power, maka warna ini menunjukan produksi tenaga listrik yang dihasiljan
oleh perusahaan memiliki ciri khas, berteknologi tinggi, efisien, aman, dan
ramah lingkungan.

2.3 Lokasi PT Indonesia Power KAMOJANG POMU


PT Indonesia Power UPJP unit Kamojang berada di ketinggian 1500 mdpl, 42 km
dari kota Bandung. Letak geografis, dan kontur tanah sangat mendukung sehingga
menghasilkan kualitas uap yang sangat baik. PLTP Indonesia Power Unit Kamojang
merupakan yang terbaik di Indonesia karena menghasilkan fraksi uap yang sangat kering.
PT Indonesa Power UPJP unit Kamojang berlokasi di Kampung Pangkalan
Kecamatan Ibun Desa Laksana Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat dengan alamat
perusahaan yaitu komplek perumahan PLTP Kamojang kotak pos 125 Garut 44101.
PLTP Indonesia Power UPJP unit Kamojang mempunyai area seluas ±126.536 m2.
Dengan batas-batas sebagai berikut:
 Sebelah Timur berbatasan dengan jalan raya kamojang.

11
 Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah perhutani III RPH Paseh dan PPA
Kamojang.
 Sebelah Barat berbatasan dengan tanah perhutani III RPH paseh dan PPA kamojang.
 Sebelah Utara berbatasan dengan tanah perhutani III RPH paseh dan PPA
Kamojang.

2.4 Struktur Organisasi


Struktur organisasi yang ada di PT. Indonesia Power KAMOJANG POMU dapat
dilihat pada gambar. Struktur tersebut merupakan struktur organisasai fungsional dimana
seorang General Manager dan dua sub unit bisnis yang dipimpin oleh manajer unit. Fungsi
manajer disusun berdasarkan bidang yang ada yaitu: keuangan, Sistem dan SDM, Humas,
Logistik, Pemeliharaan, Operasi dan Niaga, serta Perencanaan Evaluasi dan Engineering.
Sedangkan manajer unit adalah manajer sub unit bisnis PLTP Gunung Salak dan manajer
sub unit bisnis PLTP Darajat. Para manajer sendiri membawahi Supervisor Senior dan
Supervisor.

GENERAL
MANAJER

AHLI TATA
KELOLA
PEMBANGKIT

MANAJER MANAJER UNIT


MANAJER MANAJER
OPERASI & PLTP GUNUNG
ENJINIRING ADMINISTRASI
PEMELIHARAAN SALAK

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. Indonesia Power KAMOJANG POMU

12
1. Bidang Operasi dan Pemeliharaan

MANAJER OPERASI &


PEMELIHARAAN

SUPERVISOR SENIOR SUPERVISOR SENIOR


PEMELIHARAAN PLTP PEMELIHARAAN PLTP
KAMOJANG DARAJAT

SUPERVISOR LISTRIK
SUPERVISOR MESIN SUPERVISOR LISTRIK SUPERVISOR MESIN

SUPERVISOR SUPERVISOR
SEPERVISOR SUPERVISOR
KONTROL KONTROL
BENGKEL & TOOLS BENGKEL & TOOLS
INSTRUMEN INSTRUMEN

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Bidang Operasi dan Pemeliharaan

2. Bidang Engineering

MANAJER
ENGINEERING

AHLI MADYA
ENGINEERING

SUPERVISOR SENIOR SUPERVISOR SENIOR SUPERVISOR SENIOR


SUPERVISOR SISTEM
PERENCANAAN UNIT CONDITION BASE REALIBILITY &
INFORMASI
& KINERJA MAINTENANCE SYSTEM OWNER

Gambar 2.4 Struktur Organisasi Bidang Engineering

13
3. Bidang Administrasi

MANAJER
ADMINISTRASI

AHLI MADYA
BUDAYA, GCG
& SDM

SUPERVISOR SUPERVISOR
SUPERVISOR SUPERVISOR SUPERVISOR
SENIOR SUPERVISOR SUPERVISOR SENIOR SUPERVISOR
SENIOR SENIOR SUPERVISOR SENIOR
PENGADAAN SENIOR SENIOR PERENCANAAN SENIOR HUMAS
AKUNTANSI & KEUANGAN & SENIOR UMUM PENGEMBANGA
BARANG & GUDANG KEPEGAWAIAN PENGADAAN & & KEAMANAN
ANGGARAN PAJAK N KOMPETENSI
JASA INVENTORI

Gambar 2.5 Struktur Organisasi Bidang Administrasi

1. General Manager
Tugas dari seorang GM adalah memimpin dan mengurus unit pembangkitan sesuai
dengan tujuan dan lapangan usahanya, dengan berusaha meningkatkan kerja unit
pembangkitan dan mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Mengembangkan strategi dan kebijakan pokok untuk peningkatan kerja Unit.
b. Menetapkan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) Unit.
c. Menetapkan sistem manajemen kinerja dan sistem pengendalian mutu Unit serta
pengendaliannya.
d. Mengembangkan hubungan kerja sama dengan pihak lain untuk kelancaran dan
keberhasilan pengelolaan asset, operasiaonal, dan pemeliharaan pembangkit.
e. Memastikan dipenuhinya kebutuhan energi primer pembangkit.
f. Bertanggung jawab mempersiapkan dan mengoptimakan sumber daya yang
tersedia untuk meningkatkan probabilitas dan nilai perusahaan
g. Mengevaluasi perkembangan unitpembangkitan dan lingkungan yang
mempengaruhi serta melaksanakna identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman yang dihadapi perusahaan PLTP Kamojang.
h. Menyusun strategi PLTP untuj mencapai tujuan sesuai dengan lapangan usahanya.
i. Mengarahkan dan membina program-program operasi dan pemeliharaan
pembangkit.

14
2. Manager Engineering
Tugas dari seorang manajer engineering adalah membantu GM dalam penyususan
anggaran keuangan dan akuntansi, pembinaan, pengembangan, manajemen
pengelolaan lingkungan, serta melaksanakan evaluasi dari realisasi dan pencapaian
target kerjanya. Dengan membuat suatu analisis dan masukan kepada GM. Peranan
di perusahaan adalah memimpin dan mengelola bidang masing-masing untuk
mencapai target dan sasaran unit bisnis. Manager Engineer dibantukan oleh beberapa
ahli bidang, diantaranya:
a. Ahli madya manajemen resiko.
b. Ahli madya sistem manajemen terpadu.
c. Ahli madya engineer sipil.
d. Ahli madya engineer panas bumi.
e. Ahli madya engineer mesin.
f. Ahli madya engineer listrik.
g. Ahli madya engineer kontrol dan instrument.
h. Ahli madya engineer K3, Kimia & Lingkungan.
i. Supervisor senior perencanaan unit dan kinerja, dibantukan oleh beberapa
bidang:
 Ahli muda pengelolaan RJP dan kinerja unit.
 Ahli muda perencanaan dan Pengendaian.
 Ahli muda knowledge management dan inovasi.
j. Supervisor senior realibility dan system owner, dibantukan oleh
 Ahli muda reliability
 Ahli muda turbin
 Ahli muda generator

k. Supervisor senior condition based maintenance, dibantukan oleh:


 Ahli muda predictive
 Ahli muda predictive maintenance.
 Teknisi senior predictive maintenance
l. Supervisor senior sittem informasi, dibantukan oleh:
 Ahli muda sistem informasi.
 Pelaksanaan senior infrastruktur.
 Pelaksanaan senior admin dan helpdesk
15
3. Manager Operasi dan Niaga
Mempunyai tugas engkoordinasikan pengelolaan operasi dan niaga unit
pembangkitan dengan kegiatan utama sebagai berikut:
a. Penyusunan rencana kegiatan operasional bidang operasi.
b. Penyusunan rencana operasional penggunaan uap.
c. Pengembangan sustem dan prosedur operasi
d. Pengelolaan penjualan energi
e. Pembinaan kompetensi bidang operasi pembangkitan.

4. Manager Keuangan dan Administrasi


Mempunyai tugas:
a. Pengembangan organisasi.
b. Perencanaan dan pegadaan pegawai.
c. Pengembangan kompetensi
d. Administrasi kepegawaian.
e. Pengelolaan Implementasi budaya perusahaan.
f. Penyusunan anggaran unit bisnis
g. Pengelolaan keuangan.
h. Pengembangan sistem administrasi keuangan dan penyusunan laporan keuangan.

5. Supervisor senior Pemeliharaan


Bertugas memantau pemeliharaan mesin dan alat bantu termasuk daftar kebutuhan
suku cadang dan material, peralatan kerja, kebutuhan jasa, tenaga kerja, dan
penjadwalan dengan kegiatan utama sebagai berikut:
a. Menyusun rencana pelaksanaan pemeliharaan dan mempelajari rencana kerja dan
anggaran unit pembangkitan berdasarkan target yang disetujui bersama.
b. Menyusun kebutuhan suku cadang, materialm persyaratan kerja, tenaga kerja, dan
jasa-jasa yang dibutuhkan.
c. Menyelenggarakan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan batasan RPP yang telah
disetujui
d. Membagi tugas-tugas supervisor regu pemeliharaan pelaksanaan pekerjaan serta
memastikan bahwa setiap anggotanya telah menguasai SOP dalam tugasnya.
e. Mengkoordinasikan pelaksanaan commisioning dan uji coba perbaikan.

16
6. Manajer Unit PLTP
Mempunyai tugas mengelola kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan PLTP yang
menjadi pengawasannya dengan kegiatan utama:
a. Penyusunan rencana pengoperasian dan pemeliharaan PLTP.
b. Pengendalian pelaksanaan sistem dan prosedur operasi serta pemeliharaan.
c. Pengawasa kegiatan operasi dan pemeliharaan PLTP sesuai kebutuhan sistem.
d. Pengawasan kegiatan administrasi umum dan keamanan.

17

Anda mungkin juga menyukai