Oleh
FIRDA PRILIA
1615031059
Oleh
FIRDA PRILIA
1615031059
Diajuakan untuk Memenuhi Kurikulum Tugas Mata Kuliah Kerja Praktik Pada
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Lampung
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
FIRDA PRILIA
NPM. 1615031059
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Kerja Praktik
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Elektro
ABSTRAK
Oleh
FIRDA PRILIA
Adanya rongga (void) pada suatu bahan isolasi padat akan menyebabkan
beban tegangan. Rongga pada bahan biasanya terjadi akibat cacat pada
dapat dikurangi.
satunya dengan pengujian partial discharge pada main stator generator di PT.
Pertamina (Persero) Refinery Unit III Plaju-Sungai Gerong. Studi ini membahas
dilakukan pada isolator di main stator generator tersebut, dengan laporan ini
tersebut.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmannirrohim.
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat
kerja praktik ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Kerja
penulis banyak mendapatkan bantuan baik ilmu, materi, petunjuk, bimbingan dan
juga saran dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin
1. Orang tuaku tercinta, (Alm) Ayah M. Farhan dan Ibu Darsih yang selalu
ini.
3. Bapak Dr. Herman Halomoan Sinaga, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan
Engineer (E&IIE).
9. Ibu Elmawati, Ibu Desi, Bapak Teddy Addarani, Bapak Amirudin, Bapak
Supriadi, dan Bapak Erick Julianto, selaku Pegawai Labour Service yang
inspection (EIIE).
10. Kak Wibi, Kak Renti, dan Kak Rahmat, selaku assistant engineer
11. Bapak Ibnu, selaku Penghubung Kerja Praktik di PT. Pertamina (Persero)
12. Om Iwan, Bu Olla, Ate Manah, Wak Mun yang telah membantu segala
13. Rekan- rekan kerja praktik Nur Baiti, Puji Ayuning Lestari, Mila Intan,
Aldy, Ilham, Heridodo, Dwi, Lia, dan Tiffany yang telah menghibur,
Kerja Praktik.
14. STE crews: Beti, Mangskuy, Panji, Yupida, Puji, Bayu, Kak Septi, Kak
Rafi, Kak Ebot, Kak Arif, Kak Jeshu, Kak Ridwan dan kawan - kawan
15. SINS 2016 dan Manusia Kuat 2016 yang selalu memberikan dukungan
dan semangat.
16. Sobat – sobat Predator Kelaparan Nur Baiti, Puji Ayuning Lestari, Mila
Intan Ervina, Fathimah Azmi, Nafa Assifa Ipeh, Sara Mariska Putri,
17. Semua pihak yang telah membantu dari awal Kerja Praktik hingga
selesainya laporan ini, baik secara langung maupun tidak langsung yang
Semoga bantuan dan dukungan yang telah diberikan dapat menjadi amal kebaikan
dari Tuhan Yang Maha Esa. Diharapkan Laporan Kerja Praktik ini dapat memberi
manfaat bagi segala pihak yang terkait. Walaupun didalam penyusunan laporan
Firda Prilia
NPM.1615031059
viii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.4 Tujuan.............................................................................................. 3
2.4 Visi, Misi, dan Value PT. Pertamina (Persero) RU III .....................14
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan........................................................................................ 40
LAMPIRAN ......................................................................................................... 42
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 13. Kerusakan Pada Generator dan Akar Penyebab Kerusakan Isolasi 26
Gambar 15. Grafik dan Hasil Pengujian Partial Discharge pada Main Stator
Gambar 16. Jenis – Jenis Partial Discharge Pattern pada Sistem Isolasi Trafo 38
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2. Sejarah PT. Pertamina (Persero) RU III Plaju – Sungai Gerong. ......... 11
BAB I
PENDAHULUAN
Laporan Kerja Praktik ini membahas tentang analisa pengujian partial discharge
pada Main Stator Generator Unit 2015UA PT. Pertamina (Persero) Refinery III
Generator memegang peranan yang sangat penting dalam produksi energi listrik
di PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit III Plaju-Sungai Gerong. Generator ini
digunakan untuk mengkonversi energi mekanik putaran dari turbin menjadi energi
listrik, dibutuhkan beberapa hal yang harus dilakukan agar kinerja generator dapat
bekerja dengan baik. Untuk menjaga kehandalan sistem diperlukan perawatan dan
pengujian untuk menjaga agar tetap dapat beroperasi secara normal dan terhindar
dari bermacam macam gangguan misalnya adalah vibrasi pada rotor, hubung
singkat pada lilitan stator maupun rotor, dsb. Adanya rongga (void) pada suatu
pada saat isolasi tersebut memikul beban tegangan. Rongga pada bahan
satunya adalah dengan pengujian partial discharge pada main stator generator di
PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit III Plaju-Sungai Gerong. Studi ini
generator tersebut, dengan laporan ini mahasiswa dapat mengetahui dimana letak
terjadi partial discharge pada main stator generator dan mengerti bagaimana
sebagai berikut:
discharge?
Generator Unit 2015UA PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit III Plaju –
Sungai Gerong ?
3
perkuliahan.
2015UA PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit III Plaju – Sungai Gerong.
Generator Unit 2015UA PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit III Plaju –
Sungai Gerong.
2015UA PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit III Plaju – Sungai Gerong.
Pelaksanaan kerja praktik ini dilakukan di PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit
III Plaju-Sungai Gerong. Waktu pelaksanaan kerja praktik ini dilakukan dari
Metode penulisan dan penyusunan laporan yang dilakukan pada kerja praktik ini
sebagai berikut:
1. Studi Literatur
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan secara singkat tentang latar belakang, rumusan masalah,
Bab ini memaparkan secara umum sejarah PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit
Bab ini berisikan uraian tentang landasan teori dan penjelasan singkat untuk
memenuhi tujuan.
Bab ini membahas mengenai hasil yang didapat, alasan hasil tersebut didapatkan,
BAB V KESIMPULAN
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
PT. Pertamina (Persero) merupakan salah satu perusahaan yang tergabung dalam
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang eksplorasi dan
pengolahan enenrgi, lebih tepatnya saat ini berfokus dalam sektor minyak serta
gas bumi yang diolah menjadi berbagai jenis bahan bakar dan petrokimia. Dalam
dilakukan oleh Jhon Reenik (Belanda) pada tahun 1871 dikaki gunung Ceremai,
pada tanggal 15 Juni 1885, dimana Aleko Jan Zooen Zijkler melakukan
Seiring semakin banyak sumber minyak mentah yang telah ditemukan, pada akhir
abad ke-18 mulai didirikan beberapa perusahaan minyak asing, seperti Shell,
Indonesia, baru setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, usaha untuk
mengambil alih kekuasaan sektor industri minyak dan gas industri minyak dan gas
bumi mulai dilakukan. Salah satunya yaitu upaya yang dilakukan oleh Gubernur
Sumatera Utara, Mr. Teuku H. Moh. Hasan dengan mengajukan sebuah mosi
7
Pada tahun 1965 PN. PEMIGAN dibubarkan dan diakusisi, semua fasilitas dan
adalah:
1. Mencukupi kebutuhan minyak dan gas bumi dalam negari yang terus
pembangunan Nasional.
Nasional.
8
2. Pengolahan
mengolah minyak dan gas mentah menjadi produk yang diinginkan seperti
4. Penunjang
Pada awalnya PT. Pertamina (Persero) mimiliki tujuan unit pengolahan akan
Keenam unit pengolahan yang masih beroprasi saat ini antara lain:
Salah satu Refinery Unit yang dimiliki oleh PT. Pertamina (Persero) adalah
Refinery Unit III Plaju-Sungai Gerong yang merupakan satu dari tujuh unit
pengulahan yang dimiliki oleh PT. Pertamina. Dengan memiliki daerah operasi
yang meliputi kilang Plaju dan kilang Sungai Gerong. Kilang minyak Plaju
didirikan oleh pemerintahan Belanda pada tahun 1903. Kilang ini mengolah
minyak mentah yang berasal dari daerah Prabumulih dan Jambi. Kilang ini
mempunyai kapasitas produksi 100 MBCD (Million Barrel per Calendar Day).
Pada tahun 1957, kilang ini diambil alih oleh PT. Shell (Belanda) dan pada tahun
1965 pemerintah Indonesia mengambil alih kilang Plaju dari PT. Shell. Kilang
Sungai Gerong didirikan oleh STANVAC pada tahun 1926. Kilang yang
berkapasitas produksi 70 MBCD ini kemudian dibeli oleh pertamina pada tahun
1970. Dengan adanya penyesuain unit yang masih ada, maka kapasitas produksi
PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit III mempunyai luas area sebesar kurang
lebih 384 hektar, dengan membagi luas daerah plaju sebesar 229,60 hektar dan
luas daerah Sungai Gerong sebesar 153,90 hektar. Pada tahun 1973, kedua kilang
ini mengalami proses integrasi. Kedua kilang ini dikenal dengan sebutan Kilang
Musi. Kilang ini berada dibawah pengawasan PT. Pertamina RU III dan tanggung
jawab dalam pengadaan BBM (Bahan Bakar Minyak) untuk wilayah Jambi,
III telah melakukan beberapa modifikasi PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit
Tahun Sejarah
Tugas pokok PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit III Plaju – Sungai Gerong
sesuai dengan UU No.8 Tahun 1971, yaitu “Menyediakan bahan baku bagi
perkembangan dan pertumbuhan industri dalam negeri, karena itu kegiatan PT.
Pertamina Refinery Unit III Plaju – Sungai Gerong hanya mengolah Bahan Bakar
Minyak (BBM) dan Non-BBM” dengan berbagai macam produk Bahan Bakar
Minyak (BBM) yang dihasilkan oleh PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit III.
Secara keseluruhan lokasi PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit III berada pada
Provinsi Sumatera Selatan yang meliputi lokasi kilang plaju yang terletak dikota
Untuk lebih jelasnya lokasi PT. Pertamina (Persero) RU III dapat dilihat pada
Kilang unit operasi Plaju terletak di Selatan Sungai Gerong Musi dan Barat
Sungai Komering. Berdasarkan tata letak, kilang unit operasi Plaju terdiri dari
beberapa unit pengolahan petroleum seperti, Crude Destiller II, Crude Destiller
III, Crude Destiller IV, Crude Destiller V, Redestiller I/II, Stabilizer C/A/B,
Kilang unit operasi Sungai Gerong terletak dipersimpangan Sungai Musi dan
Sungai Komering. Kilang Minyak Sungai Gerong terdiri dari unit – unit Crude
Distiller VI, High Vacum Unit II, Riser Fluid Catalytic Cracking Unit.
2.4 Visi, Misi dan Value PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit III
2.4.1 Visi
“Menjadi Kilang Minyak dan Petrokimia Nasional yang Kompetitif di Asia Pasifik
Tahun 2025”
2.4.2 Misi
Value atau tata nilai PT. Pertamian (Persero) RU III terdiri dari 6C, yaitu :
1. Clean (Bersih)
2. Competitive (Kompetitif)
5. Comercial (Komersial)
16
6. Capable (Berkemampuan)
Dikelola oleh pimpinan dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta
pengembangan.
PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit III Plaju – Sungai Gerong dipimpin oleh
Procurement, Manager HSE, Manager OPI, Manager General Affairs, dan Senior
dibawah bagian Maintenance Planning and Support yang berada dibawah Senior
Produk-produk yang dihasilkan oleh PT. Pertamina (Persero) RU III Plaju terbagi
menjadi empat jenis produk, yaitu produk BBM, produk BBK, produk gas gan
2.6.1.1 PREMIUM
bilangan oktan 88 dan berwarna kuning. Premium didapat dari hasil blending
bahan bakar beroktan tinggi, yaitu Catalytic Naphta dari unit RFCCU dengan
2.6.1.2 KEROSENE
Kerosene atau minyak tanah merupakan bahan bakar keperluan rumah tangga
Solar atau ADO merupakan bahan bakar kendaraan bermotor bermesin diesel
IDO merupakan bahan bakar berwarna hitam untuk mesin diesel dengan harga
dan kualitas di bawah solar yang dipasarkan untuk keperluan industri (mesin-
IFO merupakan bahan bakar yang juga berwarna hitam untuk mesin non-diesel
dengan harga dan kwalitas dibawah premiun untuk keperluan industri. IFO
2.6.1.6 AVTUR
Avtur merupakan bahan bakar pesawat turbin atau jet yang berwarna kuning
2.6.1.7 PERTAMAX
bilangan oktan yang lebih tinggi dari premiun, yaitu 92. Pertamax
kilang.
19
2.6.1.8 NAPTHA
Naptha adalah hidrokarbon ringan yang memiliki titik didih pada rentang titik
didih bahan bakar. Naptha berfungsi sebagai banhan bakar mobil, motor, dan
Vacuum Residue merupakan produk sisa dari proses distilasi vakum pada HVU
yang sudah tidak dapat diolah lagi dan dijual dengan harga rendah.
LPG merupakan bahan bakar berbentuk gas yang digunakan baik dalam industri
2.5.2.3 MUSICOOL
alat pendingin seperti kulkas dan AC. Musicool merupakan sebuah produk
terobosan pertamina karena produk ini tidak menghasilkan gas-gas yang dapat
Freon.
20
2.5.2.4 HAP
HAP merupakan gas aerosol yang digunakan sebagai gas pendorong pada
berbagai produk seperti deodorant, pewangi ruangan, dan produk lain yang
2.5.2.5 LAWS
LAWS (Low Aromatic White Spirit) merupakan Solvent yang digunakan dalam
berbagai proses kimia seperti dalam pembuatan cat, tinta, dan produk kimia
lainnya.
2.5.2.6 SPBX
SPBX merupakan suatu solvent atau bahan campuran yang di gunakan dalam
industri kimia.
2.5.2.7 POLYTAM
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Generator
Generator listrik merupakan sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari
Generator berperan penting untuk menciptakan tenaga listrik yang kita butuhkan
untuk keperluan sehari – hari. Tenaga mekanis disini digunakan untuk memutar
generator biasanya dilakukan oleh turbin melalui uap (tekanan), air, atau angin.
Bahan bakar untuk generator yaitu batubara, minyak, gas, air, panas bumi dan
nuklir.
menyatakan apabila rotor diputar maka belitan kawatnya akan memotong gaya-
gaya magnit pada kutub magnit, sehingga terjadi perbedaan tegangan, dengan
dasar inilah timbullah arus listrik, arus melalui kabel/kawat yang ke dua ujungnya
Generator terdiri dari 2 bagian utama, yaiu stator dan rotor. Stator adalah bagian
yang diam pada generator dan dipakai untuk keluaran tegangan. Rotor adalah
bagian yang bergerak pada generator di dalam stator dan digunakan sebagai
Bentuk dari inti stator ini berupa cincin laminasi-laminasi yang diikat
losses). Pada inti ini terdapat slot-slot untuk menempatkan konduktor dan
Winding (belitan)
Bagian stator yang terdiri dari beberapa batang konduktor yang terdapat di
Alur stator
Alur stator merupakan bagian stator yang berperan sebagai tempat belitan
stator ditempatkan.
Rangka stator terbuat dari besi tuang dan merupakan rumah dari semua
getaran.
Rotor adalah bagian generator yang bergerak atau berputar. Antara rotor
dan stator dipisahkan oleh celah udara (air gap). Rotor terdiri dari dua
Inti kutub
Kumparan medan
25
Pada bagian inti kutub terdapat poros dan inti rotor yang memiliki fungsi sebagai
jalan atau jalur fluks magnet yang dibangkitkan oleh kumparan medan. Pada
kumparan medan ini juga terdapat dua bagian, yaitu bagian penghantar sebagai
jalur untuk arus pemacuan dan bagian yang diisolasi. Isolasi pada bagian ini harus
benar-benar baik dalam hal kekuatan mekanisnya, ketahanannya akan suhu yang
Konstruksi rotor untuk generator yang memiliki nilai putaran relatif tinggi
poles” dan jumlah kutubnya relatif sedikit (2, 4, 6). Konstruksi ini dirancang tahan
Untuk putaran generator yang relatif rendah atau sedang (kurang dari 1000 rpm),
dipakai konstruksi rotor dengan kutub menonjol atau ”salient pole” dengan jumlah
thermal.
Gambar 13. (a). Kerusakan Pada Generator (b). Akar Penyebab Kerusakan
Isolasi.
27
statistik untuk mencapai design life dari generator, antara lain temperature
Isolasi baik pada stator dan rotor mempunyai nilai class insulation, berdasarkan
Kenaikan suhu yang diijinkan berdasarkan pada suhu ambien 40⁰C (faktor koreksi
temperature). Operasi suhu adalah suhu referensi + kenaikan suhu yang diijinkan
+ penyisihan hot spot pada winding. Sistem pendingin pada generator (closed loop
system and open loop system) juga berpengaruh terhadap kotornya isolasi.
Sehingga kebersihan hal yang paling utama untuk menjaga kehandalan generator.
[3]
Kerusakan yang ditimbulkan oleh isolasi berakibat terjadinya short antar winding
atau winding dengan wall. Getaran akibat putaran rotor, vibrasi mekanik maupun
dilihat pada gambar 10 dimana coil up-bottom belum pasti merupakan sefasa
sehingga dalam melakukan asesmen per coil harus mengurut atau melihat design.
Inti besi atau biasa disebut core dibuat dari bahan feromagnetik. Penyebab
kerusakan yang terjadi pada core bisa terjadi oleh kerusakan pada isolasi winding,
vibrasi walaupun telah didesign diberikan gap antara stator dengan rotor,
pemeliharaan yang salah (proses pekerjaan pull out dan pull in rotor yang
pada core rusak dan mengakibatkan hot spot pada area core yang mengalami
kerusakan sehingga eddy current tinggi dan berpengaruh pada kerusakan isolasi
winding stator.
stress pada winding & isolasi kawat menjadi rapuh, dan lama kelamaan isolasi
akan retak. Jika gejala ini disertai dengan timbulnya partial discharge, maka
Generator
berulang dengan periode waktu harian, mingguan dan bulanan dengan kondisi
2. Pemeriksaan Carbon Brush (es) Earthing, setiap 2000 jam diganti saat
1
sudah dipakai hingga dari panjang aslinya.
3
4. Pemeriksaan lube, oil sample, setiap 6 bulan memeriksa kontaminasi dari air,
5. Pemeriksaan vent pipe air filter, setiap 10.000 jam membersihkan filter
elements.
11. Pemeriksaan blow open shutters, diperiksa setiap 12 bulan. Pelumasan tidak
tersebut diatas dilakukan secara menyeluruh terhadap generator dan alat bantunya.
Oleh sebab itu pada pembahasan ini diuraikain pemeriksaan serius saja, karena
mendukung agar program pemeriksaan serius ini selesai tepat pada waktunya
perlu dibuat program terperinci yang meliputi jenis komponen – komponen dan
tersebut).
Kerusakkan dan keausan dari journal rotor dan kopling, diteliti, pasak-
meliputi :
ujung pasak dan pengganjal dibawah pasak, serta kelonggaran dari pasak-
pengikatnya.
bushing dan permukaan sambungan serta kondisi bagian dalam kotak saluran
dan netralnya.
akan mengakibatkan stator baar di dalam slot akan bergerak pada saat
akan terkikis.
gejala gangguan pada winding akibat coppr strands rusak atau crack, atau
winding.
Off Line Partial Discharge Test, tujuan pengujian ini untuk mengetahui
indikasi deteriorasi pada isolasi winding dan jenis defect yang terjadi.
34
winding generator.
ELCID Test, tujuan dari pengujian ini untuk mengetahui defect pada inter–
generator.
dari pengujian ini untuk mengetahui pattern arus polarisasi dan arus
BAB IV
HASIL DAN ANALISA
menghubungkan secara parsial atau sebagian isolasi yang berada diantara dua
buah konduktor. Secara umum PD terjadi akibat dari tingginya konsentrasi (stres)
akan muncul dalam bentuk pulsa atau impuls dengan durasi yang sangat singkat.
peralatan listrik dan mulai terbentuk pada tegangan kerja mulai dari 3 kV ke atas.
PD yang terjadi pada waktu lama akan menyebabkan terjadinya degradasi dari
PD dapat terjadi pada isolasi padat maupun cair. Di dalam isolasi cair, PD dapat
muncul pada gelembung udara/gas yang terjebak didalam isolasi cair tersebut.
Sedangkan didalam isolasi padat, PD dapat muncul pada void (rongga udara) atau
Pada pengujian ini, metode yang digunakan untuk mendeteksi partial discharge
dengan metode kopling langsung. Alat ukur pada metode IEC 60270 dihubungkan
oleh proses peluahan. Dengan metode konvensional, besar sudut phasa dan
kuantitas lainnya dapat dideteksi dan diukur. Namun metode ini memiliki
kelemahan mendasar yakni besarnya gangguan (noise) yang juga akan terukur
ketika pengukuran dilakukan di lapangan terbuka. Hal ini dapat terjadi karena
kelebihan yaitu dapat mendeteksi dan mengukur muatan terlihat dari peluahan
rangkaian ekuivalen isolasi. Gambar 14a menjelaskan bahwa terdapat rongga pada
bahan isolasi.
tegangan maka akan mengalir muatan ke seluruh kapasitor. Rongga pada isolasi
muatan penuh. Setelah muatan penuh, maka muatan akan dilepaskan menuju
kapasitor Cc. Pada saat pelepasan muatan oleh Cb menuju Cc, maka terjadi
perbedaan tegangan pada kapasitor Cc dan Ca. Dalam waktu yang cepat, terjadi
muatan yang dikirim menuju kapasitor Cc inilah yang disebut dengan apparent
charge. Apparent charge saat terjadi peluahan dapat diukur dengan cara
4.3 Analisa Pengujian Partial Discharge Pada Main Stator Generator 2015UA
Gambar 15 Grafik dan Hasil Pengujian Partial Discharge pada Main Stator
Generator 2015UA
Pengujian yang dilakukan mengacu pada standard IEC 60270, yaitu terkait High
pada gambar 15
Gambar 16 Jenis – Jenis Partial Discharge Pattern pada Sistem Isolasi Trafo
16 yang diambil dari Jurnal IEEE Transaction 2005, Procedure for Identification
gambar 15). Adanya internal partial discharged didalam void isolator dapat
menyebabkan penurunan tingkat isolasi, karena lama kelamaan energi yang ter-
discharge dapat lebih besar, sehingga dimensi void dapat bertambah besar.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pengujian partial discharge yang terjadi pada Main Stator Generator Unit
kapasitas energi sebesar 22.79 Pico Coloumb. Adanya internal partial discharged
didalam void isolator dapat menyebabkan penurunan tingkat isolasi, karena lama
kelamaan energi yang ter-discharge dapat lebih besar, sehingga dimensi void
5.2 Saran
dimonitor terkait kondisi void discharged yang terjadi didalam isolator untuk
DAFTAR PUSTAKA
[1] PT. Pertamina RU III Plaju. 2003. Profil PT. Pertamina RU III Plaju, (online)
[4] IEEE Power & Energy Society. “IEEE recommended practice for protection
[5] Cahyanova, Herda Dwi. “Pemeliharaan Generator pada PLTA Jelok UBP
PD”
1
LAMPIRAN
2