KERJA PRAKTEK
Oleh:
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kerja kerja
praktik dan dapat menyusun laporan pelaksanaan kerja praktik dengan judul
“Sistem Proteksi Relay Di PT. Sumberdaya Sewatama PLTMG Sumbagut 2 Peaker
Power Plant 250MW”.
Laporan kerja praktek ini disusun sebagai salah satu syarat yang harus
dipenuhi untuk menyelesaikan Program Studi S1 pada Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh. Pelaksanaan kerja praktek ini dimulai
pada tanggal 02 Februari sampai dengan 28 Februari 2022. Melalui kerja praktik
ini penulis dapat melihat langsung dunia pekerjaan yang sebenarnya.
1. Bapak Prof. Dr. Herman Fithra, S.T., M.T., IPM., ASEAN.Eng. Selaku
Rektor Universitas Malikussaleh.
2. Bapak Dr. Muhammad, S.T., M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Malikussaleh.
3. Bapak Prof. Dr. Ir. Dahlan Abdullah, S.T., M.Kom, IPU, ASEAN ENG
selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro.
4. Bapak Andik Bintoro, S.T., M.Eng. selaku Sekretaris Jurusan Fakultas
Teknik Elektro.
5. Ibu Misbahul Jannah, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik
Elektro dan Dosen Pembimbing Laporan yang telah memberikan bimbingan
dan masukan dalam penyusunan laporan ini.
6. Bapak Muhammad S.T., M.Sc selaku Koordinator Kerja Praktek
i
7. Bapak Tunggul Pharwoto selaku Site Manager PT. SUMBERDAYA
SEWATAMA PLTMG SUMBAGUT 2 PEAKER POWER PLANT
250MW.
8. Bapak Handoko selaku Supervisor Maintenance Mechanical PT.
SUMBERDAYA SEWATAMA PLTMG SUMBAGUT 2 PEAKER
POWER PLANT 250MW.
9. Bapak Riyanto selaku Supervisor Maintenance Electrical Control &
Instrumentation PT. SUMBERDAYA SEWATAMA PLTMG
SUMBAGUT 2 PEAKER POWER PLANT 250MW.
10. Bapak Fresco selaku Supervisor Maintenance Operations PT.
SUMBERDAYA SEWATAMA PLTMG SUMBAGUT 2 POWER
PLANT 250MW.
Penulis mengucapkan rasa terima kasih banyak atas segala do’a dan
dukungan, serta mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kesalahan
ataupun kekurangan dalam laporan kerja praktik ini. Penulis berharap atas
tersusunnya laporan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
ii
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II ..................................................................................................................... 7
iii
2.4.1 Unsur Pimpinan................................................................................12
iv
BAB IV ................................................................................................................. 33
PEMBAHASAN ................................................................................................... 33
4.5 Macam – Macam Gangguan Proteksi Generator Yang Sering Terjadi PT.
SEWATAMA Sumbagut II ............................................................................... 44
BAB V................................................................................................................... 47
LAMPIRAN .......................................................................................................... 50
v
DAFTAR GAMBAR
vi
Gambar 4. 9 Proteksi Relay pada Generator ......................................................... 42
Gambar 4. 10 Single Line Diagram Over Current Relay ...................................... 45
Gambar 4. 11 Single Line Diagram Over Voltage Relay ..................................... 45
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini di Indonesia kebutuhan akan energi listrik dari tahun ke tahun terus
meningkat. Hal ini dapat dilihat dari keputusan Menteri ESDM Nomor
143/K/20/MEM/2019 tentang Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional Tahun
2019 sampai dengan Tahun 2038. Dalam keputusan tersebut, Menteri ESDM
memproyeksikan rata-rata pertumbuhan kebutuhan energi listrik nasional sekitar
6,9% per tahun. Pertumbuhan tersebut banyak terjadi pada sektor pembangunan
industri dan tempat tinggal masyarakat. Sebagian besar industri sangatlah
bergantung pada tenaga listrik sebagai sarana untuk kelangsungan proses produksi
maupun pengoperasiannya.
Saat ini banyak pembangkit tenaga listrik yang ada di indonesia, salah
satunya pembangkit ternaga listrik menggunakan gas sebagai bahan bakar
utamanya. PLTMG Arun 2 memiliki kapasitas sebesar 250 MW, sistem
pembangkitan tenaga listrik ini mengkonversi energi gas dengan menggunakan
engine, yaitu dengan memanfaatkan energi gas untuk menggerakkan engine. Gas
itu sendiri diperoleh dari PT. Perta Arun Gas untuk menggerakkan engine yang
kemudian engine tersebut memutarkan generator, kemudian generator tersebut
merubah energi mekanik menjadi energi listrik.
1
2
kekeliruan operasi sistem. Oleh sebab itu, perlu ketelitian dalam penyetelan dan
pengujian secara periodik serta pengoperasian sistem yang sesuai prosedur.
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada
peralatan-peralatan listrik suatu sistem tenaga listrik, misalnya generator,
transformator, jaringan, dan lain-lain terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu
sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa : hubung singkat, tegangan lebih, beban
lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron. Dengan kata lain sistem proteksi itu
bermanfaat untuk :
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada laporan kerja praktik ini
adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana proses terjadinya Pembangkitan Listrik Tenaga Mesin
Gas?
b. Apa saja sistem proteksi yang ada pada generator?
c. Bagaimanakah Prinsip Kerja dari Proteksi Relay pada generator?
3
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan kerja praktek ini adalah sebagai
berikut, yaitu:
Adapun tujuan dari penulisan laporan kerja praktik ini adalah sebagai
berikut, yaitu :
a. Untuk mengetahui apa saja sistem proteksi yang sering terjadi PT.
SUMBERDAYA SEWATAMA PLTMG SUMBAGUT 2 PEAKER
POWER PLANT 250MW.
b. Untuk mengetahui Sistem Proteksi Relay di PT. SUMBERDAYA
SEWATAMA PLTMG SUMBAGUT 2 PEAKER POWER PLANT
250MW.
c. Untuk mengetahui Prinsip Kerja Sistem Proteksi Relay PT.
SUMBERDAYA SEWATAMA PLTMG SUMBAGUT 2 PEAKER
POWER PLANT 250MW.
4
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam Kerja Praktik ini dibagi
ke dalam beberapa rangkaian kegiatan, yaitu:
a. Metode Observasi Metode.
b. Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap alat proses yang dijadikan sebagai objek
permasalahan.
c. Metode Wawancara dan Diskusi.
d. Metode wawancara dan diskusi adalah metode pengumpulan sata dengan
mengadakan tanya jawab kepada tenaga ahli yang terkait dengan bidang
objek yang diamati dan didiskusikan kepada pembimbing lapangan.
e. Metode Studi Literatur dan Studi Pustaka.
f. Metode studi literatur dan studi pustaka penulis lakukan dengan membaca
buku-buku pendukung yang telah tersedia di perpustakaan lapangan.
BAB I : Pendahuluan.
Dalam bab ini penulis mengulas tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penulisan, manfaat kerja praktik, batasan masalah, waktu dan
6
Bab ini membahas Analisis penggunaan bahan bakar gas dan efisiensi penggunaan
bahan bakar gas PLTMG Arun 2 250 MW.
BAB V : Penutup.
Bab ini berisi kesimpulan dan saran penulis terhadap materi yang penulis
tuliskan dalam laporan ini.
Daftar Pustaka
Berisi daftar buku acuan atau sumber acuan lainnya yang digunakan dalam
penulisan laporan kerja praktik ini.
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
Berikut ini visi dan misi dari PT. SUMBERDAYA SEWATAMA tempat
penulis melakukan Kerja Praktek (KP). Adapun visi dan misinya adalah sebagai
berikut:
Visi :
Misi :
7
8
a. Core Values
Core values atau nilai-nilai inti perusahaan dimaksud untuk membentuk
perilaku dan karakter kerja yang selaras dengan strategi perusahaan. Core values
yang terinternalisasi dengan baik akan menjadi pilar utama dalam pembentukan
budaya organisasi yang kuat. Core values perusahaan mendefinisikan budaya
perusahaan untuk digunakan oleh semua pegawai dalam pencapaian kinerja terbaik
secara konsisten. Core values harus diimplementasikan ke dalam tata kelola agar
bisa menjadi bahasa tindakan.
b. Integritas
Senantiasa menerapkan standar etika dan moral tertinggi dengan selalu
mengedepankan azas kejujuran dan keadilan dalam setiap kegiatan.
c. Pengembangan Berkelanjutan
Bertekad untuk senantiasa mengembangkan perusahaan kita berikut sumber
9
daya manusianya.
d. Keunggulan
Terus berupaya mencapai standar kinerja tertinggi.
e. Proaktif
Terus mencari dan mengadopsi teknik dan pendekatan baru untuk
meningkatkan mutu bisnis kita.
f. Tanggung Jawab
Bertanggung jawab kepada seluruh pemangku kepentingan atas segala
keputusan dan tindakan yang kita ambil.
g. Kerjasama Kelompok
Mendorong dan mendukung keanekaragaman tenaga kerja berdasarkan azas
saling percaya dan menghormati serta bersama- sama mencapai semua sasaran yang
telah ditetapkan dengan berkomunikasi secara baik.
a. Kompeten.
Menunjukkan kompetensi kepemimpinan dalam mengambil keputusan
yang tepat.
10
b. Berwawasan ke depan.
Dapat menetapkan tujuan secara menyeluruh; memiliki visi yang dapat
dikomunikasikan dengan baik dan kemudian dimiliki oleh seluruh anggota
organisasi; mempunyai gambaran bagaimana cara untuk meraih
keberhasilan dan menetapkan prioritas berdasarkan nilai-nilai inti
perusahaan
c. Inspiratif.
Memperlihatkan kepercayaan diri dalam semua interaksi; memegang
kendali; memiliki daya tahan; senantiasa berkomunikasi, memberi inpsirasi,
dan memberdayakan para karyawan untuk terus berprestasi
d. Mengaktualisasi Diri.
Terus mengembangkan potensi diri dan mencari tantangan baru
e. Jujur dan Rendah Hati
Selalu bersikap tulus, rendah hati, dapat diandalkan, dan jujur dalam
menjaga kepercayaan.
Struktur organisasi yang baik bagi suatu perusahaan adanya suatu sistem
atau struktur yang mencerminkan pembagian tugas yang jelas dan efektif. Semua
unsur organisasi perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik intern maupun ekstern untuk mencapai
11
kesatuan gerak secara sinergi yang disesuaikan dengan tugas pokok masing-
masing.
a. Unsur Pimpinan
b. Unsur Pembantu Pimpinan
c. Unsur Pelaksana
d. Unsur Pengawasan
12
Unsur pimpinan terdiri dari Site Manager sebagai wakil perusahaan dalam
komunikasi dengan owner (PLN) atau pemilik proyek dari awal pelaksanaan hingga
akhir projek dan mengusulkan hal-hal yang menguntungkan perusahaan. Untuk
pekerjaan-pekerjaan tambahan kepada owner (PLN). Tugas dan tanggung jawab
Site Manager di sektor pembangkitan adalah sebagai berikut:
1. Supervisi
Adapun tugas dan tanggung jawab ialah:
site manajer.
b. Membuat perencanaan pergantian Sparepart/Equipment sesuai dengan yang
terjadwal.
c. Bertanggung jawab atas unit pembangkit dan bawahan apabila terjadinya
Human Error.
d. Melaporkan setiap pemakaian dan pergantian Sparepart/Equipment pada
unit pembangkit.
e. Membuat laporan pekerjaan tiap minggu dan perbulan kepada atasan (Site
Manager) atas apa yang telah dikerjakan.
2. Head Operation
Tugas dan tanggung jawab iyalah sebagai berikut:
a. Memberikan arahan dan bimbingan kepada bawahan (Operation) untuk
mengoperasikan unit pembangkitan secara baik dan benar atau sesuai
dengan standar operation (SOP) agar mencegah terjadinya Human Error.
b. Memberikan laporan produksi pembangkitan seperti kwh meter,
pemakaian bahan bakar atau yang disebut juga spesifikasi konsumsion
fuel (SFC) kepada atasan (Site Manager).
c. Bertangung jawab atas pengoperasian unit pembangkit dalam peformance
yang baik serta memberikan ide dan gagasan terbaru untuk kemajuan dan
kelangsungan unit pembangkit.
Ketika pasokan listrik mendadak hilang, atau butuh lebih banyak pasokan
dalam waktu singkat, hubungi PT. SUMBERDAYA SEWATAMA untuk
pengadaan listrik. Unit yang dimiliki mampu menjangkau berbagai pelosok
nusantara hingga manca negara dengan dukungan operasional grup ABM dan Tiara
Marga Trakindo.PT. SUMBERDAYA SEWATAMA juga mampu dengan cepat
membangun fasilitas pembangkit listrik dimana saja dan kapan saja dibutuhkan
karena memahami pentingnya pasokan yang stabil tanpa delay. kapasitas
pembangkitan dimiliki PT. SUMBERDAYA SEWATAMA mulai dari 100 kVA,
250 kVA, 1,000 kVA, 2,000 kVA, 5,000 kVA, dan 10,000 kVA. PT.
SUMBERDAYA SEWATAMA juga melayani kota besar seperti Jakarta dan
Surabaya juga daerah seperti Kalimantan, Papua dan Sulawesi Generator Set yang
dapat disewa untuk berbagai jenis keperluan, seperti event besar, back-up gedung,
dan lain sebagainya.
ditambah dengan jajaran tim tangguh yang siap untuk menggapai hasil yang
maksimal.Kapasitas pembangkitan dan pasokan yang dapat kami jamin : 1,000
kVA, 2,000 kVA, 5,000 kVA, and 10,000 kVA.Opsi Bahan Bakar yang dimiliki
adalah Diesel, Gas, Dual Fuel.
Audit energi listrik sebelum menyewa genset untuk kebutuhan industri atau
event akan meningkatkan penghematan biaya energi. PT. SUMBERDAYA
SEWATAMA sebagai penyedia layanan listrik terpadu memahami bagaimana
efisiensi energi melalui audit energi listrik dapat memberikan kontribusi signifikan
untuk kelangsungan sebuah bisnis. Untuk itu salah satu bisnis unit PT.
SUMBERDAYA SEWATAMA berfokus kepada servis penghematan energi dan
optimasi energi.
BAB III
LANDASAN TEORI
Pembangkit tenaga mesin gas atu disingkat (PLTMG) merupakan salah satu
pembangkit listrik yang dimana menggunakan gas sebagai bahan bakar
utamanya.Sistem pembangkitan tenaga listrik ini mengkonversikan energy gas
dengan menggunakan engine yang kemudian engine tersebut memutar generator,
dimana kemudian generator tersebut merubah energy meknik menjadi energy
listrik.
Pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) terdiri dari satu bagian utam
(main equipment)yaitu mesin, pelengkap (auxiliary) dari system pendukung
(balance of plant/bop). Selain itu bagian yang dikopel dengan generator dibantu
oleh system pelengkap yang mengatur system utama, unit PLTMG juga dilengkapi
dengan sistem pendukung yang terdiri atas system bahan bakar ( fuel sistem – gas),
sistem air baku (water treatment sistem), dan sistem proteksi terhadap kebakaran
(fire protection sistem).
Proses yang terdapat pada sistem utama PLTMG umumnya dilakukan oleh
sebuah pemasok utama (main vendor) yang biasanya merupakan produsen /
pabrikan dari mesin gas, seperti Wärtsilä, Rol- Royce, Kawasaki Heavy Industries,
Caterpillar dan sebagainya. Selebihnya semua pekerjaan sipil dan sistem
pendukung dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana.
17
18
Mesin gas Wärtsilä adalah mesin gas 4 langkah dengan injeksi bahan bakar
langsung menggunakan gas alam. Bahan bakar minya digunkan sebagai back-up
dan bahan bakar percontohan. Mesin ini dilengkapi dengan turbocharger dan
intercooler. Sebuah bagian kecil dari peralatan bantu, seperti mesin didorong
pompa air pendingin, dibangun diatas mesin.
GAS ENGINE
1. Engine Block
Engine block/Crankcase adalah salah satu komponen atau bagian utama dari
mesin gas yang mendukung semua komponen pada engine , seperti diperlihatkan
pada Gambar 3.4 berikut ini:
3. Piston (Torak)
4. Ring Piston
Ring Piston berfungsi untuk meredam gesekan kejut antara body piston
dengan cylinder liner dan memaksimalkan tekanan pada ruang bakar sehingga tidak
ada kebocoran tekanan pada ruang bakar sehingga menghasilakn pembakaran yang
21
sempurna. Juga untuk melindungi dari kemungkinan kebocoran oli. Bentuk ring
piston seperti diperlihatkan pada Gambar 3.7 berikut ini:
5. Connecting Roda
Connecting roda dalah suatu komponen mesin yang berfungsi untuk
menghubungkan piston dengan poros engkol dan menerima tenaga dari piston yang
diperoleh dari hasil pembakaran dan meneruskannya keporos engkol. Bagian ujung
connecting rod yang berhubungan dengan pin piston disebut small end. Sedangkan
yang berhubungan dengan poros engkol disebut big end. Bentuk Connecting rod
seperti diperlihatkan pada Gambar 3.8 berikut ini:
6. Crank-shaft
Crank-shaft adalah komponen pada engine yang berfungsi meneruskan
energy dorong yang dihasilkan dari pembakaran di crwone piston di teruskan ke
connecting rod, dan merubah gerakan naik turun connecting rod menjadi gerakan
putar di crankshaft. Gerakan putar akan diteruskan ke fly- wheel. Bentuk Crank-
shaft seperti diperlihatkan pada Gambar 3.9 berikut ini:
22
Gambar 3. 8 Crank-shaft.
7. Camshaft
Camshaft adalah alat yang digunakan dalam mesin yang berfungsi untuk
menggerakkan push rod untuk menggerakkan valve inlet dan valve outlet
,(Camfollower main injection pump apabila di engine DF) sebagai pengaturan jalur
masuk bakar.Camshaft terhubung dengan poros engkol melalui intermediate gear.
Bentuk camshaft seperti diperlihatkan pada Gambar 3.10 berikut ini:
Gambar 3. 9 Camshaft
putaran rotor generator, maka generator sinkron akan menghasilkaan arus bolak
balik (AC). Hubungan antara kecepatan putar dengan frekuensi dapat dilihat pada
persamaan di bawah ini :
𝑛.𝑝
𝑓= ......................................................................(3.1)
120
Dimana :
f = Frekuensi (Hz)
n = Kecepatan Putaran (rpm)
p = Jumlah Kutub
berfungsi sebagai tempat terjadinya fluks atau induksi energi listrik yang ke stator
dan memungkinkan berputarnya jangkar dalam medan magnet.
a. Rotor
Rotor adalah bagian generator yang bergerak atau berputar. Antara rotor dan stator
dipisahkan oleh celah udara (air gap). Rotor berfungsi untuk membangkitkan
medan magnet yang kemudian tegangan dihasilkan dan akan diinduksikan ke stator.
Rotor terdiri dari dua bagian umum, yaitu:
- Inti kutub
- Kumparan medan
Pada bagian inti kutub terdapat poros dan inti rotor yang memiliki fungsi
sebagai jalan atau jalur fluks magnet yang dibangkitkan oleh kumparan medan.
b. Stator
Stator atau armatur adalah bagian generator yang berfungsi sebagai tempat untuk
menerima induksi magnet dari rotor. Arus AC yang menuju ke beban disalurkan
melalui armatur, komponen ini berbentuk sebuah rangka silinder dengan lilitan
kawat konduktor yang sangat banyak. Armatur selalu diam (tidak bergerak). Stator
dari mesin sinkron terbuat dari bahan ferromagnetik yang berbentuk laminasi untuk
mengurangi rugi- rugi arus pusar. Dengan inti ferromagnetik yang bagus berarti
permeabilitas dan resistivitas dari bahan tinggi.
Prinsip kerja dari generator sesuai dengan hukum Lens, yaitu arus listrik
yang diberikan pada stator akan menimbulkan momen elektromagnetik yang
bersifat melawan putaran rotor sehingga menimbulkan EMF pada kumparan rotor.
Tegangan EMF ini akan menghasilkan suatu arus jangkar. Jadi diesel sebagai prime
mover akan memutar rotor generator, kemudian rotor diberi eksitasi agar
menimbulkanmedan magnit yang berpotongan dengan konduktor pada stator dan
menghasilkan tegangan pada stator. Karena terdapat dua kutub yang berbeda yaitu
utara dan selatan, maka pada 90o pertama akan dihasilkan tegangan maksimum
positif dan pada sudut 2700 kedua akan dihasilkan tegangan maksimum negatif. Ini
terjadi secara terus menerus/continue. Bentuk tegangan seperti ini lebih dikenal
sebagai fungsi tegangan bolak- balik.
28
meninggalkan kita (tanda silang), maka di sekeliling kawat timbul garis gaya
magnet melingkar, seperti pada gambar berikut.
Sedangkan gambar visual garis gaya magnet didapatkan dari serbuk besi
yang ditaburkan disekeliling kawat beraliran listrik. Sebatang kawat pada posisi
vertikal diberikan arus listrik DC searah panah, maka arus menuju keatas arah
pandang(tanda titik). Garis gaya magnet yang membentuk selubung berlapis lapis
terbentuk sepanjang kawat. Garis gaya magnet ini tidak tampak oleh mata kita, cara
melihatnya dengan serbuk halus besi atau kompas yang didekatkan dengan kawat
penghantar tersebut. Kompas menunjukkan bahwa arah garis gaya sekitar kawat
melingkar. Arah medan magnet disekitar penghantar sesuai arah putaran sekrup
(James Clerk Maxwell, 1831-1879). arah arus ke depan(meninggalkan kita) maka
arah medan magnet searah putaran sekrup ke kanan. Sedangkan bila arah arus ke
belakang (menuju kita) maka arah medan magnet adalah ke kiri.
Prinsip kerja dari AVR adalah mengatur arus penguatan (eksitasi) pada
exciter. Apabila tegangan output generator di bawah tegangan nominal tegangan
generator, maka AVR akan memperbesar arus penguatan (eksitasi) pada exciter.
Sebaliknya apabila tegangan output Generator melebihi tegangan nominal
generator maka AVR akan mengurangi arus penguatan (excitacy) pada exciter.
Maka apabila terjadi perubahan tegangan output Generator akan dapat distabilkan
oleh AVR secara otomatis dikarenakan dilengkapi pembatasan penguat minimum
ataupun maksimum yang bekerja secara otomatis.
SCR memiliki 3 buah terminal atau kaki, yang terdiri dari anoda, katoda,
dan gate. Gate pada komponen SCR ini berfungsi sebagai pengendali untuk memicu
agar terminal anoda dan katoda terhubung. SCR banyak digunakan sebagai
pengendali dalam rangkaian elektronika yang menggunakan tegangan menengah
sampai tinggi. Pada dasarnya komponen SCR ini terdiri dari 4 bagian
semikonduktor yaitu PNPN (Positif Negatif Positif Negatif)
Prinsip kerja dari SCR yaitu mengalirkan arus searah (DC) dari terminal
anoda ke katoda, namun untuk menghubungkan antara terminal katoda
menggunakan pengendali yaitu terminal gate. Untuk mengaktifkan SCR (agar
terminal anoda dan katoda terhubung) maka pada terminal gate harus dialiri arus
positif terlebih dahulu sebagi pemicu (trigger). Ketika terminal gate dialiri arus
listrik maka SCR akan aktif, antara terminal anoda dan katoda terhubung sehingga
arus listrik dapat mengalir dari terminal anoda dan katoda. Dan jika terminal gate
sudah tidak dialiri arus positif kembali (arus positif yang ke terminal gate
dihilangkan), SCR akan masih tetap aktif. Untuk menonaktifkan SCR ini dapat
dilakukan dengan cara menurunkan arus maju dari terminal anoda ke katoda sampai
mencapai titik holding current di SCR. Titik holding current pada tiap-tiap SCR
32
BAB IV
PEMBAHASAN
LV,MV,HV
Distribusi Gardu Induk
Room
terbakarnya bahan bakar dan udara, proses ini akan menyebabkan ledakan yang
akan mendorong piston turun dan menggerakkan crank shaft, lalu langkah keempat
proses buang (exhaust emission) yang mana exhaust valve akan terbuka dan piston
naik keatas dan terjadi proses pembuangan sisa gas bakar setelah pembakaran, hal
ini terus berulang dan membuat gaya mekanik pada mesin yang menyebabkan rotor
Generator berputar, pada Generator inilah terjadi proses Eksitasi dengan
menggunakan arus DC yang berfungsi sebagai penguat tegangan, dan tegangan
yang keluar dari Mesin Gas Wartsila adalah sebesar 11kV dan ini dapat dipengaruhi
oleh cos phi. Tegangan yang dihasilkan lalu dialirkan ke ruang Low Voltage (100
– 1000 V), Medium Voltage (1Kv – 100kV), dan High Voltage (100Kv – 345kV) ,
dengan tegangan yang berbeda – beda, maka berbeda pula penggunaan nya , mulai
dari pemakaian pribadi hingga di Transmisikan ke seluruh beban diluar
pembangkit. Pada PLTMG SUMBAGUT 2 tegangan yang dihasilkan Mesin Gas
sebesar 11kV di Step UP menggunakan Transformator 275kV yang dialirkan ke GI
Pembangkit lalu di Step Down lagi menggunakan Transformator 150kV sesuai
standard tegangan tinggi yang berlaku.
Sistem proteksi adalah pengaman listrik pada sistem tenaga listrik yang
terpasang pada : sistem distribusi tenaga listrik, trafo tenaga, transmisi tenaga listrik
dan generator listrik yang dipergunakan untuk mengamankan sistem tenaga listrik
dari gangguan listrik atau beban lebih, dengan cara memisahkan bagian sistem
tenaga listrik yang terganggu. Sehingga sistem kelistrikan yang tidak terganggu
dapat terus bekerja (mengalirkan arus kebeban atau konsumen). Jadi pada
hakekatnya pengaman pada sistem tenaga listrik yaitu mengamankan seluruh sistem
tenaga listrik supaya kehandalan tetap terjaga. Sistem proteksi juga merupakan
salah satu elemen kelistrikan yang paling penting karena berfungsi sebagai
pengaman peralatan – peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik seperti
generator, transformator, motor, dan peralatan listrik lainnya.
35
Di panel CFC ini terdapat tombol Emergency Stop, Power Monitoring Unit
dan Manual Control Interface yang berguna untuk mengatur/mengontrol mesin
dan generator secara manual jika tidak bisa di kontrol melalui computer (Software
WOIS). Pada Manual Control Interface terdiri dari bagian pengontrol Engine,
Generating Set Control, dan Generator (Breaker dan Control).
Contoh :
38
Untuk memasukkan data setting pada Rele Vamp 2601 dapat di lakukan
dengan 2 cara yaitu :
1. Dengan cara lokal yaitu menggunakan tombol yang terdapat pada panel
depan rele Vamp 2601.
39
a. Mencegah kerusakan
b. Membatasi kerusakan
c. Mencegah meluasnya gangguan sistem
1. Over CurrentRelay
Relai ini bekerja dengan membaca input berupa besaran arus kemudian
membandingkan dengan nilai yang di set, apabila nilai arus yang terbaca melebihi
nilai yang di set, maka relai akan mengirimkan perintah trip kepemutus tenaga atau
Circuitbreaker setelah batas waktu yang diset. Relaiini memproteksi terhadap
gangguan antar fase dan melindungi dari adanya overloading yang masuk ke dalam
stator generator.
ini disebabkan oleh pengaruh rendahnya input daya dari prime mover.
4. Relay Gangguan Rotor Hubung Tanah (Rotor Earth Fault Relay)
Hubung tanah dalam sirkuit rotor, yaitu hubung singkat antara konduktor
rotor dengan badan rotor dimana dapat menimbulkan distorsi medan magnet yang
dihasilkan rotor dan selanjutnya dapat menimbulakn getaran (vibrasi) berlebihan
dalam generator.
5. Relay Fasa Urutan Negatif (Negative Phase Sequence Relay)
Arus yang tidak seimbang pada stator akan menimbulkan arus urutan
negatif dalam stator. Arus urutan negatif ini akan menimbulkan medan magnet yang
berlawanan arah terhadap rotor dan menghasilkan arus putar eddy. Pada permukaan
rotor, arus pusar ini akan menimbulkan panas yang pada akhirnya dapat
menyebabkan over-heat.
6. Relay Diferensial (Differential Relay)
Relay ini berfungsi untuk mendeteksi gangguan dalam kumparan stator
generator dan harus bekerja lebih cepat daripada relay arus lebih agar terdapat
selektifitas. Prinsip kerja relay ini adalah membandingkan arus yang masuk dan
keluar dari kumparan stator generator.
7. Relay Arus Lebih (Over Current Relay)
Relay ini berfungsi mendeteksi arus lebih yang mengalir dalam kumparan
stator generator. Arus yang berlebihan dapat terjadi pada kumparan stator generator
atau di dalam kumparan rotor.
8. Relay Gangguan Frekuensi (Frequency Fault Relay)
Relay ini berfungsi untuk mendeteksi adanya perubahan frekuensi dalam
nilai yang besar secara tiba – tiba. Kisaran frekuensi yang diijinkan adalah ±3%
sampai ±7% dari nilai frekuensi nominal. Penurunan frekuensi disebabkan oleh
adanya kelebihan permintaan daya aktif di jaringan atau kerusakan regulator
frekuensi.
9. Relay Impedansi (Impedance Relay)
Relay ini berfungsi untuk mendeteksi gangguan antar fasa pada posisi
output generator (di saluran penghantar atau feeder). Dengan adanya setting
keterlambatan waktu, relay ini memberi kesempatan terlebih dahulu pada relay
44
2. Over VoltageRelay
Relai ini digunakan apabila terjadi kelebihan tegangan pada generator.
Gangguan akan kelebihan tegangan terjadi apabila secara tiba-tiba ada beban yang
lepas sehingga generator akan mengalami over speed. Kelebihan tegangan dapat
juga diakibatkan karena tidak adanya voltage regulator atau alat ini mengalami
gangguan. Kelebihan tegangan akan tersensor dan dibandingkan dengan trippoint
yang ada sampai maksimal 10 % tegangan input, jika tegangan tetap melebihi
Trippoint yang ada sampai lebih dari 1,5 detik, maka relai akan bekerja dan
pembangkit akan shut down. Adapun single line diagram overvoltage relay dapat
dilihat pada gambar 4.8
5.1 Kesimpulan
Dari hasil yang didapat selama Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT.
Sumber daya SUMBERDAYA SEWATAMA Sumbagut 2 Peaker Power Plant 250
MW, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
a. Sistem proteksi merupakan salah satu elemen sistem kelistrikan yang paling
penting dikarenakan berfungsi sebagai pengaman peralatan-peralatan yang
terpasang pada sistem tenaga listrik seperti generator, trafo, motor, dan
peralatan listrik yang lain.
b. Secara umum fungsi dan peranan relay proteksi adalah :
a. Mencegah kerusakan
b. Membatasi kerusakan
c. Mencegah meluasnya gangguan sistem
c. Kerja Praktek ini dilaksanakan untuk mendapat gambaran tentang situasi di
lapangan kerja industri guna mempersiapkan diri agar tidak kaku bila nanti
terjun kedunia industri.
5.2 Saran
Adapun Saran-saran yang biasa saya ambil setelah mengikuti kerja praktik
adalah sebagai berikut :
47
48
c. Ketika bekerja juga harus lebih memperhatikan K3 dan SOP dalam bekerja.
DAFTAR PUSTAKA
Yandri Paulus Marbun, D. M. (2017). Evaluasi Sistem Proteksi Generator PLTMG Balai
Pungut PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pekanbaru. Jurnal Teknik, Volume
1, Nomor 2, Oktober 2017, pp 98-106, 1, 98-106.
Anwar, S. (2016). Sistem Pendingin Alternator Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU) Asam-Asam. Jurnal Sains Dan Teknologi. Vol 1, No.2 Mei 2016., 1.
49
50
LAMPIRAN