PEMELIHARAAN GENERATOR
CV. MUSTIKA FAJAR PRATAMA, MEDAN
OLEH :
Disusun Oleh :
NPM : 188120001
i
ABSTRAK
Generator merupakan komponen utama dalam suatu pembangkit tenaga listrik
yang berfungsi sebagai pengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Uap, generator digerakkan oleh turbin. Yang menjadi tujuan dalam
penulisan laporan kerja praktek ini adalah untuk Iebih mengerti tentang cara kerja
pembangkit listrik tenaga air dan pemeliharaan Generator pada Cv. Mustika Fajar
Pratama.Selama melaksanakan praktek di Cv. Mustika Fajar Pratama, penulis mengalami
suatu kejadian dimana pada saat jaga dan melakukan pengecekan satu–persatu terhadap
mesin–mesin, termasuk diesel generator, terdapat suatu hal yang tidak wajar di sekitar
diesel generator yaitu salah satu baut pengikat diesel generator yang patah. Melihat kondisi
tersebut, langsung menginformasikan kepada masinis jaga.Pemeliharaan dan perawatan
tercakup dalam dua pekerjaan yaitu perawatan dan perbaikan. Dimana untuk perawatan
dimaksud sebagai aktifitas mencegah kerusakan, sedangkan perbaikan adalah Tindakan
untuk memperbaiki kerusakan terjadi. Perawatan biasanya sudah direncanakan
perawatannya, mulai dari pembersihan, pengecekan ataupun monitoring. Sedangkan
Perbaikan lebih cenderung yang tidak direncanakan, biasanya tidak direncanakan dimana
misal terjadi kerusakan tiba-tiba atau emergency maintenance, sehingga dibutuhkan
tindakan perbaikanKegiatan Kerja Praktek (KP) merupakan salah satu untuk menambah
pengalaman dan melatih diri untuk persiapan menghadapi persaingan di dunia kerja nanti
dan untuk mendapatkan wawasan yang tidak didapatkan selama perkuliahan. Pengalaman
kerja dan tugas lain yang sesuai dengan program keahliannya masing-masing, juga sebagai
kampus yang bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia yang potensial dan siap
pakai.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia yang telah diberikan kepada
kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas Kerja Praktek ini.
berjudul “Pemeliharaan Generator Di CV. Mustika Fajar Pratama” ini dimaksudkan
untuk menyelesaikan Program Pendidikan Sarjana (S1) Program Studi Teknik
Elektro Fakultas Fakultas Teknik Universitas Medan Area. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Rahmad Syah, S.kom, M. kom, selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Medan Area.
2. Bapak Ir. Habib Satria, S.Pd, MT, IPP, selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Universitas Medan Area.
3. Ibu Fadhillah Azmi, M.Kom, Selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek
Program Studi Teknik Elektro Universitas Medan Area.
4. Bapak CV. Mustika Fajar Pratama, Medan.
5. Pihak-pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan banyak ilmu kepada penulis.
Akhir kata, penulis mohon maaf sebesar-besar nya terutama kepada pihak
perusahaan apabila selama proses kerja praktek terdapat sikap yang kurang
menyenangkan dan dalam penyusunan laporan ini terdapat banyak sikap yang
kurang menyenangkan dan dalam penyusunan laporan ini terdapat banyak
kesalahan. semoga laporan ini bermanfaat bermanfaat bagi kami, pembaca, dan
institusi, terima kasih
Medan, 2023
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i
ABSTRAK .......................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................. 8
BAB II ............................................................................................................... 10
iv
BAB III.............................................................................................................. 23
BAB IV ............................................................................................................. 30
BAB V............................................................................................................... 32
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2 1 Generator ........................................................................................ 10
Gambar 2 2 Sistem Pelumasan ........................................................................... 12
Gambar 2 3 Sistem Bahan Bakar ........................................................................ 14
Gambar 2 4 Sistem Pendingin ............................................................................ 15
Gambar 2 5 Sistem Kontruksi Generator ............................................................ 16
Gambar 2 6 Generator Berkutup Dalam ............................................................. 18
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
vii
BAB I
PENDAHULUAN
8
menyebabkan kegagalan generator. Kedua, generator biasanya digunakan dalam
lingkungan yang keras dan tidak ramah, seperti di pembangkit listrik atau di lokasi
konstruksi. Kondisi lingkungan yang sulit ini dapat menyebabkan kerusakan pada
generator dan mengurangi umur pakainya jika tidak dirawat dengan baik.
1.3 Metodologi
Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data selama melaksanakan kerja
praktek ini ialah sebagai berikut:
1. Observasi.
Data diperoleh dengan mengadakan pengamatan langsung ke lapangan,
melihat data teknis yang terdapat pada peralatan yang diamati, dengan
bantuan pembimbing k.erja praktek.
2. Wawancara dan Diskusi.
Penulis melakuk:an diskusi langsung dengan pembimbing kerja praktek,
operator, dan dengan pihak-pihak yang terkait dengan kerja praktek ini.
3. Studi Literatur.
Penulis mendapatk:an data melalui beberapa buku referensi, buku instruksi
manual yang terdapat di Cv. Mustika Fajar Pratama, serta dari internet.
9
BAB II
STUDI KASUS
Genset memberikan energi listrik cadangan saat energi listrik utama yang
dihasilkan oleh Perusahaan Listrik Negera (PLN) tidak memberikan energi listrik.
Dengan adanya generator set sebagai perangkat tambahan catu daya listrik,
operasional jaringan telekomunikasi dapat terus berjalan dengan baik.
Gambar 2 1 Generator
(Sumber: Dokumen)
Genset dapat dibedakan dari jenis engine penggeraknya, dimana kita kenal
tipe-tipe engine yaitu engine diesel dan engine non diesel /bensin. Engine diesel
dikenali dari bahan bakarnya berupa solar, sedangkan engine non diesel berbahan
bakar bensin premium. pada genset berkapasitas kecil atau dalam kapasitas
maksimum 10.000 VA atau 10 kVA, sedangkan genset diesel berbahan bakar solar
diaplikasikan pada genset berkapasitas > 10 kVA. terkait dengan tenaga yang
dihasilkan oleh diesel lebih besar daripada engine non diesel, dimana cara kerja
pembakaran diesel yang lebih sederhana yaitu tanpa busi, lebih hemat dalam
10
pemeliharaan, lebih responsif dan bertenaga. Selain itu untuk aplikasi industri
dimana bahan bakar diesel (solar) lebih murah daripada bensin (gasoline).
Pengertian 1 phasa atau 3 phasa adalah merujuk pada kapasitas tegangan yang
dihasilkan oleh genset tersebut. Tegangan 1 phasa artinya tegangan yang dibentuk
dari kutub L yang mengandung arus dengan kutub N yang tidak berarus, atau
berarus Nol atau sering kita kenal sebagai Arde atauGround. Sedangkan tegangan
3 phase dibentuk dari dua kutub yang bertegangan. Genset tiga phase menghasilkan
tiga kali kapasitas genset 1 phase. Pada sistem kelistrikan di pertamina sungai
pakning, kapasitas 3 phase yang dihasilkan untuk aplikasi rumah tangga adalah 380
Volt, sedangkan kapasitas 1 phase adalah 220 Volt.
1. Sistem Pelumasan
2. Sistem Bahan Bakar
3. Sistem Pendingin
11
2.2.1 Sistem Pelumasan
Untuk mengurangi getaran antara bagian-bagian yang bergerak dan untuk
membuang panas, maka semua bearing dan dinding dalam dari tabungtabung
silinder diberi minyak pelumas.
(Sumber: https://duniatehnik.co.id/bagian-bagian-pada-generator-set-genset)
1. Bak minyak
2. Pompa pelumas
12
3. Pompa minyak pendingin
4. Pipa hisap
5. Pendingin minyak pelumas
6. Bypass-untuk pendingin
7. Saringan minyak pelumas
8. Katup by-pass untuk saringan
9. Pipa pembagi
10. Bearing poros engkol (lager duduk)
11. Bearing ujung besar (lager putar)
12. Bearing poros-bubungan
13. Sprayer atau nozzle penyemprot untuk pendinginan piston
14. Piston
15. engetuk tangkai
16. Tangkai penolak
17. Ayunan
18. Pemadat udara (sistem Turbine gas)
19. Pipa ke pipa penyemprot
20. Saluran pengembalian
13
pompa penyemperot dikembalikan kepada tanki harian melalui pipa pengembalian
bahan bakar.
(Sumber: https://duniatehnik.co.id/bagian-bagian-pada-generator-set-genset)
14
diresap oleh minyak pendingin itu kemudian disalurkan melewati alat pendingin
minyak, dimana panas tersebut diresap oleh bahan pendingin. Pada mesin diesel
dengan pemadat udara tekanan tinggi, udara yang telah dipadatken oleh turbo
charger tersebut kemudian didinginkan oleh air didalam pendingin udara
(intercooler), Pendinginan sirkulasi dengan radiator bersirip dan kipas (pendinginan
dengan sirkuit).
(Sumber: https://duniatehnik.co.id/bagian-bagian-pada-generator-set-genset)
15
4. Radiator
5. Thermostat
6. Bypass (jalan potong)
7. Saluran pengembalian lewat radiator
8. Kipas.
(https://duniatehnik.co.id/bagian-bagian-pada-generator-set-genset)
1. Stator
2. Rotor
3. Exciter Rotor
4. Exciter Stator
5. N.D.E. Bracke
6. Cover N.D.E
7. Bearing ‘O’ Ring N.D.E
8. Bearing N.D.E
9. Bearing Circlip N.D.E
10. Engine Adaptor
11. Bracket
12. Coupling Disc
16
13. Coupling Bolt
14. Foot
15. Frame Cover Bottom
16. Frame Cover Top
17. Air Inlert Cover
18. Terminal Box Lid
19. Endpanel D.E
20. Endpanel N.D.E
21. AVR
22. Side Panel
23. AVR Mounting Bracket
24. Main Rectifier Assembly – Forward
25. Main Rectifier Assembly – Reverse
26. Varistor
27. Dioda Forward Polarity
28. Dioda Reverse Polarity
29. Lifting Lug D.E
30. Lifting Lug N.D.E
31. Frame to Endbracket Adaptor Ring
32. Main Terminal Panel
33. Terminal Link
34. Edging Strip
35. Fan
36. Foot Mounting Spacer
37. Cap Screw
38. AVR Access Cover
39. AVR Anti Vibration Mounting Assembly
40. Auxiliary Terminal Assembly
17
dalam bahwa untuk mengambil arus tidak dibutuhkan cincin geser dan sikat arang.
Karena lilitan-lilitan tempat terjadinya GGL itu tidak berputar. Generator sinkron
sangat cocok untuk mesin-mesin dengan tegangan tinggi dan arus yang besar.
(Sumber: https://pdfcoffee.com/download/konsep-dasar-genset-pdf-free)
a. Mesin Bensin
Umumnya Genset yang menggunakan mesin bensin
memiliki kapasitas daya yang tendah. Dan biasanya dibatasi
menghasilkan daya maksimal hingga 10 kw/10.000 Watt. Biasanya
menggunakan mesin 1 silinder segaris dengan 1 busi dan memiliki
bentuk yang portable sehingga bisa di bawa kemana mana.
18
b. Mesin Diesel
Mesin diesel sebagai mesin pembangkit listrik sangat umum
di jumpai dimana-mana. Aplikasi mesin diesel yang digunakan
sebagai mesin genset memiliki rentan daya yang luas. Mulai dari
kapasitas output 5kw/5,000 Watt hingga 2 MW/2,000,000 Watt.
Mesin diesel yang digunakan sebagai mesin pembangkit semacam
ini memiliki beragam spesifikasi teknis dan pengembangan jumlah
silindernya muali dari 2 silinder hingga 16 silinder.
c. Mesin Gas
Sesuai namanya, mesin gas menggunakan bahan bakar gas
sebagai sumber daya konsumsinya. Mesin gas merupakan hasil
pemikiran manusia modern yang menyadari bahwa ketersediaan
bahan bakar minyak bumi di seluruh dunia sudah semakin menipis.
Sehingga untuk itu diperlukan alternatif pengganti bahan bakar,
yaitu GAS. Gas yang digunakan merupakan hasil olahan dari gas
bumi. Baik yang diolah menjadi LPG (Liquid Petroleum Gas),
maupun CNG (Compressed Natural Gas). Genset dengan mesin gas
sudah banyak diaplikasikan baik sebagai genset rumah tangga yang
menggunakan bahan bakar LPG sehingga mudah didapat. Maupun
genset untuk industri yang menggunakan CNG. Untuk bisa
mendapatkan fasilitas CNG, pengguna harus membangun sebuah
infrastruktur pipa gas yang mendistribusikan gas tersebut sebagai
sumber bahan bakarnya. Investasinya tidak murah. Namun untuk
pemakaian jangka panjang diatas 10 tahun, alternatif ini perlu
dipertimbangkan.
d. Mesin Turbin
Tentunya menggunakan tenaga angin untuk memutar mesin
sekarang kita paham kenapa di belanda banyak di temukan kincir
angin. Kincir angin yang banyak itu masing masing digunakan untuk
memutar mesin. Hasil putarannya disalurkan ke sebuah turbin yang
enghasilkan putaran untuk generator. Ujung-Ujungnya generator
19
tersebut kembali menghasilkan listrik. Begitu juga demikian turbin
yang lainnya.
20
Continues : 24 jam/hari max 70 %
Balancing antar genset phase yang di izinkan untuk semua genset 10%
a. Pengaman alarm
Bertujuan memberitahukan kepada operator bahwa ada sesuatu yang tidak
normal dalam operasi mesin generator dan agar operator segera bertindak.
b. Pengaman trip
21
Berfungsi untuk menghindarkan mesin generator dari kemungkinan
kerusakan karena ada sistem yang berfungsi tidak normal maka mesin akan
stop secara otomatis.Jenis pengaman trip antara lain :
1. Putaran lebih (over speed) adalah suatu keadaan dimana mesin
mengalami peningkatan kecepatan putaran dari batas normal
2. Temperatur air pendingin tinggi
3. Tekanan minyak pelumas rendah
4. Emergency stop
5. Reverse power
c. Pentanahan (grounding)
1. Pentanahan sistem, pentanahan untuk suatu titik pada
penghantararus dari sistem. Pada umumnya titik tersebut adalah titik
netral dari suatu mesin, transformator, atau untuk rangkaian listrik
tertentu.
2. Pentanahan peralatan sistem, pentanahan untuk suatu bagian yang
tidak membawa arus dari sistem, misalnya : Semua logam seperti
saluran tempat kabel, kerangka mesin, batang pemegang sakelar,
penutup kotak sakelar.
d. Relay
1. Relay arus lebih Thermal Over Load Relay (TOLR) digunakan
untuk melindungi motor dan perlengkapan kendali motor dari
kerusakan akibat beban lebih atau terjadinya hubungan singkat antar
hantaran yang menuju jaring atau antar fasa.
2. Relay tegangan lebih bekerja bila tegangan yang dihasilkan
generator melebihi batas nominalnya.
3. Relay diferensial bekerja atas dasar perbandingan tegangan atau
perbandingan arus, yaitu besarnya arus sebelum lilitan stator dengan
arus yang mengalir pada hantaran yang menuju jaring-jaring.
4. Relay daya balik berfungsi untuk mendeteksi aliran daya aktif yang
masuk ke arah generator.
22
BAB III
PENGUMPULAN DATA
No Kegiatan Dokumentasi
1. Proses cek standar kualitas barang Generator
23
2. proses pemeliharaan Generator
3. rotor eksitor
24
Generator Set. Berikut ini jenis material pemeliharaan Generator Set di Cv. Mustika
Fajar Pratama, yaitu :
25
3.4 Spesifikasi Genset
Genset yang digunakan di Cv. Mustika Fajar Pratama yaitu Genset Dengan
Merek CUMMINS dengan tipe BD-C50 sebanyak 2 unit. 2 unit genset dengan
kapasitas masiang – masing 60 kVA digunakan untuk mensuplai listrik dan
dilengkapi dengan motor tanpa sikat tembaga dan sistem kontrol cerdas modul
komputer. Daya utamanya adalah 50KW (62.5kva) dan daya cadangannya adalah
55KW (68.75kva), genset diesel adalah sejenis peralatan pembangkit listrik dengan
bahan bakar utama solar. Mesin diesel digunakan sebagai tenaga penggerak untuk
menggerakkan generator untuk menghasilkan listrik dan mengubah energi kinetik
menjadi energi listrik dan energi termal. Dapat digunakan peralatan mekanik untuk
pabrik, rumah sakit, sekolah, sumber daya yang ideal untuk tambang. Genset
Dengan Merek CUMMINS dengan tipe BD-C50 memiliki karakteristik sebagai
berikut :
Model BD-C50
Frequency 50HZ;60HZ
26
prosedur Standar Operasional (SOP) yang telah diterapkan. Selain itu juga ada
beberapa hal yang perlu diketahui untuk pengoperasian genset, yaitu Hasil
penelitian harus diterangkan secara jelas dan ringkas.
27
3.6 Pemeliharaan Genset
Untuk proses pemeliharaan genset di Apartemen Green Central City ini
dilakukan secara berkala. Untuk proses pemeliharaan harian dilakukan setiap hari
jumat dengan kondisi genset dalam keadaan hidup/beroperasi. Berikut ini adalah
beberapa tahapan yang dilakukan dalam proses pengecekan :
28
Berikut ini adalah data yang dihasilkan dari proses pemeliharaan harian genset pada
Apartemen Green Central City.
28-01-2022 29.7 8 50
04-02-2022 27.6 7 50
11-02-2022 28.7 7 50
18-02-2022 10.5 8 60
Voltage
R S T
(Volt) (Volt) (Volt)
29
BAB IV
ANALISIS
Dari hasil perhitungan diatas dapat diketahui total dari daya aktif yang
hasilkan oleh 2 unit genset yang digunkan, yaitu 2 unit genset 50 KVA, maka total
dari daya aktif yang di hasilkan dari genset tersebut adalah sebesar 64.000 watt.
Jika genset dioperasikan pada beban kurang dari 25-30% dari outputnya,
maka akan timbul hal-hal yang membutuhkan perhatian. Akibat yang sering timbul
dari pengoperasian ini adalah konsumsi oli yang lebih banyak, juga oli akan
merembes keluar dari intake dan exhaust manifold. Kondisi ini tampak jelas
terutama pada genset standby, di mana genset dihidupkan /dipanaskan tanpa beban
dalam tiap minggunya. Hal seperti ini disebabkan oleh :
1. Oli seal pada turbocharger tidak bekerja efektif penuh pada beban ringan.
Hal ini akan mengakibatkan oli akan mengalir bersama dengan udara yang
masuk ke dalam intake manifold.
2. Suhu cylinder terlalu rendah untuk mendapatkan pembakaran yang
sempurna dari semua bahan bakar yang disemprotkan. Ini mengakibatkan
30
adanya rembesan dari exhaust manifold (antara engine block dan exhaust
manifold). Akibat yang lebih jauh adalah timbulnya penumpukan carbon
yang tidak normal pada valve, kepala piston, dan saluran exhaust. Hal Ini
akan berakibat pada jadwal Top Overhaul yang menjadi lebih singkat.
Selain itu dapat juga terjadi bercampurnya solar dengan oli.
Oleh karena itu dianjurkan hal-hal sebagal berikut :
1. Menjalankan genset pada beban ringan sedapat mungkin dihindari atau
dikurangi waktunya. Jika genset dihidupkan tiap minggunya tanpa beban,
maka waktunya jangan terlalu lama, katakanlah 10 menit, atau setelah
battery charging rate kembali normal.
2. Setiap tahunnya genset diharus untuk beroperasi pada beban penuh selama
4 jam untuk membakar sisa dari tumpukan carbon pada engine dan exhaust
system. Untuk melakukan hal ini mungkin membutuhkan penggunaan
"dummy load". Load harus ditingkatkan secara bertahap dari nol hingga
penuh di dalam rentang waktu 4 jam tersebut.
31
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 kesimpulan
Kegiatan Kerja Praktek (KP) merupakan salah satu untuk menambah
pengalaman dan melatih diri untuk persiapan menghadapi persaingan di dunia kerja
nanti dan untuk mendapatkan wawasan yang tidak didapatkan selama perkuliahan.
Pengalaman kerja dan tugas lain yang sesuai dengan program keahliannya masing-
masing, juga sebagai kampus yang bertujuan untuk menciptakan sumber daya
manusia yang potensial dan siap pakai. Setelah penulis melaksanakan Kerja Praktek
CV. MUSTIKA FAJAR PRATAMA dan membuat laporan ini, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
5.2 Saran
1. Lebih digiatkan dalam proses pemeliharaan preventive maintenance agar
dapat mengetahui lebih dinikondisi peralatan sehingga dapatmeminimalisir
gangguan dan kerusakan.
2. Lebih di perhatikan peralatan penunjang yang kurang atau rusak karena
usia. supaya dalam prosespemeliharaan bisa arnan dan mampu beke1ja
secara optimal.
32
DAFTAR PUSTAKA
A, Kusuma, and Supriyo. 2015. “Analisa Generator 3 Phasa Tipe Magnet Permanen
Dengan Penggerak Mula Turbin Angin Propeller 3 Blade Untuk PLTB.”
EKSERGI Jurnal Teknik Energi 11 (1): 12–17
Amri Muchta. (2018). Prinsip Kerja Generator Listrik Diakses Juni 2021, dari
https://www.autoexpose.org/2018/02/prinsip-kerja-generator-
listrik.html?m=1.
Ellony Pratama, Rizki, Atmam, and Usaha Situmeang. 2019. “Studi Pengaruh
Penguatan Medan Terhadap Tegangan Keluaran
Gultom, Josua Efendi. "Pemeliharaan Generator Set (Genset) Diarea Kilang Pt.
Pertamina (Persero) Ru Ii Sei-Pakning." (2021).
33
Margiono Abd. (2015). Buku Melilit Generator Listrik Arus Bolak-Balik (Genset).
YKT Publisher. Pontianak.
Pamungkas, Deni Rosiyanto, W T Bhirawa Dan, and Basuki Arianto. n.d. “Analisis
Performansi Pemeliharaan Generator Set ( GENSET ) dengan Metode TPM
( Total Productive Maintenance ) untuk Meningkatkan Kinerja di PT . Lativi
Media Karya,” 25– 30
Pranondo, Diky, and Afif Ridho Akbar. "S SISTEM PERAWATAN DAN
PEMELIHARAAN GENERATOR SET 501-B DI PT TITIS SAMPURNA
LPG PLANT LIMAU TIMUR PRABUMILIH." Jurnal Teknik Patra
Akademika 12.02 (2021): 65-71.
Rusdin, Purnomo Budi Santoso, Djarot Bangun Darmadi. (2018). Rekayasa Sistem
Informasi Manajemen Perawatan Mesin Perkakas di Laboratorium Proses
Manufaktur Jurusan Teknik Mesin Universitas Brawijaya. Jurnal Rekayasa
Mesin 2, 109-118.
Tumilar, G. P., Lisi, F., & Pakiding, M. (2015). Optimalisasi Penggunaan Bahan
Bakar Pada Generator Set Dengan Menggunakan Proses Elektrolisis. E-
Journal Teknik Elektro Dan Komputer, 4(2), 77–88.
34