Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PEMELIHARAAN GENERATOR
CV. MUSTIKA FAJAR PRATAMA, MEDAN

OLEH :

MUHAMMAD AGUNG PRATAMA SIMAMORA


188120001

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MEDAN AREA
2023
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK


PEMELIHARAAN GENERATOR DI CV. MUSTIKA FAJAR
PRATAMA

Disusun Oleh :

Nama : MUHAMMAD AGUNG PRATAMA SIMAMORA

NPM : 188120001

Program Studi : TEKNIK ELEKTRO

Dosen Pembimbing Kerja Praktek Dosen Pembimbing Lapangan

(Fadhillah Azmi, M.Kom) ( )

Ketua Program Studi Teknik Elektro

(Ir. Habib Satria, S.Pd, MT, IPP)

i
ABSTRAK
Generator merupakan komponen utama dalam suatu pembangkit tenaga listrik
yang berfungsi sebagai pengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Uap, generator digerakkan oleh turbin. Yang menjadi tujuan dalam
penulisan laporan kerja praktek ini adalah untuk Iebih mengerti tentang cara kerja
pembangkit listrik tenaga air dan pemeliharaan Generator pada Cv. Mustika Fajar
Pratama.Selama melaksanakan praktek di Cv. Mustika Fajar Pratama, penulis mengalami
suatu kejadian dimana pada saat jaga dan melakukan pengecekan satu–persatu terhadap
mesin–mesin, termasuk diesel generator, terdapat suatu hal yang tidak wajar di sekitar
diesel generator yaitu salah satu baut pengikat diesel generator yang patah. Melihat kondisi
tersebut, langsung menginformasikan kepada masinis jaga.Pemeliharaan dan perawatan
tercakup dalam dua pekerjaan yaitu perawatan dan perbaikan. Dimana untuk perawatan
dimaksud sebagai aktifitas mencegah kerusakan, sedangkan perbaikan adalah Tindakan
untuk memperbaiki kerusakan terjadi. Perawatan biasanya sudah direncanakan
perawatannya, mulai dari pembersihan, pengecekan ataupun monitoring. Sedangkan
Perbaikan lebih cenderung yang tidak direncanakan, biasanya tidak direncanakan dimana
misal terjadi kerusakan tiba-tiba atau emergency maintenance, sehingga dibutuhkan
tindakan perbaikanKegiatan Kerja Praktek (KP) merupakan salah satu untuk menambah
pengalaman dan melatih diri untuk persiapan menghadapi persaingan di dunia kerja nanti
dan untuk mendapatkan wawasan yang tidak didapatkan selama perkuliahan. Pengalaman
kerja dan tugas lain yang sesuai dengan program keahliannya masing-masing, juga sebagai
kampus yang bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia yang potensial dan siap
pakai.

Kata Kunci: Generator, Pemeliharaan, Maintenance

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia yang telah diberikan kepada
kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas Kerja Praktek ini.
berjudul “Pemeliharaan Generator Di CV. Mustika Fajar Pratama” ini dimaksudkan
untuk menyelesaikan Program Pendidikan Sarjana (S1) Program Studi Teknik
Elektro Fakultas Fakultas Teknik Universitas Medan Area. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Rahmad Syah, S.kom, M. kom, selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Medan Area.
2. Bapak Ir. Habib Satria, S.Pd, MT, IPP, selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Universitas Medan Area.
3. Ibu Fadhillah Azmi, M.Kom, Selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek
Program Studi Teknik Elektro Universitas Medan Area.
4. Bapak CV. Mustika Fajar Pratama, Medan.
5. Pihak-pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan banyak ilmu kepada penulis.

Akhir kata, penulis mohon maaf sebesar-besar nya terutama kepada pihak
perusahaan apabila selama proses kerja praktek terdapat sikap yang kurang
menyenangkan dan dalam penyusunan laporan ini terdapat banyak sikap yang
kurang menyenangkan dan dalam penyusunan laporan ini terdapat banyak
kesalahan. semoga laporan ini bermanfaat bermanfaat bagi kami, pembaca, dan
institusi, terima kasih

Medan, 2023

Muhammad Agung Pratama Simamora

iii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i

ABSTRAK .......................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................ Error! Bookmark not defined.

BAB I .................................................................................................................. 8

1.1 Latar Belakang dan Obyektif ................................................................. 8

1.2 Ruang Lingkup ...................................................................................... 9

1.3 Metodologi ................................................................................................. 9

BAB II ............................................................................................................... 10

2.1 Generator Set (GENSET)..................................................................... 10

2.2 Bagian-bagian Pada Genset (Generator set).......................................... 11

2.2.1 Sistem Pelumasan ......................................................................... 12

2.2.2 Sistem Bahan Bakar ...................................................................... 13

2.2.3 Sistem Pendinginan ...................................................................... 14

2.3 Mesin Yang Digunakan Pada Genset ................................................... 18

2.4 Cara kerja Mesin Genset ...................................................................... 20

2.5 Pemeliharaan dan Perawatan Generator Set.......................................... 21

2.6 Sistem Pengaman Genset ..................................................................... 21

iv
BAB III.............................................................................................................. 23

3.1 Waktu dan Studi Kasus ........................................................................ 23

3.2 Kegiatan Pemeliharaan Genset di Cv. Mustika Fajar Pratama .............. 23

3.3 Jenis Material Pemeliharaan Generator Set .......................................... 24

3.4 Spesifikasi Genset ................................................................................ 26

3.5 Pengoperasian Genset .......................................................................... 26

3.6 Pemeliharaan Genset ............................................................................ 28

BAB IV ............................................................................................................. 30

4.1 Perhitungan Daya Genset ..................................................................... 30

4.2 Faktor dan Pengaruh dalam pemeliharaan Genset ................................ 30

BAB V............................................................................................................... 32

5.1 kesimpulan .......................................................................................... 32

5.2 Saran ................................................................................................... 32

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 33

v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2 1 Generator ........................................................................................ 10
Gambar 2 2 Sistem Pelumasan ........................................................................... 12
Gambar 2 3 Sistem Bahan Bakar ........................................................................ 14
Gambar 2 4 Sistem Pendingin ............................................................................ 15
Gambar 2 5 Sistem Kontruksi Generator ............................................................ 16
Gambar 2 6 Generator Berkutup Dalam ............................................................. 18

vi
DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 3 1 Spesifikasi Genset .............................................................................. 26


Tabel 3 2 Data pengecekan kondisi Baterai ........................................................ 29
Tabel 3 3 Data hasil dari tegangan output ........................................................... 29

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Obyektif


Generator adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik. Generator sendiri memiliki kumparan medan yang terletak
pada bagian rotor dan kumparan jangkar pada bagian stator (Ellony Pratama,
Atmam, & Usaha Situmeang, 2019). Energi Mekanik yang dimaksudkan dapat
berupa turbin angin, turbin air dan turbin uap, dari turbin itu sendiri dapat
memutarkan poros generator dimana yang bisa menghasilkan energi listrik dari
kumparan yang ada di dalam generator (Supriyo, 2015). Keutamaan medan magnet
dalam proses konversi energi disebabkan terdapatnya bahan-bahan magnetik yang
memungkinkan diperolehnya kerapatan energi yang tinggi sehingga menghasilkan
kapasitas daya persatuan unit volume mesin yang tinggi pula.

Pemeliharaan merupakan salah satu kegiatan yang cukup Memegang


peranan penting di dalam suatu perusahaan atau pabrik, dan sama pentingnya
dengan aktivitas lainnya sepert pengadaan dan pengawasan persediaan bahan baku
yang kesemuanya ditujukan untuk menjamin agar mesin – mesin produksi
senantiasa dapat dioperasikan dengan baik dalam rangka proses menghasilkan
barang (Pamungkas & Arianto, n.d.). Pemeliharaan peralatan adalah satu proses
kegiatan yang bertujuan menjaga kondisi peralatan, agar peralatan senantiasa
beroperasi sesuai dengan fungsi dan karakteristik desainnya. Tujuan dari
maintenance yang efektif adalah untuk menjaga agar proses produksi atau
pelayanan jasa selalu berada pada kondisi operasi yang optimum, sehingga akan
didapatkan hasil (output) yang berkualitas (Patel, 2019). Perawatan merupakan
suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu
barang, memperbaikinya sampai pada suatu kondisi yang dapat diterima (PT. PLN
(Persero).2016, n.d.)
Ada beberapa alasan mengapa pemeliharaan generator sangat penting.
Pertama, generator adalah perangkat yang kompleks dan terdiri dari banyak
komponen yang berbeda. Jika salah satu komponen rusak atau tidak berfungsi
dengan baik, ini dapat menyebabkan kesalahan pada sistem keseluruhan dan dapat

8
menyebabkan kegagalan generator. Kedua, generator biasanya digunakan dalam
lingkungan yang keras dan tidak ramah, seperti di pembangkit listrik atau di lokasi
konstruksi. Kondisi lingkungan yang sulit ini dapat menyebabkan kerusakan pada
generator dan mengurangi umur pakainya jika tidak dirawat dengan baik.

Oleh karena itu, pemeliharaan generator melibatkan serangkaian tindakan


untuk memastikan bahwa generator tetap berfungsi dengan baik dan dalam kondisi
yang baik. Ini termasuk pemeriksaan berkala, pembersihan, perbaikan jika
diperlukan, dan penggantian komponen yang aus atau rusak. Dengan melakukan
pemeliharaan yang tepat, generator dapat berfungsi secara andal dan memberikan
listrik yang dibutuhkan dengan efisien. Dengan penjelasan tersebut diatas maka
penulis terdorong untuk membuat kertas kerja Praktek dengan judul sebagai
berikut, “Pemeliharaan Generator Di CV. Mustika Fajar Pratama, Medan”.

1.2 Ruang Lingkup


Ruang lingkup pembahasan pada laporan Kerja Praktek ini adalah :

1. Memahami pengertian Generator Set


2. Memahami Bagian dan fungsi Generator Set
3. Memahami proses pemeliharaan Generator Set

1.3 Metodologi
Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data selama melaksanakan kerja
praktek ini ialah sebagai berikut:
1. Observasi.
Data diperoleh dengan mengadakan pengamatan langsung ke lapangan,
melihat data teknis yang terdapat pada peralatan yang diamati, dengan
bantuan pembimbing k.erja praktek.
2. Wawancara dan Diskusi.
Penulis melakuk:an diskusi langsung dengan pembimbing kerja praktek,
operator, dan dengan pihak-pihak yang terkait dengan kerja praktek ini.
3. Studi Literatur.
Penulis mendapatk:an data melalui beberapa buku referensi, buku instruksi
manual yang terdapat di Cv. Mustika Fajar Pratama, serta dari internet.

9
BAB II
STUDI KASUS

2.1 Generator Set (GENSET)


Generator set (genset) merupakan suatu perangkat gabungan antara engine
dan generator atau altenator yang menghasilkan energi listrik. Engine biasanya
berupa mesin diesel yang berfungsi sebagai perangkat pemutar, sedangkan
generator atau altenator berfungsi sebagai perangkat yang membangkitkan energi
listrik. (Tumilar, Lisi, & Pakiding, 2015)

Genset memberikan energi listrik cadangan saat energi listrik utama yang
dihasilkan oleh Perusahaan Listrik Negera (PLN) tidak memberikan energi listrik.
Dengan adanya generator set sebagai perangkat tambahan catu daya listrik,
operasional jaringan telekomunikasi dapat terus berjalan dengan baik.

Gambar 2 1 Generator

(Sumber: Dokumen)

Genset dapat dibedakan dari jenis engine penggeraknya, dimana kita kenal
tipe-tipe engine yaitu engine diesel dan engine non diesel /bensin. Engine diesel
dikenali dari bahan bakarnya berupa solar, sedangkan engine non diesel berbahan
bakar bensin premium. pada genset berkapasitas kecil atau dalam kapasitas
maksimum 10.000 VA atau 10 kVA, sedangkan genset diesel berbahan bakar solar
diaplikasikan pada genset berkapasitas > 10 kVA. terkait dengan tenaga yang
dihasilkan oleh diesel lebih besar daripada engine non diesel, dimana cara kerja
pembakaran diesel yang lebih sederhana yaitu tanpa busi, lebih hemat dalam

10
pemeliharaan, lebih responsif dan bertenaga. Selain itu untuk aplikasi industri
dimana bahan bakar diesel (solar) lebih murah daripada bensin (gasoline).
Pengertian 1 phasa atau 3 phasa adalah merujuk pada kapasitas tegangan yang
dihasilkan oleh genset tersebut. Tegangan 1 phasa artinya tegangan yang dibentuk
dari kutub L yang mengandung arus dengan kutub N yang tidak berarus, atau
berarus Nol atau sering kita kenal sebagai Arde atauGround. Sedangkan tegangan
3 phase dibentuk dari dua kutub yang bertegangan. Genset tiga phase menghasilkan
tiga kali kapasitas genset 1 phase. Pada sistem kelistrikan di pertamina sungai
pakning, kapasitas 3 phase yang dihasilkan untuk aplikasi rumah tangga adalah 380
Volt, sedangkan kapasitas 1 phase adalah 220 Volt.

Kegunaan generator set yang paling utama yaitu menyediakan sumber


listrik cadangan ketika sumber listrik utama dari PLN (Perusahaan Listrik Negara)
tiba-tiba padam. Ketika berbicara mengenai Genset, maka hal yang terlintas dalam
Pikiran adalah Alat untuk menghidupkan lampu ketika Listrik Padam, meskipun
tujuannya tak hanya berfokuskan hanya pada lampu atau penerangan saja,
melainkan banyak hal lainnya yang membutuhkan daya listrik, seperti misalnya
untuk Pengerjaan Luar Ruangan yang jauh dari sumber daya listrik. Genset sangat
dikenal dikalangan umum karena kegunaannya sebagai Tenaga Listrik yang bisa
dihandalkan, cukup dengan menggunakan bahan bakar bensin maupun solar
(Margiono Abd. 2015, Budi Saputro 2017).

2.2 Bagian-bagian Pada Genset (Generator set)


Menghindari tanda hubung di akhir baris. Simbol yang menunjukkan vektor
dan matriks harus ditunjukkan dalam huruf tebal. Nama variabel skalar biasanya
harus dinyatakan menggunakan huruf miring, bobot dan ukuran harus dinyatakan
dalam unit system internasional. Adapun beberapa bagian genset sebagai berikut
(Amri Muchta 2018):

1. Sistem Pelumasan
2. Sistem Bahan Bakar
3. Sistem Pendingin

11
2.2.1 Sistem Pelumasan
Untuk mengurangi getaran antara bagian-bagian yang bergerak dan untuk
membuang panas, maka semua bearing dan dinding dalam dari tabungtabung
silinder diberi minyak pelumas.

1. Cara kerja Sistem Pelumasan


Minyak tersebut dihisap dari bak minyak 1 oleh pompa minyak 2
dan disalurkan dengan tekanan ke saluran-saluran pembagi setelah terlebih
dahulu melewati sistem pendingin dan saringan minyak pelumas. Dari
saluran-saluran pembagi ini, minyak pelumas tersebut disalurkan sampai
pada tempat kedudukan bearing-bearing dari poros engkol, poros jungkat
dan ayunan-ayunan. Saluran yang lain memberi minyak pelumas kepada
sprayer atau nozzle penyemperot yang menyemprotkannya ke dinding
dalam dari piston sebagai pendingin. Minyak pelumas yang memercik dari
bearing utama dan bearing ujung besar (bearing putar) melumasi dinding
dalam dari tabungtabung silinder. minyak pelumas yang mengalir ke tempat
pelumasan kemudian kembali ke dalam bak minyak lagi melalui saluran
kemudian dihisap oleh pompa minyak untuk disalurkan kembali dan begitu
seterusnya.

Gambar 2 2 Sistem Pelumasan

(Sumber: https://duniatehnik.co.id/bagian-bagian-pada-generator-set-genset)

Berikut Keterangan pada gambar 2.2.

1. Bak minyak
2. Pompa pelumas

12
3. Pompa minyak pendingin
4. Pipa hisap
5. Pendingin minyak pelumas
6. Bypass-untuk pendingin
7. Saringan minyak pelumas
8. Katup by-pass untuk saringan
9. Pipa pembagi
10. Bearing poros engkol (lager duduk)
11. Bearing ujung besar (lager putar)
12. Bearing poros-bubungan
13. Sprayer atau nozzle penyemprot untuk pendinginan piston
14. Piston
15. engetuk tangkai
16. Tangkai penolak
17. Ayunan
18. Pemadat udara (sistem Turbine gas)
19. Pipa ke pipa penyemprot
20. Saluran pengembalian

2.2.2 Sistem Bahan Bakar


Mesin dapat berputar karena sekali tiap dua putaran disemprotkan bahan
bakar ke dalam ruang silinder, sesaat sebelum, piston mencapai titik mati atasnya
(T.M.A.). Untuk itu oleh pompa penyemperot bahan bakar 1 ditekankan sejumlah
bahan bakar yang sebelumnya telah dibersihkan oleh saringan-bahan bakar 5, pada
alat pemasok bahan bakar atau injektor 7 yang terpasang dikepala silinder. Karena
melewati injektor tersebut maka bahan bakar masuk kedalam ruang silinder dalam
keadaan terbagi dengan bagianbagian yang sangat kecil (biasa juga disebut dengan
proses pengkabutan).Di dalam udara yang panas akibat pemadatan itu bahan bakar
yang sudah dalam keadaan bintik-bintik halus (kabut) tersebut segera terbakar.
Pompa bahan bakar 2 mengantar bahan bakar dari tangki harian 8 ke pompa
penyemprot bahan bakar. Bahan bakar yang kelebihan yang keluar dari injektor dan

13
pompa penyemperot dikembalikan kepada tanki harian melalui pipa pengembalian
bahan bakar.

Gambar 2 3 Sistem Bahan Bakar

(Sumber: https://duniatehnik.co.id/bagian-bagian-pada-generator-set-genset)

Berikut Keterangan pada gambar 2.3.

1. Pompa penyemperot bahan bakar


2. Pompa bahan bakar
3. Pompa tangan untuk bahan bakar
4. Saringan bahar/bakar penyarinnan pendahuluan
5. Saringan bahan bakar/penyaringan akhir
6. Penutup bahan bakar otomatis
7. Injektor
8. Tanki
9. Pipa pengembalian bahan bakar
10. Pipa bahan bakar tekanan tinggi
11. Pipa peluap.

2.2.3 Sistem Pendinginan


Hanya sebagian dari energi yang terkandung dalam bahan bakar yang
diberikan pada mesin dapat diubah menjadi tenaga mekanik sedang sebagian lagi
tersisa sebagai panas. Panas yang tersisa tersebut akan diserap oleh bahan pendingin
yang ada pada dinding-dinding bagian tabung silinder yang membentuk ruang
pembakaran, demikian pula bagian-bagian dari kepala silinder didinginkan dengan
air. Sedangkan untuk piston didinginkan dengan minyak pelumas dan panas yang

14
diresap oleh minyak pendingin itu kemudian disalurkan melewati alat pendingin
minyak, dimana panas tersebut diresap oleh bahan pendingin. Pada mesin diesel
dengan pemadat udara tekanan tinggi, udara yang telah dipadatken oleh turbo
charger tersebut kemudian didinginkan oleh air didalam pendingin udara
(intercooler), Pendinginan sirkulasi dengan radiator bersirip dan kipas (pendinginan
dengan sirkuit).

a. Cara Kerja Sistem Pendingin


Pompa-pompa air 1 dan 2 memompa air kebagian-bagian mesin yarg
memerlukan pendinginan dan kealat pendingin udara (intercooler) 3. Dari
situ air pendingin kemudian melewati radiator dan kembali kepada pompa-
pompa 1 dan 2 di dalam radiator terjadi pemindahan panas dari air
pendingin ke udara yang melewati celah-celah radiator oleh dorongan kipas
angin. Pada saat Genset baru dijalankan dan suhu dari bahan pendingin
masih terlalu rendah, maka oleh thermostat 5, air pendingin tersebut dipaksa
melalui jalan potong atau bypass 6 kembali kepompa. Dengan demikian
maka air akan lebih cepat mencapai suhu yang diperlukan untuk operasi.
Bila suhu tersebut telah tercapai maka air pendingin akan melalui jalan
sirkulasi yang sebenarnya secara otomatis.

Gambar 2 4 Sistem Pendingin

(Sumber: https://duniatehnik.co.id/bagian-bagian-pada-generator-set-genset)

Berikut Keterangan pada gambar 2.4.

1. Pompa air untuk pendingin mesin


2. Pompa air untuk pendinginan intercooler
3. Inter cooler (Alat pendingin udara yang telah dipanaskan)

15
4. Radiator
5. Thermostat
6. Bypass (jalan potong)
7. Saluran pengembalian lewat radiator
8. Kipas.

b. Susunan Kontruksi pada Generator

Gambar 2 5 Sistem Kontruksi Generator

(https://duniatehnik.co.id/bagian-bagian-pada-generator-set-genset)

Berikut Keterangan pada gambar 2.5.

1. Stator
2. Rotor
3. Exciter Rotor
4. Exciter Stator
5. N.D.E. Bracke
6. Cover N.D.E
7. Bearing ‘O’ Ring N.D.E
8. Bearing N.D.E
9. Bearing Circlip N.D.E
10. Engine Adaptor
11. Bracket
12. Coupling Disc

16
13. Coupling Bolt
14. Foot
15. Frame Cover Bottom
16. Frame Cover Top
17. Air Inlert Cover
18. Terminal Box Lid
19. Endpanel D.E
20. Endpanel N.D.E
21. AVR
22. Side Panel
23. AVR Mounting Bracket
24. Main Rectifier Assembly – Forward
25. Main Rectifier Assembly – Reverse
26. Varistor
27. Dioda Forward Polarity
28. Dioda Reverse Polarity
29. Lifting Lug D.E
30. Lifting Lug N.D.E
31. Frame to Endbracket Adaptor Ring
32. Main Terminal Panel
33. Terminal Link
34. Edging Strip
35. Fan
36. Foot Mounting Spacer
37. Cap Screw
38. AVR Access Cover
39. AVR Anti Vibration Mounting Assembly
40. Auxiliary Terminal Assembly

Pada umumnya generator AC ini dibuat sedemikian rupa, sehingga lilitan


tempat terjadinya GGL induksi tidak bergerak, sedangkan kutub-kutub akan
menimbulkan medanmagnet berputar. Generator itu disebut dengan generator
berkutub dalam, dapat dilihat pada gambar berikut. Keuntungan generator kutub

17
dalam bahwa untuk mengambil arus tidak dibutuhkan cincin geser dan sikat arang.
Karena lilitan-lilitan tempat terjadinya GGL itu tidak berputar. Generator sinkron
sangat cocok untuk mesin-mesin dengan tegangan tinggi dan arus yang besar.

Secara umum kutub magnet generator sinkron dibedakan atas:

1. Kutub magnet dengan bagian kutub yang menonjol (salient pole).


Konstruksi seperti ini digunakan untuk putaran rendah, dengan jumlah
kutub yang banyak. Diameter rotornya besar dan berporos pendek.
2. Kutub magnet dengan bagian kutub yang tidak menonjol (non salient pole).
Konstruksi seperti ini digunakan untuk putaran tinggi (1500 rpm atau 3000
rpm), dengan jumlah kutub yang sedikit. Kira-kira 2/3 dari seluruh
permukaan rotor dibuat alur-alur untuk tempat lilitan penguat. Yang 1/3
bagian lagi merupakan bagian yang utuh, yang berfungsi sebagai inti kutub

Gambar 2 6 Generator Berkutup Dalam

(Sumber: https://pdfcoffee.com/download/konsep-dasar-genset-pdf-free)

2.3 Mesin Yang Digunakan Pada Genset


Mesin Genset menggunakan berbagai macam mesin diataranya:

a. Mesin Bensin
Umumnya Genset yang menggunakan mesin bensin
memiliki kapasitas daya yang tendah. Dan biasanya dibatasi
menghasilkan daya maksimal hingga 10 kw/10.000 Watt. Biasanya
menggunakan mesin 1 silinder segaris dengan 1 busi dan memiliki
bentuk yang portable sehingga bisa di bawa kemana mana.

18
b. Mesin Diesel
Mesin diesel sebagai mesin pembangkit listrik sangat umum
di jumpai dimana-mana. Aplikasi mesin diesel yang digunakan
sebagai mesin genset memiliki rentan daya yang luas. Mulai dari
kapasitas output 5kw/5,000 Watt hingga 2 MW/2,000,000 Watt.
Mesin diesel yang digunakan sebagai mesin pembangkit semacam
ini memiliki beragam spesifikasi teknis dan pengembangan jumlah
silindernya muali dari 2 silinder hingga 16 silinder.
c. Mesin Gas
Sesuai namanya, mesin gas menggunakan bahan bakar gas
sebagai sumber daya konsumsinya. Mesin gas merupakan hasil
pemikiran manusia modern yang menyadari bahwa ketersediaan
bahan bakar minyak bumi di seluruh dunia sudah semakin menipis.
Sehingga untuk itu diperlukan alternatif pengganti bahan bakar,
yaitu GAS. Gas yang digunakan merupakan hasil olahan dari gas
bumi. Baik yang diolah menjadi LPG (Liquid Petroleum Gas),
maupun CNG (Compressed Natural Gas). Genset dengan mesin gas
sudah banyak diaplikasikan baik sebagai genset rumah tangga yang
menggunakan bahan bakar LPG sehingga mudah didapat. Maupun
genset untuk industri yang menggunakan CNG. Untuk bisa
mendapatkan fasilitas CNG, pengguna harus membangun sebuah
infrastruktur pipa gas yang mendistribusikan gas tersebut sebagai
sumber bahan bakarnya. Investasinya tidak murah. Namun untuk
pemakaian jangka panjang diatas 10 tahun, alternatif ini perlu
dipertimbangkan.
d. Mesin Turbin
Tentunya menggunakan tenaga angin untuk memutar mesin
sekarang kita paham kenapa di belanda banyak di temukan kincir
angin. Kincir angin yang banyak itu masing masing digunakan untuk
memutar mesin. Hasil putarannya disalurkan ke sebuah turbin yang
enghasilkan putaran untuk generator. Ujung-Ujungnya generator

19
tersebut kembali menghasilkan listrik. Begitu juga demikian turbin
yang lainnya.

2.4 Cara kerja Mesin Genset


Generator Set terdiri dari Engine (Motor Penggerak) dan juga Generator,
seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Engine yang satu ini menggunakan bahan
bakar berupa Solar (Mesin Diesel) atau dapat juga menggunakan Bensin, sedangkan
untuk Generator-nya sendiri merupakan sebuah gulungan kawat yang di buat dari
tembaga yang terdiri atas kumparan statis atau stator dan dilengkapi pula dengan
kumparan berputar atau rotor. Dalam proses kerjanya, menurut ilmu fisika, Engine
memutar rotor dalam sebuah Generator yang selanjutnya hal ini menimbulkan
adanya Medan Magnet pada bagian kumparan Generator. Selanjutnya Medan
Magnet ini kemudian akan melakukan interaksi dengan rotor yang kemudian akan
berputar dan akan menghasilkan sebuah arus listrik dimana hal ini sesuai dengan
hukum Lorentz (Rusdin, dkk., 2018,).

Genset (Generating Set Supply) bekerja 10 detik ketika listrik padam, 10


detik sesudahnya tenaga listrik diswitch ke genset, saat itu lampu bisa nyala
kembali. Cara kerja generator genset yang memberikan supply listrik setelah 20
detik ini ditopang oleh AVR (Automatic Voltage Regulator). Di dalam AVR, ada
Mutual Reactor (MT) yaitu semacam trafo jenis CT (Current Transformer) yang
menghasilkan arus listrik berdasarkan besaran arus beban yang melaluinya (secara
rangkaian seri). Arus listrik yang dihasilkan ini digunakan untuk memperkuat
medan magnet pada belitan rotor. Sehingga untuk beban yang besar, arus yang
dihasilkan juga besar (rumus: V=IxR, dimana Vp/Vs=Ip/Vp dan P=IxV). Namun
untuk menjaga kestabilan AVR tidak hanya dengan AVR saja, genset juga
dilengkapi System Governor untuk menjaga kestabilan RPM (Rotation Power
Momentum)nya sehingga bisa dihasilkan frekuensi putaran yang stabil pada saat
ada atau tidak ada beban, hal ini bisa dilakukan dengan mengatur supply BBM.

Pengenalan sistem genset

 Stand by type: 1-2 jam/hari


 Prime : 8-12 jam/hari

20
 Continues : 24 jam/hari max 70 %
 Balancing antar genset phase yang di izinkan untuk semua genset 10%

2.5 Pemeliharaan dan Perawatan Generator Set


Pertama, tidak menempatkan genset di dalam ruangan, mengingat karbon
monoksida yang dihasilkannya dapat mengontaminasi kualitas udara di dalam
rumah yang tidak boleh dihirup manusia. Untuk amannya, letakkan genset di
ruangan luar dengan sirkulasi udara yang baik namun tetap terlindung dari hujan
dan aliran udara tidak mengarah ke dalam ruangan. Penempatan ini juga sebaiknya
menggunakan sistem /grounding/ untuk sistem listrik di rumah, sehingga kelebihan
arus listrik yang ditimbulkan medan magnet dapat tersalurkan ke tanah dan
menghindari terjadinya sengatan listrik. Kedua, usahakan untuk tidak
menggunakan genset gas melebihi kapasitasnya dan biasakan menghidupkan
barang elektronik yang memerlukan daya listrik paling besar terlebih dahulu.
Ketiga, perawatan genset gas secara langsung akan berpengaruh pada kinerja
genset. Jika setiap komponen genset dirawat dan dijaga kondisinya, maka
kinerjanya menjadi lebih baik serta memberi keamanan selama proses bekerja. Itu
sebabnya, selain dibersihkan secara berkala, periksalah volume oil, air radiator, dan
tangki bahan bakar secara teratur dan melakukan penggantian dengan rutin.
Dianjurkan juga untuk menyalakan genset diesel setiap minggu sekali tanpa diberi
beban untuk sirkulasi oli sehingga seluruh komponen genset diesel lebih tahan
lama. Kencangkanlah baut-baut genset jika ada yang kendur dan lakukan service
tenaga ahli.

2.6 Sistem Pengaman Genset


Sistem pengaman harus dapat bekerja cepat dan tepat dalam mengisolir
gangguan agar tidak terjadi kerusakan fatal. Proteksi pada mesin generator ada dua
macam yaitu :

a. Pengaman alarm
Bertujuan memberitahukan kepada operator bahwa ada sesuatu yang tidak
normal dalam operasi mesin generator dan agar operator segera bertindak.
b. Pengaman trip

21
Berfungsi untuk menghindarkan mesin generator dari kemungkinan
kerusakan karena ada sistem yang berfungsi tidak normal maka mesin akan
stop secara otomatis.Jenis pengaman trip antara lain :
1. Putaran lebih (over speed) adalah suatu keadaan dimana mesin
mengalami peningkatan kecepatan putaran dari batas normal
2. Temperatur air pendingin tinggi
3. Tekanan minyak pelumas rendah
4. Emergency stop
5. Reverse power
c. Pentanahan (grounding)
1. Pentanahan sistem, pentanahan untuk suatu titik pada
penghantararus dari sistem. Pada umumnya titik tersebut adalah titik
netral dari suatu mesin, transformator, atau untuk rangkaian listrik
tertentu.
2. Pentanahan peralatan sistem, pentanahan untuk suatu bagian yang
tidak membawa arus dari sistem, misalnya : Semua logam seperti
saluran tempat kabel, kerangka mesin, batang pemegang sakelar,
penutup kotak sakelar.
d. Relay
1. Relay arus lebih Thermal Over Load Relay (TOLR) digunakan
untuk melindungi motor dan perlengkapan kendali motor dari
kerusakan akibat beban lebih atau terjadinya hubungan singkat antar
hantaran yang menuju jaring atau antar fasa.
2. Relay tegangan lebih bekerja bila tegangan yang dihasilkan
generator melebihi batas nominalnya.
3. Relay diferensial bekerja atas dasar perbandingan tegangan atau
perbandingan arus, yaitu besarnya arus sebelum lilitan stator dengan
arus yang mengalir pada hantaran yang menuju jaring-jaring.
4. Relay daya balik berfungsi untuk mendeteksi aliran daya aktif yang
masuk ke arah generator.

22
BAB III
PENGUMPULAN DATA

3.1 Waktu dan Studi Kasus


Kegiatan studi kasus dilaksanakan di CV. Mustika Fajar Pratama yang di
mulai pada tanggal 25 Januari s/d 26 Februari 2022. Di instrument & maintenance
section. Bertugas untuk memelihara seluruh peralatan listrik dan instrument dapat
beroperasi secara normal. kegiatan yang dikerjakan : preventive maintenance,
perbaikan atau pergantian peralatan listrik dan instrument bila terjadi kerusakan,
adapun waktu kerja adalah sebagai berikut :

No Hari Jam Kerja Jam Istirahat

1. Senin s/d Kamis 08.00 – 17.00 12.00 – 13.00

2. Jum,at 08.00 – 17.00 11.00 – 14.00

3. Sabtu s/d Minggu Libur

3.2 Kegiatan Pemeliharaan Genset di Cv. Mustika Fajar Pratama


Berikut ini merupakan kegiatan yang dilakukan dalam pemeliharaan
Generator Set di CV. Mustika Fajar Pratama di medan, antara lain :

No Kegiatan Dokumentasi
1. Proses cek standar kualitas barang Generator

23
2. proses pemeliharaan Generator

3. rotor eksitor

4. Stator generator 1mw (mega watt)

3.3 Jenis Material Pemeliharaan Generator Set


Didalam proses pemeliharaan Generator Set, pemilihan jenis material yang
digunakan menjadi faktor yang sangat penting untuk mendapatkan pemeliharaan
yang sesuai dengan standar serta kesesuaian material dengan tempat pemeliharaan

24
Generator Set. Berikut ini jenis material pemeliharaan Generator Set di Cv. Mustika
Fajar Pratama, yaitu :

1. Oli dan Pelumas: Oli mesin digunakan untuk melumasi komponen-


komponen yang bergerak dalam genset, seperti piston, poros engkol, dan
bearing. Pelumas lainnya, seperti pelumas rantai dan pelumas kipas, juga
digunakan untuk memastikan komponen-komponen tersebut tetap dalam
kondisi optimal.
2. Filter: Filter udara, filter bahan bakar, dan filter oli adalah komponen
penting dalam menjaga kebersihan dan kualitas fluida yang masuk ke dalam
genset. Filter udara menghilangkan partikel debu dan kotoran dari udara
yang masuk ke mesin. Filter bahan bakar membantu menyaring kotoran dan
pengotor yang ada dalam bahan bakar sebelum mencapai mesin. Filter oli
membantu menjaga kebersihan oli dan mencegah partikel-partikel yang
merusak mengalir ke dalam mesin.
3. Busi: Busi adalah komponen penting dalam sistem pengapian mesin. Busi
yang rusak atau kotor dapat menyebabkan pengapian tidak optimal dan
kinerja mesin yang buruk. Pemeliharaan yang tepat meliputi pemeriksaan,
pembersihan, dan penggantian busi jika diperlukan.
4. Belt dan Pulley: Belt dan pulley digunakan untuk mentransmisikan tenaga
dari mesin ke komponen-komponen lain dalam genset, seperti generator dan
kompresor udara. Pemeliharaan meliputi pemeriksaan keausan, ketegangan
yang tepat, dan penggantian jika diperlukan.
5. Pendingin: Sistem pendingin genset memastikan suhu mesin tetap stabil dan
mencegah overheating. Material yang terkait dengan pemeliharaan sistem
pendingin meliputi cairan pendingin, thermostat, radiator, dan kipas
pendingin.
6. Komponen Listrik: Termasuk dalam pemeliharaan genset adalah
pemeriksaan dan pembersihan komponen listrik, seperti kabel, konektor,
saklar, dan panel kontrol. Pastikan tidak ada kabel yang aus, konektor yang
kendur, atau kerusakan lainnya yang dapat mengganggu kinerja sistem
listrik genset.

25
3.4 Spesifikasi Genset
Genset yang digunakan di Cv. Mustika Fajar Pratama yaitu Genset Dengan
Merek CUMMINS dengan tipe BD-C50 sebanyak 2 unit. 2 unit genset dengan
kapasitas masiang – masing 60 kVA digunakan untuk mensuplai listrik dan
dilengkapi dengan motor tanpa sikat tembaga dan sistem kontrol cerdas modul
komputer. Daya utamanya adalah 50KW (62.5kva) dan daya cadangannya adalah
55KW (68.75kva), genset diesel adalah sejenis peralatan pembangkit listrik dengan
bahan bakar utama solar. Mesin diesel digunakan sebagai tenaga penggerak untuk
menggerakkan generator untuk menghasilkan listrik dan mengubah energi kinetik
menjadi energi listrik dan energi termal. Dapat digunakan peralatan mekanik untuk
pabrik, rumah sakit, sekolah, sumber daya yang ideal untuk tambang. Genset
Dengan Merek CUMMINS dengan tipe BD-C50 memiliki karakteristik sebagai
berikut :

Tabel 3 1 Spesifikasi Genset


(Sumber: Datasheet The BD-C50 diesel generator)
Brand Beidou Power

Model BD-C50

Genset Power 60KVA/50KW

Output current(A) 90A

Rated AC Voltage(V) 230/400V;240/440V

Frequency 50HZ;60HZ

Noise level(dB) ≤102

Fuel consumption at 100% load ≤8L/h

Dimensions (mm) 1800*900*1400mm

Weight (kg) 960kg

3.5 Pengoperasian Genset


Pengoperasian dan pengujian genset di Cv. Mustika Fajar Pratama
dilakukan oleh tim engineering bagian mechanical electrical sesuai dengan

26
prosedur Standar Operasional (SOP) yang telah diterapkan. Selain itu juga ada
beberapa hal yang perlu diketahui untuk pengoperasian genset, yaitu Hasil
penelitian harus diterangkan secara jelas dan ringkas.

1. Sebelum menghidupkan genset:


a. Periksa oli mesin (tambahkan bila perlu)
b. Periksa air radiator (tambahkan bila perlu)
c. Periksa kondisi baterai atau aki (termasuk air aki serta sambungan kabel
pada aki)
d. Periksa kondisi dari V-belt
e. Periksa kondisi filter udara (air filter) melalui dust indicator
f. Periksa bahan bakar/solar (tambahkan bila perlu)
g. Periksa kondisi genset secara visual
2. Setelah dan selama genset hidup tanpa beban, periksa dan catat :
a. Tegangan baterai atau aki
b. Tekanan minyak pelumas (oil pressure gauge)
c. Suhu air pendingin yang ada dalam mesin (water temperature gauge)
d. Tegangan keluaran generator tiap phasa (voltmeter)
e. Frekuensi (Hz meter)
f. Jam kerja dari mesin (hour meter)
g. Bila semua kondisi dalam keadaan normal, maka genset siap diberi beban
h. Bila ada kelainan, maka segera matikan
3. Setelah genset dimatikan (hal ini dilakukan agar genset selalu dalam kondisi siap
pakai) :
a. Lihat jam kerja mesin, apakah jadwal service genset sudah tercapai.
b. Isi bahan bakar (solar) sampai posisi maksimum tetapi jangan melebihi
batas.
c. Setelah genset mati selama 15 menit, maka oli yang bersirkulasi sudah
turun ke oil pan (bak oli), selanjutnya periksa level ketinggian dari oli
mesin, tambahkan jika kurang.
d. Bila mesin sudah dalam kondisi dingin, maka periksa air pendingin dalam
radiator, tambahkan jika kurang.
e. Periksa kondisi mesin secara visual dan segera perbaiki bila terdapat
kebocoran atau kelainan yang lain.

27
3.6 Pemeliharaan Genset
Untuk proses pemeliharaan genset di Apartemen Green Central City ini
dilakukan secara berkala. Untuk proses pemeliharaan harian dilakukan setiap hari
jumat dengan kondisi genset dalam keadaan hidup/beroperasi. Berikut ini adalah
beberapa tahapan yang dilakukan dalam proses pengecekan :

1. Pemeriksaan kebocoran, meliputi air, oli dan solar.


2. Pemeriksaan tekanan oli mesin (lihat oil pressure gauge) normal berkisar 4
- 5,5 bar.
3. Pemeriksaan suhu air pendingin (dapat lihat pada water temperature gauge)
sushu normalnya berkisar anatara 80 - 90 °C
4. Pemeriksaan tegangan output dari generator (dapat dilihat pada voltmeter)
Tegangan dalam kondisi normal berikisar antara : 380 – 390 Volt.
5. Pemeriksaan frekuensi : 50 Hz.
6. Pemeriksaan arus charging battery (dapat lihat pada ammeter charging
gauge).
7. Pengecekan suara mesin, apakah ada kelainan suara dan getaran pada engine
yang tidak normal.
8. Pemeriksaan kondisi dust indicator filter udara (apakah terlihat tanda merah
atau tidak).
9. Catat hourmeter.
10. Cek warna asap yang keluar. Saat kondidi normal, warna asap adalah abu-
abu samar atau transparan. Apabila asap berwarna abu-abu gelap, hitam,
putih, atau biru, hal itu menunjukkan kondisi yang tidak normal.
11. Pemeriksaan keluaran dari breather. Normalnya adalah bening. Apabila
berasap tebal berarti tidak normal.

28
Berikut ini adalah data yang dihasilkan dari proses pemeliharaan harian genset pada
Apartemen Green Central City.

Tabel 3 2 Data pengecekan kondisi Baterai

Tanggal Baterai Engine

Tegangan (Volt) Oli (Bar) Suhu (˚C)

28-01-2022 29.7 8 50

04-02-2022 27.6 7 50

11-02-2022 28.7 7 50

18-02-2022 10.5 8 60

Tabel 3 3 Data hasil dari tegangan output

Voltage

R S T
(Volt) (Volt) (Volt)

28-01-2022 230 231 233

04-02-2022 226 226 225

11-02-2022 240 239 240

18-02-2022 236 235 235

29
BAB IV
ANALISIS

4.1 Perhitungan Daya Genset


Kapasitas genset yang digunakan pada Apartemen Green Central City
adalah 800 kVA maksimal, hal ini bertujuan agar pemakaian genset dapat berjangka
panjang. Pemakaian maksimal genset yaitu sebesar 80%. Untuk perhitungan daya
nya adalah sebagai berikut :

1. Genset pertama 50 kVA


Daya Operasi : 50 kVA x 80 % = 40 kVA
Daya Aktif : 60 kVA x 0.8 = 32 kW = 32.000 watt

2. Genset kedua 50 kVA


Daya Operasi : 50 kVA x 80 % = 40 kVA
Daya Aktif : 60 kVA x 0.8 = 32 kW = 32.000 watt

Dari hasil perhitungan diatas dapat diketahui total dari daya aktif yang
hasilkan oleh 2 unit genset yang digunkan, yaitu 2 unit genset 50 KVA, maka total
dari daya aktif yang di hasilkan dari genset tersebut adalah sebesar 64.000 watt.

4.2 Faktor dan Pengaruh dalam pemeliharaan Genset

Jika genset dioperasikan pada beban kurang dari 25-30% dari outputnya,
maka akan timbul hal-hal yang membutuhkan perhatian. Akibat yang sering timbul
dari pengoperasian ini adalah konsumsi oli yang lebih banyak, juga oli akan
merembes keluar dari intake dan exhaust manifold. Kondisi ini tampak jelas
terutama pada genset standby, di mana genset dihidupkan /dipanaskan tanpa beban
dalam tiap minggunya. Hal seperti ini disebabkan oleh :

1. Oli seal pada turbocharger tidak bekerja efektif penuh pada beban ringan.
Hal ini akan mengakibatkan oli akan mengalir bersama dengan udara yang
masuk ke dalam intake manifold.
2. Suhu cylinder terlalu rendah untuk mendapatkan pembakaran yang
sempurna dari semua bahan bakar yang disemprotkan. Ini mengakibatkan

30
adanya rembesan dari exhaust manifold (antara engine block dan exhaust
manifold). Akibat yang lebih jauh adalah timbulnya penumpukan carbon
yang tidak normal pada valve, kepala piston, dan saluran exhaust. Hal Ini
akan berakibat pada jadwal Top Overhaul yang menjadi lebih singkat.
Selain itu dapat juga terjadi bercampurnya solar dengan oli.
Oleh karena itu dianjurkan hal-hal sebagal berikut :
1. Menjalankan genset pada beban ringan sedapat mungkin dihindari atau
dikurangi waktunya. Jika genset dihidupkan tiap minggunya tanpa beban,
maka waktunya jangan terlalu lama, katakanlah 10 menit, atau setelah
battery charging rate kembali normal.
2. Setiap tahunnya genset diharus untuk beroperasi pada beban penuh selama
4 jam untuk membakar sisa dari tumpukan carbon pada engine dan exhaust
system. Untuk melakukan hal ini mungkin membutuhkan penggunaan
"dummy load". Load harus ditingkatkan secara bertahap dari nol hingga
penuh di dalam rentang waktu 4 jam tersebut.

31
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 kesimpulan
Kegiatan Kerja Praktek (KP) merupakan salah satu untuk menambah
pengalaman dan melatih diri untuk persiapan menghadapi persaingan di dunia kerja
nanti dan untuk mendapatkan wawasan yang tidak didapatkan selama perkuliahan.
Pengalaman kerja dan tugas lain yang sesuai dengan program keahliannya masing-
masing, juga sebagai kampus yang bertujuan untuk menciptakan sumber daya
manusia yang potensial dan siap pakai. Setelah penulis melaksanakan Kerja Praktek
CV. MUSTIKA FAJAR PRATAMA dan membuat laporan ini, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :

1. Dengan adanya Kerja Praktek ini, mahasiswa/mahasiswi tidak lagi


memerlukan waktu latihan lanjutan bila ingin memasuki dunia kerja.
2. Kerja Praktek ini dapat memperluas dan menambah wawasan bagi
mahasiswa dalam pendidikan di dunia kerja.
3. Penulis dapat membangun hubungan baik dengan CV. MUSTIKA FAJAR
PRATAMA
4. Kerja Praktek telah menyelesaikan kewajiban Kerja Praktek Lapangan yang
dilaksanakan kurang lebih selama dua bulan terhitung sejak CV. Mustika
Fajar Pratama yang di mulai pada tanggal 25 Januari s/d 26 Februari 2022.

5.2 Saran
1. Lebih digiatkan dalam proses pemeliharaan preventive maintenance agar
dapat mengetahui lebih dinikondisi peralatan sehingga dapatmeminimalisir
gangguan dan kerusakan.
2. Lebih di perhatikan peralatan penunjang yang kurang atau rusak karena
usia. supaya dalam prosespemeliharaan bisa arnan dan mampu beke1ja
secara optimal.

32
DAFTAR PUSTAKA

A, Kusuma, and Supriyo. 2015. “Analisa Generator 3 Phasa Tipe Magnet Permanen
Dengan Penggerak Mula Turbin Angin Propeller 3 Blade Untuk PLTB.”
EKSERGI Jurnal Teknik Energi 11 (1): 12–17

Amri Muchta. (2018). Prinsip Kerja Generator Listrik Diakses Juni 2021, dari
https://www.autoexpose.org/2018/02/prinsip-kerja-generator-
listrik.html?m=1.

Awaluddin, 2016. “Pemeliharaan Generator Set (Genset)”,


http://repository.polindo.ac.id/ (di akses tanggal 25 Agustus 2021)

Bangsa, Insani Abdi. "ANALISIS KINERJA DAN SISTEM PEMELIHARAAN


GENERATOR SET (GENSET) PADA APARTEMENT GREEN
CENTRAL CITY." Aisyah Journal Of Informatics and Electrical
Engineering (AJIEE) 5.1 (2023): 88-97.

Dharmawan, Mhd. Analisis Pemeliharaan Berkala dengan Kinerja Generator Set


di Main Power Station Bandar Udara Internasional Kualanamu. Diss.
Universitas Sumatera Utara, 2020.

Dunia pembangkit listrik.2020.


https://www.duniapembangkitlistrik.com/2019/05/pemeliharaan-turbin
dan-generator-uap.html (di akses tanggal 29 agustus 2021)

Ellony Pratama, Rizki, Atmam, and Usaha Situmeang. 2019. “Studi Pengaruh
Penguatan Medan Terhadap Tegangan Keluaran

Gultom, Josua Efendi. "Pemeliharaan Generator Set (Genset) Diarea Kilang Pt.
Pertamina (Persero) Ru Ii Sei-Pakning." (2021).

Manihuruk, Jonner. "Analisis Pemeliharaan Berkala Dengan Kinerja Generator Set


670 kVA dan 530 kVA di PT. Ramayana Sentosa Pematang
Siantar." SKYLANDSEA PROFESIONAL Jurnal Ekonomi, Bisnis dan
Teknologi 2.2 (2022): 229-241.

33
Margiono Abd. (2015). Buku Melilit Generator Listrik Arus Bolak-Balik (Genset).
YKT Publisher. Pontianak.

MUZOFFAR, AHMAD. PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN MESIN


GENERATOR SET DI PT. TRI UNITED. Diss. Universitas Mercu Buana,
2017.

Pamungkas, Deni Rosiyanto, W T Bhirawa Dan, and Basuki Arianto. n.d. “Analisis
Performansi Pemeliharaan Generator Set ( GENSET ) dengan Metode TPM
( Total Productive Maintenance ) untuk Meningkatkan Kinerja di PT . Lativi
Media Karya,” 25– 30

Patel. 2019. “Analisis Kebijakan Perawatan Mesin Continous Ship Unloader 1 PT


Petrokimia Gresik,” 9–25

Pranondo, Diky, and Afif Ridho Akbar. "S SISTEM PERAWATAN DAN
PEMELIHARAAN GENERATOR SET 501-B DI PT TITIS SAMPURNA
LPG PLANT LIMAU TIMUR PRABUMILIH." Jurnal Teknik Patra
Akademika 12.02 (2021): 65-71.

PT. PLN (Persero).2016. n.d. Pemeliharaan Tool Listrik.

PT. sariling Aneka 2021. “Troubleshooting Pada Genset”


https://www.sarling.co.id/troubleshooting-pada-genset.html (di akses pada
tanggal 27 Agustus 2021)

Rahkman, 2020. “Pemeliharaan dan Perawatan Generator”


https://rakhman.net/electrical-id/pemeliharaan - generator / ( 25 Agustus 2021)

Rusdin, Purnomo Budi Santoso, Djarot Bangun Darmadi. (2018). Rekayasa Sistem
Informasi Manajemen Perawatan Mesin Perkakas di Laboratorium Proses
Manufaktur Jurusan Teknik Mesin Universitas Brawijaya. Jurnal Rekayasa
Mesin 2, 109-118.

Tumilar, G. P., Lisi, F., & Pakiding, M. (2015). Optimalisasi Penggunaan Bahan
Bakar Pada Generator Set Dengan Menggunakan Proses Elektrolisis. E-
Journal Teknik Elektro Dan Komputer, 4(2), 77–88.

34

Anda mungkin juga menyukai