Oleh :
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat-Nya
saya bisa menyelesaikan makalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Teknik Tenaga Listrik.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Cepi Rahmansah S.pd., M.T
dan semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi mahasiswa Teknik pada
umumnya dan bermanfaat untuk mahasiswa teknik industri khususnya serta bisa
menjadi peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Muhamad Akbar
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................1
1.2 Perumusan Masalah ..........................................................2
1.3 Tujuan Penulisan ...............................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN ...................................................................3
2.1 Sistem Operasional dan Peralatan Utama PLTU...............3
2.2 Prinsip Kerja PLTU ............................................................8
2.3 Skema Proses Kerja PLTU............................................... 11
2.4 Dampak atau Permasalahan Pembangunan PLTU .......... 13
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
berada di Cilegon Banten yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Krakatau Daya Listrik yang mana merupakan pembangkit listrik Indonesia
yang menggunakan tenaga uap panas.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
Indonesia. Besaran kapasitas yang dimiliki menjadikan Tanjung jati B sebuah
aset penting dalam upaya negara memenuhi kebutuhan listrik Bangsa
Indonesia terutama yang tinggal di Pulau Jawa, Bali atau Madura. Turbin uap
bertenaga pembakaran batubara ini sangat kompetitif untuk dioperasikan
melihat Indonesia yang kaya akan cadangan batubara sebagai salah satu
bahan bakar fosil yang paling ekonomis. PLTU Tanjung Jati B juga dilengkapi
dermaga pembongkaran batubara yang dibangun sebagai salah satu
infrastruktur pembangkit. PLTU Tanjung Tanjung Jati B didisain untuk
menjadi pembangkit listrik modern, dengan dilengkapi instalasi pengendali
dampak lingkungan yang lengkap termasuk peralatan pemantau dan
pengendali kandungan SOx dan NOx.
1. BOILER
Boiler adalah salah satu alat penukar panas. Dalam boiler, terjadi
pembakaran bahan bakar (batubara). Panas hasil pembakaran digunakan
untuk merubah fase air menjadi uap. Batubara sebelum masuk ke ruang
pembakaran (furnace) disalurkan oleh coal feeders menuju coal
pulverizer. T emperatur dari ruang bakar furnace dapat mencapai + 1.000
DC. Proses penggerusan batubara terjadi di pulverizer yang mengubah
batubara ukuran + 50 mm menjadi berukuran 200 mass sebanyak minimal
70%. Penggerusan ini berfungsi untuk memaksimalkan luas permukaan
kontak pembakaran dari partikel batubara. Selanjutnya hasil penggerusan
batubara dihembuskan dengan udara bertemperatur tertentu (+ 60 DC )
menuju ruang bakar. Sedangkan untuk kesempurnaan pembakaran di
sistem boiler diperlukan jumlah udara pembakaran yang optimum,
sehingga didapatkan energi panas hasil pembakaran yang maksimal.
Konstruksi boiler terdiri dari ribuan tube (tube raiser, tube saturated, dan
superheated steam), di mana air diubah menjadi uap lewat jenuh dengan
temperatur (540 oC) dengan tekanan 170 bar sebelum masuk ke turbin.
4
Boiler PLTU Tanjung Jati B
2. TURBIN
5
Turbin PLTU Tanjung Jati B
3. GENERATOR
6
4. TRANSFORMER
Ada dua jenis transformer utama, yakni step up dan step down.
Tranformer step up berfungsi menaikkan tegangan generator dari 22,8 kV
menjadi 500 kV sebelum dialirkan ke sistem interkoneksi Jamali.
Transformer step down berfungsi menurunkan tegangan generator dari
22,8 kV menjadi 10 kV sebelum digunakan untuk Sistem Pemakaian
Sendiri Pembangkit.
Kelengkapan Transformer
5. KONDENSOR
7
Kondensor PLTU Tanjung Jati B
PLTU (Pusat Listrik Tenaga Uap) merupakan mesin konversi energi yang
merubah energi kimia dalam bahan bakar menjadi energi listrik.
8
Siklus Rankine pada PLTU
PLTU menggunakan fluida kerja air uap yang bersirkulasi secara tertutup.
Siklus tertutup artinya menggunakan fluida yang sama secara berulang -
ulang. Urutan sirkulasinya secara singkat adalah sebagai berikut :
9
1. Air diisikan ke boiler hingga mengisi penuh seluruh luas permukaan
pemindah panas. Didalam boiler air dipanaskan dengan gas hasil
pembakaran bahan bakar dan udara sehingga berubah menjadi uap.
2. Uap hasil produksi boiler diarahkan untuk memutar turbin sehingga
menghasilkan daya mekanik berupa putaran.
3. Generator yang dikopel langsung dengan turbin berputar menghasilkan
energi listrik
4. Uap bekas keluar turbin masuk ke kondensor untuk didinginkan dengan
air pendingin agar berubah kembali menjadi air yang disebut air
kondensat.
5. Air kondensat hasil kondensasi uap kemudian digunakan lagi sebagai air
pengisi boiler. Siklus ini berlangsung terus menerus dan berulang-ulang.
10
2.3 Skema Proses Kerja PLTU
1. Air dari laut dipompa kemudian dialirkan melalui pipa dan masuk ke
proses desalinasi. Dalam proses ini air laut yang mengandung garam -
garam maka akan dipisahkan garamnya, sehingga air yang sudah
didesalinasi tidak mengandung garam - garam.
2. Setelah air tidak mengandung garam maka air akan dipompa menuju
tanki make up water tank. Setelah dari Make Up water tank kemudian air
dipompa menuju Demin Water Tank.
3. Dari demin water tank maka air akan dipompa kemudian melewati
kondensor,di dalam kondensor air yang berasal dari water demin tank
kemudian akan bercampur dengan air yang berasal dari uap air sisa
turbin.
4. Setelah air keluar dari kondensor kemudian air dipompa menuju LP
Heater. LP Heater adalah Low Pressure Heater,fungsinya untuk
memanaskan air supaya suhunya layak untuk dip roses di Daerator. Agar
proses pelepasan ini berlangsung sempurna, suhu air harus memenuhi
suhu yang disyaratkan. Oleh karena itulah selama perjalanan menuju
Dearator, air mengalamai beberapa proses pemanasan oleh peralatan
yang disebut LP (Low Pressure Heater). Daerator biasanya terletak di
lantai atas PLTU,tapi bukan lantai yang paling atas.
5. Dari dearator, air turun kembali ke Ground Floor. Sesampainya di Ground
Floor, air langsung dipompakan oleh Boiler Feed Pump / BFP (Pompa air
pengisi) menuju Boiler atau tempat “memasak” air. Bisa dibayangkan
Boiler ini seperti panci, tetapi panci berukuran raksasa. Air yang
dipompakan ini adalah air yang bertekanan tinggi, karena itu syarat agar
uap yang dihasilkan juga bertekanan tinggi. Karena itulah konstruksi
PLTU membuat dearator berada di lantai atas dan BFP berada di lantai
dasar. Karena dengan meluncurnya air dari ketinggian membuat air
menjadi bertekanan tinggi.
11
6. Sebelum masuk boiler air mengalami beberapa proses pemanasan di HP
(High Pressure) Heater. Setelah itu barulah air masuk boiler untuk
dilakukan pemanasan lebih lanjut.
7. Setelah air masuk ke dalam Boiler maka air akan dipanaskan sampai
terbentuk uap. Untuk menguapkan air tersebut maka dibutuhkan
Boiler,boiler tersebut untuk menghasilkan api menggunakan bahan
bakar,bahan bakar tersebut bisa berupa batu bara / minyak & gas. Untuk
Fan), FDF akan menghisap udara luar,udara tersebut kemudian
dipanaskan dan udara tersebut akan disemprotkan di sekitar
boiler,sehigga pemanasan akan lebih optimum. Dari pemanasan tersebut
akan terdapat sisa-sisa pembakaran yang berua gas,gas sisa tersebut
akan dibuang melalui cerobong asap.
8. Setelah terbentuk uap,maka uap tersebut masih berupa uap jenuh,uap
tersebut tidak akan kuat untuk menghasilkan turbin. Sebelumnya uap
tersebut akan disimpan di dalam steam drum yang berfungsi sebagai
penampungan uap air sebelum menuju super heater.Supaya uap tersebut
bisa menggerakan turbin sehinngga uap akan dialirakan menuju Super
Heater. Dalam Super heater uap tersebut akan dihilangkan kadar
airnya,sehingga uap tersebut benar - benar kering. Di dalam boiler juga
terdapat economizer,economizer berfungsi untuk menyerap gas hasil
pemanasan super heater yang akan digunakan untuk memanaskan air
pengisi sebelum masuk ke main drum.
9. Setelah itu uapdari Super heater akan mengalir menuju HP Turbin dan
kemudian menggerakan turbin tersebut,setelah itu sisa uap akan kembali
menuju reheater dalam boiler untuk kembali dipanaskan supaya uapnya
kuat untuk menggerakkan LP Turbin.
10. Setelah uap dari reheater maka uap akan menuju LP Heater dan
menggeerakan turbin tersebut,karena poros - poros HP Turbin & LP
Turbin terhubung ke Generator maka jika kedua turbin ikut berputar maka
generator juga ikut berputar. Putaran generator inilah yang akan
12
menghasilkan perbedaan potensial listrik yang kemudian menghasilkan
listrik. Kemudian listrik akan ditampung dan kemudian akan disalurkan.
11. Dari LP Turbin masih terdapat sedikit sisa uap,dari sisa tersebut maka
uap air akan dikondensasi oleh kondensor,sehingga akan menjadi
cairkembali dan akan digunakan kembali dan ada yang dibuang kembali
ke laut.
Namun tidak hanya dampak positif yang timbul dari pembangunan PLTU,
dampak negatifnya juga timbul seiring pembangunan PLTU, diantaranya
adalah :
13
di sekitar lokasi pembangunan PLTU, pencemaran udara oleh semen
yang digunakan untuk pembangunan bangunan PLTU.
3. Tahap operasi :
a. Dampak Kerusakan Akibat Pencemaran Lingkungan : Dalam dampak
terhadap lingkungan secara makro dapat dikelompokkan kedalam
dampak terhadap lingkungan Abiotik (A), Biotik (B), dan Cultur (C).
ketiga jenis lingkungan tersebut saling interaksi dan interdependensi
satu dengan yang lain. Adanya interaksi menyebabkan terjadinya
dampak secara langsung yang dirasakan, sedangkan terjadinya
dampak secara langsung yang dirasakan, sedangkan adanya
interdependensi menyebabkan dampak secara tidak langsung.
b. Dampak Terhadap Kesehatan : Dampak terhadap kesehatan terjadi
akibat perubahan kualitas lingkungan. Meningkatkan kasus diare,
ISPA, penyakit kulit, penurunan IQ akibat Pb atau logam berat lain,
merupakan contoh penyakit yang terjadi akibat pencemaran
lingkungan. Pada umumnya mekanisme terjadi melalui oral (mulut),
pernafasan atau iritasi melalui kulit. Kerugian terhadap kesehatan
merupakan kerugian besar akibat kerusakan lingkungan.
c. Dampak Terhadap Perairan : Perairan pada suatu wilayah terdiri dari
materi dan energi untuk mendukung kehidupan, yang popular dengan
daya dukung lingkungan. Polutan merupakan materi dan energi asing
yang memasuki badan air, sehingga menurunkan daya dukung
lingkungan. Kondisi tercemar terjadi bila perubahan tersebut
menyebabkan badan air berubah dari peruntukannya. Bahan organik
merupakan bahan yang dominan sebagai polutan.
4. Pasca operasi : lahan yang tidak bisa dipergunakan lagi, kasus penyakit
pada masyarakat yang tinggi, perairan yang telah tercemar, meningkatnya
angka pengangguran karena ketiadaan lahan pekerjaan.
14
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
15