Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (PLTP)

TUGAS 6
PEMABNGKIT TENAGA LISTRIK

Oleh :
Asep Rifky (NIM. 201321001)
Gilang Kurniawan (NIM. 201321010)
Rifki Salman Dirgantara (NIM. 201321029)
Rinaldy Despriana Ramdany (NIM. 201321030)

Kelas :
3A – TLI
Dosen Pengampu :
Ir. Hari Purnama, M. Eng.

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI D3 – TEKNIK LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah
mata kuliah pembangkit tenaga listrik tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta
salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulisan makalah berjudul “Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
(PLTP)” dapat diselesaikan karena bantuan banyak pihak. Kami berharap makalah
tentang pembangkitan listrik tenaga panas bumi ini dapat menjadi referensi bagi
pihak lain yang membutuhkan. Selain itu, kami juga berharap agar pembaca
mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.
Penulis menyadari makalah bertema ilmu pembangkit tenaga listrik ini
masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Kami menerima
segala bentuk kritik dan saran dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini.
Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembacanya. Terimakasih..

Bandung, Novemeber 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

I.1 Latar Belakang..........................................................................................1

I.2 Tujuan Penulisan.......................................................................................1

I.3 Rumusan Masalah.....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

II.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)....................3

II.2 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)................5

II.3 Karakteristik Mesin Diesel........................................................................7

II.4 Keuntungan dan Kerugian Motor Diesel...................................................7

II.5 Bagian-Bagian Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).............8

II.6 Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi


(PLTP)................................................................................................................12

II.6.1 Kelebihan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)...........12

II.6.2 Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)........13

BAB III PENUTUP...............................................................................................14

III.1 Kesimpulan..........................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar II. 1 PLTD Karimun Jawa..........................................................................4
Gambar II. 2 Prinsip Kerja PLTD............................................................................5
Gambar II. 3 Diesel Fuel Tank.................................................................................8
Gambar II. 4 Tangki Sementara...............................................................................9
Gambar II. 5 Fuel Injector........................................................................................9
Gambar II. 6 Fuel Pump.........................................................................................10
Gambar II. 7 Diesel Engine....................................................................................10
Gambar II. 8 Generator..........................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Energi Panas Bumi di Indonesia merupakan energi terbarukan yang bisa
diandalkan untuk energi bersih di masa depan. Potensi yang ada pun
sangatlah melimpah karena Indonesia berada di dalam Ring of Fire yang
artinya letak geografis Indonesia berada di antara pegunungan berapi yang
aktif. Potensi yang ada untuk energi panas bumi di Indonesia adalah sebesar
23,9 GW namun hanya saja yang terpasang sekarang baru menyentuh angka
2,13 GW atau 8,9 persen dari total potensi yang ada untuk dimanfaatkan
sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). (Badan Geologi,
2019)
Pemanfaat energi panas bumi di Indonesia dikelola oleh banyak
perusahaan dan salah satunya berada di Patuha. PLTP Patuha dikelola oleh
PT. Geo Dipa Energi (PERSERO) yang memiliki kapasitas terpasang sebesar
55 MW yang didistribusikan ke transmisi Jawa-Bali. Proses pembangkitan
listrik yang dijalankan adalah dengan cara mengkonversi uap panas dari dari
dalam perut bumi yang disalurkan memalui sumur dan pipa-pipa hingga
akhirnya menggerakkan sudu turbin yang mengkopel generator untuk
menghasilkan energi listrik. Komponen utama yang dipergunakan adalah
sumur produksi, turbin, generator, kondensor, pompa, dan cooling tower
(menara pendingin).

I.2 Tujuan Penulisan


 Untuk mengetahui pengertian dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
(PLTP)
 Untuk mengetahui prinsip kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas
Bumi (PLTP)
 Untuk mengetahui bagian bagian dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas
Bumi (PLTP)

1
 Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari Pembangkit Listrik
Tenaga Panas Bumi (PLTP)

I.3 Rumusan Masalah


 Apa yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
(PLTP)?
 Bagaimana prinsip kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
(PLTP)?
 Bagian-bagian apa saja yang ada dalam Pembangkit Listrik Tenaga Panas
Bumi (PLTP)?
 Apa saja kelebihan dan kekurangan yang ada dalam Pembangkit Listrik
Tenaga Panas Bumi (PLTP)?

2
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah pembangkit listrik yang
menggunakan panas bumi sebagai sumber energinya. Perkiraan potensi listrik
dari tenaga panas bumi yang bisa dihasilkan berkisar antara 35 s.d 2000 GW.
Kapasitas yang terbesar berada di Amerika Serikat ,diikuti oleh Filipina dan
Indonesia.
Tenaga panas bumi dianggap sebagai sumber energi terbarukan karena
ekstraksi panasnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan muatan panas bumi.
Emisi karbondioksida pembangkit listrik tenaga panas bumi saat ini kurang
lebih 122 kg CO2 per megawatt-jam (MW/h) listrik, kira-kira seperdelapan
dari emisi pembangkit listrik tenaga batubara.
Pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia dikelola oleh banyak
perusahaan dan salah satunya di PLTP Patuha dikelola oleh PT. Geo Dipa
Energi (PERSERO) yang memiliki kapasitas sebesar 55 MW yang
didistribusikan ke transmisi Jawa-Bali. Proses pembangkitan listrik yang
dijalankan dengan cara mengkonversi uap panas dari dari dalam perut bumi
yang disalurkan memalui sumur dan pipa-pipa hingga akhirnya
menggerakkan sudu turbin yang mengkopel generator untuk menghasilkan
energi listrik.

3
II.2 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)

Gambar 3. 1 Sistem Pembangkitan PT. Geo Dipa Energi (PERSERO) Unit Patuha

Layaknya sebuah sistem pembangkit panas bumi pada umumnya,


PLTP Unit Patuha melakukan proses dari mulai pengambilan
sumber uap panas hingga dikonversi menjadi listrik. Dimulai dari
sumur produksi, uap panas lalu dialirkan menuju demister dalam
line menuju demister untuk disaring antara uap dengan
pengotornya dan air kondensat yang terbawa. Setelah itu, uap panas
akan menuju ke turbin untuk menggerakan blade turbin yang pada
akhirnya akan membuat generator menghasilkan energi listrik yang
dapat kita gunakan sehari-hari. Hasil uap panas sisa dari turbin
akan masuk ke dalam kondesor yang lalu akan didinginkan dengan
air masukan dari cooling tower. Semua dilakukan terus menerus
karena sistem PLTP ini adalah sistem yang tertutup dan
berkelanjutan.

4
Dari proses di atas, masih ada lagi beberapa komponen yang dapat
membantu PLTP memproduksi listrik. Berikut adalah equipment
yang terdapat di PLTP Geo Dipa Energi Unit Patuha .
II.2.1 Sumur Produksi
Sumur produksi merupakan peralatan yang berfugsi untuk
mengalirkan uap dari reservoir menuju ke permukaan
tanah. Dimana uap panas nantinya digunakan untuk energi
pembangkitan. Di PLTP Unit Patuha memiliki 10 sumur
produksi yang nantinya akan terhubung dengan SAGS
(Steamfield Above Ground System) . Sepanjang lubang dari
sumur diselubungi oleh pipa baja yang disebut casing.

Gambar 3.2 Sumur Produksi

II.2.2 Sumur Injeksi


Sumur injeksi adalah sumur yang digunakan untuk
mengalirkan air hasil pemisahan dan air kondensat kembali
ke dalam bumi. Pipa pada sumur injeksi tidak dipasang
secara langsung ke sumber panas karena hal tersebut dapat
menyebabakan sember panas menjadi dingin dan sumur
produksi tidak optimal . Di PLTP Unit Patuha terdapat 2
sumur injeksi yang berfungsi dengan baik.

5
Gambar 3.3 Sumur Injeksi

II.2.3 Demister

Demister adalah salah satu alat yang digunakan di PLTP


Unit Patuha. Pada dasarnya demister ini berguna untuk
memisahkan uap dari air kondensat dan zat kotor seperti
tanah dan batu yang terbawa yang dilakukan secara
sentrifugal sehingga benda dengan massa yang tinggi akan
turun dan uap akan naik. Hal ini dilakukan karena untuk
membuat uap yang masuk ke dalam turbin benar-benar uap
kering dan membuat sudu turbin aman dari kerusakan
akibat adanya air yang masuk turbin.

6
Gambar 3.4 Steam Demister

II.2.4 Rock Muffler

Rock Muffler merupakan kumpulan batuan yang disimpan di


dalam suatu tempat yang memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Mengatur tekanan pada main steam line
b. Proteksi main steam line saat terjadi overpressure
c. Meredam suara uap yang keluar dari pengatur tekanan
uap

Prosesnya adalah pada saat terjadi tekanan yang


berlebih maka valve yang terhubung dengan rock muffler
akan terbuka otomatis untuk mengalirkan uap panas dari
pipa utama ke atmosfer.

7
Gambar 3.5 Rock Muffler

II.2.5 Turbin Uap


Turbin uap adalah peralatan untuk mengkonversi energi
panas dari uap panas bumi menjadi energi mekanik yang
akan berputar sebagai pemasok energi yang akan memutar
rotor pada generator. Spesifikasi turbin uap yang ada di
PLTP Patuha adalah sebagai berikut :

1. Turbin Type
a. Single Casing, Single Flow, Axia Exhaust
b. Condensing Turbine, Impulse Design
c. Last Stage Blade (LSB), 50 Hz 31” Series
2. Steam Conditions

Main
a Steam Pressure at MSV Inlet : 7.95 bar abs

Main Steam Temperature at MSV


: 169,7 °C
inlet

Exhaust Pressure : 0,098 bar abs

Output : 59880 KW

3. Number Of Stages : 6 Stages

8
Gambar 3.6 Steam Turbin

II.2.6 Generator
Generator adalah komponen utama yang ada sistem
pembangkitan PLTP yang berguna untuk mengubah
energi mekanik dari turbin menjadi energi listrik. Di
PLTP Unit Patuha, generator yang digunakan memiliki
spesifikasi sebagai berikut :
1. Standart : IEC60034
2. Location :Indoor
3. Cooling System Totally enclosed type with top
mount air coolers
4. Generator Type Horizontal type cylindrical rotor
and Sychronous generator
5. Ratings :
a. Output : 75.000 kVA
b. Voltage : 15.000 Volt
c. Current : 2887 Ampere
d. Frequency : 50 Hz
e. Speed : 3.000 rpm
f. Power Factor :0.80
g. Excitation Voltage : DC 260 Volt
h. Excitation Capacity : 260 kW

9
6. Temperature Rise Limit : Base Coolant
Temperatute 43°C
7. Stator Connection : Star
8. Excitation System : Brushless Excitation
System
9. Insulation Class : Stator Class F
Rotor Class F

Gambar 3.7 Generator

II.2.7 Kondensor
Komponen lain yang digunakan pada sistem PLTP
adalah kondensor. Kondensor berguna untuk
mengkondensasikan uap sisa hasil pemutaran turbin
yang dimana uap sudah berkurang suhu dan tekanannya
yang akan berpengaruh kepada peningkatan efisiensi
turbin/sistem. Kondensor mendapatkan suplai air
pendinginan dari basin yang ada di cooling tower.
Kondensor ini bekerja pada kondisi tekanan vakum agar
ekspansi yang tejadi di turbin uap lebih besar. Ada 2
jenis kondensor yang biasanya digunakan yaitu direct
contact dan indirect contact. Namun yang ada di PLTP

10
Patuha adalah berjenis direct contact spray, yang mana
artinya adalah kondensasi terjadi dengan cara men-spray
langsung antara uap dengan air pendinginan yang
disemprotkan ke dalam kondensor.
Kondensor yang ada di PLTP Patuha memiliki spesifikasi
sebagai berikut :
1. Type : Direct Contact Spray
2. Weight : 133 ton complete-dry
3. Design Press : Full vacuum to 1.143 bara
4. Design Temp. : 80 °C
5. Shell : Stainless Steel Eq. TP316L
6. External Reinforcement : Carcon steeal

Gambar 3.8 Kondensor

II.2.8 Hot Well Pump


Hot Well Pump (HWP) merupakan salah satu pompa
yang ada di dalam sistem pembangkitan PLTP. HWP
memiliki fungsi sebagai pompa yang akan mendorong air
panas dari kondensor menuju ke cooling tower untuk
didinginkan kembali. Di PLTP Unit Patuha terdapat 2
Hot Well Pump yang digunakan secara bersamaan .

11
Gambar 3.9 Hot Well Pump

II.2.9 Ejector
Ejector merupakan salah satu komponen pada gas
removal system. Prinsip kerja ejector mirip dengan
prinsip kerja obat nyamuk semprot, yakni dengan
memberikan tekanan pada uap pendorong maka akan
membantu proses penghisapan NCG yang selanjutnya
diteruskan ke intercondensor.

Gambar 3.10 Ejector

II.2.10 Intercondensor
intercondesor adalah sebuah alat yang digunakan untuk
mengkondensasikan kembali uap panas hasil buangan
dari ejector.

12
Gambar 3.11 Intercondensor

II.2.11 LRVP (Liquid Ring Vacuum Pump)


LRVP adalah komponen yang terdapat pada PLTP
yang berguna untuk menghisap NCG (Non-
Condensible Gas) dari intercondensor untuk membuat
vakum di dalam kondensor.

Gambar 3.12 LRVP

II.2.12 Seal Water Separator


Seal Water Separator merupakan alat yang digunakan
untuk memisahkan NCG dengan air kondensat yang
masih tersisa. NCG akan menuju ke blade cooling
tower untuk dibuang ke atmosfer sedangkan air
kondensat akan menuju ke kondensor.

13
Gambar 3.13 Seal Water Separator

II.2.13 Cooling tower


Cooling tower adalah salah satu komponen utama yang
ada di PLTP. Cooling tower merupakan suatu alat yang
digunakan untuk menukar kalor yang berfungsi
mendinginkan air. Air yang didinginkan di-spray agar
permukaan air yang bersentuhan dengan udara lebih
besar sehingga proses pendinginan air lebih efektif,

Gambar 3.14 Cooling tower

II.3 Karakteristik Pembangkit Panas Bumi


1. Daya yang dihasilkan tidak terlalu besar dikarenakan putaran turbin
dipengaruhi oleh teknanan steam.
2. Produksi listrik tidak menentu karena dipengaruhi oleh faktor alam
II.4 Keuntungan dan Kerugian Motor Diesel
Keuntungan dan kerugian Motor Diesel bila dibandingkan dengan motor bensin
adalah sebagai berikut ;

14
II.4.1 Keuntungan Pembangkit Panas Bumi
1. Tidak menggunakan bahan bakar sepagai penggerak turbin.
2. Bahaya kebakaran kecil dikarenakan tidak adanya proses pembakaran pada
sistem pembangkit.
3. Energi dapat terbaharukan.

II.4.2 Kerugian Pembangkit Panas Bumi


1. Biaya penelitian dan pengeboran mahal.
2. Hasil pembangkitan tidak menentu.
3. Saat tekanan steam menurun, tidak dapat dilakukan peningkatan secara paksa.

15
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
1. PLTP merupakan suatu instalasi pembangkit listrik yang terdiri
dari suatu unit Steam Field dan sarana pembangkitan. Turbin Uap
adalah penggerak utama untuk mendapatkan energi listrik yang
kemudian dikeluarkan oleh Generator
2. Pembangkit listrik Tenaga Panas Bumi merupakan jenis
pembangkit tenaga listrik yang tidak menggunakan bahan bakar
sebagai sumber pemutar premover.
3. Ada 13 komponen yang terdapat pada PLTD, diantaranya : Sumur
produksi, sumur injeksi, demister, rock muffler, turbin uap,
kondensor, hot well pump, ejector, intercondensor, liquid ring
vacuum pump, seal water separator, cooling tower, generator, trafo
step-up, saluran transmisi.
4. Cara kerja pembangkit tenaga panas bumi memiliki sistem berbeda
dengan pembangkit tenaga uap pada umumnya.
5. Semua komponen pada proses produksi merupakan komponen
yang penting.
6. Terdapat keuntungan dan kerugian dalam penggunaan sistem
PLTP.

16
DAFTAR PUSTAKA

[1] R. D. Ramdany, MAINTENANCE TRAFO STEP-UP BULANAN DI PT. GEO


DIPA ENERGI (PERSERO) UNIT PATUHA, 2022.

[1] R. D. Ramdany, MAINTENANCE TRAFO STEP-UP BULANAN DI PT. GEO

17
DIPA ENERGI (PERSERO) UNIT PATUHA, 2022.

18

Anda mungkin juga menyukai