Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangkit tenaga Listrik adalah salah satu bagian dari sistem tenaga listrik.
pada pembangkit tenaga listrik terdapat peralatan ke elektrikan, mekanikal,
dan bangunan kerja. Listrik merupakan kebutuhan manusia yang sangat
penting dalam kehidupannya tanpa listrik manusia tak bisa berbuat apa-apa
sehingga untuk kebutuhan itu manusia telah berupaya untuk memperbarui
listrik hingga saat ini. Pada saat ini banyak perusahaan yang berjasa dalam
bidang kelistrikan dan hanya sebagian orang yang mengetahui tentang hal itu.
Salah satu contoh pada wilayah kota palu sulawesi tengah terdapat salah satu
pembangkit listrik tenaga diesel. Oleh karena itu yang melatarbelakangi
laporan ini yaitu untuk mengetahui lebih jauh mengenai pembangkit listrik
tenaga diesel di kota Palu Sulawesi Tengah.

1.2 Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan dari kegiatan kunjungan yang dilakukan mahasiswa/i Jurusan


Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Tadulako Mata Kuliah Fisika Energi dan Lingkungan yaitu :
1. Mengetahui tentang kelistrikan dan bidang energi tenaga diesel.
2. Mengetahui berbagai macam miniatur pembangkit listrik tenaga diesel
dan prinsip kerjanya.
3. Mengetahui dampak energi Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) terhadap
lingkungan.

1
1.3 Manfaat Kegiatan

Adapun manfaat dari kegiatan kunjungan yang dilakukan mahasiswa/i


Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Tadulako Mata Kuliah Fisika Energi dan Lingkungan yaitu :
1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang kelistrikan dan bidang energi tenaga
diesel
2. Mahasiswa dapat mengetahui berbagai macam miniatur pembangkit listrik
tenaga diesel dan prinsip kerjanya
3. Mahasiswa dapat mengetahui dampak energi Pusat Listrik Tenaga Diesel
(PLTD) terhadap lingkungan

1.4 Pelaksanaan Kegiatan

Nama Kegiatan : Kunjungan Ilmiah Pembangkit Listrik Tenaga


Diesel
Tempat Pelaksanaan : Jln. Sultan Alauddin PT. PLTD PLN Porsero
Palu
Waktu Pelaksanaan : Rabu, 23 Oktober 2019, 10.00 – 12.00 Wita
Peserta : Mahasiswa Jurusan Fisika FMIPA Universitas
Tadulako KBK Fisika Material, Mata Kuliah
Fisika Energi dan Lingkungan.
Pelaksanaan Kegiatan : 10.00 – 10.20 Pemberian Arahan
10.20 – 11.50 Mengelilingi PLTD
11.50 – 12.00 Istrahat dan Foto Bersama

2
BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAN

2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah Pembangkit listrik yang


menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula (prime mover). Prime
mover merupakan peralatan yang mempunyai fungsi menghasilkan energi
mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor generator. Mesin diesel
sebagai penggerak mula PLTD berfungsi menghasilkan tenaga mekanis yang
dipergunakan untuk memutar rotor generator.

Motor diesel dinamai juga motor penyalaan kompresi (compression ignition


engine) oleh karena cara penyalaan bahan bakarnya dilakukan dengan
menyemprotkan bahan baker kedalam udara bertekanan dan temperature
tinggi, sebagai akibat dari proses didalam ruang baker kepala silinder.
Selain motor diesel dikenal juga jenis motor baker lainnya yaitu motor bensin
yang biasanya dinamai motor penyalaan bunga api (spark ignition engine)
oleh karena cara penyalaan bahan bakarnya dengan pertolongan bunga api
(listrik).

Jika dibandingkan dengan motor bensin, gas buang motor diesel tidak banyak
mengandung komponen beracun yang dapat mencemari udara. Selain dari
pada itu pemakaian bahan baker motor diesel lebih rendah (-/+ 25 %) dari
pada motor bensin, sedangkan harganyapun lebih murah sehingga
penggunaan motor diesel umumnya lebih hemat dari pada motor bensin
sebagai penggerak mesin industri. Ditinjau dari sisi investasi harga, motor
diesel umumnya lebih mahal dari motor bensin karena untuk kapasitas mesin

3
yang sama motor diesel harus dibuat dengan konstruksi dan berat yang lebih
besar.

2.2 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Diesel

Bahan bakar di dalam tangki penyimpanan bahan bakar dipompakan ke dalam


penyimpanan sementara namun sebelumnya disaring terlebih dahulu.
Kemudian disimpan di dalam tangki penyimpanan sementara (daily tank).
Jika bahan bakar adalah bahan bakar minyak (BBM) maka bahan bakar dari
daily tank dipompakan ke Pengabut (nozzel), di sini bahan bakar dinaikan
temperaturnya hingga manjadi kabut. Sedangkan jika bahan bakar adalah
bahan bakar gas (BBG) maka dari daily tank dipompakan ke convertion kit
(pengatur tekanan gas) untuk diatur tekanannya.

Gambar 2.1 Tangki Penyimpanan bahan bakar

Menggunakan kompresor udara bersih dimasukan ke dalam tangki udara start


melalui saluran masuk (intake manifold) kemudian dialirkan ke turbocharger.
Di dalam turbocharger tekanan dan temperatur udara dinaikan terlebih dahulu.
Udara yang dialirkan pada umumnya sebesar 500 psi dengan suhu mencapai
±600°C.

4
Gambar 2.2 TurboCharger
Udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi dimasukan ke dalam ruang
bakar (combustion chamber).

Gambar 2.3 Ruang Bakar

Bahan bakar dari convertion kit (untuk BBG) atau nozzel (untuk BBM)
kemudian diinjeksikan ke dalam ruang bakar (combustion chamber).

Gambar 2.4 Bahan bakar diinjeksikan ke dalam Ruang Bakar

5
Di dalam mesin diesel terjadi penyalaan sendiri, karena proses kerjanya
berdasarkan udara murni yang dimanfaatkan di dalam silinder pada tekanan
yang tinggi (35 - 50 atm), sehingga temperatur di dalam silinder naik. Dan
pada saat itu bahan bakar disemprotkan dalam silinder yang bertemperatur
dan bertekanan tinggi melebihi titik nyala bahan bakar sehingga akan menyala
secara otomatis yang menimbulkan ledakan bahan bakar.

Gambar 2.5 Penyalaan terjadi didalam ruang bakar

Ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak torak/piston yang kemudian


pada poros engkol dirubah menjadi energi mekanis. Tekanan gas hasil
pembakaran bahan bakar dan udara akan mendorong torak yang dihubungkan
dengan poros engkol menggunakan batang torak, sehingga torak dapat
bergerak bolak-balik (reciprocating).

Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol
(crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi
gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi.

Gambar 2.6 Crank Shaft


6
Poros engkol mesin diesel digunakan untuk menggerakan poros rotor
generator. Pada generator energi mekanis ini dirubah menjadi energi listrik
sehingga terjadi gaya gerak listrik (ggl). Ggl terbentuk berdasarkan hukum
faraday. “Hukum faraday menyatakan bahwa jika suatu penghantar berada
dalam suatu medan magnet yang berubah-ubah dan penghantar tersebut
memotong gais-garis gaya magnet yang dihasilkan maka pada penghantar
tersebut akan diinduksikan gaya gerak listrik.”
Tegangan yang dihasilkan generator dinaikan tegangannya menggunakan
trafo step up agar energi listrik yang dihasilkan sampai ke beban. Prinsip kerja
trafo berdasarkan hukum ampere dan hukum faraday yaitu arus listrik dapat
menimbulkan medan magnet dan medan magnet dapat menimbulkan arus
listrik. Jika pada salah satu sisi kumparan pada trafo dialiri arus bolak-balik
maka timbul garis gaya magnet berubah-ubah pada kumparan terjadi induksi.
Kumparan sekunder satu inti dengan kumparan primer akan menerima garis
gaya magnet dari primer yang besarnya berubah-ubah pula, maka di sisi
sekunder juga timbul induksi, akibatnya antara dua ujung kumparan terdapat
beda tegangan.

Gambar 2.7 Trafo

Menggunakan saluran transmisi energi listrik dihasilkan/dikirim ke beban. Di


sisi beban tegangan listrik diturunkan kembali menggunakan trafo step down
(jumlah lilitan sisi primer lebih banyak dari jumlah lilitan sisi sekunder).

7
Gambar 2.8 Distribusi kerumah-rumah

Pembangkit Listrik tenaga diesel adalah pembangkit tenaga listrik dengan


penggerak utama (prime mover) mesin diesel, untuk memutar generator.
Apabila saluran transmisi menyalurkan tenaga listrik bertegangan tinggi ke
pusat-pusat beban dalam jumlah besar, maka saluran distribusi berfungsi
membagikan tenaga listrik tersebut kepada pihak pemakai melalui saluran
tegangan rendah.Generator sinkron di pusat pembangkit biasanya
menghasilkan tenaga listrik dengan tegangan antara 6-20 kV yang kemudian,
dengan bantuan transformator tegangan tersebut dinaikkan menjadi 150-500
kV. Saluran tegangan Tinggi (STT) menyalurkan tegangan listrik menuju
pusat penerima, disini tegangan siturunkan menjadi tegangan subtransmisi 70
kV. Pada gardu induk (GI), tenaga listrik yang diterima kemudian dilepaskan
menuju trafo distribusi (TD) dalam bentuk tegangan menengah 20 kV.
Melalui trafo distribusi yang tersebar diberbagai pusat-pusat beban, tegangan
distribusi primer ini diturunkan menjadi tegangan rendah 220/380 V yang
akhirnya diterima pihak pemakai.

8
2.3 Skema Pembangkit Listrik Tenaga Diesel

Berikut ini adalah skema dasar dalam pembangkit listrik tenaga diesel.

Gambar 2.9 Skema Pembangkitan Listrik Tenaga Diesel


Secara umum, skema di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Untuk melakukan pembakaran opmtimal pada diesel engine, maka
diperlukan Oksigen dari udara di sekitar. Disinilah peran air filter yang
fungsinya untuk menyaring udara yang masuk ke turbocharger dan
enginer.
b) Di dalam diesel engine, solar yang dipakai sebagai bahan bakar,
menghasilkan energi untuk memutar generator yang kemudian
menghasilkan listrik yang dihubungkan ke trafo dan gardu listrik.
c) Pada proses PLTD satu hal yang sangat perlu diperhatikan adalah
sistem pendingin pada minyak pelumasan mesin (sistem yang sama
dipakai pada kendaraan bermotor). Sistem pendingin yang dipakai
biasanya adalah sistem heat exchanger dan sistem radiator atau kedua
sistem ini digabungkan.
d) Heat exchanger adalah sistem pendingin minyak pelumas, dimana air
digunakan sebagai sarana pendingin. Proses heat exchanger ini
memiliki konsep yaitu, air pendingin dialirkan terus dari sumber air
terdekat seperti danau, sungai ataupun kolam buatan. Air terus
dialirkan secara konstan melalui pipa-pipa yang kemudian
dihubungkan dengan pipa minyak pelumas. Pada aplikasi tertentu,
9
pipa air pendingin ini akan ‘menyelimuti’ pipa minyak pelumas,
sehingga terjadi perpindahan suhu tinggi dari minyak ke suhu rendah
(heat exchanging) dari air, yang menyebabkan suhu minyak menjadi
berkurang. Sedangkan air yang memiliki suhu yang lebih tinggi akan
dialirkan kembali menuju sumber air. Berikut seterusnya sistem ini
bekerja.
e) Sedangkan untuk sistem pendingin radiator (aplikasi yang sama pada
kendaraan bermotor), minyak pelumas didinginkan dengan
menggunakan kipas radiator. Dimana pada sistem ini mengaplikasikan
konsep perpindahan suhu melalui radiasi, kipas radiator yang terus
berputar akan menghasilkan angin untuk mendinginkan minyak
pelumas.

2.4 Komponen Penting Mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel

Ada beberapa komponen penting pada mesin PLTD, yaitu :


1. Mesin / motor
Merupakan komponen dasar dari mesin yang memperkuat daya. Mesin
tersebut dirangkai dikopel langsung dengan generator.
2. Sistem Bahan Bakar (Fuel System)
Termasuk tangki bahan bakar, pompa pemindah bahan bakar, saringan
alat pemanas dan sambungan pipa kerja. Pompa pemindah bahn bakar
membutuhkan pemindahan bahan bakar dari ujung perantara ke tangki
penyimpan dan dari tangki penyimpan ke mesin. Saringan
membutuhkan jaminan kebersihan bahan bakar. Alat pemanas untuk
minyak diperlukan untuk lokasi yang mempunyai temperature yang
dingin yang menganggu aliran fluida.
3. Sistem Udara Masuk
Termasuk saringan udara, saluran pompa kompresor (bagian integral
dari mesin). Kegunaan saringan udara adalah untuk membersihkan

10
debu dari udara yang disuplai ke mesin, juga semua ini dapat
menimbulkan kenaikan daya keluaran.
4. Sistem Pembuangan Gas
Termasuk peredam dan penyambungan saluran. Temperatur
pembuangan gas panasnya cukup tinggi, gas ini merupakan pemanas
minyak atau persediaan udara pada mesin. Peredam mengurangi
kegaduhan suara.
5. Sistem Pendinginan (Cooler System)
Termasuk pompa-pompa pendingin, menara pendingin, perawatan air
atau mesin penyaring dan sambungan pipa kerja. Kegunaan system
pendinginan adalah untuk meningkatkan panas dari mesin silinder
yang menyimpan temperature sislinder dalam tempat yang aman.
Pompa mengedarkan air melewati silinder dan kepala selubung
mengangkut panas. Sistem pendinginan membutuhkan sumber air,
sebuah pompa dan tempat untuk pembuangan air panas, penyebaran
air oleh mesin pendingin ini seperti dalam alat radiator, pendingin uap,
menara pendingin, penyemprot dan sebagainya.
6. Sistem Pelumasan (lube oil system)
Termasuk pompa minyak pelumas, tangki minyak, penyaring,
pendingin, alat pembersih dan sambungan pipa kerja. Fungsi sistem
pelumasan yaitu untuk mengurangi pergeseran dari bagian yang
bergerak dan mengurangi pemakaian dan sobekan bagian-bagian
mesin.
7. Sistem Penggerak Mula
Termasuk aki, tangki hampa udara, starter sendiri dan sebagainya.
Fungsi sistem penggerak mula adalah menjalankan mesin. Sistem ini
memungkinkan mesin pada awalnya berputar dan berjalan sampai
terjadi pembakaran dan unit meninggalkannya untuk memperoleh
daya.
2.5 Sistem Penyaluran Pembangkit Listrik tenaga Diesel

11
Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem
distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya
listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen.Jadi fungsi distribusi
listrik:
1. pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan)
2. merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan
pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani
langsung melalui jaringan distribusi.

Gambar 2.10 Sistem Penyaluran PLTD


Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik besar dengan tegangan
dari 11 kV sampai 24 kV dinaikan tegangannya oleh gardu induk dengan
transformator penaik tegangan menjadi 70 kV ,154kV, 220kV atau 500kV
kemudian disalurkan melalui saluran transmisi. Tujuan menaikkan tegangan
ialah untuk memperkecil kerugian daya listrik pada saluran transmisi, dimana
dalam hal ini kerugian daya adalah sebanding dengan kuadrat arus yang
mengalir (I kwadrat R). Dengan daya yang sama bila nilai tegangannya
diperbesar, maka arus yang mengalir semakin kecil sehingga kerugian daya
juga akan kecil pula dari transmisi ini langsung di salurkan pada industri.Dari
saluran transmisi, tegangan diturunkan lagi menjadi 20 kV dengan

12
transformator penurun kemudian disalurkan ketempat bisnis atau perkantoran.
tegangan pada gardu induk distribusi, kemudian dengan sistem tegangan
tersebut penyaluran tenaga listrik dilakukan oleh saluran distribusi primer.
Dari saluran distribusi primer inilah gardu-gardu distribusi mengambil
tegangan untuk diturunkan tegangannya dengan trafo distribusi menjadi
sistem tegangan rendah, yaitu 220/380 Volt. Selanjutnya disalurkan oleh
saluran distribusi sekunder ke konsumen-konsumen.

2.6 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Silae

PLTD silae merupakan salah satu pembangkit milik PLN dibwah tanggung
jawab PT. PLN (persero) wilayah Suluttenggo Area Palu yang sudah
beroperasi sejak tahun 1986. PLTD Silae terletak pada koordinat 199o49’31’’
BT dan 0o52’26,98’’ LU. Dalam kegitan operasionalnya, PLTD Silae
dipimpin oleh seorang manajer yang dibantu oleh tiga orang supervisior, yaitu
supervisior operasi, supervisior pemeliharaan dan supervisior lingkungan K2
dan ADM. Karyawan yang bekerja dibawah supervisior tersebut terdiri dari
pegawai PLN dan 42 orang tenaga bantu.

PLTD memiliki 10 unit SPD (satuan pembangkit diesel) terdiri dari 6 unit
MaK, 2 unit Sulzer, 1 unit Hitachi dan 1 unit SWD dengan total daya
terpasang sebesar 14 MW. Daya yang dibangkitkan oleh satuan pembangkit
diesel silae tersebut digunakan untuk melistriki wilayah kota palu dan
sekitarnya.

Data Mesin PLTD Silae


13
Unit Mesin Tahun SPC

1 MaK 8 M 453 - AK 1986 0,271

2 MaK 8 M 453 - AK 1986 0,274

3 MaK 8 M 453 - AK 1986 0,275

4 MaK 8 M 453 - AK 1986 0,278

5 MaK 8 M 453 - B 1989 0,26

7 MaK 8 M 453 - B 1989

8 Sulzer 12 ZAV 40 S 1992 0,276

9 Sulzer 12 ZAV 40 S 1992

10 Hitachi 16 ZAV 40 S 1999

11 SWD 9 TM 410 RR 1978 0,286

Total 0,278

2.7 Prestasi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Silae


PLTD Silae memiliki beberapa prestasi diantaranya :
1. Taat Lingkungan Hidup (proper biru)
2. Implementasi Proper Terbaik
3. Unit PLTD dengan Pengelolaan Lingkungan Terbaik

BAB III

PEMBAHASAN

14
Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) adalah pembangkit listrik yang menggunakan
mesin diesel sebagai penggerak mula (prime mover ). Mesin diesel sebagai penggerak
mula berfungsi menghasilkan tenaga mekanis yang dipergunakan unutk memutar
rotor generator. Bahan bakar yang digunakan adalah bahan bakar minyak/biosola.

Kunjungan dilakukan pada hari Rabu, 23 Oktober 2019 yang dimulai pukul 10.00
WITA. Pada saat mendatangi PLTD silae kita berkumpul di area gazebo untuk
mendengar arahan yang di sampaikan oleh pegawai PLTD. Arahan yang di
sampaikan oleh pegawai PLTD yaitu tata cara dalam memasuki ke area kerja mesin
PLTD dan memberi materi tentang sejarah PLTD Silae, sekaligus tanya – jawab
antara pegawai dan mahasiswa sebagai bahan atau data yang akan di ambil. Sehingga
pegawai PLTD lebih mudah dalam membawa mahasiswa untuk berkeliling
mengunjungi di setiap tempat yang ada di PLTD silae.

a. mesin SWD 9 TM 410 RR dan ruang kontrol a


yang pertama kita kunjugi ialah mesin SWD 9 Tm 410 RR pada mesin ini kita di
jelaskan bagian-bagian mesin dan cara kerjanya dari proses masuknya disel
hingga proses pembuangan bahan bakar disel yang akan terbuang ke atmosfir.
Kemudian langsung masuk ke ruang kontrol a untuk mesin SWD 9 Tm 410 RR
di dalam ruangan tersebut di jelaskan tentang fungsi tiap lemari lemari
pengontrol antara lain yaitu icoming,outgoing dan panel pengontrol.
b. 6 mesin MAK 8 M 453 dan ruang kontrol b
yang kedua kita kunjungi ialah melihat tiap mesin MAK 8 M 453 dari ke 6 mesin
ada 2 mesin yang berbeda tipenya,di mesin MAK 8 M 453 kita juga di jelaskan
bagian-bagian mesin, proses kerja mesin hingga melihat turbin dan generator
yang ada di mesin tersebut. Pada ruang kontrol b sama seperti di ruang kontrol a
di dalamnya ada lemari lemari pengontrol di dalam ruang ini mempunyai lemari
pengontrol untuk tiap mesin MAK 8 M 453 jadi untuk 6 mesin MAK 8 M 453
masing-masing mesin mempunyai lemari pengontrol. Tiap ruang pengontrol ada
2-6 pegawai yang bertugas untuk mengontrol. Ruang kontrol b juga mempunyai
lemari pengontrol yang di sebut coupling yang berfungsi sebagai penghubung
15
antar ruangan lainnya. Mesin ini memiliki daya mampu sebesar 2,5 MW dan
daya mampu sebesar 1,5 MW.
c. 2 mesin Sulzer ZAV 40 S dan ruang kontrol c
sama seperti sebelumnya kita di jekaskan tentang bagian-bagian mesin. Prinsip
kerja mesin ini sama seperti mesin yang lainnya, hanya saja yang membedakan
adalah setiap mesin memiliki daya mampu dan daya terpasang yang berbeda.
Selain itu mesin Sulzer merupakan mesin yang lebih modern dan lebih canggih
dari mesin sebelumnya. Sulzer memiliki daya terpasang sebesar 6 MW dan daya
mampu sebesar 4 MW
d. Mesin Hitachi 14 ZAV 40 S
Mesin Hitachi merupakan mesin yang paling handal atau paling modern pada
PLTD Silae. Mesin Hitachi berada pada ruang kontrol d. Mesin ini memiliki
daya mampu dan daya terpasang yg lebih besar dari pada mesin yang lainnya.
Mesin ini juga memiliki komponen-komponen yang lebih bagus dan lebih
sederhana namun dengan kualitas yang baik. Ruang kontrol pada mesin Hitachi
berada dilantai atas.

Setiap mesin memiliki komponen-komponen utama diantaranya yaitu sumber energi


yang digunakan yaitu bahan bakar minyak/biosolar, mesin diesel, sistem udara
masuk, sistem pendinginan, sistem pelumasan, trafo, panel kontrol generator dan
saluran transmisi. Prinsip kerja dari PLTD yaitu bahan bakar yang berupa biosolar
masuk kedalam mesin diesel sebelum masuk pada mesin diesel terlebih dahulu bahan
bakar disaring terlebih dahulu. Kemudian disimpan dalam tangki penyimpanan
sementara. Selanjutnya udara yang bertekanan tinggi dimasukkan dalam ruang bakar.
Udara tersebut berfungsi sebagai media bantu pada proses pembakaran, begitu pun
dengan oli yang berfungsi sebagai pelumasan mesin diesel tersebut. Setelah terjadi
pembakaran diruang pembakaran, diperlukan sistem pendinginan sebelum masuk
kekomponen selanjutnya. Pada mesin diesel terdapat poros atau motor rotor yang
berfungsi untuk memutar generator sehingga generator dapat menghasilkan energi
listrik. Trafo sendiri berfungsi unutk menaikkan ataupun menurunkan tegangan. Pada

16
PLTD Silae terdapat trafo step up dan step down.

Setiap mesin memiliki masing-masing komponen yang telah disebutkan. Mesin yang
berada pada PLTD Silae berada pada ruang yang berbeda-beda yang dihubungkan
melalui coupling yaitu kabel-kabel penghubung beserta panel-panel tembaga. Setiap
mesin juga memiliki satu incoming dan lebih dari satu outgoing. Dimana outgoing
berfungsi sebagai penyalur energi listrik setiap wilayah. Selain itu seperti yang telah
dijelaskan mesin memiliki daya mampu dan daya terpasang masing-masing. Daya
terpasang yaitu daya yang bisa dihasilkan pada saat mesin normal. Sedangkan daya
mampu yaitu daya yang bisa dihasilkan oleh mesin.

Adapun dampak lingkungan yang diberikan pada PLTD Silae yaitu terdapat gas
buang yang dapat menyebabkan polusi untuk lingkungan. Sehingga pada PLTD Silae
sendiri terdapat pengolahan limbah yang bertujuan untuk mengurangi polusi tersebut.

17
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh pada kunjungan ini, yaitu :
1. Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) adalah pembangkit listrik yang
menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula (prime mover ).
Mesin diesel sebagai penggerak mula berfungsi menghasilkan tenaga
mekanis yang dipergunakan unutk memutar rotor generator. Bahan
bakar yang digunakan adalah bahan bakar minyak/biosolar.
2. Komponen utama dari PLTD yaitu Tangki Penyimpanan Bahan
Bakar, Penyaring Bahan Bakar, Tangki Penyimpanan Bahan Bakar
Sementara, Pengabut, Mesin Diesel Turbo Charger, Penyaring Gas
Buangan, Tempat Pembuangan Gas (bahan bakar yang disaring),
Generator, Trafo dan Saluran Transmisi. Prinsip kerja dari PLTD yaitu
bahan bakar masuk pada sistem pembakaran yang terdapat pada mesin
diesel selanjutnya perputaran mesin diesel menyebabkan perputaran
generator dan menghasilkan energi listrik selanjutnya disalurkan
kemasyarakat melalui saluran transmisi.
3. Adapun dampak lingkungan yang diberikan pada PLTD Silae yaitu
terdapat gas buang yang dapat menyebabkan polusi untuk lingkungan.
Sehingga pada PLTD Silae sendiri terdapat pengolahan limbah yang
bertujuan untuk mengurangi polusi tersebut.

4.2 Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan oleh penulis yaitu sebaiknya PLTD
menggunakan alat-alat atau bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan.

18
19

Anda mungkin juga menyukai