Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

MATERIAL TEKNIK ELEKTRO

Oleh
Angga Cahya Nugraha Ruri
NIM:132016097

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2021
ANGGA CAHYA NUGRAHA RURI
132016097

Daftar Isi
1. TEORI DASAR ATOM
2. BAHAN KONDUKTOR
3. BAHAN ISOLATOR
4. BAHAN SEMIKONDUKTOR
5. BAHAN MAGNET
6. BAHAN SUPERKONDUKTOR
7. MATERIAL UNTUK PERLENGKAPAN INSTALASI TENAGA DAN
INSTALASI PEMANFAATAN LISTRIK.
ANGGA CAHYA NUGRAHA RURI
132016097

Teori Dasar Atom


Kata atom berasal dari bahasa Yunani yaitu ”atomos” yang berarti ”tidak dapat dibagi”. Konsep
dasar atom pertama kali dikemukakan oleh Democritus (orang Yunani)pada awal abad ke-4 Sebelum
Masehi.

Menurut teori yang dikemukakannya, suatu benda dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang sangat kecil
yang akhirnya tidak dapat dibagi lagi yang disebut atom. Menurut Democritus  atom sepenuhnya padat,
tidak memiliki struktur internal, serta ada ruang kosong antar atom untuk memberikan ruang untuk
pergerakannya (seperti pergerakan dalam air dan udara, atau fleksibilitas benda padat).

Selain itu, Democritus juga menjelaskan bahwa untuk menjelaskan perbedaan sifat dari material yang
berbeda, atom dibedakan ke dalam bentuk, massa dan ukurannya. Berdasarkan model atom yang
dibuatnya, Democritus mampu menjelaskan bahwa semua benda terdiri dari bagian yang lebih kecil
disebut atom. Namun model Democritus ini kurang memiliki bukti eksperimental hingga  mulai  tahun
1800an muncul teori-teori baru berdasarkan hasil eksperimen.

Beberapa teori yang menjelaskan tentang atom adalah sebagai berikut :

Model Teori Atom John Dalton

John Dalton pada tahun 1803 mengemukakan pendapatnaya tentang atom. Teori atom Dalton didasarkan
pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum
prouts). Lavosier mennyatakan bahwa “Massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa
total zat-zat hasil reaksi.” Sedangkan Prouts menyatakan bahwa “Perbandingan massa unsur-unsur dalam
suatu senyawa selalu tetap.”

Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom sebagai berikut:

1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang
identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana.
Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen.
4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom,
sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
ANGGA CAHYA NUGRAHA RURI
132016097

Kelebihan: Mulai membangkitkan minat terhadap penelitian mengenai model atom

Kelemahan: Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan arus listrik.
Bagaimana mungkin bola pejal dapat menghantarkan arus listrik? padahal listrik adalah elektron yang
bergerak. Berarti ada partikel lain yang dapat menghantarkan arus listrik

Model Teori  Atom JJ. Thomson


J.J. Thomson pada awal 1900an, mengemukakan teori baru tentang atom. Menurutnya di dalam
atom terdapat  partikel elektron dan proton. Berdasarkan hasil eksperimennya, proton memiliki massa yang
jauh lebih besar dibandingkan elektron, sehingga model atom Thomson menggambarkan atom sebagai
proton tunggal yang besar.
Di dalam proton terdapat elektron elektron yang menetralkan adanya muatan positif dari proton. Menurut
Thomson, atom terdiri dari suatu bulatan bermuatan positif dengan rapat muatan yang merata. Di dalam
muatan positif ini tersebar elektron dengan muatan negatif yang besarnya sama dengan muatan positif.
Secara garis besar teori atom thomson adalah “Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan
didalamya tersebar muatan negatif elektron.”    
Secara sederhana model atom thomson dapat analogikan sebagai jambu biji yang telah dikelupas kulitnya.
Biji jambu yang tersebar merata dimodelkan sebagai elektron dan bulatan daging jambu yang pejal
dimodelkan sebagai proton.
Kelebihan: Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan
merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.
Kelemahan: Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola
atom tersebut.
Model Atom Rutherford
Pada tahun 1910 Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geiger dan Erners Masreden)
melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng tipis emas. Dari hasil
pengamatannya ditemukan bahwa sebagian besar partikel alfa mampu menembus lembaran emas tanpa
dibelokkan.
Bersamaan dengan itu, Rutherford juga menemukan partikel alfa yang dibelokkan sedikit, namun dengan
sangat mengejutkan, Rutherford juga menemukan beberapa partikel alfa yang dibelokkan pada sudut yang
sangat tajam kembali ke sumber radioaktif. Untuk menjelaskan adanya sebagian besar partikel-α yang
menembus lempeng emas tanpa dibelokkan, Rutherford kemudian mengembangkan model inti atom.
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, Rutherford membuat kesimpulan bahwa :

1. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
2. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka d idalam atom
emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
3. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta bahwa 1
dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan
diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom
keseluruhan.
ANGGA CAHYA NUGRAHA RURI
132016097

Berdasarkan kesimpulan dari hasil pengamatannya Rutherford mengemukan sebuah model atom yang
dikenal dengan model atom Ruthreford yaitu ” Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan
positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif.”

Kelebihan: Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilingi inti.
Teori Rutherford bahwa elektron mengelilingi inti atom ini memberikan inspirasi pada penemuan baru
berikutnya yaitu tentang lintasan/kedudukan elektron yang selanjutnya dikenal sebagai kulit elektron.

Kelemahan: Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori
gerak, apabila  elektron bergerak mengitari inti disertai pemancaran energi maka lama – kelamaan energi
elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti

Model Atom Niels Bohr


Pada tahun 1913, Neils Bohr memperbaiki kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya
tentang spektrum atom hidrogen. Berdasarkan hasil percobaannya Bohr memberikan gambaran
keadaan/kedudukan orbit elektron dalam menempati daerah di sekitar inti atom. Menurut Bohr elektron
mengelilingi inti atom pada orbit tertentu, hanya terdapat orbit dalam jumlah tertentu dan perbedaan antar
orbit satu dengan yang lain adalah jarak orbit dari inti atom.

Keberadaan elektron baik di orbit yang rendah maupun yang tinggi sepenuhnya tergantung oleh tingkatan
energi elektron. Sehingga elektron di orbit yang rendah akan memiliki energi yang lebih kecil daripada
elektron di orbit yang lebih tinggi.

Penjelasan Bohr tentang atom  melibatkan gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori kuantum
dari Planck, dan secara garis besar Bohr mengemukaan model atomnya sebagai berikut :

1. Elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu, tidak
memancarkan energi. Lintasan-lintasan elektron itu disebut kulit atau tingkat energi elektron.
2. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan yang lain.
3. Perpindahan elektron dari tingkat energi tinggi ke rendah disertai pemancaran energi. Sedang
perpindahan elektron dari tingkat energi rendah ke tinggi disertai penyerapan energi.
4. Elektron yang bergerak pada lintasannya berada pada keadaan stasioner, artinya elektron tidak
memancarkan atau menyerap energi.

Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut
kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yang terletak paling
dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.

Kelebihan: Atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya elektron.

Kelemahan: Model atom ini adalah tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack

Model Atom Modern


Berdasarkan pengertian dasar yang diperoleh dari model-model atom klasik  bahwa atom terdiri
dari elektron, proton, dan neutron, maka dapat dimungkinkan adanya model yang lebih rumit dan lengkap
mengenai atom yang hingga sekarang masih dikatakan misterius.
Salah seorang yang menjelaskan tentang model atom modern adalah Erwin Schrodinger (1926). Sebelum
Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori mekanika
kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan
ANGGA CAHYA NUGRAHA RURI
132016097

dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah
kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom.”
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital. Bentuk dan
tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan suatu
persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan
ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.

Bahan Konduktor
Konduktor dalam rekayasa elektronik adalah zat yang dapat melakukan arus listrik, baik
dalam bentuk padat, cair atau gas. Karena itu konduktif, itu disebut konduktor. Bahan konduktor
merupakan penghantar listrik yang baik . Bahan ini mempunyai daya hantar listrik (Electrical
Conductivity) yang besar dan tahanan listrik (Electrical resistance) yang kecil. Bahan penghantar listrik
berfungsi untuk mengalirkan arus listrik. Saat melakukan penyaluran arus listrik yang perlu di perhatikan
adalah fungsi kabel , kumparan/ lilitan yang ada pada alat listrik yang anda jumpai . Juga pada saluran
transmisi/distribusi. Dalam teknik listrik , bahan penghantar yang sering di jumpai adalah tembaga dan
alumunium

1.Sifat sifat bahan konduktor


Dalam bahan konduktor mempunyai sifat sifat penting seperti:

a) Daya hantar listrik

Arus yang mengalir dalam suatu penghantar selalu mengalami hambatan dari penghantar itu
sendiri. Besar hambatan tersebut tergantung dari bahannya. Besar hambatan tiap meternya dengan luas
penampang 1mm2 pada temperatur200C dinamakan hambatan jenis. Besarnya hambatan jenis suatu bahan
dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :

R= ρl/A
dimana :
R : Hambatan dalam penghantar, satuanya ohm (Ω)
ρ : hambatan jenis bahan, dalam satuan ohm.mm2/m
l : panjang penghantar, satuannya meter (m)
A : luas penampang kawat penghantar, satuanya mm2

b). Koefesien suhu tahanan


ANGGA CAHYA NUGRAHA RURI
132016097

Telah kita ketahui bahwa dalam suatu bahan akan mengalami perubahan volume bila terjadi
perubahan temperatur. Bahan akan memuai jika temperatur suhu naik dan akan menyusut jika temperatur
suhu turun.
Bahan penghantar yang paling banyak dipakai adalah tembaga , karena tembaga merupakan bahan
penghantar yang paling baik setelah perak dan harganya pun murah karena banyak terdapat dimana-mana .
Akhir-akhir ini banyak digunakan alumunium dan baja sebagai penghantar walaupun tahanan jenisnya
cukup besar , hal ini dengan pertimbangan sangat berlimpah dan harganya menjadi lebih murah

c). Daya hantar panas

Daya hantar panas menunjukkan jumlah panas yang melalui lapisan bahan tiap satuan waktu.
Diperhitungkan dalam satuan Kkal/jam 0C. Terutama diperhitungkan dalam pemakaian mesin listrik
beserta perlengkapanya. Pada umumnya logam mempunyai daya hantar panas yang tinggi sedangkan
bahan-bahan bukan logam rendah.

d). Kekuatan tegangan tarik

Sifat mekanis bahan sangat penting, terutama untuk hantaran diatas tanah. Oleh sebab itu, bahan
yang dipakai untuk keperluan tersebut harus diketahui kekuatanya. Terutama menyangkut penggunaan
dalam pendistribusian tegangan tinggi. Penghantar listrik dapat berbentuk padat , cair , atau gas . yang
berbentuk padat umumnya logam , elektrolit dan logam cair (air raksa) merupakan penghantar cair , dan
udara yang diionisasikan dan gas-gas mulia (neon) ,kripton ,dsb) sebagai penghantar bentuk gas .

e). Timbulnya daya electro motoris termo

Sifat ini sangat penting sekali terhadap dua titik kontak yang terbuat dari dua bahan logam yang
berlainan jenis, karena dalam suatu rangkaian, arus akan menimbulkan daya elektro-motoris termo
tersendiri bila terjadi perubahan temperatur suhu.
Daya elektro-motoris termo dapat terjadi lebih tinggi, sehingga dalam pengaturan arus dan tegangan dapat
menyimpang meskipun sangat kecil. Besarnya perbedaan tegangan yang dibangkitkan tergantung pada
sifat-sifat kedua bahan yang digunakan dan sebanding dengan perbedaan temperaturnya. Daya elektro-
motoris yang dibangkitkan oleh perbedaan temperatur disebut dengan daya elektro-motoris termo.

2.Macam macam bahan konduktor


Fungsi penghantar pada teknik lisrik adalah untuk menyalurkan energi listrik dari satu titik ke titik
lain Penghantar yang lazim digunakan antara lain: Tembaga dan Alumunium. Beberapa bahan penghantar
yang masih ada dan relevasinya ,antara lain: a). Alumunium
b). Tembaga
c). Baja
d). Wolfram
e). Molibdenum
f). Platina
g). Air raksa
h). ahan-bahan resistivitas tinggi

3.Kriteria bahan konduktor


Penghantar tenaga listrik, selain mensyaratkan konduktivitas yang tinggi juga membutuhkan sifat
mekanis dan fisika tertentu yang disesuaikan dengan penggunaan penghantar itu sendiri.
Selain masalah teknis, penggunaan logam sebagai penghantar ternyata juga sangat ditentukan oleh
nilai ekonomis logam tersebut dimasyarakat. Sehingga suatu kompromi antara nilai teknis dan ekonomi
logam yang akan digunakan mutlak diperhatikan. Nilai kompromi termurahlah yang akan menentukan
logam mana yang akan digunakan. Pada saat ini, logam Tembaga dan Aluminium adalah logam yang
terpilih diantara jenis logam penghantar lainnya yang memenuhi nilai kompromi teknis ekonomis
termurah.
ANGGA CAHYA NUGRAHA RURI
132016097

kriteria mutu lainnya yang juga harus dipenuhi meliputi seluruh atau sebagian dari sifat – sifat atau kondisi
berikut ini, yaitu: a). Komposisi kimia.
b). Sifat tarik seperti kekuatan tarik (tensile strength) dan
regangan tarik (elongation).
c). Sifat bending
d). Diameter dan variasi yang diijinkan.
e). Kondisi permukaan kawat harus bebas dari cacat, dan
lain-lain.

4.Karakteristik Konduktor
Ada 2 (dua) jenis karakteristik konduktor , yaitu :
a). Karakteristik mekanik, yang menunjukkan keadaan fisik dari konduktor yang
menyatakan kekuatan tarik dari pada konduktor (dari SPLN 41-8:1981, untuk konduktor 70 mm
berselubung AAAC-S pada suhu sekitar 30 oC, maka kemampuan maksimal dari konduktor untuk
menghantar arus adalah 275 A).
b). Karakteristik listrik, yang menunjukkan kemampuan dari konduktor terhadap arus listrik
yang melewatinya (dari SPLN 41-10 : 1991, untuk konduktor 70 mm2 berselubung AAAC-S pada
suhu sekitar 30 oC, maka kemampuan maksimum dari konduktor untuk menghantar arus adalah
275 A).

5. Klasifikasi Konduktor Menurut Konstruksinya


a). Kawat padat (solid wire) berpenampang bulat.
b). Kawat berlilit (standart wire) terdiri 7 sampai dengan 61 kawat padat yang dililit
menjadi satu, biasanya berlapis dan konsentris.
c). kawat berongga (hollow conductor) adalah kawat berongga yang dibuat untuk
mendapatkan garis tengah luar yang besar.

6. Persyaratan Persyaratan Bahan Konduktor


a. Konduktifitasnya cukup baik.
b. Kekuatan mekanisnya (kekuatan tarik) cukup tinggi.
c. Koefisien muai panjangnya kecil.
d. Modulus kenyalnya (modulus elastisitas) cukup besar.
ANGGA CAHYA NUGRAHA RURI
132016097

Bahan Isolator
Bahan penyekat (isolator) digunakan untuk memisahkan bagian-bagian yang bertegangan. Untuk itu
pemakaian bahan penyekat perlu mempertimbangkan sifat kelistrikanya. Di samping itu juga perlu
mempertimbangkan sifat termal, sifat mekanis, dan sifat kimia. Sifat kelistrikan mencakup resistivitas,
permitivitas, dan kerugian dielektrik. Penyekat membutuhkan bahan yang mempunyai resistivitas yang
besar agar arus yang bocor sekecil mungkin. Yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa bahan isolasi
yang higroskopis hendaknya dipertimbangkan penggunaannya pada tempat-tempat yang lembab karena
resistivitasnya akan turun. Resistivitas juga akan turun jika tegangan yang diberikan naik. Isolator :

1). mempunyai sifat dapat mengisolir arus listrik,


2). memiliki tahanan listrik (resistansi) yang besar sekali.
3). susunan atomnya sedemikian rupa sehingga elektronvalensinya sulit berpindah
ke pita konduksi, karena celah energinya (energy gap) besar sekali.
4). Jika terjadi perpindahan elektron dari pita valensi ke pita konduksi, dengan
perkataan lain terjadi tegangan tembus (breakdown voltage ).
Bahan yang disebut sebagai bahan isolator adalah bahan dielektrik, ini disebabkan jumlah elektron yang
terikat oleh gaya tarik inti sangat kuat. Elektro-elektronya sulit untuk bergerak atau bahkan tidak sangat
sulit berpindah, walaupun telah terkena dorongan dari luar. Bahan isolator sering digunakan untuk bahan
penyekat (dielektrik). Pennyekat listrik terutama dimaksudkan agar listrik tidak dapat mengalir jika pada
bahan penyekat tersebut diberi tegangan listrik. Untuk dapat memenuhi persyaratan tersebut, diperlukan
jenis bahan yang sesuai. Selain syarat tersebut juga diperlukan syarat yang lain yang dipertimbangkan
untuk memenuhi pemakaianya. Antara lain:

1). Sifat Kelistrikan isolator


Bahan penyekat mempunyai tahanan listrik yang besar. Penyekat listrik ditujukan untuk mencegah
terjadinya kebocoran arus listrik antara kedua penghantar yang berbeda potensial atau untuk mencegah
loncatan listrik ketanah. Kebocoran arus listrik harus dibatasi sekecil-kecilnya (tidak melampui batas yang
telah ditentukan oleh peraturan yang berlaku).
ANGGA CAHYA NUGRAHA RURI
132016097

2). Sifat Mekanis isolator


Mengingat luasnya pemakaian bahan penyekat, maka dipertimbangkan kekuatan struktur
bahannya. Dengan demikian, dapat dibatasi hal-hal penyebab kerusakan dikarenakan kesalahan
pemakaiannya. Misal diperlukan bahan yang tahan tarikan, maka kita harus menggunakan bahan dari kain
daripada kertas. Bahan kain lebih kuat terhadap tarikan daripada bahan kertas.

3). Sifat Termis isolator


Panas yang ditimbulkan dari dalam oleh arus listrik atau oleh arus gaya magnet, berpengaruh
terhadap kekuatan bahan penyekat. Demikian panas yang berasal dari luar (alam sekitar). Dalam hal ini,
kalau panas yang ditimbulkan cukup tinggi, maka penyekat yang digunakan harus tepat. Adanya panas
juga harus dipertimbangkan, agar tidak merusak bahan penyekat yang digunakan.

4). Sifat Kimia isolator


Panas yang tinggi yang diterima oleh bahan penyekat dapat mengakibatkan perubahan susunan
bahan kimia . Demikian juga pengaruh adanya kelembaban udara, basah yang ada di sekitar bahan
penyekat. Jika kelembaban tidak dapat dihindari, haruslah dipilih bahan penyekat yang tahan terhadap air.
Demikian juga adanya zat-zat lain dapat merusak struktur kimia bahan. Mengingat adanya bermacam-
macam asal, sifat dan ciri bahan penyekat, maka untuk memudahkan kita dalam memilih untuk aplikasi
dalam kelistrikan, kita akan membagi bahan penyekat berdasar kelompoknya. Pembagian kelompok bahan
penyekat adalah sebagai berikut:
a). Bahan tambang (batu pualam, asbes, mika, dan sebagainya)
b). Bahan berserat (benang, kain, kertas, prespon, kayu, dan sebagainya)
c). Gelas dan keramik
d). Plastic

Penyekat bentuk cair yang penting dan banyak digunakan adalah minyak transformator dan
macam-macam hasil minyak bumi. Sedang penyekat bentuk gas adalah nitrogen dan karbondioksida
(CO2). Penggunaan bahan isolator selain sebagai bahan penyekat adalah sebagai bahan tahanan (resistor).
Bahan tahanan yang umumnya dipakai merupakan paduan/ campuran logam-logam terdiri dari dua atau
lebih unsur bahan campuran. Pemakaian bahan tahanan dalam kelistrikan, antara lain:
a). Untuk pembuatan kotak tahanan standart dan shunt
b). Untuk tahanan dan rheostats
c). Untuk unsur pemanas, kompor listrik dan sebagainya.

Sesuai dengan penggunaanya bahan tahanan haruslah memiliki tahanan jenis yang tinggi, koefisien
temperatur yang tinggi, dan memiliki daya elektro-motoris termo yang kecil. Pada penggunaan yang
membutuhkan daya tahan panas tinggi, bahan tahanan harus dipilih yang memiliki titik cair yang tinggi,
selain itu bahan tahanan. pada keadaan panas yang tinggi tidak mudah dioksidir sehingga menjadi berkarat.
ANGGA CAHYA NUGRAHA RURI
132016097

Bahan SemiKonduktor
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara
insulator (isolator) dan konduktor. Semikonduktor disebut juga sebagai bahan setengah penghantar listrik.
Suatu semikonduktor bersifat sebagai insulator jika tidak diberi arus listrik dengan cara dan besaran arus
tertentu, namun pada temperatur, arus tertentu, tatacara tertentu dan persyaratan kerja semikonduktor
berfungsi sebagai konduktor, misal sebagai penguat arus, penguat tegangan dan penguat daya. Untuk
menggunakan suatu semikonduktor supaya bisa berfungsi harus tahu spesifikasi dan karakter
semikonduktor itu, jika tidak memenuhi syarat operasinya maka akan tidak berfungsi dan rusak. Bahan
semikonduktor yang sering digunakan adalah silikon, germanium, dan gallium arsenide.

Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika seperti dioda, transistor dan sebuah IC
(integrated circuit). Disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan ini memang bukan konduktor
murni. Bahan-bahan logam seperti tembaga, besi, timah disebut sebagai konduktor yang baik sebab logam
memiliki susunan atom yang sedemikian rupa, sehingga elektronnya dapat bergerak bebas. Tahun 1906
,pickard merancang suatu diode detector dari Kristal slikon yang disebut dengan nama Cat’s wishker,
dimana alat yang di buatnya ini terdiri atas suatu kawat yang disambungkan dengan Kristal silicon
(elektroloss.blogspot). Alat inilah yang dikenal sebagai dioada semikonduktor yang pertama.dalam bidang
industri penemuan komponen semikonduktor mengakibatkan banyak perubahan dalam kehidupan
manusia; terutama dilihat mamfaatnya dalam membantu kelancaran proses industri, diantaranya:

a). Dipergunakannya komponen pasif seperti hambatan, kapasitor, Inductor, dan transformator
sebagai kelengkapan dalam menyusun suatu rangkaian elektronik.
b). Dibuatnya alat elektronik radio AM, radio FM, penguat suara hi-fi, TV warna, pemancar FM
c). Penggunaan alat elektronik untuk mengatur dan menjalankan mesin-mesin industry,dengan
ditemukannya; diode tegangan tinggi, diode daya tinggi
Semikonduktor telah memberikan pengaruh besar dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam
peradaban manusia saat ini. Kita bisa menemukan semikonduktor pada jantung chip mikroprosesor
hingga pada transistor. Nyaris semua peralatan elektronik bergantung sepenuhnya pada keberadaan
semikonduktor

1). Susunan Atom Semikonduktor


Bahan semikonduktor yang banyak dikenal contohnya adalah Silicon (Si), Germanium (Ge) dan
Gallium Arsenida (GaAs). Germanium dahulu adalah bahan satu-satunya yang dikenal untuk
ANGGA CAHYA NUGRAHA RURI
132016097

membuat komponen semikonduktor. Namun belakangan, silikon menjadi popular setelah ditemukan cara
mengekstrak bahan ini dari alam. Silikon merupakan bahan terbanyak ke dua yang ada di bumi setelah
oksigen (O2). Pasir, kaca dan batu-batuan lain adalah bahan alam yang banyak mengandung unsur silikon.
Dapatkah anda menghitung jumlah pasir di pantai.Struktur atom kristal silikon, satu inti atom (nucleus)
masing-masing memiliki 4 elektron valensi. Ikatan inti atom yang stabil adalah jika dikelilingi oleh 8
elektron, sehingga 4 buah elektron atom kristal tersebut membentuk ikatan kovalen dengan ion-ion atom
tetangganya. Pada suhu yang sangat rendah (0oK), struktur atom silikon divisualisasikan seperti pada
gambar berikut.

Ikatan kovalen menyebabkan elektron tidak dapat berpindah dari satu inti atom ke inti atom yang lain.
Pada kondisi demikian, bahan semikonduktor bersifat isolator karena tidak ada elektron yang dapat
berpindah untuk menghantarkan listrik. Pada suhu kamar, ada beberapa ikatan kovalen yang lepas karena
energi panas, sehingga memungkinkan elektron terlepas dari ikatannya. Namun hanya beberapa jumlah
kecil yang dapat terlepas, sehingga tidak memungkinkan untuk menjadi konduktor yang baik.

2). Jenis Jenis Semikonduktor


Ada dua jenis semikonduktor, yaitu semikonduktor intrinsik dan semikonduktor ekstrinsik.

a). Semikonduktor Intrinsik


Semi konduktor intrinsik adalah semikonduktor yang belum mengalami penyisipan oleh atom
akseptor atau atom donor. Pada suhu tinggi elektron valensi dapat berpindah menuju pita konduksi, dengan
menciptakan hole pada pita valensi. Pengahantar listrik pada semikonduktor adalah elektron dan hole.

b). Semikonduktor Ekstrinsik


Semikondutor ekstrinsik merupakan semikonduktor yang memperoleh pengotoran atau
penyuntikan (doping) oleh atom asing.

3). Karaktersitik Bahan Semikonduktor


a). Semikonduktor elemental
Semikonduktor elemental terdiri atas unsur – unsur pada sistem periodik golongan IV A seperti
silikon (Si), Germanium (Ge) dan Karbon (C). Karbon semikonduktor ditemukan dalam bentuk kristal
intan. Semikonduktor intan memiliki konduktivitas panas yang tinggi sehingga dapat digunakan dengan
efektif untuk mengurangi efek panas pada pembuatan semikonduktor laser.

b). Semikonduktor Gabungan


Semikonduktor gabungan (kompon) terdiri atas senyawa yang dibentuk dari logam unsur periodik
golongan IIB dan IIIA (valensi 2 dan 3) dengan non logam pada golongan VA dan VIA (valensi 5 dan 6)
sehingga membentuk ikatan yang stabil (valensi 8). Semikonduktor gabungan III dan V misalnya GaAs
dan InP, sedangakan gabungan II dan VI misalnya CdTe dan ZnS.

4.) Penggunaan Bahan Semikonduktor


ANGGA CAHYA NUGRAHA RURI
132016097

Semikonduktor merupakan terobosan dalam teknologi bahan listrik yang memungkinkan


pembuatan komponen elektronik dalam wujud mikro, sehingga peralatan elektronik dapat dibuat dalam
ukuran yang lebih kecil. Beberapa komponen elektronik yang menggunakan bahan semikonduktor yaitu:
a). Dioda
Dioda merupakan peranti semikonduktor yang dasar. Diode memiliki banyak tipe dan tiap tipe
memiliki fungsi dan karakteristik masing-masing. Kata Diode berasal dari Di (Dua) Ode (Elektrode), jadi
Diode adalah komponen yang memiliki dua terminal atau dua electrode yang berfungsi sebagai penghantar
arus listrik dalam satu arah. Dengan kata lain diode bekerja sebagai Konduktor bila beda potensial listrik
yang diberikan dalam arah tertentu (Bias Forward) tetapi diode akan bertindak sebagai Isolator bila beda
potensial listrik diberikan dalam arah yang berlawanan (Bias Reverse) Tipe dasar dari diode adalah diode
sambungan PN.
b). Transistor
Transistor adalah komponen elektronik yang dibuat dari materi semikonduktor yang dapat
mengatur tegangan dan arus yang mengalir melewatinya dan dapat berfungsi sebagai saklar elektronik dan
gerbang elektronik.
c). IC (Integrated Circuit)
Integrated Circuit merupakan komponen elektronik yang terdiri atas beberapa terminal transistor
yang tergabung membentuk gerbang. Masing – masing gerbang dapat dioperasikan sehingga membentuk
logika tertentu yang dapat mengendalikan pengoperasian suatu perangkat elektronik. Gabungan dari
beberapa buah IC dan komponen lain dapat diproduksi dengan menggunakan bahan semikonduktor dalam
bentuk chip. Chip multifungsi ini kemudian dikenal sebagai mikroprosesor yang berkembang hingga
sekarang.

Bahan Magnet
Bahan Magnet adalah suatu material istimewa yang dapat menimbulkan gaya terhadap benda-
benda berbahan suatu material tertentu berupa gaya tarik ataupun gaya dorong. Gaya yang keluar dari
suatu material magnetik disebabkan dari tingkat atomik material. Elektron yang mengorbit inti atom akan
menghasilkan dipol magnetik. Apabila dalam suatu atom terdapat lebih banyak elektron yang tidak
berpasangan maka akan menimbulkan dipol magentik yang keluar dan menghasilkan gaya. Jika semua atau
sebagian besar atom penyusun suatu material memiliki arah dipol yang maka akan timbul gaya magnet.
Tingkat kesamaan arah dipol-dipol dalam suatu material menentukan tingkat kekuatan dan ketetapan
magnetik material tersebut, hal ini disebut suseptibilitas. Pada dasarnya semua benda memiliki dipol
magnetik, namun bukan material magnetik memiliki dipol magnetik yang lebih banyak. Meskipun terdapat
material yang memiliki banyak dipol magnetik, sifat kemagnetan juga ditentukan dari kesamaan arah
dipolnya.

2.1 Tidak ada gaya magnet 2.2 Terdapat gaya magnet

MACAM-MACAM MAGNET
Berdasarkan wujudnya material magnetik terbagi menjadi material lunak dan keras. Material lunak
cenderung digunakan untuk kebutuhan magnet yang dapat diubah-ubah kekuatan magnetnya, sedangkan
material keras banyak digunakan untuk kebutuhan magnet tetap. Sedangkan dari segi kandungan dipol,
material magnetik terbagi menjadi ferromagnetik, diamagnetik, paramagnetik, antiferromagnetik, dan
ferrimagnetik.
a. Ferromagnetik
ANGGA CAHYA NUGRAHA RURI
132016097

Ferromagnetik adalah suatu material magnetik yang cenderung tetap. Ferromagnetik memiliki
susepbilitas yang besar. Sifat kemagnetan ini didapat dari susunan struktur elektron atom yang tidak
berpasanganh denganh lengkap. Akhirnya elektron yang tidak berpasangan akan saling memperkuat dipol
magnetik. Jumlah elektron yang tidak berpasangan sangat banyak dan menimbulkan momen dipol
magnetik yang cukup besar. Untuk mengetahui sifat kemagnetan suatu benda bisa dilihat dari struktur
elektronnya serta kesamaan arah spin dari dipolnya.

a. Ferromagnetik

b. Diamagnetik
Diamgnetik adalah material magnetik yang sedikit menolak gaya magnetik.Ketika tidak ada pengaruh
medan magnet luar, momen magnetik akibat gerak orbital dan spin elektron saling meniadakan. Saat ada
pengaruh medan magnet luar, maka akan timbul medan magnet dalam tetapi masih lebih kecil.

b. Diamagnetik

c. Paramagnetik
Paramagnetik adalah suatu material magnetik yang memiliko momen dipol magnetik permanen.
Susepbilitas dari paramagnetik cenderung kecil karena momen dipol kandungan dari paramagnetik
memiliki arah spin yang acak. Saat terdapat medan magnet yang berasal dari luar material paramegnetik
mengenai bahan tersebut, maka momen dipol yang sebelumnya acak akan mulai searah dan muncul sifat
kemagnetan. Tingkat susepbilitas dari paramagnetik tergantung oleh seberapa kuat medan magnet luar
yang mempengaruhi bahan paramagnetik.
ANGGA CAHYA NUGRAHA RURI
132016097

c. Paramagnetik

d. Antiferromagnetik
Bahan antiferromagnetik memiliki susepbiltas yang kecil. Hampir tidak ada sifat magnetik dalam
antiferromagnetik, hal ini karena dipol-dipol dalam antiferromagnetik memiliki arah spin yang berlawanan
dengan jumlah yang relatif sama banyak ditiap arah spin. Antiferromagnetik akan terus seperti itu disaat
suhu di sekitarnya lebih rendah dari temperatur kritis (temperatur Neel), pada suhu di atasnya material
antiferromagnetik akan berubah menjadi paramegnetik.

d. Antiferromagnetik
e. Ferrimagnetik
Material Ferrimagnetik menunjukan sifat serupa bahan material ferromagnetik untuk temperatur di
bawah titik kritis (titik Curie). Saat suhu di atas titik Curie maka Ferrimagnetik berubah menjadi
Paramagnetik. Ciri khas dari material Ferrimagnetik adalah dipol-dipol yang ada didalamnya memiliki
arah yang berlawanan dengan jumlah yang tidak sama besar. Sehingga material ini cocok untuk
diaplikasikan pada suatu tempat dengan medan magnetik yang kuat serta berfrekuensi tinggi karena
material ini tidak mudah terpengaruhi.

e. Ferrimagnetik
ANGGA CAHYA NUGRAHA RURI
132016097

BAHAN SUPERKONDUKTOR

1.Pengertian Bahan Superkonduktor


Superkonduktor merupakan bahan material yang memiliki hambatan listrik bernilai nol
pada suhu yang sangat rendah. Superkonduktor dapat menghantarkan arus walaupun tanpa adanya
sumber tegangan. Karakteristik dari bahan Superkonduktor adalah medan magnet dalam
superkonduktor bernilai nol dan mengalami efek meissner.Resistivitas suatu bahan bernilai nol jika
dibawah suhu kritisnya. 

2.Suhu dan Medan Magnet Kritis


Suhu kritis adalah suhu yang membatasi antara sifat konduktor dan superkonduktor. Jika suhu
suatu bahan dinaikan, maka getaran electron  akan bertambah sehingga banyak  Phonons yang
dipancarkan. Ketika  mencapai suhu kritis tertentu, maka Phonons akan memecahkan Cooper
Pairs  dan bahan kembali ke keadaan normal.
Medan magnet kritis adalah batas kuatnya medan magnet sehingga bahan superkonduktor memiliki
medan magnet.

3.Sifat dan Karakteristik Bahan Superkonduktor

a.Sifat Kelistrikan
ANGGA CAHYA NUGRAHA RURI
132016097

Bahan logam tersusun dari kisi-kisi dan basis serta elektron bebas. Ketika medan listrik
diberikan pada bahan, elektron akan mendapat percepatan. Medan listrik akan menghamburkan
elektron ke segala  arah dan menumbuk atom-atom pada kisi. Hal ini menyebabkan adanya hambatan
listrik pada logam konduktor.

Pada superkonduktor electron membentuk pasangan Cooper (Cooper pair) dalam satu keadaan


kuantum pada tingkat energi terendah. Proses ini dikenal sebagai Kondensasi Bose-Einstein.
Aliran Cooper pair ini bergerak sebagai satu entitas. Untuk mengeluarkan satu Cooper pair dari
aliran ini, electron harus didorong ke energy quantum state yang lebih tinggi. Sementara, tabrakan
dengan ion logam tidak melibatkan cukup energi untuk melakukannya. Oleh karena itu, arus listrik
dapat mengalir tanpa kehilangan energi.

b.Sifat Kemagnetan
Selain memiliki hambatan listrik nol, bagian dalam superkonduktor juga tidak dapat ditembus
medan magnet. Sifat ini disebut diamagnetisme sempurna.
Jika sebuah superkonduktor ditempatkan pada medan magnet, maka tidak akan ada medan magnet
dalam superkonduktor. Hal ini terjadi karena superkonduktor menghasilkan medan magnet dalam
bahan yang berlawanan arah dengan medan magnet luar yang diberikan. Efek yang sama dapat
diamati jika medan magnet diberikan pada bahan dalam suhu normal kemudian didinginkan sampai
menjadi superkonduktor. Pada suhu kritis, medan magnet akan ditolak. Efek ini dinamakan Efek
Meissner.
Efek ini dapat membuat sebuah magnet melayang di atas superkonduktor atau, sebuah superkonduktor
di atas magnet. Superkonduktor juga dapat melayang di bawah magnet. Gambar berikut ini
menunjukkan fenomena melayngnya magnet atau gejala “levitasi” yang terjadi pada
bahan superkonduktor.
c.Sifat Kuantum Superkonduktor
Teori dasar Quantum untuk superkonduktor dirumuskan melalui tulisan Bardeen, Cooper dan
Schriefer pada tahun 1957. Teori dinamakan teori BCS.

Teori BCS menjelaskan bahwa :

- Interaksi tarik menarik antara elektron dapat menyebabkan keadaan dasar terpisah dengan
keadaan tereksitasi oleh energi gap.

- Interaksi antara elektron, elektron dan kisi menyebabkan adanya energi gap yang diamati.
Mekanisme interaksi yang tidak langsung ini terjadi ketika satu elektron berinteraksi dengan
kisi dan merusaknya. Elektron kedua memanfaatkan keuntungan dari deformasi kisi. Kedua
elektron ini beronteraksi melalui deformasi kisi.

- Ketika superkonduktor ditempatkan di medan magnet luar yang lemah, medan magnet akan
menembus superkonduktor pada jarak yang sangat kecil dan dinamakan London Penetration
Depth, yang merupakan konsekuensi dari Teori BCS.
 
4.Jenis Bahan dan Tipe Superkonduktor

a.Bahan Superkonduktor
ANGGA CAHYA NUGRAHA RURI
132016097

Bahan semikonduktor yang pertama ditemukan adalah raksa oleh Heike Kammerlingh Onnes
pada tahun 1911. Selain merkuri, ternyata beberapa unsur-unsur lainnya juga menunjukkan sifat
superkonduktor dengan harga Tc yang berbeda.

Hal yang unik  adalah logam emas, tembaga dan perak yang merupakan logam konduktor terbaik
bukanlah suatu superkonduktor.

Beberapa contoh bahan superkonduktor yang berhasil ditemukan dan suhu kritisnya dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :

No Bahan Suhu Kritis (Tc) Tahun Ditemukan


K
1 Raksa Hg 4,2 1911
2 Timbal Pb                      7,2 1913
3 Niobium nitrida          16,0 1960-an
4 Niobium-3-timah          8,1 1960-an
5 Al0,8Ge0,2Nb3            20,7 1960-an
6 Niobium germanium  23,2 1973
7 Lanthanum barium Tembaga 28 1985
oksida           
8 Yttrium barium tembaga 93 1987
oksida (1-2-3 atau YBCO)
9 Thalium barium kalsium 125 -
Tembaga oksida             
10 Karbon ( C ) 15 -
11 HgBa2Ca2Cu3O8 164 1995

b.Tipe-tipe Superkonduktor
Berdasarkan  interaksi  dengan  medan  magnetnya,  maka superkonduktor dapat dibagi
menjadi dua tipe yaitu Superkonduktor Tipe I dan Superkonduktor Tipe II. 

1) Superkonduktor Tipe I

Superkonduktor tipe I menurut  teori BCS (Bardeen, Cooper, dan Schrieffer)


dijelaskan  dengan  menggunakan  pasangan elektron (yang sering disebut  pasangan Cooper).
Pasangan elektron bergerak sepanjang terowongan penarik yang dibentuk ion-ion logam yang
bermuatan positif. Akibat dari adanya pembentukan pasangan dan tarikan ini arus listrik akan
bergerak dengan merata dan superkonduktivitas akan terjadi.  Superkonduktor yang berkelakuan
seperti ini disebut superkonduktor jenis pertama yang secara fisik ditandai dengan efek Meissner,
yakni gejala penolakan medan magnet luar (asalkan kuat medannya tidak terlalu tinggi) oleh
superkonduktor.

Bila kuat medannya melebihi batas kritis, gejala superkonduktivitasnya akan menghilang. Maka pada
superkonduktor tipe I akan terus – menerus menolak medan magnet yang diberikan hingga mencapai
medan magnet kritis. Kemudian dengan tiba-tiba bahan akan berubah kembali ke keadaan normal.
Bahan superkonduktor tipe 1 kebanyakan adalah unsur-unsur tunggal.
ANGGA CAHYA NUGRAHA RURI
132016097

 
2) Superkonduktor Tipe II

Superkonduktor tipe II ini tidak dapat dijelaskan dengan teori BCS karena  apabila
superkonduktor jenis II ini dijelaskan dengan teori BCS, efek Meissner nya tidak terjadi. Abrisokov
berhasil memformulasikan teori baru untuk menjelaskan superkonduktor jenis II ini. Ia mendasarkan
teorinya pada kerapatan pasangan elektron yang dinyatakan dalam parameter keteraturan fungsi
gelombang. Abrisokov dapat menunjukkan bahwa parameter tersebut dapat mendeskripsikan pusaran
(vortices) dan bagaimana medan magnet dapat memenetrasi bahan sepanjang terowongan dalam
pusaran-pusaran ini. Lebih lanjut ia pun dengan secara mendetail dapat memprediksikan jumlah
pusaran yang tumbuh seiring meningkatnya medan magnet. Teori ini merupakan terobosan dan masih
digunakan dalam pengembangan dan analisis superkonduktor dan magnet. 

Superkonduktor tipe II akan menolak medan magnet yang diberikan. Namun perubahan sifat
kemagnetan tidak tiba-tiba tetapi  secara bertahap. Pada suhu kritis, maka bahan akan kembali ke
keadaan semula. Superkonduktor Tipe II memiliki suhu kritis yang lebih tinggi dari superkonduktor
tipe I.

Kelompok superkonduktor tipe II, biasanya berupa kombinasi unsur molybdenum (Mo), niobium
(Nb), timah (Sn), vanadium (V), germanium(Ge), indium (In) atau galium (Ga). Sebagian merupakan
senyawa, sebagian lagi merupakan larutan padatan.

MATERIAL UNTUK PERLENGKAPAN INSTALASI


TENAGA DAN INSTALASI PEMANFAATAN LISTRIK
Nuklir

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN adalah sebuah pembangkit daya thermal
yang menggunakan satu atau beberapa reaktor nuklir sebagai sumber panasnya. Prinsip kerja sebuah PLTN
hampir sama dengan sebuah Pembangkilt Listrik Tenaga Uap, menggunakan uap bertekanan tinggi untuk
memutar turbin. Putaran turbin inlah yang diubah menjadi energi listrik. Perbedaannya ialah sumber panas
yang digunakan untuk menghasilkan panas. Sebuah PLTN menggunakan Uranium sebagai sumber
panasnya. Reaksi pembelahan (fisi) inti Uranium menghasilkan energi panas yang sangat besar.
Daya sebuah PLTN berkisar antara 40 Mwe sampai mencapai 2000 MWe, dan untuk PLTN yang dibangun
pada tahun 2005 mempunyai sebaran daya dari 600 MWe sampai 1200 MWe. Sampai tahun 2015 terdapat
437 PLTN yang beroperasi di dunia, yang secara keseluruhan menghasilkan daya sekitar 1/6 dari energi
listrik dunia. Sampai saat ini sekitar 66 unit PLTN sedang dibangun di berbagai negara, antara lain
Tiongkok 28 unit, Rusia 11 unit, India 7 unit, Uni Emirat Arab 4 unit, Korea Selatan 4 unit, Pakistan dan
Taiwan masing-masing 2 unit.
PLTN dikategorikan berdasarkan jenis reaktor yang digunakan. Namun pada beberapa
pembangkit yang memiliki beberapa unit reaktor yang terpisah memungkinkan untuk menggunakan jenis
reaktor yang berbahan bakar seperti Uranium dan Plutonium
ANGGA CAHYA NUGRAHA RURI
132016097

bahan bakar fosil 

Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil adalah pembangkit listrik yang


membakar bahan bakar fosil seperti batubara, gas alam, atau minyak bumi untuk memproduksi listrik.
Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil didesain untuk produksi skala besar yang berlangsung terus
menerus. Di banyak negara, pembangkit listrik jenis ini memproduksi sebagian besar energi listrik yang
digunakan.
Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil selalu memiliki mesin rotasi yang
mengubah panas dari pembakaran menjadi energi mekanik yang lalu mengoperasikan generator listrik.
Penggerak utamanya mungkin adalah uap, gas bertekanan tinggi, atau mesin siklus dari mesin pembakaran
dalam.
Hasil sampingan dari mesin pembakaran dalam harus dipertimbangkan dalam desain mesin dan
operasinya. Panas yang terbuang karena efisiensi yang terbatas dari siklus energi, ketika tidak direcovery
sebagai pemanas ruangan, akan dibuang ke atmosfer. Gas sisa hasil pembakaran dibuang ke atmosfer;
mengandung karbon dioksida dan uap air, juga substansi lain seperti nitrogen, nitrogen dioksida, sulfur
dioksida, dan abu ringan (khusus batu bara) dan mungkin merkuri. Abu padat dari pembakaran batu bara
juga harus dibuang, meski saat ini abu padat sisa pembakaran batu bara dapat didaur ulang sebagai bahan
bangunan.
Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil adalah peyumbang utama gas rumah kaca dan
berkontribusi besar terhadap pemanasan global. Batu bara menghasilkan gas rumah kaca sedikitnya tiga
kali lebih banyak dari gas alam

Angin

Pembangkit listrik tenaga angin (PLTB) sangat cocok untuk daerah pantai
karena kaya potensi alam berupa angin, generator induksi merupakan jenis
pembangkit listrik alternatif yang cocok untuk skala kecil atau beban rumah
tangga (450 Va). Hal ini disebabkan karena harga generator induksi relatif lebih
murah dibanding dengan generator sinkron. Kelemahan generator induksi adalah
kinerjanya sangat dipengaruhi oleh beban.
Penelitian ini bertujuan memanfaatkan kecepatan angin untuk pembangkit
listrik tenaga angin. Generator induksi di kopel dengan turbin angin sebagai
penggerak utama melalui gear box, gear box yang digunakan adalah 1:8.
Accumulator sebagai storage dan penyearah.
Hasil penelitian menunjukkan adanya energi listrik yang bisa dihasilkan
meskipun hasilnya kurang optimal, hal ini dikarenakan kondisi cuaca yang selalu
berubah dan rendahnya kecepatan angin.

Sinar Matahari

Pembangkit listrik tenaga surya atau disingkat PLTS adalah pembangkit listrik yang


mengubah energi surya menjadi energi listrik. Pembangkitan listrik bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu
secara langsung menggunakan fotovoltaik dan secara tidak langsung dengan pemusatan energi surya.
Fotovoltaik mengubah secara langsung energi cahaya menjadi listrik menggunakan efek fotoelektrik.
[1]
 Pemusatan energi surya menggunakan sistem lensa atau cermin dikombinasikan dengan sistem pelacak
untuk memfokuskan energi matahari ke satu titik untuk menggerakan mesin kalor

Panas Bumi
Kondisi bentang alam Indonesia yang dilewati oleh cincin api pasifik atau yang dikenal sebagai
ring of fire, yaitu wilayah yang banyak terdapat gunung berapi merupakan potensi besar untuk
pemanfaatan panas bumi untuk pembangkit listrik.
Secara sederhana, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) adalah tenaga listrik yang
dihasilkan dari gerak turbina yang digerakkan oleh panas bumi. Cara pemanfaatannya adalah dengan
membuat sumur yang kedalamannya mencapai titik panas bumi, lalu panas tersebut dialirkan ke lokasi
ANGGA CAHYA NUGRAHA RURI
132016097

turbin untuk menggerakkan turbin. Potensi tenaga panas bumi yang besar di Indonesia menjadikan
pembangunan PLTP sebagai salah satu prioritas nasional bidang energi.
Salah satu wilayah yang dijadikan lokasi PLTP adalah Sarulla yang berada di kawasan Gunung Toba.
Wilayah ini memiliki potensi panas bumi yang cukup besar. Menurut cataran sejarah, Gunung Toba dahulu
merupakan gunung berapi aktif yang meletus sekitar 7000 tahun lalu. Gunung Toba diprediksi masih
merupakan gunung berapi tetapi panasnya tidak terakumulasi di dalam perut bumi tetapi mengalir keluar
dalam bentuk air panas. Air panas inilah yang digunakan sebagai penggerak turbin untuk menghasilkan
listrik.

Anda mungkin juga menyukai