Oleh
Angga Cahya Nugraha Ruri
NIM:132016097
Daftar Isi
1. TEORI DASAR ATOM
2. BAHAN KONDUKTOR
3. BAHAN ISOLATOR
4. BAHAN SEMIKONDUKTOR
5. BAHAN MAGNET
6. BAHAN SUPERKONDUKTOR
7. MATERIAL UNTUK PERLENGKAPAN INSTALASI TENAGA DAN
INSTALASI PEMANFAATAN LISTRIK.
ANGGA CAHYA NUGRAHA RURI
132016097
Menurut teori yang dikemukakannya, suatu benda dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang sangat kecil
yang akhirnya tidak dapat dibagi lagi yang disebut atom. Menurut Democritus atom sepenuhnya padat,
tidak memiliki struktur internal, serta ada ruang kosong antar atom untuk memberikan ruang untuk
pergerakannya (seperti pergerakan dalam air dan udara, atau fleksibilitas benda padat).
Selain itu, Democritus juga menjelaskan bahwa untuk menjelaskan perbedaan sifat dari material yang
berbeda, atom dibedakan ke dalam bentuk, massa dan ukurannya. Berdasarkan model atom yang
dibuatnya, Democritus mampu menjelaskan bahwa semua benda terdiri dari bagian yang lebih kecil
disebut atom. Namun model Democritus ini kurang memiliki bukti eksperimental hingga mulai tahun
1800an muncul teori-teori baru berdasarkan hasil eksperimen.
John Dalton pada tahun 1803 mengemukakan pendapatnaya tentang atom. Teori atom Dalton didasarkan
pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum
prouts). Lavosier mennyatakan bahwa “Massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa
total zat-zat hasil reaksi.” Sedangkan Prouts menyatakan bahwa “Perbandingan massa unsur-unsur dalam
suatu senyawa selalu tetap.”
Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom sebagai berikut:
1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang
identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana.
Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen.
4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom,
sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
ANGGA CAHYA NUGRAHA RURI
132016097
Kelemahan: Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan arus listrik.
Bagaimana mungkin bola pejal dapat menghantarkan arus listrik? padahal listrik adalah elektron yang
bergerak. Berarti ada partikel lain yang dapat menghantarkan arus listrik
1. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
2. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka d idalam atom
emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
3. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta bahwa 1
dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan
diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom
keseluruhan.
ANGGA CAHYA NUGRAHA RURI
132016097
Berdasarkan kesimpulan dari hasil pengamatannya Rutherford mengemukan sebuah model atom yang
dikenal dengan model atom Ruthreford yaitu ” Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan
positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif.”
Kelebihan: Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilingi inti.
Teori Rutherford bahwa elektron mengelilingi inti atom ini memberikan inspirasi pada penemuan baru
berikutnya yaitu tentang lintasan/kedudukan elektron yang selanjutnya dikenal sebagai kulit elektron.
Kelemahan: Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori
gerak, apabila elektron bergerak mengitari inti disertai pemancaran energi maka lama – kelamaan energi
elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti
Keberadaan elektron baik di orbit yang rendah maupun yang tinggi sepenuhnya tergantung oleh tingkatan
energi elektron. Sehingga elektron di orbit yang rendah akan memiliki energi yang lebih kecil daripada
elektron di orbit yang lebih tinggi.
Penjelasan Bohr tentang atom melibatkan gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori kuantum
dari Planck, dan secara garis besar Bohr mengemukaan model atomnya sebagai berikut :
1. Elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu, tidak
memancarkan energi. Lintasan-lintasan elektron itu disebut kulit atau tingkat energi elektron.
2. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan yang lain.
3. Perpindahan elektron dari tingkat energi tinggi ke rendah disertai pemancaran energi. Sedang
perpindahan elektron dari tingkat energi rendah ke tinggi disertai penyerapan energi.
4. Elektron yang bergerak pada lintasannya berada pada keadaan stasioner, artinya elektron tidak
memancarkan atau menyerap energi.
Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut
kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yang terletak paling
dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.
Kelebihan: Atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya elektron.
Kelemahan: Model atom ini adalah tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack
dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah
kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom.”
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital. Bentuk dan
tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan suatu
persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan
ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.
Bahan Konduktor
Konduktor dalam rekayasa elektronik adalah zat yang dapat melakukan arus listrik, baik
dalam bentuk padat, cair atau gas. Karena itu konduktif, itu disebut konduktor. Bahan konduktor
merupakan penghantar listrik yang baik . Bahan ini mempunyai daya hantar listrik (Electrical
Conductivity) yang besar dan tahanan listrik (Electrical resistance) yang kecil. Bahan penghantar listrik
berfungsi untuk mengalirkan arus listrik. Saat melakukan penyaluran arus listrik yang perlu di perhatikan
adalah fungsi kabel , kumparan/ lilitan yang ada pada alat listrik yang anda jumpai . Juga pada saluran
transmisi/distribusi. Dalam teknik listrik , bahan penghantar yang sering di jumpai adalah tembaga dan
alumunium
Arus yang mengalir dalam suatu penghantar selalu mengalami hambatan dari penghantar itu
sendiri. Besar hambatan tersebut tergantung dari bahannya. Besar hambatan tiap meternya dengan luas
penampang 1mm2 pada temperatur200C dinamakan hambatan jenis. Besarnya hambatan jenis suatu bahan
dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
R= ρl/A
dimana :
R : Hambatan dalam penghantar, satuanya ohm (Ω)
ρ : hambatan jenis bahan, dalam satuan ohm.mm2/m
l : panjang penghantar, satuannya meter (m)
A : luas penampang kawat penghantar, satuanya mm2
Telah kita ketahui bahwa dalam suatu bahan akan mengalami perubahan volume bila terjadi
perubahan temperatur. Bahan akan memuai jika temperatur suhu naik dan akan menyusut jika temperatur
suhu turun.
Bahan penghantar yang paling banyak dipakai adalah tembaga , karena tembaga merupakan bahan
penghantar yang paling baik setelah perak dan harganya pun murah karena banyak terdapat dimana-mana .
Akhir-akhir ini banyak digunakan alumunium dan baja sebagai penghantar walaupun tahanan jenisnya
cukup besar , hal ini dengan pertimbangan sangat berlimpah dan harganya menjadi lebih murah
Daya hantar panas menunjukkan jumlah panas yang melalui lapisan bahan tiap satuan waktu.
Diperhitungkan dalam satuan Kkal/jam 0C. Terutama diperhitungkan dalam pemakaian mesin listrik
beserta perlengkapanya. Pada umumnya logam mempunyai daya hantar panas yang tinggi sedangkan
bahan-bahan bukan logam rendah.
Sifat mekanis bahan sangat penting, terutama untuk hantaran diatas tanah. Oleh sebab itu, bahan
yang dipakai untuk keperluan tersebut harus diketahui kekuatanya. Terutama menyangkut penggunaan
dalam pendistribusian tegangan tinggi. Penghantar listrik dapat berbentuk padat , cair , atau gas . yang
berbentuk padat umumnya logam , elektrolit dan logam cair (air raksa) merupakan penghantar cair , dan
udara yang diionisasikan dan gas-gas mulia (neon) ,kripton ,dsb) sebagai penghantar bentuk gas .
Sifat ini sangat penting sekali terhadap dua titik kontak yang terbuat dari dua bahan logam yang
berlainan jenis, karena dalam suatu rangkaian, arus akan menimbulkan daya elektro-motoris termo
tersendiri bila terjadi perubahan temperatur suhu.
Daya elektro-motoris termo dapat terjadi lebih tinggi, sehingga dalam pengaturan arus dan tegangan dapat
menyimpang meskipun sangat kecil. Besarnya perbedaan tegangan yang dibangkitkan tergantung pada
sifat-sifat kedua bahan yang digunakan dan sebanding dengan perbedaan temperaturnya. Daya elektro-
motoris yang dibangkitkan oleh perbedaan temperatur disebut dengan daya elektro-motoris termo.
kriteria mutu lainnya yang juga harus dipenuhi meliputi seluruh atau sebagian dari sifat – sifat atau kondisi
berikut ini, yaitu: a). Komposisi kimia.
b). Sifat tarik seperti kekuatan tarik (tensile strength) dan
regangan tarik (elongation).
c). Sifat bending
d). Diameter dan variasi yang diijinkan.
e). Kondisi permukaan kawat harus bebas dari cacat, dan
lain-lain.
4.Karakteristik Konduktor
Ada 2 (dua) jenis karakteristik konduktor , yaitu :
a). Karakteristik mekanik, yang menunjukkan keadaan fisik dari konduktor yang
menyatakan kekuatan tarik dari pada konduktor (dari SPLN 41-8:1981, untuk konduktor 70 mm
berselubung AAAC-S pada suhu sekitar 30 oC, maka kemampuan maksimal dari konduktor untuk
menghantar arus adalah 275 A).
b). Karakteristik listrik, yang menunjukkan kemampuan dari konduktor terhadap arus listrik
yang melewatinya (dari SPLN 41-10 : 1991, untuk konduktor 70 mm2 berselubung AAAC-S pada
suhu sekitar 30 oC, maka kemampuan maksimum dari konduktor untuk menghantar arus adalah
275 A).
Bahan Isolator
Bahan penyekat (isolator) digunakan untuk memisahkan bagian-bagian yang bertegangan. Untuk itu
pemakaian bahan penyekat perlu mempertimbangkan sifat kelistrikanya. Di samping itu juga perlu
mempertimbangkan sifat termal, sifat mekanis, dan sifat kimia. Sifat kelistrikan mencakup resistivitas,
permitivitas, dan kerugian dielektrik. Penyekat membutuhkan bahan yang mempunyai resistivitas yang
besar agar arus yang bocor sekecil mungkin. Yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa bahan isolasi
yang higroskopis hendaknya dipertimbangkan penggunaannya pada tempat-tempat yang lembab karena
resistivitasnya akan turun. Resistivitas juga akan turun jika tegangan yang diberikan naik. Isolator :
Penyekat bentuk cair yang penting dan banyak digunakan adalah minyak transformator dan
macam-macam hasil minyak bumi. Sedang penyekat bentuk gas adalah nitrogen dan karbondioksida
(CO2). Penggunaan bahan isolator selain sebagai bahan penyekat adalah sebagai bahan tahanan (resistor).
Bahan tahanan yang umumnya dipakai merupakan paduan/ campuran logam-logam terdiri dari dua atau
lebih unsur bahan campuran. Pemakaian bahan tahanan dalam kelistrikan, antara lain:
a). Untuk pembuatan kotak tahanan standart dan shunt
b). Untuk tahanan dan rheostats
c). Untuk unsur pemanas, kompor listrik dan sebagainya.
Sesuai dengan penggunaanya bahan tahanan haruslah memiliki tahanan jenis yang tinggi, koefisien
temperatur yang tinggi, dan memiliki daya elektro-motoris termo yang kecil. Pada penggunaan yang
membutuhkan daya tahan panas tinggi, bahan tahanan harus dipilih yang memiliki titik cair yang tinggi,
selain itu bahan tahanan. pada keadaan panas yang tinggi tidak mudah dioksidir sehingga menjadi berkarat.
ANGGA CAHYA NUGRAHA RURI
132016097
Bahan SemiKonduktor
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara
insulator (isolator) dan konduktor. Semikonduktor disebut juga sebagai bahan setengah penghantar listrik.
Suatu semikonduktor bersifat sebagai insulator jika tidak diberi arus listrik dengan cara dan besaran arus
tertentu, namun pada temperatur, arus tertentu, tatacara tertentu dan persyaratan kerja semikonduktor
berfungsi sebagai konduktor, misal sebagai penguat arus, penguat tegangan dan penguat daya. Untuk
menggunakan suatu semikonduktor supaya bisa berfungsi harus tahu spesifikasi dan karakter
semikonduktor itu, jika tidak memenuhi syarat operasinya maka akan tidak berfungsi dan rusak. Bahan
semikonduktor yang sering digunakan adalah silikon, germanium, dan gallium arsenide.
Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika seperti dioda, transistor dan sebuah IC
(integrated circuit). Disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan ini memang bukan konduktor
murni. Bahan-bahan logam seperti tembaga, besi, timah disebut sebagai konduktor yang baik sebab logam
memiliki susunan atom yang sedemikian rupa, sehingga elektronnya dapat bergerak bebas. Tahun 1906
,pickard merancang suatu diode detector dari Kristal slikon yang disebut dengan nama Cat’s wishker,
dimana alat yang di buatnya ini terdiri atas suatu kawat yang disambungkan dengan Kristal silicon
(elektroloss.blogspot). Alat inilah yang dikenal sebagai dioada semikonduktor yang pertama.dalam bidang
industri penemuan komponen semikonduktor mengakibatkan banyak perubahan dalam kehidupan
manusia; terutama dilihat mamfaatnya dalam membantu kelancaran proses industri, diantaranya:
a). Dipergunakannya komponen pasif seperti hambatan, kapasitor, Inductor, dan transformator
sebagai kelengkapan dalam menyusun suatu rangkaian elektronik.
b). Dibuatnya alat elektronik radio AM, radio FM, penguat suara hi-fi, TV warna, pemancar FM
c). Penggunaan alat elektronik untuk mengatur dan menjalankan mesin-mesin industry,dengan
ditemukannya; diode tegangan tinggi, diode daya tinggi
Semikonduktor telah memberikan pengaruh besar dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam
peradaban manusia saat ini. Kita bisa menemukan semikonduktor pada jantung chip mikroprosesor
hingga pada transistor. Nyaris semua peralatan elektronik bergantung sepenuhnya pada keberadaan
semikonduktor
membuat komponen semikonduktor. Namun belakangan, silikon menjadi popular setelah ditemukan cara
mengekstrak bahan ini dari alam. Silikon merupakan bahan terbanyak ke dua yang ada di bumi setelah
oksigen (O2). Pasir, kaca dan batu-batuan lain adalah bahan alam yang banyak mengandung unsur silikon.
Dapatkah anda menghitung jumlah pasir di pantai.Struktur atom kristal silikon, satu inti atom (nucleus)
masing-masing memiliki 4 elektron valensi. Ikatan inti atom yang stabil adalah jika dikelilingi oleh 8
elektron, sehingga 4 buah elektron atom kristal tersebut membentuk ikatan kovalen dengan ion-ion atom
tetangganya. Pada suhu yang sangat rendah (0oK), struktur atom silikon divisualisasikan seperti pada
gambar berikut.
Ikatan kovalen menyebabkan elektron tidak dapat berpindah dari satu inti atom ke inti atom yang lain.
Pada kondisi demikian, bahan semikonduktor bersifat isolator karena tidak ada elektron yang dapat
berpindah untuk menghantarkan listrik. Pada suhu kamar, ada beberapa ikatan kovalen yang lepas karena
energi panas, sehingga memungkinkan elektron terlepas dari ikatannya. Namun hanya beberapa jumlah
kecil yang dapat terlepas, sehingga tidak memungkinkan untuk menjadi konduktor yang baik.
Bahan Magnet
Bahan Magnet adalah suatu material istimewa yang dapat menimbulkan gaya terhadap benda-
benda berbahan suatu material tertentu berupa gaya tarik ataupun gaya dorong. Gaya yang keluar dari
suatu material magnetik disebabkan dari tingkat atomik material. Elektron yang mengorbit inti atom akan
menghasilkan dipol magnetik. Apabila dalam suatu atom terdapat lebih banyak elektron yang tidak
berpasangan maka akan menimbulkan dipol magentik yang keluar dan menghasilkan gaya. Jika semua atau
sebagian besar atom penyusun suatu material memiliki arah dipol yang maka akan timbul gaya magnet.
Tingkat kesamaan arah dipol-dipol dalam suatu material menentukan tingkat kekuatan dan ketetapan
magnetik material tersebut, hal ini disebut suseptibilitas. Pada dasarnya semua benda memiliki dipol
magnetik, namun bukan material magnetik memiliki dipol magnetik yang lebih banyak. Meskipun terdapat
material yang memiliki banyak dipol magnetik, sifat kemagnetan juga ditentukan dari kesamaan arah
dipolnya.
MACAM-MACAM MAGNET
Berdasarkan wujudnya material magnetik terbagi menjadi material lunak dan keras. Material lunak
cenderung digunakan untuk kebutuhan magnet yang dapat diubah-ubah kekuatan magnetnya, sedangkan
material keras banyak digunakan untuk kebutuhan magnet tetap. Sedangkan dari segi kandungan dipol,
material magnetik terbagi menjadi ferromagnetik, diamagnetik, paramagnetik, antiferromagnetik, dan
ferrimagnetik.
a. Ferromagnetik
ANGGA CAHYA NUGRAHA RURI
132016097
Ferromagnetik adalah suatu material magnetik yang cenderung tetap. Ferromagnetik memiliki
susepbilitas yang besar. Sifat kemagnetan ini didapat dari susunan struktur elektron atom yang tidak
berpasanganh denganh lengkap. Akhirnya elektron yang tidak berpasangan akan saling memperkuat dipol
magnetik. Jumlah elektron yang tidak berpasangan sangat banyak dan menimbulkan momen dipol
magnetik yang cukup besar. Untuk mengetahui sifat kemagnetan suatu benda bisa dilihat dari struktur
elektronnya serta kesamaan arah spin dari dipolnya.
a. Ferromagnetik
b. Diamagnetik
Diamgnetik adalah material magnetik yang sedikit menolak gaya magnetik.Ketika tidak ada pengaruh
medan magnet luar, momen magnetik akibat gerak orbital dan spin elektron saling meniadakan. Saat ada
pengaruh medan magnet luar, maka akan timbul medan magnet dalam tetapi masih lebih kecil.
b. Diamagnetik
c. Paramagnetik
Paramagnetik adalah suatu material magnetik yang memiliko momen dipol magnetik permanen.
Susepbilitas dari paramagnetik cenderung kecil karena momen dipol kandungan dari paramagnetik
memiliki arah spin yang acak. Saat terdapat medan magnet yang berasal dari luar material paramegnetik
mengenai bahan tersebut, maka momen dipol yang sebelumnya acak akan mulai searah dan muncul sifat
kemagnetan. Tingkat susepbilitas dari paramagnetik tergantung oleh seberapa kuat medan magnet luar
yang mempengaruhi bahan paramagnetik.
ANGGA CAHYA NUGRAHA RURI
132016097
c. Paramagnetik
d. Antiferromagnetik
Bahan antiferromagnetik memiliki susepbiltas yang kecil. Hampir tidak ada sifat magnetik dalam
antiferromagnetik, hal ini karena dipol-dipol dalam antiferromagnetik memiliki arah spin yang berlawanan
dengan jumlah yang relatif sama banyak ditiap arah spin. Antiferromagnetik akan terus seperti itu disaat
suhu di sekitarnya lebih rendah dari temperatur kritis (temperatur Neel), pada suhu di atasnya material
antiferromagnetik akan berubah menjadi paramegnetik.
d. Antiferromagnetik
e. Ferrimagnetik
Material Ferrimagnetik menunjukan sifat serupa bahan material ferromagnetik untuk temperatur di
bawah titik kritis (titik Curie). Saat suhu di atas titik Curie maka Ferrimagnetik berubah menjadi
Paramagnetik. Ciri khas dari material Ferrimagnetik adalah dipol-dipol yang ada didalamnya memiliki
arah yang berlawanan dengan jumlah yang tidak sama besar. Sehingga material ini cocok untuk
diaplikasikan pada suatu tempat dengan medan magnetik yang kuat serta berfrekuensi tinggi karena
material ini tidak mudah terpengaruhi.
e. Ferrimagnetik
ANGGA CAHYA NUGRAHA RURI
132016097
BAHAN SUPERKONDUKTOR
a.Sifat Kelistrikan
ANGGA CAHYA NUGRAHA RURI
132016097
Bahan logam tersusun dari kisi-kisi dan basis serta elektron bebas. Ketika medan listrik
diberikan pada bahan, elektron akan mendapat percepatan. Medan listrik akan menghamburkan
elektron ke segala arah dan menumbuk atom-atom pada kisi. Hal ini menyebabkan adanya hambatan
listrik pada logam konduktor.
b.Sifat Kemagnetan
Selain memiliki hambatan listrik nol, bagian dalam superkonduktor juga tidak dapat ditembus
medan magnet. Sifat ini disebut diamagnetisme sempurna.
Jika sebuah superkonduktor ditempatkan pada medan magnet, maka tidak akan ada medan magnet
dalam superkonduktor. Hal ini terjadi karena superkonduktor menghasilkan medan magnet dalam
bahan yang berlawanan arah dengan medan magnet luar yang diberikan. Efek yang sama dapat
diamati jika medan magnet diberikan pada bahan dalam suhu normal kemudian didinginkan sampai
menjadi superkonduktor. Pada suhu kritis, medan magnet akan ditolak. Efek ini dinamakan Efek
Meissner.
Efek ini dapat membuat sebuah magnet melayang di atas superkonduktor atau, sebuah superkonduktor
di atas magnet. Superkonduktor juga dapat melayang di bawah magnet. Gambar berikut ini
menunjukkan fenomena melayngnya magnet atau gejala “levitasi” yang terjadi pada
bahan superkonduktor.
c.Sifat Kuantum Superkonduktor
Teori dasar Quantum untuk superkonduktor dirumuskan melalui tulisan Bardeen, Cooper dan
Schriefer pada tahun 1957. Teori dinamakan teori BCS.
- Interaksi tarik menarik antara elektron dapat menyebabkan keadaan dasar terpisah dengan
keadaan tereksitasi oleh energi gap.
- Interaksi antara elektron, elektron dan kisi menyebabkan adanya energi gap yang diamati.
Mekanisme interaksi yang tidak langsung ini terjadi ketika satu elektron berinteraksi dengan
kisi dan merusaknya. Elektron kedua memanfaatkan keuntungan dari deformasi kisi. Kedua
elektron ini beronteraksi melalui deformasi kisi.
- Ketika superkonduktor ditempatkan di medan magnet luar yang lemah, medan magnet akan
menembus superkonduktor pada jarak yang sangat kecil dan dinamakan London Penetration
Depth, yang merupakan konsekuensi dari Teori BCS.
4.Jenis Bahan dan Tipe Superkonduktor
a.Bahan Superkonduktor
ANGGA CAHYA NUGRAHA RURI
132016097
Bahan semikonduktor yang pertama ditemukan adalah raksa oleh Heike Kammerlingh Onnes
pada tahun 1911. Selain merkuri, ternyata beberapa unsur-unsur lainnya juga menunjukkan sifat
superkonduktor dengan harga Tc yang berbeda.
Hal yang unik adalah logam emas, tembaga dan perak yang merupakan logam konduktor terbaik
bukanlah suatu superkonduktor.
Beberapa contoh bahan superkonduktor yang berhasil ditemukan dan suhu kritisnya dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
b.Tipe-tipe Superkonduktor
Berdasarkan interaksi dengan medan magnetnya, maka superkonduktor dapat dibagi
menjadi dua tipe yaitu Superkonduktor Tipe I dan Superkonduktor Tipe II.
1) Superkonduktor Tipe I
Bila kuat medannya melebihi batas kritis, gejala superkonduktivitasnya akan menghilang. Maka pada
superkonduktor tipe I akan terus – menerus menolak medan magnet yang diberikan hingga mencapai
medan magnet kritis. Kemudian dengan tiba-tiba bahan akan berubah kembali ke keadaan normal.
Bahan superkonduktor tipe 1 kebanyakan adalah unsur-unsur tunggal.
ANGGA CAHYA NUGRAHA RURI
132016097
2) Superkonduktor Tipe II
Superkonduktor tipe II ini tidak dapat dijelaskan dengan teori BCS karena apabila
superkonduktor jenis II ini dijelaskan dengan teori BCS, efek Meissner nya tidak terjadi. Abrisokov
berhasil memformulasikan teori baru untuk menjelaskan superkonduktor jenis II ini. Ia mendasarkan
teorinya pada kerapatan pasangan elektron yang dinyatakan dalam parameter keteraturan fungsi
gelombang. Abrisokov dapat menunjukkan bahwa parameter tersebut dapat mendeskripsikan pusaran
(vortices) dan bagaimana medan magnet dapat memenetrasi bahan sepanjang terowongan dalam
pusaran-pusaran ini. Lebih lanjut ia pun dengan secara mendetail dapat memprediksikan jumlah
pusaran yang tumbuh seiring meningkatnya medan magnet. Teori ini merupakan terobosan dan masih
digunakan dalam pengembangan dan analisis superkonduktor dan magnet.
Superkonduktor tipe II akan menolak medan magnet yang diberikan. Namun perubahan sifat
kemagnetan tidak tiba-tiba tetapi secara bertahap. Pada suhu kritis, maka bahan akan kembali ke
keadaan semula. Superkonduktor Tipe II memiliki suhu kritis yang lebih tinggi dari superkonduktor
tipe I.
Kelompok superkonduktor tipe II, biasanya berupa kombinasi unsur molybdenum (Mo), niobium
(Nb), timah (Sn), vanadium (V), germanium(Ge), indium (In) atau galium (Ga). Sebagian merupakan
senyawa, sebagian lagi merupakan larutan padatan.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN adalah sebuah pembangkit daya thermal
yang menggunakan satu atau beberapa reaktor nuklir sebagai sumber panasnya. Prinsip kerja sebuah PLTN
hampir sama dengan sebuah Pembangkilt Listrik Tenaga Uap, menggunakan uap bertekanan tinggi untuk
memutar turbin. Putaran turbin inlah yang diubah menjadi energi listrik. Perbedaannya ialah sumber panas
yang digunakan untuk menghasilkan panas. Sebuah PLTN menggunakan Uranium sebagai sumber
panasnya. Reaksi pembelahan (fisi) inti Uranium menghasilkan energi panas yang sangat besar.
Daya sebuah PLTN berkisar antara 40 Mwe sampai mencapai 2000 MWe, dan untuk PLTN yang dibangun
pada tahun 2005 mempunyai sebaran daya dari 600 MWe sampai 1200 MWe. Sampai tahun 2015 terdapat
437 PLTN yang beroperasi di dunia, yang secara keseluruhan menghasilkan daya sekitar 1/6 dari energi
listrik dunia. Sampai saat ini sekitar 66 unit PLTN sedang dibangun di berbagai negara, antara lain
Tiongkok 28 unit, Rusia 11 unit, India 7 unit, Uni Emirat Arab 4 unit, Korea Selatan 4 unit, Pakistan dan
Taiwan masing-masing 2 unit.
PLTN dikategorikan berdasarkan jenis reaktor yang digunakan. Namun pada beberapa
pembangkit yang memiliki beberapa unit reaktor yang terpisah memungkinkan untuk menggunakan jenis
reaktor yang berbahan bakar seperti Uranium dan Plutonium
ANGGA CAHYA NUGRAHA RURI
132016097
Angin
Pembangkit listrik tenaga angin (PLTB) sangat cocok untuk daerah pantai
karena kaya potensi alam berupa angin, generator induksi merupakan jenis
pembangkit listrik alternatif yang cocok untuk skala kecil atau beban rumah
tangga (450 Va). Hal ini disebabkan karena harga generator induksi relatif lebih
murah dibanding dengan generator sinkron. Kelemahan generator induksi adalah
kinerjanya sangat dipengaruhi oleh beban.
Penelitian ini bertujuan memanfaatkan kecepatan angin untuk pembangkit
listrik tenaga angin. Generator induksi di kopel dengan turbin angin sebagai
penggerak utama melalui gear box, gear box yang digunakan adalah 1:8.
Accumulator sebagai storage dan penyearah.
Hasil penelitian menunjukkan adanya energi listrik yang bisa dihasilkan
meskipun hasilnya kurang optimal, hal ini dikarenakan kondisi cuaca yang selalu
berubah dan rendahnya kecepatan angin.
Sinar Matahari
Panas Bumi
Kondisi bentang alam Indonesia yang dilewati oleh cincin api pasifik atau yang dikenal sebagai
ring of fire, yaitu wilayah yang banyak terdapat gunung berapi merupakan potensi besar untuk
pemanfaatan panas bumi untuk pembangkit listrik.
Secara sederhana, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) adalah tenaga listrik yang
dihasilkan dari gerak turbina yang digerakkan oleh panas bumi. Cara pemanfaatannya adalah dengan
membuat sumur yang kedalamannya mencapai titik panas bumi, lalu panas tersebut dialirkan ke lokasi
ANGGA CAHYA NUGRAHA RURI
132016097
turbin untuk menggerakkan turbin. Potensi tenaga panas bumi yang besar di Indonesia menjadikan
pembangunan PLTP sebagai salah satu prioritas nasional bidang energi.
Salah satu wilayah yang dijadikan lokasi PLTP adalah Sarulla yang berada di kawasan Gunung Toba.
Wilayah ini memiliki potensi panas bumi yang cukup besar. Menurut cataran sejarah, Gunung Toba dahulu
merupakan gunung berapi aktif yang meletus sekitar 7000 tahun lalu. Gunung Toba diprediksi masih
merupakan gunung berapi tetapi panasnya tidak terakumulasi di dalam perut bumi tetapi mengalir keluar
dalam bentuk air panas. Air panas inilah yang digunakan sebagai penggerak turbin untuk menghasilkan
listrik.