Anda di halaman 1dari 3

Nama : Tria Oktaviani

NIM : 10302012

Rangkuman Materi Elektrolisis


Sel elektrokimia adalah suatu aplikasi penerapan reaksi redoks yang terdiri dari
katoda (reduksi) dan anoda (oksidasi) yang menggunakan larutan elektrolit sebagai
penghantar elektron. Ada dua macam sel elektrokimia yang akan kita pelajari hari ini, yaitu:

1. Sel Volta (Sel Galvani)

Sel volta adalah sel elektrokimia yang mengubah energi kimia menjadi energi listrik.
Rangkaian sel volta dapat ditulis dalam bentuk notasi. Dalam menuliskan notasi sel, anoda
dituliskan di sebelah kiri dan katoda di sebelah kanan yang dipisahkan oleh jembatan garam (
|| ). Secara umum, notasi sel dapat dituliskan sebagai berikut:

Untuk menunjukkan kecenderungan reduksi, kita menggunakan poetensial reduksi


standar atau lebih dikenal dengan sebutan potensial elektroda standar. Untuk lebih mudahnya,
perhatikan tabel potensial elektroda standar berikut:
Perbedaan potensial dari kedua elektroda disebut sebagai beda potensial sel standar
(Esel). Rumusnya:

Esel = Ekatoda – Eanoda


Potensial sel dapat digunakan untuk memperkirakan spontan atau tidaknya suatu
reaksi redoks. Reaksi redoks berlangsung spontan jika E sel>0 (positif) dan tidak spontan jika
Esel<0 (negatif).

2. Sel Elektrolisis

Sel elektrolisis adalah sel eletrokimia yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia.
Pada sel elektrolisis katoda merupakan elektroda negatif, sedangkan anoda merupakan
elektroda positif. Spesi yang mengalami reduksi adalah spesi (zat) yang mempunyai potensial
elektroda lebih positif. Sedangkan spesi yang mengalami oksidasi adalah spesi (zat) yang
mempunyai potensial elektroda lebih negatif. Dengan demikian, tidak selalu kation yang
mengalami reduksi dan anion yang mengalami oksidasi. Dalam menuliskan reaksi sel
elektrolisis kita harus memperhatikan beberapa hal berikut:

a. Reaksi Oksidasi

1. Jika anoda terbuat dari Pt, Au, atau C, maka anoda tidak ikut teroksidasi. Contohnya:
Ion OH– teroksidasi menjadi H2O dan gas O2. Reaksinya:4OH–(aq) → 2H2O(l) + O2(g) +
4e–
2. Jika anoda terbuat selain dari Pt, Au, atau C, maka anoda ikut teroksidasi. Contohnya:
Anoda dari logam Ag maka reaksinya:Ag(s) → Ag+(s) + e–

b. Reaksi Reduksi

1. Ion H+ tereduksi menjadi gas H2. Reaksinya: H+(aq) + 2e– → H2(g)


2. Ion-ion logam alkali dan alkali tanah serta Al3+ dan Mn2+tidak mengalami reduksi,
yang tereduksi adalah pelarutnya. Reaksinya: 2H2O(l) + 2e– → H2(g) + 2OH–(aq)
3. Ion-ion logam selain alkali dan alkali tanah serta Al 3+ dan Mn2+ mengalami reduksi
menjadi logamnya. reaksinya: Ni2+(aq) + 2e– → Ni(s)

Anda mungkin juga menyukai