Anda di halaman 1dari 4

Nama : Tria Oktaviani

NIM : 10320012

A. Pengertian Kesetimbangan
Kesetimbangan adalah proses dinamis ketika reaksi ke depan dan reaksi balik terjadi
pada laju yang sama tetapi pada arah yang berlawanan. Konsentrasi dari setiap zat tinggal
tetap pada suhu konstan.
Banyak reaksi kimia tidak sampai berakhir, dan mencapai suatu titik ketika
konsentrasi zat-zat pereaksi dan produk tidak lagi berubah dengan berubahnya waktu.
Molekul-molekul telah berubah dari pereaksi menjadi produk dan dari produk menjadi
preaksi, tetapi tanpa perubahan netto konsentrasinya.

B. Pengertian Larutan
Larutan adalah campuran homogen (komposisinya sama), serba sama (ukuran
partikelnya), tidak ada bidang batas antara zat pelarut dengan zat terlarut (tidak dapat
dibedakan secara langsung antara zat pelarut dengan zat terlarut), partikel- partikel
penyusunnya berukuran sama (baik ion, atom, maupun molekul) dari dua zat atau lebih.
Dalam larutan fase cair, pelarutnya (solvent) adalah cairan, dan zat yang terlarut di
dalamnya disebut zat terlarut (solute), bisa berwujud padat, cair, atau gas. Dengan
demikian, larutan = pelarut (solvent) + zat terlarut (solute). Khusus untuk larutan cair,
maka pelarutnya adalah volume terbesar.

C. Larutan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:


 Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang dari
yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang
partikel- partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa
melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion <
Ksp berarti larutan belum jenuh ( masih dapat larut).
 Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan
mengadakan kesetimbangn dengan solut padatnya. Atau dengan kata lain, larutan
yang partikel- partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi (zat dengan
konsentrasi maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila bila hasil konsentrasi ion =
Ksp berarti larutan tepat jenuh.
 Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh) yaitu suatu larutan yang mengandung lebih
banyak solute daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Atau dengan kata lain,
larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan.
Larutan sangat jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion > Ksp berarti
larutan lewat jenuh (mengendap).

1. Kelarutan
Istilah kelarutan (solubility) digunakan untuk menyatakan jumlah maksimal zat
yang dapat larut dalam sejumlah tertentu pelarut. Kelarutan (khususnya untuk zat
yang sukar larut) dinyatakan dalam satuan mol.L –1. Jadi, kelarutan (s) sama dengan
molaritas (M).

2. TETAPAN HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)


Dalam suatu larutan jenuh dari suatu elektrolit yang sukar larut, terdapat
kesetimbangan antara zat padat yang tidak larut dan ion-ion zat itu yang larut.Karena zat
padat tidak mempunyai molaritas, maka tetapan kesetimbangan reaksi hanya melibatkan
ion-ionnya saja, dan tetapan kesetimbangannya disebut tetapan hasil kali kelarutan (Ksp).

3. Pengaruh Adanya Ion Sejenis terhadap Kelarutan

Adanya ion sejenis (ion yang sama dengan salah satu ion dari zat yang sukar
larut) akan mempengaruhi kelarutan zat yang sukar larut. Misalnya adanya ion Cl - (mis
dari NaCl) akan mempengaruhi kelarutan AgCl menurut proses berikut.

NaCl  Na+ + Cl- ……….... (1)

aM aM

AgCl Ag+ + Cl- ……..(2)

Kelarutan s sM sM

Dalam campuran terdapat Cl- sebanyak (a + s) M yang biasanya a >> s


sehingga s dapat diabaikan terhadap a.

Adanya Cl- (dari NaCl) menggeser kesetimbangan reaksi (2) ke kiri (artinya
Cl- bereaksi dengan Ag+ membentuk AgCl) sehingga konsentrasi Ag+ dalam larutan
lebih kecil dari s. Dengan kata lain : adanya Cl- memperkecil kelarutan AgCl .
Maka pengaruh adanya ion sejenis adalah :
 memperkecil kelarutan zat yang sukar larut, dan
 makin besar konsentrasi ion sejenis, makin kecil kelarutannya.

4. Pengaruh pH
Jika konsentrasi ion H+ atau OH- berubah, maka pH juga akan berubah. Selain itu,
pH mempengaruhi tingkat larutnya berbagai zat. Suatu basa umumnya lebih larut dalam
larutan yang bersifat asam, dan sebaliknya lebih sukar larut dalam larutan yang bersifat
basa.
 Pengaruh pH terhadap kelarutan basa yang sukar larut
Pada umumnya basa mudah larut dalam larutan asam, tetapi sebaliknya akan sukar larut
dalam larutan basa.
1. Jika ke dalam larutan basa ditambahkan asam, maka konsentrasi ion H + akan
bertambah dan konsentrasi ion OH- akan berkurang. Jika ion OH- berkurang maka
kelarutannya juga akanberkurang.
2. Jika larutan ditambahkan basa, maka konsentasi OH - akan bertambah sehingga
kelarutannya juga akan bertambah.

 Pengaruh pH terhadap garam yang sukar larut


Barium karbonat (BaCO3) merupakan salah satu endapan yang sukar larut dalam air,
tetapi jika ditambahkan asam klorida (HCl) kepada larutan yang mengandung endapan
BaCO3, maka keseimbangan berikut ini akan terjadi dalam larutan:
1. Mula-mula BaCO3 terurai menjadi ion-ionnya :
BaCO3(s) ⇄ Ba2+(aq) + CO32-(aq)
2. Ketika ditambahkan asam klorida, maka akan terjadi reaksi antara ion H+ dari HCl
dengan ion CO3- dari BaCO3.
H+(aq) + CO32-(aq) ⇄ HCO3-(aq)
HCO3- yang terbentuk secara berkelanjutan bereaksi dengan ion H + lagi sehingga
terbentuk H2CO3 yang tidak stabil dan terurai menjadi H2O dan CO2.
H+(aq) + HCO3-(aq) ⇄ H2CO3(aq) ⇄ H2O(l) + CO2(g)
5. Pengaruh suhu
Gula dalam air panas akan cepat melarut dibandingkan dalam air yang dingin.
Dengan demikian, suhu akan mempengaruhi proses melarutnya suatu zat. Jika suhu
dinaikan maka kelarutan suatu zat dalam suatu pelarut akan lebih cepat tercapai.

Anda mungkin juga menyukai