Anda di halaman 1dari 5

Nama : Tria Oktaviani

NIM : 10320012

1. Ciri khas atom karbon :


 Memiliki 4 atom valensi
 Atom unsur karbon relatif kecil
 Dapat membentuk 4 ikatan kovalen
 Dapat membentuk ikatan rantai yang panjang melalui ikatan
kovalen
 Dapat membentuk ikatan rangkap 2 dan rangkap 3
Unsur yang termasuk Karbon

 Alkohol
 Eter
 Asam karboksilat
 Haloalkana
 Ester
2. Bahan penyusun keramik :
 Tanah liat atau Clay.
 Pasir, umumnya sebagai bahan pengisi.
 Feldspar, sebagai bahan pengikat.
 Kaolin, merupakan tanah liat putih.
 Kuarsa, adalah mineral dari bebatuan beku.

3. Tahapan Pembuatan Keramik

 Pengolahan Bahan

Tujuan pengolahan bahan ini adalah untuk mengolah bahan baku dari
berbagai material yang belum siap pakai menjadi badan keramik plastis yang
telah siap pakai. Pengolahan bahan dapat dilakukan dengan metode basah
maupun kering, dengan cara manual ataupun masinal. Didalam pengolahan
bahan ini ada proses-proses tertentu yang harus dilakukan antara lain
pengurangan ukuran butir, penyaringan, pencampuran, pengadukan (mixing),
dan pengurangan kadar air. Pengurangan ukuran butir dapat dilakukan
dengan penumbukan atau penggilingan dengan ballmill. Penyaringan
dimaksudkan untuk memisahkan material dengan ukuran yang tidak seragam.
Ukuran butir biasanya menggunakan ukuran mesh. Ukuran yang lazim
digunakan adalah 60 –100 mesh.

 Pembentukan

Tahap pembentukan adalah tahap mengubah bongkahan badan tanah liat


plastis menjadi benda-benda yang dikehendaki. Ada tiga keteknikan utama
dalam membentuk benda keramik: pembentukan tangan langsung
(handbuilding), teknik putar (throwing), dan teknik cetak (casting).

 Pengeringan
Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis yang
terikat pada badan keramik. Ketika badan keramik plastis dikeringkan akan
terjadi 3 proses penting: (1) Air pada lapisan antar partikel lempung
mendifusi ke permukaan, menguap, sampai akhirnya partikel-partikel saling
bersentuhan dan penyusutan berhenti; (2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi
susut; dan (3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang.

 Pembakaran

Pembakaran merupakan inti dari pembuatan keramik dimana proses ini


mengubah massa yang rapuh menjadi massa yang padat, keras, dan kuat.
Pembakaran dilakukan dalam sebuah tungku/furnace suhu tinggi. Ada
beberapa parameter yang mempengaruhi hasil pembakaran: suhu
sintering/matang, atmosfer tungku dan tentu saja mineral yang terlibat.
Selama pembakaran, badan keramik mengalami beberapa reaksi-reaksi
penting, hilang/muncul fase-fase mineral, dan hilang berat (weight loss).

 Pengglasiran

Pengglasiran merupakan tahap yang dilakukan sebelum dilakukan


pembakaran glasir. Benda keramik biskuit dilapisi glasir dengan cara
dicelup, dituang, disemprot, atau dikuas. Untuk benda-benda kecil-sedang
pelapisan glasir dilakukan dengan cara dicelup dan dituang; untuk benda-
benda yang besar pelapisan dilakukan dengan penyemprotan. Fungsi glasir
pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan, supaya lebih kedap
air, dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai keinginan.

4. Kegunaan keramik :
 Peralatan yang dibuat dari alumina dan silikon nitrida dapat
digunakan sebagai pemotong, pembentuk dan penghancur logam.
 Keramik tipe zirconias, silikon nitrida maupun karbida dapat
digunakan untuk saluran pada rotorturbocharger diesel
temperatur tinggi dan Gas-Turbine Engine.
 Keramik sebagai insulator adalah aluminum oksida (AlO3).
Keramik sebagai semikonduktor adalah barium titanate (BaTiO3)
dan strontium titanate (SrTiO3). Sebagai superkonduktor adalah
senyawa berbasis tembaga oksida.
 Keramik dengan campuran semen dan logam digunakan untuk
pelapis pelindung panas pada pesawat ulang-alik dan satelit.
 Keramik Biomedical jenis porous alumina digunakan sebagai
implants pada tubuh manusia. Porous alumina dapat berikatan
dengan tulang dan jaringan tubuh.
 Butiran uranium termasuk keramik yang digunakan untuk
pembangkit listrik tenaga nuklir. Butiran ini dibentuk dari gas
uranium hexafluorida (UF6).
 Keramik berbasis feldspar dan tanah liat digunakan pada
industri bahan bangunan.
 Keramik juga digunakan sebagai coating (pelapis) untuk
mencagah korosi. Keramik yang digunakan adalah jenis enamel.
Peralatan rumah tangga yang menggunakan pelapisan enamel ini
diantaranya adalah kulkas, kompor gas, mesin cuci, mesin
pengering.
5. Perbedaan keramik dan marmer :
 Keramik
Keramik memang dibuat dari bahan tanah liat dengan
pembentukan model tertentu kemudian dibakar. Apabila keramik
sudah melalui pembakaran dapat dilakukan pelapisan
menggunakan bahan mengkilap atau glaze. Setelah itu, dapat
menambahkan corak maupun motif sesuai keinginan pada lapisan
tersebut.Glaze yang sudah diberi motif selanjutnya dibakar
hingga matang dan siap untuk digunakan. Proses pembakaran
dilakukan sebanyak dua kali. Hal tersebut dilakukan agar
tingkat kekerasannya menjadi lebih tinggi dan kekuatannya
menjadi lebih besar.
 Marmer
Penggunaan batuan sebagai bahan bangunan tidak hanya keramik
dan granit saja. Batu marmer juga sering digunakan karena
memiliki kesan mewah. Jenis batuan ini mempunyai nilai jual
yang tinggi. Batuan ini merupakan kristalin berukruan besar
berasal dari batu kapur atau dolomit yang mengalami proses
metamorfosis akibat suhu dan tekanan.Kandungan di dalamnya
meliputi, mineral kalsit. Selain itu, memiliki tekstur
interloking, berbutir kasar dan heterogranular. Batuan ini
memiliki kandungan kuarsa sedikit dan klorit.

6. Gelas adalah tempat atau alat atau benda yang biasanya digunakan
untuk menampung air atau cairan.
 Tahapan pembuatn gelas
 Penyiapan Bahan
Bahan-bahan sebelum diolah perlu dibersihkan atau dimurnikan karena
mempengaruhi dalam proses dan mutu gelas-
Bahan harus berkadar besi rendah (kurang 0,5%) agar gelas yang dibuat-
berwarna bening cerah. Bahan-bahan digiling halus dan dicampur menurut
perbandingan sesuai dengan jenis gelas yang dibuat.
 Peleburan

Cara peleburannya antara lain :

1. Peleburan dengan pot

Dilakukan sejak jaman dahulu, dimana masa gelas ditempatkan dalam suatu
bejana tahan api, dan bejana itu dibakar dalam tungku sampai masa yang ada
dalam bejana melebur. Kemudian dari bubur gelas ini diambil sedikit demi
sedikit bila akan dibuat benda yang diingini

2. Peleburan dengan tungku bak

Tungku bak ini biasanya dibagi menjadi 2 ruangan dimana ruang pertama
merupakan ruang untuk meleburkan, sedangkan ruang kedua untuk
pengadukan, sehingga masa gelas homogen.
Untuk industri yang bekerja kontinu dan industri modern dari ruang 2 ini
masa bubur gelas itu langsung dikerjakan menjadi produk yang macam-
macam bentuknya, dan perlengkapan peralatan yang dipasang tidak sama,
tergantung pada jenis produknya.

 Pembentukan

Dan setelah peleburan maka proses selanjutnya adalah pembentukan gelas.

 Anealing

Adalah suatu proses dimana benda gelas setelah dibentuk, perlu dipanasi
pada suhu kurang lebih 500 atau 6000C dan suhu ini diturunkan secara
perlahan-lahan. Sebab bila masa gelas, dimana waktu dibentuk masih
dalam keadaan panas, lalu dibiarkan segera mendingin di udara biasa
umumnya akan mudah pecah.
Dalam proses pembuatan kaca lembaran, ruang pembentukan dengan ruang
anealing, biasanya bersatu, sebab pembentukannya dilakukan dengan
mesin. Dalam pabrik-pabrik botol, alat makan minum, dan lain-lain ruang
anealing terpisah dengan ruang peleburan.

 Perbaikan Bentuk

Benda-benda gelas setelah dibentuk, biasanya masih memiliki sisi-sisi yang


belum baik atau tajam, ini perlu diperbaiki. Misalnya pada mulut botol,
biasanya digurinda agar tidak tajam atau dipanasi agar meleleh. Untuk kaca
lembaran biasanya, hanya dipotong menurut ukuran pasaran saja. Pada
perbaikan bentuk ini, sering terjadi benda gelas itu pecah, dan pecahan gelas
itu disebut “cullet”, dikumpulkan dan dileburkan lagi dalam tungku.

7. Pengujian mutu gelas bertujuan untuk mengetahui kualitas yang


dimiliki oleh gelas tersebut dan kekuatan atau ketahan dari produk
tersebut.

8 . B a h a n e k s p l o s i f a d a l a h b a h a n k i m i a p a d a t , c a i r, a t a u c a m p u r a n d a r i
keduanya yang diakibatkan suatu reaksi. Dalam rekasi tersebut
menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan yang besar disertai suhu
tinggi, akibatnya akan menimbulkan ledakan. Selain itu juga termasuk
bahan yang struktur kimianya tidak stabil dan reaktif sehingga mudah
meledak.

Bahan kimia eksplosif adalah bahan kimia reaktif dalam  wujud


zat apapun baik gas, padat, maupun larutan yang sangat sensitif
apabila terkena benturan, tekanan, gesekan, maupun energi panas yang
dapat menghasilkan tekanan dan suhu panas yang besar sehingga dapat
menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan sekitar akibat ledakan.

9. Minyak dan lemak keduanya sama – sama mengandung komponen


utama berupa trigliserida yaitu molekul yang terdiri atas 1 gliserol
yang berikatan ester dengan 3 asam lemak. Walaupun isinya sama
ternyata bentuknya pada suhu kamar bisa berbeda. Minyak berbentuk
cair karena memiliki titik leleh yang lebih kecil pada suhu kamar,
sedangkan lemak berbentuk padat sehingga titik leleh lebih besar pada
suhu kamar. Secara umum titik leleh yang rendah dimiliki oleh asam -
asam lemak yang berantai lebih pendek dan bersifat lebih jenuh

10. Pemurnian minyak dilakukan melalui distilasi bertingkat dimana


minyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok dengantitik didih yang
mirip. Mula – mula minyak mentah pada suhu 400 °C , kemudian
dialirkan kedalam menara fraksionasi. Komonen titik didih tinggi akan
tetap berupa cairan dan turun ke bawah. Sedangkan yang titik didih
lebih rendah akan menguap dan naik kebagian atas melalui sungkup.
Secara garis besar proses yang berlangsung didalam kilang minyak
digolongkan menjadi 5 antara lain :
 Proses distilasi, yaitu proses penyulingan berdasarkan titik
didih. Proses ini terjadi kolom distilasi atmosferik dan kolom
destilasi vakum.
 Proses konversi, yaitu proses untuk mengubah ukuran dan
struktur senyawa hidrokarbon.
 Dekomposisi dengan cara perengkahan termal dan katalis
 Unifikasi melalui proses alkilasi dan polimerisasi
 Alterasi melaui proses isomerisasi dan catalytic reforming

Anda mungkin juga menyukai