KACA
KELOMPOK 5 :
1. AHMAD RAIHANSYAH
2. BINTANG TEGAR PRASETYATAMA
3. AGUNG WIJAYA
Kaca atau gelas memiliki sifat-sifat yang sangat khas bila dibanding
dengan keramik.Kehasan sifat kaca ini disebabkan oleh keunikan silika
(SiO 2) dan proses pembentukannya. Beberapa sifat kaca atau gelas yang
sangat umum adalah sebagai berikut :
1. Gelas merupakan bahan yang dapat ditembus oleh cahaya tampak dan
sinar infra merah
2 . Padatan amorf (short range order).
3. Berwujud padat tapi susunan atom-atomnya seperti pada zat cair.
4. Tidak memiliki titik lebur yang pasti (ada range tertentu)
5. Mempunyai viskositas cukup tinggi (lebih besar dari 10 12 Pa.s)
6. Transparan, tahan terhadap serangan kimia, kecuali hidrogenfluorida.
Karena itulah kaca banyak dipakai untuk peralatan laboratorium.
7. Efektif sebagai isolator. 3
4
Bahan untuk gelas, biasanya harus berkadar besi yang rendah (biasanyakurang dari
0.5%) agar gelas yang dibuat berwarna bening cerah. Besi akan menyebabkan wana gelas
menjadi hijau.
B.Peleburan bahan
Bahan baku yang sudah homogen, diayak dahulu sebelum dimasukkan ke dalam
tungku (furnace) bersuhu sekitar 1500C sehingga campuran akan mencair.
Cara peleburannya ada beberapa cara :
1. Peleburannya dengan pot atau krus. Dilakukan sejak jaman dahulu, dimana masa
gelas ditempatkan dalam suatu bejana tahan api, dan bejana itu dibakar dalam tungku
sampai masa yang ada dalam bejana melebur. Kemudian dari bubur gelas ini diambil
sedikit demi sedikit bila akan dibuat benda yang diingini
2. Peleburan dengan tungku bak. Tungku bak ini biasanya dibagi menjadi 2 ruangan
dimana ruang pertama merupakan ruang untuk meleburkan, sedangkan ruang kedua
untuk pengadukan, sehingga masa gelas homogen dan bebas dari gelembung udara.
Untuk industri yang bekerja kontinu dan industri modern dari ruang 2 ini masa bubur
gelas itu langsung dikerjakan menjadi produk yang macammacam bentuknya, dan
perlengkapan peralatan yang dipasang tidak sama, tergantung pada jenis produknya.
5
C. Pembentukan
Cara pembentukan ada beberapa cara :
1. Dengan press / pakai cetakan baja tuang. Untuk produk yang bermulut lebar
lebih lebar dari dasarnya, seperti : piring, gelas minum, genteng kaca.
2. Dengan sistem tiupan. Untuk bentuk-bentuk yang bermulut kecil, seperti
botol, pipa gelas. 3. Proses tarik ( proses kambangan / float ) atau gilas. Dengan
proses tarikan, masa gelas dari ruang pengadukan dipancing, ditarik ke atas pada
saat suhu ruangan masih tinggi sekitar 500 atau 600C yang diperlukan untuk
proses pendinginan bertahan. Hasil tarikan ini melalui rol baja tahan suhu tinggi
sehingga diperoleh lembaran-lembaran kaca yang siap dipotong menurut ukuran
yang dikehendaki. Pada cara floating, masa gelas dialirkan melalui rol penggilas
untuk membentuk lembaran yang ketebalannya dapat diatur.
D.Anealing
Annealing adalah suatu proses dimana benda gelas setelah dibentuk setelah
gelas dibentuk, perlu dipanasi pada suhu kurang lebih 500 atau 600 C, dan suhu
ini diturunkan secara perlahan-lahan. Sebab bila massa gelas dimana waktu
dibentuk segera mendingin diudara biasa, umumnya mudah pecah, akibat
perubahan kejutan suhu.
Fungsi tahapan ini adalah untuk mencegah timbulnya tegangan-tegangan antar
molekul pada kaca yang tidak merata sehingga dapat menimbulkan kepecahan.
Proses annealing kaca terdiri dari 2 aktivitas, yaitu : 6
1. menahan kaca dengan waktu yang cukup di atas temperatur kritik tertentu untuk
menurunkan regangan internal.
2. mendinginkan kaca sampai temperatur ruang secara perlahan-lahan untuk menahan
regangan sampai titik maksimumnya. Proses ini berlangsung di dalam "annealing lehr"
Dalam pabrik-pabrik botol,ala makan dan minum, dan lain-lain ruang annealing
terpisah dari ruang peleburan
E. Perbaikan bentuk
Benda gelas setelah dibentuk, biasanya masih memiliki sisi-sisi yang belum baikatau
tajam dan ini perlu diperbaiki. Misalnya pada mulut botol, biasanya digenrinda agar
tidak tajam atau dipanasi agar meleleh. Untuk kaca lembaran biasanya hanya dipotong
menurut ukuran pasaran saja. Pada perbaikan bentuk ini sering terjadi benda gelas itu
pecah, dan pecahan gelas itu disebut cullet, dikumpulkan dan dileburkan lagi dalam
tungku.
7
2. Cara Pembuatan Kaca
A. Peleburan
Tanur kaca dapat diklasifikasikan sebagai tanur periuk atau tanur tanki. Tanur periuk dengan kapasitas sekitar 2t (t=100kg) atau kurang lebih dapat digunakan secara menguntungkan
untuk membuat kaca khusus dalam jumlah kecil dimana tumpak cair itu harus dilindungi terhadap hasil pembakaran. Tanur ini digunakan dalam pembuatan kaca optic dan kaca seni
melalui proses cetak. Periuknya sebenarnya adalah suatu cawan yang terbuat dari lempung pilihan atau platina. Sulit sekali melebut kaca didalam bejana ini tanpa prodeknya
terkontaminasi atau tanpasebagian bejana itu meleleh , kecuali bila bejana itu terbuat dari platina, Dalam tanur tangki bahan tumpak itu dimuat di satu ujung tangki besar yang
terbuat dari blok-blok refraktori , di antaranya ada yang berukuran 38x9x1.5 m dengan kepasitas kaca cair 1350t. Kaca tersebut membentuk kolam diatas tanur itu , sedang nyala api
menjilat dari ujung lain tangki itu, operasinya kontinyu. Dalam tanur jenis ini sebagaimana juga dalam tangki periuk, dindingnya mengalami korosi karena kaca panas. Kualitas kaca
dan umur tangki tergantung pada kualitas blok konstruksi. Karena itu perhatian biasanya ditujukan pada refraktori tanur kaca.
8
Tanur tangki kecil disebut tangki harian (day tank) dan berisi persediaan kaca cair untuk satu hari sebanyak 1t sampai 10t. Tanki ini dipanasi secara elektrotermal atau
dengan gas. Tanur yang disebutkan diatas adalah golongan tanur generasi (regenerative furnace) dan beroperasi dalam 2 siklus dengan dua perangkat ruang berisi
susunan bata rongga. Gas nyala setelah memberikan sebagian kalornya pada waktu melalui tanur berisi kaca cair, mengalir kebawah melalui satu oerangkat ruang yang
diisi penuh dengan pasangan bata terbuka atau bata rongga . Sebagian besar dari kandungan kalor sensible gas keluar dari situ , dan isian itu mencapai suhu berkisar
1500C didekat tanur dan 650o C didekat pintu keluar. Bersamaan dengan itu, udara dipanaskan dengan melewatkannya melalui ruang regenerasi yang telah dipanaskan
sebelumnya dan dicampur dengan gas bahan bakar yang telah dibakar, sehingga nyalanya menjadi lebih tinggi lagi (dibandingkan dengan jika 22 udara tidak dipanaskan
terlebih dahulu). Pada selang waktu yang teratur yaitu antara 20-30 menit, aliran campuran udara bahan baker atau siklus itu dibalik, dan sekarang masuk tanur dari
ujung yang belawanan melalui isian yang telah mendapat pemanasan sebelumnya. Kemudian melalui isian semula dan mencapai suhu yang lebih tinggi.
9
Suhu tanur yang baru mulai berproduksi hanya dapat dinaikkan sedikit demi
sedikit setiap hari bergantung pada kemampuan refraktorinya menampung
ekspansi. Bila tanur regenerasi itu telah dipanaskan , suhunya harus
dipanaskan sekurang-kurangnya 1200 setiap waktu. Kebanyakan kalor hilang
dari tanue melalui radiasi, dan hanya sebagian kecil yang temanfaatkan untuk
pencairan. Tanpa membiarkan dindingnyta mendingin sedikit karena radiasi,
suhu akan menjadi terlalu tinggi sehingga kaca cair itu dapat menyerang
dinding dan melarutkannya. Untuk emngurangi aksi kaca cair, pada dinding
tanur kadangkadang dipasang pipa air pendingin.
13
C. Kaca soda gamping
Kaca soda gamping (soda lime glass) merupakan 95% dari semua kaca yang
dihasilkan. Kaca digunakan untuk membuat segala macam bejana, jendela
mobil dan lain-lain, gelas dan barang pecah belah. Kualitas fisik kaca
lembaran belakangan ini banyak meningkat misalnya kaca sekarang sudah
jauh lebih rata , tidak bergelombang, dan bebas dari tegangan namun
komposisi kimianya tidak banyak mengalami perubahan.
D. Kaca timbale
Dengan menggunakan oksidasi timbale sebagai pengganti kalsium oksida
dalam campuran kaca air, didapatlah kaca timbale ( lead glass ). Kaca ini
sangat penting dalam bidang optic karena mempunyai indeks refraksi dan
disperse yang tinggi. Kandungan timbalnya biasanya bisa mencapai 82%
(densitas 8.0 indeks refraksi 2.2). Kandungan timbale inilah yang memberikan
kecemerlangan pada “kaca potong” (cut glass). Kaca ini juga digunkan dalam
jumlah besar untuk membuat lampu reklame neon, radiotron, terutama
karena kaca ini mempunyai tahanan (resistance) listrik tinggi. Kaca ini juga
tidak cocok untuk dipakai sebagai perisai radiasi listrik.
14
E. Kaca borosilikat
Biasanya mengandung 10-20% B2O3, 80%-87% silica dan kurang dari 10% Na2O. Kaca jenis ini mempunyai koefisien ekspansi yang rendah, lebih tahan terhadap kejutan , dan mempunyai stabilitas kimia yang tinggi , serta
tahanan terhadap listrik tinggi. Perabot laboratorium yang dibuat dari kaca jenis ini dikenal dengan mana dagang pyrex. Akhir-akhir ini nama pyrex juga digunakan untuk berbagai barang kaca yang terbuat dengan
komposisi lain , misalnya kaca alumino silikat yang digunakan pada perabot laboratorium, juga digunakan untuk membuat isolator tegangan tinggi, pipa lensa teleskop seperti misalnya lensa 500 cm di Mt. Palomer (AS)
F. Kaca khusus
Kaca berwarna, bersalut, oval, translusen, kaca keselamatan, kaca optic, dan kaca keramik, semuanya termasuk kaca khusus. Komposisinya berbeda-beda tergantung pada akhir yang diinginkan.
G. Serat kaca (fiber glass)
Serat kaca dibuat dari komposisi kaca khusus , yang tehan terhadap komposisi cuaca. Oleh karena serat kaca mempunya luas permuakaan sangat besar, maka mudah terkena serangan kelembaban udara. Kaca ini
biasanya mempunya kandungan silica rendah sekitar 55% dan alkali rendah.
15
THANK YOU
16