Di Susun Oleh :
1. Fadhilatussyifa Salsabila
NIM : 40040119650082
2. Azzahra Nadienta
NIM : 40040119650088
3. Yuniar Arinda Putri Aji
NIM : 40040119650110
Tahun 2019
Kata Pengantar
Bab I
Pendahuluan
1. Pengertian
Gelas adalah benda yang transparan, lumayan kuat, biasanya tidak bereaksi dengan barang
kimia, dan tidak aktif secara biologi yang bias dibentuk dengan permukaan yang sangat
halus dan kedap air.
2. Rumusan masalah
3. Tujuan
Bab II
Pembahasan
b.Peleburan bahan
Bahan baku yang sudah homogen, diayak dahulu sebelum dimasukkan ke dalam tungku
(furnace) bersuhu sekitar 1500 oC sehingga campuran akan mencair. Cara peleburannya ada
beberapa cara :
1. Peleburannya dengan pot atau krus. Dilakukan sejak jaman dahulu, dimana masa gelas
ditempatkan dalam suatu bejana tahan api, dan bejana itu dibakar dalam tungku sampai
masa yang ada dalam bejana melebur. Kemudian dari bubur gelas ini diambil sedikit demi
sedikit bila akan dibuat benda yang diingini
2. Peleburan dengan tungku bak. Tungku bak ini biasanya dibagi menjadi 2 ruangan dimana
ruang pertama merupakan ruang untuk meleburkan, sedangkan ruang kedua untuk
pengadukan, sehingga masa gelas homogen dan bebas dari gelembung udara. Untuk
industri yang bekerja kontinu dan industri modern dari ruang 2 ini masa bubur gelas itu
langsung dikerjakan menjadi produk yang macam-macam bentuknya, dan perlengkapan
peralatan yang dipasang tidak sama, tergantung pada jenis produknya.
c. Pembentukan
Cara pembentukan ada beberapa cara :
1. Dengan press / pakai cetakan baja tuang. Untuk produk yang bermulut lebar lebih lebar
dari dasarnya, seperti : piring, gelas minum, genteng kaca.
2. Dengan sistem tiupan. Untuk bentuk-bentuk yang bermulut kecil, seperti botol, pipa
gelas.
3. Proses tarik ( proses kambangan / float ) atau gilas. Dengan proses tarikan, masa gelas
dari ruang pengadukan dipancing, ditarik ke atas pada saat suhu ruangan masih tinggi
sekitar 500 atau 6000°C yang diperlukan untuk proses pendinginan bertahan. Hasil tarikan
ini melalui rol
baja tahan suhu tinggi sehingga diperoleh lembaran-lembaran kaca yang siap dipotong
menurut ukuran yang dikehendaki. Pada cara floating, masa gelas dialirkan melalui rol
penggilas untuk membentuk lembaran yang ketebalannya dapat diatur.
d. Anealing
Anealing adalah suatu proses dimana benda gelas setelah dibentuk setelah gelas dibentuk,
perlu dipanasi pada suhu kurang lebih 500 atau 600 oC , dan suhu ini diturunkan secara
perlahan-lahan. Sebab bila massa gelas dimana waktu dibentuk segera mendingin diudara
biasa, umumnya mudah pecah, akibat perubahan kejutan suhu. Fungsi tahapan ini adalah
untuk mencegah timbulnya tegangan-tegangan antar molekul pada kaca yang tidak merata
sehingga dapat menimbulkan kepecahan. Proses annealing kaca terdiri dari 2 aktivitas,
yaitu:
menahan kaca dengan waktu yang cukup di atas temperatur kritik tertentu untuk
menurunkan regangan internal
mendinginkan kaca sampai temperatur ruang secara perlahan-lahan untuk menahan
regangan sampai titik maksimumnya. Proses ini berlangsung di dalam "annealing
lehr"
Dalam pabrik-pabrik botol, alat makan dan minum, dan lain-lain ruang annealing terpisah
dengan ruang peleburan.
e. Perbaikan bentuk
Benda gelas setelah dibentuk, biasanya masih memiliki sisi-sisi yang belum baik atau tajam
dan ini perlu diperbaiki. Misalnya pada mulut botol, biasanya di gerinda agar tidak tajam
atau dipanasi agar meleleh. Untuk kaca lembaran biasanya hanya dipotong menurut ukuran
pasaran saja. Pada perbaikan bentuk ini sering terjadi benda gelas itu pecah, dan pecahan
gelas itu disebut cullet, dikumpulkan dan dileburkan lagi dalam tungku.
3. Produk-produk Gelas
a. Gelas kapur soda
Gelas kapur yang terutama dibuat dari campuran silica, soda dan kapur. Salah satunya dari
perbandingan campuran gelas tersebut diantaranya :
1 molekul Na2O dalam % berat = 13%
1 molekul CaO atau MgO dalam % berat = 12%
6 molekul SiO2 dalam % berat = 75%
Jenis gelas yang paling banyak dipakai, dalam bentuk alat makan dan minum, kaca
lembaran, pipa, bola lampu , dll
b. Gelas Cair
Kita kenal dengan nama waterglass, terbuat dari hasil leburan silica dengn soda abu, yang
hasilnya berupa gelas cair yang mudah larut dalam air.
c. Gelas Silika
Gelas ini disebut pula gelas Vitreous, terbuat dari pelebiran kuarsa murni. Kadang-kadang
dicampur sedikit feldspar. Gelas ini dapat ditembus oleh sinar ultraviolet ungu, sedangkan
gelas kapur soda membiaskan sinar ultraviolet.
d. Gelas Bor
Disebut juga “borosilicate glass” yang tahan suhu dan pemuaiannya kecil. Pemakaiannya
terutama untuk pembuatan benda gelas untuk keperluan teknik, alat laboratorium atau alat
rumah tangga yang bermutu tinggi, yang dapat dipakai untuk memasak. Gelas ini tahan suhu
kejut. Jena atau pirex glass, untu alat laboratorium adalah jenis borosilicate glass
g. Gelas Translucent
Di pasaran kita kenal sebagai gelas es, dimana massa gelas sebenarnya cerah/transparan,
tetapi karena di satu sisi diberi garis berbentuk gambaran macam-macam, maka cahaya
yang seharusnya tembus tadi dibelokkan sehingga gelasnya buram.
h. Gelas Ets
Gelas ini pada salah satu permukannya dibuat lukisan, sehingga terjadi lukisan yang
tersembul, kemudian sebagian dari lukisan ini diberi cat/diwarnai. Biasanya lukisan dengan
cara ets ini dilakukan diatas gelas cermin. Cara membuat lukisan adalah dengan melarutkan
sebagian gelas itu memakai asam Fluorid (HF) keren gelas larut dalam HF. Bagia yang tidak
harus larut dapat ditutupi dengan lilin atau dammar yang tidak larut dalam HF.
4. Karaktersiktik Kimia dan Fisik
a. Komposisi Kimia
Gelas terdiri dari oksida-oksida logam dan non logam. Bahan baku pembuatan gelas adalah :
- Pasir silika (SiO2)
- Soda abu (Na2CO3) yang dengan pembakaran pada suhu tinggi akan terbentuk Na2O
sehingga gelas tampak jernih
- Batu kapur (CaO) yang berfungsi untuk memperkuat gelas
- Pecahan gelas (kaca) disebut cul let (calcin), untuk memudahkan proses peleburan. Cullet
kadang-kadang ditambahkan dengan persentase 15-20%.
- Al2O3 dan boraksida (B2O3), titanium dan zirconium untuk meningkatkan ketahanan dan
kekerasan gelas
- Borax oksida pada gelas boroksilikat seperti pyrex berfungsi agar gelas lebih tahan pada
suhu tinggi
- Na2SO4 atau As2O3 untuk menghaluskan dan menjernihkan.
b. Warna Gelas
Warna gelas dapat diatur dengan menambahkan sejumlah kecil oksida-oksida logam seperti
Cr, Co dan Fe. Sifat semi opaq diberikan dengan penambahan florin. Penambahan senyawa-
senyawa tersebut dilakukan pada proses pembuatan wadah gelas.
https://dokumen.tips/documents/makalah-gelas-dan-kaca-gilang.html