PIK PROSES PEMBUATAN KACA Nama anggota • Lucky R • Tasya annisaa • Hamidatul sundari • • Kelas XI K1 INDUSTRI KACA Pengertian Kaca • Kaca berasal dari bahan yang bersifat cair namun memiliki kepadatan tinggi, dan struktur amorf. Atom-atom di dalamnya tidak membentuk suatu jalinan yang beraturan, seperti kristal, atau biasa disebut gelas. Kaca kebanyakan dibuat dari silika (SiO2), campuran batu pasir dengan fluks yang menghasilkan kekentalan dan tilik leleh yang tidak terlalu tinggi, untuk kemudian dicampur lagi dengan bahan stabilisator supaya kuat. Bahan dasar pembuatan kaca 1. PASIR Pasir yang dipakai untuk membuat kaca merupakan pasir kuarsa yang sangat murni. Kandungan besi maksimal pada pasir untuk membuat barang pecah belah adalah 0,45 persen. Sedangkan untuk membuat kaca optik, kandungan besi di dalam pasir tersebut harus kurang dari 0,015 persen. Perlu diketahui, besi yang terkandung di dalam pasir kuarsa akan mempengaruhi warna kaca yang ditimbulkannya. 2. SODA Soda (Na2O) yang digunakan untuk membikin kaca biasanya berasal dari soda abu padat (Na2CO3). Soda juga bisa diperoleh dari natrium nitrat, bikarbonat, dan kerak garam. 3. FELDSPAR Feldspar (P2O.Al2O3.6SiO2) merupakan material yang cukup murah dan murah. Seluruh bagian dari feldsper merupakan oksida yang dapat dipakai untuk membentuk kaca. 4. BORAX Borax digunakan sebagai bahan tambahan untuk menambahkan Na2O dan boron oksida. Borax memiliki daya fluks yang kuat, menurunkan sifat ekspansi kaca, dan meningkatkan ketahanannya terhadap aksi kimia. 5. SALT CAKE Salt cake atau kerak garam merupakan bahan tambahan yang berguna untuk membersihkan buih yang timbul karena mengganggu tanur tangki. Bahan ini harus digunakan bersama dengan karbon supaya tereduksi menjadi sulfat. 6. KULIT Kulet adalah kaca yang dihancurkan. Kaca ini biasanya berasal dari barang- barang pecah belah yang telah rusak dan dihancurkan. Gunanya adalah membantu proses peleburan. 7. BLOK REFRAKTORI Bahan pendukung pmbuatan kaca • Feldspar • Borax • Kerak garam (salt cake) • Arsen trioksida • Nitrat • Kalium nitrat • Kulet (cullet) • Blok Refraktori Prosedur pembuatan kaca Gambar diagram alir pembuatan kaca 1. Peleburan • 2. Pencetakan Langkah 1. Penyiapan Pasir Kuarsa Pasir kuarsa sering disebut pula sebagai pasir silika. Pasir ini menjadi bahan baku utama dalam proses pembuatan kaca. Pasir yang tidak mengandung besi mampu menghasilkan potongan kaca yang transparan. Sedangkan kandungan besi yang terlalu banyak pada pasir ini bisa menyebabkan warna kaca yang dihasilkannya akan menjadi kehijau-hijauan. Jika Anda terpaksa menggunakan pasir kuarsa yang mengandung besi, Anda bisa menambahkan sedikit mangan dioksida untuk memperbaiki kualitas kaca yang dihasilkan dari pasir tersebut. • Langkah 2. Penambahan Natrium Karbonat dan Kalsium Oksida Soda (natrium karbonat) berguna untuk menurunkan suhu sesuai yang diinginkan pada saat proses pembuatan kaca tengah berlangsung. Sedangkan kalsium oksida berfungsi sebagai pencegah adanya air yang melewati kaca ini. Anda juga bisa menambahkan oksida magnesium atau aluminium untuk meningkatkan daya tahan kaca. Bahan-bahan aditif di atas tidak boleh ditambahkan ke campuran adonan kaca lebih dari 26-30 persen. • Langkah 3. Penambahan Bahan-bahan Kimia Tertentu Bahan-bahan kimia tertentu bisa ditambahkan ke dalam adonan kaca agar karakteristik kaca yang dihasilkannya sesuai dengan keinginan kita. Penambahan paling banyak biasanya dilakukan manakala kita ingin membuat kaca dekoratif. Misalnya oksida berfungsi untuk menciptakan kilauan pada permukaan kaca, mempermudah pemotongan kaca, dan menurunkan titik lelehnya. Sementara oksida lantanum mengandung manfaat untuk membantu kaca dalam menyerap panas. • Langkah 4. Penambahan Bahan Kimia Pemberi Warna Menariknya beberapa pengrajin kaca sengaja menambahkan bahan- bahan kimia tertentu untuk mengubah warna kaca sehingga tidak hanya berwarna bening. Seperti yang sudah kami sebutkan sebelumnya, kandungan besi pada pasir kuarsa menyebabkan kaca yang dihasilkannya akan berwarna kehijau-hijauan. Sedangkan sulfur mampu memberikan warna kekuning-kuningan atau kecokelat- cokelatan tergantung jumlah yang digunakan. Untuk membuat warna kehitam-hitaman, Anda bisa menambahkan karbon dalam jumlah tertentu • Langkah 5. Persiapan Proses Pembuatan • Bahan-bahan dasar pembentuk kaca lantas dimasukkan ke dalam wadah khusus yang bersifat tahan panas. Jangan lupa tambahkan pula bahan-bahan kimia aditif untuk menciptakan kesan tertentu pada kaca yang ingin dibuat. Jika Anda menginginkan kaca yang berwarna bening sempurna, kuncinya terletak pada tingkat kemurnian pasir kuarsa yang digunakan. • Langkah 6. Pemasakan Bahan Menjadi Cairan Proses pemasakan bahan-bahan pembentuk adonan kaca biasanya dilakukan menggunakan tungku gas atau listrik. Semua campuran bahan tadi umumnya akan mencair pada suhu lebih dari 2.300 derajat celsius. Untuk menghindari terjadinya kecacatan produk, suhu ini lantas diturunkan hingga mencapai 1.500 derajat celsius menggunakan natrium karbonat • Langkah 7. Penyeragaman Cairan Kaca dan Gelembung Agar adonan kaca yang tengah dimasak memiliki sifat yang homogen, maka pengadukan harus senantiasa dilakukan secara berkala dengan gerakan yang konsisten. Penambahan bahan-bahan kimia seperti natrium klorida, natrium sulfat, atau antimon oksida dapat membantu proses pembuatan kaca tersebut. • Langkah 8. Pencetakan Cairan Kaca Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membentuk kaca sesuai yang kita inginkan. Salah satunya adalah menuangkan cairan kaca yang sudah jadi ke dalam cetakan khusus. Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Bangsa Mesir dan masih tetap diaplikasikan hingga saat ini. Mengingat cairan kaca panas ini mudah sekali mengalami penurunan suhu dan berubah menjadi padat, langkah ini harus dilakukan secara cepat dengan perhitungan yang sangat akurat • Langkah 9. Pendinginan Kaca Setelah dipastikan desain kaca yang dibuat telah sesuai dengan keinginan kita, selanjutnya adalah mendinginkan kaca tersebut. Anda cukup mendiamkan cairan kaca tadi selama beberapa saat di tempat yang aman. Sekali lagi kami ingatkan bahwa cairan kaca yang panas mudah sekali dingin dan berubah wujud menjadi padat. • Langkah 10. Pembersihan Kaca Proses mensterilkan kaca disebut annealing. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan seluruh titik rawan yang mudah pecah yang mungkin terbentuk selama proses pembuatan kaca tersebut berlangsung. Setelah proses ini selesai dikerjakan, berikutnya Anda bisa mengolah kaca ini sedemikian rupa seperti menghias atau meningkatkan ketebalannya. Sifat kimia dan fisika • Padatan amorf (short range order). • Berwujud padat tapi susunan atom-atomnya seperti pada zat cair. • Tidak memiliki titik lebur yang pasti (ada range tertentu) • Mempunyai viskositas cukup tinggi (lebih besar dari 1012 Pa.s) • Transparan, tahan terhadap serangan kimia, kecuali hidrogen fluorida. Karena itulah kaca banyak dipakai untuk peralatan laboratorium. • Efektif sebagai isolator. • Mampu menahan vakum tetapi rapuh terhadap benturan. Reaksi yang terjadi dalam pembuatan kaca secara ringkas adalah sebagai berikut:
Na2CO3 + aSiO2 à Na2O.aSiO2 + CO2
CaCO3 + bSiO2 à CaO.bSiO2 + CO2 Na2SO4 + cSiO2 + C à Na2O.cSiO2 + SO2 + SO2 + CO Contoh produk dari kaca • Gelas • Piring • Botol • Jendela • Meja kaca • Cermin • Lampu • Aquarium • Layar kaca Perusahaan kaca di Indonesia - PT Asahimas Flat Glass Tbk - PT Daliatex Kusuma - Eztu Glass - PT Alam Kaca Indonesia - PT Intan Safety Glass - PT Kendalino Intan Kencana - PT GRAND DINAMIKA MFG. IND. - PT Catur Putra Tunggal - PT Mayatama Manunggal Sentosa - PT Nittoh Presisi Indonesia - PT Ewindo - Roxy Prima Introproducts