Anda di halaman 1dari 20

 Kaca

1. Pengertian

Kaca adalah zat tembus cahaya dan jernih yang terjadi jika tanah kersik dalam bentuk

pasir kwarsa dan batu api yang ditumbuk atau batu pasir yang dilebur bersama dengan zat-zat

kimia. Kaca mengandung silika (pasir), potasium, kapur, dan beberapa bagian bahan kimia

yang lain. Semua bagian bahan ini dicairkan dan disejukkan pada suhu udara tertentu untuk

menjadikannya keras tapi licin. Kaca merupakan bahan yang banyak dibutuhkan manusia,

karena sifatnya yang tembus pandang dan bisa juga memantulkan pandangan sebuah benda

atau seorang sehingga kaca ini sangat bermanfaat bagi orang banyak terutama untuk menghias

rumah, gedung, perkantoran, perabotan rumah tangga, meja, almari, dan sebagainya.

Dari segi fisika, kaca adalah zat cair lewat dingin yang tegar dan tidak mempunyai titk

cair tertentu serta mempunyai viskositas cukup tinggi,sehingga tidak mengalami

kristalisasi.Sedangkan dari segi kimia kaca adalah gabungan berbagai oksida anorganik yang

tidak mudah menguap, yang dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan

alkali tanah, pasir serta berbagai penyusun lainnya sehingga menghasilkan produk yang

mempunyai stuktur atom yang acak. Kaca adalah produk yang

mengalami vitrifikasi sempurna, atau setidak-tidaknya produk yang mengandung amat sedikit

bahan nonvitreo dalam keadaan suspensi.

Kaca banyak sekali digunakan karena sifat-sifatnya yang khas,yaitu transparan, tahan

terhadap serangan kimia, efektif sebagai isolator listrik, dan mampu menahan vakum. Tetapi,

kaca adalah bahan yang rapuh, dan secara khas mempunyai kekuatan kompresi lebih tinggi

dari kekuatan tariknya. Teknik penguatan kaca, yang biasanya meliputi pratekan untuk

menghasilkan kompresi permukaan, sudah sedemikian berkembang sehingga kaca sekarang

dapat digunakan dalam kondisi lingkungan yang jauh lebih hebat dari yang sudah-sudah.
Kaca memiliki beberapa sifat, diantaranya :

a. Kerapatan besar.

b. Pada temperatur biasa kekerasan besar

c. Sangat rapuh

d. Pada bidang patahnya terlihat kilapan yang kuat

e. Tidak larut dalam air dan sangat tahan terhadap pengaruh asam, gas dan uap

f. Penghantar kalor yang jelek

g. Gelas dapat mempertahankan kejernihan, warna, kilapan, dan sifat kerasnya dalam

jangka waktu yang sangat panjang.

2. Kegunaan

Penggunaan kaca dapat bermacam- macam seperti dipaparkan dibawah ini :

1. Pembuatan bola lampu, tabung elektronik, penyangga filament. Titik pelunakan kaca

ini tidak terlalu tinggi, muai panjangnya hendaknya dibuat mendekati muai panjang

logam maupun paduannya yang disangga. Logam yang dimaksud adalah wolfram,

molibdenum.

2. Untuk membuat berbagai isolator. Misalnya isolator penyangga, isolator antena,

isolator len, dan isolator bushing. Untuk penggunaan ini, selain sifat kelistrikan yang

baik juga dituntut mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi, tahan terhadap perubahan

suhu yang mendadak, dan tahan terhadap pengaruh kimia. Jenis kaca yang digunakan

untuk keperluan ini antara lain kaca silika, pireks kalium-natrium.

3. Pelapisan logam. Salah satu jenis kaca adalah enamel (bukan enamel vernis). Enamel

dalam hal ini dapat digunakan untuk pelapisan logam atau benda lain sejenisnya,

misalnya dudukan lampu, reflektor, barang-barang dekoratif yang tujuannya untuk

mendapatkan permukaan yang lebih bagus. Enamel juga dapat digunakan sebagai
isolasi listrik, yaitu untuk melapisi resistor tabung (kawat yang dililitkan pada tabung

tersebut adalah resistor, antara lain : nikrom, konstantan). Dalam hal ini, enamel

dileburkan dan kemudian tabung keramik yang sudah dililiti kawat tersebut dicelupkan

sehingga sela-sela di antara lilitan diisi enamel. Tujuannya di samping untuk

mengisolasi lilitan, juga melindungi lilitan terhadap uap, debu, dan oksidasi udara pada

suhu kerja yang tinggi. Enamel dipabrikasi dengan meleburkan komponen-

komponennya yang halus, kemudian dituangkan sedikit demi sedikit dalam keadaan

meleleh ke dalam air yang dingin hingga membentuk seperti bola, selanjutnya

dihaluskan menjadi bubuk.

4. Fiber Optic (Serat optik) adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik

yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain.

Cahaya yang ada di dalam serat optik sulit keluar karena indeks bias dari kaca lebih

besar daripada indeks bias dari udara. Sumber cahaya yang digunakan adalah laser

karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Serat optik terdiri dari 2 bagian,

yaitu cladding dan core. Cladding adalah selubung dari core. Cladding mempunyai

indek bias lebih rendah dari pada core akan memantulkan kembali cahaya yang

mengarah keluar dari core kembali kedalam core lagi.

Adapun penggunaan lain dari kaca, diantaranya :

a. Untuk memperindah dan mempercantik sebuah rumah

b. Untuk memantulkan cahaya matahari yang masuk dalam ruangan sehingga panas

matahari dapat diredam.

c. Untuk memantulkan bayangan sebuah benda

d. Untuk menyekat sebuah ruangan terutama di perkantoran.


3. Sejarah

Sebagaimana halnya denganbahan-bahan yang sangat banyak digunakan dalam

peradaban modern, riwayat penemuan kaca tidaklah jelas sama sekali. Salah satu rujukan yang

paling tua mengenai bahan ini oleh Pliny, yang menceritakan bagaimana pedagang-

pedagang Phoenisia purba menemukan kaca tatkala memasak makanan. Periuk yang

digunakan secara tidak sengaja diletakkan diatas massa trona disuatu pantai. Penyatuan yang

terjadi antara pasir dan alkali menarik perhatian dan orang kemudian berusaha menirunya.

Sejak tahun 6000 atau 5000 SM, orang Mesir telah membuat permata tiruan dari kaca dengan

keterampilan yang halus dan keindahan yang mengesankan. Kaca jendela sudah mulai disebut-

sebut sejak tahun 290. Silinder kaca jendela tiup ditemukan oleh para pendeta pada abad ke-

12. Dalam abad tengah, Venesia memegang monopoli sebagai pusat industri kaca. Di Jerman

dan Inggris kaca baru mulai dibuat pada abad ke-16. Kaca plat muncul di Prancis sebagai

produk rol pada tahun 1688. Keseluruhan proses pembuatan kaca boleh dikatakan semuanya

dikerjakan dengan tenaga dan berdasarkan kira-kira saja. Dari segi kimia, satu-satunya

kemajuan yang dicapai pada masa ini hanyalah yang menyangkut pemurnian bahan baku dan

peningkatan ekonomi bahan bakar. Selama 50 tahun berikutnya, para insinyur dan ilmuwan

telah berhasil menciptakan berbagai modifikasi terhadap proses penarikan kaca dengan tujuan

untuk memperkecil distorsi optic kaca lembaran(kaca jendela) dan menurunkan biaya

pembuatan kaca lembaran gosok dan poles.

4. Proses Pembuatan

Adapun alat – alat yang akan digunakan dalam proses pembuatan kaca, diantaranya :

1. Pasir : Pasir yang dipakai untuk membuat kaca merupakan pasir kuarsa yang sangat

murni. Kandungan besi maksimal pada pasir untuk membuat barang pecah belah adalah

0,45 persen. Sedangkan untuk membuat kaca optik, kandungan besi di dalam pasir
tersebut harus kurang dari 0,015 persen. Perlu diketahui, besi yang terkandung di dalam

pasir kuarsa akan mempengaruhi warna kaca yang ditimbulkannya.

2. Soda : Soda (Na2O) yang digunakan untuk membikin kaca biasanya berasal dari soda

abu padat (Na2CO3). Soda juga bisa diperoleh dari natrium nitrat, bikarbonat, dan

kerak garam.

3. Feldspar : Feldspar (P2O.Al2O3.6SiO2) merupakan material yang cukup murah dan

murah. Seluruh bagian dari feldsper merupakan oksida yang dapat dipakai untuk

membentuk kaca.

4. Borax : Borax digunakan sebagai bahan tambahan untuk menambahkan Na2O dan

boron oksida. Borax memiliki daya fluks yang kuat, menurunkan sifat ekspansi kaca,

dan meningkatkan ketahanannya terhadap aksi kimia.

5. Salt cake : Salt cake atau kerak garam merupakan bahan tambahan yang berguna untuk

membersihkan buih yang timbul karena mengganggu tanur tangki. Bahan ini harus

digunakan bersama dengan karbon supaya tereduksi menjadi sulfat.

6. Kulet : Kulet adalah kaca yang dihancurkan. Kaca ini biasanya berasal dari barang-

barang pecah belah yang telah rusak dan dihancurkan. Gunanya adalah membantu

proses peleburan.

7. Blok refraktori : Blok refraktori untuk industri kaca dikembangkan khusus berhubung

dengan kondisi yang hebat yang harus dialami dalam penggunaannya. Zirkon, alumina,

mulit (mullite), mulit aluminasinter serta zirkonia alumina-silika, alumina, krom-

alumina elektrokast banyak digunakan sebagai refraktor pada tangki kaca.

Berikut ini langkah-langkah dalam membuat kaca :


Langkah 1. Penyiapan Pasir Kuarsa

Pasir kuarsa sering disebut pula sebagai pasir silika. Pasir ini menjadi bahan baku utama dalam

proses pembuatan kaca. Pasir yang tidak mengandung besi mampu menghasilkan potongan

kaca yang transparan. Sedangkan kandungan besi yang terlalu banyak pada pasir ini bisa

menyebabkan warna kaca yang dihasilkannya akan menjadi kehijau-hijauan. Jika Anda

terpaksa menggunakan pasir kuarsa yang mengandung besi, Anda bisa menambahkan sedikit

mangan dioksida untuk memperbaiki kualitas kaca yang dihasilkan dari pasir tersebut.

Langkah 2. Penambahan Natrium Karbonat dan Kalsium Oksida

Soda (natrium karbonat) berguna untuk menurunkan suhu sesuai yang diinginkan pada saat

proses pembuatan kaca tengah berlangsung. Sedangkan kalsium oksida berfungsi sebagai

pencegah adanya air yang melewati kaca ini. Anda juga bisa menambahkan oksida magnesium

atau aluminium untuk meningkatkan daya tahan kaca. Bahan-bahan aditif di atas tidak boleh

ditambahkan ke campuran adonan kaca lebih dari 26-30 persen.

Langkah 3. Penambahan Bahan-bahan Kimia Tertentu

Bahan-bahan kimia tertentu bisa ditambahkan ke dalam adonan kaca agar karakteristik kaca

yang dihasilkannya sesuai dengan keinginan kita. Penambahan paling banyak biasanya

dilakukan manakala kita ingin membuat kaca dekoratif. Misalnya oksida berfungsi untuk

menciptakan kilauan pada permukaan kaca, mempermudah pemotongan kaca, dan

menurunkan titik lelehnya. Sementara oksida lantanum mengandung manfaat untuk membantu

kaca dalam menyerap panas.

Langkah 4. Penambahan Bahan Kimia Pemberi Warna

Menariknya beberapa pengrajin kaca sengaja menambahkan bahan-bahan kimia tertentu untuk

mengubah warna kaca sehingga tidak hanya berwarna bening. Seperti yang sudah kami
sebutkan sebelumnya, kandungan besi pada pasir kuarsa menyebabkan kaca yang

dihasilkannya akan berwarna kehijau-hijauan. Sedangkan sulfur mampu memberikan warna

kekuning-kuningan atau kecokelat-cokelatan tergantung jumlah yang digunakan. Untuk

membuat warna kehitam-hitaman, Anda bisa menambahkan karbon dalam jumlah tertentu.

Langkah 5. Persiapan Proses Pembuatan

Bahan-bahan dasar pembentuk kaca lantas dimasukkan ke dalam wadah khusus yang bersifat

tahan panas. Jangan lupa tambahkan pula bahan-bahan kimia aditif untuk menciptakan kesan

tertentu pada kaca yang ingin dibuat. Jika Anda menginginkan kaca yang berwarna bening

sempurna, kuncinya terletak pada tingkat kemurnian pasir kuarsa yang digunakan.

Langkah 6. Pemasakan Bahan Menjadi Cairan

Proses pemasakan bahan-bahan pembentuk adonan kaca biasanya dilakukan menggunakan

tungku gas atau listrik. Semua campuran bahan tadi umumnya akan mencair pada suhu lebih

dari 2.300 derajat celsius. Untuk menghindari terjadinya kecacatan produk, suhu ini lantas

diturunkan hingga mencapai 1.500 derajat celsius menggunakan natrium karbonat.

Langkah 7. Penyeragaman Cairan Kaca dan Gelembung

Agar adonan kaca yang tengah dimasak memiliki sifat yang homogen, maka pengadukan harus

senantiasa dilakukan secara berkala dengan gerakan yang konsisten. Penambahan bahan-bahan

kimia seperti natrium klorida, natrium sulfat, atau antimon oksida dapat membantu proses

pembuatan kaca tersebut.

Langkah 8. Pencetakan Cairan Kaca

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membentuk kaca sesuai yang kita inginkan.

Salah satunya adalah menuangkan cairan kaca yang sudah jadi ke dalam cetakan khusus.

Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Bangsa Mesir dan masih tetap diaplikasikan hingga
saat ini. Mengingat cairan kaca panas ini mudah sekali mengalami penurunan suhu dan berubah

menjadi padat, langkah ini harus dilakukan secara cepat dengan perhitungan yang sangat

akurat.

Langkah 9. Pendinginan Kaca

Setelah dipastikan desain kaca yang dibuat telah sesuai dengan keinginan kita, selanjutnya

adalah mendinginkan kaca tersebut. Anda cukup mendiamkan cairan kaca tadi selama beberapa

saat di tempat yang aman. Sekali lagi kami ingatkan bahwa cairan kaca yang panas mudah

sekali dingin dan berubah wujud menjadi padat.

Langkah 10. Pembersihan Kaca

Proses mensterilkan kaca disebut annealing. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan seluruh

titik rawan yang mudah pecah yang mungkin terbentuk selama proses pembuatan kaca tersebut

berlangsung. Setelah proses ini selesai dikerjakan, berikutnya Anda bisa mengolah kaca ini

sedemikian rupa seperti menghias atau meningkatkan ketebalannya.


 Aluminium

1. Pengertian

Aluminium adalah logam unsur kimia berlimpah yang secara luas digunakan di seluruh

dunia untuk berbagai produk. Banyak masyarakat yang menggunakan beberapa produk hasil

dari aluminium setiap harinya.Unsur aluminium ini memiliki nomor atom 13, dan

diidentifikasi dengan simbol Al pada tabel periodik unsur.

Simbol: Al Aluminium adalah unsur logam paling umum


Nomor atom: 13
Berat atom: 26,981 yang ketiga dalam klasifikasi logam. Dalam bentuk
Klasifikasi: Pasca transisi Logam
Fase pada Suhu Kamar: Padat murni, aluminium berwarna keperakan putih dan
Kepadatan: 2.70 gram per cm3
mempunyai bobot yang sangat ringan.Unsur
Titik leleh: 660,32 ° C, 1220,58 ° F
Titik didih: 2519 ° C, 4566 ° F alumunium ini mempunyai bobot yang ringan tapi

sangat kuat dan awet, dan mempunyai kemampuan penghantar listrik yang sangat baik. Selain

itu, aluminium juga mempunyai sifat non-magnetik, sehingga dapat menjadi properti yang

sangat berguna dalam beberapa aplikasi. Termasuk pembuatan beberapa bagian mobil &

motor, konstruksi bangunan, kaleng cat, kaleng makanan kemasan, peralatan masak dan lain

sebagainya.

Aluminium merupakan unsur logam yang paling berlimpah-limpah di dalam kerak

bumi. Negara Penghasil aluminium yang paling besar adalah Rusia, China, Amerika Serikat,

dan Canada. Lebih dari 40 negara lain di belahan dunia juga menghasilkan aluminium,

diantaranya adalah Norwegia, Islandia, Switzerland, Tajikistan, dan Selandia Baru.

Ciri-ciri aluminium:

- Aluminium merupakan logam yang berwarna perak-putih.

- Aluminium dapat dibentuk sesuai dengan keinginan karena memiliki sifat

plastisitas yang cukup tinggi.


- Merupakan unsur logam/metalik yang paling berlimpah dalam kerak bumi setelah setelah

silisium & oksigen.

Aluminium adalah salah satu jenis logam yang bisa ditemukan dalam jumlah yang

melimpah. Logam ini banyak ditemukan di bagian kerak bumi dan bisa diolah dengan proses

yang tidak terlalu rumit. Beberapa sifat aluminium adalah seperti dibawah ini:

 Aluminium adalah logam yang sangat ringan sehingga sangat efektif untuk membuat

beberapa komponen kendaraan seperti galangan kapan, komponen untuk pesawat terbang,

sepeda dan alat transportasi lain. Bahkan dibandingkan dengan material logam lain seperti

baja dan tembaga, maka aluminium tetap yang paling ringan.

 Aluminium sangat kuat dan memiliki ketahanan yang cukup baik terhadap penurunan

suhu. Karena sifat ini maka aluminium bisa menjadi logam yang dikombinasikan dengan

jenis logam lain.

 Aluminium menjadi bahan yang sangat tahan terhadap beban tertentu. Bahkan karena

kekuatan ini maka aluminium sering dijadikan logam campuran untuk membuat jembatan

dan material dinding truk pengangkut.

 Aluminium menjadi logam yang kuat dan fleksibel. Aluminium bisa menjadi komponen

otomotif yang bisa bertahan terhadap pergantian cuaca.

 Aluminium adalah bahan logam yang tahan terhadap karat dan setiap lapisan aluminium

bisa diproses dengan logam lain.

 Aluminium menjadi logam yang tahan terhadap cuaca panas dan dingin sehingga bisa

menjadi alat atau komponen untuk penghantar listrik.

 Aluminium adalah logam yang sangat tahan terhadap panas sehingga tidak mudah terbakar

dan tahan terhadap benda yang menyebabkan ledakan.

 Aluminium juga termasuk logam yang tidak memiliki daerah medan magnet sehingga

sesuai untuk pemakaian produksi perangkat elektronik.


 Aluminium adalah bahan yang tidak mudah terbakar dan bahkan tidak menghasilkan zat

buangan jika terkena panas tinggi.

 Aluminium juga bahan yang sangat tahan terhadap cahaya dan sama sekali tidak

terpengaruh oleh gelombang cahaya.

2. Kegunaan

Sudah sejak lama logam aluminium dipakai untuk berbagai jenis keperluan dalam

beberapa bidang. Sifat aluminium yang mudah dibentuk dan bisa memiliki sifat yang baik

terhadap korosi menjadi keunggulan aluminium. Dibawah ini adalah beberapa manfaat

aluminium :

- Komponen Otomotif : Manfaat aluminium bisa dibentuk menjadi berbagai jenis

komponen otomotif. Beberapa bagian badan mobil dan komponen otomotif harus dibentuk

dari aluminum. Logam ini memiliki sifat yang tahan terhadap korosi dan berat yang cukup

ringan sehingga bisa memudahkan dalam proses manufaktur. Hampir semua jenis

produsen otomotif memerlukan bahan aluminium yang dibentuk menjadi berbagai jenis

komponen.

- Produk Kontruksi : Aluminium juga bisa dibentuk menjadi berbagai jenis produk

kontruksi. Sekarang ada banyak jenis bahan kontruksi yang dibuat dari aluminium seperti

konstruksi untuk rangka atap, rangka jendela, rangka pintu dan berbagai penyusun

kontruksi lain. Aluminium sangat sesuai untuk produk kontruksi karena ringan dan tahan

terhadap perubahan cuaca.

- Bahan Cat : Pengolahan cat warna untuk dinding, kayu dan berbagai komponen

kendaraan juga membutuhkan aluminium. Aluminium bisa diolah menjadi komponen

yang lebih kecil dan ekstrak lembut yang bisa menutup kelemahan bahan cat lain.
Kombinasi dengan beberapa bahan lain membuat aluminium sangat efektif dalam

membuat campuran warna untuk berbagai jenis cat.

- Produk Kemasan : Apakah Anda pernah mengkonsumsi makanan dalam kaleng? Ya,

jenis produk makanan ini bisa menjadi salah satu produk yang paling diminati saat ini.

Kemasan kaleng membutuhkan manfaat aluminium sebagai bahana komponen penyusun

utama. Aluminium memiliki sifat yang tahan terhadap korosi, ringan dan mudah dibentuk.

Selain itu material aluminium juga tahan terhadap perusak kemasan kaleng seperti bakteri.

- Kertas Aluminium : Salah satu produk kemasan kertas yang paling sering ditemukan

dalam beberapa proses pengolahan makanan modern adalah kertas aluminium atau sering

disebut dengan aluminium paper. Kertas ini dibentuk dari aluminium dengan bahan lapisan

yang sangat tipis seperti kertas. Produk ini bisa dijadikan pembungkus makanan yang

dibakar maupun dengan proses lain. Aluminium sangat aman untuk produk makanan dan

tidak menyebabkan kontaminasi racun.

- Produk Peralatan Memasak : Pengolahan aluminium menjadi berbagai jenis produk atau

peralatan untuk memasak sudah dimulai sejak jaman penemuan aluminium. Manfaat

aluminium bagi manusia ini karena sangat mudah untuk dibentuk, mudah dibersihkan,

tahan terhadap panas, tidak beracun dan sangat ringan. Beberapa keunggulan ini membuat

aluminium bisa dibentuk menjadi berbagai jenis perlengkapan memasak.

- Produk Listrik : Aluminium menjadi salah satu produk yang paling sesuai untuk

komponen produk listrik. Salah satunya adalah bagian lampu yang menjadi penghantar

listrik. Aluminium menjadi salah satu reflektor untuk cahaya dengan kualitas yang sangat

baik. aluminium juga bisa menjadi bagian lampu seperti fitting dan pelindung untuk

lampu.

- Saluran Telepon : Aluminium memiliki sifat yang sangat baik terhadap perubahan cuaca.

Hal ini menyebabkan manfaat aluminium bagi kehidupan manusia digunakan menjadi
bahan yang sangat baik untuk saluran telepon. Perlindungan kabel dengan bahan

aluminium bisa digunakan untuk bagian kabel lewat saluran bawah tanah maupun udara.

Selain itu bahan aluminium juga sangat tahan terhadap tekanan listrik sehingga bisa

melindungi saluran telepon dari petir dan gangguan cuaca lain.

- Bahan Antiperspirant : Aluminium juga bisa menjadi salah satu bahan antiperspirant.

Bahan ini penting dalam pembuatan parfum yang bisa menghilangkan aroma terlalu kuat.

Produk ini penting dalam usaha pembuatan minyak wangi atau komponen kosmetik lain.

Aluminium dikombinasikan dengan beberapa bahan lain yang sangat aman untuk kulit

sehingga tidak menimbulkan efek samping.

- Produk Rumah Tangga : Aluminium juga bisa diolah menjadi berbagai komponen pot

untuk tanaman. Banyak jenis pot yang bisa dibuat dari aluminium dan lebih ramah

lingkungan daripada bahan plastik. Komponen pot juga tidak menyebabkan alergi

sehingga lebih aman untuk orang-orang yang memiliki penyakit asma.

- Transmisi Listrik : Aluminium menjadi bahan logam yang tahan terhadap panas dan bisa

menjadi penghantar listrik bermutu tinggi. Bahkan aluminium dinilai lebih baik

dibandingkan bahan tembaga. Aluminium bisa menjadi bahan yang sangat baik untuk

produk pembuatan jalur transmisi listrik.

- Meningkatkan Ekonomi : Aluminium menjadi bahan yang sangat aktif dan bisa menjadi

pendukung ekonomi masyarakat dalam jangka panjang. Proses peleburan aluminium dan

berbagai proses pengolahan produk yang menggunakan aluminium membutuhkan tenaga

kerja. Secara umum manfaat aluminium menjadi bahan yang sangat penting untuk

manusia.

- Produk Daur Ulang : Aluminium menjadi salah satu bahan yang bisa didaur ulang.

Semua jenis aluminium bisa dibuat menjadi berbagai produk lain yang lebih bermanfaat.
Dengan cara seperti ini maka aluminium tidak meninggalkan sampah dan ramah terhadap

lingkungan.

- Kemasan Obat : Beberapa jenis obat seperti kapsul atau tablet menggunakan kemasan

khusus yang terbuat dari bahan aluminium. Aluminium bisa dibentuk menjadi lembaran

yang mudah untuk disobek, tahan terhadap cuaca dan bisa melindungi obat dari

kontaminasi luar. Aluminium dibentuk dengan beberapa kualitas lapisan pembungkus obat

yang berbeda-beda.

3. Sejarah

Sejarah dari elemen aluminium ini sendiri sebenarnya sudah cukup lama. Berbagai

bentuk dari aluminium telah digunakan selama berabad-abad, seperti tembikar dan glasir dari

zaman Mesir Kuno. Bangsa Romawi juga sering menggunakan bahan bahan berdasarkan

aluminium. Pada awalnya, para ilmuwan mempunyai keyakinan bahwa aluminium sangat

langka dan sulit untuk diekstrak.

Akhirnya pada tahun 1886, seorang mahasiswa Amerika bernama C.M. Hall dan

seorang Prancis bernama Paul Herout berupaya mengembangkan proses peleburan bijih

aluminium untuk mengekstrak aluminium. Metode yang telah berhasil dikembangkan

oleh Hall & Heroult sekarang banyak diaplikasikan di seluruh dunia. Penggunaan Aluminium

ini menduduki urutan kedua setelah besi dan baja dan tertinggi pada logam bukan besi untuk

kehidupan industri.

Aluminium sendiri pertama kali diproduksi dengan bebas oleh ahli kimia dan ahli ilmu

fisika yang berasal dari Denmark Hans Oersted Kristen dan ahli kimia Jerman Frederich

Wohler, pada pertengahan tahun 1820-an. Nama aluminium diperoleh dari bahasa

latin alumen, yang berarti tawas tawas (suatu aluminium sulfate mineral).
4. Proses Pembuatan

Tahap peleburan alumina dengan cara reduksi melalui proses elektrolisis menurut proses

Hall-Heroult. Tahapan-tahapan pada proses Hall-Heroult adalah :

a) Aluminum oksida dilarutkan dalam lelehan kriolit (Na3AlF6) dalam bejana baja berlapis

grafit (berfungsi sebagai katode).

b) Elektrolisis dilakukan pada suhu 950 oC (digunakan batang grafit sebagai anode).

c) Setelah diperoleh Al2O3 murni, proses selanjutnya adalah elektrolisis leburan Al2O3.

d) Al2O3 dicampur dengan CaF2 dan 2-8% kriolit (Na3AlF6) (berfungsi untuk menurunkan titik

lebur Al2O3 (titik lebur Al2O3murni mencapai 2000 0C)),

e) Campuran tersebut akan melebur pada suhu antara 850-950 0C.

f) Anode dan katodenya terbuat dari grafit.

g) Reaksi yang terjadi sebagai berikut:

Al2O3 (l) 2Al3+ (l) + 3O2- (l)

Anode (+): 3O2- (l) 3/2 O2 (g) + 6e−

Katode (-): 2Al3+ (l) + 6e- 2Al (l)

Reaksi sel: 2Al3+ (l) + 3O2- (l) 2Al (l) + 3/2 O2 (g)

Peleburan alumina menjadi aluminium logam terjadi dalam tong baja yang disebut pot reduksi

atau sel elektrolisis. Bagian bawah pot dilapisi dengan karbon, yang bertindak sebagai suatu

elektroda (konduktor arus listrik) dari sistem. Secara umum pada proses ini, leburan alumina

dielektrolisis, di mana lelehan tersebut dicampur dengan lelehan elektrolit kriolit dan CaF2 di dalam

pot di mana pada pot tersebut terikat serangkaian batang karbon dibagian atas pot sebagai katoda.

Karbon anoda berada dibagian bawah pot sebagai lapisan pot, dengan aliran arus kuat 5-10 V

antara anoda dan katodanya proses elektrolisis terjadi. Tetapi, arus listrik dapat diperbesar sesuai

keperluan, seperti dalam keperluan industri. Alumina mengalami pemutusan ikatan


akibat elektrolisis, lelehan aluminium akan menuju kebawah pot, yang secara berkala akan

ditampung menuju cetakan berbentuk silinder atau lempengan. Masing – masing pot dapat

menghasilkan 66.000-110.000 ton aluminium per tahun). Secara umum, 4 ton bauksit akan

menghasilkan 2 ton alumina, yang nantinya akan menghasilkan 1 ton aluminium.


 Roster/Loster

1. Pengertian

Pengertian Roster adalah partisi khusus yang karakter khusus berupa Lubang atau

Hollow sebagai Ventilasi. Dalam penyebutan di luar negeri adalah Ventilation Black. Untuk

bahannya atau Material yang di gunakan juga beragam jenis nya mulai dari tanah liat yang di

bakar atau Terakota, keramik berglazur, kayu, beton, GRC atau Glassfibre Reinforced

Cemen, logam besi tuang atau kuningan dan bahkan dari batu alam yang di pahat.

Loster/roster atau beberapa orang sering menyebutnya sebagai batu angin adalah

sebuah material bangunan yang terbuat dari tanah liat atau beton (semen dan pasir), dan

mempunyai fungsi sebagai lubang utilitas untuk penghawaan dalam hal ini adalah udara

(angin) dan pencahayaan di siang hari pada sebuah ruang dalam satu bangunan.

Setidaknya ada 3 macam jenis loster, yakni loster keramik, loster kayu, dan roster tanah

liat. Adapun penjelasannya sepert :

- Roster jenis keramik memiliki harga yang relatif mahal dibandingkan bahan material

lainnya. Keunggulannya, material ini memiliki banyak pilihan motif, pola dan

warna.Roster keramik dapat membuat tampilan rumah sangat cantik. Bisa diaplikasikan

untuk partisi dalam rumah. Cocok untuk rumah bergaya klasik. Kekurangannya roster ini

rentan pecah jika tersenggol.

- Roster bermaterial kayu akan membuat tampilan rumah lebih modern dan minimalis.

Roster kayu juga membuat suasana rumah lebih menyatu dengan alam dan sejuk.Roster

jenis ini bisa Anda aplikasikan di dalam ruang sebagai partisi antarruang. Cocok untuk

gaya rumah modern. Kekurangannya roster jenis ini rawan terserang rayap. Pastikan Anda

benar-benar merawatnya
- Biasanya memiliki warna merah kecoklatan seperti batu bata pada umumnya. Bisa

diaplikasikan di bagian luar rumah, seperti halaman depan, garasi. Namun jenis roster ini

mudah rapuh. Roster tanah liat adalah salah satu bahan roster yang sudah digunakan sejak

lama. Sama seperti kayu, roster ini bisa menambah kesan etnik.

2. Kegunaan

Secara fungsional, roster merupakan elemen sirkulasi udara atau penghawaan pada

bangunan. Pemasangan roster biasanya diletakkan di atas pintu atau jendela, supaya fungsi

roster sebagai ventilasi ruangan mampu lebih baik. Selain itu roster juga diaplikasikan sebagai

partisi eksterior berupa pagar menyerupai yang biasa diaplikasikan di taman atau pagar rumah.

Lebih jauh lagi alasannya yakni roster umumnya memiliki motif-motif tertentu yang kalau

disusun akan membentuk teladan geometris tersendiri, pemakaian roster dalam dunia arsitektur

berkembang bukan hanya sebagai ventilasi, namun juga sebagai pembentuk aksen supaya

fasade bangunan lebih manis dan juga mampu diaplikasikan sebagai secondary skin pada

bangunan. Bayangan sinar matahari yang menembus lubang-lubang dari susunan roster akan

membentuk kesan tersendiri dari bangunan tersebut. Contoh bangunan yang banyak memakai

roster sebagai aksen geometris nan unik yakni di masjid, gereja, taman rekreasi maupun

bangunan-bangunan monumental lainnya.

3. Sejarah

Sebenarnya tidak ada yang mengetahui secara pasti sejarah lahirnya loster, akan tetapi

pada era tahun 50 hingga 60-an, aplikasi roster beton berkembang luas sebagai mode untuk

aksen fasade maupun secondary skinbangunan rumah tinggal hingga pada gedung-gedung

bertingkat. Kemudian tren tersebut kemudian bergeser oleh aplikasi partisi kaca sebagai

penutup luar gedung seiring dengan meluasnya pemakaian air conditioner alias pendingin

ruangan di seluruh dunia, dan pada bangunan rumah tinggal roster hanya diaplikasikan sebagai
ventilasi belaka. Namun seiring dengan konsep "go green" dan rumah hemat energi beberapa

tahun terakhir ini maka pemakaian roster, dalam hal ini dinding roster beton

atau concrete screen blocks mulai bangkit kembali sebagai alternatif untuk menciptakan rumah

yang hemat energi.

Loster atau Roster atau biasa di sebut blok ventilasi banyak digunakan di negara yang

memiliki iklim panas dan hangat. Rumah menggunakan roster bisa di jumpai di kawasan Asia

Tenggara hingga ke kepulauan Karibia. Bahan roster atau loster terbuat dari Glass Fiber

Reinforced Concrete (GFRC). Bahan loster GFRC tersebut sangat kuat karena memiliki bahan

serat dari gelas. Tapi untuk daerah tertentu seperti Indonesia bahan roster atau loster terbuat

dari tanah liat yang di bakar.

Ventilation blok untuk polanya bermacam-macam tergantung trend daerah tertentu. Jika

di kawasan semenanjung Malaysia, Indonesia dan Singapura membanggakan dengan pola

façade blok. Tetapi hari ini trend untuk loster atau roster juga mengikuti pola minimalis, yang

mengandalkan kesederhanaan dan kesimpelan, faktor simple.

4. Proses Pembuatan

Cara pembuatan roster beton, yaitu gunakanlah pasir 2 macam,untuk muka gukan pasir

yang halus dan untuk belakang gunakan pasir yang agak kasar.Untuk muka campurannya 1

semen dengan 2 pasir,untuk belakang gunakan campuran 1 semen 6 pasir.Atau disesuaikan

dengan keadaan pasir.Lalu masukan campuran pasir dan semen ke dalam cetakan.Campuran

akan mengeras dalam waktu 4 jam.Dan buka cetakan lalu di jemur.

Adapun cara pembuatan roster dari tanah liat adalah sebagai berikut :

1. Komponen Utama Penyusun Roster tanah liat :


- Bahan :
- Tanah Liat
- Tanah Gesik
- Air
- Kayu Bakar (untuk proses pengovenan dan pembakaran)
- Alat :
- Cangkul
- Molen
- Penggiling
- Cetakan
- Tungku Oven dan Pembakaran

2. Proses Pencampuran Bahan :

- Campurkan tanah liat, tanah gersik dan air dalam satu adonan. Diaduk dengan
menggunakan cangkul dan dimasukkan kedalam molen sehingga terbentuk adonan.
- Setelah itu dilakukan proses penggilingan dengan menngunakan molen agar campuran
merata.
- Setelah adonan siap, maka siap untuk di cetak dan selanjutnya dikeringkan dengan
proses pembakaran diatas tungku selama ± 15 jam ataukah secara manual dengan cara
dikeringkan dengan cara dijemur.
- Setelah itu roster siap untuk di gunakan.

Pada proses pembuatan roster tanah liat, terdapat perbedaan warna yang signifikan :
- Pada tahap awal (cetakan), roster basah berwarna coklat liat.
- Pada tahap angin-angin (pengeringan), roster berwarna cream.
- Pada tahap pengovenan dan pembakaran, roster berwarna merah bata.

Anda mungkin juga menyukai