1. DEFINISI KACA
Kaca merupakan sebuah substansi yang keras dan rapuh, serta merupakan padatan
amorf.
Kaca adalah suatu bahan anorganik hasil peleburan beberapa bahan dasar yang
kemudian didinginkan sampai fasa padat tanpa kristalisasi.
Kaca merupakan hasil penguraian senyawa – senyawa inorganik yang mana telah
mengalami pendinginan tanpa kristalisasi. Komponen utama dari kaca adalah silika.
Dalam kehidupan sehari – hari kaca digunakan sebagai cermin, insulator panas, alat –
alat laboratorium, dekorasi, dan pembatas ruang.
Menurut Adams dan Williamson, kaca adalah material amorf yang pada suhu biasa mempunyai
bentuk yang keras, tetapi apabila dipanaskan, lama kelamaan akan menjadi lunak, sesuai
dengan suhu yang meningkat dan akhirnya menjadi kental hingga mencapai keadaan cair.
Selama proses pendinginan terjadi proses yang berkebalikan dengan proses peleburan kaca.
Kaca memiliki sifat yaitu tahan terhadap bahan kimia, efektif sebagai isolator listrik, dapat
menahan vakum. Selain memiliki sifat-sifat tersebut, kaca merupakan bahan yang rapuh dan
tidak tahan terhadap benturan.
ZnO K2
1. Glass Former
2. Intermediate
Oksida yang menyebabkan kaca mempunyai sifat-sifat yang lebih spesifik, contohnya untuk
menahan radiasi, menyerap UV, dan sebagainya.
3. Modifier
Oksida yang tidak menyebabkan kaca memiliki elastisitas, ketahanan suhu, tingkat kekerasan,
dll.
3. SIFAT KACA
Sifat kaca yang penting untuk dipahami adalah sifat pada saat kaca berbentuk fasa cair dan fasa
padatnya. Sifat fasa cair dari kaca digunakan dalam proses pengambangan (floating) dan
pembentukan kaca, sedangkan untuk sifat fasa padat dari kaca digunakan di dalam
pemakaiannya (kegunaannya). Beberapa sifat fisik dan kimia yang penting dari kaca antara lain :
a. Sifat mekanik
Tension strength atau daya tarik adalah sifat mekanik utama dari kaca.Tensile strength
merupakan tegangan maksimum yang dialami oleh kaca sebelum terpisahnya kaca akibat
adanya tarikan (fracture). Sumber fracture ini dapat muncul jika kaca mempunyai cacat di
permukaan, sehingga tegangan akan terkonsentrasi pada cacat tersebut. Kekuatan dari kaca
akan bertambah jika cacat di permukaan dapat dihilangkan.
Densitas adalah perbandingan antara massa suatu bahan dibagi dengan volumenya. Nilai
densitas dari kaca adalah sekitar 2,49 g/cm3. Densitas dari kaca akan menurun seiring dengan
kenaikan temperatur. Sedangkan, viskositas merupakansifat kekentalan dari suatu cairan yang
diukur pada rentang temperatur tertentu. Viskositas dari kaca sekitar 4,5 x 107 poise. Harga
viskositas dari kaca merupakan fungsi dari suhu dengan kurva eksponensial.
c. Sifat Termal
Konduktivitas panas dan panas ekspansi merupakan sifat thermal yang penting dari kaca. Kedua
sifat ini digunakan untuk menghitung besarnya perpindahan panas yang diterima oleh cairan
kaca tersebut. Nilai dari tahanan kaca sekitar 1020 – 1 Ω cm13.
d. Optical properties
Refractive properties
Kaca mempunyai sifatmemantulkan cahaya yang jatuh pada permukaan kaca tersebut.
Sebagian sinar dari kaca yang jatuh itu akan diserap dan sisanya akan diteruskan. Apabila
cahaya dari udara melewati medium padat seperti kaca, maka kecepatan cahaya saat melewati
kaca menurun. Perbandingan antara kecepatan cahaya di udara dengan kecepatan cahaya yang
lewat gelas ini disebut dengan indeks bias. Nilai indeks bias untuk kaca adalah ± 1,52.
Absorptive properties
Intensitas cahaya yang masuk ke dalam akan berkurang karena adanya penyerapan sepanjang
tebal kaca tersebut. Jika kaca semakin tebal, maka energi cahaya yang diserap akan semakin
banyak sedangkan intensitas cahaya yang masuk melalui kaca akan semakin rendah.
e. Stabilitas kimia
Stabilitas kimia adalah ketahanan suatu bahan terhadap pengaruh zat kimia. Stabilitas kimia
banyak dipengaruhi oleh bahan – bahan pembentuk kaca.
Kaca dibuat dengan mencampur pasir dengan abu soda dan kapur atau dengan oksida
timah. Di alam juga ada bahan pembuat kaca,antaralain :Tiga bahan dasar dicampur
dengan cullet (pecahan kaca), dolomite dansaltcake, kemudian dilelehkan dalam tungku
pembakaran. Panas sangat tinggi membuat bahan-bahan itu menyatu dan mencair, lalu
keluar tungku dan mengalir ke sebuah ruang yang terapung. Disini, kaca mengapung di
atas lelehan timah. Setelah agak mendingin, kaca dialirkan ke pipa air yang dingin.
Pendinginan lebih lanjut terjadi dengan penyemprotan air pada kaca yang juga berfungsi
memperkuatnya. Bila kaca sudah benar-benar dingin,baru dipotong sesuai kebutuhan.
Berikut adalah bahan untuk membuat kaca;
a. Pasir silika
Pasir silika merupakan sumber dari SiO2. Pasir silika yang digunakan sebagai bahan baku kaca
adalah pasir silika yang tidak banyak mengandung pengotor, baik dari bahan organik maupun
bahan anorganik. Pasir silika berguna untuk membentuk cairan gelas yang sangat kental yang
memiliki ketahanan terhadap perubahan temperatur yang mendadak.
b. Dolomite (CaO.MgO.H2O )
Dolomite digunakan sebagai sumber CaO dan MgO. Dolomite ini biasanya berupa mineral
tambang berwarna putih. Penggunaan dolomite sangat penting karena dapat mempermudah
peleburan (menurunkan temperatur peleburan) serta mempercepat proses pendinginan kaca.
Soda Ash ini digunakan sebagai sumber Na2O dan K2O. Fungsi dari Na2O adalah menurunkan
titik lebur. Secara umum, penggunaan Soda Ash adalah mempercepat pembakaran,
menurunkan titik lebur, mempermudah pembersihan gelembung dan mengoksidasi besi.
d. Cullet
Cullet merupakan sisa – sisa dari pecahan kaca yang dapat digunakan sebagai salah satu bahan
baku utama dari produksi kaca. Tujuan dari penggunaan cullet ini adalah mengurangi 3 bahan
baku utama di atas sehingga biaya produksi dapat semakin kecil. Komposisi kimia dari cullet
sama dengan komposisi kimia kaca yang diproduksi. Selain itu, penggunaan cullet ini dapat
memperkecil melting point atau titik lebur dari pembuatan kaca, sehingga dapat menghemat
penggunaan bahan bakar.
Tidak hanya bahan diatas saja, tapi ada juga bahan pendukung lainnya, seperti Feldspar,
Calumite, Sodium Nitrate, Blue Dust, Nickel Oxide, Cobalt Oxide, Salt Cake, Nepheline dan
Sodium Selenite. Feldspar digunakan sebagai sumber alumina (Al2O3) dan besi (Fe). Feldspar
yang digunakan harus memiliki kemurnian cukup tinggi dan mudah melebur. Feldspar meleleh
pada suhu 1100oC – 1200oC. Alumina berfungsi untuk meningkatkan elastisitas dan kekuatan
kaca terhadap lingkungan, sedangkan Fe digunakan untuk memberikan bias kehijauan sehingga
dapat menaikkan persen transmitan dari kaca. Sumber Al2O3 dan Fe dapat diperoleh juga dari
Nepheline dan Blue Dust. Kaca dapat juga diwarnai dengan menambahkan oksida – oksida
pewarna. Akan tetapi, bahan – bahan pewarna ini hanya digunakan sedikit sekali dalam
komposisi kaca. Bahan pewarna yang digunakan untuk menghasilkan kaca berwarna hitam
adalah Blue Dust, Cobalt Oxide, dan Nickel Oxide. Untuk menghasilkan kaca berwarna coklat
digunakan bahan pewarna Blue Dust, Cobalt Oxide, Sodium Selenite. Bahan pewarna yang
digunakan untuk menghasilkan kaca berwarna biru adalah Blue Dust, dan Cobalt Oxide.
a. Atap
Atap kaca memiliki karakter transparan yang biasanya dibuat untuk menghalangi masuknya
hujan, bukan sinar matahari. Penggunaan kaca sebagai atap biasanya pada atap carport,
skylight, teras dan sebagainya. Atap kaca sebaiknya memiliki ketahanan tinggi. Kaca yang
sebaiknya digunakan memiliki ketebalan minimal 12 mm, misalnya dengan menggunakan jenis
kaca tempered atau laminated.
Pemasangan menggunakan penjepit yang berfungsi menggabungkan lembaran-lembaran kaca.
Sebelum sistem ini dipasang, kerangka pergola sebagai tumpuan kaca harus di persiapkan
terlebih dahulu, pilihlah kerangka dari besi hollow, ini karna untuk menyambung bagian dari
sistem ini harus menggunakan sistem las. 2.
b. Dinding
Penggunaan kaca untuk dinding kaca dapat memberikan keleluasaan pandangan baik dari
dalam ke luar maupun dari luar kedalam. Pada desain yang tepat guna, keleluasaan pandangan
ini dinilai sangat bermanfaat, misalnya antara ruang keluarga dan taman, sehingga taman dapat
dinikmati secara penuh dari dalam rumah. Kaca dapat digunakan sebagai pengganti dinding,
dengan perlakuan khusus tentunya. Penggunaan pada dinding biasanya dibuat
pada area-area tertentu yang tidak membutuhkan privasi penghuni, seperti area tangga,
bahkan kadang ruang tamu juga dibuat transparan. Dinding kaca memberikan efek serupa
cermin. Fungsinya bukan untuk memantulkan bayangan ruang, namun lebih pada
"meniadakan" batas antar ruang. Idealnya, dinding kaca ditempatkan pada area bangunan yang
menghadap ke utara.
Penggunaan kaca pada pintu dan jendela, ini sudah tidak asing lagi, bahkan dimana-mana orang
telah menggunakan kaca sebagai material jendela dan pintu. Penggunaannya juga sudah sangat
bervariasi bentuk dan ukurannya. Fungsi utamanya adalah sebagai tempat masuknya cahaya
dari luar maupun dari dalam. Besar kecilnya kaca tergantung pada kebutuhan dan desain
jendela dan pintu. Usahakan agar jendela dan pintu tidak terlalu terekspos sinar matahari
karena akan mempercepat naiknya suhu ruangan.
Lantai bisa juga dibuat dari kaca, bila ketebalannya sudah dipikirkan matang. Ketebalan kaca
bisa mencapai 2 cm dan dalam potongan-potongan kecil yang diletakkan diatas frame atau
dudukan dari rangka alumunium. Pemasangan Konstruksi pemasangan lantai kaca laminasi
memerlukan rangka besi yang dapat disusun 2 sisi atau dengan menggunakan rangka 4 sisi.
Rangka dengan 4 sisi ini dapat berupa grid yang membentuk pola ubin.
6. JENIS-JENIS KACA
a. Kaca Murni
Merupakan kaca murni, berupa kaca bening. Memiliki sifat kaca pada umumnya yaitu
transparan.
Keuntungan: Banyak ditemui di pasaran.
Kekurangan: Mudah pecah.
Penggunaan: Sebagai kaca jendela, sebagai pintu (frameless dan frame) dan
pengisi kusen pintu.
Ukuran 3 mm 5 mm 8 mm 19 mm
Harga Rp 60.000 Rp 75.000 Rp 150.000 Rp 1.250.000
b. Kaca Berwarna
Dibagi atas 3 macam:
1. Rayben Hitam
Adalah kaca gelap namun masih tembus pandang.
2. Kaca Panasap.
3. Rayben Warna (Blue, Green, dan Brown)
Sifat:
- sulit dilihat dari sisi luar
- bisa menahan cahaya
Aplikasi: jendela rumah.
c. Kaca Reflektif
Kaca Reflektif adalah kaca lembaran dengan satu permukaan dilapisi oksida logam
pemantul (reflektor) cahaya atau energi. Reflektive glass berlaku seperti kaca cermin
bila dilihat dari ruangan yang lebih terang ke arah ruangan yang lebih gelap, namun
tetap berlaku sebagai kaca tembus pandang bila pengamat melihat dari ruangan yang
lebih terang.
Kelebihan:
- Hemat energi
Reflektive glass memantulkan sekitar 30% energi matahari, sehingga
panas yang masuk cukup berkuran, sehingga memperingan kerja AC pada
ruangan. Selain itu, sifat dasar cahaya yang mampu meneruskan cahaya,
menjadikan ruangan lebih terang, sehingga mengehemat penggunaan
penerangan dengan energi listrik.
- Penampilan yang menarik
Dengan daya pantul yang cukup besar, maka reflective glass memberikan
efek cermin. Namun hanya sebagian cahaya yang terpantul sedangkan
sisanya diteruskan, maka warna gedung merupakan perpaduan antara
warna langit atau pemandangan lain di sekitarnya.
- Tingkat keawetan Interior Ruangan dalam terasa lebih sejuk karena
energi tidak tersalurkan secara keseluruhan, menyebabkan sinar UV yang
TEKNIK GAMBAR BANGUNAN 2014/2015 9
MAKALAH MKBT PENGENALAN KACA
Kaca Stopsol
Sifat : seperti cermin (dilapisi lapisan transparan tipis.)
Aplikasi : jendela rumah / jendela perkantoran.
Kaca One Way
Termasuk jenis kaca yang mahal, karena benda hanya tampak dan tidak dapat dilihat dari
dua sisi.
Sifat : tembus pandang dari satu arah.
Aplikasi : untuk jendela / bangunan lainnya
e. Kaca Hias
Kaca Patri
Bermotif sama seperti kaca flora.
Aplikasi : Kaca ini biasa digunakan untuk dekoratif jendela dan pintu. Jarang
ditemui di rumah tinggal.
Kaca Ukir
Aplikasi : partisi dan jendela/pintu rumah.
Kaca Painting
Sama halnya dengan kaca bening, namun kaca bening sendiri hanya sebagai
bahan dasarnya saja. Kaca gambar dapat digambar/dilukis sesuai dengan
permintaan pelanggan.
Kelemahan :cepat pudar jika terkena cahaya matahari
Warna: Bening (warna dasar kaca)
f. Kaca Grafir
Kaca grafir ada tiga jenis, yaitu:
Kaca Inlay
Background disemprot dengan pasir
Aplikasi : Jendela dan pintu bangunan.
Kaca Sandblasting
Objek disemprot dengan pasir. Sun glass + sketsa kaca bening yang disemprot dengan
pasir putih yang kasar. Atau menggunakan sketsa. Kaca sandblasting digunakan untuk
membuat kaca ukir.
Kaca Bening + Coating
Sama seperti halnya kaca bening biasa, kaca bening ini menggunakan coating
pada salah satu bagian sisinya.
- Warna, Warna Kaca laminated yang dibuat dari polyvinil film yang
merupakan pigmen solid, tersedia dengan pilihan warna-warna menarik,
dan bervariasi.
Aplikasi:
- Untuk pintu partisi digedung ataupun dirumah pribadi dimana kekuatan
dan kebeningan kaca serta keamanan dibutuhkan.
- Untuk Kaca atap (skylight, kanopi), kaca lantai, dll
- Untuk kaca depan dan kaca jendela dari berbagai jenis kendaraan.
- Untuk kaca anti peluru.
- Untuk loket dan tempat menyimpan dan memamerkan barang-barang
berharga.
- Dengan polyvinil film yang berwarna akan menjadikan kaca laminated
sebagai hiasan yang indah untuk jendela dan partisi.
- Arsitektural, karena kelebihan yang dimiliki kaca laminated, maka
semakin banyak arsitek menggunakannya pada gedung gedung yang
ramai dikunjungi orang atau dirumah rumah dimana banyak anak anak
bermain. Loket penjualan karcis di bioskop bioskop, loket di bank dan
tempat penyimpanan barang barang berharga.
- Kaca laminated juga digunakan pada jendela-jendela yang harus
menahan kerasnya tiupan angin atau derasnya tekanan air.
- Karena daya tahan yang.tinggi terhadap benturan dan tekanan angin,
maka kaca laminated merupakan kaca pengaman yang baik untuk kaca
depan dan jendela kendaraan bermotor (mobil, kereta api, kapal laut,
pesawat udara
Kaca Insulated
Insulating glass adalah suatu unit penghemat energi yang baik sekali, dibentuk
dari dua lembar kaca atau lebih yang terpisah oleh suatu rongga metal yang diisi
campuran udara dan zat pengering lalu disekat dengan rapat oleh penyekat
organik yang kedap udara. Insulating glass diproduksi dengan teknik vertikal
press yang otomatis. Proses manufaktur yang canggih ini menjamin setiap unit
tetap rata bentuknya dan berisikan udara kering.
Karakteristik umum:
- Peredam hawa panas. Udara kering diantara insulating glass akan
mengurangi perambatan hawa panas dan aliran udara diingin. Jikka
digunakan kaca berlapis sebagai kombinasi bahan insulating glass maka
akan membuat kehidupan kita lebih nyaman, efektif dan ekonomis.
- Peredam akustik. Udara kering diantara insulating glass dapat
melemahkan gelombang suara sehingga berfungsi pula sebagai peredam
suara yang efektif.
- Pencegah embun. Bahkan pada saat temperatur antara di dalam dan luar
ruangan berbeda, insulating glass tetap bebas dari embun karena adanya
zat pengering. Penggunaan Dinding dan jendela kaca pada gedung
gedung perkantoran, kaca yang dirancang untuk bahan panas atau
menyimpan udara sejuk seperti mobil, ruang kontrol pabrik, rumah sakit,
sekolah, toko toko mesin presisi, ruang kontrol mercusuar dan ruang
penyiar, ataupun tempat tempat yang memerlukan temperatur dan
kelembaban udara yang stabil/lemari pendingin.
b. Penghematan energi
Pengunaan kaca dalam bangunan rumah akan mengefektifkan cahaya yang masuk sehingga
anda tidak akan membutuhkan banyak lampu apalagi pada saat siang hari karena matahari bisa
masuk secara langsung.
c. Kemudahan perawatan
Perawatan kaca adalah sangatlah mudah jika anda bandingkan dengan papan misalnya,
perawatan kaca hanya tinggal dibersihkan dengan cairan pembersih saja sudah cukup.
d. Furnitur kaca
Meja, kursi dan cermin merupakan furnitur yg bisa dimanfaatkan. Kaca pada bagian atas
meja makan dan meja kantor memberikan kesan sophisticated dan eksekutif pada
interior rumah Anda. Pasangkan kaca dgn kayu, kulit atau logam jika menginginkan
estetika ruangan terlihat urban industrial
e. Aplikasi unik
Pernahkan terpikirkan untuk meletakkan sebuah aplikasi kaca di dapur atau tembok
kaca di kamar mandi? Home Interior rumah moderen mulai menggunakan kaca dgn cara
yg unik. Jika Anda ingin detail moderen, tambahkan kaca pada area basah seperti dapur
dan kamar mandi. Menjadikan tembok kaca sebagai pembatas kamar tidur utama dgn
kamar mandi utama bisa menjadi ide yg bagus.
f. Material eksterior
Pada awalnya kaca hanya digunakan sebagai pintu dorong dan di dinding untuk
membiarkan cahaya masuk serta mendapatkan gambaran visual luar ruangan. Kini, kaca
banyak digunakan untuk material eksterior lainnya. Salah satu yg paling populer adalah
penggunaan kaca di gedung pencakar langit. Di rumah, jika Anda ingin terhubung dgn
dunia luar, maka gunakan kaca yg besar di tembok dan furnitur kaca untuk
mentransformasi ruangan luar ke dalam.
9. Kesimpulan:
Dengan Penggunaan Kaca sebagai material bangunan, rumah anda akan lebih sehat karena
banyak sinar matahari yang masuk dan juga lebih terang sehingga hemat listrik. Disamping itu
penggunaan material kaca akan membuat ruangan lebih menyatu dengan alam.
Di era sekarang ini sepertinya tidak mungkin sebuah rumah berdiri tanpa adanya kaca,
walaupun ada rumah tanpa kaca tetapi tentunya sangatlah jarang dan jarang kita temui. Fungsi
dari kaca dalam bangunan sendiri yaitu memberikan efek tata cahaya dan juga fungsi estetik
untuk mempercantik ruangan anda. Tetapi dari penggunaan elemen kaca dalam membangun
rumah perlu pertimbangan yang tepat karena jika salah akan banyak kerugian juga untuk anda.
Sebaiknya anda harus mengetahui dahulu beberapa jenis kaca yang sering digunakan dalam
bangunan rumah terutama untuk rumah minimalis modern. Dan perawatan harus dilakukan
secara berkala untuk menjaga agar kaca yang ada dalam sebuah konstruksi tetap dalam
keadaan yang baik.