Anda di halaman 1dari 4

1.

1 Bahan Utama dan bahan penunjang Pembuatan Kaca

Bahan dasar utama dari pembuatan kaca pada Industry yaitu :

1.1.1 Pasir

Pasir adalah salah satu dari sekian banyak bahan penyusun kaca. Pasir kuarsa merupakan pasir yang
digunakan, karena tidak sembarang pasir bisa digunakan. Hal tersebut dikarenakan pasir kuarsa yang
digunakan harus murni dengan kandungan besi yang terkandung dalam pasir tersebut tidak boleh lebih
dari 0,015% dalam pembuatan kaca optik atau 0,45% untuk barang gelas. Komposisi yang terkandung
dalam pasir yang digunakan, turut menentukan memberikan efek terhadap produk kaca yang
dihasilkan.Mudah tembus cahaya merupakan salah satu sifat khas kaca sehingga banyak digunakan
dalam pembuatan kaca mata ( alat- alat optik ).Untuk partikel silika sangat diperhatikan karena hal ini
sangat berpengaruh pada temperature saat difurnace. Diperlukan waktu yang banyak untuk mengolah
silica jika ukurannya besar, maka untuk mendapatkan silica yang sesuai standar tersebut maka harus
diayak dan diolah untuk mendapatkan partikel yang lebih halus yang selanjutnya digunakan dalam prose
pembuatan. Pasir dalam pembuatan kaca berfungsi dalam membuat cairan kaca tersebut tahan
terhadap perubahan suhu secara mendadak. Pasir kuarsa sendiri banyak ditemukan di Indonesia yaitu
didaerah Sumatera Utara, Pulau bangka, Aceh, Belitung, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, dan sebagian
didaerah Papua.

1.1.2 Soda

Soda selain digunakan dalam industri makanan namun juga digunakandalam pembuatan kaca. Bahan
dasar kaca ini mempunyai rumus Na2O, yang didapatkan dalam soda abu padat (Na2CO3). Sumber
lainnya adalahdari bikarbonat, salt cake dan natrium nitrat. Soda merupakan pereaksi yang kuat,
sehingga sangat mudah bereaksi dengan ion lainnya. Soda padat (Na2CO3) memiliki sifat yang spesifik
seperti garam.Penggunaan bahan ini sendiri berfungsi untuk mengurangi titik lebur kaca, mempercepat
pembakaran, mempermudah pembersihan gelembung dan mengoksidasi besi. NaCO3 mempunyai
fungsi utama dalam pembuatan kaca, natrium karbonat berperan sebagai fluks untuk silika yang
berfungsi dalam menurunkan titik lebur dari campuran .

1.1.3 Feldspar ( tanah liat )

Feldspar atau tanah liat mempunyai rumus umum P2O.Al2O3.6SiO2, dimana R2O dapat berupa Natrium
Monoksida atau Kalium Monoksida ataupun dalam bentuk campuranya. Ini merupakan salah satu bahan
dasar pembuatan kaca dan juga merupakan sumber dari Na2O atau K2O dan SiO2. Alumina yang
terkandung didalamnya dapat memperlambat devitrifikasi dan menurunkan titik didih dari kaca.

1.1.4 Boraks

Boraks merupakan bahan tambahan yang dilakukan dengan menambah boron oksida dan Na2O dan
kepada kaca. Tapi boraks tidak terlalu sering digunakan, namun ini digunakan untuk kaca lembaran dan
kaca jendela. Sekarang boraks banyak digunakan dalam berbagai jenis kaca pengemas. Kaca ini telah
banyak digunakan sebagai kaca optik. Boraks merupakan salah satu zat kimia yang banyak digunakan
dalam industri seperti kaca.

1.1.5 Kerak Garam

Kerak garam atau yang lebih dikenal dengansebutan salt cake yang dipakai sebagai bahan tambahan
pada pengolahan kaca, dan beberapa sulafat lainnya yaitu ammonium sulfat dan barium sulfat. Kerak
digunakan untuk membersihkan buih pada tanur tangka.

1.1.6 Kullet

Kulet/ kaca pecahan merupakan limbah kaca hancuran atau kaca yang tidak digunakan lagi yang
dikumpulkan dari pecahan gelas, barang rusak, pecahan beling dan kaca limbah. Kullet dapat digunakan
sebgai bahan dasar dalm pengolahan limbah dan segai bahn pencairan dalam pengolahan kaca. Selain
itu kaca pecahan juga banyak digunakan untuk menghasilkan produk berupa kaca atau produk jadi
lainnya. Bahan ini dapat digunakan 10-80% dari muatan bahan baku yang digunakan.

Tujuan penggunaan kullet ini yaitu untuk mengurangi penggunaan bahan utama dan biaya produksi,
memperkecil titik didih dalam pembuatan kaca, dan menghemat penggunaan bahan bakar.Karena pada
umumnya limbah kaca merupakan limbah yang mudah untuk diolah kembali menjadi produk kaca
lainnya. Selain itu kullet diumpankankan sebanyak 25% kedalam bahan baku.

Selain adanya bahan utama juga terdapat bahan penunjang dalamproses pembuatan kaca] yaitu zat
warna, stabilizer refining agent( penghilang gelembung ), untuk penghilang warna, opacifiers. Fungsi
daribahan- bahan tersebut yaitu untuk membantu menurunkan kelarutan dari kaca dalam air, tahan
terhadap serangan bahan- bahan kimia lainnya dan materi lainya yang terdapat di atmosfer. Bahan
penunjang pembuatan kaca tersebut antaranya yaitu :

1. CaCO3 atau limestone berfungsi membuat produk kaca tidak larut dalam air..

2. PbO berfungsi untuk membuat kaca menjadi mengkilap, transparan danmemiliki indeks bias yang
tinggi Jenis timbal yang digunakan yaitu kaca timbal yaitu PbO. PbO sendiri mempunyai kegunaan yang
tersendiri dalam industrI kaca, diantaranya yaitu :

a. menurunkan viskositas kaca

b. meningkatkan indeks bias kaca

c. meningkatkan kemampuan kaca untuk menyerap sinar-X

d. meningkatkan resistivitas listrik kaca

Menambahkan. PbO ke dalam industry kaca dapat membuat bahanlebih inert secara elektrik maupun
magnetis dan sering digunakan untuktujuan ini.
3. ZnO bermanfaat membuat kaca dan gelas dapat menahanperubahan temperature panas secara
mendadak, selain itu juga meningkatkan indeks bias dan memiliki sifat- sifat fisika dan kimia yangkhas.

4. CO3 berfungsi untuk meningkatkan berat spesifik dan indeks bias, timball oksida merupakan oksida
yang amfoter .

5. Al2O3 berfungsi dalam meningkatkan viskositas kaca dan membuat kacatahan terhadap zat kimia
lainnya.

6. Arsen Trioksida berperan untuk menghilangkan gelombang- gelombang yang terdapat pada kaca.

7. Mangan dioksida (MnO2), nikel oksida (NiO), logam selenium (Se) merupakan bahan penghilang
warna (decolorant), hal ini disebabkan kehadiran senyawa besi oksida yang ditambahkan pada proses
pembuatan kaca.

8. Unsur- unsur transisi yang ditambahkan akan memberikan warna tertentu terhadap produk kaca yang
dihasilkan, terutama golongan pertama seperti Tc, Ca, Mn, Fe, V, Co, Ni, dan Cu Akibat adanya adsorbs
cahaya maka dihasilkan warna- warna tertentu. Contohnya Krom oksida akan memberikan warna hijau
sampai jingga. NiO akan menghasilkan heliotrope dalam kaca potas serta akan memberikan warna
coklat pada larutan natrium-timbal.

1.2 Proses Pembuatan Kaca di Industri

Pada proses pembuatan kaca dilakukan dengan beberapa ttahapan. Urutan pembuatan kaca sebagai
berikut :

1.2.1 Proses pencampuran bahan baku

Pada tahap ini akan dilakukan 3 tahap yaitu :

a.Mencampurkan bahan menjadi Mixed Batch

Bahan atau material yang dicampurkan yaitu soda ash, pasir silika, dolomite, kerak garam, feldspar, lime
stone, pewarna dan lain- lain sesuaidengan kaca yang diproduksi kemudian metode pencampurannya
menggunakan alat yaitu alat yang disebut dengan turbin. Pada proses ini mixing dibagi menjadi 2 macam
yaitu mixing kering. dan mixing basah

b.Pencampuran mixed batch dengan kullet

Setelah dilakukan proses mixing, kemudian batch pada mixing tersebut diangkut dengan belt conveyer
dan dibawa leh bucket elevator untukmasuk ke mixed tank. Setelah itu kullet yang berasal dari
circulating cullet. Setelah itu akan dilanjutkan dengan proses peleburan.
1.2.2 Proses peleburan (Melting)

Pada prosesini, batch dan kullet akan bercampur secara homogen (molten glass). Pada proses ini terjadi
perubahan wujud dari padat menjadi cair, dan ada beberapa zat yang berubah wuJud dari padat
menjadi gas atau cair menjadi gas. Pada proses ini terjadi proses endothermic (membutuhkan panas),
Karena pada proses melting diperlukan sejumlah panas/energi untuk melebur batch dan cullet tersebut,
dimana energi ini berasal dari pembakaran natural oleh molten glass.Pada proses ini menggunakan
tanur.Tanur tersebut yaitu :

1.Tanur Periuk ( port furnace ), dimana berfungsi untuk membuat kaca optik dan kaca seni melalui
proses cetak. Periuk tersebut terbuat dari suatucawan dari platina dan lempung pilihan.

2.Tanur Tangki (tank furnace ), Pada tanur ini kaca akan mengisi dasar tanur dan membentuk kolam.
Sama seperti tanur periuk, dinding tanu dapat mengalami korosi karena terkena panas. Kualitas kaca
dan umur tangki bergantung pada kualitas blok konstruksi yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai