epin.supionto@gmail.com
PROSES INDUSTRI GELAS KACA
Kaca merupakan sebuah substansi yang keras dan rapuh, serta merupakan
padatan amorf. Hal ini dikarenakan bahan bahan pembuat kaca bersifat amorf
yang mana dapat meleleh dengan mudah. Kaca merupakan hasil penguraian
senyawa senyawa inorganik yang mana telah mengalami pendinginan tanpa
kristalisasi. Komponen utama dari kaca adalah silika. Pada Proses pembuatan
kaca dari awal hingga menjadi kaca yang siap pakai harus melewati tahapantahapan seperti Raw Materials Preparation, Weighing & Mixing of Raw Material,
Melting ( Furnace), Glass Forming ( Metal Bath ), Glass Anneling ( Lehr ), Glass
Cutting & Glass Packaging. Semua tahapan ini akan menghasilkan sebuah kaca
yang berkualitas tinggi dengan harga jual yang tinggi pula. Proses yang sangat
menentukan hasil dari sebuah produk kaca yaitu proses pembakaran yang
dilakukan didalam dapur peleburan atau Furnace, fungsi dari Furnace adalah
untuk membakar material yang telah dicampur (mixed batch) dengan panas
Furnace mencapai suhu kira-kira 1425C sehingga material tersebut hancur dan
meleleh. Bahan bakar yang digunakan pada Furnace adalah Natural Gas.
Kata Kunci : Pemilihan Material dan Proses, industri Gelas Kaca.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan kaca
semakin meningkat. Begitu pula dengan negara kita. Kaca banyak sekali
digunakan oleh umat manusia karena sifatnya yang khas yaitu transparan,
tahan terhadap serangan kimia, efektif sebagai isolator listrik dan lain-lain.
Akan tetapi pengetahuan manusia tentang proses pembuatan kaca dari mulai
bahan baku sampai dengan hasil akhir jarang sekali yang mengetahuinya.
Melihat perkembangan produksi kaca di luar negeri jika dibandingkan
dengan di negara kita sangatlah jauh berbeda, pengetahuan tentang glass
menjadikan industri-industri kaca di sana terpacu untuk melakukan inovasi
setiap saat. industri kaca di indonesia baru mampu memproduksi kaca-kaca
plat biasa (windows glass), tapi coba kita tengok di luar sana, inovasi kaca
sangatlah luar biasa, mulai dari botol minuman sampai kepada layar anti
gores pada iPad, layar LCD, layar LED, dan inovasi-inovasi luar biasa
lainnya. Itulah yang menjadi
B. Tujuan Penulisan
2
BAB II
3
LANDASAN TEORI
Kaca atau gelas adalah salah satu alat rumah tangga yang bahan utama
penyusunnya adalah SiO2 dengan suhu pelelehan 1425 C. Kaca atau gelas
merupakan bahan pejal sekata, biasanya terbentuk apabila bahan cair tidak
berkristal disejukkan dengan cepat, dengan itu tidak memberikan cukup masa
untuk jaringan kekisi kristal biasa terbentuk. Kaca atau gelas termasuk
kelompok vitroida atau termogel, yang merupakan senyawa kimia dengan
susunan yang kompleks. Senyawa tersebut diperoleh dengan membekukan
lelehan yang lewat dingin. Kaca atau gelas ialah produk yang amorf dan
bening dengan kekerasan dan elastisitas yang cukup, tetapi sangat rapuh.
apabila dipandang dari segi fisika merupakan zat cair yang sangat dingin.
Disebut demikian karena struktur partikel-partikel penyusunnya yang saling
berjauhan seperti dalam zat cair namun dia sendiri berwujud padat. Ini terjadi
akibat proses pendinginan (cooling) yang sangat cepat, sehingga partikelpartikel silika tidak sempat menyusun diri secara teratur. Dari segi kimia,
kaca atau adalah gabungan dari berbagai oksida anorganik yang tidak mudah
menguap , yang dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa alkali
dan alkali tanah, pasir serta berbagai penyusun lainnya.
Kaca atau gelas biasanya dicampur dengan bahan lain untuk mengubah
cirinya. Misalnya seperti kaca atau gelas bertimah hitam yang menyebabkan
kaca atau gelas menjadi lebih berkilauan, hal ini karena adanya peningkatan
index pantulannya, sementara boron ditambahkan untuk mengubah ciri
termal dan elektriknya, seperti Pyrex. Penambahan barium juga dapat
meningkatkan indeks pantulannya, dan serium ditambahkan untuk kaca atau
gelas yang menyerap tenaga infra. Logam oksida juga ditambahkan untuk
memberikan warna pada kaca atau gelas. Peningkatan soda atau potash dapat
menurunkan
titik
lebur,
sementara
mangan
ditambahkan
untuk
oksida mangan akan menghasilkan warna ungu, oksida kuprum dan kromium
memberikan warna hijau, dan oksida kolbalt memberikan warna biru.
Sifat- Sifat kaca atau gelas :
Kaca atau gelas memiliki sifat-sifat yang sangat khas bila disbanding
dengan keramik.Kehasan sifat kaca ini disebabkan oleh keunikan silika
(SiO2) dan proses pembentukannya. Beberapa sifat kaca atau gelas yang
sangat umum adalah sebagai berikut :
1. Gelas merupakan bahan yang dapat ditembus oleh cahaya tampak dan sina
2.
3.
4.
5.
6.
infra merah
Padatan amorf (short range order).
Berwujud padat tapi susunan atom-atomnya seperti pada zat cair.
Tidak memiliki titik lebur yang pasti (ada range tertentu)
Mempunyai viskositas cukup tinggi (lebih besar dari 1012 Pa.s)
Transparan, tahan terhadap serangan kimia, kecuali hidrogenfluorida.
BAB III
PEMBAHASAN
3. Limestone (CaCO3)
Sumber gamping (CaO) yang terpenting adalah batu gamping dan
gamping bakar dari dolomite (CaCO3. MgCO3). Fungsi utama dari
CaCO3 adalah mempercepat proses pendinginan kaca. selain itu saat
proses pelelehan bahan baku CaCO3 juga dapat mempermudah peleburan
(menurunkan temperatur peleburan). Selain ketiga bahan baku di atas
dalam proses pembuatannya, digunakan pula beberapa bahan baku
tambahan antara lain :
a. Fledspar
Feldspar mempunyai rumus umum R2O. Al2O3.6SiO2, dimana
R2O dapat berupa Na2O atau K2O atau campuran keduanya. Sebagai
sumber Al2O3, feldspar mempunyai banyak keunggulan dibanding
produk lain, karena murah, murni, dan dapat dilebur. Dan seluruhnya
terdiri dari oksida pembentuk kaca. Al2O3 sendiri digunakan hanya bila
8
d. Kullet
Kulet (cullet) adalah kaca hancuran yang dikumpulkan dari barangbarang rusak, pecahan beling dan berbagai kaca limbah. Bahan ini dapat
dipakai 10% atau bahkan sampai 80% dari muatan bahan baku.
C-1500C), karena disini akan diubah bahan dari bentuk padatan kedalam
bentuk cairan.
2. Working with molten mass (Bekerja dengan bahan yang meleleh)
Adalah tahapan proses selanjutnya setelah fusion of raw materials,
disini bahan cair yang diperolah dicetak sesuai bentuk yang diinginkan
baik manual ataupun oleh bantuan mesin pencetak.
3. Annealing (Penyangaian)
Merupakan tahapan proses setelah tahap Working with molten
mass, bahan yang sudah dibentuk kemudian didinginkan secara bertahap
dalam suatu alat glass tempering machine, alat ini bekerja menurunkan
suhu secara bertahap sampai didapatkan bahan berbentuk kaca. Menurut
Austin 2005, proses pembentukan kaca dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Peleburan
Tanur kaca dapat diklasifikasi sebagai tanur periuk atau tanur
tangki. Tanur periuk (pot furnace), dengan kapasitas sekitar 2 t atau
kurang dapat digunakan secara menguntungkan untuk membuat kaca
khusus dalam jumlah kecil di mana tumpak cair itu harus dilindungi
terhadap hasil pembakaran. Tanur ini digunakan terutama dalam
pembuatan kaca optic dan kaca seni melalui proses cetak. Periuknya
sebetulnya ialah suatu cawan yang terbuat dari lempung pilihan atau
platina. Sulit sekali melebur kaca di dalam bejana ini tanpa produknya
terkontaminasi atau tanpa sebagian bejana itu sendiri meleleh, kecuali
bila bejana itu terbuat dari platina. Dalam tanur tangki (tank furnace),
bahan tumpak itu dimuat ke satu ujung suatu tangki besar yang
terbuat dari blok-blok refraktor, diantaranya ada yang ukuran 38 x 9 x
1.5 m dengan kapasitas kaca cair sebesar 1350 t. kaca itu membentuk
kolam didasar tanur itu, sedang nyala api menyembur berganti dari satu
sisi ke sisi lain. Kaca halusan (fined glass) dikerjakan dari ujung lain
11
tangki itu, operasinya kontinu. Dalam tanur jenis ini, sebagaimana juga
dalam tangki periuk, dindingnya mengalami korosi karena kaca panas.
Kualitas kaca dan umur tangki bergantung pada kualitas blok
konstruksi. Karena itu, perhatian biasanya ditujukan pada refraktori
tanur kaca. Tanur tangki kecil disebut tangki harian (day tank) dan
berisi persediaan kaca cair untuk satu hari sebanyak 1 t sampai 10 t.
tangki ini dipanasi secara elektrotermal atau dengan gas.
Tanur-tanur
kandungan kalor sensibel gas keluar dari situ, dan isian itu mencapai
suhu yang berkisar antar 1500C didekat tanur 6500C di dekat pintu
keluar.
Bersamaan
dengan
itu,
udara
dipanaskan
dengan
suhu
nyalanya
menjadi
menjadi
lebih
tinggi
lagi
tanur
regenarasi
itu
sudah
dipanaskan,
suhunya
harus
13
Penggosokan,
BAB IV
14
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kaca atau gelas adalah salah satu alat rumah tangga yang terdiri dari 3
bahan baku utama antara lain pasir kuarsa (SiO2), Soda ash (Na2O), dan
Limestone (CaCO3), serta bahan baku tambahan yang mulanya di proses
pada reaktor suhu tinggi ( 1000C-1500C ). Reaksi pembuatan kaca atau
gelas secara umum:
Na2CO3 +
aSiO2
Na2O.aSiO2 + CO2
CaCO3
bSiO2
CaO.bSiO2 + CO2
Na2SO4
+ cSiO2
Produk-produk yang berbasis kaca atau gelas antara lain layar LCD,
kaca berwarna, kaca antipeluru, fiberglass, kaca keramik, kaca antigores,
lambu bohlam, alat-alat laboratorium, plat kaca, kaca jendala, dan lain
sebagainya.
B. SARAN
Materi kimia industri tentang industri gelas kaca mesti dikaji secara
lebih mendalam agar semakin banyak mahasiswa yang memahami tentang
proses pembuatan gelas kaca. dengan semakin baiknya pemahaman
mahasiswa akan proses pembuatan kaca ini akan memberikan semangat baru
kepada mahasiswa untuk berinovasi sehingga lahirlah inovasi-inovasi
cemerlang tentang kaca di beberapa tahun ke depan dan produk gelas kaca
indonesia dapat bersaing di tataran dunia.
15