Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TEKNIK MANUFAKTUR 2

PROSES EKSTRUSI

Disusun oleh :

KELOMPOK 3

Anggota :

1. MUHAMAD IRFAN (1610911017)


2. ILHAM ROFIADI (1910911018)
3. MHD IRFAN FADILA RAHMAN (1910912016)
4. MOHAMMAD HANIF FIRYANDA (1910912029)
5. AGUNG TRI GUNAWAN (1910912034)
6. AUGI REZVOZANO (1910912041)
7. YAHYA RHAMADAN (1910913009)

PRODI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ANDALAS

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul“Proses
Ekstrusi” ini tepat pada waktunya.

Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Proses Manufaktur. Makalah
ini berisikan materi definisi proses ekstrusi, jenis-jenis proses ekstrusi, kelebihan dan kekurangan
proses ekstrusi, serta proses cacat yang dapat terjadi dalam proses ekstrusi. Kamipun menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar makalah ini dapat memuaskan semua pihak.

Akhir kata, kami berharap agar makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan
bermanfaat bagi para pembaca.

Padang, 29 April 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.........................................................................................................4
1.2. Rumusan Makalah...................................................................................................4
1.3. Tujuan.......................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................6
2.1. Definisi Ekstrusi.......................................................................................................6
2.2. Keuntungan dan Kelemahan..................................................................................8
2.3. Jenis-Jenis Extrusi...................................................................................................8
2.4. Extrusion Ratio.......................................................................................................13
2.5. Cacat pada Proses Ekstrusi..................................................................................14
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................................16
3.1. Kesimpulan.............................................................................................................16
3.2. Saran.......................................................................................................................16
Daftar Pustaka...............................................................................................................................17

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ekstrusi merupakan salah satu proses yang banyak digunakan dalam proses manufaktur.
Dimana aplikasinya sangat luas seperti dijumpai pada aplikasi-aplikasi struktur, komponen-
komponen mobil, sampai dengan proses pembentukan pada komponen-komponen yang
sangat kecil. Ekstrusi merupakan proses manufaktur dengan penekanan pada material
sampai terjadi deformasi plastis sehingga terbentuk komponen sesuai dengan bentuk yang
telah didesain. Dalam perkembangannya, proses ekstrusi telah memberikan kemudahan
bagi industri manufaktur dalam usaha pembuatan produk hasil industri. Hampir semua
industri manufaktur telah menggunakan teknologi die yang menggantikan kemampuan
keahlian tangan manusia. Penggunaan die akan memberikan dampak pada efisiensi waktu,
karena dengan adanya die memungkinkan untuk memproduksi dalam jumlah yang besar.
Transverse welding terjadi pada proses ekstrusi pada pertemuan permukaan ujung benda
kerja, yang sering memperlihatkan discontinue pada batas pertemuan antar permukaan
ujung benda kerja. Fenomena ini sering terjadi pada manufaktur alumunium untuk tujuan
yang continue ( mass production). Fenomena ini dapat menimbulkan masalah yang serius
terutama karena dapat menurunkan kualitas produk. Kebutuhan akan membuang lagi
sebagian produk menjadi hal yang tidak diinginkan dari sebuah manufaktur.

1.2. Rumusan Makalah

1. Apakah definisi dari proses ekstrusi?


2. Apa saja jenis-jenis proses ekstrusi?

4
3. Apa kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis ekstrusi?
4. Apa saja cacat yang dapat terjadi pada proses ekstrusi?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi dari proses ekstrusi.


2. Untuk mengetahui jenis-jenis proses ekstrusi.
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis ekstrusi.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis cacat yang dapat terjadi pada proses ekstrusi.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Ekstrusi

Ekstrusi merupakan salah satu proses yang termasuk dari karakteristik proses bulk
deformation. Dimana proses bulk deformation secara umum adalah mengubah bentuk
benda kerja secara signifikan dan besar-besaran. Karakteristik bulk deformation lainnya
yaitu perbandingan luas permukaan bidang benda kerja dengan volumenya relatif kecil
(mengapa diberi istilah bulk). Bulk berlawanan dengan sheet, di mana sheet memiliki luas
permukaan bidang yang jauh lebih besar dari volumenya.

Proses ekstrusi diperkenalkan sekitar tahun 1700 dengan memperkenalkan ekstrusi bahan
logam, dengan mengekstrusi pipa lead. Dalam prosesnya sebuah billet bulat di tempatkan
dalam sebuah chamber dan didorong melalui sebuah cekatan terbuka dengan menggunakan
sebuah ram. Hasil produk keluar dari die dengan pengurangan penampang permukaan.
Proses ekstrusi sederhana ditunjukkan pada gambar berikut di bawah ini.

Gambar 2.1. Proses Ekstrusi


6
Proses ekstrusi adalah proses pembentukan kompresi dimana logam kerja dipaksa mengalir
melalui celah cetakan untuk menghasilkan bentuk penampang yang diinginkan. Secara
umum, ekstrusi digunakan untuk menghasilkan bagian panjang penampang yang seragam,
seperti dalam pembuatan batang silinder, tabung berongga dan sebagainya.

Pembentukan logam metoda ini menggunakan gaya tekan yang relatif besar, sehingga pada
umumnya operasinya dilakukan pada temperatur tinggi. Pada temperatur tinggi, umumnya
logam memiliki tahanan deformasi rendah. Gaya deformasi menjadi rendah. Operasi
ekstrusi dilakukan dengan memasukkan billet berbentuk silindris ke dalam wadah atau
bejana ekstrusi, kemudian ditekan ke arah die atau cetakan. Cetakan ditahan dengan kuat
pada dinding wadah ekstrusi. Gaya tekan melalui batang penekan, atau punch akan meng-
upset atau mengodrong billet untuk memenuhi bagian dalam wadah. Sebagian logam akan
keluar lubang penampang cetakan menjadi bagian produk.

Pada awal ekstrusi, proses deformasi tidak tetap atau non steady, dan pada saat logam
keluar melalui lubang cetakan, deformasi berubah menjadi steady. Namun pada akhir
operasi, deformasi kembali menjadi non steady. Pada umumnya ekstrusi dipergunakan
untuk menghasilkan batang silinder atau tabung berongga, tetapi bentuk-bentuk penampang
yang tidak teratur juga dapat dihasilkan, dengan menggunakan logam yang mudah di
ekstrusi, misalnya aluminium. Karena pada ekstrusi dibutuhkan gaya yang besar, sebagian
besar logam diekstrusi dalam keadaan panas, di mana tahanan deformasi logam rendah.
Akan tetapi ekstrusi dingin mungkin dilakukan pada berabagai jenis logam dan telah
menjadi komersial yang penting. Reaksi billet ekstrusi dengan wadah dan cetakan
menghasilkan tegangan konfresi tinggi yang efektif untuk mengurangi retak bahan yang
terjadi pada pembentuk pertama dari ingot. Hal ini merupakan alasan utama bertambahnya
pemanfaatan ekstrusi untuk logam yang sulit dibentuk, seperti baja tahan karat, paduan-
paduan nikel dan bahan-bahan suhu tinggi yang lain.

Untuk bahan baku logam, dipanaskan terlebih dahulu agar menjadi lunak. Setelah itu
dimasukkan dalam container. Sebuah ram (stempel) menekan bahan tersebut melalui

7
sebuah die (cetakan). Akibatnya bahan menjadi mulur dan terbentuk sesuai dengan
penampang die.

2.2. Keuntungan dan Kelemahan

Keuntungan ekstrusi secara umum:

- Dapat menghasilkan bentuk melintang yang bervariasi, tetapi harus seragam,


- Struktur butir dan sifat kekuatannya bertambah dalam pengerjaan dingin dan hangat,
- Khusus untuk pengerjaan dingin, dapat dihasilkan toleransi yang ketat (presisi),
-Pada beberapa jenis ekstrusi, sisa material yang terbuang kecil atau tidak ada sama sekali.

Kekurangan ekstrusi secara umum:

- Permukaan retak – Bila permukaan ekstrusi pecah, hal ini sering disebabkan oleh gesekan
suhu ekstrusi, atau kecepatan terlalu tinggi. Hal ini juga bisa terjadi pada suhu yang lebih
rendah jika produk yang diekstrusi hanya sementara.
- Pipa – Sebuah pola aliran yang menarik oksida dari permukaan dan kotoran ke pusat
produk. Pola seperti ini sering disebabkan oleh gesekan yang tinggi atau pendinginan pada
daerah luar billet tersebut.
- Bagian internal yang pecah – Bila titik ekstrusi menghasilkan keretakkan atau void. Retak
ini yang dikaitkan dengan keadaan tegangan tarik hidrostatik di tengah zona deformasi die.
(Situasi yang sama dengan necked region dalam spesimen tegangan tarik)
- Garis Permukaan – Bila ada garis yang terlihat pada permukaan profil materi yang
diekstrusi. Hal ini sangat bergantung pada kualitas die production dan seberapa baik die
dipertahankan, karena beberapa residu bahan diekstrusi dapat menempel ke permukaan die
dan menghasilkan garis timbul.

2.3. Jenis-Jenis Extrusi

8
1. Berdasarkan konfigurasi fisik
a. Direct Extrusion (forward extrusion)

Pada ekstrusi jenis ini, logam dimasukkan ke dalam wadah dan ditekan dengan penekan
(ram). Penekanan tersebut membuat logam keluar dari lubang di sisi lain wadah dan
memiliki bentuk penampang sesuai dengan bentuk lubang (die).

Gambar 2.2. (a) Ekstrusi langsung untuk menghasilkan penampang berlubang atau semi
belubang; (b) penampang berlubang; (c) semi berlubang

Kekurangan ekstrusi langsung:

-Pada saat ram ditekan akan terjadi gesekan antara logam kerja dengan dinding kontainer,
sehingga gaya yang dibutuhkan menjadi sangat besar;
-Bila ekstrusi dilakukan dalam operasi pengerjaan panas, gesekan bertambah besar akibat
terbentuknya oksida pada permukaan logam kerja (bilet).

Untuk mengatasi hal ini, digunakan blok dummy sedikit lebih kecil dibandingkan dengan
diameter bilet, sehingga akan dihasilkan cincin tipis (yaitu lapisan oksida) yang tertinggal
pada dinding kontainer, dan produk akhir akan terbebas dari oksida.
9
b. Indirect Exstrusion (backward extrusion)

Pada ekstrusi ini, die dipasang pada pendorong (ram). Ketika pendorong mendorong
material, material tersebut akan mengalir melalui celah dengan arah yang berlawanan.
Cetakan dipasang pada ujung ram yang berlubang. Pada saat ram menekan bendakerja,
logam yang ditekan akan mengalir melalui lubang ram dalam arah yang berlawanan
dengan arah gerakan ram.

Kelebihan Indirect Extrusion

- Bilet tidak bergerak relatif terhadap kontainer, sehingga tidak terjadi gesekan antara bilet
dengan dinding kontainer;
- Karena tidak tejadi gesekan, maka gaya tekan yang dibutuhkan lebih kecil dibandingkan
dengan ekstrusi langsung.

Kekurangan Indirect Extrusion

- Karena ram yang digunakan berlubang, maka kurang kokoh dibandingkan dengan ram
pejal pada ekstrusi langsung;
- Hasil ekstrusi tidak dapat ditopang dengan baik sehingga sering terjadi deformasi
(pelengkungan) akibat gaya gravitasi.

Ekstruksi tidak langsung juga dapat digunakan untuk membuat produk


berlubang/tabular (gambar 5.33). Cetakan ditempatkan di ujung ram dan ditekan ke bilet,
sehingga logam mengalir di sekeliling ram menghasilkan bentuk cawan.

10
Gambar 2.3. Ekstrusi tidak langsung untuk menghasilkan penampang berlubang

c. Ekstrusi Impak

Dilakukan dengan kecepatan yang lebih tinggi dan gerakan yang lebih pendek
dibandingkan dengan ekstrusi konvensional. Ekstrusi impak/tumbuk digunakan untuk
membuat komponen secara tersendiri. Tumbukan dapat dilakukan dengan ekstrusi ke
depan (forward), ekstrusi ke belakang (backward), atau kombinasi dari keduanya.
Beberapa contoh ditunjukkan dalam gambar 5.36.

Ekstrusi impak untuk berbagai macam logam pada umumnya dilakukan dalam keadaan
dingin. Ekstrusi impak ke belakang lebih banyak digunakan. Produk yang dibuat dengan
proses ini antara lain tabung pasta gigi dan rumah bateri. Seperti ditunjukkan dalam
contoh, dinding yang sangat tipis dapat dibuat dengan proses ini. Dengan kecepatan tinggi
dapat dihasilkan reduksi yang besar dan kecepatan produksi yang tinggi, sehingga cara ini
merupakan proses komersial yang penting.

11
Gambar 2.3. Ekstrusi Impak

d. Ekstrusi Hidrostatik (hydrostatic extrusion)

Salah satu masalah yang dihadapi dalam ekstrusi langsung adalah gesekan antara billet
dengan dinding kontainer. Untuk mengatasi masalah ini digunakan fluida yang
ditempatkan di sekeliling billet di dalam kontainer. Fluida ditekan dengan menggerakkan
ram ke depan, sehingga fluida menekan seluruh permukaan billet (gambar 5.35),
mengakibatkan logam mengalir melalui die terbuka.

Gambar 2.4 Ekstrusi hidrostatik

Kelebihan ekstrusi hidrostatik

- Bisa dilakukan pada suhu ruang maupun suhu tinggi.


- Tekanan hidrostatisnya dapat meningkatkan sifat mampu bentuk bahan.
- Cocok untuk bahan yang terlalu getas jika diproses dengan direct extrusion.
- Mampu mengekstrusi dengan perbandingan reduksi yang tinggi pada bahan yang ulet.

Kekurangan ekstrusi hidrostatik

- Bahan awal harus dibentuk tirus atau lancip supaya rapat dengan die.
12
- Memerlukan seal untuk mencegah kebocoran pada lubang die ketika penekanan terjadi.

2. Berdasarkan temperatur kerja


a. Ekstrusi panas (hot extrusion)

Ekstrusi panas dilakukan pada logam yang suhunya di atas temperatur rekristalisasi. Suhu
tersebut mengurangi kekuatan bahan dan meningkatkan keuletan bahan. Ekstrusi panas
diperlukan ketika ingin mengurangi dimensi benda kerja secara ekstrim dan membentuk
benda yang kompleks. Logam yang biasa diekstrusi panas yaitu aluminium, tembaga,
magnesium, seng, timah, paduan logam-logam di atas, baja paduan.

Kelebihan ekstrusi panas

- Kekuatan logam dapat dikurangi, dan keuletan ditambah;


- Dapat mendeformasi logam kerja dengan pengurangan dimensi yang cukup besar;
- Dapat menghasilkan geometri produk yang lebih kompleks;
- Gaya ram yang dibutuhkan lebih kecil dan gerakan ram yang lebih cepat;
- Struktur butir kristal produk akhir yang dihasilkan lebih baik.

Kekurangan ekstrusi panas

- Terjadi pendinginan cepat pada permukaan billet yang bersentuhan dengan dinding
kontainer sehingga gesekan bertambah besar. Untuk mengatasi hal ini biasanya dilakukan
ekstrusi isotermal.
- Untuk beberapa jenis logam (seperti baja) dibutuhkan pelumas.

b. Ekstrusi dingin (cold extrusion)

Ekstrusi dingin dilakukan pada suhu ruang. Proses ini biasanya digunakan sebagai
finishing. Tujuan ekstrusi dingin agar benda kerja memiliki dimensi yang sesuai,
permukaan akhirnya baik, dan kekuatannya meningkat. Logam yang biasa diekstrusi

13
dingin yaitu aluminium, tembaga, magnesium, seng, timah, paduan logam-logam di atas,
baja karbon rendah, dan baja tahan karat (strainless steel).

Kelebihan ekstrusi dingin

- Kekuatan bertambah karena adanya pengerasan regang,


- Toleransi sangat ketat (presisi),
- Permukaan hasil ekstrusi halus karena tidak terjadi oksidasi,
- Laju produksi tinggi.

2.4. Extrusion Ratio

Disebut juga reduction ratio, didefnisikan sebagai:

Ao
r x=
Af

Dimana:

rx = rasio ekstrusi;

Ao = luas penampang billet awal; dan

Af = luas penampang akhir dari bagian yang diekstrusi.

Berlaku untuk ekstrusi langsung dan tidak langsung

2.5. Cacat pada Proses Ekstrusi

Beberapa jenis cacat (defect) dalam produk ekstrusi :

14
Gambar 2.5 Cacat pada produk Ekstrusi

a. Centerburst (gambar a), retak yang terjadi pada bagian dalam produk ekstrusi yang
terbentuk akibat adanya tegangan tarik sepanjang garis tengah (center line) bendakerja
selama proses ekstrusi.
b. Piping (gambar b), cacat yang terjadi pada proses ekstrusi langsung, dimana pada
ujung akhir billet terdapat lubang. Untuk menghindari terbentuknya cacat ini dapat
dilakukan dengan menggunakan blok dummy dengan diameter sedikit lebih kecil
daripada diameter billet. Nama lain dari cacat ini adalah tailpipe dan fishtailing.
c. Retak permukaan (surface cracking) (gambar c), cacat yang terjadi pada permukaan
hasil ekstrusi.

15
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan

Ekstrusi adalah proses pembentukan dengan penekanan logam kerja sehingga mengalir
melalui cetakan yang terbuka untuk menghasilkan bentuk pada bagian melintang sesuai
dengan yang diinginkan. Klasifikasi ekstrusi berdasarkan konfigurasi fisik di bedakan
menjadi 2 (dua) yaitu ekstrusi langsung (direct exstrusion) dan ekstrusi tidak langsung
(indirect exstrusion).

Pada Direct Extrusion di butuhkan gaya yang lebih besar, karena Pada saat ram ditekan
akan terjadi gesekan antara logam kerja dengan dinding kontainer. contoh produk yang
dapat dibuat dengan proses Direct Extrusion adalah produk berlubang atau semi
berlubang. Sedangkan pada ekstrusi tidak langsung (indirect extruction) bilet tidak
bergerak relatif terhadap kontainer, sehingga tidak terjadi gesekan antara bilet dengan
dinding kontainer.

3.2. Saran

Perlu adanya penambahan bembahasan mengenai proses ekstrusi langsung yang lebih
mendetail. Sehingga pembaca dapat lebih mengerti tentang perbedaan ekstrusi langsung
dan ekstrusi tidak langsung.

Penulis berharap dengan adanya makalah tentang proses extrusion yang telah
disajikan dapat dijadikan referensi ataupun tambahan wawasan bagi penulis maupun
bagi pembaca.

16
Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/30461247/Ekstrusi_Metal

https://dokumen.tips/documents/ekstrusi-pembentukan-logam.html

https://pdfslide.tips/documents/makalah-pengetahuan-bahan-extrusion-molding-method.html

Widyasanti, Asri. 2013. Ekstrusion. Bahan Kuliah Mesin dan Peralatan Pengolahan
Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Jurusana Teknik dan Manajemen Industri
Pertanian, Universitas Padjadjaran.

17

Anda mungkin juga menyukai