Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/304284006

Prinsip Kerja mesin Extrusi dan Permasalahan dalam Pengoperasiannya

Technical Report · October 2002


DOI: 10.13140/RG.2.1.4373.9768

CITATIONS READS
0 9,450

1 author:

Mochammad Dachyar Effendi


Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
31 PUBLICATIONS   7 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

REKAYASA PENERAPAN TEKNOLOGI MATERIAL BALISTIK HIBRID KOMPOSIT UNTUK BODY HULL KENDARAAN TEKTIS View project

PROGRAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INDUSTRI (PPTI) - View project

All content following this page was uploaded by Mochammad Dachyar Effendi on 23 June 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


BPPT
UPT PSTKP

Prinsip Kerja mesin Extrusi dan Permasalahan dalam


Pengoperasiannya

LAPORAN TEKNIS

Penyusun :
M. Dachyar Effendi, ST
Staf UPT-PSTKP Bali

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi


Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Seni dan Teknologi Keramik dan Porselin
Bali
Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi, Material dan Lingkungan

Oktober 2002
LEMBAR PENGESAHAN

Prinsip Kerja mesin Extrusi dan Permasalahan dalam


Pengoperasiannya

Penyusun :
M. Dachyar Effendi, ST
Staf UPT-PSTKP Bali

Mengetahui,
Kepala UPT-PSTKP Bali

Drs. I Gusti Ketut Astana


NIP. 680001353

ii
DAFTAR ISI

HAL
Halaman Judul ………………………………………………………………….. i
Lembar Pengesahan …………………………………………………………… ii
Daftar Isi …………………………………………………………………………. iii
Kata Pengantar …………………………………………………………………. iv
Ringkasan ………………………………………………………………………… v
1. PENDAHULUAN 1

2. Permasalahan Umum Operasi Extruder 2


2.1. Kondisi Massa Lempung yang Diekstrusi 2
2.2. Keserasian Kerja Bagian-bagian Ekstruder.
2.3. Ketepatan Operasi
3. Pengamatan Ekstrusi Lempung pada Industri Kecil Genteng 5
4. Penutup 6
DAFTAR PUSTAKA 7

iii
KATA PENGANTAR

Atas berkat rahmat Tuhan YME, akhirnya laporan Teknis Prinsip Kerja
mesin Extrusi dan Permasalahan dalam Pengoperasiannya dapat diselesaikan
dengan baik
Tulisan ini dibuat dalam rangka mencari upaya penyelesaian masalah
dalam pengoperasian mesin extruder yang dipakai di Unit Pelaksana Teknis
Pengembangan Seni dan Teknologi Keramik. Diharapkan pula tulisan ini
menjadi panduan upaya perekayasaan peralatan extrusi untuk kemudian dapat
diterapkan dalam bagian produksi UPT-PSTKP Bali serta dapat
dimasyarakatkan kepada perajin-perajin keramik setempat.

Semoga laporan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Denpasar, Oktober 2002

Penulis

iv
RINGKASAN
Mutu dan produktivitas hasil produksi industri bahan bangunan dari tanah liat
ditentukan oleh cara pembentukkannya, Cara pembentukan masa aduk lempung
ditentukan oleh kadar air lempung yang dibentuk, berdasar pada kelembaban massa
aduk lempung, dikenal cara pembentukan dengan sistem cetak tangan, extrusi, pres
setengah kering, dan pres kering.
Dari keempat cara pembentukan tersebut, sistem extrusi paling banyak digunakan
terutama di Amerika dan Eropa. Di Indonesia, semua industri menengah dan besar yang
memproduksi bahan bangunan dari tanah liat menggunakan extruder sebagai alat
pembentukannya.
Perkembangan mesin extruder tidak terlepas dari perkembangan pengalaman produsen
dan konsumennya, sehingga rancang bangun dan perekayasaannya juga selalu
mengalami perkembangan. Pengalaman penggunaan extruder adalah hasil dari
pemecahan permasalahan yang timbul selama proses produksi. Problem penggunaan
extruder ini lebih banyak dijumpai pada industri kecil bata/genteng.Oleh karena itu,
dalam tulisan ini ingin dikemukakan problem yang timbul dengan argumentasi
pemecahannya.

v
1. Pendahuluan yang mengelilingi poros dan berputar di
Mutu dan produktivitas hasil dalam silinder dengan panjang
produksi industri bahan bangunan dari tertentu(Barrel) Di depan barrel
tanah liat ditentukan oleh cara terdapat kepala extruder dan mulut
pembentukkannya, Cara pembentukan extruder (die).
masa aduk lempung ditentukan oleh Putaran spiral mengalirkan lempung
kadar air lempung yang dibentuk, ke sekeliling barrel dalam arah yang
berdasar pada kelembaban massa aduk menyilang arah poros, melalui ruang
lempung, dikenal cara pembentukan kosong (clearence) antara daun spiral
dengan sistem cetak tangan, extrusi, dan dinding barrel (yang beralur), ke
pres setengah kering, dan pres kering. arah kepala extruder. Di daerah kepala
Dari keempat cara pembentukan extruder lempung mengalami
tersebut, sistem extrusi paling banyak penekanarr terus menerus hingga padat
digunakan terutama di Amerika dan oleh lempengan penekan yang dipasang
Eropa. Di Indonesia, semua industri pada ujung poros extruder melalui
menengah dan besar yang memproduksi tekanan kepala extruder, lempung
bahan bangunan dari tanah liat selanjutnya dapat dialirkan kearah
menggunakan extruder sebagai alat mulut extruder (die), membentuk
pembentukannya. Pada industri kecil kolom lempung dengan bentuk dan
pun, penggunaan extruder mulai banyak ukuran yang ditentukan oleh bentuk die
mengganti sistem cetak tangan. dan alat pemotong kolom lempung.
Penggunaan extruder pada Aliran lempung tersebut berlangsung
kenyataannya lebih cocok sebagai alat terus menerus, sehingga extruder dapat
pembentukan karena mengikuti konsep berproduksi secara kontinyu.
modern tentang kontinyuitas proses pro- Berdasarkan mekanisme kerja
duksi. extruder tersebut, maka faktor-faktor
Sejak mesin extruder berkembang yang mempengaruhi kelancaran operasi
dalam berbagai tipe dan extruder dapat dituturkan sebagai
ukuran/kapasitasnya, di Indonesia juga berikut.
berkembang industri penghasil mesin 1. Kondisi massa lempung yang
extruder,meskipun masih pada tipe yang dialirkan oleh extruder.
seder-hana dan berkapasitas rendah. 2. Keserasian kerja bagian-bagian
Perkembangan mesin extruder tidak extruder.
terlepas dari perkembangan pengalaman 3. Ketepatan operasi.
produsen dan konsumennya, sehingga Ketidaksesuaian ketiga faktor tersebut
rancang bangun dan perekayasaannya dapat menimbulkan masalah-masalah
juga selalu mengalami perkembangan. yang menghambat pro-duksi kolom
Pengalaman penggunaan extruder lempung dan mutu kolom lempung
adalah hasil dari pemecahan yang-keluar melalui die.
permasalahan yang timbul selama Masalah ini dijumpai dalam bentuk:
proses produksi. Problem penggunaan - Rusuk-rusuk lempung yang keluar
extruder ini lebih banyak dijumpai pada melalui die bergerigi (sisi-sisi
industri kecil bata/genteng. kolomnya kasar) atau terjadi
Oleh karena itu, dalam tulisan ini ingin laminasi (belah-belah) setelah
dikemukakan problem yang timbul lempung kering atau ditakar.
dengan argumentasi pemecahannya. - Lempung tidak dapat mengalir
atau tidak ada hasil extrusi.
Kecepatan kolom lempung keluar
2. Studi Literatur die lambat, tetapi mutu kolom
2.1. Permasalahan Umum Operasi lempungnya baik.
Extruder.
Extruder terdiri dari daun spiral 2.2. Kondisi Massa Lempung
1
yang Diekstrusi mengalir kearah die, maka tidak terjadi
Tingkat keplastisan massa extrusi.
lempung merupakan salah satu faktor Untuk mengatur keplastisan
penentu berhasilnya proses lempung yang akan diextrusi, perlu
pengalirannya dalam silinder/barrel dilakukan persiapan sebelumnya,
extruder, fraksi kasar akan lebih seperti pemeraman lempung yang
banyak terkumpul ke arah dinding cukup waktunya, penghalusan lempung
barrel dan dinding die sehingga dengan mesin roll, kerataan adukan.
menyebabkan tekanan gesekan yang lempung dan air dalam mesin
besar melawan arah aliran lempung. pengaduk dan sebagainya.
Gesekan lempung dengan die Penyiapan kondisi massa aduk ini
menyebabkan kolom ler yang keluar sangat penting, oleh karena itu, dalam
dari die mei bergerigi atau kasar perkembangannya mesin extruder
permul nya. dirakit terpadu dengan peralatan
Adanya gaya gesekan yang menye penyiapan massa sehingga timbul hasil
babkan terjadinya gerigi pada rusuk- rancangan mesin extruder yang
rusuk kolom lempung dapat diamati berbentuk kombinasi “Crusher-mixer-
dari adanya perbedaan kecepatan extruder", "Double Shaft Mixer
aliran kolom lempung antara bagian Extruder", “Mixer-Extruder hampa
tengah dan bagian sudut die, sedang, (vakum)”, dan lain-lain.
kecepatan aliran kolom bagian tengah Keplastisan lempung dalam extruder
lebih besar. Gerigi pada rusuk-rusuk lebih ditentukan oleh kadar airnya,
kolom lempung sering dapat diatasi sehingga pada kondisi kadar air
dengan memberi pelumasan yang optimum untuk berbagai jenis lempung
cukup pada dinding die. Pelumasan dapat dilakukan proses extrusi dengan
dapat dilakukan dengan menggunakan baik. Kadar air lempung dalam extruder
bahan pelumas minyak tanah, yang baik adalah antara 25-35% untuk
campuran minyak solar dengan minyak extrusi lunak dan 15-25% untuk extrusi
nabati, uap air atau air. keras (menggunakan pompa vacum).
Dalam hal menggunakan air sebagai 2.2. Keserasian Kerja Bagian-bagian
bahan pelumas, sering menimbulkan Ekstruder.
masalah baru, setelah masalah gerigi Bagian-bagian extruder, seperti
pada rusuk kolom lempung dapat spiral extruder, kepala extruder, dan
diatasi, yaitu kolom lempung menjadi mulut extruder harus mempunyai
kurang padat (lembek), akibatnya sulit keserasian kerja untuk memudahkan
dipotong atau dipindahkan setelah lempung dialirkan, dipadatkan, dan
dipotong-potong. dibentuk. Keserasian bagian-bagian
Pemecahan yang lain sering juga tersebut ditentukan dari rancang bangun
berhasil, yaitu dengar membuat sudut dan perekayasaannya, seperti misalnya
luar die nya agak lengkung, untuk perbandingan antara diameter barrel
memperkecil gesekan. Lempung yang dengan jarak daun spiral (pitch),
terlalu plastis (kadar fraksi halusnya panjang/pendeknya die, sudut
tinggi), selama proses exttrusi akan kemiringan die (die taper) dan lain-lain.
memadat di bagian daun spiralnya Dari parameter rancang bangun
sementara .yang mengalir kearah tersebut, bagian yang kritis adalah pada
dinding barrel lebih lunak, sehingga rancangan dienya, karena dibagian ini
perputaran daun spiral dalam barrel merupakan bagian yang memberikan
terjadi slip karena lempung yang padat tahanan balik terbesar pada aliran massa
pada bagian daun spiral tergelincir lempung.
dalam lapisan lempung yang licin Berdasarkan panjang pendeknya
dibagian dinding barrel. Akibat dari kepala extruder dan mulut extruder,
peristiwa slip ini lempung tidak dapat didapat patokan umum dalam

2
penggunaan jenis tanah liat tertentu. an spiral.
Untuk tanah liat yang lebih plastis Dari persamaan tersebut dapat
diperlukan kepala extruder yang diartikan bahwa kecepatan ekstrusi
panjang dan die yang pendek, maksimal dicapai pada kenaikan
sebaliknya untuk tanah yang kurang kecepatan putaran dari N = 0 hingga N
plastis diperlukan kepala extruder yang = A/(2B) dan kecepatan ekstrusi turun
pendek dan die yang panjang. kembali hingga sama dengan nol
Ketentuan tersebut berlaku terutama apabila N =A/B. Harga N = A(2B)
untuk pembentukan kolom lempung diperoleh dari penjabaran Qmax –
yang pejal, sedang untuk kolom dQ/dN = A - 2BN = 0, harga N = A/B
lempung yang berlobang atau diperoleh dari penjabaran Q = AN -BN2
berdinding tipis ditekankan penggunaan = 0.
die yang pendek. Dalam rancangan die, Dari persamaan tersebut dapat
faktor kemiringan die memberi disimpulkan bahwa kecepatan ekstrusi
pengaruh terhadap kecepatan extrusi akan sebanding dengan kenaikan
dan mutu produknya. Makin besarnya kecepatan putaran spiral hingga
sudut kemiringan die dapat mengurangi mencapai maksimal dan apabila
terjadinya gerigi pada kolom lempung kecepatan putaran spiral (pada
yang dihasilkan, tetapi memperbesar kecepatan ekstrusi maksimal)
kemungkinan laminasi pada kolom hasil dinaikkan hingga dua kalinya, maka
extrusi, karena terjadi aliran yang lebih kecepatan ekstrusi akan sama dengan
cepat dibagian tengah di-banding nol. Jadi dengan coba-coba dapat
dengan aliran dibagian samping, lebih- ditentukan kecepatan putaran spiral
lebih apabila dienya panjang. Berbagai yang tepat untuk mengoperasikan
rancang bangun die me-rekomendasikan ekstruder agar dihasilkan kecepatan
sudut kemiringan die antara 4-100, ekstrusi maksimal, Pengoperasian
bahkan lebih kecil dari 4° atau datar. ekstruder pada kecepatan putaran spiral
diluar harga optimalnya akan
2.3. Ketepatan Operasi menyebabkan turunnya kecepatan
Mesin extruder yang telah di- extrusi extruder, Pengaturan
rancang dengan baik belum tentu dapat keplastisan lempung berdasarkan
berfungsi dengan baik apabila tidak kepada sifat-sifat lempung yang akan
diikuti dengan cara kerja yang baik diolah meliputi :
dalam mengopera-sikannya. - Kehalusan butiran massa tanah liat,
Dalam sistim operasi extruder,
faktor kecepatan putaran spiral dalam - Mineral lempung penyusunnya,
barrel mempengaruhi kecepatan kolom - Angka keplastisan lempung
lempung hasil extrusi. Selain itu cara (Plasticity Index Atterberg)
pengumpanan lempungpun dapat - Air pembentukan optimal.
memberi pengaruh yang sama. Pada berbagai extruder, kecepatan
Percobaan operasi extruder untuk putaran, spiral terletak antara 20 – 40
mencari kondisi operasi optimal putaran rpm (putaran per menit),
spiral extruder,. perlu dilakukan untuk Salah satu faktor yang mempengaruhi
setiap jenis lempung yang akan kecepatan ekstrusi adalah cara
digunakan, agar dicapai kapasitas pengumpanan lempung ke dalam
produksi maksimal. extruder. Pengumpanan yang terlalu
Menurut eksperimen secara cepat ke dalam barrel dapat
laboratorium (Good soon FJ, Clay menyebabkan lempung berkumpul atau
Preparation and Shaping, B.D.A (1962, meluap dibagian belakang daun spiral
halaman 72), kecepatan extrusi dapat (Tempat pemasukan). Pada prinsipnya,
dinyatakan menurut persamaan Qmax = proses ekstrusi harus dapat rnemadatkan
AN – BN2 ; A dan B adalah bilangan lempung ke arah dinding barrel, apabila
tetapan (konstanta) dan N adalah putar- pemadatan terjadi pada daun spiral
3
maka akan terjadt perputaran yang licin 50% atau lebih sedikit (pabrik-pabrik
(slip) dalam barrel yang licin. extruder merekomendasikan pengisian
Pengumpanan lempung yang tidak lempung dalam barrel antara 40 - 60%
proporsional hingga lempung tak volume barrel).
tertampung dengan baik dalam barrel 3. Pengamatan Ekstrusi Lempung
akan menyebabkan transportasi pada Industri Kecil Genteng
lempung oleh daun spiral menjadi Sebagai perbandingan, hasil
lambat dan lempung memadat di bagian pengamatan operasi. Extruder. (buatan
daun spiralnya. Kapasitas pengumpanan Bandung) untuk pembuatan genteng di
lempung harus dikendalikan sedemi- daerah kebumen adalah sebagai berikut
kian rupa sehingga volume barrel hanya :
terisi oleh massa lempung sebanyak

Nama Kecepatan Kecepatan Kecepatan Kepadatan


Perusahaan Diesel Spiral (rpm) Extrusi (Slab/jam) Lempung
Penggerak (rpm) (hardness tester)
HMF 1.400 35 1.240 6
MB0 1.400 39 1.213 7
F HM 1.170 31 1.000 6

Keterangan : 1. Tempat pengunpanan 5. Lempeng penekan


lempung 6. Spacer (kepala
2. Poros ekstruder ekstruder)
(penggerak) 7. Die (mulut ekstruder)
3. Spiral ekstruder (auger) 8. Clearance (ruang rugi)
4. Pitch (jarak spiral) 9. Barrel ekstruder

Lempung yang diekstrusi adalah lempung alluvial dengan kadar mineral lempung 30-35%
dan kadar air 35 – 45%-
Disain die :
Penampang depan = 18x18 cm2
Penampang belakang = 22x22 cm2
Sudut kemiringan = 5,2°
Panjang die = 22
4. Penutup
4
Pembahasan diatas diharapkan dapat membantu memecahkan masalah yang terjadi dalam
proses extrusi lempung, khususnya bagi industri kecil bata/genteng yang sedang
memodernisasikan proses produksinya

Daftar Pustaka

1. F.J. Goodson, Clay Preparation and Shaping, Building Developments Association,


Nottingham (1962)
2. Interceram Mr.3 (1982), Factors Affecting Performance of Auger for Clay Ex+ru-tion and
their remedial measures, ha 1. 198 - 203
3. Brick & Clay Record January (1981), Lamination in Clay Ex+russion Causes and
Correction, ha I. 32-35
4. Koopman A., The Influence of Ex+ru+ion Die on the flow of Clay in the Die Internal Paper
no. 4, Bandung (1982)
5. Ceramic Bulletin vol. 33 no. 11, Handling the difficult Ex+ru+ion Problem ha 1. 326 -
327
6. Laporan Intern Balai Penelitian Keramik (1980).

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai