DISUSUN OLEH :
Kemal Al Ghifari : 22338050
Shoerea Gusmaifitra : 22338066
Nando Syafriwan : 22338059
DOSEN PENGAMPU :
Wanda Afnison, S.Pd., M.T.
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Ektrusi,
Gambar Kawat, Gambar Dan Pembuatan Tabung" ini tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Proses Manufaktur. Makalah ini
berisikan materi tentang proses ekstrusi, mesin dalam proses ekstrusi, cacat dalam proses
ekstrusi, gambar kawat, serta gambar dan pembuatan tabung. Kami pun menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar makalah ini dapat memuaskan semua pihak.
Akhir kata, kami berharap agar makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan bermanfaat
bagi para pembaca.
Penulis
BAB I
Pendahuluan
Ekstrusi merupakan salah satu proses yang banyak digunakan dalam proses manufaktur.
Dimana aplikasinya sangat luas seperti dijumpai pada aplikasi-aplikasi struktur,
komponen-komponen mobil, sampai dengan proses pembentukan pada komponen-
komponen yang sangat kecil. Ekstrusi merupakan proses manufaktur dengan penekanan
pada material sampai terjadi deformasi plastis sehingga terbentuk komponen sesuai
dengan bentuk yang telah didesain.
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Mengetahui apa itu proses ekstrusi
2. Mengetahui mesin apa saja yang digunkan dalam proses ekstrusi
3. Mengetahui apa saja cacat dalam proses ekstrusi
4. Mengetahui cara membuat gambar kawat
5. Mengetahui cara membuat gambar tabung
6. Mengetahui car pembuatan tabung
BAB II
Pembahasan
A. Proses ekstrusi
Proses ekstrusi adalah proses dimana logam dibentuk dengan cara menekannya melalui
rongga cetakan. Tekanan yang digunakan sangat besar. Proses ini dapat digunakan untuk
membuat batang silinder, tabung atau profil-profil tertentu.
1. Jenis ekstruksi
a. Menurut arah aliran logam
Ada dua jenis proses ekstrusi, yaitu ekstrusi langsung (direct extrusion) dan ekstrusi tidak
langsung (indirect extrusion, back extrusion). Secara skema dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.
Gambar 2. Pengaruh jenis proses ekstrusi terhadap gaya ekstrusi (a. langsung, b. tidak
langsung)
Tekanan ekstrusi adalah gaya ekstrusi dibagi dengan luas penampang logam yang
diekstrusi. Kenaikan tekanan ekstrusi dengan cepat pada awal proses disebabkan oleh
adanya gesekan antara logam dengan kontainer. Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa
pengaruh gesekan lebih besar pada ekstrusi langsung disbanding dengan ekstrusi tidak
langsung.
Dalam proses ekstrusi langsung aliran logam melalui cetakan terjadi sesaat setelah
tekanan maksimum dicapai. Kemudian tekanan ekstrusi berkurang karena logam menjadi
semakin pendek dan permukaan gesek semakin berkurang.
Pada proses ekstrusi tidak langsung, aliran logam melalui cetakan terjadi sesaat setelah
tekanan maksimum dicapai, tetapi karena pengaruh gesekan sangat kecil, maka tekanan
ekstrusi tidak berubah banyak selama proses berlangsung. Mendekati akhir proses,
tekanan ekstrusi naik dengan cepat sekali, karena itu ekstrusi harus dihentikan dengan
meninggalkan sebagian kecil dari benda kerja yang belum diproses.
Rasio ekstrusi adalah perbandingan antara luas permukaan logam sebelum dan sesudah
diekstrusi. Harga rasio ekstrusi dapat bervariasi dan bergantung pada jenis material yang
digunakan. Gaya ekstrusi dapat dinyatakan sebagai:
Ao
P=kAo ln ( ¿
Af
dengan :
P = gaya ekstrusi
k = konstanta ekstrusi
Ao = luas penampang kontainer
Af = luas penampang lubang dies.
2) Ekstrusi Dingin
Jika proses ekstrusi berlangsung di bawah suhu kristalisasi atau suhu ruangan, proses tersebut
disebut ekstrusi dingin. Kaleng aluminium, silinder, tabung yang dapat dilipat, dll. Adalah
contoh dari proses ini.
Keuntungan:
Sifat mekanik yang tinggi.
Permukaan akhir yang tinggi
Tidak ada oksidasi pada permukaan logam.
Kekurangan:
Diperlukan kekuatan tinggi.
Produk dicapai dengan pengerasan regangan.
Mesin ekstrusi adalah mesin yang digunakan untuk membentuk bahan plastik, karet, atau
logam menjadi berbagai bentuk. Mesin ini bekerja dengan cara memaksa material melalui
cetakan, yang membentuknya menjadi profil yang diinginkan.
Komponen utama penyusun mesin ekstrusi meliputi:
1. Hopper.
Hopper adalah tempat berbentuk corong untuk menampung material yang akan
diekstrusi.
Tingkatkan suhu barel secara bertahap secara merata untuk setiap zona.
Periksa layar dan bersihkan jika diblokir.
Periksa penyumbatan di hopper.
Periksa konfigurasi sekrup.
Bersihkan sekrup sebelum produksi.
Proses wire drawing dimulai dengan pembuatan konstruksi tempat masuknya logam ke
dies terlebih dahulu. Jadi, nantinya kawat yang masuk dies akan menarik pelumas
bersama. Biasanya, bentuk dari konstruksi ini berupa lonceng supaya mampu
meningkatkan tekanan hidrostatis dan memindahkan aliran pelumas. Ketika melihat alat
penarikan logam ini, kita dapat melihat adanya sudut reduksi (reduction angle).
Sudut reduksi ialah bagian dari cetakan yang menjadi tempat terjadinya reduksi diameter.
Sudut ini termasuk variabel cetakan yang cukup penting dalam wire drawing. Kemudian,
ada juga daerah bantalan (bearing) dimana akan menambah gesekan pada permukaan
kawat. Daerah permukaan bantalan berguna dalam memastikan diameter
dan roundness kawat sesuai dengan target.
Ada lagi bagian tirus belakang (back relief) pada cetakan yang bisa membuat kawat
mengembang sedikit tatkala keluar dari cetakan. Biasanya, batas reduksi penampang
untuk setiap tahap cetakan tidak lebih dari 30-35%. Supaya memperoleh diameter akhir
dengan total lebih besar dari 35%, maka dibutuhkan reduksi ganda atau bertahap. Jadi,
tidak dilakukan satu kali reduksi dalam wire drawing.
Nantinya, diameter kawat akan senantiasa berkurang begitu melewati cetakan tertentu,
sementara dari segi kecepatan dan panjangnya terus bertambah. Supaya tidak
terjadi slip antara kawat dan blok, kecepatannya memang harus bertambah besar. Hal
tersebut bisa dicapai jika setiap blok dipasangi motor tersendiri. Jika kecepatan kawat dan
blok tidak sejalan, maka kawat akan menggeser blok ketika berputar. Nantinya, bisa
terjadi gesekan berlebihan sehingga menyebabkan panas.
Penarikan logam ini dilakukan pada keadaan dingin. Tetapi, deformasi plastik dan
gesekan sudah tentu akan menaikkan temperatur bahkan sampai puluhan derajat celcius.
Sebagian panasnya bisa dilepaskan ke pendingin blok dan dies. Namun, tentu saja tidak
semua panasnya mampu diserap. Oleh sebab itu, tatkala deformasi, temperatur kawatnya
tidak boleh lebih dari 160 derajat celcius. Jika temperatur terlalu tinggi nantinya akan
mengubah sifat sifat metalurgis dari material tersebut. Jadi, tidak heran apabila perlu
memperhatikan perubahan temperatur meskipun proses berlangsung dalam suhu rendah.