Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

TEKNIK MANUFAKTUR 2
EKSTRUSI

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
ANGGOTA :
M. ARYA WAHYU PRATAMA (1710911004)
RAHMAT MULIA (1710911028)
RAHMAT DARMAWAN (1710911035)
MUHAMMAD ABDUL GANIY S (1710912030)
RIVALDO ADRIAN (1710913031)
IHSAN RAMADHAN (1710913033)

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
2019
EKSTRUSI
1. Pengertian
Ekstrusi adalah proses pembentukan dengan penekanan logam kerja sehingga
mengalir melalui cetakan yang terbuka untuk menghasilkan bentuk pada bagian
melintang sesuai dengan yang diinginkan. Aluminium, tembaga, kuningan, baja dan
plastik adalah contoh bahan yang paling banyak diproses dengan ekstrusi. Contoh
barang dari baja yang dibuat dengan proses ekstrusi adalah rel kereta api. Pada awal
ekstrusi, proses deformasi tidak tetap atau non steady, dan pada saat logam keluar
melalui lubang cetakan, deformasi berubah menjadi steady. Namun pada akhir
operasi, deformasi kembali menjadi non steady.

Karena pada ekstrusi dibutuhkan gaya yang besar, sebagian besar logam
diekstrusi dalam keadaan panas, di mana tahanan deformasi logam rendah. Akan
tetapi ekstrusi dingin mungkin dilakukan pada berabagai jenis logam dan telah
menjadi komersial yang penting. Reaksi billet ekstrusi dengan wadah dan cetakan
menghasilkan tegangan konfresi tinggi yang efektif untuk mengurangi retak bahan
yang terjadi pada pembentuk pertama dari ingot. Hal ini merupakan alasan utama
bertambahnya pemanfaatan ekstrusi untuk logam yang sulit dibentuk, seperti baja
tahan karat, paduan-paduan nikel dan bahan-bahan suhu tinggi yang lain.

.
Keuntungan proses ekstrusi antara lain :
 Dapat menghasilkan bentuk melintang yang bervariasi, tetapi harus seragam,
 Struktur butir dan sifat kekuatannya bertambah dalam pengerjaan dingin dan
hangat,
 Khusus untuk pengerjaan dingin, dapat dihasilkan toleransi yang ketat
(presisi)
 Pada beberapa jenis ekstrusi, sisa material yang terbuang kecil atau tidak ada
sama sekali

2. Jenis Ekstrusi
Ekstrusi dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara yaitu berdasarkan :
 konfigurasi fisiknya,
 temperatur kerja,
 proses pembentukannya.
2.1 Klasifikasi Berdasarkan Konfigurasi Fisik :
 ekstrusi langsung (direct extrusion),
 ekstrusi tidak langsung (indirect extrusion).

2.1.1 Ekstrusi langsung


Proses ekstrusi ini merupakan proses ekstrusi yang paling sederhana. Dalam
pengerjaannya sebuah material dasar ditempatkan pada chamber yang berbentuk
silinder kemudian sebuah dammy blok ditempatkan di belakangnya. Kemudian gaya
dorong diberikan melalui sebuah ram mendorong material melalui cetakan (die)
pada ujung silinder. Die ini dapat didesain sesuai dengan bentuk geometri yang
diinginkan misalnya bentuk bulat, persegi, persegi panjang dan bentuk-bentuk lain
yang lebih komplek seperti bentuk Z, bentuk H dan bentuk U.
Ekstrusi langsung disebut juga ekstrusi kedepan (forward extrusion),
ditunjukkan dalam gambar berikut ini.

Gambar 1. ekstrusi langsung

Beberapa contoh produk yang dapat dibuat dengan proses ekstrusi langsung
adalah produk berlubang atau semi berlubang (lihat gambar).
Gambar 2. (a) Ekstrusi langsung untuk menghasilkan penampang berlubang atau semi belubang; (b)
penampang berlubang; (c) semi berlubang

2.1.2 Ekstrusi Tidak Langsung


Dalam prosesnya, sebuah die digerakkan ke arah material tidak bergerak
lagi dalam chamber. Teknik ini adalah kebalikan dari proses ekstrusi langsung.
Proses ini memerlukan gaya yang lebih kecil dibandingkan dengan ekstrusi
langsung karena lebih sedikit gesekan yang terjadi.
Ekstrusi tidak langsung; disebut juga ekstrusi ke belakang (backward
extrusion) atau ekstrusi mundur (reverse extrusion). Cetakan dipasang pada ujung
ram yang berlubang. Pada saat ram menekan benda kerja, logam yang ditekan
akan mengalir melalui lubang ram dalam arah yang berlawanan dengan arah
gerakan ram.
Gambar 3. ekstrusi tidak langsung untuk menghasilkan penampang tidak berlubang

Ekstruksi tidak langsung juga dapat digunakan untuk membuat produk


berlubang/tabular. Cetakan ditempatkan di ujung ram dan ditekan ke bilet,
sehingga logam mengalir di sekeliling ram menghasilkan bentuk cawan.

Gambar 4. ekstrusi tidak langsung untuk menghasilkan penampang berlubang

2.2. Klasifikasi Berdasarkan Temperatur Kerja


Ekstrusi dapat dilakukan dalam operasi pengerjaan panas atau pengerjaan
dingin tergantung pada :
 jenis logam yang diekstrusi,
 besar regangan yang dideformasi..
2.2.1 Ekstrusi Panas (Hot Extrusion)
Ekstrusi panas dilaksanakan pada tempratur tinggi untuk logam dan paduan
yang tidak mempunyai sifat ulet pada tempratur kamar, hal ini dimaksudkan untuk
mengurangi gaya ekstrusi.

Logam yang biasa diekstrusi panas :


 aluminium,
 tembaga,
 magnesium,
 seng,
 timah, dan
 paduan logam-logam di atas,
 baja paduan.

Keuntungan :
 Kekuatan logam dapat dikurangi, dan keuletan ditambah;
 Dapat mendeformasi logam kerja dengan pengurangan dimensi yang
cukup besar,
 Dapat menghasilkan geometri produk yang lebih kompleks,
 Gaya ram yang dibutuhkan lebih kecil dan gerqkan ram yang lebih cepat;
 Struktur butir kristal produk akhir yang dihasilkan lebih baik.

Kekurangan :
 Terjadi pendinginan cepat pada permukaan billet yang bersentuhan
dengan dinding kontainer sehingga gesekan bertambah besar. Untuk
mengatasi hal ini biasanya dilakukan ekstrusi isotermal.
 Untuk beberapa jenis logam (seperti baja) dibutuhkan pelumas.
2.2.2 Ekstrusi Dingin (Cold Extrusion)
Dikembangkan pada tahun 1940, cold extrusion secara umum
menunjukkan gabungan operasi seperti direct, indirect extrusion, dan forging.
Produk cold extrusion dapat berupa komponen otomotif, sepeda motor, sepeda,
komponen transportasi dan perlengkapan pertanian.
Logam yang biasa diekstrusi dingin :
 aluminium,
 tembaga,
 magnesium,
 seng,
 timah, dan
 paduan logam-logam di atas,
 baja karbon rendah,
 baja tahan karat (strainless steel).

Kelebihan ekstrusi dingin adalah:


 kekuatan bertambah karena adanya pengerasan regang,
 toleransi sangat ketat (presesi),
 permukaan hasil ekstrusi halus karena tidak terjadi oksidasi,
 laju produksi tinggi.

2.3. Klasifikasi berdasarkan proses pembentukan :


 Proses ekstrusi kontinu.
 Proses ekstrusi tidak kontinu (discrete).
2.3.1 Ekstrusi Hidrostatik (Hydrostatic Extrusion)
Salah satu masalah yang dihadapi dalam ekstrusi langsung adalah gesekan
antara billet dengan dinding kontainer. Untuk mengatasi masalah ini digunakan
fluida yang ditempatkan di sekeliling billet di dalam kontainer. Fluida ditekan
dengan menggerakkan ram ke depan, sehingga fluida menekan seluruh permukaan
billet, mengakibatkan logam mengalir melalui die terbuka.

Gambar 5. ekstrusi hidrostatik

Tekanan yang diperlukan dalam metode ini diteruskan melalui media cair
disekitar billet. Oleh karena itu tidak ada gesekan antara billet dengan container.
Besarnya tekanan biasanya mencapai 1400 Mpa, tekanan yang tinggi pada ruangan
diteruskan diteruskan oleh fluida ke permukaan die, sehingga mengurangi gesekan
dan gaya. Metode ini dikembangkan awal 1950, kebanyakan material yang ulet
yang digunakan dalam metode ini.
Biasanya metode ini dilaksanakan pada tempratur kamar dengan
menggunakan minyak nabati sebagai fluida, terutama castol oil karena memiliki
fungsi pelumas yang baik dan viskositasnya tidak dipengaruhi oleh tekanan. Untuk
ekstrusi pada tempratur yang tinnggi digunakan lilin, polimer dan glass sebagai
fluida. Material-material ini juga sebagai isolator dan dapat menjaga tempratur
billet selama proses dilakukan.
2.3.2 Ekstrusi impak
Metode ini hampir sama dengan metode indirect extrusion dan sering
digolongkan dalam kategori cold extrusion. Punch menekan dengan cepat pada
blank, dimana blank tersebut diekstrusi kearah berlawanan. Ketebalan produk
ekstrusi ini sebagai fungsi celah antara punch dan die.
Kebanyakan logam non ferrous dapat di ekstrusi dengan metode ini dengan
menggunakan pres vertical dengan laju produksi sebesar 2 komponen/detik.
Metode ini dapat menghasilkan ketebalan tube yang tipis, dengan rasio ketebalan
dan diameter sebesar 0,005. Akibat dari metode ini adalah bentuk komponen
simetris dan kelurusan punch dan blank menjadi hal penting.

Gambar 6. Ekstrusi impak


3. Tahapan – Tahapan Ekstrusi

a. Memasukkan billet berbentuk silindris ke dalam wadah atau bejana ekstrusi


b. Kemudian ditekan ke arah die atau cetakan
c. Cetakan ditahan dengan kuat pada dinding wadah ekstrusi.
d. Gaya tekan melalui batang penekan, atau punch akan meng-upset atau
mengodrong billet untuk memenuhi bagian dalam wadah
e. Sebagian logam akan keluar lubang penampang cetakan menjadi bagian
produk.

Gambar 7. Tahapan Ekstrusi

4. Produk Yang Dapat dihasilkan Oleh Proses Ekstrusi


Pada umumnya ekstrusi dipergunakan untuk menghasilkan batang
silinder atau tabung berongga, tetapi bentuk-bentuk penampang yang tidak
teratur juga dapat dihasilkan. Contoh barang yang dibuat dengan proses
ekstrusi adalah rel kereta api, komponen sepeda motor, sepeda, komponen
transportasi dan perlengkapan pertanian.

Gambar 8. contoh hasil ekstrusi


DAFTAR PUSTAKA

http://repository.binus.ac.id/content/D0592/D059213255.doc
Harper, Charles A.; et al. (2000). Modern Plastics Handbook (1st ed.). Mc Graw Hill.
http://www.wikipedia.co.id, search Ektrusi (Manufaktur), Th.2015
http://www.capalex.com, Extression, Th.2015
http://www.Google.co.id, search Ardy.biz Extression, Th.2015
http://www.blogspot.com, Ariyanto Novri, Desember Th.2009

Anda mungkin juga menyukai