Anda di halaman 1dari 25

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Extruder

Ekstrusi merupakan proses yang melibatkan suatu dorongan sistem ulir

terhadap bahan untuk dapat melewati suatu ruangan sempit dan menggunakan

pemanasan sehingga bahan menjadi cair maupun setengah cair.

Prinsip ekstrusi pada thermoplastic adalah proses pada material sampai

mencapai meleleh akibat panas dari luar / panas gesekan dan yang kemudian

dialirkan ke die oleh screw yang kemudian dibuat produk sesuai bentuk yang

diinginkan. Proses ektrusi adalah proses kontinyu yang menghasilkan beberapa

produk seperti film plastik, talirafia, pipa, peletan, lembaran plastic, fiber, filament,

selubung kabel dan beberapa produk dapat juga dibentuk.[1]

Gambar 2.1 Penampakan mesin Extruder

4
5

alat ekstruder dibagi menjadi dua yaitu ulir tunggal (single screw extruder) dan ulir

ganda (double screw extruder).

2.2. Cara kerja Mesin

Prinsip kerja dari single screw extruder yaitu dimulai dengan memasukkan

bahan mentah ke dalam hopper, lalu bahan mentah tersebut akan berada diantara ulir

putar dan barrel. Pada tahap ini, panas ditambahkan pada berbagai area selama bahan

mentah berada dalam barrel. Setelah bahan melewati barrel, kemudian bahan ditekan

melalui die dengan bentuk yang spesifik. Hasilnya adalah produk yang matang dan

mempunyai bentuk. Proses pemasakan menyebabkan bahan tercampur dan akan

menimbulkan perubahan reaksi kimia yang ditentukan oleh tingkat pemotongan yang

tinggi dan kondisi temperatur di dalam ulir.

Terdapat tiga bagian utama dalam mesin ekstruder yaitu feeding zone,

compretion section, metering section. Pada single screw extruder, bahan langsung

dimasukkan ke dalam feeding zone dan udara dalam barel akan mengalami desakan

ke arah luar sehingga bahan dapat memenuhi ruang di dalam barel. Pemberian

tekanan pada bahan terjadi di compretion section. Akan terjadi gesekan antara ulir

dengan dinding barrel yang akan mengakibatkan suhu menjadi tinggi. Shear rate dan

kenaikan suhu terjadi sangat cepat pada bagian compretion section. Suhu tertinggi

terjadi sebelum bahan disemprotkan dan dicetak melalui lubang die. Setelah melewati

lubang die, bahan akan terkena suhu ruangan dan suhu pada bahan akan berkurang

secara berkala [2]


6

2.3. Komponen mesin Extruder

Komponen mesin extruder terdiri dari bagian yang bergerak dan bagian yang

diam komponen tersebut terdiri dari yaitu :

2.3.1 Hopper : tempat masuknya bahan (feeder)

Gambar 2.2 Hopper

Hopper adalah wadah atau bejana yang diisi dari atas dan lubang pengeluaran

dibagian bawah. Hopper di buat atau di design sesuai dengan kebutuhan alat yang di

gunakan umumnya hopper berbentuk seperti corong dengan bagian bawah selalu

mengecil [3]
7

2.3.2 Motor : sumber putaran ulir

Gambar 2.3 Motor listrik

Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah

energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk,

misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor,

mengangkat beban. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan

angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri

sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik

total di industri.

a. Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum

Arus listrik dialirkan pada kumparan yang berada di dalam case dari

motor yang digulung sedemikian rupa sehingga menghasilkan medan

magnet yang kemudian medan magnet ini digunakan untuk memutar rotor

pada motor karna gaya tolak-menolak pada kutub magnet. Motor-motor

memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran


8

yang lebih seragam. Dalam memahami sebuah motor, penting untuk

mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada

keluaran tenaga putar/ torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan.

Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok, yaitu:

1. Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran

energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torque nya

tidak bervariasi. Contoh beban dengan torque konstan adalah conveyors,

rotary kilns, dan pompa displacement konstan.

2. Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang

bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan variabel

torque adalah pompa sentrifugal dan fan (torque bervariasi sebagai

kwadrat kecepatan).

3. Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque

yang berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk

beban dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.

b. Prinsip Kerja Motor Listrik 3 Phasa

Motor 3 phasa memiliki 3 kumparan yang akan di alirkan arus listrik sehingga

akan menimbulkan medan magnet pada tiga titik di dalam motor 3 phasa, motor

ini bekerja /berputar apabila sudah dihubungkan dalam hubungan tertentu.

Mendapat tegangan sesuai dengan kapasitas motornya.

Bekerjanya hanya mengenal 2 hubungan yaitu :


9

1. Motor bekerja bintang /star (Y) berarti motor harus dihubungkan bintang

baik secara langsung pada terminal maupun melalui rangkaian kontrol.

hubungan bintang memiliki torsi yang lebih kuat karna ketiga kumparan di

aliri arus listrik yang sama besar dan sama kuat hanya saja kecepatannya

rendah

2. Motor bekerja segitiga /Delta (▲) berarti motor harus dihubungkan

segitiga baik secara langsung pada terminal maupun melalui rangkaian

kontrol. Pada hubungan ini motor listrik akan memiliki putaran yang cepat

hanya saja torsi nya lebih rendah di banding bintang.

2.3.3 Ulir / screw : penghasil tekanan yang akan diberikan pada bahan

Screw adalah jantungnya extruder, screw mengalirkan polimer yang telah

meleleh kekepala die setelah mengalami proses pencampuran dan hemogenisasi

pada lelehan polimer tersebut.


10

Gambar 2.4 single Screw Ekstrusi

Macam – macam screw :

a. Screw PVC

PVC adalah bahan yang tidak stabil jika berada dalam keadaan panas oleh

karna itu di perlukan Screw dengan kedalaman yang lebih untuk mengolah

PVC kriteria nya sebagai berikut yaitu 30-140 mm . L/D rasio berfariasi

antara 18-22 untuk single screw dan untuk twin screw adalah 16-18 Rasio

kompresi bervariasi antara 1.5-2.2 : 1 untuk single maupun twin (Product

Aplication and research center Mumbai polimer extrusion 4th adition

(rowendal)

b. Screw PE/PP

Screw ini hampir sama dengan PVC tetapi screw ini di buat lebih dangkal

namun dengan zona yang lebih panjang yaitu L/D rasio bervariasi 24:1 s/d

33:1 diameter scew 20mm-250mm, compresi rasio 2.5 s/d 3.1

c. Screw barrier (2 ulir)

Screw ini dibuat atau di desain dalam kasus-kasus tertentu . contohnya

dalam kasus material plastic belum meleleh secara sempurna maka di buat lah

Screw ganda atau barrier. Ini dapat memaksa hanya plastic yang meleleh

secara sempurna yang dapat lewat


11

2.3.4 Filter : filter di sini bukan untuk menyaring material tetapi di gunakan

untuk mengatur aliran material yang tadinya berputar menjadi horizontal

kearah die atau cetakan, filter disini biasanya berbentuk lingkaran dengan

banyak lubang

Gambar 2.5 Filter

2.3.5 Die : lubang cetakan untuk keluarnya produk jadi setelah proses

pemasakan, die sangat penting mengingat benda apa yang ingin di cetak

[4]

2.4 Pengertian plastic

Definisi plastik adalah senyawa polimer yang terbentuk dari polimerisasi

molekul- molekul kecil (monomer) hidrokarbon yang membentuk rantai yang


12

panjang dengan struktur yang kaku. Plastik merupakan senyawa sintesis dari minyak

bumi (terutama hidrokarbon rantai pendek) yang dibuat dengan reaksi polimerisasi

molekul- molekul kecil (monomer) yang sama , sehingga membentuk rantai panjang

dan kaku dan akan menjadi padat setelah temperatur pembentukan nya. Plastik

memiliki titik didih dan titik beku yang beragam , tergantung dari monomer

pembentuknya. Monomer yang sering digunakan adalah etena (C2H4),

propena(C3H6), styrene(C8H8), vinil klorida, nylon dan karbonat(CO3). Plastik

merupakan senyawa polimer yang penamaan nya sesuai dengan nama monomer nya

dan diberi awalan poli-. Contohnya, Plastik yang terbentuk dari monomer- monomer

propena, namanya adalah polipropilena.

Hampir semua plastik sulit untuk diuraikan. Plastik yang memiliki ikatan karbon

rantai panjang dan memiliki tingkat kestabilan yang tinggi, sama sekali tidak dapat

diuraikan oleh mikroorganisme.

2.5 Proses Pengerjaan Plastik

Proses pengerjaan bahan plastik banyak ragamnya, tetapi pengerjaan tersebut

belum tentu bisa masuk pada jenis plastik yaitu thermosetting atau thermoplastik. Jadi

pada prinsipnya ada pengerjaan hanya untuk thermosetting, pengerjaan hanya untuk

jenis thermoplastik dan adapula yang bisa digunakan oleh keduanya.

Metode-metode yang digunakan untuk mengkonversi bahan plastik dalam bentuk

pellet, butiran, serbuk, lembaran, cairan, atau dibentuk preforms ke bentuk atau
13

bagian.

Bahan plastik mungkin mengandung berbagai zat aditif yang mempengaruhi sifat

serta

processability dari plastik.

Ekstrusion moulding adalah suatu proses pembuatan plastik (termoplastik) yang

berbentuk profil atau bentukan yang sama dengan ukuran panjangnya yang cukup

besar. Proses ini digunakan untuk membuat pipa, selang, sedotan, dan sebagai nya.

Teknik ini merupakan metode tertua dalam pencetakan plastik, dan saat ini masih

digunakan untuk mencetak plastik termoset. Dalam proses ini, plastik atau butiran

yang homogen, dan dengan terus-menerus terbentuk. Produk yang dibuat dengan cara

ini termasuk tabung, pipa, lembaran, kawat dan substrat pelapisan, dan bentuk profil.

Proses ini digunakan untuk membentuk bentuk yang sangat panjang dengan jumlah

besar, lalu dapat dipotong-potong dengan bentuk menjadi kecil-kecil. Ekstrusi dapat

menghasilkan tingkat output tertinggi dari setiap proses plastik misalnya, pipa telah

dibentuk di tekanan 2000 lb / h (900 kg / jam).[5]


14

Gambar 2.6 alur pengerjaan ekstrusi

2.6 Macam-macam plastic

2.6.1 Plastik HDPE Polyethylene

adalah polimer termoplastik yang sering digunakan pada kehidupan sehari-

hari. Plastik ini memiliki sifat kimia dan fisika. Salah satu sifat kimia yang

dimiliki yaitu polimer jenis ini tahap terhadap pelarut asam maupun basa.

Polyethylene tersusun dari monomer yaitu etana (ethylene). Plastik HDPE tidak

tahan terhadap cahaya dan oksigen. Apabila dilakukan pemanasan tinggi akan

membentuk sambung secara silang dan diikuti dengan pembelahan ikatan acak,

tetapi tidak tejadi di polimerisasi. Plastik HDPE memiliki titik leleh pada suhu

200°C – 280°C. Jenis plastik ini terdekomposisi pada suhu 495°C pada fase gas,
15

cair, dan padat. Pada pirolisis suhu rendah plastik HDPE menghasilkan padatan

yang cukup tinggi, sedangkan pada pirolisis suhu tinggi menghasilkan gas yang

tinggi. Plastik jenis HDPE memiliki berat molekul 10.00 – 1000.000 g/mol

(Caglar dkk, 2009).

2.6.2 Plastik PET

Plastik PET memiliki titik leleh pada suhu 250°C – 260°C dan

terdekomposisi pada suhu 480°C. Plastik PET dapat terdekomposisi menjadi fase

gas, cair, dan padat. Densitas PET yaitu 0,9 g/cm3. Pada pirolisis suhu 600 °C

dengan bahan PET didominasi gas dengan kandungan CO2, benzene, vinyl

benzoate, benzoic acid, dan divinyl terephthalate. Plastik PET pada temperatur

rendah didominasi oleh TPA (Terephthalic Acid), pada kondisi temperatur tinggi

TPA akan terdekomposisi menjadi benzene, CO2, dan benzoic acid. TPA

merupakan molekul yang terdiri dari benzene (CH) dan gugus karboksilat

(COOH). Oleh karena itu, kandungan gas PET terdiri dari zat tersebut

Berdasarkan penelitian tersebut, TPA yang terkandung dari PET bersifat

menyublim, artinya molekul TPA secara cepat akan membentuk gas CO2, CO,

dan CH4 (Scheirs,2006)

2.6.3 Plastik PS

memiliki titik leleh pada suhu 180°C – 260°C. Densitas PS sebesar 0,960

g/cm3. PS terdekomposisi pada suhu 420°C menjadi fase padat, cair, dan gas. PS

merupakan polimer vinil dengan monomer stiren. Stiren merupakan hidrokarbon


16

cair yang dibuat berasal dari minyak bumi. Pada suhu ruangan, polistirena

berbentuk padat. Struktur PS yaitu rantai panjang karbon dengan gugus fenil

yang terikat pada atom-atom karbon tertentu. PS memiliki sifat termal yang baik

namun menjadi getas pada suhu dibawah 100°C. PS bersifat inert terhadap zat

kimiawi, tahan terhadap basa, asam halida, reduktor, oksidator, namun masih

dapar mengalami reaksi nitrasi dan sulfonasi (Caglar dkk, 2009)

2.7 Jenis-jenis plastic

Polimer disebut juga dengan makromolekul merupakan molekul besar yang

dibangun dengan pengulangan oleh molekul sederhana yang disebut monomer.

Polimer (polymer) berasal dari dua kata, yaitu poly (banyak) dan meros (bagian –

bagian).

Klasifikasi polimer salah satunya berdasarkan ketahanan terhadap panas (termal).

Klasifikasipolimer ini dibedakan menjadi dua, yaitu polimer termoplastik dan polimer

termoseting.Sebuah termoplastik, juga dikenal sebagai plastik thermosoftening,

adalah polimer yang berubah menjadi cairan ketika dipanaskan dan membeku ketika

didinginkan . Polimer Termoplastik berbeda dari polimer thermosetting . Banyak

bahan termoplastik Selain polimer , misalnya, vinil pertumbuhan rantai polimer

seperti polyethylene dan polypropylene .

Polimer termoplastik adalah polimer yang mempunyai sifat tidak tahan terhadap

panas. Jika polimer jenis ini dipanaskan, maka akan menjadi lunak dan didinginkan
17

akan mengeras. Proses tersebut dapat terjadi berulang kali, sehingga dapat dibentuk

ulang dalam berbagai bentuk melalui cetakan yang berbeda untuk mendapatkan

produk polimer yang baru. Polimer yang termasuk polimer termoplastik adalah jenis

polimer plastik. Jenis plastik ini tidak memiliki ikatan silang antar rantai polimernya,

melainkan dengan struktur molekul linear atau bercabang. Bentuk struktur

termoplastik sebagai berikut.

Gambar 2.7 Bentuk struktur linear termoplastik.

Gambar 2.8 Bentuk struktur bercabang termoplastik.

Polimer termoplastik memiliki sifat – sifat khusus sebagai berikut.

- Berat molekul kecil

- Tidak tahan terhadap panas.

- Jika dipanaskan akan melunak.

- Jika didinginkan akan mengeras.


18

- Mudah untuk diregangkan.

- Fleksibel.

- Titik leleh rendah.

- Dapat dibentuk ulang (daur ulang).

- Mudah larut dalam pelarut yang sesuai.

- Memiliki struktur molekul linear/bercabang.

Contoh plastik termoplastik sebagai berikut.

- Polietilena (PE)

Botol plastik, mainan, bahan cetakan, ember, drum, pipa saluran,

isolasi kawat dan kabel, kantong plastik dan jas hujan.

- Polivinilklorida (PVC)

pipa air, pipa plastik, pipa kabel listrik, kulit sintetis, ubin

plastik, piringan hitam, bungkus makanan, sol sepatu, sarung tangan dan botol

detergen.

- Polipropena (PP)

karung, tali, botol minuman, serat, bak air, insulator, kursi plastik, alat-alat rumah

sakit, komponen mesin cuci, pembungkus tekstil, dan permadani.


19

- Polistirena

Insulator, sol sepatu, penggaris, gantungan baju.[6]

2.8 Material properties plastik

Material properties plastic dapat di lihat pada table-tabel berikut:

Tabel 2.1 jenis dan mekanikal properties plastik


20

TM = (Melting temperature) Suhu saat zat berubah dari padat menjadi cair

TG = (Glass transition temperature) Kisaran suhu di mana substrat polimer

berubah dari bahan kaca yang kaku menjadi bahan lunak (tidak meleleh), dan

biasanya diukur dalam hal kekakuan, atau modulus.

Td = (Decomposition temperature) Suhu di mana zat tersebut terurai secara kimia

terjadi distorsi (cacat) jika suhu dibawah beban 66 psi

Cte = Koefisien ekspansi thermal linier

Tensile Strength = Kekuatan Tarik plastik PSI.

Compressive Strength = kekuatan tekan plastik PSI

Density = massa jenis plastik Gram/m3.

Tabel jenis plastik dan mengambang plastik di cairan : alcohol, minyak sayur, air dan

glycerin [7]

Tabel 2.2 Floating Properties plastic


21

2.9 Rumus-rumus yang di gunakan

Diameter Srew

4 xQ
D = 3√
60 xπxSxnxixϒxc

(2.1)

Dimana : D = Diameter Screw (m)


22

Q = Kapasitas Mesin

S = Jarak Pitch untuk aliran lambat, S=1,0 D

n = Putaran Mesin (RPM)

i= loading efficiency

:0,125 untuk aliran lambat, material abrasive

:0,25 untuk aliran lambat, material sedikit abrasive

:0,32 untuk aliran bebas mengalir, material sedikit abrasive

:0,4 untuk aliran bebas mengalir, material tidak abrasive

ϒ = densitas biji plastik PP = 910 kg/m3

C = Faktor koreksi karena inklinasi

(0,9 0,8 0,7 0,65)

(5o 10o 15o 20o) di pilih 0,65 karna sesuai dengan sudut
kemiringan

Daya yang dibutuhkan

QxLxWo
No= −sin β (2.2)
367

Dimana:
Q = Kapasitas mesin (Kg/Jam)
23

L = Panjang Screw (M)


Wo = 4,0 untuk material pasir butir besar dan kecil

Torsi yang ditransmisikan Dari motor ke poros screw adalah:

102 x 60 xNo
Mo = (2.3)
2 x πxn

Dimana :
Mo = Torsi

No = Daya

n = RPM

Laju aliran (proportional rate) material:

Sxn
Ѵ= (2.4)
60

Dimana:
24

S = screw pitch (jarak screw)

n = RPM

Daya heater (Q)

Menentukan daya heater di gunakan rumus :

mxcx △ t
Q= (2.5)
860 xtxn

Dimana:

m = massa barrel (kg)

C = panas jenis material besi (𝑘𝑘𝑎l/𝑘𝑔℃)

t = Waktu pemansan 0,5 (jam)

n = 0,3 (n)

∆𝑡 = selisih panas

Jumlah kalor pada barrel


25

Jika hendak mengubah suhu atau menaikan suhu, harus diketahui

terlebih dahulu jumlah kalor yang diserap oleh barrel untuk itu menggunakan

rumus:

Ǫ = 𝑚 . 𝑐 . ∆𝜏 (2.6)

Diketahui dari data:

Q = Massa

C = Massa Jenis

Delta T = perbedaan suhu

Waktu yang dibutuhkan untuk menaikan suhu pada barrel

Q
P= (2.7)
T

Dimana:

P = Daya listrik (w)

Q = Kalor Barrel (j)

T = Waktu kenaikan suhu (s)

2.9 Desain menggunakan software Solidwok


26

Dalam mendesain mesin ekstrusi plastic ini yang terdiri dari Hopper,

Barrel,Screw,Dies,Meja,Heater,motor, dan box listrik. Bagian – bagian tersebut

merupakan bagian penting untuk membuat mesin ekstrusi

Dimana proses desain mesin ekstrusi ini menggunakan CAD (Computer Aided

Design), Computer Aided Design adalah suatu program komputer untuk menggambar

suatu produk atau bagian dari suatu produk. Produk yang ingin digambarkan bisa

diwakili oleh garis-garis maupun simbol-simbol yang memiliki makna tertentu. CAD

bisa berupa gambar 2 dimensi dan gambar 3 dimensi.

Gambar 2.9 SOLIDWORK 2012

Adapun sofware CAD yang digunakan adalah SolidWork sebagai tool/alat

bantu untuk memudahkan dalam proses pendesainan. Dimana SolidWork yang


27

digunakan adalah SolidWork 2018 SolidWorks Simulation Dalam design mesin

ekstrusi plastik ini menggunakan solidwork dan simulation express.

Peralatan yang digunakan dalam proses simulasi ini adalah :

a. Laptop dengan spesifikasi sebagai berikut:

1. Operating system : Windows 10 home edition

2. System manufaktur : ASUS, System model : X540L

3. Prosessor : Intel Core i3, 1,7 Ghz video grafis 920m up to 2Gb

4. Installed memory (RAM) : 4,00 GB, System type : 32-bit operating

system

b. Software solidworks 2018 dengan spesifikasi sebagai berikut :

1. Operating System : Windows 8.1 or more higher

2. Prosessor : Dual core 3,3 Ghz

3. RAM : 2,00 GB

Spesifikasi dari Solidwork adalah seperti di atas dan spesifikasi laptop berada di atas

spesifikasi dari solidwork sehingga untuk pengoprasian software ini dapat di katakan

lancer, sebenarnya banyak software untuk mendesain (CAM) akan tetapi masih

memiliki keterbatasan di bidang analisa seperti contohnya software bernama CATIA

software ini baik di gunakan untuk menganalisa aliran/fluida saja, INVENTOR hanya

mampu menganalisa rangka/struktur dari design sebuah bangunan atau mesin, akan
28

tetapi SOLIDWORK hadir dengan analisa yang jauh lebih lengkap sehingga software

ini cocok di gunakan untuk mendesain mesin ekstrusi ini.

Anda mungkin juga menyukai