Anda di halaman 1dari 25

Laporan Kerja Praktek di PT.

ADIPRIMA SURAPRINTA

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

Hasil
Dari pelaksanaan kerja praktek di PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

diperoleh data data berupa analisa Laboratorium WWT dan


pengamatan lapangan, diperoleh data sebagai berikut :
Table IV.1 Karakteristik limbah sebelum mengalami pengolahan
No
1

Hasil Uji Laboratorim


Parameter
Satuan
Kadar
BOD
mg/l
587,4

Baku mutu
70

COD

mg/l

1353,2

150

TSS

13

70

pb

mg/l

<LD

0,1

Suhu

29

Ph

7,50

6-9

Berdasarkan analisa hasil buangan limbah cair industri kertas


di PT. Adiprima Suraprinta pada inlet (sebelum masuk ke unit
pengolahan awal) terhadap parameter air limbah seperti BOD dan
COD masih berada pada kondisi diatas baku mutu terkecuali pb dan
TSS yang berada di bawah standar baku mutu, sedangkan pH
berada pada ring standar baku mutu yang telah ditetapkan melalui
SK Gubernur No. 136 Tahun 1994. Karena COD dan BOD masih
berada diatas standar baku mutu maka air limbah tersebut tidak
bisa langsung dibuang kebadan air (sungai) melainkan diperlukan
pengolahan terlebih dahulu untuk menurunkan kadar air limbah

Laporan Kerja Praktek di PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

tersebut sesuai dengan nilai standar baku mutu yang telah


dipersyaratkan.

Adapun

setelah

melakukan

proses

pengolahan,

maka

karakteristik limbah cair ada pada Tabel IV.1 tersebut mengalami


penurunan sebagai berikut :

Table IV.2 Karakteristik limbah setelah mengalami pengolahan


Hasil Uji Laboratorium
Parameter
Satuan
Kadar

No

Baku

BOD

mg/l

12,93

Mutu
70

COD

mg/l

30,578

150

TSS

mg/l

70

pb

mg/l

<LD

0,1

suhu

29

pH

7,50

69

Berdasarkan hasil pengolahan limbah cair yang telah diuji


dilaboratorium seperti yang tertera pada Tabel IV.2 diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa hasil pengolahan tersebut telah memenuhi
nilai standar baku mutu sesuai dengan SK Gub. No. 136 Tahun 1994.
Dari hasil analisa tersebut maka limbah cair tersebut dapat langsung
di buang ke badan air (sungai).
4.2

Pembahasan
Dari hasil pengolahan limbah cair, maka kita dapat melihat

kemampuan pengolahan atau unjuk kerja dari pengolahan limbah di


PT. Adiprima Suraprinta mengenai limbah cair.
Kemampuan pengolahan tersebut dapat dilihat dari hasil
persentasenya seperti pada tabel IV.3 dibawah ini.
Tabel IV .3 Persentase Hasil Sebelum dan Sesudah Pengolahan
2

Laporan Kerja Praktek di PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

No

Parameter

Kadar
Sebelu
Sesuda

Satuan

%
Penuruna

BOD

mg/l

587,4

12,93

n
97,80

COD

mg/l

1353,2

30,578

97,74

TSS

mg/l

13

92,31

pb

mg/l

<LD

<LD

Suhu

29

29

0,00

pH

7,50

7,50

0,00

Dari tabel IV.3 dapat dilihat bahwa pengolahan limbah cair


yang dimiliki oleh PT. Adiprima Suraprinta mempunyai kadar
penurunan tertinggi terdapat pada parameter BOD yaitu 97,80 %
sedangkan penurunan terendah terdapat pada suhu dan pH yaitu
0,00 %.

Laporan Kerja Praktek di PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

BAB V
TUGAS KHUSUS

5.I

Sistem Manajemen K3 di PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

KEBIJAKAN K3
PT ADIPRIMA SURAPRINTA

Manajemen

dan

segenap

karyawan

PT

Adiprima

Suraprinta berkomitmen untuk menyediakan dan menjaga


lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi karyawan kami,
pelanggan dan masyarakat sekitar dengan cara :
Menerapkan dan memelihara Sistem Manajemen Keselamatan
& Kesehatan Kerja (SMK3) di perusahaan kami.
Melaksanakan program-program pelatihan dan pembelajaran
untuk meningkatkan kesadaran akan K3, rasa tanggung jawab
4

Laporan Kerja Praktek di PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

serta keterampilan yang menunjang terciptanya perlindungan


K3 yang optimal.
Mengikuti

standar-standar

K3

sesuai

dengan

ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.


Melakukan tindakan perbaikan yang berkesinambungan dalam
pengelolaan Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan
Kerja (SMK3) di perusahaan kami.
Untuk memastikan kebijakan K3 ini dapat dipahami dan
diketahui oleh semua karyawan maka kami akan melibatkan
seluruh

karyawan

berinisiatif

dalam

dalam

setiap

mengoptimalkan

level

untuk

perlindungan

ikut
K3

serta
bagi

karyawan kami, pelanggan serta warga masyarakat sekitar


serta melakukan peninjauan ulang atas kebijakan K3 ini secara
berkala.

Gresik, 14 Juni 2008


PT ADIPRIMA SURAPRINTA

MISBAHUL HUDA
DIREKTUR UTAMA
5.2

Organisasi SMK 3 ADIPRIMA SURAPRINTA

Laporan Kerja Praktek di PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

Laporan Kerja Praktek di PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

Laporan Kerja Praktek di PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

5.3 SOP (Standard Operating Procedurs)


a. Pengertian SOP
Standar Operasional Prosedur adalah pedoman atau acuan
untuk melaksanakantugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat
penilaian kinerja instasi pemerintah berdasarkan indikator indikator
teknis, administrasif

dan prosedural

sesuai

dengan

tatakerja,

prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.
b. Tujuan dan Manfaat SOP
Memudahkan proses pemberian tugas serta tanggung jawab
kepada pegawai yang menjalankannya.
Memudahkan proses pemahaman (penguasaan tugas) staf
secara sistematis dan general.
Menghindari error dalam proses kerja
Mempermudah dan mengetahui terjadinya

kegagalan,

inefisiensi proses dalam prosedur kerja, serta kemungkinankemungkinan terjadinya penyalahgunaan kewenangan oleh
pegawai yang menjalankan.
Memudahkan dalam hal monitoring dan menjalankan fungsi
kontroldari setiap proses kerja

Laporan Kerja Praktek di PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

Menghemat waktu dalam program training, karena dalam SOP


tersusun secara sistematis.

Gambar 5.2 Standart Pemakaian


Forklif

Gambar 5.1 Skenario Gempa


Bumi

5.4 APD (Alat Pelindung Diri)


a. Pengertian APD
Alat Pelindung Diri (APD) ialah kelengkapan wajib yang
digunakan saat bekerja sesuai dengan bahaya dan resiko kerja untuk
menjaga keselamatan tenaga kerja itu sendiri maupun orang lain
di tempat kerja.
9
Gambar 2. Standart Pemakaian

Laporan Kerja Praktek di PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

b. Tujuan Penggunaan APD


Melindungi kulit dan selaput lendir petugas dan resiko pajanan
darah, semua jenis cairan tubuh, sekret ekskreta, kulit yang tidak
utuh dan selaput lendir psien atau lainnya.
c. Macam-macam alat APD

Gambar 5.3 Safety


Shoes
Seperti sepatu
biasa, tapi dari bahan kulit dilapisi metal

dengan sol dari karet tebal dan kuat. Berfungsi untuk mencegah
kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena tertimpa benda tajam
atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.

Gambar 5.4

Berfungsi sebagaiHelmet
pelindung kepala dari benda yang bisa
mengenai kepala secara langsung.

Gambar 5.5
Masker

10

Laporan Kerja Praktek di PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja


di tempat dengan kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun,
dsb).

Gambar 5.6 Sarung


Tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di


tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan.
Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi
masing-masing

pekerjaan.

Gambar 5.7 Alat Pelindung


Pendengaran

Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di


tempat yang bising.

Gambar 5.8 Jas


Hujan
11

Laporan Kerja Praktek di PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal


bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat).

5.5

Himbauan yang ada di ADIPRIMA SURAPRINTA


a.

5R

merupakan

budaya

tentang

bagaimana

seseorang

memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja


tertata

rapi,

bersih,

dan

tertib,

maka

kemudahan

bekerja

perorangan dapat diciptakan, dan dengan demikian 4 bidang


sasaran pokok industri, yaitu efisiensi, produktivitas, kualitas, dan
keselamatan kerja dapat lebih mudah dicapai.
RINGKAS
Prinsip RINGKAS adalah memisahkan segala sesuatu yang
diperlukan dan menyingkirkan yang tidak diperlukan dari tempat
kerja. Mengetahui benda mana yang tidak digunakan, mana yang
akan disimpan, serta bagaimana cara menyimpan supaya dapat
mudah diakses terbukti sangat berguna bagi sebuah perusahaan.
Langkah melakukan RINGKAS :
1. Cek-barang yang berada di area masing-masing.
2. Tetapkan kategori barang-barang yang digunakan dan yang tidak
digunakan.
3. Beri label warna merah untuk barang yang tidak digunakan
4. Siapkan tempat untuk menyimpan / membuang /memusnahkan
barang-barang yang tidak digunakan.
5. Pindahkan barangbarang yang berlabel merah ke tempat yang
telah ditentukan.
12

Laporan Kerja Praktek di PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

RAPI
Prinsip

RAPI

adalah

menyimpan

barang

sesuai

dengan

tempatnya. Kerapian adalah hal mengenai sebagaimana cepat kita


meletakkan

barang

dan

mendapatkannya

kembali

pada

saat

diperlukan dengan mudah. Perusahaan tidak boleh asal-asalan


dalam memutuskan dimana benda-benda harus diletakkan untuk
mempercepat waktu untuk memperoleh barang tersebut.
Langkah melakukan RAPI :
1. Rancang metode penempatan barang yang diperlukan, sehingga
mudah didapatkan saat dibutuhkan
2. Tempatkan barang-barang yang diperlukan ke tempat yang telah
dirancang dan disediakan
3. Beri label / identifikasi untuk mempermudah penggunaan maupun
pengembalian ke tempat semula.

RESIK
Prinsip RESIK adalah membersihkan tempat/lingkungan kerja,
mesin/peralatan dan barang-barang agar tidak terdapat debu dan
kotoran. Kebersihan harus dilaksanakan dan dibiasakan oleh setiap
orang dari CEO hingga pada tingkat office boy.
Langkah melakukan RESIK :
1. Penyediaan sarana kebersihan,
2. Pembersihan tempat kerja,
13

Laporan Kerja Praktek di PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

3. Peremajaan tempat kerja, dan


4. Pelestarian RESIK.

RAWAT
Prinsip RAWAT adalah mempertahankan hasil yang telash
dicapai

pada

3R

sebelumnya

dengan

membakukannya

(standardisasi).
Langkah melakukan RAWAT :
1. Tetapkan standar kebersihan, penempatan, penataan
2. Komunikasikan ke setiap karyawan yang sedang bekerja di tempat
kerja

RAJIN
Prinsip RAJIN adalah terciptanya kebiasaan pribadi karyawan
untuk menjaga dan meningkatkan apa yang sudah dicapai. RAJIN di
tempat kerja berarti pengembangan kebiasaan positif di tempat
kerja. Apa yang sduah baik harus selalu dalam keadaan prima setiap
saat. Prinsip RAJIN di tempat kerja adalah LAKUKAN APA YANG
HARUS DILAKUKAN DAN JANGAN MELAKUKAN APA YANG TIDAK
BOLEH DILAKUKAN
Langkah melakukan RAJIN :
1. Target bersama,
2. Teladan atasan

14

Laporan Kerja Praktek di PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

3. Hubungan/komunikasi di lingkungan kerja


4. Kesempatan belajar

Gambar 5.9 5R

b. Arti dari lambang di bawah ini adalah dilarang mengeluh tentang


pekerjaan atau kewajiban yang sudah menjadi tanggung jawab di
setiap harinya. Lambang di bawah ini memberikan motivasi atau
semangat agar karyawan tidak selalu mengeluh.

Gambar 5.10 Dilarang

c.

Sambat

Arti dari lambang dibawah ini adalag dilarang merokok di tempattempat tertentu. Fungsi dari lambang ini adalah sebagai tanda
peringantan awal, sebagai upaya preventif, dan penyadaran.
Biasanya dipasang di Pom Bensin, Bandara, Rumah Sakit, dan
Pabrik.

15

Laporan Kerja Praktek di PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

Gambar 5.11 Dilarang

d. Bahan

kimia

Merokok

memiliki

titik

nyala

rendah

dan

mudah

menyala/terbakar dengan api bunsen, permukaan metal panas


atau loncatan bunga api. Contoh bahan dengan sifat tersebut
misalnya minyak terpentin, dietil eter
disulfide

(CS2),

(C2H5OC2H5), karbon

asetilena (C2H2).

Gambar 5.12 Mudah


Terbakar

e.

Bahan dan formulasi dengan notasi CORROSIVE adalah merusak


jaringan hidup. Jika suatu bahan merusak kesehatan dan kulit
hewan uji atau sifat ini dapat diprediksi karena karakteristik kimia
bahan uji, seperti asam (pH <2) dan basa (pH>11,5), ditandai
sebagai bahan korosif. Contoh bahan dengan sifat tersebut
misalnya asam mineral seperti HCl dan H2SO4maupun basa
seperti

larutan

NaOH

16 5.13
Gambar
Korosif

(>2%).

Laporan Kerja Praktek di PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

f.

Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya TOXIC


dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan
bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke
tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion),atau kontak
dengan kulit. Bahan karsinogenik dapat menyebabkan kanker atau
meningkatkan timbulnya kanker jika masuk ke tubuh melalui
inhalasi, melalui mulut dan kontak dengan kulit.Contoh bahan
dengan sifat tersebut misalnya solven-solven seperti metanol
(toksik)

dan

benzene

(toksik,

karsinogenik).

karbon

tetraklorida (CCl4), Hidrogen sulfida (H2S), Benzena (C6H6).

Gambar 5.14
Beracun

g. Ledakan akan dipicu oleh suatu reaksi keras dari bahan. Energi
tinggi dilepaskan dengan propagasi gelombang udara yang
bergerak sangat cepat. Resiko ledakan dapat ditentukan dengan
metode yang diberikan dalam Law for Explosive Substances. Asam
nitrat dapat menimbulkan ledakan jika bereaksi dengan beberapa
solven seperti aseton, dietil eter, etanol, dll. Contoh yang lain
KClO3, NH4NO3.

Gambar 5.15
17Bertekanan
Tinggi

Laporan Kerja Praktek di PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1

Kesimpulan
Dari hasil pengamatan pada unit pengolahan limbah cair di PT.
ADIPRIMA SURAPRINTA dapat disimpulkan bahwa :
1. Unit pengolahan Waste Water Treatment (WWT) yang dimiliki oleh
PT. ADIPRIMA SURAPRINTA ada 2 (dua) yaitu WWT-1 dan WWT-2,
2. Sistem pengolahan limbah cair di PT. ADIPRIMA SURAPRINTA
tergolong lengkap, karena meliputi pengolahan Fisik, Kimia dan
Biologi,
3. Dari kemampuan kerja atau unjuk kerja di PT. ADIPRIMA
SURAPRINTA cukup baik, karena mampu mendegradasi kadar
limbah cair tersebut dibawah standar baku mutu.
4. Hasil effluent yang dibuang ke sungai masih di bawah standar
baku mutu yang telah ditentukan yaitu :
-

BOD = 12,93 mg/l

(Baku mutu = 150 mg/l)

COD = 30,578 mg/l (Baku mutu = 150 mg/l)


18

Laporan Kerja Praktek di PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

6.2

TSS = 1 mg/l

pb = <LD

Suhu = 29 0C

pH = 7,50

(Baku mutu = 70 mg/l)


(Baku mutu = 0,1 mg/l)
(Baku mutu = 37 0C)
(Baku mutu = 6 9)

Saran
1. Perlu dipertahankan nilai effluent limbah cair yang sudah baik
dari unit pengolahan limbah cair baik pengolahan di WWT-1
maupun di WWT-2,
2. Nilai COD perlu di perhatikan karena proses kimia biologis
kurang konsisten sehingga menyebabkan kadar COD naik turun
(fluktuatif),
3. Suhu inlet activated tank dan outlet primery clarifier agar selalu
berada di bawah 37 0C.
4. Penggunaan
dengan

sietem

sistem

dewatering

oven

dan

pada

lumpur

pengeringan

yang

mengeras

lumpur
akan

dihancurkan menggunakan mesin penghancur sehingga dapat


menjadi pasir

19

Laporan Kerja Praktek di PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

DAFTAR PUSTAKA

Adiprima Suraprinta PT. Departemen Litbang Biro SDM Pengolahan


Limbah Cair Industri Kertas, Gresik.

Adiprima suraprinta PT, Departemen Litbang Biro SDM Proses


limbah cair industry pulp dan kertas, Gresik.

Meatcalf,

Eddy,

1981,

Wastewater

Wengeneering

treatment

disposal reuse, Tata Mcgraw hill, new Delhi.


-

SK Gub. Tahun 2003. No. 72 Baku mutu limbah cair bagi industry
atau kegiatan usaha lainnya di Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur.

20

Laporan Kerja Praktek di PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

LAMPIRAN A
GAMBAR
A.1.

Rotary Drum Screen

21

Laporan Kerja Praktek di PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

A.2.

A.3.

Difusser Aeration

Alat Aerasi : Pipa Manfold, Lateral dan Orifice

22

Laporan Kerja Praktek di PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

A.4.

Secondary Clarifier WWT 1

A.5.

Surface Aerator WWT 1

23

Laporan Kerja Praktek di PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

A.6.

Secondary Clarifier WWT 2

A.7.

Outlet IPAL

24

Laporan Kerja Praktek di PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

25

Anda mungkin juga menyukai