Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Latar Belakang Organisasi


3.1.1 Sejarah PT The Master Steel MFC
PT Master Steel Mfc didirikan pada tahun 1972 sebagai salah satu
pelopor pembuatan baja dan rolling di Indonesia. Pabrik baja pertama
awalnya didirikan sebagai proyek lapangan hijau di lahan seluas dua belas
hektare di Pulogadung, Jakarta Timur. Sebagai salah satu kawasan industri
paling awal, Pulogadung terletak dekat dengan pusat kota dan juga
pelabuhan Tanjung Priok, menjadikannya kawasan industri paling strategis
di Jakarta.
Perusahaan bersertifikat ISO 9001: 2008 kami saat ini mengoperasikan
empat pabrik baja utama dengan kapasitas gabungan 1,5 juta tpa,
menempati lebih dari seratus hektar lahan di Jakarta dan Gresik (Jawa
Timur), mempekerjakan lebih dari lima ribu orang yang bekerja sepanjang
waktu pada sebuah jadwal produksi tiga shift. Kami berharap dapat
mencapai lebih dari dua juta kapasitas tpa pada tahun 2014 dengan proyek
modernisasi dan perluasan yang sedang berlangsung dari pabrik bar baru
seluas 600.000 tpa bar, 500.000 batang kawat tulangan dan bar combi-
mill.

A. VISI
“Mempunyai komitmen untuk menyediakan baja dan produk terkait
dengan pendekatan menyeluruh yang menghasilkan solusi industri
dan infrastruktur untuk kesejahteraan masyarakat”
PT The Master Steel menjadi perusahaan baja terpadu yang
diperhitungkan di tingkat dunia, unggul dengan high-end product

35
36

yang didukung oleh cost competitives dan menjadi perusahaan baja


global yang menyediakan solusi berbasis baja.

B. MISI
1. Dapat bersaing dengan produk competitor (import & export)
dengan kualitas setara. Semua aktivitas di dalam value chain
perusahaan termasuk kegiatan ekspansi perusahaan difokuskan ke
dalam penciptaan keunggulan dengan biaya yang efisien.
2. Menjadi perusahaan baja terpadu yang diperhitungkan di tingkat
dunia, unggul dengan high-end product yang didukung oleh cost
competitiveness, dengan kapasitas total 8 juta ton, diantaranya
dicapai melalui Joint Venture, penempatan modal (equity
placement) dan akuisisi perusahaan baja di dalam negeri dan
regional.
3. PT The Master Steel menjadi perusahaan baja global yang
menyediakan solusi berbasis baja.

3.1.2 Struktur Organisasi


Struktur Organisasi merupakan suatu pembagian wewenang dan
pembagian tugas kerja, karena itu setiap karyawan suatu organisasi
perusahaan harus mempunyai tugas dan tanggung jawab yang jelas.
Struktur PT The Master Steel ini berdasarkan fungsional, berbentuk garis
dan staf secara terbatas. Struktur ini telah disesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan dalam mencapai tujuan dan misi yang diembannya.
Struktur Organisasi PT The Master Steel dapat dilihat pada gambar 3.1
seperti berikut :
37

Direktur Utama

Kabang Kabang Kabang Kabang Kabang Penerimaan/


Kabang Teknik
Keuangan Perencanaan Produksi Personalia Pengiriman

Bagian Bagian Bagian Bagian Perawatan Bagian


Bagian SDM
Accounting Perencanaan Pembuatan Mesin Persediaan

Bagian Bagian Pengelelolaan Bagian


Bagian Listrik
Manajemen Baja Pemasaran

Quality Control
(QC)

Operator Crane

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT The Master Steel MFC


38

3.1.3 Tanggung Jawab dan Wewenang


Dalam laporan kuliah kerja praktek ini penulis menguraikan deskripsi
jabatan, berdasarkan struktur organisasi PT The Master Steel tugas dan
tanggung jawab masing-masing bagian. Adapun tugas dan wewenang
seperti berikut :
1. Direktur Utama
Direktur Utama merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang
bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional pabrik dan
kelangsungannya serta pengembangan dari perusahaan tersebut.
Tugas Direktur Utama adalah sebagai berikut :
a. Memimpin dan mengelola harta-harta perusahaan berupa fasilitas
produksi, dana, dan tenaga kerja sesuai dengan kebijakan umum.
b. Mengevaluasi dan menilai kegiatan-kegiatan yang berlangsung
pada perusahaan.
c. Mengawasi kebijakan dan tindakan setiap kepala bagian dan
menjalin hubungan baik.
d. Melaksanakan kontrak-kontrak dengan pihak luar.
2. Kepala Bagian Keuangan
Kepala bagian keuangan bertanggung jawab atas semua hal yang
berhubungan dengan administrasi dan keuangan perusahaan.
Tugas Kepala Bagian Keuangan adalah sebagai berikut :
a. Mengawasi penggunaan dana, barang, dan peralatan pada masing-
masing departemen dalam perusahaan.
b. Bertanggung jawab atas hal-hal yang berhubungan dengan keungan
dan administrasi perusahaan.
3. Kepala Bagian Perencanaan
Kepala Bagian Perencanaan bertanggung jawab atas semua hal yang
berhubungan dengan perencanaan dan pengembangan kebijakan
perusahaan dalam jangka pendek maunpun jangka panjang dalam
bidang ekonomi maupun teknis.
Tugas Kepala Bagian Perencanaan adalah sebagai berikut :
39

a. Merencanakan, merumuskan dan mengembangkan kebijakan


perusahaan dalam jangka pendek maupun jangka panjang dalam
bidang ekonomi maupun teknis.
b. Mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan untuk
meningkatkan efisiensi pabrik PT The Master Steel.
c. Menyiapkan dan mengelola unit-unit prasarana untuk menunjang
pabrik.
4. Kepala Bagian Produksi
Kepala Bagian Produksi memiliki tanggung jawab terhadap kegiatan
produksi berlangsung secara lancer dan efisien dalam memenuhi target
produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Tugas Kepala Bagian Produksi adalah sebagai berikut :
a. Mengawasi semua kegiatan proses produksi yang berlangsung di
lantai pabrik seperti, pembuatan, pengelolaan baja dan quality
control (QC)
b. Mengkoordinir dan mengarhkan setiap bawahannya serta
menentukan pembagian tugas dari setiap bawahannya.
c. Mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan produksi agar dapat
mengetahui kekurangan dan penyimpangan/kesalahan sehingga
dapat dilakukan perbaikan untuk kegiatan berikutnya.
5. Kepala Bagian Teknik
Kepala Bagian Produksi memiliki tanggung jawab atas tersedianya
mesin, peralatan, dan kebutuhan listrik demi kelancaran produksi.
Tugas Kepala Bagian Teknik adalah sebagai berikut :
a. Mendelegasikan dan mengkoordinir tugas-tugas di bagian
perawatan mesin dan listrik.
b. Mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan yang pada bagian
teknik.
6. Kepala Bagian Personalia
Kepala Bagian Personalia memiliki tanggung jawab mengelola
kegiatan bagian personalia dan umum, mengatur kelancaran kegiatan
40

ketenagakerjaan, hubungan industrial dan umum, menyelesaikan


masalah yang timbul di lingkungan perusahaan dan bertanggung jawab
terhadap kinerja karyawan perusahaan.
Tugas Kepala Bagian Personalia adalah sebagai berikut:
a. Mengadakan pengangkatan dan pemberhentian karyawan dan
menyelesaikan konflik antara sesame karyawan dan atasan dengan
bawahan.
b. Mengatur hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan karyawan.
c. Membantu pimpinan dalam promosi dan mutasi karyawan.
d. Mengatur hal-hal yang berhubungan dengan pihak luar perusahaan.
7. Kepala Bagian Penerimaan dan Pengiriman
Kepala Bagian Penerimaan dan Pengiriman bertanggung jawab atas
proses pemesanan bahan baku serta pengiriman produk akhir ke
konsumen.
Tugas Kepala Bagian Penerimaan dan Pengeluaran adalah sebagai
berikut:
a. Mendata jumlah bahan baku yang dibeli dari perusahaan lain.
b. Mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan tingkat persaingan.
c. Menentukan kebijaksanaan dan strategi pemasaran perusahaan
yang mencakup jenis produk yang akan dipasarkan, harga
pendistribusian dan promosi.
8. Bagian Pembubutan
Bagian Pembubutan adalah bertanggung jawab atas semua proses
pembubutan seluruh besi dan baja yang akan dihasilkan.
9. Quality Control (QC)
Bagian Quality Control adalah bertanggung jawab atas kualitas produk
apakah sudah siap untuk dikirim atau belum melalui penyetelan
produk.
10. Operator Crane
Operator Crane bertanggung jawab dalam mengoperasikan jenis dan
kapasitas crane sesuai dengan SIO yang dimiliki.
41

Tugas Operator Crane adalah sebagai berikut:


a. Mengoperasikan jenis dan kapasitas crane sesuai dengan SIO yang
dimiliki (Kelas A/B/C).
b. Dilarang meninggalkan kabin operator selama crane beroperasi
c. Melakukan pemeriksaan dan pengamatan terhadap kemampuan
kerja crane serta merawat kondisinya termasuk juga alat-alat
piranti keselamatannya dan alat perlengkapan lainnya yang
berkaitan dengan bekerjanya crane tersebut.
d. Apabila ditemukan piranti keselamatan atau perlengkapannya tidak
berfungsi dengan baik atau rusak, operator harus segera
menghentikan crane-nya dan segera melaporkan pada atasannya.
e. Operator bertanggungjawab penuh terhadap crane yang
dioperasikannya.
11. Bagian Perawatan Mesin
Tugas Bagian Perawatan Mesin adalah sebagai berikut:
a. Melakukan pengecekan dan mencatat keadaan mesin/peralatan
secara berkala (rutin) atau pada saat-saat diperlukan dan
melaporkannya kepada kepala bagian teknik.
b. Melakukan perawatan dan perbaikan secara berkala atau saat-saat
yang diperlukan.
12. Bagian Persediaan
Tugas Bagian Persediaan adalah sebagai berikut:
a. Mencatat jumlah persediaan material yang masuk dan keluar.
b. Memeriksa persediaan material (control stock) sehingga pada saat
diperlukan selalu tersedia.
13. Bagian Pemasaran
Tugas Bagian Pemasaran adalah bertugas untuk melakukan pemasaran
koordinasi penjualan langsung baik ekspor maupun impor.
42

3.2 Analisa Kebutuhan Organisasi


3.2.1 Analisa Kebutuhan Bisnis
Adapun kebutuhan bisnis yang dibutuhkan oleh PT Master Steel dalam
pengiriman barang sebagai berikut :
1. Memudahkan perusahaan dalam mengelola data customer, data
pengiriman barang, operasional, manajemen data dan transaksi
penerima order.
2. Meningkatkan kevaliditasan dan kualitas data maupun informasi
pengiriman barang secara akurat dan realtime.
3. Memudahkan dalam pencarian data maupun penyajian laporan
pengiriman barang secara efektif, efisien dan akurat.
4. Peyimpanan data pengiriman barang yang terintegrasi database.
5. Memberikan pelatihan penggunaan teknologi informasi kepada staf
bagian pengiriman barang.

3.2.2 Analisa Kebutuhan Informasi


Adapun kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh PT Master Steel
dalam pengiriman barang sebagai berikut :
1. Informasi pengiriman barang produksi PT Master Steel.
2. Informasi status pengiriman barang.
3. Informasi customer atau penerima order.
4. Informasi jenis atau kategori barang.
5. Informasi profil perusahaan.
6. Informasi pengguna atau user.

3.2.3 Analisa Kebutuhan Teknologi


A. Perangkat Keras (Hardware)
Adapun spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan untuk
menunjang aplikasi pengiriman barang berbasis web pada PT Master
Steel sebagai berikut :
43

Tabel 3.1 Analisa Kebutuhan Hardware


No. Jenis Hardware Spesifikasi
1. Processor Intel Core i3 – 4790K 5 GT/s DMI
2. Memory RAM V-Gen 4 Gb
3. Harddisk Seagate 500 Gb
4. Motherboard Asus H8IM-E
5. Monitor Asus 21 Inchi
5. Keyboard Logitech
6. Mouse Logitech
7. Printer Epson L565
8. Internet Broadband Connection 20 Mbps
9. Router 150 Mbps Wireles and Router TL-WR740
10. HUB TP-Link
11. Kabel UTP Kabel Straight and Cross

B. Perangkat Lunak (Software)


Adapun perangkat lunak yang dibutuhkan untuk untuk menunjang
aplikasi pengiriman barang berbasis web pada PT Master Steel sebagai
berikut :
Tabel 3.2 Analisa Kebutuhan Software
No. Jenis Software Spesifikasi
1. Operating System (OS) Windows 10 Pro x64
2. Paket Software XAMPP Version 7.1.10
3. Database MySQL
5. Browser Google Chrome/Mozila Firefox
6. Code Editor Sublime Text 3

C. Jaringan (Networking)
Adapun jaringan yang dibutuhkan untuk menunjang running
aplikasi pengiriman barang berbasis web di PT Master Steel yaitu
44

menggunakan jenis jaringan WLAN (Wireless Local Area Network)


atau LAN Nirkabel, karena jaringan ini memanfaatkan teknologi WiFi
untuk bisa terkoneksi dengan komputer lainnya tanpa membutuhkan
kabel dan konektor untuk bisa terkoneksi ke computer lain.

Internet

PC

Wifi Router Router Server


PC

Laptop

Gambar 3.2 Analisis Kebutuhan Jaringan

3.2.4 Metode Analisis


Setelah melihat dan mempelajari sistem yang sedang berlangsung
mengenai pengiriman barang produksi pada PT Master Steel Jakarta, maka
diperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih spesifik. Adapun analisis
permasalahan yang diuraikan menggunakan metode PIECES sebagai
berikut :
Tabel 3.3 Metode Analisis
1. Performance (Kineja) a. Troughtput
- Bagian pengiriman barang masih
melakukan pencatatan data pengiriman
barang menggunakan lembaran ataupun
nota, sehingga dapat menimbulkan
duplikasi data (redudansi).
45

- Pengolahan data pengiriman barang


masih dilakukan secara manual dan
belum terintegrasi yang mengakibatkan
pengiriman barang produksi menjadi
terhambat.
b. Respons Time
- Proses operasional yang masih dilakukan
secara manual mempengaruhi permintaan
informasi yang menghabiskan waktu yang
lama.
- Dalam pencarian data dan penyajian
laporan pengiriman barang membutuhkan
waktu yang cukup lama, karena pencarian
data dan penyajian laporan masih
dilakukan secara manual
2. Information (Informasi) a. Informasi yang diterima oleh perushaaan
terkadang tidak akurat, tidak relevan dan
dapat terjadi kesalahan, karena pengolahan
data masih dilakukan secara manual.
b. Masih kurangnya laporan dan informasi
yang akurat dan tepat waktu mengenai
pengiriman barang.
3. Economic (Ekonomis) a. Pembuatan laporan pada sistem berjalan
masih kurang akurat dan ditemukan
beberapa kesalahan. Jika kesalahan itu tejadi
terus menerus, maka akan terjadi
pemborosan, karena perusahaan harus
menyiapkan biaya dalam pembuatan laporan
yang baru.
b. Belum adanya pencatatan yang rapi
46

mengenai pengiriman barang ataupun status


pengiriman, sehingga dapat merugikan
secara ekonomi, karena hilangnya document
atau lembar catatan tidak diketahaui dengan
pasti.
c. Terdapat proses manual pada sistem
pengiriman barang, sehingga menyebabkan
biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
tidak diketahui atau tidak dapat dipastikan
nominalnya.
4. Control a. Tidak adanya proteksi terhadap data
(Keamanan/Security) pengiriman barang pada administrator
ataupun karyawan yang bertanggung jawab
terhadap pekerjaan ini.
b. Kontrol keamanan pada sistem yang sedang
berjalan tidak efektif karena pengisian data
masih dilakukan secara manual sehingga
memungkinkan terjadinya human error.
c. Penyimpanan berkas pengiriman barang
masih dilakukan pada lemari penyimpanan
yang dapat menyebabkan kehilangan atau
kerusakan.
5. Efficiency a. Pencarian data pengiriman barang masih
dilakukan secara manual yang membutuhkan
waktu yang cukup lama sehingga dapat
menyebabkan penurunan kualitas proses
operasional dan dapat menghambat jalannya
proses pengiriman barang produksi
perusahaan.
b. Penggunaan kertas yang berlebihan dapat
47

mempengaruhi pengeluaran biaya yang


berlebihan.
6. Service (Pelayanan) a. Proses rekapitulasi masih dilakukan secara
manual, sehingga dapat mengurangi kualitas
layanan sistem (sistem tidak reliable).
b. Pengelolaan data transaksi pengiriman
barang masih dilakukan secara manual
sehingga dapat menimbulkan keterlambatan
dan kesalahan dalam pengelolaan data.
c. Proses operasional belum terintegrasi dan
terotomatisasi secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai