A. Pengertian
Seperti yang kita ketahui, stasiun jembatan timbang sangat penting bagi
kelangsungan proses di pabrik gula rafinasi. Stasiun jembatan timbang berguna
untuk mengetahui bobot raw sugar yang masuk ke dalam pabrik dan juga
mengetahui semua barang yang keluar atau masuk lainnya seperti final molasses,
susu kapur cair, gula produk, blotong, batu bara, dan lainnya yang bersangkutan
dengan pabrik.
PT. Sentra Usahatama Jaya mempunyai 3 unit jembatan timbang, terdiri
dari :
1. Jembatan Timbang 1 dengan kapasitas 80 Ton (Material)
Berfungsi untuk menimbang material yang diangkut seperti gula produk,
final molasses, susu kapur cair.
2. Jembatan Timbang II dengan kapasitas 80 Ton (Raw Sugar)
Berfungsi untuk menimbang Raw Sugar, gula produk, susu kapur, dan
final molasses.
3. Jembatan Timbang III dengan kapasitas 80 Ton (Material)
Berfungsi untuk menimbang material yang diangkut seperti blotong, batu
bara.
B. Cara menimbang Raw Sugar
1. Truk yang datang dari pelabuhan, berhenti di atas jembatan timbang.
2. Pada saat proses penimbangan, sopir dan kernet harus turun dari
kendaraan
3. Plat Tanda Nomor Kendaraan harus terlihat oleh kamera pengawas.
4. Sopir menyerahkan surat jalan PT.Sentra Usahatama Jaya dan transporter
untuk di input datanya oleh operator jembatan timbang.
5. Input No. Polisi truk, nama perusahaan customer, nama supir, No. Surat
jalan dari pemilik truk dan bea cukai.
6. Angka berat dari material dan truk akan keluar pada komputer, dimana
penimbangan dilakukan secara digital.
7. Simpan data setelah memastikan bahwa data sudah masuk dengan benar.
8. Pada saat truk masuk, dilakukan penimbangan bruto dan pada saat keluar
setelah dilakukan pembongkaran, dilakukan penimbangan tara.
Cara menghitung di jembatan timbang :
Berat material + Berat truk
= Bruto
Berat truk
= tara
Berat material
= netto
Gambar
Spesifikasi Jembatan Timbang
Qty
: 3 unit
Mode
Type
Capacity
: 80 Ton
Platform dimension
Accuracy
: 1/3000
: Digital type
Interconnecting system : control programming unit with display and printer unit.
C. Prinsip kerja Weight Bridge
Jembatan timbang bekerja dengan melakukan konversi atau merubah besaran
nilai tahanan karena pengaruh berat beban yang diterima oleh load cell. Digital
indicator weight scale selanjutnya akan merubah nilai tahan tersebut kedalam
bentuk angka satuan berat sesungguhnya misal kilo gram atau Ton. Semakin besar
beban bertumpu pada load cell, maka akan memperbesar nilai tahanan. Data berat
yang diperoleh selanjutnya diteruskan ke komputer untuk di simpan dan datanya
dapat di cetak dalam bentuk print out data sesuai kebutuhan.
Weight Bridge merupakan bidang datar terdiri dari besi plate (deck) yang
tersusun mendatar pada rangka H beam (main frame). Rancang desain dan
: 200.000 lbs
Design
: Compression Canister
Rated Output
: 20,1%
: IIIL (4)
: 0,02500%
: 0, 0075 %
Excitation voltage
: 10 nom.25 max
: 5,0%
: -50C to 90
: 150%
: 300%
mm/meter.
Ketidak
sejajaran
yang
berlebihan
akan
E. Kalibrasi timbangan
Kalibrasi atau tera timbangan adalah proses pengembalian kemampuan alat
timbangan sesuai dengan standar kapasitas timbangan dan akurasi yang
dimilikinya.
Kalibrasi atau tera diatur oleh undang-undang yang di buat pemerintah dalam
rangka mengatur dan mencegah manipulasi data berat yang merugikan pihak lain.
Tera dilakukan oleh pemerintah melalui badan Meteorologi yang berwenang
mengeluarkan sertifikasi dan di wajibkan dilakukan setiap satu tahun sekali.
Untuk tindakan preventive maintenance tera atau kalibrasi juga dilakukan oleh
pihak perusahaan di bantu oleh badan Meteorologi untuk data pembanding.
F. Kendala oprasional dan cara mengatasinya
Permasalahan / kesulitan yang sering di jumpai dalam proses penimbangan
ini antara lain :
1. Adanya perbedaan berat gula produk tertimbang dengan berat gula produk
yang terdapat di blangko penimbangan dari gula produk.
Cara mengatasinya yaitu dengan kroscek ulang dengan pihak gudang dan
dilakukan penimbangan ulang, bila terjadi kesalahan pada penimbangan
yang tidak akurat atau umumnya di sebut dengan under or over weight
maka timbangan perlu dilakukan perawatan berkala atau kalibrasi.
2. Pada saat cuaca kurang mendukung (hujan) yang mempengarugi berat
timbangan, petir yang sangat mempengaruhi pembacaan berat indikator
timbangan (sangat sensitiv), dan juga angin karena truk yang ditimbang
akan bergoyang apabila terena terpaan angin, maka akan sulit untuk
komputer membaca berat truk tersebut.
Cara mengatasinya yaitu sementara untuk penimbangan di hentikan
sampai keadaan normal kembali.