Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

JEMBATAN TIMBANG (WEIGT BRIDGE)

A. Pengertian
Seperti yang kita ketahui, stasiun jembatan timbang sangat penting bagi
kelangsungan proses di pabrik gula rafinasi. Stasiun jembatan timbang berguna
untuk mengetahui bobot raw sugar yang masuk ke dalam pabrik dan juga
mengetahui semua barang yang keluar atau masuk lainnya seperti final molasses,
susu kapur cair, gula produk, blotong, batu bara, dan lainnya yang bersangkutan
dengan pabrik.
PT. Sentra Usahatama Jaya mempunyai 3 unit jembatan timbang, terdiri
dari :
1. Jembatan Timbang 1 dengan kapasitas 80 Ton (Material)
Berfungsi untuk menimbang material yang diangkut seperti gula produk,
final molasses, susu kapur cair.
2. Jembatan Timbang II dengan kapasitas 80 Ton (Raw Sugar)
Berfungsi untuk menimbang Raw Sugar, gula produk, susu kapur, dan
final molasses.
3. Jembatan Timbang III dengan kapasitas 80 Ton (Material)
Berfungsi untuk menimbang material yang diangkut seperti blotong, batu
bara.
B. Cara menimbang Raw Sugar
1. Truk yang datang dari pelabuhan, berhenti di atas jembatan timbang.
2. Pada saat proses penimbangan, sopir dan kernet harus turun dari
kendaraan
3. Plat Tanda Nomor Kendaraan harus terlihat oleh kamera pengawas.
4. Sopir menyerahkan surat jalan PT.Sentra Usahatama Jaya dan transporter
untuk di input datanya oleh operator jembatan timbang.
5. Input No. Polisi truk, nama perusahaan customer, nama supir, No. Surat
jalan dari pemilik truk dan bea cukai.
6. Angka berat dari material dan truk akan keluar pada komputer, dimana
penimbangan dilakukan secara digital.
7. Simpan data setelah memastikan bahwa data sudah masuk dengan benar.

8. Pada saat truk masuk, dilakukan penimbangan bruto dan pada saat keluar
setelah dilakukan pembongkaran, dilakukan penimbangan tara.
Cara menghitung di jembatan timbang :
Berat material + Berat truk

= Bruto

Berat truk

= tara

Berat material

= netto

Gambar
Spesifikasi Jembatan Timbang

Qty

: 3 unit

Mode

: Above ground weight bridge

Type

: Multi load cell (qty : 6 pcs)

Capacity

: 80 Ton

Platform dimension

: 4000 mmW x 12000 mm

Accuracy

: 1/3000

Scale head type

: Digital type

Interconnecting system : control programming unit with display and printer unit.
C. Prinsip kerja Weight Bridge
Jembatan timbang bekerja dengan melakukan konversi atau merubah besaran
nilai tahanan karena pengaruh berat beban yang diterima oleh load cell. Digital
indicator weight scale selanjutnya akan merubah nilai tahan tersebut kedalam
bentuk angka satuan berat sesungguhnya misal kilo gram atau Ton. Semakin besar
beban bertumpu pada load cell, maka akan memperbesar nilai tahanan. Data berat
yang diperoleh selanjutnya diteruskan ke komputer untuk di simpan dan datanya
dapat di cetak dalam bentuk print out data sesuai kebutuhan.
Weight Bridge merupakan bidang datar terdiri dari besi plate (deck) yang
tersusun mendatar pada rangka H beam (main frame). Rancang desain dan

ukuran weight bridge adalah berdasarkan kapasitas maximum beban yang


direncanakan. Besi plate (deck) dan rangka H beam (main frame) di desain
harus menopang keseluruhan berat maximum kapasitas desain. Dari perhiungan
standart beban yang diperoleh akan ditambahkan faktor keamanan desain, dimana
hasil perhitungan mula-mula akan dikalikan 1,5 atau lebih kita kenal sebagai
service facto (sf).
Load cell di pasang tegak lurus (vertical) pada bagian bawah main beam.
Load cell terpasang tidak dalam keadaan statis, namun dilengkapi sangkar
(bracket) sebagai tempat duduk load cell, hal ini bertujuan untuk mengikuti secara
fleksibel gerak dan gaya radial atau axial yang timbul oleh beban di atasnya.
Akurasi timbangan type load cell sangat rentan dipengaruhi oleh vibrasi dan
level. Untuk mendapatkan kondisi stabil, base plate load cell di ikat dengan
anchor bolt yang tertanam pada concrete dalam kondisi rata (horizontal level).
Umumnya penyimpangan kerataan (leveling deviation) <0,2/meter atau dalam 10
meter besar penyimpangan level <0,2 mm. Tiangpancang (reinforced pier
concrete) sangat diperlukan untuk memperkecil potensi vibrasi, terutama pada
daerah yang labil dan memastikan bracket mounting kokoh.
Spesifikasi load cell Fairbanks series 12-149X :
Minimum capacity

: 200.000 lbs

Design

: Compression Canister

Rated Output

: 20,1%

NTEP Accuracy class

: IIIL (4)

Combined error (%FS)

: 0,02500%

Temperature effect on sensitivity

: 0, 0075 %

Excitation voltage

: 10 nom.25 max

Zero balance (%FS)

: 5,0%

Compensated temperature range(C): - 10 to 40


Operating temperature renge (C)

: -50C to 90

Safe load limit (% of capacity)

: 150%

Ultimate load (%of capacity)

: 300%

Load Cell materials

: stainless steel butoom and bas

D. Cara mengetahui ketelitian timbangan raw sugar


Untuk memperkecil potensi kesalahan dan kehilangan akibat kinerja jembatan
timbang yang buruk, disarankan untuk dilakukan tindakan erawatan secara
berkala dan kalibrasi jembatan timbang. Beberapa tindakan yang daat dilakukan
adalah seperti dijelaskan berikut ini :
1. Perawatan fisik dan instrumentasi
a) Korosif / karat
Memastikan agar jembatan timbang tidak korosif. Korosif akan
mempengaruhipada akurasi penimbangan dan menurunkan kekuatan
konstruksi jembatan timbang. Pengecatan menggunakan cat jenis yang
tahan korosif (chemical and wear corrosive resistant paint) bisa
meminimalisir tingkat korosifitas bahan konstruksi jembatan timbang.
b) Drainase
Pastikan jembatan timbang memiliki sistem drainase yang baik dan
hindari genangan air di sekitar konstruksi jembatan.
c) Leveling
Pastikan kedudukan jembatan timbang sejajar (level). Beberapa tipe
load cell mensyaratkan deviation for horizontally / vertically level
<0,05

mm/meter.

Ketidak

sejajaran

yang

berlebihan

akan

mempengaruhi besaran resistansi yang terbaca oleh load cell.


1) Base plate load cell
Base plate atau dudukan load cell harus stais. Base plate yang labil
atau tidak kokoh dan buruk, dapat menimbulkan vibrasi yang
berpengaruh pada kinerja jembatan timbang sehingga menjadi tidak
akurat.
2) Load cell
Load cell dengan kondisi buruk harus segera di ganti. Pastikan
sensitifitas antara load cell seragam.
3) Grounding
Load cell dan sistem pendukung sangat rentan terhadap beban kejut
listrik seperti yang di timbulkan oleh petir. Pastikan grounding
terpasang memiliki reistansi yang tinggi dan mampu membuang
kelebihan beban kejut listrik dengan baik.

E. Kalibrasi timbangan
Kalibrasi atau tera timbangan adalah proses pengembalian kemampuan alat
timbangan sesuai dengan standar kapasitas timbangan dan akurasi yang
dimilikinya.
Kalibrasi atau tera diatur oleh undang-undang yang di buat pemerintah dalam
rangka mengatur dan mencegah manipulasi data berat yang merugikan pihak lain.
Tera dilakukan oleh pemerintah melalui badan Meteorologi yang berwenang
mengeluarkan sertifikasi dan di wajibkan dilakukan setiap satu tahun sekali.
Untuk tindakan preventive maintenance tera atau kalibrasi juga dilakukan oleh
pihak perusahaan di bantu oleh badan Meteorologi untuk data pembanding.
F. Kendala oprasional dan cara mengatasinya
Permasalahan / kesulitan yang sering di jumpai dalam proses penimbangan
ini antara lain :
1. Adanya perbedaan berat gula produk tertimbang dengan berat gula produk
yang terdapat di blangko penimbangan dari gula produk.
Cara mengatasinya yaitu dengan kroscek ulang dengan pihak gudang dan
dilakukan penimbangan ulang, bila terjadi kesalahan pada penimbangan
yang tidak akurat atau umumnya di sebut dengan under or over weight
maka timbangan perlu dilakukan perawatan berkala atau kalibrasi.
2. Pada saat cuaca kurang mendukung (hujan) yang mempengarugi berat
timbangan, petir yang sangat mempengaruhi pembacaan berat indikator
timbangan (sangat sensitiv), dan juga angin karena truk yang ditimbang
akan bergoyang apabila terena terpaan angin, maka akan sulit untuk
komputer membaca berat truk tersebut.
Cara mengatasinya yaitu sementara untuk penimbangan di hentikan
sampai keadaan normal kembali.

Anda mungkin juga menyukai