Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya teknologi, banyak penelitian yang dilakukan


untuk memperoleh kualitas lampu yang tahan lama dengan kuat cahaya yang
tinggi dan tentunya dengan konsumsi daya yang relative rendah. light emitting
diode atau sering kita kenal dengan nama LED adalah salah satu lampu
penerangan yang mampu memenuhi kebutuhan akan cahaya.
Secara sederhana, LED didefinisikan sebagai salah satu semikonduktor yang
mengubah energi listrik menjadi cahaya. Sebuah LED adalah sejenis dioda
semikonduktor istimewa. Seperti sebuah dioda normal, LED terdiri dari sebuah
chip bahan semikonduktor yang diisi penuh, atau di-dop, dengan ketidakmurnian
untuk menciptakan sebuah struktur yang disebut p-n junction. Pembawa-muatan -
elektron dan lubang mengalir ke junction dari elektroda dengan voltase berbeda.
Ketika elektron bertemu dengan lubang, dia jatuh ke tingkat energi yang lebih
rendah, dan melepas energi dalam bentuk photon.
Tak seperti lampu pijar dan neon, LED mempunyai kecenderungan
polarisasi. Chip LED mempunyai kutub positif dan negatif (p-n) dan hanya akan
menyala bila diberikan arus maju. Ini dikarenakan LED terbuat dari bahan
semikonduktor yang hanya akan mengizinkan arus listrik mengalir ke satu arah
dan tidak ke arah sebaliknya. Bila LED diberikan arus terbalik, hanya akan ada
sedikit arus yang melewati chip LED. Ini menyebabkan chip LED tidak akan
mengeluarkan emisi cahaya.
Chip LED pada umumnya mempunyai tegangan rusak yang relatif rendah.
Bila diberikan tegangan beberapa volt ke arah terbalik, biasanya sifat isolator
searah LED akan jebol menyebabkan arus dapat mengalir ke arah sebaliknya.
LED merupakan perangkat keras dan padat (solid-state component)
sehingga unggul dalam hal ketahanan (durability). LED banyak digunakan dalam
perangkat elektronik karena ukurannya yang mini dan praktis, serta konsumsi
dayanya yang relatif rendah. Usia yang sangat panjang, lebih dari 30 ribu jam,
menambah keunggulannya. Sayangnya, suhu lingkungan yang terlalu tinggi dapat
menyebabkan gangguan elektrik pada LED itu sendiri. Selain itu, harga per lumen
1
(satuan cahaya) yang lebih tinggi membuat masyarakat memilih cara penerangan
biasa dengan lampu pijar maupun neon.
Kini telah banyak jenis-jenis lampu penerangan LED yang dijual dipasaran
dengan berbagai merk dan juga spesifikasi yang berbeda-beda. Kebanyakan dari
merk-merk tersebut memberikan spesifikasi daya tahan melebihi 30.000 jam dan
juga konsumsi daya yang relative rendah, sehingga apabila dipakai dalam jangka
waktu yang lama harga harga per lumen (satuan cahaya) yang lebih tinggi mampu
tertutupi dengan berbagai kelebihan-kelebihan yang ditawarkan.
Berpijak pada hal inilah penulis tertarik melakukan studi mengenai LED.
Dari hasil studi ini kemudian dituangkan kedalam bentuk laporan yang
didalamnya berisi pengetahuan menyangkut masalah LED tersebut, dengan
harapan laporan ini dapat digunakan sebagai sumber informasi dan sekaligus 3 sebagai
referensi khususnya bagi Penulis dan umumnya bagi masyarakat luas
yang ingin mengetahui lebih jauh tentang LED .

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut, terdapat beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan Led


2. Bagaimana proses (Sejarah) terbentuknya Led
3. Bagaiamana bentuk dan simbol Led
4. Apa Fungsi Led
5. Bagaimana Cara Kerja Led
6. Apa Kelebihan dan kekurangan Led
7. Apa warna Led
8. Fungsi Tegangan maju Pada Rangkaian Led
9. Bagaimana Polaritas Led
10. Bagaimana perbandingan lampu led dengan lampu pijar

C. Tujuan Penulisan

2
Tujuan dari penyusuan makalah ini adalah agar pemateri dapat mema
hamidan menjelaskan , sedangkan pembaca dapat memahami definisi tentang
led, sejarah terbentuknya led,simbol dan bentuk led,fungsi led,cara kerja led,
kelebihan dan kekurangan led,tegangan maju pada rangakian led,manfaat led,
perbandingn lampu led dengan lampu pijar.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian LED


Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen
elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan
tegangan maju Secara sederhana, LED didefinisikan sebagai salah satu
semikonduktor yang mengubah energi listrik menjadi cahaya.

2.2 Sejarah Terbentuk LED


Sejarah terbentuk led dimulai dari beberapa tahun yang kebelakang ,10 sd
15 tahun sebelumnya lampu led belum banyak diguanakan.bagaiamana sejarahnya
yuk kita simak penjelasan di bawah ini :

1. tahun 1907 (henry Joseph Round)


Sekitar tahun 1907, seorang Insinyur berkebangsaan Inggris
bernama Henry Joseph Round melakukan berbagai experimen dengan berbagai
macam material. Round menemukan ada bahan anorganic yang dapat menyala
saat listrik di terapkan. Dan kemudian mempublikasikannya dalam "Electrical
World"
2.Tahun 1921 ( Oleg Vladimirovich Losev)
Pada tahun 1921 seorang ilmuwan Rusia yangbernama OlegVladimirovich
Losev, dia mengamati emisi cahaya dari persimpangan kontak titik carborundum
(silikonkarbida), membangun dioda pemancar cahaya (LED), melakukan
penelitian pertama pada mereka, mengusulkan teori pertama yang benar tentang
cara kerjanya, dan menggunakannya dalam aplikasi praktis
seperti electroluminescence.
3.Tahun 1962 (Nick holonyakJr)
Pada tahun 1962 Nick Holonyak Jr seorang ilmuwan asal Amerika,
tepatnya pada tanggal 9 Oktober 1962 mendemonstrasikan LED (Light Emitting
Diode) yang memancarkan cahaya merah yang terlihat, bukan inframerah.
Demonstrasi ini tatkala bekerja di Laboratorium riset GE (General Electric)
4
di Syracuse, New York.
Dan pada tanggal 1 Desember 1962, Holonyak dan S.F Bevacqua
mengumumkan pembuatan LED cahaya tampak ini dalam jurnal Applied Physics
Letters.

4.Tahun 1972 (M. George Craford)


seorang murid dari Holonyak, M. George Craford, pada tahun 1972
menemukan LED kuning pertama dan meningkatkan kecerahan LED merah dan
merah-oranye dengan faktor sepuluh kali.Kemudian Blue LED, ini
dikembangkan sejak tahun 1972 di Stanford University bermula LED biru-ungu
pertama menggunakan galium nitrida yang didoping magnesium oleh Herb
Maruska dan Wally Rhines,mahasiswa doktoral dalam Material Science and
Engineering. Pada awal 1970-an, perangkat ini terlalu redup untuk aplikasi
praktis, dan penelitian perangkat galium nitrida melambat. Saat ini, magnesium-
doping galium nitrida tetap menjadi dasar untuk semua LED biru komersial dan
dioda laser.
5.Tahun 1993 (Shuji Nakamura)
Blue LED terus berkembang, pada tahun 1993, LED biru dengan
kecerahan tinggi didemonstrasikan oleh Shuji Nakamura dari Nichia Corporation
menggunakan proses pertumbuhan galium nitrida.Secara paralel, Isamu Akasaki
dan HiroshiAmano dari Universitas Nagoya sedang mengembangkan deposisi
GaN yang penting pada substrat safir dan mendemonstrasikan doping tipe-p dari
GaN. Perkembangan baru ini merevolusi pencahayaan LED, membuat sumber
cahaya biru berdaya tinggi menjadi praktis, yang mengarah pada pengembangan
teknologi seperti Blu-ray.

2.3 Bentuk dan Simbol LED


Dijelaskan dalam ulasan bahawa lambang lampu LED ditandai denagan s
imbol mirip tanda anak panah yang mempunyai polaritas positif dan negatif.
Untuk mengenali komponen LED dalam suatu rangkaian elektronika sebe
narnya mudah,karena simbol Led di berikan ciri khas yang dapat langsung kita ke
nali apabila ditunjukan dalam sebuah skema rangkain ataupun dalam layout pcb.b
erikut adalah gambar simbol LED:

5
Dari simbol led diatas dapat diketahui bahwa led memiliki dua kai atau
kutup yang berbeda ,masing masing adalah katoda dan anoda.pemasangan lede
tidak boleh terbalik,karena apabila terpasang terbalik lampu led otomatis tidak
dapat memancarakan cahaya dan tidak dapat dialiri tegangan listrik.

2.4 Fungsi LED

Lebih jauh memahami apa fungsi led ketika diterapkan dalam sebuah
rangkaian maka kita akan membahasnya lebih jauh karena akan ditemukan
berbagai fungsi apabila dihubungakan dalam pengunaan sehari hari.
Sekarang ini banyak sekali pengunaan dalam kehidupan kita,bahkan
bukan hanya dalam dunia elektronika namun merambah dalam berbagai keperlu
an yang mengunakan led sebagai komponen utama karena memanag sangat efisien.
Berikut contoh pengunaan LED :
 Sebagai indikator atau penunjuk dalam rangakaian elektronika.hal ini da
pat dilihat dari cahaya yang dipancarkan oleh led,misalnya cahaya mer
ah dan hijau
 Sebagai sensor infrared pada remot kontrol
 Sebagai komponen utama dalam monitor komputer atau televisi yang m
engunakan led pada layarnya
 Sebagai lampu pada kendaraan bermotor

2.5 Cara Kerja LED


Untuk bisa menyala, LED harus diberi tegangan maju (forward) pada
nilai minimal tertentu dengan batasan arus maksimal sesuai yang tertera pada
datasheet LED. Oleh karena itu, untuk menyalakan LED kita harus
memasang sebuah resistor sebagai pembatas arus yang masuk ke LED. Prinsip
kerja LED ini mirip dengan prinsip kerja dioda biasa.

6
Contoh rangkaian sederhana untuk menyalakan LED :

Pada rangkaian diatas kita menggunakan sebuah sumber tegangan DC (Battery) untuk
menyalakan LED. Sebagai pembatas arus dipasang sebuah resistor R1 secara seri
terharap LED. Besarnya nilai resistor dapat dihitung menggunakan rumus dasar
hukum Ohm, dimana besarnya nilai resistor sama dengan tegangan dibagi arus.
Karena resistor dipasang seri terharap LED maka besarnya tegangan pada resistor
sama dengan tegangan battery dikurangi tegangan forward LED.
Berikut ini rumus cara menghitung resistor untuk LED :

Misalnya kita menggunakan sebuah LED dengan batas arus maksimal sebesar 20mA
dengan tegangan supply sebesar 5V dan tegangan maju sebesar 2V, maka nilai resistor
yang kita pasang adalah sebesar 5V dikurangi 2V lalu dibagi dengan 20mA.
Hasilnya sebesar 150 Ohm.
2.6 Kelebihan Dan Kekurangan LED
Lampu jenis led memiki beberapa kelebihan dan dan kekurangan.kelebihan lampu led an
tara lain :
Hemat Energi
Lampu jenis LED dapat memancarkan cahaya tanpa mengunakan terlalau
banyak energi listrik .konsumsi jenis lampu ini lebih hemat sekitar 80 -
90% dibanding lampu jenis lain
Lampu yang awet dan tahan lama
Lampu jenis LED Terkenal keawetanya ,lampu jenis ini paling awet di bandin
g dengan jenis lampu biasa ataupun lampu pijar.alasan mengapa lampu jenis led awet
karena pengunaan dioda yang tidak menghasilkan panas berlebih dan mmbuat lampu ti
dak mudah rusak.
Ramah lingkungan
7
Lampau jenis ini termasuk kategori ramah lingkungan dan tidak mengandung z
at berbahaya seperti merkuri dan sinar uv yang aman bagi maunusia
Temperatur lebih dingin
Lampu jenis LED memilik temperatur yang lebih dingin dari pada lampu jenis la
in karena jenis bahan yang di gunakan cenderung stabil dan tidak mudah mengahasilkan
panas
kekurangan lampu led antara lain :
Harga relatif mahal
Jika dibandingkan dengan lampu jenis lain lampu LED memiliki haraga yang le
bih mahal sesuai kualiatas yang ditawarkan.tapi masih dapat keuntungan dengan k
eunggulan yang hemat energi dan tahan lama
Tidak dapat digunakan untuk pemanas
Lampu jenis ini memiliki temperatur lebih dingin.selain tidak menghsailkan sinar ultravi
olet atau UV yang dapat memancarkan gelombang panas yang cukup

2.7 Warna LED


Saat ini, LED telah memiliki beranekaragam warna, diantaranya seperti warna
merah, kuning, biru, putih, hijau, jingga dan infra merah. Keanekaragaman Warna pada
LED tersebut tergantung pada wavelength (panjang gelombang) dan
senyawasemikonduktor yang dipergunakannya. Berikut ini adalah Tabel Senyawa
Semikonduktor yang digunakan untuk menghasilkan variasi warna pada LED :

Bahan Semikonduktor Wavelength Warna


(Panjang Gelombang)

Gallium Arsenide (GaAs) 850-940nm Infra


Merah

Gallium Arsenide Phosphide (GaAsP) 630-660nm Merah

Gallium Arsenide Phosphide (GaAsP) 605-620nm Jingga

Gallium Arsenide Phosphide Nitride 585-595nm Kuning


(GaAsP:N)

8
Aluminium Gallium Phosphide 550-570nm Hijau
(AlGaP)

Silicon Carbide (SiC) 430-505nm Biru

Gallium Indium Nitride (GaInN) 450nm Putih

 Satuan nm (newton meter)

2.8 Tegangan maju (Forward Bias) LED

Masing-masing Warna LED (Light Emitting Diode) memerlukan tegangan


maju (Forward Bias) untuk dapat menyalakannya. Tegangan Maju untuk LED
tersebut tergolong rendah sehingga memerlukan sebuah Resistor untuk membatasi
Arus dan Tegangannya agar tidak merusak LED yang bersangkutan. Tegangan
Maju biasanya dilambangkan dengan tanda VF.

Warna Tegangan Maju @20mA

Infra Merah 1,2V

Merah 1,8V

Jingga 2,0V

Kuning 2,2V

Hijau 3,5V

Biru 3,6V

Putih 4,0V

  Sebuah rangkaian LED harus mempunyai sebuah resistor yang dipasang seri
untuk membatasi arus listrik yang melewati LED agar LED tidak hangus. Arus yang
melewati LED berbanding lurus dengan nyala LED, semakin besar arus yang
melewati LED semakin terang LED menyala dan sebaliknya. Arus LED biasanya
antara 10 – 20 mA. Jadi Resistor juga berfungsi mengatur nyala LED atau sebagai
pembatas arus untuk efisiensi daya.
Nilai R ditentukan dengan rumus berikut:
R = (VS - VL) / I

9
Dimana :
VS = Tegangan sumber (V)
VL = Tegangan LED (biasanya bernilai 2V, atau 4V ntuk LED putih dan Biru)
(V)
 I = Arus yang maksimal yang akan melewati LED (A)

Cttn : 
*Pastikan Arus LED yang ditentukan dibawah arus maksimum yang di izinkan Jika
tidak ada resistor yang sama dengan nilai kalkulasi maka gunakan nilai resistor yang
lebih besar, jadi arus yang mengalir akan sedikit berkurang pada LED.
*Untuk pemilihan intensitas LED, pada datasheet biasanya dicantumkan grafik hubungan
Arus dan Intensitas, maka pemilihan arus bisa mengacu pada grafik tsb.
*Untuk Tegangan bias maju LED biasanya juga tergantung warna LED, juga tercantum
pada datasheet.

2.9 Polaritas LED


Bagaimana cara mengetahui kutub positif dan kutub negatif LED? Jawabanya Sangat
mudah. Resistor merupakan dioda semikonduktor yang dapat menghasilkan cahaya
ketika dialiri arus dan tegangan dengan besar tertentu. Karena dasarnya dioda, LED
mempunyai kutub yang berbeda (tidak seperti Resistor). Untuk mengetahu kutub-
kutubnya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan tergantung kondisi LED (biasanya LED
yang sudah dipakai atau di potong kakiknya, agak sulit mengetahui kutubnya):
 Dengan multimeter
Posisikan jarum atau switch pemilih pada nilai hambatan paling kecil.
Cobalai probe positif (merah) dan negatif (hitam) simpan di kedua kaki LED, jika posisi
benar, maka LED akan menyala. Jika LED menyala maka kaki yang disentuh
oleh probe positif adalah kaki positif dan yang satunya lagi adalah negatif.
 Melihat kakinya
Pada Gambar 1 sudah jelas, bahwa kaki LED yang panjang adalah positif, sedangkan
kaki yang pendek adalah negatif.
Melihat dalamnya
Amati dalamnya dari atas, jika positif, maka garis - akan pendek, sedangkan yang
panjang adalah negatif. Kita juga bisa cek dari samping, positif dan negatifnya seperti

10
pada Gambar 1.

2.10 perbandingan lampu LED dengan Lampu Biasa


Mari kita perhatikan keuntungannya kita memakai lampu LED:
 Cahaya Lebih Terang
Lampu LED menghasilkan cahaya yang lebih terang dibandingkan lampu pijar biasa
dengan ukuran watt yang sama. Sebagai perbandingan, intensitas cahaya lampu LED
adalah 84 lumens/watt. Sedangkan intensitas cahaya lampu CFL (Compact Fluorescence
Lamp) 55,4 lumens/watt, dan lampu pijar (tungsten) 14,3 lumens/watt.
 Hemat Energi
Karena intensitas cahayanya lebih besar per 1 watt dibandingkan lampu biasa, berarti
lampu LED mengkonsumsi daya lebih kecil dibandingkan lampu biasa. Lampu LED 3 W
dikatakan setara dengan lampu pijar 40 W.
 Usia Pakai Lebih Panjang
Ada lampu LED yang dikatakan oleh produsennya dapat berusia pakai hingga 10 – 15
tahun. Ada juga yang mengklaim dapat digunakan hingga 8 tahun. Berapa pun itu,
ternyata usia pakai lampu LED tetap lebih panjang dibandingkan lampu jenis lainnya.
Lampu CFL semakin menurun kualitas pencahayaannya seiring dengan frekuensi
penyalaannya. Semakin sering dinyalakan, lampu CFL akan terlihat semakin redup.
 Hemat Biaya
Karena konsumsi energinya rendah, usia pakainya panjang, dengan menggunakan lampu
LED berarti dapat menekan biaya penggunaan listrik dan menghemat belanja kebutuhan
lampu setiap tahunnya.

11
 Tidak Menghasilkan Panas Berlebih
Lampu LED tidak menghasilkan panas sehingga tidak menyumbangkan kelebihan energi
panasnya kepada ruangan yang diteranginya. Berbeda dengan lampu CFL dan lampu
pijar biasa yang menghasilkan panas, semakin tinggi intensitasnya, semakin tinggi panas
yang dihasilkan. Lampi pijar yang dinyalakan terus menerus dapat beresiko menyebabkan
kebakaran.
 Ramah Lingkungan
Lampu LED tidak menggunakan material tungsten ataupun gas halogen sehingga relatif
aman bagi lingkungan dan pemakainya. Bahan yang digunakan juga lebih tahan pecah
dibandingkan lampu CFL dan lampu pijar biasa, sehingga lampu LED lebih aman
digunakan.
 Langsung Terang

Lampu LED, seperti lampu pijar, dapat langsung menyala terang tanpa perlu waktu
pemanasan seperti halnya lampu CFL. Lampu CFL baru menyala terang optimal setelah
beberapa menit.Jadi walaupun biaya pembelian lampu LED lebih mahal dibandingkan
biaya pembelian lampu jenis lain, kita dapati di atas bahwa lampu LED tetap lebih hemat
karena terbukti efisien dan efektif semasa usia pakainya.Dengan kata lain, biaya
pembelian lampu LED adalah investasi yang cukup berharga bagi rumah keluarga kita
atau bahkan kantor dan pabrik kita!

12
13
BAB III
PENUTUP

D. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:


Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen
elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan
tegangan maju Secara sederhana, LED didefinisikan sebagai salah satu
semikonduktor yang mengubah energi listrik menjadi cahaya. Berhati hati dalam
Sejarah terbentuk led dimulai dari beberapa tahun yang kebelakang ,10
sd 15 tahun sebelumnya lampu led belum banyak digunakan ,berikut adalah alur
sejarah penemuan led :

1) tahun 1907 (henry Joseph Round)


Sekitar tahun 1907, seorang Insinyur berkebangsaan Inggris
bernama Henry Joseph Round melakukan berbagai experimen dengan
berbagai macam material. Round menemukan ada bahan anorganic yang
dapat menyala saat listrik di terapkan. Dan kemudian
mempublikasikannya dalam "Electrical World"

2) Tahun 1921 ( Oleg Vladimirovich Losev)


Pada tahun 1921 seorang ilmuwan Rusia
yangbernama OlegVladimirovich Losev, dia mengamati emisi cahaya
dari persimpangan kontak titik carborundum (silikonkarbida), membangun
dioda pemancar cahaya (LED), melakukan penelitian pertama pada
mereka, mengusulkan teori pertama yang benar tentang cara kerjanya, dan
menggunakannya dalam aplikasi praktis seperti electroluminescence.

3) .Tahun 1962 (Nick holonyakJr)


Pada tahun 1962 Nick Holonyak Jr seorang ilmuwan asal
Amerika, tepatnya pada tanggal 9 Oktober 1962 mendemonstrasikan
LED (Light Emitting Diode) yang memancarkan cahaya merah yang terlihat,
bukan inframerah. Demonstrasi ini tatkala bekerja di Laboratorium riset GE
(General Electric) di Syracuse, New York.
14
Dan pada tanggal 1 Desember 1962, Holonyak dan S.F Bevacqua
mengumumkan pembuatan LED cahaya tampak ini dalam jurnal Applied
Physics Letters.
4) Tahun 1972 (M. George Craford)
seorang murid dari Holonyak, M. George Craford, pada tahun
1972 menemukan LED kuning pertama dan meningkatkan kecerahan LED
merah dan merah-oranye dengan faktor sepuluh kali.Kemudian Blue
LED, ini dikembangkan sejak tahun 1972 di Stanford University
bermula LED biru-ungu pertama menggunakan galium nitrida yang
didoping magnesium oleh Herb Maruska dan Wally Rhines,mahasiswa
doktoral dalam Material Science and Engineering. Pada awal 1970-an,
perangkat ini terlalu redup untuk aplikasi praktis, dan penelitian perangkat
galium nitrida melambat. Saat ini, magnesium-doping galium nitrida tetap
menjadi dasar untuk semua LED biru komersial dan dioda laser.

5) Tahun 1972 (M. George Craford)


Blue LED terus berkembang, pada tahun 1993, LED biru dengan
kecerahan tinggi didemonstrasikan oleh Shuji Nakamura dari Nichia
Corporation menggunakan proses pertumbuhan galium nitrida.Secara
paralel, Isamu Akasaki dan HiroshiAmano dari Universitas Nagoya
sedang mengembangkan deposisi GaN yang penting pada substrat safir
dan mendemonstrasikan doping tipe-p dari GaN. Perkembangan baru ini
merevolusi pencahayaan LED, membuat sumber cahaya biru berdaya
tinggi menjadi praktis, yang mengarah pada pengembangan teknologi
seperti Blu-ray.
Dijelaskan dalam gambar disamping bahwa lambang lampu LED
ditandai dengan simbol mirip tanda anak panah yang mempunyai polarita
s positif dan negatif.
Fungsi led adalah :
 Sebagai indikator atau penunjuk dalam rangkaian elektronika
 Sebagai sensor infrared pada remot kontrol
 Sebagai komponen utama dalam monitor komputer atau televis
i yang mengunakan led pada layarnya

15
 Sebagai lampu pada kendaraan bermotor
Cara kerja Rangkian LED harus diberi tegangan maju (forward)
pada nilai minimal tertentu dengan batasan arus maksimal sesuai yang
tertera pada datasheet LED. Oleh karena itu, untuk menyalakan LED
kita harus memasang sebuah resistor sebagai pembatas arus yang masuk
ke LED. Prinsip kerja LED ini mirip dengan prinsip kerja dioda biasa.
kelebihan lampu led antara lain :
 Hemat energi
 Lampu yang awet dan tahan lama
 Ramah lingkungan
 Temperatur lebih dingin
Kekurangan lampu led antara lain:
 Harga relatif mahal
 Tidak dapat digunakan untuk pemanas
Saat ini, LED telah memiliki beranekaragam warna,
diantaranya seperti warna merah, kuning, biru, putih, hijau, jingga
dan infra merah. Keaneragaman Warna pada LED tersebut
tergantung pada wavelength (panjang gelombang) dan senyawa
semikonduktor yang dipergunakannya.
Untuk mengetahui kutub-kutubnya, ada beberapa cara yang
bisa dilakukan tergantung kondisi LED (biasanya LED yang sudah
dipakai atau di potong kakiknya, agak sulit mengetahui kutubnya)
Untuk mengetahui polritas led bisa memakaii beberapa alat bantu
yaitu :
 Multitester
Caranya Posisikan jarum atau switch pemilih pada nilai
hambatan paling kecil. Cobalah probe positif (merah) dan
negatif (hitam) simpan di kedua kaki LED, jika posisi
benar, maka LED akan menyala.
 Melihat kakinya
 Melihat Dalamnya
Amati dalamnya dari atas, jika positif, maka garis - akan
pendek, sedangkan yang panjang adalah negatif. Kita juga bisa cek

16
dari samping, positif dan negatifnya seperti pada Gambar 1.

perbandingan lampu LED dengan Lampu Biasa adalah :


 Cahaya Lebih Terang
 Hemat Energi
 Usia Pakai Lebih Panjang
 Hemat Biaya
 Tidak Menghasilkan Panas Berlebih
 Ramah Lingkungan
 Langsung Terang

E. Saran

Saran yang bisa kami sampaikan adalah sebagai berikut:

1. Kepada pembaca, lampu led banyak sekali mengandungmanfaat dan kelebih


an di banding lampu biasa/pijar yang sangat cocok buat lampu energi terbaruk
an dan goo green dan mengurangi efek gas rumah kaca

2. Pengaruh perkembangan dari awal di temukan sampai saat ini sudah sangat baik
terutama di bidang kejidupan manusia yang sekarang sudah minta seba praktis da
n efisien dan hemat energi.lampu led mampu menjawab kebutuhan tersebut

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT., dengan


segala taufiq dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini
dengan baik. Dalam makalah ini kami sadar, masih banyak sekali kesalahan dan
kekurangan baik dalam isi maupun penulisan kata per kata. Namun, kami
berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kelompok kami, dan bagi
para pembaca pada umumnya.

17
BAB IV
PRESENTASI POWER POINT

18
19
20
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

1) https://www.bloganton.web.id/2022/01/sejarah-lampu-led-light-emitting-diode.ht
ml#:~:text=Pada%20tahun%201962%20Nick%20Holonyak,)%20di%20Syracuse
%2C

2) https://rangkaianelektronika.info/pengertian-fungsi-dan-simbol-led-light-emmitin
g-diode/

3) https://nulis-ilmu.com/kepanjangan-led/

4) https://www.qhomemart.com/blog/mengenal-lampu-led/

5) https://teknikelektronika.com/pengertian-led-light-emitting-diode-cara-kerja/

6) http://ekorendisatrio.blogspot.com/2013/04/mengenal-lampu-led.html

7) https://aozon.blogspot.com/2014/03/kutub-polaritas-pada-led.html

21

Anda mungkin juga menyukai