Anda di halaman 1dari 18

THERMISTOR

Dosen pegampu:
SRI WIDORETNO.ST.MT

Disusun oleh:

Ivan Pratama Putra


NIM:22101110019
Mata kuliah:

Dasar Elektronika

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BALITAR

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat,taufik dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dengan sebaik baiknya.Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliab Dasar Elektronika dengan dosen pengajar Sri
Widoretno,ST.MT semoga makalah ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan
petunjuk atau pedoman bagi pembaca.Saya berharap dalam penyusunan
makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca,saya merasa masih banyak
kekurangan baik pada teknik lenulisa. maupun materi.Untuk itu kritikdan saran
dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan paper ini.

Blitar,28 Oktober 2022

Ivan pratama putra


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Thermistor adalah salah satu jenis Resistor yang nilai resistansi atau nilai
hambatannya dipengaruhi oleh Suhu (Temperature). Thermistor merupakan
singkatan dari “Thermal Resistor” yang artinya adalah Tahanan (Resistor) yang
berkaitan dengan Panas (Thermal). Thermistor terdiri dari 2 jenis, yaitu Thermistor
NTC (Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive Temperature
Coefficient).Komponen Elektronika yang peka dengan suhu ini pertama kali
ditemukan oleh seorang ilmuwan inggris yang bernama Michael Faraday pada 1833.
Thermistor yang ditemukannya tersebut merupakan Thermistor jenis NTC (Negative
Temperature Coefficient). Michael Faraday menemukan adanya penurunan
Resistansi (hambatan) yang signifikan pada bahan Silver Sulfide ketika suhu
dinaikkan. Namun Thermitor komersil pertama yang dapat diproduksi secara massal
adalah Thermistor ditemukan oleh Samuel Ruben pada tahun 1930. Samuel Ruben
adalah seorang ilmuwan yang berasal dari Amerika Serikat.
Seperti namanya, Nilai Resistansi Thermistor NTC akan turun jika suhu di sekitar
Thermistor NTC tersebut tinggi (berbanding terbalik / Negatif). Sedangkan untuk
Thermistor PTC, semakin tinggi suhu disekitarnya, semakin tinggi pula nilai
resistansinya (berbanding lurus / positif).

B. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang dibahas dalam masalah yaitu:

a. Apakah thermistor itu?


b. Bagaima cara kerjanya?

C. Tujuan

Tujuan penulis makalah ini adalah:

a. Memahami pengertian dan symbol thermistor.


b. Memahamu karakteristik,jenis aplikasi dan kontruksi thermistor.
c. Sebagai salah satu tugas yang diberikan dosen mata kuliah .

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian thermistor

Thermistor adalah salah satu jenis Resistor yang nilai resistansi atau nilai
hambatannya dipengaruhi oleh Suhu (Temperature). Thermistor merupakan
singkatan dari “Thermal Resistor” yang artinya adalah Tahanan (Resistor) yang
berkaitan dengan Panas (Thermal). Thermistor terdiri dari 2 jenis, yaitu Thermistor
NTC (Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive Temperature
Coefficient).Komponen Elektronika yang peka dengan suhu ini pertama kali
ditemukan oleh seorang ilmuwan inggris yang bernama Michael Faraday pada 1833.
Thermistor yang ditemukannya tersebut merupakan Thermistor jenis NTC (Negative
Temperature Coefficient). Michael Faraday menemukan adanya penurunan
Resistansi (hambatan) yang signifikan pada bahan Silver Sulfide ketika suhu
dinaikkan. Namun Thermitor komersil pertama yang dapat diproduksi secara massal
adalah Thermistor ditemukan oleh Samuel Ruben pada tahun 1930. Samuel Ruben
adalah seorang ilmuwan yang berasal dari Amerika Serikat.Seperti namanya, Nilai
Resistansi Thermistor NTC akan turun jika suhu di sekitar Thermistor NTC tersebut
tinggi (berbanding terbalik / Negatif). Sedangkan untuk Thermistor PTC, semakin
tinggi suhu disekitarnya, semakin tinggi pula nilai resistansinya (berbanding lurus /
Positif).
B. Karakteristik Thermistor

perubahaan Nilai Resistansi Thermistor NTC saat terjadinya perubahan suhu


disekitarnya (dikutip dari Data Sheet salah satu Produsen Thermistor MURATA Part
No. NXFT15XH103), Thermistor NTC tersebut bernilai 10kΩ pada suhu ruangan
(25°C), tetapi akan berubah seiring perubahan suhu disekitarnya. Pada -40°C nilai
resistansinya akan menjadi 197.388kΩ, saat kondisi suhu di 0°C nilai resistansi NTC
akan menurun menjadi 27.445kΩ, pada suhu 100°C akan menjadi 0.976kΩ dan
pada suhu 125°C akan menurun menjadi 0.532kΩ. Jika digambarkan, maka
Karakteristik Thermistor NTC tersebut adalah seperti dibawah ini :

Pada umumnya Thermistor NTC dan Thermistor PTC adalah Komponen Elektronika
yang berfungsi sebagai sensor pada rangkaian Elektronika yang berhubungan
dengan Suhu (Temperature). Suhu operasional Thermistor berbeda-beda tergantung
pada Produsen Thermistor itu sendiri, tetapi pada umumnya berkisar diantara -90°C
sampai 130°C. Beberapa aplikasi Thermistor NTC dan PTC di kehidupan kita sehari-
hari antara lain sebagai pendeteksi Kebakaran, Sensor suhu di Engine (Mesin)
mobil, Sensor untuk memonitor suhu Battery Pack (Kamera, Handphone, Laptop)
saat Charging, Sensor untuk memantau suhu Inkubator, Sensor suhu untuk Kulkas,
sensor suhu pada Komputer dan lain sebagainya.

C. Jenis-jenis dan Simbol thermistor

Berikut ini adalah Simbol dan Gambar Komponen Thermistor PTC dan NTC :

D. Pengertian thermistor PTC

PTC adalah singkatan dari Positive Temperature Coefficient atau Koefisien Suhu Positif.
Termistor PTC adalah resistor dengan koefisien suhu positif, yang berarti bahwa tingkat
resistansinya akan meningkat seiring dengan meningkatnya suhu.
Thermistor PTC

Toleransi untuk thermistor PTC biasanya sekitar 50%, hal ini membuatnya tidak dapat
memberikan pembacaan suhu dengan akurasi yang baik tanpa kalibrasi yang akurat.
Termistor PTC memang bukanlah pilihan pertama untuk melakukan pengindraan suhu,
tetapi termistor PTC dapat digunakan di rangkaian tertentu. Misalnya saja, termistor PTC
bisa sangat berguna pada rangkaian untuk aplikasi di mana ingin mengurangi aliran arus
saat terjadi peningkatan suhu.

Simbol yang digunakan pada standar IEC untuk thermistor suhu positif adalah sebagai
berikut.

Simbol PTC

a. Jenis-jenis PTC

Berdasarkan bahan yang digunakan, strukturnya, dan proses pembuatannya, termistor


PTC dapat dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah termistor PTC yang
terdiri dari silikat, yang menggunakan silikon sebagai bahan semikonduktrir nya. PTC
jenis ini digunakan sebagai sensor suhu PTC berdasarkan karakteristik liniernya.

Kelompok yang kedua adalah termistor PTC tipe switching. Thermistor PTC tipe switching
memiliki kurva suhu resistansi yang sangat nonlinier. Ketika termistor PTC tipe switching
dipanaskan, resistansinya mulai menurun pada awalnya, sampai suhu kritis tertentu
tercapai. Ketika suhu semakin meningkat di atas nilai kritis tersebut, resistansinya akan
meningkat secara drastis. Termistor PTC jenis ini banyak digunakan pada pemanas PTC,
sensor, dll. Thermistor PTC polimer, yang terbuat dari plastik khusus, adalah salah satu
contoh dari kelompok ini dan sering digunakan sebagai sekring yang dapat disetel ulang.

b. Karateristik thermistor PTC


Silikat memiliki karakteristik suhu resistansi yang linier, dengan kemiringan yang relatif
kecil terhadap sebagian besar rentang operasionalnya. Silikat akan menunjukkan
koefisien suhu negatif pada suhu di atas 150 °C. Silikat memiliki koefisien temperatur
resistansi sekitar 0,7 hingga 0,8% / °C.

Karakteristik termistor PTC

Sedangkan thermistor PTC switching biasanya terbuat dari bahan keramik polikristalin
yang sangat resistif dalam bentuk aslinya dan dibuat semi-konduktif dengan
penambahan dopan. Termistor PTC jenis ini sebagian besar digunakan sebagai pemanas
PTC mandiri. Suhu transisi sebagian besar thermistor PTC switch yang digunakan adalah
antara 60 dan 120 °C. Namun, ada beberapa perangkat aplikasi yang diproduksi khusus
yang dapat switch pada suhu 0 °C atau 200 °C.

c. Fungsi PTC
PTC adalah untuk mengkonversi suhu panas menjadi nilai resistansi
dalam satuan Ohm. Akan tetapi dalam aplikasinya PTC ini mempunyai
banyak sekali fungsi yaitu sbb :
1. Sensor Suhu
- Thermistor PTC dapat dihubungkan ke suatu microcontroller untuk
membaca nilai suhu yang diterima oleh thermistor.
- Jadi misalkan thermistor PTC dialiri tegangan 5 Volt dan tegangan
tersebut setelah melewati thermistor dikembalikan lagi ke microcontroller
Arduino.

- Semakin tinggi suhu yang diterima maka nilai hambatan dari thermistor
PTC semakin tinggi.
- Itu artinya semakin tinggi suhu yang diterima thermistor PTC maka
tegangan yang masuk ke microcontroller juga semakin kecil dikarenakan
hambatan tersebut.
- Maka dengan perhitungan tersebut dapat ditanamkan suatu logika pada
mikrokontroler untuk menghitung nilai suhu yang diterima oleh thermistor
PTC.

2. Melindungi komponen elektronik dari lonjakan arus


Lonjakan arus ini terjadi saat hubung singkat atau korsleting listrik dan
tentunya dapat merusak komponen elektronika dalam peralatan
elektronik.

- Ketika terjadi lonjakan arus tsb maka penghantar listrik akan


mengeluarkan energi panas. Energi panas tsb membuat nilai hambatan
thermistor PTC akan meningkat sehingga dapat sedikit mengurangi
lonjakan arus yang terjadi.

3. Digunakan pada Kompresor Kulkas


E. pengertian NTC

NTC adalah singkatan dari Negative Temperature Coefficient, yang berarti koefisien
temperatur negatif. Secara sederhana, thermistor NTC adalah jenis thermistor yang akan
mengalami penurunan nilai resistansi ketika terjadi peningkatan suhu lingkungan.

Thermistor NTC

Thermistor NTC yang dibahas di sini terdiri dari oksida logam. Oksida logam yang paling
umum digunakan adalah mangan, nikel, kobalt, besi, tembaga dan titanium. Pembuatan
thermistor NTC komersial menggunakan teknologi keramik dasar dan terus berlanjut
hingga sekarang ini seperti yang telah terjadi selama beberapa dekade yang lalu.

Pada proses dasar, campuran dua atau lebih bubuk oksida logam digabungkan dengan
pengikat yang sesuai, dibentuk menjadi geometri yang diinginkan, dikeringkan, dan
disinter pada suhu yang tinggi. Dengan membuat variasi jenis oksida yang digunakan,
proporsi relatif, atmosfer sintering, dan suhu sinteringnya, berbagai resistivitas dan
karakteristik koefisien suhu pun bisa diproduksi

a.Jenis jenia NTC


Thermistor NTC komersial dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok besar tergantung
pada metode dimana elektroda dilekatkan pada tubuh keramik. Setiap kelompok
tersebut dapat dibagi lagi menjadi berbagai jenis thermistor di mana masing-masing jenis
ditandai dengan perbedaan geometri, kemasan dan teknik pengolahannya.Kelompok
pertama terdiri dari thermistor tipe manik-manik. Semua thermistor tipe manik-manik
memiliki paduan platinum kabel timah yang langsung disinter ke dalam tubuh keramik.
Kelompok yang kedua, thermistor jenis ini memiliki kontak permukaan berupa logam.
Contoh yang paling umum adalah thermistor disk dan chip.

Thermistor NTC tersedia dalam berbagai konfigurasi dan lapisan pelindung yang sesuai
dengan hampir semua aplikasi yang dibutuhkan. Thermistor yang paling stabil dan akurat
yang tersedia adalah thermistor NTC yang tertutup rapat dalam kaca. Thermistor tertutup
ini banyak digunakan untuk aplikasi yang memerlukan paparan suhu secara terus
menerus pada suhu di atas 150 °C.

Aplikasi NTC
Thermistor NTC umum digunakan pada berbagai aplikasi yang luas. Beberapa
diantaranya sebagai berikut.

1. Pengukuran Suhu
Thermistor merupakan perangkat yang umum digunakan untuk melakukan pengukuran
suhu karena menawarkan biaya murah dan sensitivitas yang tinggi. Jaringan resistor
digunakan untuk linierisasi sinyal karena kurva R-T dari thermistor NTC berupa kurva non-
linier. Hal ini memungkinkan untuk mencapai pengukuran suhu yang tepat yang dapat
dicapai dengan peralatan elektronik yang sederhana.

2. NTC pada Power Supply


NTC banyak kita jumpai pada power supply berbagai perangkat elektronik seperti tv,
monitor dll. Secara umum, fungsi NTC pada power supply adalah untuk sebagai pembatas
arus puncak ketika perangkat dinyalakan dan tentunya juga sebagai pengukur suhu.
Ketika ada lonjakan arus yang tidak normal, NTC akan rusak, sehingga komponen dan
rangkaian lain tetap aman karena sambungan pada perangkat akan terputus.

3. Kontrol Suhu
Thermistor NTC sering digunakan sebagai kontrol ON/OFF dalam sistem alarm suhu. Saat
suhu meningkat, dan melebihi nilai yang ditentukan, nilai resistansinya akan menurun.
Hal ini menyebabkan arus menjadi cukup besar untuk mengaktifkan alarm suhu atau
mematikan sistem pemanas. Untuk aplikasi thermistor dengan sensitivitas yang tinggi,
hanya terjadi perubahan resistansi sebesar 4% untuk tiap 1 oC. Dengan demikian,
thermistor NTC dapat dengan mudah mengontrol suhu.
B. Karaterkstik NTC

Tidak seperti RTD, yang terbuat dari logam, thermistor NTC umumnya terbuat dari
keramik atau polimer. Bahan berbeda yang digunakan dalam pembuatan thermistor NTC
menghasilkan respons suhu yang berbeda, serta karakteristik kinerja lain yang berbeda
pula.

Kebanyakan thermistor NTC biasanya cocok untuk digunakan dalam kisaran suhu antara -
55 hingga 200 °C, di mana pada kisaran suhu tersebut memberikan pembacaan yang
paling tepat. Akan tetapi, ada juga thermistor NTC khusus yang dapat digunakan pada
suhu mendekati nol mutlak (-273,15 °C), serta yang dirancang khusus untuk digunakan di
atas suhu 150 °C.

Karakteristik NTC

Sensitivitas suhu sensor NTC dinyatakan sebagai persentase perubahan resistansi per
derajat Celsius atau per derajat Kelvin. Tergantung pada bahan yang digunakan dan
spesifikasi proses produksi, nilai sensitivitas suhu dari NTC biasanya berkisar dari -3%
hingga -6% / °C.

Seperti yang dapat dilihat pada gambar di atas, thermistor NTC memiliki kemiringan suhu
resistansi yang jauh lebih curam dibandingkan dengan RTD, yang berarti sensitivitas
suhunya lebih baik. Oleh karena itu, thermistor NTC sangat cocok digunakan untuk
aplikasi yang membutuhkan sensitivitas yang tinggi.
c. fungsi NTC

thermistor NTC memiliki hubungan resistansi listrik terhadap suhu (R/T) negatif. Respon
negatif yang relatif besar dari thermistor NTC berarti bahwa perubahan suhu yang kecil
pun dapat menyebabkan perubahan yang signifikan pada hambatan listriknya. Ini
membuatnya ideal untuk pengukuran dan kontrol suhu yang akurat.Oleh karena
thermistor NTC adalah perangkat resistif, berdasarkan hukum Ohm, jika kita memberikan
arus melalui NTC, akan dihasilkan tegangan drop. Thermistor NTC merupakan perangkat
yang pasif, maka membutuhkan sinyal eksitasi untuk operasinya, setiap perubahan nilai
resistansi sebagai akibat dari perubahan suhu dapat dikonversi menjadi perubahan nilai
tegangan.

Cara paling mudah untuk mengukur tegangan adalah dengan membuat NTC sebagai
bagian dari pembagi tegangan. Tegangan sumber yang konstan dialirkan melalui
rangkaian thermistor NTC lalu tegangan drop nya pun dapat dengan mudah didapatkan.
Ketika terjadi perubahan nilai resistansi NTC karena terjadi perubahan suhu, tegangan
dropnya pun akan berubah. Dari perubahan nilai tegangan ini dapat digunakan untuk
mengukur suhu lingkungan.

PRESENTASI POWERPOINT
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
l Nama termistor berasal dari Thermally Sensitive Resistor

l Therrmistor atau thermal resistor adalah suatu jenis resistor yang


sensitive terhadap perubahan suhu

Karakteristik termistor yaitu:


l Resistnsi tinggi 1-100 ohm
l lebih murah daripada RTD
l Tidak sensitive terhadal shock dan vibrasi
l Daerah kerja NTC lebih luas
l Dilindungi kapsul(plastik,teflon)
l Respo waktu cepat
Thermistor terbagi menjadi dua yaitu
l NTC

l PTC

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai