Anda di halaman 1dari 11

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: SENSOR

PERUBAHAN SUHU

A. Tujuan
1. Setelah mengamati peserta diklatdapat menyebutkan macam macam sensor suhu

2. Setelah mengamati peserta diklat dapatmengambarkan symbol thermistor PTC


dan NTC
3. Setelah mengamati peserta diklat dapatmengambarkan karakteristik PTC dan
NTC
4. Setelah berdiskusi peserta diklat dapatmembedakan NTC dan PTC
5. Setelah berdiskusi peserta diklatdapat membuat aplikasi rangkaian dengan PTC
dan NTC

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Menjelaskan perbedaan sensor PTC dan NTC.
2. Mengambarkan karakteristiki sensorPTC dan NTC
3. Mengaplikasikan sensor PTC dan NTC

C. Uraian Materi

SENSOR DENGAN PERUBAHAN SUHU


Sensor ini bekerjanya karena adanya perubahan suhu disekitar sensor, hasil
pendeteksian berupa sinyal bukan listrik diubah menjadi sinyal listrik, biasanya berupa
o
tegangan listrik. Dan umumnya setiap perubahan dalam 10 Cmenghasilkan tegangan
listrik sebesar 1mV dc.
Sensor suhu mempunyai beberapa model dan jenis contoh sensor suhu yang ada di
pasaran, diantaranya PTC, NTC, PT100, LM35, thermocouple dan lain-lain. Berikut ini
karakteristik beberapa jenis sensor suhu.

7
Gambar 2.1 Karakteristik beberapa jenis sensor suhu (a) Thermokopel, (b) RTD, (c)
Thermistor dan (d) IC Sensor

Pada gambar diatas IC sensor dan thermocouple memiliki linearitas paling baik, namun
o
karena dalam tugas ini suhu yang diukur lebih dari 100 C, maka thermocouple yang
o
paling sesuai karena mampu hingga mencapai suhu 1200 C. Sedangkan IC sensor
o
linear mampu hingga 135 C.

PTC dan NTC


Termistor atau tahanan thermal adalah komponen semikonduktor yang memiliki
karakter sebagai tahanan dengan koefisien tahanan temperatur yang tinggi, yang
biasanya negatif. Ada 2 jenis termistor yang sering kita jumpai dalam perangkat
elektronika yaitu NTC (Negative Thermal Coeffisien) dan PTC (Positive Thermal
Coeffisien). Umumnya tahanan termistor pada temperatur ruang dapat berkurang 6%
untuk setiap kenaikan temperatur sebesar 1oC. Kepekaan yang tinggi terhadap
perubahan temperatur ini membuat termistor sangat sesuai untuk pengukuran,
pengontrolan dan kompensasi temperatur secara presisi.

8
(a). PTC dan symbol (b) NTCdan simbol
(Positif Temperature Coefisien) (Negatif Temperature Coefisien)

Gambar 2.2 Simbol komponen thermistor (a) PTC dan (b) NTC

Termistor terbuat dari campuran oksida-oksida logam yang diendapkan seperti:


mangan (Mn), nikel (Ni), cobalt (Co), tembaga (Cu), besi (Fe) dan uranium (U).
Rangkuman tahanannya adalah dari 0,5 W sampai 75 W dan tersedia dalam berbagai
bentuk dan ukuran. Ukuran paling kecil berbentuk mani-manik (beads) dengan
diameter 0,15 mm sampai 1,25 mm, bentuk piringan (disk) atau cincin (washer) dengan
ukuran 2,5 mm sampai 25 mm. Cincin-cincin dapat ditumpukan dan di tempatkan
secara seri atau paralel guna memperbesar disipasi daya.

(a) Rod (b) Bead (c) Disc


Gambar 2.3 Bentuk thermistor (

Dalam operasinya termistor memanfaatkan perubahan resistivitas terhadap


temperatur, dan umumnya nilai tahanannya turun terhadap temperatur secara
eksponensial untuk jenis NTC ( Negative Thermal= Coeffisien)

9
o
Koefisien temperatur α didefinisikan pada temperature tertentu misalnya 25 C sebagai
berikut : = ∆ R /R ∆T

Cara mengukur dan membedakan thermistor PTC dan NTC


Komponen tersebut banyak dipergunakan sebagai pembatas arus seperti untuk
membatasi rust current, soft start pada regulator TV, pengaman pada power supply
serta pengaman transistor yang cukup mahal agar terhindar dari kerusakan akibat
kepanasan

Gambar 2.4 Bentuk NTC

Cara mengukur dan membedakan thermistor NTC dan PTC


Untuk mengetahui jenis thermistor yang terpasang dapat dilakukan dengan berbagai
cara antara lain:
Menggunakan Tester Ohm meter
Nilai tahanan yang terdapat dalam thermistor dapat diukur dalam keadaan suhu ruang.
Setelah mengetahui suhu ruang, maka berikutnya adalah mengukur thermistor dalam
keadaan panas. Caranya bisa menggunakan solder yang ditempelkan pada badan
komponen atau kaki komponen.
Jangan menempelkan pada ke badan komponen pada jenis platik case. Setelah suhu
tersebut panas , ukur kembali tahanan dari komponen tersebut. Jika ternyata nilai
tahanannya berubah menjadi kecil, maka dapat dipastikan thermistor tersebut NTC
Sebaliknya jika setelah dipanaskan ternyata nilai tahanannya menjadi naik, maka
dipastikan jenisnya adalah PTC

10
Cara tersebut dapat menyelesaikan hamper sertus persen kasus dimana komponen
tersebut telah tidak kelihatan tipenya akibat usia. Namun, jika komponen tersebut
ternyata sudah rusak dan saat diukur tidak bisa dikenali, maka ada cara lain yang
dapat dipergunakan.

Menebak perannya dalam Rangkaian


Jika komponen tersebut sebagai soft start, biasanya komponen tersebut adalah NTC.
Saat start, arus yang di tarik sangat besar, akibatnya komponen tersebut akan menjadi
panas, karena komponen tersebut menjadi panas, akibatnya tahanan komponen
tersebut menurun, sehinnga arus yang melaluinya akan kembali mengalir normal.
Fungsinya adalah membatasi besar arus pada saat pertama kali perlatan dinyalakan.
PTC banayk dipakai diperalatan sebagai pelindung komponen tertentu. Saat
komponen tersebut menjadi panas, maka komponen tersebut akan mengurangi jumlah
arus yang melngalir atau bahkan menutup arus yang mengalir, sehingga peralatan
dimatikan sementara hingga kembali ke temperature normal untuk dapat kembali dapat
dipergunakan. Rangkaian demikaian biasanya dapat dipadukan dengan relay ataupun
kipas pendingin untuk memanipulasi peralatan analog bekerja secara otomatis.

PTC dan NTC banyak dipergunakan pada peralatan mulai dari peralatan alat laminasi
KTP, Pemanas mesin, alat solder, alarm, peralatan rumah tangga hingga perlatan
militer.
Cara mengukur dan membedakan thermistor PTC dan NTC ini dapat memmudahkan
saat mengahadpi komponen yang tulisannay sudah tidak bisa dibaca. Namun
umumnya tintanya yang dipergunakan sangat kuat dari cuaca, usia maupun kimia.

Teknik Kompensasi Termistor:


Karkateristik termistor berikut memperlihatkan hubungan antara temperatur dan
resistansi seperti tampak pada gambarberikut.

11
Gambar 2.5 Karaktristik NTC dan PTC

Untuk pengontrolan perlu mengubah tahanan menjadi tegangan, berikut rangkaian


dasar untuk mengubah resistansi menjadi tegangan.

Gambar 2.6 Rangkaian dasar pengubah resistansi ke tegangan

Thermistor dengan koefisien positif (PTC, Positive Thermal Coeffisien) Grafik


karakteristik termistor jenis PTC :

Gambar 2.7 Grafik karakteristik termistor jenis PTC

12
Dalam operasinya termistor jenis PTC memanfaatkan perubahan resistivitas terhadap
temperatur, dan umumnya nilai tahanannya naik terhadap temperatur secara
eksponensial

Gambar 2.8 Rangkaian perantara dari suhu menjadi tegangan

Daerah resistansi mendekati linier

Gambar 2.9 Kurva hasil pengukuran rangkaian sebelumnya

Untuk teknik kompensasi temperatur menggunakan rangkaian penguat jembatan lebih


baik digunakan untuk jenis sensor resistansi karena rangkaian jembatan dapat diatur
titik kesetimbangannya

13
Gambar 3.10. Rangkaian jembatan

Nilai tegangan outputnya adalah :

Atau rumus lain yang dapat digunakan untuk menentukan tegangan output :

Sehingga:

D. Aktifitas Pembelajaran
Setelah selesai pembelajaran, Anda dapat menyebutkan macam macam sensor suhu.
mengambarkan symbol thermistor PTC dan NTC. Mengambarkan karakteristik PTC
dan NTC dan membedakan NTC dan PTC

E. Latihan/Tugas
1. .Sebutkan macam macam sensor suhu?
2. Gambarkan sensor suhu jenis thermistor PTC dan NTC?
3. Gambarkan karakteristik dari PTC dan NTC?
4. Jalaskan perbedaaan PTC dan NTC?

14
F. Rangkuman
Sensor suhu mempunyai beberapa model dan jenis contoh sensor suhu yang ada di
pasaran, diantaranya PTC, NTC, PT100, LM35, thermocouple dan lain-lain. Berikut ini
karakteristik beberapa jenis sensor suhu.
Termistor atau tahanan thermal adalah komponen semikonduktor yang memiliki
karakter sebagai tahanan dengan koefisien tahanan temperatur yang tinggi, yang
biasanya negatif. Ada 2 jenis termistor yang sering kita jumpai dalam perangkat
elektronika yaitu NTC (Negative Thermal Coeffisien) dan PTC (Positive Thermal
Coeffisien)

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Peserta diklat setelah menyelesaikan latihan dalam modul ini diharapkan mempelajari
kembali bagian-bagian yang belum dikuasai dari modul ini untuk dipahami secara
mendalam sebagai bekal dalam melaksanakan tugas keprofesian guru dan untuk bekal
dalam mencapai hasil pelaksanaan uji kompetensi guru dengan ketuntasan minimal
materi 80%.

Setelah mentuntaskan modul ini maka selanjutnya Peserta diklat berkewajiban


mengikuti uji kompetensi. Dalam hal uji kompetensi, jika hasil tidak dapat mencapai
batas nilai minimal ketuntasan yang ditetapkan, maka peserta uji kompetensi wajib
mengikuti diklat sesuai dengan grade perolehan nilai yang dicapai.

H. Kunci Jawaban
1. PTC, NTC, PT100, LM35, thermocouple
2. Gambar simbolnya dari PTC dan NTC adalah:

3. Karakteristik Thermistor

15
4. PTC jika kena temperatur semakin panas maka nilai resistansinya akan naik
NTC jika kena temperatur semakin panas maka nilai resistansinya akan turun

16

Anda mungkin juga menyukai