Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Thermistor adalah salah satu jenis Resistor yang nilai resistansi atau nilai hambatannya
dipengaruhi oleh Suhu (Temperature). Thermistor merupakan singkatan dari Thermal Resistor
yang artinya adalah Tahanan (Resistor) yang berkaitan dengan Panas (Thermal). Thermistor
terdiri dari 2 jenis, yaitu Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor
PTC (Positive Temperature Coefficient).
1.2 Batasan Masalah
1. Dapat memahami jenis LDR, PTC dan NTC.
2. Dapat mengetahui fungsi LDR, PTC dalam rangkaian.
3. Dapat mengetahui pengertian LDR, PTC, dan NTC.
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan LDR, PTC dan NTC ?
2. Apa fungsi LDR, NTC dan PTC ?
3. Bagaimana cara kerja LDR, NTC dan PTC ?
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari diadakan praktikum ini adalah :
1. Mahasiswa dapat mengetahui LDR, PTC dan NTC.
2. Mahasiswa dapat mengetahui dengan mudah kegunaan ketiga komponen tersebut.
1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pengertian LDR, NTC dan PTC .
2. Mahasiswa dapat mengerti dengan baik tentang LDR, NTC dan PTC.
1.5.2 Manfaat Praktis
Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja komponen LDR, NTC dan PTC dengan baik
dan benar.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian NTC, PTC, dan LDR
Komponen Elektronika yang peka dengan suhu ini pertama kali
ditemukan oleh seorang ilmuwan inggris yang bernama Michael Faraday
pada 1833. Thermistor yang ditemukannya tersebut merupakan Thermistor
jenis NTC (Negative Temperature Coefficient). Michael Faraday menemukan
adanya penurunan Resistansi (hambatan) yang signifikan pada bahan Silver
Sulfide ketika suhu dinaikkan. Namun Thermitor komersil pertama yang
dapat diproduksi secara massal adalah Thermistor ditemukan oleh Samuel
Ruben pada tahun 1930. Samuel Ruben adalah seorang ilmuwan yang
berasal dari Amerika Serikat.
Seperti namanya, Nilai Resistansi Thermistor NTC akan turun jika suhu
di sekitar Thermistor NTC tersebut tinggi (berbanding terbalik / Negatif).
Sedangkan untuk Thermistor PTC, semakin tinggi suhu disekitarnya, semakin
tinggi pula nilai resistansinya (berbanding lurus / Positif).
2.2 Macam macam LDR, NTC dan PTC
1. Light dependent resistor (LDR)
Resistansi LDR akan berubah seiring dengan perubahan intensitas cahaya yang
mengenainya atau yang ada disekitarnya. Dalam keadaan gelap resistansi LDR sekitar 10M
dan dalam keadaan terang sebesar 1K atau kurang. LDR terbuat dari bahan semikonduktor
seperti kadmium sulfida. Dengan bahan ini energi dari cahaya yang jatuh menyebabkan lebih
banyak muatan yang dilepas atau arus listrik meningkat. Artinya resistansi bahan telah
mengalami penurunan. Namun perlu diingat bahwa respon yang diberikan oleh rangkaian
transistor akan sangat tergantung pada nilai LDR yang digunakan. Lebih tinggi nilai
tahanannya maka akan lebih cepat respon rangkaian akan lebih mudah mengatur respon
rangkaian bila kita menggunakan Op-Amp sebagai penguat atau saklar pada rangkaian LDR.
Kita bisa gunakan berbagai jenis Op-Amp yang tersedia. Kalau tersedia jenis CMOS atau yang
lain tidak akan memperngaruhi penampilan LDR pada rangkaian.
Tergantung pada aplikasi rangkaian yang akan kita rakit. Apakah keluaran Op-Amp akan
tinggi saat LDR tidak mendapat cahaya atau Keluaran Op-Amp akan mencapai tegangan
supply pada saat LDR mendapat cahaya. Gunakan rangkaian dasar Op-Amp Inverse atau NonInverse. Dengan sifat LDR yang demikian, maka LDR bisa digunakan sebagai
sensor cahaya. Contoh penggunaannya adalah pada lampu taman dan lampu di jalan yang bisa
menyala di malam hari dan padam di siang hari secara otomatis. Atau bisa juga kita gunakan
di kamar kita sendiri

2. PTC & NTC


NTC (Negatif Temperature Coefficient) dan PTC (Positive Temperature Coefficient)
merupakan resistor yang nilaii resistansinya berubah jika terjadi perubahan di sekelilingnya.
Untuk NTC, Nilai resistansinya akan naik jika temperature di sekelilingnya turun. Sedangkan
nilai rasistansi PTC akan naik jika temperature di sekelilingnya naik.kedua komponen ini sering
digunakan sebagai sensor untuk mengukur suhu atau temperature daerah di sekelilingnya NTC
(Negative Temperature Coeficient ) adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya
terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang mempengaruhi makin kecil nilai
hambatannya. NTC, termistor yang mempunyai koefisient negatif yang tinggi, termistor jenis ini
dibuat dari oksida logam yang terdapat dar golongan transisi, seperti ZrO2 - Y2P3 NiAI2O3
Mg(Al, Cr,Fe). oksida-oksida ini sebenarnya mempunyai resistansi yang sangat tingg, tetapi
dapat diubah menjadi bahan semikonduktor dengan menambahkan beberapa ion lain yang
mempunyai valensi yang berbeda disebut dengan doping. dan pengaruh dari resistansinya
dipengaruhi perubahan temperatur yang diberikan.
PTC (Positive Temperature Coeficient) adalah jenis resistor non linier yang nilai
hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang mempengaruhi makin
besar nilai hambatannya. PTC merupakan resistor dengan koefisien positif. dalam hal ini,
termistor PTC berbeda dengan temistor NTC, antara lain:
1. Koefisien temperature dari thermistor PTC bernilai positif hanya dalam interfal temperatur
tertentu,

sehingga diluar interval tersebut akan bernilai nol atau negative

2. Harga mutlak dan koefisien temperatur dari termistor PTC jauh lebih besar dari pada
thermistor NTC.
3.1 Care Kerja LDR, PTC, dan NTC
Prinsip kerja LDR bisa dibilang sangat sederhana, tak jauh berbeda dari variabel resistor
pada umumnya. LDR dipasang pada sebuah rangkaian elektronika dan dapat memutus dan
menyambung aliran listrik berdasarkan cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenainya,
maka semakin menurun nilai resistansinya. Sebaliknya, jika cahaya yang mengenainya sedikit
(gelap), maka nilai hambatannya menjadi semakin besar.
Positive temperature coefisient (PTC) biasa digunakan untuk sensor temperature. PTC
berfungsi sebagai tahanan atau resistansi (resistor) dimana nilai/ besar tahanannya berubah sesuai
perubahan suhu. Disebut positif, karena nilai tahanannya akan naik jika temperatur naik, dan
turun jika temperatur turun. NTC (negative temperatur coefisient), dimana NTC memiliki
karakteristik kebalikan PTC, tahanan NTC akan turun jika temperature naik dan
sebaliknya.Bagaimana NTC/PTC bisa berfungsi sebagai sensor? Dari nilai tahanannya. Biasanya
aplikasinya dengan mengidentifikasikan arus yang mengalir melalui PTC. Jika PTC diberi

tegangan, maka akan mengalir arus. Jadi, besarnya arus ini akan berubah2 sesuai perubahan
tahanan PTC. Arus ini kemudian diukur sebagai identifikasi perubahan temperatur.
Prinsip Kerja PTC
The PTC-elemen pemanas sensitif mengatur kekuatan sesuai dengan temperatur yang
diperlukan. Para input daya tergantung pada output yang diminta panas.
Karena Perlawanan khusus suhu-karakteristik, ada suhu ada tambahan peraturan atau
perangkat

keselamatan diperlukan sementara mencapai tinggi tingkat daya panas ketika

menggunakan area resistansi rendah.


Prinsip Kerja NTC
Resistansi NTC thermis - diterima oleh seluruh partisipan berkurang secara proporsional dengan
peningkatan suhu.
Resistansi-temperatur thermistor hubungan dapat diperkirakan dari karakteristiknya

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan

LDR, NTC,PTC dan Relay SPDT

Power Supply

Resistor

Multimeter

Transistor NPN

Dioda

Project board
Langkah Percobaan
1. Siapkan alat dan Bahan
2. Susunlah rangkaian LDR, NTC, PTC dan relay.
3. Beri catu daya pada rangkaian
4. Ukur tegangan pada basis transistor dan tulis kondisi Relay pada saat Sensor dalam
keadaan normal dan pada saat keadaan dirubah. Masukkan data ke dalam tabel
pengamatan.
5. Ambil suatu kesimpulan mengapa hal tersebut dapat terjadi.

VC C _BAR

VC C _BAR
1
2

D IO D E

R ELAY SPD T

C A P A C IT O R N O N -P O L
1uF

N PN
N TC

Gambar 1.1 Rangkaian LDR, NTC dan PTC

Beban D C

Tabel 1.1 pengamatan NTC dan PTC


Output
No

Kondisi

Pembagian

Sensor

Tegangan
(volt)

1
2
3

Kondisi
Relay
(NO/NC)

Suhu
Ruangan
Suhu
Solder
Suhu
Tubuh

Tabel 1.2 pengamatan LDR

Output
No

Kondisi

Pembagian

Sensor

Tegangan
(volt)

1
2

Cahaya
Redup
Cahaya
Terang

Kondisi
Relay
(NO/NC)

BAB IV
ANALISIS DAN KESIMPULAN
4.1 Analisis
1. Apabila Galvanometer dalam keadaan seimbang, maka nilai dari galvanometer tersebut adalah 0.
Ketika galvanometer itu diganggu (sensor) nilai dari galvanometer akan berubah.
2. Untuk sensor PTC (Positive Temperature Coefficient) akan berbanding lurus terhadap resistansi.
Pada kenyataan suhu yang dihasilkan berbanding lurus terhadap resistansi.
3. Terbukti sensor NTC (Negative Temperature Coefficient) berbanding terbalik terhadap resistansi.
4. Dimungkinkan galvanometer pada trainer terjadi kerusakan, karena ketika galvanometer diganggu
oleh sensor, nilai pada galvanometer tetap 0.
4.2 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Andri . 2010 . Jenis Ic Voltage Regulator . Jakarta


http://teknikelektronika.com/jenis-ic-regulator-pengatur-tegangan/
Diakses tanggal 26 September 2016
[2]. Didit , 2015. Macam, Bentuk dan Fungsi IC Regulator . Jakarta
http://kumpulandasarelektronik.blogspot.co.id/2015/01/ic-voltage-regulator-ic-pengatur.html
Diakses tanggal 26 September 2016
[3]. Didit , 2013. Pemakaiann IC Regulator. Jakarta
http://diditnote.blogspot.co.id/2013/03/pemakaian-ic-regulator.html
Diakses tanggal 27 September 2016
[4]. Kurniasani,Sapto , 2012. Perbedaan IC Regulator 78xx dan 79xx . Jakarta
http://elektronika-dasar.web.id/regulator-tegangan/
Diakses tanggal 27 September 2016

LAMPIRAN

Tabel 3.5 foto praktikum


GAMBAR

KETERANGAN

LAPORAN PRAKTIKUM
LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK
ELEKTRONIKA DISKRIT

LDR NTC dan PTC

Dosen Pembimbing:
Torib Hamzah, M.Pd
NIP 19670910 200604 1 001

Disusun oleh :
Aprilia Maharani
P27838016001

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


JURUSAN TTEKNIK ELEKTROMEDIK
TAHUN AJARAN 2016/2017

Anda mungkin juga menyukai